M DENGAN ADHF
DIRUANG ICU A2 RS BHAYANGKARA TK. 1
R SAID SUKANTO
IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. M Umur : 55
No RM :01165414 Jenis Kelamin :Laki-laki
Tanggal lahir :12-09-1965 Hari Rawat :1
Agama :Islam status : kawin
Alergi :Tidak ada BB : 50Kg
Alamat :
Diagnosa Masuk :obs dyspnea ec ADHF, AFRVR, aki dd CKD
D.Kep
Gastrointestinal Inspeksi : mulut terlihat kotor,mukosa bibir kering
Auskultasi : bising usus normal 10-12 x/menit, supel,
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Perkusi : bunyi terdengan tympani
D.Kep Tidak ada
Nutrisi Nafsu makan menurun,lemas,turgor kuliat normal. BB : 70kg TB 170
cm
D.Kep Resiko deficit nutrisi (D. 0032)
Cairan Klien sering meninta minum, terlihat benkak pada daerah kaki,
Diuresis 1,5 ml/kkBB/jam, urin berwarna kuning,
D. kep Hipervolemi (D.0022)
Musculoskeletal Pergerakan sendi normal, tidak ada kekakuan dan nyeri sendi/otot,
kekuatan otot 5/5,.
D.Kep Tidak ada
Genitourinaria Normal, tidak ada pembesaran kelenjar prostat, terdapat pemasangan
cateter
D.Kep Tidak ada
Integument dan Tidak ada lesi pada kulit,
sensori
D.Kep Tidak ada
Endokrin Terdapat hipoglikemia, GDS :40 mg/dL
D.Kep Ketidakstabilan kadar glukosa darah (D.0027)
Psikososial
D.Kep
Istirahat/ tidur Tidur kurang lebih 4-6 jam dalam 24 jam, susah masuk waktu tidur, dan
sulit tidur, cepat Lelah saat beraktifitas, semua aktivitas di bantu perawat
D.Kep Intoleransi aktivitas (D. 0056)
B. Kesadaran
Pukul CVP Irama Jantung Nyeri dada Spo2
10.00 - irreguler (+) 99%
11.00 - irreguler (-) 98%
12.00 - irreguler (-) 98%
C. Respirasi :
Pukul Tipe Ventilasi
10.00 O2 Non Rebreathing Mask 15 Lpm
11.00 O2 Non Rebreathing Mask 15 Lpm
12.00 02 Non Rebreting Mask 15 Lpm
D. Neuro :
Pukul 10.00 11.00 12.00
Kesadaran GCS E3M5V4 E3M5V4 E3M5V4
Mata 2mm/2mm 2mm/2mm 2mm/2mm
Reaksi pupil +/+ +/+ +/+
Kaki +/+ +/+ +/+
Tangan +/+ +/+ +/+
E. Cairan masuk ;
Pukul Line 1 Line 2 Line 3 enteral total
10.00 21 cc 2, 52cc - 50cc 23,52 cc
11.00 21cc 2.52cc 53,13 50cc 76, 65 cc
12.00 21 cc 2,52cc 53,13 50cc 76, 65 cc
F. Cairan keluar :
Pukul NGT Urine BAB Drain Total
10.00 25 cc 20cc - - 45 cc
11.00 - 20cc - - 20 cc
12.00 - 20cc - - 20 cc
TERAPI/PROGRAM
Terapi parenteral
1. Nacl 0,9 % 7 tpm (21cc/jam)
2. Bicnat 175 meq + nacl 0,9 % 250 habis dalam 8 jam
3. Dobutamine 3 micro
Terapi Enteral
1. Makan lunak 3x/ hari 1150kkal
Injeksi :
1. Inj. Cefoperazone 2x 1gr
2. Inj ranitidine 2x 50 mg
3. Inj Ca glukonas 1x1
4. Inj lasik 3x20 mg
5. Inj fargoxin 1 amp extra
6. Drip D40 % 2 flash ekstra
Peroral :
1. Asam folac 3x1
2. Bicnat 3x1
3. Caco3 3x1
4. Aspilet 1x80 mg
5. Simvastatin 1x 20 mg
6. Digoxin 1x 0,25 mg
Ro thorax :
Kardiomegali,
ANALISA DATA
Nama klien :TN. M No Register :01165414
Umur :59 tahun Diagnosa medis :Obs Dyspnea ec ADHF AF, aki dd cKD, imbalance electrolit
Ruang rawat : ICU A2 Alamat :
RENCANA TINDAKAN
NO DX TUJUAN & KH INTERVENSI RASIONALISASI TTD
1. Penurunan setelah dilakukan Perawatan jantung I.02075)
curah tindakan keperawatan Observasi
jantung diharapkan curah jantung 1. Identifikasi tanda/gejala primer penurunan
(D.0008) meningkat. curah jantung
Kriteria hasil : 2. Identifikasi tanda/gejala sekunder
(curah jantung penurunan curah jantung
L.02008) 3. Monitor intake dan output cairan
1.Tanda vital dalam 4. Monitor keluhan nyeri dada
rentang normal Terapeutik
2.Kekuatan nadi perifer 1. Berikan terapi terapi relaksasi untuk
meningkat mengurangi strees, jika perlu
3. Tidak ada edema 2. Berikan posisi nyaman
Edukasi
1. Anjurkan beraktifitas fisik sesuai toleransi
2. Anjurkan berakitifitas fisik secara bertahap
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian antiaritmia, jika perlu
2. Bersihan Setelah dilakukan Management jalan napas (I.01011) - Mengetahui tingkat keadekuatan oksigen
jalan napas tindakan keperawatan Observasi: yang masuk Ketika klien bernafas
tidak efektif diharapkan pola nafas - Monitor pola napas (frekuensi, kedalam dan usaha - Mengetahui adanya jenis sumbatan jalan
(D.0001) membaik. napas) nafas dan menetukan Tindakan
Kriteria hasil : - Monitor bunyi nafas tambahan (mis gurgling, selanjutnya
(pola nafas L.01004) snoring,ronchi) - Jalan napas yang bebas sumbatan dapat
1. Frekuensi nafas dalam - Monitor sputum (jumlah, warna, aroma) mengefektifkan oksigenasi
rentang normal Terapeutik - Memaksimalkan ekspansi paru
2. Tidak ada - Pertahankan kepatenan jalan napas - Mengencerkan sputum
pengguanaan otot - Posisikan semi fowler atau fowler - Mengurangi sumbatan jalan nafas
bantu pernafasan - Berikan minum hangat, lakukan fisioterapi dada - Usaha mengeluarkan dahak dengan batuk
Pasien tidak menunjukkan - Lakukan penghisapan lendir kurang dari 15 detik. - Untuk mengencerkan dahak, dan
tanda dipsnea - Lakukan hiperoksigensi sebelum melakukan membuka bronkus
penghisapan lendir endotrakeal
- Keluarkan sumbatan benda padat dengan forcep
magil
- Berikan oksigenasi
Edukasi:
- Anjurkan minum 2000ml/hari jika tidak ada kontra
indikasi
- Ajarkan teknik batuk efektif
Kolaborasi :
- Kolaborasi pemberian bronkodilator, ekspektoran,
mukolitik,
Terapi oksigen (I.01026)
Observasi:
- Monitor kecepatan aliran oksigen
- Monitor posisi alat oksigen
- Monitor aliran oksigen secara periodik - Aliran oksigen yang tidka sesuai dapat
- Monitor efektifitas terapi oksigen menimbulakan ketidaknyamanan pada
- Monitor tanda-tanda hipoventilasi pasien
- Monitor tanda dan gejala toksikasi oksigen dan - Pemberian dosis oksigen yang tidak
atelectasis sesuai akan menimbulkan kerusakan pada
- Monitor intergritas mukosa hidung akibat paru dan membuat pasien keracunan
pemasangan oksigen. terhadak oksigen
Terapautik : - Pembersihan dilakukan agar tidak
- Bersihkan secret pada mulut, hidung dan trakea, memperparah infeksi
jika perlu
- Pertahankan kepatenan jalan napas
- Siapkan dan atur pemberian oksigen
- Berikan oksigen tambahan jika perlu
Kolaborasi :
- Kolaborasi penentuan dosis oksigen
- Kolaborasi penggunakan oksigen saat aktivitas
3. Gangguan Setelah dilakukan Management asam basa (I.02036) - Untuk menentukan Tindakan selanjutnya
Pertukaran tindakan keperawatan Observasi: untuk mengatasi masalah asam basa
Gas diharapkan pertukaran - Identifikasi penyebab ketidak seimbangan asam - Menentukan jenis gangguan asam basa
(D.0003) gas meningkat. basa yang dialami klien
- Monitor frekuensi dan kedalaman napas - Ventilasi mekanik diberikan guna
Kriterian hasil : - Monitor status neurologis memperingan kerja paru dalam mengatasi
(Pertukaran gas - Monitor irama dan frekuensi jantung gangguan pertukaran gas dengan
L.01003) - Monitor perubahan PH, PCO2 dan HCO3 menentuka setting mode yang sesuai
1.Dipsnea menurun Terapeutik:
2.bunyi nafas tambahan - Ambil specimen darah arteri untuk pemeriksaan
menurun AGD
3.pola nafas membaik - Berikan oksigen sesuai indikasi
4. PCO2 dan O2 membaik Edukasi :
- Jelaskan penyebab dan mekanisme terjadinya
gangguan asam basa
Kolaborasi :
Kolaborasi pemberian ventilasi mekanik, jika perlu
CATATAN PERKEMBANGAN
No.Dx tanggal jam Implementasi Evaluasi Nama/TTd
1 08.02.21 10.00 - Melakukaan identifikasi penyebab penurunan curah S: klien mengatakan dada masih berdebar-debar
jantung O: klien tampak pucat, akral dingin, cenderung tidur,
- Melakukan observasi TTV TD : 90/60 mmHg
TD :80/60 mmHg, Hr : 138x/m RR 38 x/m Sh ; 36,7 HR : 126 x/m
10.30 Spo2 99 % RR : 30 x/m
- Melakukan perekaman EKG 12 lead Spo2 : 99%
Interprestasi EKG AF rapid Edema daerah kaki.
- Melakukan pemberian posisi nyaman A : masalah penurunan curah jantung belum teratasi
Posisi semi fowler P : intervensi dilanjutkan
11.00 - Melakukan kolaborasi pemberian antiaritmia - Observasi TTV
Inj fargoxine 1 amp ektra/IV bolus pelan selama 15 m3nit - Observasi adanya syok kardiogenik
11.15 - Memberikaan terapi diuretic lasik 30 mg - Pantau ketat cairan yang masuk dan keluar
11.30 - Memberikan terapi drip dobutamine 3 micro
- Mencatat intake dan output klien
- Melakukan kolaborasi pemberian cairan intravena nacl
3% 500 cc /24 jam.
2 08.02.21 10.10 - Mengidentifikasi pernafasan klien S: klien mengatakan masih sesak, sulit mengeluarkan
Terdapat bnyi nafas tambahan ronchi basah di seluruh dahak
lapang paru. O: retraksi dada (+) pernafasan cuping hidung (+)
- Memberikan posisi semi fowler TD : 90/60 mmHg
- Melakukan ches fisioterapi dada HR : 126 x/m
- Mlakukan suction pelan karena klien masih apatis RR : 30 x/m
- Memberikan minumair hangat Spo2 : 99%
Secret kental
A : bersihan jalan nafas belum teratasi
P : intervensi dilanjutkan
- Lakukan suction berkala jika pasien tidak
kooperatif untuk melakukan batuk efektif
- Kolaborasi pemberian broncodilator atau
mukolitik
3 08.02.21 10.15 - Mengambil sample darah arteri S: klien mengatakan masih sesak
PH: 7,16, PCO2 : 30 PO2 : 39,O2 saturasi : 60 HCO3 11 BE O: gelisah, sulit bernafas,
-18 Total Co2 11 TD : 90/60 mmHg
11.45 - Memberikan pemasangan infus intravena HR : 126 x/m
Infus terpasang 2 line di tangan kanan dan kiri RR : 30 x/m
- Melakukan koreksi bicnat 175 meq + 250 cc Nacl 0,9% Spo2 : 99%
habis dalam 8 jam Terdapat koreksi bicnat di tangan kanan dan tidak
- Memberikan kompres dingin pada area infus terbakar
A : masalah gangguan pertukaran gas belum teratasi
P : intervensi dilanjutkan
- Observasi AGD 2 jam setelah bicnat habis
- Observasi kepatenan intravena klien