Anda di halaman 1dari 17

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.

N DENGAN

HIPEREMESIS GRAVIDARUM

Disusun untuk Memenuhi Tugas Profesi Ners

Stase Keperawatan Maternitas

Disusun Oleh :

WIDYA AURINA PRADWIRAHMA

J2302150039

PROGRAM PROFESI NERS

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2021
A. Identitas
1. Identitas Klien
a. Nama : Ny N
b. Tempat/Tanggal Lahir: -
c. Umur : 22 tahun
d. Agama : Islam
e. Alamat : Bangak, Banyudono, Boyolali
f. Tanggal Masuk : 11 Maret 2020
g. Tanggal Dikaji : 11 Maret 2020
h. No. RM :-
i. Diagnosa : Hiperemesis Gravidarum
2. Identitas Penanggung Jawab
a. Nama : Tn. R
b. Umur : 21th
c. Tempat/Tanggal Lahir : -
d. Agama : Islam
e. Alamat : Bangak, Banyudono, Boyolali
f. Hubungan dengan klien : Suami

B. Keluhan Utama/Masalah/Fenomena

Pasien mengatakan mual dan selalu muntah pada pagi hari. Mual dan muntah
semakin berat bila membau makanan yang merangsang.

C. Anamnesa/Riwayat Kesehatan
1. Riwayat Kesehatan Sekarang
Pasien datang ke RS dengan keluhan terlambat haid 3 minggu, terakhir mendapat
haid tanggal 15 januari 2020, mual dan selalu muntah pada pagi hari. Pasien juga
mengeluh badannya terasa lemas dan mau pingsan karena sudah beberapa hari sulit
makan. Dan kini tengah hamil 5 minggu.
2. Riwayat Kesehatan Masa Lalu
Pasien mengatakan tidak tidak pernah menderita penyakit apapun, seperti
kardiovaskuler, DM, hipertensi, asma, hepatitis, malaria dan tidak pernah menjalani
operasi di bagian perut (abdomen).
3. Riwayat Kesehatan Keluarga dan Genogram
Klien mengatakan dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit menular
maupun penyakit biasa seperti DM, hipertensi dan lainnya

Genogram :

Keterangan :

: Laki-laki

: Perempuan

: garis pernikahan

: garis keturunan

: pasien

4. Riwayat Kehamilan
Riwayat kehamilan hamil pertama dan belum pernah aborsi (G1P0A0 ), dengan
usia kehamilan 6 minggu.
5. Riwayat KB
Ibu mengatakan setelah menikah tidak menggunakan KB apapun.
6. Riwayat Kesehatan Reproduksi
Klien mengatakan pemahaman terhadap fungsi seksual kurang begitu mengerti,
tidak ada gangguan dalam hubungan seksual, selama melakukan aktivitas seksual
tidak ada masalah, tingkat kepuasan selama berhubungan cukup puas.
Menarche : pada umur 13 tahun
Siklus haid : 28 hari (teratur)
Lama haid : 6-7 hari
Banyaknya : 3-5 softek/hari
HPHT : 15 Januari 2020
7. Riwayat Pernikahan dan Kehamilan
Menikah 1 kali lama menikah 1 tahun, umur pertama kali menikah 21 tahun.
8. Riwayat Sosial, Ekonomi, Spiritual

Sosial: Klien memiliki hubungan baik dengan keluarga dan masyarakat disekitar
rumah.
Ekonomi: klien mengatakan nafkah yang diberikan oleh suami cukup untuk
kebutuhan sehari-harinya.
Spiritual: klien mengatakan sumber kekuatan baginya adalah keluarga, dan berdoa
kepada Allah semoga diberikan kesabaran dalam menghadapi cobaan. Keyakinan
terhadap pengobatan yang dijalani ialah agar sakitnya cepat segera sembuh.
D. Pemeriksan Fisik (Head to Toe)
1. Pemeriksaan umum
K/U : lemah, wajah pucat
Kesadaran : composmentis
BB : 55 kg
TB : 151cm
LILA : 22 cm
TD : 100/80 mmHg
Nadi : 100 x/menit (teratur)
RR : 20 x / menit (teratur)
Suhu : 36,50 C (axilla)
IMT : 24,12%
2. Inspeksi
Hiperemis tingkat I pada inspeksi ditemukan keadaan umum lemah, turgor
kulit sedikit menurun, lidah kering, dan mata cekung. Hiperemis tingkat II ditemukan
ibu tampak lebih lemah dan apatis, turgor kulit lebih menurun, lidah kering dan
tampak kotor, aceton dapat tercium dalam hawa pernafasan, badan kurus dan berat
badan munurun, kulit kering dan kadang – kadang ada ikterus.

3. Palpasi

Dengan palpasi dapat mengetahui umur kehamilan dengan melihat tinggi


fundus uteri. Karena pada ibu hiperemis gravidarum biasanya terjadi pada umur
kehamilan 1-4 bulan, dimana tinggi fundus uteri sekitar ½ simphisis pusat.

4. Auskultasi

Untuk memantau sudah terdengar detak jantung janin atau belum dan gerakan
anak.

5. Pemeriksaan tanda – tanda vital

Pada sekitar hiperemis tingkat I akan ditemukan nadi meningkat sekitar 100
x/menit, tekanan darah sistolik menurun, suhu normal.

E. Hasil Pemeriksaan Penunjang

Darah rutin Satuan nilai normal

Hemoglobin 9.2 g/dl 12,0-16,0 g/dl

Leukosit 19.500/mm3 4.000-11.000/mm3


10.000-450.000/
Trombosit 587.000/mm3 mm3
Hematokrit 34 % 35-47 %

F. Terapi
1. Terapi
- Infus RL 30 tetes/menit.
- Injeksi Ondesco 10 mg/8jam
- Vitamin BC, C, SF 1tab/12jam
- 1tab/12jam Polysilane syr 1 sdm/8jam
2. Diet
- Nasi lunak, sayur, buah dan lauk

G. Analisa Data
No. Data Etiologi Problem
1. Ds: Kehamilan (D.0076) Nausea
- Pasien mengatakan mual dan selalu
muntah pada pagi hari. Mual dan
muntah semakin berat bila membau
makanan yang merangsang.
Do:
- Keadaan umum: lemah wajah
pucat
- Kesadaran: compos mentis
- BB: 55 kg
- TB: 151cm
- LILA: 22 cm
2. Ds: Kondisi (D.0057)
- Pasien mengeluh badannya terasa Psikologis Keletihan
lemas dan mau pingsan karena (kehamilan)
sudah beberapa hari sulit makan.
Do:
- IMT : 24,12 %
- BB : 55 kg
- TB : 151cm
- LILA : 22 cm

H. Diagnosa Keperawatan
1. (D.0076) Nausea b.d kehamilan d.d mual muntah
2. (D.0057) Keletihan b.d kondisi psikologis (kehamilan) d.d badan terasa lemas dan mau
pingsan karena sudah beberapa hari sulit makan.

I. Intervensi dan Evaluasi


1. Intervensi
No Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil (SLKI) Intervensi (SIKI)
Keperawatan
(SDKI)
1. (D.0076) Nausea Setelah dilakukan tindakan (I.03117) Manajemen
b.d kehamilan d.d keperawatan selama 3 x 24 jam, mual
mual muntah diharapkan tingkat nausea Observasi:
berkurang dengan kriteria hasil: - Identifiksi pengalaman
Luaran Utama: (L.08065) mual
tingkat nausea - Identifikasi dampak
indicator Outcome akhir mual terhadap kualitas
awal hidup (misalnya nafsu
Keluhan 1 4 makan, aktifitas,
mual kinerja, tanggung
Perasaan 1 4 jawab peran, dan
ingin tidur)
muntah - Identifikasi faktor
Keterangan: penyebab mual (misalnya
1: meningkat; 2: cukup pengobatan dan prosedur)
meningkat; 3: sedang; 4: cukup - Monitor mual
menurun; 5: menurun (misalnya frekuensi, durasi
dan tingkat keparahan)
- Monitor asupan dan kalori
Terapeutik:
- Kendalikan faktor
lingkungan penyebab mual
(mis. bau tak sedap, suara
dan rangsangan visual yang
tidak menyenangkan)
- Kurangi atau hilangkan
keadaan penyebab mual
(mis. Kecemasan, ketakutan,
kelelahan)
- Berikan makanan dalam
jumlah kecil dan menarik
Edukasi:
- Anjurkan istirahat dan tidur
yang cukup
- Anjurkan sering
membersihkan mulut,
kecuali jika merangsang
mual
- Anjurkan makanan tinggi
karbohidrat dan rendah
lemak
- Ajarkan menggunakan
teknik nonfarmakologis
untuk mengatasi
mual (misalnya
biofeedback, hypnosis,
relaksasi, terapi music,
akupresur)
Kolaborasi:
- Kolaborasi pemberian
antiemetik, jika perlu

(I.03118) Manajemen
muntah
Observasi
- Identifikasi
karakteriskik muntah (mis.
warna, konsistensi, adanya
darah, waktu, frekuensi
dan durasi)
- Periksa volume
muntah
- Identifiksi riwayat diet
(mis. makanan yang
disukai, tidak disukai, dan
budaya)
- Identifikasi faktor
penyebab muntah (mis.
pengobatan dan prosedur)
- Identifikasi kerusakan
esophagus dan faring
posterior jika muntah
terlalu lama
- Monitor efek
manajemen muntah secara
menyeluruh
- Monitor
keseimbangan cairan dan
elektrolit
Terapeutik
- Kontrol faktor
lingkungan penyebab
muntah (mis. bau tak
sedap, suara, dan stimulasi
visual yang tidak
menyenangkan)
- Kurangi atau
hilangkan keadaan
penyebab muntah (mis.
kecemasan, ketakutan)
- Atur posisi untuk
mencegah aspirasi
- Pertahankan
kepatenan jalan napas
- Bersihkan mulut dan
hidung
- Berikan dukungan
fisik saat muntah (mis.
membantu membungkuk
atau menundukan kepala)
- Berikan kenyamanan
selama muntah (mis.
kompres dingin di dahi,
atau sediakan pakaian
kering dan bersih)
- Berikan cairan yang
tidak mengandung
karbonasi minimal 30
menit setelah muntah
Edukasi
- Anjurkan membawa
kantong plastik untuk
menampung muntah
- Anjurkan
memperbanyak istirahat
- Ajarkan penggunaan
teknik nonvarmakologis
untuk mengelola muntah
(mis. biofeedback,
hypnosis, relaksasi terapi
music akupresur)
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
antiemetik, jika perlu
2. (D.0057) Setelah dilakukan tindakan (I.12362) Edukasi
Keletihan b.d keperawatan selama 3 x 24 jam, Aktivitas/Istirahat
kondisi psikologis diharapkan tingkat keletihan Observasi
menurun dengan kriteria hasil: - Identifikasi kesiapan dan
(kehamilan) d.d
Luaran Utama: Tingkat kemampuan menerima
badan terasa lemas Keletihan (L.05046) informasi
dan mau pingsan Indicato Outcome Akhir Terapeutik
karena sudah r awal - Sediakan materi dan
beberapa hari sulit Tenaga 1 4 media pengaturan
makan. Keterangan: aktivitas dan istirahat
1: menurun; 2: cukup menurun; - Jadwalkan pemberian
3: sedang; 4: cukup meningkat; pendidikan kesehatan
5: meningkat sesuai kesepakatan
Indicato Outcome Akhir - Berikan kesempatan
r awal kepada pasien dan
Selera 2 5 keluarga untuk bertanya
makan
Edukasi
Keterangan: - Jelaskan pentingnya
1: memburuk; 2: cukup melakukan aktivitas
memburuk; 3: sedang; 4: cukup fisik/olahraga secara rutin
membaik; 5: membaik - Anjurkan terlibat
dalam aktivitas
kelompok, aktivitas
bermain atau aktivitas
lainnya
- Anjurkan menyusun
jadwal aktivitas dan
istirahat
- Anjurkan cara
mengidentifikasi
kebutuhan istirahat
(misalnya kelelahan,
sesak napas saat aktivitas)
- Anjurkan cara
mengidentifikasi target
dan jenis aktivitas sesuai
kemampuan
(I.05178) Manajemen
Energi
Observasi
- Identifikasi gangguan
fungsi tubuh yang
mengakibatkan kelelahan
- Monitor kelelahan
fisik dan emosional
- Monitor pola dan jam
tidur
- Monitor lokasi dan
ketidaknyamanan selama
melakukan aktivitas 
Terapeutik
- Sediakan lingkungan
nyaman dan rendah
stimulus (mis. Cahaya,
suara, kunjungan)
- Lakukan latihan
rentang gerak pasif
dan/atau aktif
- Berikan aktivitas
distraksi yang
menenangkan
- Fasilitasi duduk disisi
tempat tidur, jika tidak
dapat berpindah atau
berjalan
Edukasi
- Anjurkan tirah baring
- Anjurkan melakukan
aktivitas secara bertahap
- Anjurkan
menghubungi perawat
jika tanda dan gejala
kelelahan tidak berkurang
- Ajarkan strategi
koping untuk mengurangi
kelelahan
Kolaborasi
- Kolaborasi dengan
ahli gizi tentang cara
meningkatkan asupan
makanan.

2. Catatan Perkembangan
No. Hari/Jam/Tanggal Implementasi Evaluasi
1. Rabu, 11 Maret (I.03117) Manajemen S:
2020 Mual Perasaan ingin muntah cukup
Jam 07.00 Observasi menurun
- Identifikasi O:
pengalaman mual Keluhan mual cukup menurun
- Identifikasi isyarat A:
nonverbal Masalah nausea teratasi
ketidaknyamanan (mis. sebagian
Bayi, anak-anak, dan P:
mereka yang tidak Lanjutkan intervensi
dapat berkomunikasi manajemen mual dan
secara aktif ) manajemen muntah
- Idntifikasi Ajarkan penggunaan teknik
dampak mual terhadap nonfarmakologis untuk
kualitas hidup (mis. mengatasi mual (mis.
Nafsu makan, Biofeedback, hypnosis,
aktivitas, kinerja, relaksasi, terapi musik,
tanggung jawab peran, akupresur)
dan tidur)
- Identifikasi faktor
penyebab mual (mis.
Pengobatan dan
prosedur)
- Identifikasi
antiemetic untuk
mencegah mual
(kecuali mual pada
kehamilan)
- Monitor mual
(mis. Frekuensi,
Jam 08.00 durasi, dan tingkat
keparahan)
- Monitor asupan
nutrisi dan kalori
Terapeutik
- Kendalikan faktor
lingkungan penyebab
mual (mis. Bau tak
sedap, suara, dan
rangsangan visual
yang tidak
menyenangkan)
- Kurangi atau
hilangkan keadaan
penyebab mual (mis.
Kecemasan, ketakutan,
kelelahan)
- Berikan makanan
dalam jumlah kecil
dan menarik
- Berikan makanan
Jam 09.00 dingin, cairan bening,
tidak berbau dan tidak
berwarna, jika perlu
Edukasi
- Anjurkan istirahat
dan tidur yang cukup
- Anjurkan sering
membersihkan mulut,
kecuali jika
merangsang mual
- Anjurkan
makanan tinggi
karbohidrat dan rendah
lemak
- Ajarkan
penggunaan teknik
nonfarmakologis untuk
Jam 10.00 mengatasi mual (mis.
Biofeedback, hypnosis,
relaksasi, terapi musik,
akupresur)
Kolaborasi
- Kolaborasi
Jam 11.00 pemberian Antiemetic,
jika perlu

(I.03118) Manajemen
muntah
Observasi
- Identifikasi
karakteriskik muntah
(mis. Warna,
konsistensi, adanya
darah, waktu,
frekuensi dan durasi)
- Periksa volume
muntah
- Identifiksi riwayat
diet (mis. Makanan
yang disukai, tidak
disukai, dan budaya)
- Identifikasi faktor
penyebab muntah
(mis. Pengobatan dan
prosedur)
- Identifikasi
kerusakan esophagus
dan faring posterior
jika muntah terlalu
Jam 12.00 lama
- Monitor efek
manajemen muntah
secara menyeluruh
- Monitor
keseimbangan cairan
dan elektrolit
Terapeutik
- Kontrol faktor
lingkungan penyebab
muntah (mis. Bau tak
sedap, suara, dan
stimulasi visual yang
tidak menyenangkan)
- Kurangi atau
hilangkan keadaan
penyebab muntah
(mis. Kecemasan,
ketakutan)
- Atur posisi untuk
mencegah aspirasi
- Pertahankan
kepatenan jalan napas
- Bersihkan mulut
dan hidung
- Berikan dukungan
fisik saat muntah (mis.
Membantu
membungkuk atau
menundukan kepala)
- Berikan
kenyamanan selama
muntah (mis. Kompres
Jam 13.00 dingin di dahi, atau
sediakan pakaian
kering dan bersih)
- Berikan cairan
yang tidak
mengandung karbonasi
minimal 30 menit
setelah muntah
Edukasi
- Anjurkan
membawa kantong
plastik untuk
menampung muntah
- Anjurkan
memperbanyak
istirahat
- Ajarkan
penggunaan teknik
nonfarmakologis untuk
mengelola muntah
(mis. Biofeedback,
hypnosis, relaksasi
terapi music
akupresur)
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian
Antiemetic, jika perlu
2. Rabu, 11 Maret (I.12362) Edukasi S:
2020 Aktivitas/Istirahat Tenaga cukup meningkat
Jam 07.00 Observasi O:
- Identifikasi Nafsu makan membaik
kesiapan dan A:
kemampuan Masalah keletihan teratasi
Jam 08.00 menerima informasi P:
lanjutkan intervensi Edukasi
Terapeutik Aktivitas/ istirahat dan
- Sediakan materi Manajemen Energi
dan media pengaturan Ajarkan strategi koping untuk
aktivitas dan istirahat mengurangi kelelahan
- Jadwalkan
pemberian
pendidikan kesehatan
sesuai kesepakatan
- Berikan
kesempatan kepada
Jam 09.00 pasien dan keluarga
untuk bertanya
Edukasi 
- Jelaskan
pentingnya
melakukan aktivitas
fisik/olahraga secara
rutin
- Anjurkan terlibat
dalam aktivitas
kelompok, aktivitas
bermain atau aktivitas
lainnya
- Anjurkan
menyusun jadwal
aktivitas dan istirahat
- Anjurkan cara
mengidentifikasi
kebutuhan istirahat
(misalnya kelelahan,
sesak napas saat
aktivitas)
- Anjurkan cara
mengidentifikasi
target dan jenis
aktivitas sesuai
kemampuan
Jam 10.00
(I.05178) Manajemen
Energi
Observasi
- Identifikasi
gangguan fungsi
tubuh yang
mengakibatkan
kelelahan
- Monitor kelelahan
fisik dan emosional
- Monitor pola dan
jam tidur
Jam 11.00 - Monitor lokasi
dan
ketidaknyamanan
selama melakukan
aktivitas 
Terapeutik
- Sediakan
lingkungan nyaman
dan rendah stimulus
(mis. Cahaya, suara,
kunjungan)
- Lakukan latihan
rentang gerak pasif
dan/atau aktif
- Berikan aktivitas
distraksi yang
Jam 12.00 menenangkan
- Fasilitasi duduk
disisi tempat tidur,
jika tidak dapat
berpindah atau
berjalan
Edukasi
- Anjurkan tirah
baring
- Anjurkan
melakukan aktivitas
secara bertahap
- Anjurkan
Jam 13.00 menghubungi
perawat jika tanda
dan gejala kelelahan
tidak berkurang
- Ajarkan strategi
koping untuk
mengurangi
kelelahan
Kolaborasi
Kolaborasi dengan ahli
gizi tentang cara
meningkatkan asupan
makanan.

Anda mungkin juga menyukai