Anda di halaman 1dari 7

RESUME KEPERAWATAN

ASUHAN KEPERAWATAN NEONATUS PADA BAYI. S DENGAN HIRSCPRUNG +


HIPERBILIRUBIN DIRUANG LOTUS RSUD KABUPATEN BEKASI TAHUN 2022

Disusun Oleh :

Nama : M.Hendri Dzulkarnaen T

NIM : 200114030

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
ABDI NUSANTARA JAKARTA
2022
Nama : By. M
Tanggal dirawat : 14-07-2022
Jenis kelamin : Laki-Laki
Alamat : -
Tanggal lahir / usia : 01-07-2022
Hari /tanggal pengkajian : Rabu, 14 juli 2022
A. ANALISA DATA
1. Ds :
- ibu klien mengatakan anaknya sesak
- Ibu klien mengtakan badan anaknya lemah
- Ibu Client mengatakan Ankanya lemes
2. Do :
- Client Terlihat lemah
- klient terpasang ventilator
- klient Tanpak Sesak, client Tanpak sianosis
- Client Terpasang OGT
- Suhu : 36,5
- Rr : Nadi 52 x / menit, Spo2 95 %

B. PATHWAY (MASALAH KEPERAWATAN)


C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Pola nafas tidak efektif (D.0049)
2. Intoleransi Aktifas

D. INTERVENSI KEPERAWATAN
1. Manajemen konstipasi:
Observasi :
Edukasi
 Anjurkan tirah baring
1.
2. periksa pergerakan usus, karakteristik feses (konsistensi,bentuk,volume, dan
warna)
3. identifikasi factor konstipasi
Terapeutik :
1. Berikan enema atau irigasi, jika perlu
Kolaborasi :
1. Konsultasi dengan tim medis tentang penurunan /peningkatan frekuensi suara
usus
2. Fototerapi neonatus
Observasi :
1. Monitor ikterik pada sklera dan kulit
2. Monitor suhu dan tanda vital setiap 4 jam sekali
Terapeutik :
1. Lepaskan pakaian bayi kecuali pokok
2. Berikan penutup mata
3. Biarkan tubuh bayi terpapar sinar fototerapi secara berkelanjutan
Edukasi :
1. Anjurkan ibu menyusui sesering mungkin
Kolaborasi :
1. Kolaborasi pemeriksaan darah vena bilirubin direk dan indirek
3. Manajemen jalan nafas
Observasi :
1. Monitor pola nafas ( frekuensi, kedalaman, usaha nafas)
Terapeutik :
1. Posisikan semi fowler atau fowler
2. Berikan oksigen

E. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
1. Manajemen jalan Nafas
Observasi :Menejemen jalan Nafas
Intervensi Utama :

1. Manajemen jalan nafas

 Tindakan

1. Observasi
 Monitor pola nafas (Frekuensi, Kedalaman, usaha Nafas)

 Monitor Bunyi Nafas tambahan ( mis, gurggling, mengi, wheezing, ronkhi kering)

 Monitor sputum ( Jumlah, warna, Aroma)

2. Terapeutik

 Pertahankan Kepatenan jalan Nafas denga head-tilt dan chin-lift, ( jaw-trust jika curiga
Servikal)

 Posisikan semi fowlwer atau fowler atau fowter

 Berikan Minum Hangat

3. Edukasi

 Anjurkan Asupan Cairan 2000 ml/Hari jika tidak kontradiksi

4. Kolaborasi

 Kolaborasi Pemberian bronkoditor,ekspektoran, Mukolitik, Jika perlu

3. Intoleransi Aktifitas
Observasi :
Observasi :

 Identifiakasi gangguan Fungsi tubuh Yang mengakikabkan kelelahan

 Monitor pola & jam tidur

Terepeutik

 Sediakan lingkungan nyaman & rendah stimulus ( misal cahaya, Suara,


Kunjungan)
 Berikan aktivitas distraksi yang menyenangkan

Edukasi

 Anjurkan tirah baring

 Anjurkan melakukan aktivitas secara bertahap

Kolaborasi

 Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara Meningkatakan Asupan makanan

F. EVALUASI KEPERAWATAN
S:
Ibu klien mengatakan klien sudah melakukan aktivtas

O:
Klien tampak tidak lemah

Klien terlihat sudah duduk


Klien sudah tidak terpasang DC

TTV

S : 36,6 ℃
Spo2 : 98%
HR : 135 x/menit

RR : 38x/menit

A:
Masalah teratasi

P:
Intervensi di hentikan

Anda mungkin juga menyukai