Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIK

LABORATORIUM KLINIK KEPERAWATAN KOMUNITAS I


TENTANG KESEHATAN LINGKUNGAN (RUMAH SEHAT)
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GODEAN II
(DUSUN PARE 2, SIDOREJO, GODEAN, SLEMAN)

Disusun oleh :
Anggi Wibisono

P07120112043

Aprilia Rizky Arifiani

P07120112047

Ditta Utamiati

P07120112052

Endang Sunarni

P07120112057

Isnu Safitriana

P07120112062

Normalasari Dwi Nugraheni

P07120112067

Ratna Dewi Puspitasari

P07120112072

Tri Erawati Lafrana

P07120112078

Utita Agustina

P07120112079

Vinda Astri Permatasari

P07120112080

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN YOGYAKARTA
JURUSAN KEPERAWATAN
2015

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagaimana diamanatkan dalam Undang Undang Dasar (UUD) 1945
dan pasal 28 H Amandemen UUD 1945, bahwa rumah adalah salah satu
hak dasar rakyat dan oleh karena itu setiap warga negara berhak untuk
bertempat tinggal dan mendapat lingkungan hidup yang baik dan
sehat.Selain itu, rumah juga merupakan kebutuhan dasar manusia dalam
meningkatkan harkat, martabat, mutu kehidupan dan penghidupan, serta
sebagai pencerminan diri pribadi dalam upaya peningkatan taraf hidup, serta
pembentukan watak, karakter dan kepribadian bangsa (Kemenpera, 2004).
Rumah selain berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian dan
sarana pembina keluarga yang mendukung perikehidupan dan penghidupan
juga mempunyai fungsi sebagai pusat pendidikan keluarga, persemaian
budaya, dan penyiapan generasi muda. Oleh karena itu, pengembangan
perumahan dengan lingkungannya yang layak dan sehat merupakan wadah
untuk pengembangan sumber daya bangsa Indonesia di masa depan
(Kemenpera, 2004).
Namun sayangnya hak dasar rakyat tersebut pada saat ini masih
belum sepenuhnya terpenuhi.Salah satu penyebabnya adalah adanya
kesenjangan pemenuhan kebutuhan perumahan (backlog) yang relatif masih
besar. Hal tersebut terjadi antara lain karena masih kurangnya kemampuan
daya beli masyarakat khususnya Masyarakat Berpenghasilan Rendah
(MBR) dalam memenuhi kebutuhan akan rumahnya (Kemenpera, 2004).
Standar arsitektur bangunan terutama untuk perumahan umum (public
housing) pada dasarnya ditujukan untuk menyediakan rumah tinggal yang
cukup baik dalam bentuk desain, letak dan luas ruangan, serta fasilitas
lainnya agar dapat memenuhi kebutuhan keluarga atau dapat memenuhi
persyaratan rumah tinggal yang sehat (healthy) dan menyenangkan
(comfortable) (Chandra, 2007).
Terdapat hubungan yang kuat dan pengaruh yang signifikan antara
kondisi lingkungan terhadap kesehatan masyarakat di perkotaan dan
pemukiman.Indikator kesehatan lingkungan diantaranya rumah tangga
sehat, akses terhadap air minum, jarak sumber air minum dengan tempat

penampungan akhir kotoran atau tinja, fasilitas tempat buang air besar dan
luas lantai (Efendi dan Makhfudli, 2009).
Itulah sebabnya kesehatan harus dimulai dari rumah, untuk itu rumah
dan pengaturannya harus memenuhi syarat-syarat kesehatan.Rumah yang
ideal adalah sehat, efisien dan murah.
B. Tujuan Praktik
1. Tujuan umum praktik
Untuk mengetahui kesesuaian keadaan rumah warga Dusun Pare 2
Sidorejo Godean Sleman dengan indikator Rumah Sehat.
2. Tujuan khusus praktik
a) Mampu mengidentifikasi Standart Indikator Rumah Sehat di
Kabupaten Sleman.
b) Untuk mengetahui keadaan rumah warga di Dusun Pare 2 Sidorejo
Godean Sleman dengan indikator Rumah Sehat.
c) Mampu menganalisis kriteria rumah sehat berdasarkan indikator atau
format yang ada.
d) Dapat mengkategorikan Rumah Sehat dan Rumah Tidak Sehat
sesuai dengan indikator.
C. Waktu
Praktik laboratorium klinik mata kuliah keperawatan komunitas I di
Puskesmas Godean II khususnya untuk penilaian indikator rumah sehat
dilaksanakan pada tanggal 14 januari 2015 dari pukul 10.30 WIB sampai
dengan 12.30 WIB.
D. Tempat
Puskesmas Godean II dan 10 rumah warga Dusun Pare 2, Sidorejo,
Gamping, Sleman.
E. Proses
Mahasiswa praktikan diberikan pengarahan dan bimbingan oleh
pembimbing pendidikan dan pembimbing lapangan. Kemudian mahasiswa
praktikan melakukan identifikasi rumah sehat di wilayah kerja Puskesmas
Godean II (Pare 2, Sidorejo, Godean, Sleman). Hasil identifikasi tersebut

kemudian dilaporkan dalam bentuk makalah laporan kemudian diseminarkan


dalam forum kelas.
F. Standar atau Indikator rumah sehat
1. Indikator rumah sehat dari kabupaten Sleman :
No
A.

Item pemeriksaan
Umum
1.

B.

lokasi/letak

Persyaratan minimal
Tidak di daerah rawan bencana atau kecelakaan.

2.
Luas lahan
Komponen rumah

90 m2

1.

Atap

Tidak bocor

2.

Langit-langit

>50% luas rumah, tinggi > 2,75 m, bersih dan tidak


rawan kecelakaan.

3.

Dinding

Kuat, tidak lembab

4.

Lantai

Kedap air, bersih, tidak lembab

5.

Jendela

Ada setiap ruangan tidur, luas 10% dari luas ruangan


dan 50% dapat dibuka

6.

Pintu/daun

Ada di setiap ruangan

pintu
Ada, sirkulasi udara lancar, ventilasi alam dilengkapi
7.

Ventilasi

dengan kasa nyamuk

(alam/buatan)
Di setiap ruangan cukup terang, dapat untuk
8.

Pencahayaan

membaca huruf koran dengan normal


Ada

9.

Lubang

asap

dapur
>8 m2 per orang

No

Item pemeriksaan
10.
Kepadatan

Persyaratan minimal

penghuni
Ada ruang tamu, ruang tidur, dapur, KM/WC dan
11.
C.

Pengaturan

gudang

ruangan
Sarana
sanitasi
lingkungan
1.

Sarana

air

Bibir sumur dikelilingi tembok tinggi 1mdisekeliling

bersih (SGL, Bor,

sumur, lantainya sudah di semen dan kedap air, 3m

PAM, PMA)

kebawah dari jeramba juga sudah kedap air,


pembuangan limbah 10m dari sumur, tidak ada
genangan air disekitar sumur, sumur diberi atap dan
ember yang tergantung.

2.

Jamban

Ada,

milik

sendiri,

memenuhi

syarat

minimal,

digunakan oleh anggota keluarga.


3.

Sarana

Tidak mencemari air tanah, Tidak mencemari air

pembuangan
limbah

air permukaan (sungai dan kolam), kedap air, jauh dari

rumah sumber air bersih

tangga.
4.

Sarana

Dalam rumah ada tempat sampah di dapur, luar

Pembuangan

rumah ada lubang sampah/tempat penampungan

Sampah/ Tempat sampah sementara


Sampah.
5.

Drainase

6.

Serangga dan Penampungan air bebas jentik


binatang
pengganggu

Ada, menuntaskan air hujan

No

Item pemeriksaan
7.
Kandang

Persyaratan minimal
Terpisah dari rumah, tidak satu dinding.

ternak (jika ada)

2. Rumah sehat menurut Winslow dan APHA (American Public Health


Association) harus memiliki syarat, antara lain:
a. Memenuhi kebutuhan fisiologis antara lain pencahayaan, penghawaan
(ventilasi), ruang gerak yang cukup, terhindar dari kebisingan/suara
yang mengganggu.
b. Memenuhi kebutuhan psikologis antara lain cukup aman dan nyaman
bagi masing-masing penghuni rumah, privasi yang cukup, komunikasi
yang sehat antar anggota keluarga dan penghuni rumah, lingkungan
tempat tinggal yang memiliki tingkat ekonomi yang relatif sama.
c. Memenuhi persyaratan pencegahan penularan penyakit

antar

penghuni rumah dengan penyediaan air bersih, pengelolaan tinja dan


air limbah rumah tangga, bebas vektor penyakit dan tikus, kepadatan
hunian yang berlebihan, cukup sinar matahari pagi, terlindungnya
makanan dan minuman dari pencemaran.
d. Memenuhi persyaratan pencegahan terjadinya kecelakaan baik yang
timbul karena keadaan luar maupun dalam rumah. Termasuk dalam
persyaratan ini antara lain bangunan yang kokoh, terhindar dari
bahaya kebakaran, tidak menyebabkan keracunan gas, terlindung dari
kecelakaan lalu lintas, dan lain sebagainya.

BAB II

HASIL DAN PEMBAHASAN


Rumah sehat yaitu rumah yang digunakan

orang untuk tempat

berlindung yang termasuk juga fasilitas dan pelayanan yang diperlukan,


perlengkapan yang berguna untuk kesehatan jasmani dan rohani, serta
keadaan sosial yang baik untuk keluarga dan perorangan (Efendi dan
Makhfudli, 2009).
Menurut Chandra (2007), adapun kriteria rumah sehat yang tercantum
dalam Residential Environment dari WHO (1974), antara lain:
1.
Harus dapat melindungi dari
2.

hujan, panas, dingin dan berfungsi sebagai tempat istirahat


Mempunyai tempat-tempat

3.

untuk tidur, masak, mandi, mencuci, kakus dan kamar mandi


Dapat melindungi dari

bahaya kebisingan dan bebas dari pencemaran


4.
Bebas dari bahan bangunan
yang berbahaya
5.

Terbuat dari bahan bangunan


yang kokoh dan dapat melindungi penghuninya dari gempa, keruntuhan
dan penyakit menular

6.

Memberi rasa aman dan


lingkungan tetangga yang serasi.
Menurut Chandra (2007), kriteria rumah sehat menurut Winslow,

antara lain:
1. Dapat memenuhi kebutuhan fisiologis
2. Dapat memenuhi kebutuhan psikologis
3. Dapat menghindarkan terjadinya kecelakaan
4. Dapat menghindarkan terjadinya penularan penyakit,
Menurut Chandra (2007), di Indonesia, terdapat suatu kriteria untuk
rumah sehat sederhana (RSS), yaitu:
1. Luas tanah antara 60-90 meter persegi
2. Luas bangunan antara 21-36 meter persegi
3. Memiliki fasilitas kamar tidur, WC (kamar mandi) dan dapur
4. Berdinding batu bata dan diplester
5. Memiliki lantai dari ubin keramik dan langit-langit dari triplek
6. Memiliki sumur atau air PAM
7. Memiliki fasilitas listrik minimal 450 watt
8. Memiliki bak sampah dan saluran air kotor.
A. Hasil penilaian rumah sehat
Kecamatan

: Godean

Desa

:Sidorejo

Dusun

: Pare 2

Nama Kepala Keluarga


1. Bapak Hadi
2. Bapak Suratiman
3. Bapak Wagiyanto
4. Bapak Amri Sardono
5. Bapak Wantiman
6. Bapak Sandiwiyono
7. Bapak Mardirejo
8. Bapak Suryanto
9. Bapak Mitro Utomo
10. Bapak Sarozi

Indikator Rumah Sehat


NOMOR
NAMA KK
A

Umum

1
2
B

Lokasi/letak
Luas tanah

1
2
3
4
5
6
7
8
9
1
0
1
1
C

Atap
Langit-langit
Dinding
Lantai
Jendela
Pintu (Daun Pintu)
Ventilasi (alam/buatan)
Pencahayaan
Lubang asap dapur
Kepadatan Penghuni

1
2
3
4
5

Sarana air bersih


Jamban
SPAL Rumah Tangga
Sarana Pembuangan Sampah/tempat sampah
Drainase

1
Bp. Hadi
Ya Tidak

2
Bp. Suratiman
Ya
Tidak

V
V

V
V

3
Bp. Wagiyanto
Ya
Tidak
V
V

4
Bp. Amri
Ya
Tidak

5
Bp. Wantiman
Ya
Tidak

V
V

V
V

Komponen Rumah

Pengaturan ruangan

V
V
V

V
V
V
V
V
V
V
V
V

V
V
V

V
V
V

V
V
V

V
V
V
V
V
V
V
V

V
V
V
V
V

V
V
V
V
V

V
V
V
V
V

V
V
V

V
V

V
V

V
V
V
V

V
V
V
V
V

Sarana sanitasi lingkungan

V
V

V
V
V

6
7

Serangga dan Binatang Pengganggu


Kandang Ternak
Nomor
NAMA KK

Umum

1
2
B

Lokasi/letak
Luas tanah

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
C

Atap
Langit-langit
Dinding
Lantai
Jendela
Pintu (Daun Pintu)
Ventilasi (alam/buatan)
Pencahayaan
Lubang asap dapur
Kepadatan Penghuni
Pengaturan ruangan

1
2
3
4
5

Sarana air bersih


Jamban
SPAL Rumah Tangga
Sarana Pembuangan Sampah/tempat sampah
Drainase

V
V

V
V

6
Bp.
Sandiwiyono
Ya
Tidak
V
V

V
V
7
Bp.
Mardirejo
Ya Tidak
V
V

V
V

V
V

10

Bp. Suyanto

Bp Mitro Utomo

Bp. Sarozi

Ya

Tidak

V
V

Ya

Tidak

V
V

Ya

Tidak

V
V

Komponen Rumah
V
V
V

V
V
V

V
V
V
V
V
V
V
V

V
V
V
V
V
V
V

V
V

V
V
V

V
V
V

V
V
V

V
V

V
V

V
V
V
V

V
V
V
V

V
V

V
V
V
V
V

V
V
V
V
V

V
V
V
V
V
V
V

Sarana sanitasi lingkungan


V
V
V
V
V

V
V
V

V
V
V
V
V

6
7

Serangga dan Binatang Pengganggu


Kandang Ternak

V
-

V
-

V
-

V
V

V
-

B. Pembahasan
1. Lokasi rumah
Semua rumah warga yang disurvei berada di lokasi yang aman dan
tidak rawan terjadi bencana alam dan kecelakaan.Rumah berada di
dalam lingkungan dusun, berada di tanah dengan permukaan rata.
2. Luas lahan
Semua rumah memiliki luas >90 m2 dan memenuhi kriteria luas rumah
sehat.
3. Atap
Terdapat 70% rumah yang memiliki atap yang bocor (sampai saat
disurvei masih bocor), hal ini dikarenakan genting rumah yang rusak
dan berlubang.Sehingga saat hujan turun, air hujan masuk ke dalam
rumah dan menyebabkan lantai becek dan lembab.
4. Langit-langit
Terdapat 40% rumah yang disurvei berukuran <50% dari luas rumah
dan tinggi atap <2,75 m2, terlihat kotor dan terlihat ada sarang labalaba di langit rumah.
5. Dinding
Semua dinding rumah yang disurvei kuat dan tidak lembab.
6. Lantai
Terdapat 30% rumah lantai tidak memenuhi persyaratan
minimal.Seperti lantai langsung tanah tidak dilapisi oleh bahan yang
kedap air, serta lantai yang terlihat kotor.
7. Jendela
Terdapat 70% rumah yang sudah memenuhi kriteria jendela yang
sesuai, namun ada 30% rumah yang tidak memiliki jendela di setiap
kamar tidur.
8. Pintu/ daun pintu
Terdapat 50% rumah memiliki pintu di setiap ruangan. 50% rumah
yang

lain

menggunakan

pembatas

antar

ruangan

dengan

menggunakan gorden ataupun kain.


9. Ventilasi alam/buatan
Hanya ada 10% rumah yang tidak mempunyai ventilasi sesuai kriteria
rumah sehat. 90% rumah yang lain mempunyai ventilasi di setiap
ruangan namun tidak dipasang kasa anti nyamuk.
10. Pencahayaan
Terdapat 20% rumah yang memiliki pencahayaan yang kurang karena
jendela selalu ditutup dengan gorden sehingga cahaya yang masuk
ke ruangan hanya sedikit.Penghuni harus menghidupkan lampu pada

siang hari apabila ingin membaca bacaan di dalam rumah dalam


keadaan semua pintu tertutup.
11. Lubang asap dapur
Semua rumah memiliki lubang asap dapur. Ruang dapur hanya
dilengkapi oleh ventilasi yang kecil yang tidak cukup memadai untuk
pertukaran udara dan asap kompor.
12. Kepadatan penghuni
Terdapat 10% rumah yang sempit dan luas rumah tidak memenuhi
syarat minimal.Bahkan ke empat anggota keluarganya tidur di ruang
TV (kamar tidur sedang dibangun).
13. Pengaturan ruangan
Semua rumah memiliki ruang tamu, ruang tidur, dapur dan gudang.
14. Sarana air bersih
Semua rumah mempunyai sumber air yang bersih yang berasal dari
sumur.
15. Jamban
Semua rumah mempunyai jamban di dalam rumah dan merupakan
jamban milik keluarga.Jarak septictank dan sumur 10m2.
16. SPAL rumah tangga
Terdapat 10% rumah yang tidak mempunyai tempat

untuk

menampung air limbah rumah tangga.Air limbah sisa hasil cucian dll
langsung dibuang di tanah.
17. Sarana pembuangan sampah/ tempat sampah
Terdapat 40% rumah yang tidak mempunyai tempat sampah di dalam
rumah maupun lubang tempat sampah di luar rumah, sampah
dikumpulkan di dalam plastik dan diletakkan di sudut luarrumah. Ada
10% warga yang membuang sampah di sungai.
18. Drainase
Terdapat 20% rumah yang tidak mempunyai tempat resapan air yang
sesuai.
19. Serangga dan binatang pengganggu
Terdapat 20% rumah yang ada binatang pengganggunya.Jenis
serangga yang sering ada di dalam rumah adalah kecoa dan tikus.
20. Kandang ternak
Terdapat 60% rumah yang memiliki kandang ternak, 40% rumah
memenuhi

dan diletakkan di luar rumah tidak menjadi 1 dengan

rumah, terdapat 10% rumah yang tidak memenuhi persyaratan


minimal karena ternak (ayam) berada di dalam rumah.

Berdasarkan

hasil

survey

yang

dilakukan

oleh

kelompok,semua rumah belum ada yang memenuhi semua pedoman


indikator rumah sehat Puskesmas Godean II.

BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil survey yang dilakukan oleh kelompok, semua rumah
belum ada yang memenuhi semua pedoman indikator rumah sehat
Puskesmas Godean II.

Dari 10 rumah 70% atap rumah tidak memenuhi syarat indicator rumah
sehat seperti atap rusak dan berlubang sehingga menyebabkan kebocoran
saat hujan. Kemudian 70% rumah tidak setiap ruangan tidak memiliki pintu
hanya denngan mengguanakan gorden/tirai. Sedangkan 40% tempat sampah
milik warga yang berada di luar rumah dibiarkan terkumpul dan tidak ada
lubang TPS.
Hal ini dipengaruhi oleh kurangnya kesadaran penghuni rumah untuk
menjaga kebersihan dan kesehatan rumah.Serta factor ekonomi juga
mempengaruhi kondisi rumah tersebut.Ada juga beberapa penghuni rumah
yang sudah lansia sehingga kurang mampu dan kurang memperhatikan
kebersihan rumah.
B. Saran
1. Bagi praktikan
Sebaiknya praktikan

memanajemen

waktu

dengan

baik

sehingga

penggunaan waktu antara pengumpulan data dan penulisan laporan dapat


digunakan secara optimal.
2. Bagi warga
Sebaiknya warga lebih memperhatikan kondisi rumah dan aspek-aspek
yang terdapat di indikator rumah sehat sehingga dapat terwujud rumah
sehat yang baik untuk dihuni.Karena rumah sehat tidak harus bagus dan
mahal tapi bersih dan sesuai indicator rumah sehat.
3. Bagi puskesmas
Sebaiknya puskesmas mensosialisasikan indicator rumah sehat Kabupaten
Sleman kepada masyarakat karena sebagian besar masyarakat tidak
mengetahui aspek-aspek apa saja yang termasuk dalam rumah sehat.
Selain itu puskesmas sebaiknya juga melaksanakan pemeriksaan rumah
sehat secara berkala sehingga menjadi motivasi warga untuk memiliki
rumah sehat.

DAFTAR PUSTAKA
Chandra, Budiman. 2007. Pengantar Kesehatan Lingkungan. Jakarta: EGC
Efendi, Ferry dan Makhfudli.2009.Keperawatan Kesehatan Komunitas Teori dan
Praktik dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika
Kemenpera. 2004. Sekilas Kementerian Perumahan Rakyat. Diunduh tanggal
tanggal

14

Januari

2015

dari

alamat

http://sesmen.kemenpera.go.id/index.php/halaman/3/sejarah
Format Penilaian Rumah Sehat Puskesmas Godean II

web

Anda mungkin juga menyukai