Anda di halaman 1dari 4

RESUME

ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN. A


DENGAN BRONKOPNEUMONIA

Diajukan untuk memenuhi tugas mata ajar program Profesi Keperawatan Anak
Dosen Pengampu Tina Shinta Parulian.,M.Kep.,Ns.,Sp.,Kep.,An

HALENA RIHI
30190121109

PROGRAM STUDI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SANTO BORROMEUS
PADALARANG
2022
Nama : An. A
Tempat, tanggal lahir : Bandung, 20-08-2018
Umur : 3 tahun 11 bulan
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Nama Orangtua : Ayah: Tn. R / pekerjaan: Wiraswasta
Ibu: Ny. S / pekerjaan: Karyawan Swasta
Tanggal Masuk RS : 14-08-2022
Ruangan : Irene 3
Tanggal Pengkajian : 15-08-2022
Alamat : Pakuan 1 No.7 (RT: 02 /RW: 08)
Diagnosa Medis : Bronkopneumonia
Keluhan Utama : Batuk sejak 4 hari yang lalu dari tanggal 10/08/2022.
Hasil TTV
N: 100x/mnt
RR: 22x/mnt
S: 37°C
BB: 19 Kg
Terapi Obat:
 kalfoxim 3x500mg (IV)
 Norages 3x5ml (Oral)
 Pranza 2x20 mg (IV)
 Indexon 1x5 mg (IV)
 Racik Batuk 3x5 ml (Oral)
 Nebu: flixotide + ventulin 2x1 hari
Hasil Laboratorium (Pemeriksaan Hemotologi) diperiksa: 14/08/2022
Esinofil L 0,0% (2,0-4,0)
Nutrofil Segmen H 80% (30,0-55,0)
Limfosit L 5,0% (36,0-52,0)
Monosit H 9,0 % (2,0-8,0)
Neutrofil Limfosit Ratio H 1700 (1-3)
ALC L 624 (>1500)
Alasan masuk RS:
An.A usia 3 tahun 11 bulan, mengalami batuk pada tgl 10/08/22 setelah itu pada hari
minggu, tgl 14/08/22 An.A mengalami demam dan jari tangan berubah warna jadi biru
seperti gejala yang dialami kakanya An.A namun demamnya tidak turun dan akhirnya
orangtua An.A memutuskan untuk membawa ke UGD rumah sakit. Sampainya di UGD
An.A dilakukan pemeriksaan darah dan dipasang infus untuk mendapatkan cairan setelah
hasil laboratorium keluar dan An.A di diagnosa Bronkopneumonia.
Masalah Keperawatan An.A yaitu beraihan jalan nafas tidak efektif dan ansietas.
Setelah dilakukan tindakan selama 1x24 jam diharapkan pola nafas membaik dengan
kriteria hasil:
1. Ventilasi meningkat
2. TTV dalam batas normal
3. Diameter thoraks anterior-posterior meningkat
4. Tekanan ekspansi menigkat
5. Tekanan inspansi meningkat
6. Pernafasan cuping hidung menurun

Setelah dilakukan tindakan selama 1x24 jam diharapkan pola nafas membaik dengan
kriteria hasil:
1. Verbalisasi kebingungan menurun
2. Verbalisasi khawatir akibat kondisi yang dihadapi menurun
3. Perilaku gelisah menurun
4. Perilaku tegang menurun
Intervensi yang dilakukan pada diagnosa bersihan jalan nafas tidak efektif yaitu
Manajemen Jalan Napas
Observasi:
1. Monitor pola napas (frekuensi, kedalaman, usaha napas)
2. Monitor bunyi napas tambahan (mis. gurgling, mengi, wheezing, ronchi
kering)
3. Monitor sputum (jumlah, warna, aroma)
Terapeutik:
4. Pertahankan kepatenan jalan napas dengan headtilt dan chin-lift (jawthrust
jika curiga trauma servical)
5. Posisikan semi-fowler atau fowler
6. Berikan minum hangat
7. Lakukan fisioterapi dada, jika perlu
8. Lakukan penghisapan lendir kurang dari 15 detik
9. Lakukan hiperoksigenasi sebelum penghisapan endotrakeal
10. Berikan oksigen, jika perlu
Edukasi:
1. Anjurkan asupan cairan 2000 ml/hari, jika tidak kontraindikasi
2. Ajarkan tehnik batuk efektif
Kolaborasi:
Kolaborasi pemberian bronkodilator, ekspektoran, mukolitik, jika perlu
Intervensi yang dilakukan pada diagnosa ansietas yaitu Terapi Relaksasi
Observasi
1. Identifikasi penurunan tingkat energy, ketidakmampuan berkonsentrasi,
atau gejala lain mengganggu kemampuan kognitif
2. Identifikasi teknik relaksasi yang pernah efektif digunakan
3. Identifikasi kesediaan, kemampuan, dan penggunaan teknik sebelumnya
4. Periksa ketegangan otot, frekkuensi nadi, tekanan darah, dan suhu
sebelum dan sesudah latihan
5. Monitor respons terhadap terapi relaksasi
Terapeutik
1. Ciptakan lingkungan tenang dan tanpa gangguan dengan pencahayaan
dan suhu ruang nyaman, jika memungkinkan
2. Berikan informasi tertulis tentang persiapan dan prosedur teknik relaksasi
3. Gunakan pakaian longgar
4. Gunakan nada suara lembut dengan irama lambat dan berirama
5. Gunakan relaksasi sebagai strategi penunjang dengan analgetik atau
tindakan medis lain, jika sesuai
Edukasi
1. Jelaskan tujuan, manfaat, batasan, dan jenis relaksasi yang tersedia (mis,
music, meditasi, napas dalam, relaksasi otot progresif)
2. Jelaskan secara rinci intervensi relaksasi yang dipilih
3. Anjurkan mengambil posisi nyaman
4. Anjurkan sering mengulangi atau melatih teknik yang dipilih
5. Demonstrasikan dan latih teknik relaksasi (mis, napas dalam,
peregangan, atau imajinasi terbimbing)

Implementasi yang diberikan pada An.A yaitu memberika nebu 2x1 hari dan
setelah diberikan nebu, An.A merasakan batuknya berkurang dan orangtuanya pun
tidak khwatir lagi dengan keadaan An.A karena An.A sudah mendapatkan
perawatan yang dibutuhkan dan An.A juga keadaannya semakin membaik sehingga
lebih ceria dan tidak rewel.

Anda mungkin juga menyukai