Anda di halaman 1dari 46

LAPORAN

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS NORMAL PADA NY. A P2A0 HARI KE 5


DENGAN BENDUNGAN ASI DAN KEBUTUHAN TERAPI
KOMPRES DAUN KUBIS DI BIDAN PRAKTEK
MANDIRI AYU BATANG

Disusun Untuk Memenuhi Tugas

Praktik Natural Therapy (PNT)

AYU
200

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN

UNIVERSITAS KARYA HUSADA SEMARANG

2021-2022

1
HALAMAN PENGESAHAN

Laporan

“Terapi Kompres Daun Kubis”

Oleh :

Nama : Ayu

NIM : 200

MENGETAHUI

Pembimbing lahan Pembimbing Akademik

() ()

Penguji Akademik Ketua Prodi Studi Sarjana Terapan Kebidanan

() ()

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan

rahmat-Nya, Sayadapat menyelesaikan tugas praktik Natural therapi dengan judul “ASUHAN

KEBIDANAN PADA IBU NIFAS NORMAL PADA NY. A P2A0 HARI KE 5 DENGAN

BENDUNGAN ASI DAN KEBUTUHAN TERAPI KOMPRES DAUN KUBIS DI

BIDAN PRAKTEK MANDIRI AYU BATANG”

Praktikum Natural Therapi ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat

untuk mencapai gelar Sarjana Terapan Kebidanan di Prodi D-IV Jurusan Kebidanan

Universitas Karya Husada Semarang.

Saya menyadari bahwa dalam penulisan Laporan pendahuluan mengenai asuhan

Kebidanan selama saya menjalani PNT ini tidak lepas dari kesalahan dan kekurangan, baik

dari segi teknis maupun materi. Untuk itu saya sangat mengharapkan saran dan kritik yang

membangun demi kesempurnaan Laporan hasil PNT ini.Tanpa bantuan dan bimbingan dari

berbagai pihak,dari masa perkuliahan sampai pada penyusunan Laporan hasil PNT ini,

sangatlah sulit bagi Peneliti untuk menyelesaikan skripsi ini.

Oleh karena itu, Peneliti mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dr . Ns. Fery Agusman, MM, M.Kep, Sp.Kom selaku Rektor Universitas Karya

Husada Semarang

2. Ibu Rose Nur Hudhariani.,S.Si.T.,M.Kes selaku selaku wakil ketua Bidang

Akademik Universitas Karya Husada Semarang

3. Ibu Lestari Puji Astuti, S.SiT, M.Kes selaku ketua Program Studi Sarjana Terapan

Kebidanan Universitas Karya Husada Semarang

3
4. Ibu ... selaku dosen pembimbing dalam saya menjalankan tugas PNT yang telah

memberikan bimbingan kepada saya demi kelancaran pelaksanaan tugas PNT.

5. Ibu ...selaku Pembimbing lahan yang telah membimbing dan menyalurkan banyak

ilmunya bagi saya.

6. Keluarga saya tersayang yang selalu memberikan support untuk saya dan menjadi

penyemaat disaat saya menjalani perkuliahan hingga saat ini.

7. Semua pihak yang telah memberikan bantuan dan dukungan sehingga tugas PNT ini

dapat terselesaikan,yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu

Akhir kata, saya berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas segala

kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga skripsi ini membawa manfaat bagi

pengembangan ilmu.

Batang ,

Penulis

4
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................ 1
HALAMAN PENGESAHAN.............................................................................. 2
HALAMAN KATA PENGANTAR.................................................................... 3
DAFTAR ISI......................................................................................................... 5
DAFTAR GAMBAR........................................................................................... 6
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................. 7
B. Tujuan............................................................................................... 9
C.Manfaat…………………………………………………………......9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TINJAUAN KASUS……………………………………….17


BAB IV PEMBAHASAN
A. Pembahasan..................................................................................... 33
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan...................................................................................... 35
B. Saran.................................................................................................35
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………...36
LAMPIRAN-LAMPIRAN…………………………………………...37

5
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Masalah menyusui yang dapat timbul pada masa pasca persalinan dini (masa nifas

atau laktasi) adalah pembengkakan payudara (breast engorgement) atau disebut juga

bendungan ASI.1 Pembengkakan payudara merupakan pembendungan air susu karena

penyempitan duktus laktiferus atau oleh kelenjar-kelenjar yang tidak dikosongkan

dengan sempurna.2 payudara akan terasa sakit, panas, nyeri pada perabaan, tegang,

bengkak yang terjadi pada hari ketiga sampai hari keenam setelah persalinan, ketika

ASI secara normal dihasilkan.

Intervensi untuk meringankan gejala pembengkakan payudara sangat

dibutuhkan. Apabila tidak ada intervensi yang baik, maka produksi air susu akan

terganggu dan proses reabsorbsi dimulai yang berhubungan dengan penyapihan dini.

Pembengkakan payudara tersebut dapat berkembang menjadi mastitis, infeksi akut

kelenjar susu, dengan hasil klinis seperti peradangan, demam, menggigil, ibu menjadi

tidak nyaman, kelelahan, abses payudara sampai dengan septikemia.

Tingkat pembengkakan antara 20% sampai dengan 85% dan biasanya terjadi

pada hari-hari pertama pasca persalinan. Sebanyak 10% wanita mengalami nyeri berat

hingga 14 hari post partum dan seperempat sampai 2 setengah dari wanita tersebut

mengkonsumsi analgesik untuk meredakan nyeri payudara.2 Kejadian Pembengkakan

6
payudara 43,4% dari 145 ibu nifas dan pembengkakan terjadi 253 kali (48%) lebih

tinggi pada primipara.

Sejak hari ketiga sampai hari keenam setelah persalinan, ketika ASI dihasilkan

secara normal, payudara menjadi sangat penuh. Hal ini bersifat fisiologis. Namun

keadaan ini dapat menjadi bendungan ASI. Pada pembengkakan payudara terisi penuh

ASI. Aliran vena dan limfotik tersumbat, aliran susu menjadi terhambat dan tekanan

pada saluran ASI dan alveoli meningkat. Puting susu teregang menjadi rata, ASI tidak

mengalir, ASI terbendung, Payudara membesar, membengkak dan sangat nyeri.

Payudara terlihat mengkilap dan edema dengan daerah eritema difus, dan bayi sulit

untuk menghisap ASI.

Faktor resiko terjadinya pembengkakan payudara terkait dengan terlambat

mulai menyusui, menyusui jarang dan pendek, bayi menghisap lemah, peningkatan

mendadak dalam produksi susu, lesi putting. Faktor penentu termasuk kesalahan

dalam posisi menyusui, memakai bra yang terlalu ketat dan ibu nifas yang tidak

menyusui bayinya seperti bayi meninggal, ibu dengan HIV positif.

Penanganan pembengkakan payudara secara farmakologis dapat diberikan

terapi simtomatis untuk mengurangi rasa sakitnya (analgetik) seperti paracetamol,

ibuprofen. Dapat juga diberikan lynoral tablet 3 kali sehari selama 2-3 hari untuk

membendung sementara produksi ASI.Obat anti inflamasi serrapepttase (danzen),

agen enzim anti inflamasi 10 mg tiga kali sehari atau Bromelain 2500 unit dan tablet

yang mengandung enzim protease 20.000 unit.

Strategi untuk mengurangi pembengkakan payudara secara non farmakologis

dapat dilakukan dengan akupuntur, perawatan payudara tradisional (kompres panas

dikombinasikan dengan pijatan), daun kubis, kompres panas dan dingin secara

bergantian, kompres dingin, dan terapi ultrasound.

7
Perawatan payudara masa nifas dapat membantu memperlancar pengeluaran

ASI. Perawatan payudara juga dapat dilakukan untuk mencegah dan menangani

masalah menyusui seperti pembengkakan payudara. Sebelum melakukan perawatan

payudara dibutuhkan persiapan dan peralatan serta ibu harus membutuhkan waktu

yang cukup lama untuk mengompresan dan pengurutan atau pemijatan setiap

tahapnya.

Kubis merupakan sayuran ekonomis dan serbaguna yang mudah ditemukan.

Kubis memberikan nilai gizi yang sangat besar, dan memberikan banyak manfaat

kesehatan. Bahkan kubis kaya akan fitonutrien dan berbagai vitamin seperti vitamin

A, C & K. Ini semua adalah antioksidan alami, yang membantu mencegah kanker.

Selain itu kubis merupakan sumber yang baik dari asam amino glutamine dan diyakini

untuk mengobati semua jenis peradangan salahsatunya radang payudara. Untuk

pemakaian luar, daun kubis dapat digunakan untuk mengompres bagian tubuh yang

memar, membengkak atau nyeri sendi.

Kubis dapat digunakan untuk terapi pembengkakan. Kubis (Brassica Oleracea

Var.Capitata) diketahui mengandung asam amino metionin yang berfungsi sebagai

antibiotic dan kandungan lain seperti sinigrin ( Allylisothiocyanate), minyak mustard,

magnesium, Oxylate heterosides belerang, hal ini dapat membantu memperlebar

pembuluh darah kapiler sehingga meningkatkan aliran darah untuk keluar masuk dari

daerah tersebut, sehingga memungkinkan tubuh untuk menyerap kembali cairan yang

terbendung dalam payudara tersebut. Selain itu daun kubis juga mengeluarkan gel

dingin yang dapat menyerap panas yang ditandai dari klien merasa lebih nyaman dan

daun kubis menjadi layu/matang setelah 30 menit penempelan. Didalam banyak kasus,

ilmu pengetahuan tentang obat bahwa anti oksidan alami yang dimiliki oleh daun

kubis tidak dapat digandakan di laboratorium sehingga ini yang menjadi alasan bahwa

8
gel yang terbuat dari ekstrak daun kubis kurang efektif untuk mengobati

pembengkakan Penggunaan daun kubis sebagai penanganan dan pencegahan

pembengkakan payudara sangat mudah yaitu daun kubis didinginkan ke dalam frezzer

sekitar 20-30 menit sebelum prosedur. Daun kubis dingin tersebut ditempatkan di

dalam bra selama 30 menit. Dilakukan dua kali sehari selama tiga hari. Berdasarkan

bukti ilmiah bahwa daun kubis dapat mengurangi pembengkakan payudara tanpa efek

samping dan dapat meningkatkan durasi pemberian ASI.

Berdasarkan penelitian Cochrane systematic review, Snowden HM. 2007. Dari

8 uji coba yang melibatkan 424 wanita dengan tiga studi yang berbeda yaitu daun

kubis atau ekstrak daun kubis, terapi ultrasound dan penggunaan danzen (obat anti

inflamasi) diidentifikasi bahwa ketiga studi tersebut secara efektif dapat memberikan

manfaat untuk penanganan pembengkakan payudara.

B. Rumusan Masalah

Penyusunan laporan pendahuluan tentang “Terapi Kompres Daun Kubis”

C. Tujuan penulisan

Tujuan yang ingin dicapai dalam Tugas PNT adalah

1. Tujuan Umum

Menerapkan terapi kompres ini sebagai pengobatan komplementer terhadap

penurunan nyeri dan bengkak payudara pada ibu nifas.

2. Tujuan Khusus

a. Menerapkan terapi kompres daun kubis kepada Ny. A umur 32 tahun P2A0

nifas hari ke-5 yang mengalami bengkak payudara.

b. Mengetahui keefektifan terapi kompres daun kubis untuk menurunkan nyeri

bengkak payudara pada Ny. A umur 32 tahun P2A0 nifas hari ke -5.

D. Manfaat Penulisan

9
1. Manfaat Praktis

Hasil Pelaksanaan Tugas PNT ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai

pengobatan komplementer dari petugas kesehatan khususnya diberikan pada ibu

nifas untuk menurunkan nyeri dan bengkak pada bengkak payudara.

2. Manfaat Teoritis

Dalam pembuatan Hasil laporan Pendahuluan ini dapat bermanfaat sebagai

bahan referensi dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dan untuk

penulis lain agar dapat melakukan pembahasan lebih mendalam.

10
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Konsep Dasar Nifas

1. Pengertian masa nifas

Masa nifas (puerperium) dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat-

alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung selama

kira-kira 6 minggu atau 42 hari, namun secara keseluruhan akan pulih dalam waktu 3

bulan. Masa nifas atau post partum disebut juga puerperium yang berasal dari bahasa

latin yaitu dari kata ”Puer” yang artinya bayi dan ”Parous” berarti melahirkan.

Periode pascapartum adalah masa dari kelahiran plasenta dan selaput janin

(menandakan akhir periode intrapartum) hingga kembalinya alat reproduksi wanita pada

kondisi tidak hamil. Periode ini disebut juga puerperium dan wanita yang mengalami

puerperium disebut puerpera. Periode pemulihan pascapartum berlangsung sekitar

enam minggu

Menurut JNPK-KR, masa nifas secara harfiah didefinisikan sebagai masa

persalinan selama dan segera setelah melahirkan, meliputi minggu-minggu berikutnya

pada waktu alat-alat reproduksi kembali kekeadaan tidak hamil atau kembali normal.

Waktu masa nifas yang paling lama pada wanita umumnya adalah 40 hari, dimulai sejak

melahirkan atau sebelum melahirkan (yang disertai tanda-tanda kelahiran).

11
2. Tahapan masa nifas

Menurut Suherni tahapan-tahapan masa nifas (post partum/puerperium) adalah

a. Puerperium dini (immediate puerperium) : masa kepulihan, yakni saat-saat ibu

dibolehkan berdiri dan berjalan-jalan.

b. Puerperium intermedial (early puerperium) : masa kepulihan menyeluruh dari

organ-organ genital, kira-kira antara 6-8 minggu.

c. Remote puerperium (later puerperium) : waktu yang diperlukan untuk pulih dan

sehat sempurna, terutama bila selama hamil dan waktu persalinan mempunyai

komplikasi.

3. Tujuan asuhan masa nifas

Tujuan asuhan masa nifas adalah:

a. Menjaga kesehatan ibu dan bayinya, baik fisik maupun psikologi.

b. Melaksanakan skrining secara komperehensif, deteksi dini, mengobati atau

merujuk bila terjadi komplikasi pada ibu maupun bayinya.

c. Memberikan pendidikan kesehatan pada ibu berkaitan dengan: gizi, menyusui,

pemberian imunisasi pada bayinya, perawatan bayi sehat, dan KB.

d. Memberikan pelayanan KB.

Sedangkan menurut Bahiyatun tujuan asuhan masa nifas adalah

a. Memulihkan kesehatan umum penderita.

b. Mempertahankan kesehatan psikologis.

c. Mencegah infeksi dan komplikasi.

d. Memperlancar pembentukan air susu ibu (ASI).

e. Mengajarkan ibu untuk melakukan perawatan mandiri sampai masa nifas

selesai dan memelihara bayi dengan baik.

4. Perawatan pasca melahirkan

12
Perawatan pasca melahirkan (masa nifas) merupakan perawatan selama

enam minggu atau 40 hari. Pada masa ini, ibu mengalami perubahan fisik dan

alat-alat reproduksi yang kembali ke keadaan sebelum hamil, masa laktasi

(menyusui), maupun perubahan psikologis menghadapi keluarga baru. Perawatan

pasca melahirkan dapat dilakukan sendiri dan sesegera mungkin.

Beberapa hal yang penting untuk diperhatikan dalam perawatan pasca melahirkan

antara lain:

a. Payudara.

b. Rahim

c. Penciutan rahim dapat diketahui dengan meraba bagian bulat agak keras di

bawah pusat. Pada hari ke-10 sampai 14, rahim tidak teraba lagi. Penciutan

rahim dibantu oleh oksitosin, yaitu hormon yang mengontraksikan otot-otot

rahim yang keluar saat menyusui. Penciutan rahim ini terjadi karena

lancarnya pengeluaran cairan vagina (lochea). Penciutan kandungan yang

tidak normal terjadi akibat infeksi lapisan rahim yang rentan infeksi akibat

lepasnya plasenta dan kurang mobilisasi. Tanda-tandanya antara lain sedikit

demam, agak sakit pada perut bagian bawah, dan kadang vagina berbau

kurang sedap karena keluarnya lochea tidak lancar.

d. aktivitas

e. Aktivitas sangat bervariasi, tergantung pada komplikasi persalinan, nifas

dan sembuhnya luka (jika ada). Jika tidak ada kelainan, lakukan mobilisasi

sedini mungkin, 2 jam setelah persalinan.

f. Eliminasi

g. Hubungan seksual

13
B. Pembengkakan payudara (Breast Engorgement)

1. Pengertian pembengkakan payudara

Pembengkakan payudara adalah pembendungan air susu karena penyempitan

duktus lakteferi atau oleh kelenjar-kelenjar yang tidak dikosongkan dengan

sempurna atau karena kelainan pada puting susu.

Pembengkakan payudara diartikan peningkatan aliran vena dan limfe pada

payudara dalam rangka mempersiapkan diri untuk laktasi. Hal ini bukan

disebabkan overdistensi dari saluran laktasi sehingga menyebabkan bendungan

ASI dan rasa nyeri disertai kenaikan suhu badan.

2. Patofisiologi pembengkakan payudara .

Sesudah bayi lahir dan plasenta keluar, kadar estrogen dan progesteron turun

dalam 2-3 hari. Dengan ini faktor dari hipotalamus yang menghalangi keluarnya

pituitary lactogenic hormone (prolaktin) waktu hamil, dan sangat dipengaruhi

oleh estrogen, tidak dikeluarkan lagi, dan terjadi sekresi prolaktin oleh hipofisis.

Hormon ini menyebabkan alveolus-alveolus kelenjar payudara terisi dengan air

susu, tetapi untuk mengeluarkannya dibutuhkan refleks yang menyebabkan

kontraksi sel-sel mioepitelial yang mengelilingi alveolus dan duktus kecil

kelenjar-kelenjar tersebut. Refleks ini timbul jika bayi menyusu. Pada permulaan

nifas apabila bayi belum menyusu dengan baik, atau kemudian apabila kelenjar-

kelenjar tidak dikosongkan dengan sempurna, maka dapat terjadi pembendungan

air susu.

14
Sejak hari ketiga sampai keenam setelah persalinan, ketika ASI secara normal

dihasilkan, payudara menjadi sangat penuh. Hal ini bersifat fisiologis, dan dengan

penghisapan yang efektif dan pengeluaran ASI oleh bayi, rasa tersebut pulih

dengan cepat. Namun dapat berkembang menjadi bendungan, payudara terasa

penuh dengan ASI dan cairan jaringan. Aliran vena dan limfatik tersumbat, aliran

susu menjadi terhambat dan tekanan pada saluran ASI dan alveoli meningkat.

Payudara menjadi bengkak dan edematous.

3. Etiologi pembengkakan payudara

Selama 24 hingga 48 jam pertama sesudah terlihatnya sekresi lakteal, payudara

sering mengalami distensi menjadi keras dan berbenjol-benjol. Keadaan ini

menggambarkan aliran darah vena normal yang berlebihan dan pengembungan

limfatik dalam payudara, yang merupakan prekusor reguler untuk terjadinya

laktasi. Keadaan ini bukan merupakan overdistensi sistem lakteal oleh air susu.

Menurut Suradi dan Kristina payudara yang terbendung terjadi karena

hambatan aliran darah vena atau saluran getah bening akibat ASI terkumpul pada

payudara. Kejadian ini timbul karena produksi ASI yang berlebihan, bayi disusui

terjadwal, bayi tidak menyusu dengan adekuat, posisi menyusui yang salah, atau

karena puting susu yang datar/terbenam. Hal ini bisa juga terjadi karena terlambat

menyusui dini, perlekatan yang kurang baik, atau mungkin kurang seringnya ASI

dikeluarkan.

Penyebab terjadinya pembengkakan payudara menurut Bobak adala

a.Posisi menyusui yang tidak benar

b. Pen

gosongan payudara yang tidak baik

c.Pemakaian BH yang terlalu ketat

15
d. Tek

anan jari ibu pada waktu menyusui

e.Kurangnya pengetahuan cara perawatan payudara dan cara pencegahan

pembengkakan payudara (bendungan ASI)

4. Tanda dan gejala pembengkakan payudara

Pada payudara penuh dengan ASI, terasa berat, panas, dan keras. Bila

diperiksa ASI keluar, dan tidak demam. Pada payudara bengkak, payudara oedem

dan sakit, puting kencang, kulit mengkilat walau tidak merah, dan bila diperiksa

atau dihisap ASI tidak keluar. Badan bisa demam setelah 24 jam.

Menurut Winknjosastro, tanda dan gejala pembengkakan payudara adalah:

a. Payudara terasa panas

b. Payudara terasa nyeri

c. Payudara bengkak

d. Suhu badan tidak naik

5. Komplikasi

Tindakan untuk meringankan gejala pembengkakan payudara sangat

dibutuhkan. Apabila tidak ada intervensi yang baik maka akan menimbulkan :

a. Infeksi akut kelenjar susu

b. Mastitis

c. Abses payudara sampai dengan septicemia

6. pencegahan

Menurut suradi dan kristina untuk mencegah pembengkakan payudara

diperlukan menyusui dini,perlekatan yang baik,menyusui ondemand bayi

sering disusui,apabila payudara terasa tegang,atau bayi tidak dapat menyusui

16
maka sebaiknya ASI dikeluarkan terlebih dahulu sebelum menyusui,agar

ketegangan menurun.

Sedangkan pencegahan yang dapat dilakukan agar tidak terjadi pembengkakan

payudara adalah:

a. Bila memungkinkan, susui bayi segera setelah lahir.

b. Susui bayi tanpa dijadwal.

c. Keluarkan ASI secara manual atau dengan pompa, bila produksi ASI

melebihi kebutuhan bayi.

d. Lakukan perawatan payudara masa nifas secara teratur.

Menurut Varney untuk mencegah pembengkakan payudara, ibu harus

dianjurkan untuk menyusui bayinya menurut isyarat bayi, dengan posisi yang

nyaman.

7. Penatalaksanaan

Pengobtan secara farmakologis yang dilakukan oleh Snowden et al

2001. Analisa ini mengidentifikasi delapan percobaan dengan responden 424

orang. Didapatkan bahwa terapi farmakologis lebih baik daripada non

farmakologis. Terapi farmakologis yang digunakan adalah obat anti inflamasi

serrapeptase (danzen) yang merupakan agen enzim anti inflamasi 10 mg tiga

kali sehari atau Bromelain 2500 unit dan tablet yang mengandum enzim

protease 20.000 unit. Sedangkan menurut Amru terapi pembengkakan

payudara diberikan secara simtomatis yaitu mengurangi rasa sakitnya

(analgetik) seperti paracetamol atau ibuprofen. Penelitian Kee WH tentang

Pengobatan pembengkakan payudara dengan Serrapeptase ( Danzen ) : uji

coba terkontrol double-blind acak . pada 70 pasien yang mengalami

pembengkakan payudara. Diambil secara acak dibagi menjadi dua kelompok,

17
kelompok perlakuan dan kelompok placebo. Didapatkan hasil ada perbedaan

yang signifikan secara statistik. Tidak ada efek samping yang dilaporkan dari

penggunaan obat danzen. Danzen adalah metode yang aman dan efektif untuk

pengobatan secara farmakologi pembengkakan payudara

Penggunaan terapi non farmakologis untuk mengurangi rasa sakit dari

pembengkakan payudara adalah sebagai berikut akupuntur, (perawatan

payudara tradisional) yaitu kompres panas dikombinasikan dengan pijatan,

kompres panas dan dingin secara bergantian, kompres dingin, daun kubis dan

terapi ultrasound.

Menurut Bahiyatun, penatalaksanaan pembengkakan payudara adalah sebagai

berikut

a. Masase payudara dan ASI diperas dengan tangan sebelum menyusui.

b. Kompres dingin untuk mengurangi statis pembuluh darah vena dan rasa

nyeri. Dapat dilakukan secara bergantian dengan kompres hangat untuk

melancarkan pembuluh darah pada payudara.

c. Menyusui lebih sering dan lebih lama untuk melancarkan aliran ASI

dan menurunkan tegangan payudara.

Menurut Suradi dan Kristina, penanganan pembengkakan payudara adalah

a. Kompres payudara dengan air hangat, lalu masase ke arah puting

payudara agar terasa lebih lemas dan ASI dapat dikeluarkan melalui

puting.

b. Susukan bayi tanpa terjadwal sampai payudara terasa kosong

c. Urutlah payudara mulai dari tengah, lalu kedua telapak tangan ke

samping, ke bawah, dengan sedikit ditekan ke atas dan lepaskan tiba-

tiba.

18
d. Keluarkan ASI sedikit dengan tangan agar puting susu menonjol keluar.

e. Susukan bayi lebih sering.

f. Ibu harus rileks.

g. Pijat leher dan punggung belakang (sejajar dengan payudara).

h. Stimulasi payudara dan puting.

i. Kompres payudara dengan air dingin setelah menyusui, untuk

mengurangi oedem.

j. Pakailah BH atau bra yang sesuai.

k. Bila terlalu sakit dapat diberikan obat analgetik.

C. Perawatan Payudara

1. Pengertian

Merupakan suatu tindakan perawatan payudara yang dilaksanakan, baik oleh

pasien maupun dibantu oleh orang lain yang dilaksanakan mulai hari pertama atau

kedua setelah melahirkan. Sedangkan menurut Huliana perawatan payudara masa

nifas adalah perawatan payudara yang dilakukan terhadap payudara setelah

melahirkan

2. Tujuan perawatan payudara

Perawatan payudara tidak hanya dilakukan sebelum melahirkan tetapi juga

setelah melahirkan. Perawatan payudara yang dilakukan terhadap payudara bertujuan

untuk melancarkan sirkulasi darah dan mencegah tersumbatnya saluran susu

sehingga memperlancar pengeluaran ASI.

Tujuan dari perawatan payudara yaitu:

a.Memelihara kebersihan payudara

b. Mel

ancarkan keluarnya ASI

19
c.Mencegah bendungan pada payudara

d. Me

nangani payudara bengkak

3. Waktu pelaksanaan

Pertama dilakukan pada hari kedua setelah melahirkan minimal dua kali dalam

sehari.

4. Persiapan alat

Alat-alat yang pelu disiapkan yaitu:

1) Baby oil atau minyak kelapa

2) Dua waskom berisi air hangat

3) Dua waslap, kapas dan dua handuk

5. Langkah-langkah pengurutan

Menurut Anggraini, langkah-langkah pengurutan pada perawatan payudara adalah

sebagai berikut:

a.Tuangkan minyak secukupnya, sokong payudara kiri dengan tangan kiri,

payudara kanan dengan tangan kanan, 3 jari dari tangan yang berlawanan

membuat gerakan memutar sambil menekan dari pangkal payudara dan berakhir

pada puting susu, setiap payudara minimal 2x gerakan.

b. Te

mpatkan kedua telapak tangan diantara kedua payudara. Urutlah payudara dari

tengah ke atas sambil mengangkat kedua payudara dan lepaskan kedua payudara

perlahan-lahan. Lakukan gerakan ini 30 kali.

c.Sokong payudara dengan satu tangan, sedangkan tangan lain mengurutkan

payudara dengan sisi kelingking dari arah tepi ke arah puting susu. Lakukan

gerakan ini 30 kali.

20
d. Ko

mpres kedua payudara dengan waslap hangat selama 2 menit, kemudian ganti

dengan kompres waslap dingin selama 1 menit. Kompres bergantian selama 3x

berturut-turut dengan kompres air hangat.

6. Perawatan puting susu

a. Kompres kedua puting susu dengan kapas yang telah dibasahi minyak selama 5

menit agar kotoran disekitar puting mudah terangkat

b. Jika puting susu normal, lakukan perawatan dengan mengoleskan minyak pada

ibu jari dan telunjuk, lalu letakkan keduanya pada puting susu. Lakukan

gerakan memutar ke arah dalam sebanyak 30 kali putaran untuk kedua puting

susu. Gerakan ini untuk meningkatkan elastisitas otot puting susu.

c. Jika puting susu datar atau masuk ke dalam, lakukan tahap-tahap berikut:

1.Letakkan kedua jari di sebelah kiri dan kanan puting susu, kemudian

tahan dan hentakkan ke arah luar menjauhi puting susu secara perlahan

mempunyai

2.Letakkan kedua ibu jari di atas dan di bawah puting susu, lalu tekan

serta hentakan ke arah luar menjauhi puting susu secara perlahan.

7. Perawatan payudara untuk mengurangi pembengkakan payudara

Pada saat ASI mulai diproduksi, payudara mulai terasa kencang, bengkak, dan

tidak nyaman, karena itu segera susui bayi dan sesering mungkin. Namun agar

tidak mengalami kesulitan selama periode menyusui, maka perlu melakukan

perawatan payudara. Perawatan payudara setelah melahirkan dapat dengan

melakukan beberapa pemijatan

Perawatan payudara secara tradisional tersebut dapat digunakan untuk

mencegah dan menangani pembengkakan payudara. Menurut Anggraini untuk

21
mencapai hasil yang baik sesuai dengan tujuan dari perawatan payudara maka

persyaratan yang harus dipenuhi adalah

a. Pemijatan/ pengurutan hendaknya dilakukan secara teratur dan sistematis

b. Memperhatikan makanan dan minuman dengan menu yang seimbang

c. Menggunakan BH yang bersih dan menopang payudara

d. Istirahat yang cukup dan pikiran yang tenang

e. Menghindari rokok dan minuman yang beralkohol

Perawatan payudara dengan menggunakan masase payudara yang sebelumnya

diberikan kompres panas dapat menggunakan handuk kecil atau waslap yang telah

dibasahi dengan air hangat dengan tujuan memberikan efek vasodilatasi pada

pembuluh darah. Kemudian dilanjutkan pemijatan pada payudara.

Pemijatan payudara dengan gerakan ke bawah tidak dianjurkan untuk

penanganan pembengkakan payudara. Cara sederhana untuk mengurangi

pembengkakan payudara pada daerah areola payudara dengan melakukan gerakan

tekanan mundur

Perawatan payudara pada pembengkakan payudara akibat bendungan ASI

yaitu

a. Lakukan pengompresan payudara dengan menggunakan kain basah dan

hangat selama 5 menit

b. Urut payudara dari arah pangkal menuju putting atau gunakan sisir yang

renggang untuk mengurut payudara dengan arah “Z” menuju putting dengan

diolesi minyak atau baby oil

c. Keluarkan ASI sebagian dari bagian depan payudara sehingga putting susu

menjadi lunak

22
d. Anjurkan ibu untuk menyusukan bayi setiap 2-3 jam. Apabila tidak dapat

menghisap seluruh ASI sisanya dikeluarkan dengan tangan

e. Meletakkan kain dingin setelah selesai menyusui

f. Payudara dikeringkan

D. Daun Kubis

1. Pengertian

Kubis mempunyai nama ilmiah Brassica Oleracea var. Capitata. Dengan

nama daerah kol, kobis, Kobis telur, kobis krop. Bagian yang digunakan adalah

daun.

2. Ciri umum

Daunnya bulat, oval, sampai lonjong, membentuk roset akar yang besar dan

tebal, warna daun bermacam-macam, antara lain putih (forma alba), hijau dan

merah keunguan (forma rubra). Awalnya, daunnya yang berlapis lilin tumbuh

lurus, daun-daun berikutnya tumbuh membengkok, menutupi daun-daun muda

yang terakhir tumbuh. Pertumbuhan daun terhenti ditandai dengan terbentuknya

krop atau telur (kepala) dan krop samping kubis tunas (Brussel spourts).

Selanjutnya, krop akan pecah dan keluar malai bunga yang bertangkai panjang,

bercabang-cabang, berdaun kecil-kecil, mahkota tegak, berwarna kuning. Buahnya

buah polong berbantuk silindris, panjang 5-10 cm, berbiji banyak. Biji berdiameter

2-4 mm, berwarna coklat kelabu. Umur panennya berbeda-beda, berkisar 90 sampai

150 hari. Daun kubis segar rasanya renyah dan garing sehingga dapat dimakan

sebagai lalap mentah dan matang, campuran salad, disayur atau dibuat urap. Kubis

dapat diperbanyak dengan biji atau stek tunas.

3. Kandungan

23
Kubis segar mengandung air, protein, lemak, karbohidrat, serat, kalsium,

fosfor, besi, natrium, kalium, vitamin A, C, E, tiamin, riblovavin, nicotinamide,

kalsium dan beta karoten. Selain itu, juga mengandung senyawa

sianohidroksibutena (CHB), sulforafan dan iberin yang merangsang pembentukan

glutation, suatu enzim yang bekerja dengan cara menguraikan dan membuang zat-

zat beracun yang beredar di dalam tubuh. Tingginya kandungan vitamin C dalam

kubis dapat mencegah timbulnya skorbut (scury) ). Adanya zat anthocyanin

menyebabkan warna kubis dapat berubah menjadi merah.

Kandungan zat aktifnya, sulforafan dan histidine dapat menghambat

pertumbuhan tumor, mencegah kanker kolon dan rektun, detoksikasi senyawa

kimia berbahaya, seperti kobalt, nikel dan tembaga yang berlebihan di dalam tubuh,

serta meningkatkan daya tahan tubuh untuk melawan kanker. Kandungan asam

amino dalam sulfurnya juga berkhasiat menurunkan kadar kolesterol yang tinggi,

penenang saraf dan membangkitkan semangat

4. Daun kubis dingin (Brassica Oleracea var Capitata) untuk pembengkakan

payudara

Mandi air hangat, pengurutan secara lembut dan pemberian obat-obat

analgesik ketika payudara bengkak terasa sangat sakit akan membantu meredakan

keluhan seperti halnya kompres dingin, khususnya memakai daun kubis. Daun

kubis dingin ternyata mengandung bahan obat yang dapat mengurangi

pembengkakan payudara. Biasanya kompres daun kubis menunjukkan khasiatnya

dalam waktu yang cukup cepat yaitu dalam beberapa jam.

Kubis merupakan sayuran ekonomis dan serbaguna yang mudah ditemukan.

Kubis memberikan nilai gizi yang sangat besar. Dan memberikan banyak manfaat

kesehatan. Bahkan, kubis kaya akan fitonutrien dan berbagai vitamin seperti

24
vitamin A, C & K. Ini semua adalah antioksidan alami, yang membantu mencegah

kanker. Selain itu kubis merupakan sumber yang baik dari asam amino glutamine

dan diyakini untuk mengobati semua jenis peradangan salahsatunya radang

payudara. Untuk pemakaian luar, daun kubis dapat digunakan untuk mengompres

bagian tubuh yang memar, membengkak atau nyeri sendi.

Kubis dapat digunakan untuk terapi pembengkakan. Kubis (Brassica Oleracea

Var.Capitata) diketahui mengandung asam amino metionin yang berfungsi sebagai

antibiotic dan kandungan lain seperti sinigrin (Allylisothiocyanate), minyak

mustard, magnesium, Oxylate heterosides belerang, hal ini dapat membantu

memperlebar pembuluh darah kapiler sehingga meningkatkan aliran darah untuk

keluar masuk dari daerah tersebut, sehingga memungkinkan tubuh untuk menyerap

kembali cairan yang terbendung dalam payudara tersebut. Selain itu daun kubis

juga mengeluarkan gel dingin yang dapat menyerap panas yang ditandai dari klien

merasa lebih nyaman dan daun kubis menjadi layu/matang setelah 30 menit

penempelan. Didalam banyak kasus, ilmu pengetahuan tentang obat bahwa anti

oksidan alami yang dimiliki oleh daun kubis tidak dapat digandakan di

laboratorium sehingga ini yang menjadi alasan bahwa gel yang terbuat dari ekstrak

daun kubis kurang efektif untuk mengobati pembengkakan.

Beberapa wanita menemukan bahwa daun kubis yang telah didinginkan dapat

membantu memberi rasa nyaman, jika diselipkan di balik bra. Biarkan selama

setengah jam sampai mencapai suhu tubuh.

Penanganan dengan daun kubis

a. Pilih daun kubis yang masih segar

b. Daun kubis hijau diambil secara utuh perlembar, usahakan tidak robek.

c. Cuci bersih daun kubis

25
d. Daun kubis didinginkan dalam frezzer sekitar 20-30 menit

e. Tutupi semua area payudara yang bengkak dan kulit yang sehat,

f. Kompres payudara berlangsung selama 20-30 menit atau sampai daun kol

tersebut layu. (Dapat dilakukan di dalam bra).

g. Lakukan dua kali sehari selama 3 hari

Berdasarkan bukti ilmiah bahwa daun kubis dapat mengurangi pembengkakan

payudara tanpa efek samping dan dapat meningkatkan durasi pemberian ASI.20,23

Namun beberapa literatur menunjukkan bahwa terlalu sering menggunakan

kompres daun kubis dapat mengurangi produksi ASI. Daun kubis tersebut juga

tidak boleh dikompreskan pada daerah kulit yang rusak seperti putting susu lecet.

Jika puting susu lecet maka menempatkan daun kubis disekitar payudara tanpa

menutupi kulit yang rusak tersebut.

Kompres daun kubis dingin selalu digabungkan dengan perawatan rutin untuk

pembengkakan misal perawatan payudara, kubis juga tidak disarankan untuk

individu yang alergi terhadap sulfa atau kubis. Kubis mengandung senyawa sulfur,

tetapi ini tidak sama dengan sulfa. Jika ibu alergi terhadap sulfa, sebaiknya

disarankan sebelum dikompres dengan daun kubis pada payudaranya dilakukan tes

alergi terlebih dahulu.

Cara mengetes tes alergi terhadap daun kubis yaitu dengan mengambil sedikit kubis

segar dilumatkan, meletakkannya di kulit halus lengan bawah, dan membungkus

sesuatu di sekitarnya untuk tetap di menempel pada kulit. Jika tidak ada reaksi

dalam 1 sampai 2 jam, maka dapat diasumsikan bahwa ibu tidak ada reaksi alergi

terhadap kubis.

26
27
BAB III
TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS NORMAL PADA NY. A P2A0 HARI KE 5


DENGAN BENDUNGAN ASI DAN KEBUTUHAN TERAPI
KOMPRES DAUN KUBIS DI BIDAN PRAKTEK
MANDIRI AYU BATANG

I. PENGKAJIAN DATA

Hari/Tanggal   : Selasa, 28 November 2021

Jam                  : 09.00 WIB

I. PENGUMPULAN DATA

A.  Data Subjektif

1.    Identitas

   Isteri                                     Suami

Nama              : Ny. A Tn. T

Umur              :32 tahun                                        38 tahun

Agama            : Islam                                             Islam

Suku/Bangsa   : Jawa/Indonesia                           Jawa/Indonesia

Pendidikan     : SMP                                              SMP

Pekerjaan        : IRT                                               Buruh

Alamat            : Batang RT/RW 1/2          

2.    Keluhan Utama

Ibu mengatakan sudah 5 hari payudara terasa bengkak, teraba keras, nyeri dan panas

3.    Riwayat Haid

Menarche           : + 12 tahun

Siklus haid         : 28 hari

Lamanya            : 5-6 hari


28
Banyaknya         : 2-3 kali ganti pembalut perhari

Dismenorrhoe    : tidak ada

4.    Riwayat Sosial Ekonomi

a)      Status perkawinan

Kawin                                   : ya

Usia kawin                            : 19 tahun

Lam kawin                            : + 8 tahun

Dengan suami sekarang        : ya

Isteri ke                                 : pertama

b)      Riwayat kontrasepsi

Jenis                          : Suntik 3 bulan

Lamanya                   : + 5 tahun

Masalah                     : tidak ada

5.    Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas yang Lalu

N Kehamilan Persalinan Nifas Anak


o
Tahu uk pen JP pnlon tmpt pen peny BB/PB J keadaa peny
n y g y K n

1 2007 Ater - Sptb Bidan Klini - - 3000 ♂ Baik -


m k k gr/49
2 2021 - Bidan - Bend cm ♂ Baik -
Ater Sptb Klini .
m k k 3300
ASI gr/50c
m

6.    Riwayat Kehamilan Sekarang

ANC

a)    Trimester I

Frekuensi               : 1 kali

Pemeriksa              : Bidan

29
Tempat ANC        : Puskesmas 

Keluhan                 : tidak ada

Obat                      :Vit B complex  (untuk meningkatkan nafsu makan),Vit B6 (membantu


dalam pembuatan protein)

Imunisasi               : Lengkap hingga TT V

Penyuluhan           :

1)      Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup

2)      Menganjurkan ibu untuk makan makanan yang bergizi seperti sayuran, buah-buahan,
lauk pauk

3)      Makan dengan porsi sedikit tapi sering

4)      Menganjurkan ibu untuk minum obat secara teratur sesuai dosis

b)   Trimester II

Frekuensi              : 2 kali

Pemeriksa             : Bidan

Tempat ANC       : BPM

Keluhan                : Tidak ada

Obat                     : Vit B6 (membantu dalam pembuatan protein),SF  (untuk tambah darah)

Vit C ( untuk daya tahan tubuh dan penyerapan zat besi),Kalk (untuk
kalsium dan tulang janin)

Imunisasi              : Telah Lengkap

Penyuluhan          :

1)      Menganjurkan ibu untuk makan makanan yang bergizi seperti sayuran, buah-buahan,

lauk pauk.

2)      Menganjurkan ibu untuk periksa ulang 1 bulan lagi dan jika ada keluhan

c)    Trimester III

Frekuensi                  : 2 kali

Pemeriksa             : Bidan

Tempat ANC       : Puskesmas 


30
Keluhan                : sering kencing, mudah kecapean

Obat                     : SF  (untuk tambah darah)

 Vit C ( untuk daya tahan tubuh dan penyerapan zat besi)

Kalk  (untuk kalsiun dan tulang janin)

Imunisasi               : Telah lengkap

Penyuluhan           :

1)      Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup.

2)      Menganjurkan ibu untuk makan makanan yang bergizi seperti buah, sayur, ikan dan

lauk pauk.

3)      Menganjurkan kepada ibu untuk minum obat secara teratur sesuai dosis.

4)      Memberitahukan kepada ibu tanda – tanda bahaya kehamilan seperti:

-          Muka dan kaki bengkak

-          Penglihatan kabur

-          Pergerakan janin berkurang

-          Sakit kepala yang hebat

-          Keluarnya darah dibagian kewanitaan

-          Sakit perut bagian bawah

5)      Menjelaskan kepada ibu mengenai tanda – tanda persalinan yaitu perut terasa mules-

mules yang semakin lama semakin sering, sakit perut menjalar sampai ke pinggang serta

keluar lendir bercampur darah.

6)      Menganjurkan ibu untuk mempersiapkan persalinan.

7.    Riwayat Persalinan Sekarang

Jenis persalinan  : spontan

Penolong            : bidan

Tempat               : puskesmas

31
Lama persalinan :

-       Kala I (Pukul 21.00-00.00 WIB)

Pasien G2P1A0 datang ke Puskesmas dan mengeluh mules-mules serta rasa sakit pada perut

yang menjalar kepinggang disertai keluarnya lender darah. Palpasi dilakukan dan didapatkan

hasil pemeriksaan TFU 2 jari di bawah prx (Pu-Ki), presentasi kepala, hodge II, pembukaan

8-9 cm, portio tipis, ketuban (+).

-       Kala II (Pukul 01.00-01.30 WIB)

Pembukaan lengkap, penolong berada di samping kanan pasien dan Ibu mulai dipimpin

mengedan, dengan kekuatan tersebut kepala bayi terus turun hingga membuka vulva dengan

diameter 5-6 cm, lalu tahan perineum dengan tangan kanan agar tidak rupture, lalu pimpin

kembali ibu mengedan hingga sub occiput lahir, kemudian lahir kepala bayi dan bayi

melakukan defleksi muka berturut-turut lahirlah UUK,UUB,dahi, muka serta dagu. Sehingga

kepala bayi lahir seluruhnya dan seluruh tubuhnya. Bayi lahir pada 18.45 WIB berjenis

kelamin laki-laki (♂),BB 3400 gram,PB 49 cm, keadaan normal,APGAR Score: 8,9,10

-       Kala III (Pukul 18.45-18.55 WIB)

Plasenta lahir + 10 menit setelah bayi lahir, lasenta lahir lengkap dengan selaputnya, jumlah

perdarahan + 60 cc.

-       Kala IV (Pukul 01.45-01.55 WIB

Perdarahan normal + 100 cc, TD 110/60, Nadi 82 kali permenit, suhu 36,3ºC,pernapasan 24

kali permenit, TFU 2 jari dibawah pusat,kontraksi baik, ibu dan bayi sehat atau tidak ada

komplikasi.

8.    Riwayat Kesehatan

a)    Kesehatan ibu

32
Ibu tidak pernah menderita penyakit keturunan seperti Diabetes Mellitus, Asma, dan

Hipertensi, serta tidak pernah menderita penyakit menular seperti TBC, Hepatitis, dan

perdarahan diluar haid, kista/ tumor pada alat reproduksinya.

b)   Kesehatan suami dan keluarga

Dari pihak keluarga juga tidak ada yang menderita penyakit keturunan seperti Diabetes

Mellitus, Asthma, dan Hipertensi, serta tidak pernah menderita penyakit menular seperti TBC,

Hepatitis, dan HIV

9.    Data Biologis

a)    Pola nutrisi

Jenis makanan           : nasi, sayur, ikan dan buah

Porsi                          : 1 piring

Frekuensi                  : 2- 3x sehari

Pantangan                 : tidak ada

Masalah                     : tidak ada

b)   Pola aktivitas

Ibu sudah bisa duduk berangkak leluasa dan dapat melakukan mobilisasi ringan seperti

duduk, pergi kekamar mandi sendiri.

c)    Pola eliminasi

BAB

Frekuensi                  : 1 X

Warna                       : Kuning kecoklatan

Konsistensi               : lembek

Masalah                     : tidak ada

BAK

Frekuensi                  : 5 X sehari

33
Warna                       : kuning

Bau                           : pesing

Masalah                     : tidak ada

d)   Pola tidur dan istirahat

Tidur siang                : ± 1 jam/ hari (jam 14.00-15.00 WIB)

Tidur malam              : tidak teratur

Masalah                     : sering bangun jika bayinya menangis

e)    Personal Hygiene

Frekuensi mandi                : 2 x sehari

Frekuensi gosok gigi          : 3 x sehari

Frekuensi ganti pakaian     : 2 x sehari

Kebersihan Vulva              : ibu membersihkan vulvanya setiap selesai BAB dan BAK dan

setiap ibu merasa lembab.

f)    Data psikososial

Ibu dan keluarga mengatakan bahagia dan bersyukur karena bayinya dapat lahir selamat dan

dalam keadaan sehat.

10.     Data Psikologis

Ibu merasa cemas dengan keadaannya karena payudaranya terasa sakit dan kencang.

11.     Data Spiritual

Ibu belum bias melaksanakan ibadah shalat 5 waktu karenamasih dalam masa nifas.

B.  Data Objektif

1.    Pemeriksaan umum

a)    Keadaan umum        

     Kesadaran                 : Composmentis

34
     Keadaan emosional   : sedikit cemas

b)   Tanda vital

Tekanan darah          : 120/ 90 mmHg

Suhu                          : 37,8°C

Nadi                          : 88 x/ menit

Pernapasan                : 24 x/ menit

2.    Pemeriksaan fisik

a)    Inspeksi

-       Kepala

Rambut hitam, bersih, tidak rontok.

-       Muka

muka tidak pucat, tidak ada odema, tidak ada cloasma gravidarum.

-       Mata

Bentuk simetris, tidak ada strabismus, kojungtiva Tidak pucat, sclera tidak ikterus.

-       Telinga

Bentuk simetris, tidak terdapat  serumen, tidak ada Secret, tidak ada peradangan.

-       Mulut

     Bibir agak pucat, lidah tidak kotor,  gigi tidak berlubang.

-       Leher

Tidak terlihat pembesaran  kelenjartiroiddan limfe dan tidak tampak pembesaran vena

jugularis.

-       Mammae

Kedua payudara kanan dan kiri bentuk simetris tampak merah pada kedua payudara, papilla

mamae menonjol, bengkak,areola pada kedua payudara tampak coklat kehitaman, ASI keluar

sedikit

35
-       Abdomen

Tidak ada luka sikatrik, terdapat linea nigra, tidak terdapat striae gravidarum.

-       Genetalia

Tidak ada odema, tidak ada varises, terdapat lochea rubra banyaknya ± 50 cc.

-       Ekstermitas

Tidak ada odema, tidak ada varises, kuku jari tidak sianosis.

b)   Palpasi

-       Kepala/ muka

Tidak teraba benjolan yang abnormal, tidak ada odema

-          Leher

Tidak teraba pembesaran kelenjar limfe dan kelenjar tiroid, tidak ada pelebaran vena

jugularis.

-       Mammae

Payudara kanan dan kiri teraba keras, terdapat nyeri tekan pada kedua payudara. ASI sedikit

keluar.

-       Abdomen

Tidak teraba benjolan abnormal, TFU 3 jari dibawah pusat.

-       Ekstermitas

Tidak odema dan tidak varises.

c)    Auskultasi

Tidak dilakukan pemeriksaan

d)   Perkusi

Tidak dilakukan pemeriksaan

II.  INTERPRETASI DATA

Ny. A postpartum P2A0 Hari ke 5 dengan bendungan ASI

36
DS : -

ibu mengatakan melahirkan 5 hari yang lalu 23 November 2021

- Ibu mengatakan payudara bengkak dan ASI sedikit

DO :-T

120/90, S/N 37,8 c/ 88 x/m, R 24 x/m

- TFU 3 jari dibawah pusat

- Payudara bengkak,ASI sedikit

- Payudara kanan dan kiri teraba keras, terdapat nyeri tekan pada kedua payudara.

ASI sedikit keluar

III. DIAGNOSA POTENSIAL

Mastitis

IV. ANTISIPASI TINDAKAN SEGERA

Kompres daun kubis

V. PERENCANAAN

tanggal 28 November 2021 jam 09.15

a. Beritahu ibu dan keluarga tentang hasil pemeriksaan

b. Jelaskan pada ibu tentang terapi kompres daun kubis

c. Beri inform consent pada pasien untuk dilakukan terapi kompres daun kubis

d. Lakukan kompres daun kubis pada pasien

e. Anjurkan keluarga untuk mendampingi dan memberikan suport pada pasien

f. Lakukan dokumentasi

VI. PELAKSANAAN

tanggal 28 November 2021 jam 10.00

a. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan tensi 120/90 mmhg,s/n 37,8 c/ 88 x/m, r 24

x/m,tfu 3 jari dibawah pusat,payudara bengkak

37
b. Menjelaskan pada ibu tentang kompres daun kubis merupakan salah satu solusi untuk

mengatasi pembengkakan pada payudara

c. Ibu menyutujui untuk dilakukan kompres daun kubis

d. Melakukan kompres daun kubis

- Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan

- Pilih daun kubis yang masih segar ,daun kubis hijau diambil secara utuh

perlembar,usahakan tidak sobek

- Cuci bersih daun kubis

- Daun kubis didinginkan ke dalam freezer sekitar 20-30 menit

- Tutupi semua area payudara yang bengkak dan kulit yang sehat\kompres

payudara selama 20-30 menit atau sampai daun kubis layu ( dapat dilakukan di

dalam bra)

- Lakukan 3x sehari selama 2 hari

- Lakukan evaluasi

e. Setelah keluarga melihat tindakan tersebut bisa dilakukan di rumah

f. Melakukan dokumentasi

VII. EVALUASI

tanggal 28 November 2021 jam 10.45

a. Ibu mengetahui hasil pemeriksaan

b. Ibu mengerti dengan penjelasan bidan

c. Ibu telah setuju dilakukan tindakan

d. Ibu sudah mengetahui terapi daun daun kubis

e. Keluraga siap terlibat dalam terapi daun kubis

Terdokumentasi.

38
BAB IV

PEMBAHASAN

Pada bab ini berisi pembahasan asuhan kebidanan pada Ny.A di Wilayah Kerja BPM

Ayu Batang, ada beberapa hal yang ingin penulis uraikan, dan membahas asuhan kebidanan

pada kasus Ny.A. pembengkakan payudara Berdasarkan pengkajian awal tanggal 28

November 2021, penulis menegakkan diagnosa Ny. A postpartum P2A0 Hari ke 5 dengan

engorgement . Berdasarkan data subjektif di dapatkan hasil ibu ingin memeriksakan

diri,payudara bengkak. Penulis memberikan terapi daun kubis karena diharapkan ibu dapat

mengetahui tujuan dan manfaat serta cara mengatasi apabila ibu mengalami ketidaknyamanan

tersebut. Sehingga ibu dapat menjalani nifas dengan nyaman. Jika ketidaknyamanan yang

dirasakan Ny.S tidak diatasi dengan baik maka akan mengganggu keadaan psikologis ibu.

Pada tindakan asuhan ny A sudah sesuai dengan materi yang disampaikan ini sesuai dengan

penelitian dari arista apriani bahwa kompres kubis lebih efektif dalam mengatasi

pembengkakan payudara.

39
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
Pada kejadian nifas yang sering terjadi adalah pembengkakan payudara,pada
kasus seperti ini seringkali klien melakukan tindakan dengan farmakologis , pada
kesempatan kali ini penulis memberikan pengetahuan tentang pengurangan bengkak
pada payudara dengan menggunakan daun kubis.

B. Saran
Diharapkan terapi kompres daun kubis untuk pembengkakan payudara dapat
lebih diperdalam untuk terapi nonfarmakologi pada ibu nifas, sehingga tenaga
kesehatan daat memberikan pelayanan yang bervariatif dan berguna untuk masyarakat.

40
DAFTAR PUSTAKA

Anasari, Tri Dan Sumarni Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Mastitis Di Rsud

Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto. Jurnal Involusi Kebidanan Vol 4 ( 7). Rsud

Prof. Dr. Margono Soekarjo. Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta. Astutik dan Endah Zuni Pengaruh Pemberian Kompres Daun Kubis Dingin
Terhadap Skala Pembengkakan Payudara Pada Ibu Postpartum Dengan Engorgement Di
Kecamatan Bergas. Accessed 22 Sept Depkes RI Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta: Depkes
RI.

Depkes RI Peraturan Kementrian RI Nomor 97 Tentang Pelayanan Kesehatan Sesudah


Melahirkan. Jakarta: Depkes RI. Deswani, Gustina, Rochimah Efek Plasebo Kompre Daun
Kol Dalam Mengatasi Pembengkakan Payudara Pada Ibu Postpartum.

Jurnal Keperawatan Vol 2 (3). Poltekkes Kemenkes Jakarta III. Dewi dan Sunarsih Asuhan
Kebidanan pada Ibu Nifas.Jakarta:Salemba Medika.

Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. Jawa
Tengah: Dinkes Jateng. Disha, Avinash Rana, Amarjeet Singh, dan Vanita Suri Effect Of
41
Chilled Cabbage Leaves Vs. Hot Compression On Breast Engorgement Among Post Natal
Mothers Admitted In A Tertiary Care Hospital.

6Nursing And Midwifery Research Journal Vol 11 (1). National Institute Of Nursing
Education (NINE) PGIMER Chandigarh. Hidayat, Aziz Alimul Metode Penelitian Kebidanan
Dan Teknik Analisis Data. Jakarta: Erlangga. Health & Nurtrition, Inc Effycaci Report Of
The Whittlestone Breast Expresser As A Treatment For Breast Engorgement. Pdf. Accessed
16 Feb Kemenkes RI Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Kemenkes RI

Lampiran 1

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) TERAPI KOMPRES DAUN


KUBIS
PENGERTIAN Tindakan kompres daun kubis pada bengkak payudara

TUJUAN Untuk mengurangi nyeri dan bengkak pada payudara


Kubis dapat digunakan untuk terapi pembengkakan. Kubis (Brassica
Oleracea Var.Capitata) diketahui mengandung asam amino metionin
yang berfungsi sebagai antibiotic dan kandungan lain seperti sinigrin
MANFAAT (Allylisothiocyanate), minyak mustard, magnesium, Oxylate heterosides
belerang, hal ini dapat membantu memperlebar pembuluh darah kapiler
sehingga meningkatkan aliran darah untuk keluar masuk dari daerah
tersebut, sehingga memungkinkan tubuh untuk menyerap kembali cairan
yang terbendung dalam payudara tersebut. Selain itu daun kubis juga
mengeluarkan gel dingin yang dapat menyerap panas yang ditandai dari
klien merasa lebih nyaman dan daun kubis menjadi layu/matang setelah
30 menit penempelan.

INDIKASI Payudara bengkak


1. Mastitis
KONTRAINDIK 2. Alergi daun kubis
ASI

42
1. Posisi pasien tidur atau duduk
2. Pasien sebagai subjek
PERSIAPAN 3. Terapis sebagai fasilitator
PASIEN 4. Bersedia dengan sukarela
5. Memiliki kemampuan untuk focus
6. Memahami komunikasi verbal

PERSIAPAN 1. Memakai APD Lengkap


TERAPIS 2. Percaya diri
1. Washlap
2. APD
PERSIAPAN 3. Daun Kubis
ALAT

KEBIJAKAN Ibu nifas


PETUGAS Bidan
PROSEDUR 1. Pilih daun kubis yang masih segar
PELAKSANAA N 2. Daun kubis hijau diambil secara utuh perlembar, usahakan
tidak robek.
3. Cuci bersih daun kubis
4. Daun kubis didinginkan dalam frezzer sekitar 20-30 menit
5. Tutupi semua area payudara yang bengkak dan kulit yang
sehat,
6. Kompres payudara berlangsung selama 20-30 menit atau
sampai daun kol tersebut layu. (Dapat dilakukan di dalam bra).
7. Lakukan dua kali sehari selama 3 hari

Lampiran 2

43
SARJANA
TERAPI TERAPAN
KOMPRES KEBIDANAN
STIKES KARYA
DAUN KUBIS HUSADA
SEMARANG
2021

APA ITU
DISUSUN OLEH:
KOMPRES DAUN
AYU KUBIS
NIM. 200
44
ADALAH diselipkan di perlembar,
balik bra. usahakan
KOMPRES
Biarkan selama tidak robek.
PAYUDARA  Cuci bersih
setengah jam
MENGGUNAK daun kubis
sampai mencapai
AN DAUN  Daun kubis
suhu tubuh didinginkan
KUBIS .
Berdasarkan dalam
frezzer
bukti ilmiah
sekitar 20-
bahwa daun
30 menit
kubis dapat  Tutupi
mengurangi semua area
pembengkakan payudara
payudara tanpa yang
bengkak
KENAPA efek samping
dan kulit
KOMPRES dan dapat
yang sehat,
DENGAN meningkatkan
durasi
DAUN
pemberian ASI
KUBIS????
CARA KOMPRES
Beberapa wanita DAUN KUBIS
menemukan
 Pilih daun  Kompres
bahwa daun
kubis yang payudara
kubis yang telah masih segar berlangsung
didinginkan  Daun kubis selama 20-
dapat membantu hijau 30 menit
memberi rasa diambil atau sampai
nyaman, jika secara utuh daun kol
45
tersebut sama dengan sulfa.

layu. (Dapat Jika ibu alergi


dilakukan di terhadap sulfa,
dalam bra). sebaiknya disarankan
 Lakukan dua sebelum dikompres
kali sehari
dengan daun kubis
selama 3
pada payudaranya
hari
dilakukan tes alergi

terlebih dahulu.

Cara mengetes tes

alergi terhadap daun

kubis yaitu dengan

mengambil sedikit

kubis segar

dilumatkan,

meletakkannya di kulit

halus lengan bawah,

dan membungkus

sesuatu di sekitarnya
YANG HARUS
untuk tetap di
DIPERHATIKAN !!!!!
menempel pada kulit.
Kubis juga tidak
Jika tidak ada reaksi
disarankan untuk
dalam 1 sampai 2 jam,
individu yang alergi
maka dapat
terhadap sulfa atau
diasumsikan bahwa ibu
kubis. Kubis
tidak ada reaksi alergi
mengandung senyawa
terhadap kubis
sulfur, tetapi ini tidak

46

Anda mungkin juga menyukai