Anda di halaman 1dari 16

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN NY.

K
DENGAN TYPOID FEVER DI RUANG TULIP
RS MITRA SIAGA TEGAL

Disusun Oleh :

Nama : SATRIO NUR ROCHMAN


NIM : C1122024
Dosen Pengampu : IKAWATI SETYANINGRUM, M.Kep

PROGRAM STUDI S1 TRANSFER

UNIVERSITAS BHAKTI MANDALA HUSADA SLAWI

2022-20223
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
rahmat dan karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah dengan
judul “Asuhan Keperawatan Pada Pasien Ny. K di Ruang Tulip RS. Mitra Siaga.
Dalam penyusunan Makalah ini penulis banyak mendapat bimbingan dan
dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terimakasih kepada:
1. Ikawati Setyaningrum, M.Kep, selaku koordinator dan dosen pengampu di
Universitas Bhakti Mandala Husada Slawi.
2. Teman-teman mahasiswa Program Studi Sarjana Keperawatan dan Ners
(Program Transfer) STIKes Bhamada Mandala Husada Slawi dan berbagai
pihak yang tidak dapat disebutkan satu- persatu yang telah memberikan
dukungan moril dan spiritual.
Akhir kata semoga makalah ini bermanfaat untuk perkembangan ilmu
keperawatan dan kesehatan. Amin.

Tegal, 15 November 2022

Penulis

Satrio Nur Rochman, AMK


DAFTAR ISI

COVER
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan
1.2.1 Umum
1.2.2 Khusus
BAB II TINJAUAN KASUS
2.1 Pengkajian
2.2 Analisis Data dan Diagnosis Keperawatan (Prioritas Diagnosis
Keperawatan)
2.3 Perencanaan
2.4 Implementasi
2.5 Evaluasi
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Typhoid merupakan penyakit infeksi akut usus halus yang disebabkan oleh
salmonella typhi, salmonella paratyphi A, salmonella paratyphi B, salmonella
typhi C. Penyakit ini mempunyai tanda – tanda khas berupa perjalanan yang
cepat yang berlangsung kurang lebih 3 minggu disertai gejala demam, nyeri
perut, dan erupsi kulit. Penyakit ini termasuk dalam penyakit daerah tropis dan
penyakit ini sangat sering di jumpai di Asia termasuk di Indonesia. ( Widodo
Djoko, 2009 ) Dewasa ini, perkembangan ilmu dan teknologi kedokteran telah
banyak menyelamatkan nyawa manusia. Penyakit – penyakit yang selama ini
tidak terdiagnosis dan terobati, sekarang sudah banyak teratasi. Tetapi untuk
memperbaiki taraf kesehatan secara global tidak dapat mengendalkan hanya
pada tindakan kuratif, karena penyakit yang memerlukan biaya mahal itu
sebagian besar dapat dicegah dengan pola hidup sehat dan menjauhi pola hidup
beresiko. Artinya para pengambil kebijakan harus mempertimbangkan untuk
mengalokasi dana kesehatan yang lebih menekankan pada segi preventif dari
pada kuratif. ( Muttaqin Arif, 2011 ) Didunia pada tanggal 27 September 2011
sampai dengan 11 Januari 2012 WHO mencatat sekitar 42.564 orang menderita
Typhoid dan 214 orang meninggal. Penyakit ini biasanya menyerang anak-anak
usia pra sekolah maupun sekolah akan tetapi tidak menutup kemugkinan juga
menyerang orang dewasa. Demam Typhoid atau tifus abdominalis banyak
ditemukan dalam kehidupan masyarakat kita, baik di perkotaan maupun di
pedesaan. Penyakit ini sangat erat kaitannya dengan kualitas kebersihan pribadi
dan sanitasi lingkungan seperti lingkungan kumuh, kebersihan tempat-tempat
umun yang kurang serta perilaku masyarakat yang tidak mendukung untuk
hidup sehat. Di Indonesia penyakit ini bersifat endemik. Telaah kasus di rumah
sakit besar di Indonesia kasus Demam Typhoid menunjukan kecenderungan
meningkat dari tahun ke tahun. ( Sudoyo, 2006 ) Kasus tertinggi Demam
typhoid adalah di Kota Semarang yaitu sebesar 4.973 kasus (48,33%) dibanding
dengan jumlah keseluruhan kasus demam typoid di kabupaten atau kota lain di
Jawa Tengah.
Masalah yang timbul pada pasien demam typhoid yaitu kemungkinan pada
usus halus anatara lain, perdarahan usus, perforasi usus. Prioritas pada luar usus
antara lain, bronkopnemonia, typhoid ensefalopati, miningitis. Komplikasi
yang berat dapat menyebabkan kematian pada penderita demam typhoid.
1.2 Tujuan
1.2.1Umum
Untuk mengaplikasikan tindakan asuhan keperawatan pada ny. K
diruang tulip RS.Mitra Siaga

1.2.2 Khusus

1. Penulis mampu melakukan pengkajian pada ny. K dengan typoid fever


diruang tulip RS. Mitra Siaga
2. Penulis mampu menganalisis data dan merumuskan diagnosa
keperawatan pada ny. K dengan typoid fever di ruang Tulip RS.Mitra
Siaga
3. Penulis mampu menyusun intervensi keperawatan pada ny. K dengan
typoid fever diruang Tulip RS.Mitra Siaga
4. Penulis mampu melakukan tindakan implementasi pada ny.K dengan
typoid fever diruang Tulip RS.Mitra Siaga
5. Penulis mampu melakukan evaluasi pada Ny.K dengan typoid fever di
RS.Mitra Siaga
BAB II
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN NY. K DENGAN TYPOID
FEVER DI RUANG TULIP RS MITRA SIAGA TEGAL

A. PENGKAJIAN
1. IDENTITAS PASIEN
a. Nama : Ny. K
b. Tempat dan tanggal lahir : Tegal,
c. Pendidikan terakhir : SMA
d. Agama : Islam
e. Status perkawinan : Menikah
f. Tinggi badan / Berat badan : 155 cm/ 60 kg
g. Penampilan umum : Bersih
h. Ciri – ciri tubuh : Tinggi, kulit coklat kehitaman
i. Alamat : karangmulya RT 01/03 Suradadi Tegal
j. Tanggal masuk RS : 15 November 2022
k. Diagnosa medis : Typoid fever

PENANGGUNG JAWAB
a. Nama : Ny. E
b. Umur : 30 tahun
c. Alamat : Karangmulya RT 01/03 Suradadi Tegal
d. Hubungan dengan pasien : Anak

2. KELUHAN UTAMA
Pasien mengatakan demam dan nyeri perut

3. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


Pasien mengatakan demam kurang lebih 3 hari naik turun, suhu 39o C,
lemas, pusing, nyeri kepala

4. RIWAYAT PENYAKIT DAHULU


Pasien mengatakan demam naik turun sejak 3 hari kemarin, nyeri perut
setelah makan pedas, demam cenderung sore atau malam hari, lidah terasa
pahit. Pasien mengatakan sebelumnya belum pernah merasakan nyeri perut
seperti ini dan berharap nyerinya Hilang.
5. RIWAYAT PENYAKIT KELURGA
Pasien mengatakan tidak ada anggota keluarga lainnya yang mempunyai
penyakit yang sama dengan diriya.

6. RIWAYAT LINGKUNGAN
Pasien mengatakan dia tinggal di lingkungan yang sanitasi cukup dan air
bersih

7. POLA FUNGSI KESEHATAN


a. Pola persepsi dan pemeliharaan kesehatan
Pasien biasa berobat di puskesmas terdekat.
b. Pola aktivitas
Sebelum sakit : Pasien sebagai ibu rumah tangga, aktivitas sehari hari di
rumah saja
Selama sakit ; Sebelum sakit, Pasien aktivitas seperti biasanya seperti
memasak, membersihkan rumah saat pasien sudah merasa tidak enak
badan
c. Pola nutrisi dan metabolik
Sebelum sakit : pasien mengatakan makan 3 kali sehari dengan porsi nasi
dan lauk seadanya, tidak alergi pada makanan tertentu dan minum air
putih 2 liter
Selama sakit : di rumah sakit pasien makan 3 kali sehari habis 3/4 porsi
dengan jenis nasi lauk dan sayur yang di sediakan rumah sakit. Minum
air putih 15 gelas per hari.

d. Pola eliminasi
Sebelum sakit : pasien mengatakan BAB 1-2 kali per hari, lunak warna
kuning dan BAK 4-5 kali per hari.
Selama sakit : Pasien mengatakan BAB 1x sehari dengan konsistensi
lunak dan berwarna kuning. BAK 3-4 kali warna kuning jernih .
e. Pola istirahat dan tidur
Sebelum sakit : pasien mengatakan tidur 7-8 jam per hari, jarang tidur
siang.
Selama sakit : pasien mengatakan tidur 8 jam sehari.
f. Pola kognitif persepsi
Pasien berharap sakitnya segera sembuh dan dapat beraktivitas normal
seperti biasanya.
g. Pola sensori visual
Pasien merasakan indra penglihatannya baik.
h. Pola toleransi dan koping terhadap stressPasien terkadang menceritakan
masalahnya pada . Pasien lebih sering diam saat marah.
i. Persepsi diri / konsep diri
Pasien mengatakan menerima kondisi tubuhnya yang sekarang.
j. Pola seksual dan reproduksi
Pasien memiliki 1 orang suami dan 2 orang anak yang masih tinggal 1
rumah.
k. Pola nilai dan keyakinan
Pasien menjalankan ibadah sesuai keyakinannya.

8. PEMERIKSAAN FISIK
a. Survey umum
 Keadaan umum : cukup
 Kesadaran : compos mentis
 Tanda-tanda vital
- TD :130/80 mmhg
- HR : 80 x/menit
- RR : 28 x/menit
- Suhu : 39OC
 Antropometri
- Berat badan sekarang : 60 kg
- Tinggi badan : 155 cm
b. Kulit, rambut dan kuku
 Kulit : warna kulit coklat dan turgor kulit elastis
 Rambut : tidak ada kerontokan, warna hitam dan lurus
 Kuku : warna kuku putih agak pucat, kapileri refill >3detik
c. Kepala dan Leher
 Kepala : kepala simetris tidak ada luka
 Mata : sistem penglihatan baik,
 Hidung : simetris
 Mulut : tidak ada stomatitis,
 Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
d. Toraks dan paru-paru
Jantung :
 I : ictus cordis tak tampak
 Pa : teraba du ICS 5 mid Clavikula Sinistra
 Pe : suara pekak
 A : BJ I dan II terdengar

Paru-paru
 I : dada simetris
 Pa : Fremitus kanan dan kiri normal
 Pe : getaran sama
 A : Sura nafas normal (Vesikuler)
e. Abdomen
 I : tidak ada luka, simetris
 Pa : tidak ada nyeri tekan
 Pe : timpani
 A : terdengar peristaltic 24 x permenit
f. Genetalia : bersih tidak ada keluhan
g. Rektum dan Anus : bersih tidak ada hemoroid 5 5
h. Ektremitas
atas : tidak ada oedema, teraba hangat 5 5
bawah : tidak ada oedema, teraba panas

9. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Pemeriksaan laboratorium, Tgl pemeriksaan: 15/11/2022
Leukosit : 13.000 10^3/uL
Haemoglobin : 12.2 g/Dl
Trombosit : 246000 10^3/uL
HBsAg : negatif
Typoid o : 1/320
Typoid H : 1/320
Typoid AH : 1/320
Typoid AO : 1/320
GDS : 110 mg/dl
b. Pemeriksaan diagnostik
Kesimpulan: RO Tidak ada pembesaran jantung

10. TERAPI
Infus RL 30 tpm
Injeksi omz 1 x 40 mg
Cedantron 3x1 amp
Levoflocacin 1 x 750mg
Sanmol 3x500 mg
Curcuma 3x1
B. ANALISA DATA

No. Hari / Data Problem Etiologi


Tanggal/ Jam
1 Selasa,15 DS: Hipertermi Proses infeksi
November - Pasien mengatakan
2022, jam. lemas, badan panas,
10.00 wib
DO:
- Kesadaran compos
mentis
- Pasien tampak
gelisa,,menggigil
,kulit kemerahan dan
terasa hangat
- Pasien terpasang
infus RL 30 Tpm.
-Tanda-tanda vital:
- TD :130/80mmhg
- - HR : 80 x/menit
- RR : 20 x/menit
- Suhu: 39o c

2. Selasa,15 DS: Nyeri Akut Agen Pencedera


November - Pasien mengatakan Fisiologis
2022 nyeri perut kanan (inflamasi)
Jam 10.00 bawah
- Pasien mengatakan
nyeri saat
beraktifitas
DO:
O : Nyeri dirasakan
sejak kemarin sore
P : Pasien
mengatakan saat
beraktifitas
Q : nyeri seperti
diremas - remas
R : di area perut
kanan bawah
S : skala 7
T : cara mengatasinya
dengan istirahat
U : Pasien
mengatakan
sebelumnya tidak
pernah sakit seperti
ini
V : Pasien
mengatakan berharap
nyerinya hilang

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN (Sesuai Prioritas)


a. Hipertermi b/d Keparahan infeksi
b. Nyeri b/d Adaptasi terhadap disabilitas fisik
D. NURSING CARE PLAN (INTERVENSI)
No Tujuan Umum dan Kriteria Intervensi Rasional TTD &
. Hasil Nama
Perawa
t
1 Setelah dilakukan tindakan  Observasi 1. mengetahui
penyebab
keperawatan selama 1x24 jam Kaji penyebab
hipertermi
diharapkan masalah hipertermia(infeksi,
dehidrasi) 2.mengajarkan
hipertermi teratasi
cara Satrio
panas turun 1) Monitor suhu tubuh penanganan
suhu dalam batas normal 36o C 2) Monitor keluaran hipertermi
– 370C urine
pasien lebih nyaman 3. Kolaborasi
- Badan tidak menggigil  Terapeutik pemberian
- Kulit kemerahan antipiretik
1) Berikan kompres
berkurang hangat

u normal/dibawah 37
derajat. - Pasien tidak
gelisah - Pasien tidak
mengalami kesulitan
tidur

2) Berikan cairan oral


Satrio

1.Membantu
Setelah dilakukan tindakan  Kolaborasi
2 menemukan
keperawatan selama 2x24 jam 1) Kolaborasi nyeri
nyeri teratasi pemberian cairan
2.menemukan
elektrolit intravena
Skala nyeri yang awalnya 7 tingkat nyeri
turun menjadi skala nyeri 3 2) Kolaborasi
Wajah pasien terlihat lebih 3. membatu
pemberian antipiretik
rileks dan nyaman
untuk
mengetahui
penyebab
nyeri
4.kolaborasi
Obse lokasi, durasi, pemeberian
frekuwensi, kualitas analgetik
dan intensitas nyeri untuk
mengurangi
1. Kaji skala nyeri
nyeri
2. Kaji faktor yang
memperberat dan
meringankan nyeri

3. Monitor
keberhasilan terapi
komplementer yang
sudah diberikan

 Terapeutik

1. Berikan terapi
relaksasi

2. Kontrol lingkungan
yang memperberat
nyeri

3. Fasilitasi istirahat
tidur

4. Berikan terapi
strategi meredakan
nyeri

 Edukasi

Jelaskan strategi
meredakan nyeri

 Kolaborasi
Kolaborasi pemberian
analgetik
E. IMPLEMENTASI
No. Hari / Jam Implementasi Respon Klien TTD &
Diagnosa Tanggal (DS & DO) Nama
Keperawatan Perawat
DX 1 Selasa,15 November 10.00 1. Mengkaji lokasi DS:
Nyeri karakteristik durasi
2022 Klien mengatakan
frekuensi,kualits,
berhubungan nyeri perut
intensitas nyeri
dengan agen bagian kanan.
2. Mengkaji skala
pencedera 10:45 DO :
nyeri
fisiologis
- klien tampak
3. Mengkaji respon
(inflamasi) 11:30 meringis
nyeri verbal
kesakitan
4. Melakukan teknik
– O : Nyeri perut
12:00 relaksasi ditraksi
kurang lebih
5. Melakukan 10menit
kolaborasi
- P : Nyeri
13:00 pemberian analgetik
bertamba h saat
aktivitas

- Q : Nyeri seperti
di tusuk tusu

- R : Nyeri timbul
diperut kanan
bawah

- S : Skala nyeri 6

- T : Cara
mengatas i klien
dengan istirahat

- U : klien tidak
tau akan
penyakitn ya

- V : Klien
berharap nyeri
dapat teratasi
DX 2 Selasa,15 November 10.30 1.Mengkaji penyebab DS: klien
Hipertermia hipertermia mengatakn badan
2022
demam 3 hari
berhubungan 10:45 2. Memonitor suhu
dengan proses tubuh DO: Klien tampak
lemah. Ku:
penyakit 11:30 3.Memonitor
composmetis -
(inflamasi) keluaran urine Tanda -tanda
4. vital:
12:00
Memberikanteknik TD: 140/90
nonfarmakologis
mmHg HR: 150
kompres hangat x/menit RR: 22
untuk mengurangi x/menit Suhu :
demam 38ºC Spo2 98%

13:00 5.Melakukan
kolaborasi
pemberian
antipiretik untuk
menurunkan demam
F. EVALUASI
Hari / Catatan Perkembangan TTD
Tanggal /
No. Diagnosa Keperawatan (SOAP) &Nama
Jam
Perawat
1 Hipertermia Selasa, 16 S: klien mengatakan badan masih
berhubungan dengan demam.
November
proses penyakit
2022 O: Klien tampak lemah. Ku:
(inflamasi)
composmetis -Tanda -tanda vital: TD:
Jam 10.00
140/90 mmHg HR: 150 x/menit Satrio

RR: 22 x/menit Suhu : 38ºC Spo2 98%

A: masalah belum teratasi

P: lanjutkan intervensi

2 Nyeri akut berhubungan Selasa, 16 S: klien mengatakan nyeri perut


dengan agen pencedera November berkurang
fisiologis (inflamasi) 2022 O:

Jam 10.00 - O : Nyeri perut berkurang 5menit


- P : Nyeri bertambah saat aktivitas
- Q : Nyeri seperti di tusuk tusuk
- R : Nyeri timbul diperut kanan bawah Satrio
- S : Skala nyeri 3
-T : Cara mengatasi klien dengan istirahat
- U : klien tidak tau akan penyakitnya
- V : Klien berharap nyeri dapat teratasi
A: Masalah teratasi Sebagian
P: Intervensi dilanjutkan

Anda mungkin juga menyukai