Anda di halaman 1dari 3

Penyakit Addison (juga dikenal sebagai kekurangan adrenalin kronik,

hipokortisolisme atau hipokortisisme) adalah penyakit endokrin langka dimana


kelenjar adrenalin memproduksi hormon steroid yang tidak cukup. Penyakit ini
timbul akibat kerusakan primer pada kelenjar adrenal/suprarenal. Penyakit ini juga
dapat terjadi pada anak-anak. Nama penyakit ini dinamai dari Dr Thomas Addison,
dokter Britania Raya yang pertama kali mendeskripsikan penyakit ini tahun 1855.

Penyakit Addison (Addison's Disease) Patofisiologi dan Gejala

Pertama kali dideskripsikan secara klinik oleh Thomas Addison, merupakan insufisiensi
adenokortikal primer.
Patofisiologi penyakit addison
Penyakit addison (Addisons disease) merupakan insufisiensi adenokortikal disebabkan destruksi
atau disfungsi dari seluruh korteks adrenal. Hal ini berpengaruh terhadap fungsi glukokortikoid
dan mineralokortikoid. Onset penyakit ini biasanya terjadi ketika 90% atau lebih dari kedua
korteks adrenal mengalami disfungsi atau rusak.
Epidemiologi
Di Amerika Serikat, penyakit addison terjdai pada 40-60 kasus per satu juta penduduk.
Secara global, penyakit addison jarang terjadi. Bahkan hanya negara-negara tertentu yang
memiliki data prevalensi dari penyakit ini. Prevalensi di Inggris Raya adalah 39 kasus per satu
juta populasi dan di Denmark mencapai 60 kasus per satu juta populasi.
Mortalitas/morbiditas terkait dengan penyakit addison biasanya karena kegagalan atau
keterlambatan dalam penegakkan diagnosis atau kegagalan untuk melakukan terapi pengganti
glukokortikoid dan mineralokortikoid yang adekuat.
Jika tidak tertangani dengan cepat, krisis addison akut dapat mengakibatkan kematian. Ini
mungkin terprovokasi baik secara de novo, seperti oleh perdarahan kelenjar adrenal, maupun

keadaan yang menjadi penyerta pada insufisiensi adenokortikal kronis atau yang tidak terobati
secara adekuat.
Dengan onset lambat penyakit addison kronik, kadar yang rendah signifikan, non spesifik, tapi
melemahkan, maka gejala dapat terjadi.
Bahkan setelah diagnosis dan terapi, risiko kematian lebih dari 2 kali lipat lebih tinggi dengan
penyakit addison. Penyakit kardiovaskuler, keganasan dan penyakit infeksi bertanggung jawab
atas tingginya angka kematian.
Penyakit addison predileksinya tidak berkaitan dengan ras tertentu. Sedangkan penyakit addison
idiopatik autoimun cenderung lebih sering pada wanita dan anak-anak.
Usia paling sering pada penderita addison disease adalah orang dewasa antara 30-50 tahun. Tapi,
penyakit ini tidak dapat timbula lebih awal pada pasien dengan sindroma polyglanduler
autoimun, congenital adrenal hyperplasia (CAH), atau jika onset karena kelainan metabolisme
rantai panjang asam lemak.
Gejala penyakit addison
Keluhan pasien biasanya sesuai dengan gambaran keadaan kekurangan glukokortikoid dan
mineralokortikoid. Gejala sering bervariasi tergantung durasi penyakit.
Pasien dapat datang dengan gejala klinik penyakit addison kronik atau krisis addison akut yang
dipercepat dengan faktor stress seperti infeksi, trauma, pembedahan, muntah, diare atau
ketidakpatuhan terhadap terapi pengganti steroid.
Gejala klinik penyakit addison kronik
1. Onset keluhan biasanya samar dan tidak khas
2. Hiperpigmentasi kulit dan membran mukosa sering mendahului seluruh gejala lain
selama berbulan-bulan hingga bertahun-tahun.
3. Penemuan kulit yang lain seperti vitiligo, di mana paling sering tampak berkaitan dengan
keadaan hiperpigmentasi addison disease idiopatik autoimun. Hal ini karena terjadi
destruksi autoimun terhadap melanosit.
4. Hampir seluruh pasien mengeluhkan kelemahan progresif, lelah, nafsu makan kurang,
dan kehilangan berat badan.
5. Gejala gastrointestinal prominent dapat berupa pening, mual muntah, dan kadang-kadang
diare. Steatorrhea yang responsif terhadap glukokortikoid telah dilaporkan.
6. Pusing dengan ortostatis karena hipotensi adakalanya dapat memicu sinkop. Hal ini
karena efek kombinasi deplesi volume, kehilangan efek mineralokortikoid aldosteron,
dan kehilangan efek permisif (membolehkan) kortisol dalam meningkatkan efek
vasopresor katekolamin.
7. Mialgia dan paralisis flasid otot dapat terjadi karena hiperkalemia.

8. Pasien dapat memiliki riwayat menggunakan obat yang diketahui untuk mempengaruhi
fungsi adrenokortikal atau untuk meningkatkan metabolisme kortisol.
9. Gejala lain yang dilaporkan meliputi nyeri otot dan sendi, kemampuan indra pembau ,
mengecap, dan mendengar meningkat; dan merasa kurang garam (menjadi lebih suka
garam).
10. Pasien dengan diabetes yang sebelumnya terkontrol dengan baik, tiba-tiba mengalami
penurunan yang tajam dalam kebutuhan insulin dan mengalami hipoglikemi karena
peningkatan sensitivitas terhadap insulin.
11. Impoten dan penurunan libido dapat terjadi pada pasien laki-laki, terutama pada mereka
dengan fungsi testis terganggu atau berada pada batas minimal.
12. Pasien perempuan yang dapat memiliki riwayat amenore karena efek kombinasi dari
kehilangan berat badan dan sakit kronik atau kegagalan ovarium prematur autoimun
sekunder. Hiperprolaktinemia yang responsif terhadap steroid dapat berperan terhadap
penurunan fungsi gonad dan amenore tersebut.
Gejala klinik penyakit addison akut
1. Pasien pada krisis adrenal akut sering mengalami mual, muntah dan kolaps pembuluh
darah. Mereka dapat menjadi syok dan tampak sianotik dan kebingungan.
2. Gejala abdominal dapat menyerupai gejala akut abdomen.
3. Pasien dapat mengalami hiperpireksia, dengan temperatur dapat mencapai 105o F atau
lebih, dan mungkin pingsan.
4. Pada perdarahan adrenal akut, pasien, biasanya pada pengaturan perawatan akut,
memburuk dengan tiba-tiba pingsan, nyeri abdomen atau pinggang, dan muntah dengan
atau tanpa hiperpireksia.

Anda mungkin juga menyukai