Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK SEHAT


9 BULAN

OLEH:
KARNA YULI SITANGGANG
205140028

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS RESPATI INDONESIA

JAKARTA
2021

1
ASUHAN KEPERAWATAN ANAK SEHAT USIA
9 BULAN

LAPORAN PENDAHULUAN

A. DEFINISI
Pertumbuhan (growth): perubahan dalam besar, jumlah ukuran / dimensi
tingkat sel organ maupun individu yang bisa diukur dengan ukuran berat
(gram, pound, kilogram), ukuran panjang (cm, meter), umur, tulang, dan
keseimbangan metabolik (retensi kalsium, dan nitrogen tubuh)
(Suaningsih, 2002 : 21)

Perkembangan (development): Berkembangnya kemampuan (skill) dalam


struktur dan fungsi yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan
dapat diramalkan sebagai hasil pematangan. (Suaningsih, 2002 : 22)

B. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK

Faktor-faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang:

1. Faktor genetik: Modal dasar dalam mencapai hasil akhir proses


tumbuh kembang anak.
2. Faktor lingkungan: Faktor yang sangat menentukan tercapai/tidaknya
potensi bawaan:
1) Faktor prenatal:
1) Gizi pada waktu hamil – Stress
2) Mekanisme – Imunisasi
3) Zat kimia - Anoxia embrio
4) Endokrin - Penyakit kronis
5) Radiasi - Fungsi metabolisme
6) Infeksi – Hormon
2) Faktor post natal:
1) Faktor fisik: Cuaca, musim, keadaan geografis suatu
daerah. Sanitasi, Keadaan rumah, Radiasi.
2
2) Faktor psikosoial: Stimulasi, Stress
3. Motivasi belajar:
1) Lingkungan sekolah
2) Ganjaran/hukuman yang wajar
3) Cinta
4) Kelompok sebaya
4. Kualitas anak – orang tua
5. Faktor keluarga dan adat istiadat:
1) Pekerjaan/pendapatan orang tua
2) Pendidikan ayah/ibu
3) Jumlah saudara
4) Jenis kelamin dalam keluarga
5) Stabilitas rumah tangga
6) Kepribadian ayah dan ibu yang terbuka
7) Adat istiadat, norma
8) Agama
9) Urbanisasi
10) Kehidupan politik
6. Kebutuhan Dasar Anak
1) Asah (kebutuhan akan stimulasi manfaat)
2) Asih (kebutuhan kasih sayang)
7. Asuh (kebutuhan fisik)

C. PERTUMBUHAN FISIK ANAK

Pertubuhan anak di pengaruhi oleh:

1. Pertumbuhan janin intra uterin


2. Pertumbuhan setelah lahir:
1) Berat badan lahir
2) Panjang badan lahir
3) Keadaan jaringan lunak
4) Keadaan bentuk kepala anak
5) Organ tubuh
6) Gizi
D. PERKEMBANGAN FISIK ANAK

Dalam perkembangan anak terdapat masa kritis, dimana diperlukan


rangsangan / stimulasi guna untuk berkembang. Perkembangan
psikososial, lingkungan dan interaksi antara anak dan orang tua.
Perkembangan anak akan optimal bila interaksi sosial diusahakan sesuai
dengan kebutuhan anak pada berbagai tahap perkembangannya.
Frenkenberg dan kawan-kawan (1981) melalui DDST mengemukakan 4
parameter untuk mengenal perkembangan anak yaitu:

1) Personal sosial
2) Bahasa
3) Motorik halus
4) Motorik kasar

Beberapa pokok yang harus kita ketahui dalam mengetahui


perkembangan seseorang anak (yang dimaksud dengan perkembangan
adalah tingkat perkembangan yang harus dicapai anak pada umur
tersebut) Apabila ada kecurigaan, kita dapat melakukan test screening
(DDST), sehingga deteksi dan intervensi dini dapat dilakukan agar
tumbuh kembang anak dapat optimal.

E. PEMANTAUAN PERKEMBANGAN ANAK

DDST (Denver Development Screnning Test) adalah salah satu metode


skrinning terhadap kelainan perkembangan anak, test ini bukanlah test
diagnostik atau tes IQ (Soetjiningsih, 1995). DDST digunakan untuk
menaksir perkembangan personal sosial, motorik halus, bahasa dan
motorik kasar pada anak umur 1 bulan sampai 6 tahun.Aspek yang dinilai
terdapat 125 tugas perkembangan. Tugas yang diperiksa setiap kali
skrining hanya berkisar 25-30 tugas.

Ada 4 sektor perkembangan yang dinilai meliputi:


1. Personal Social (perilaku sosial). aspek yang berhubungan dengan
kemampuan mandiri, bersosialisasi dan berinteraksi dengan
lingkungannya.
2. Fine Motor Adaptive (gerakan motorik halus). Aspek yang
berhubungan dengan kemampuan anak untuk mengamati sesuatu,
melakukan gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu
dan dilakukan otot-otot kecil, tetapi memerlukan koordinasi yang
cermat.
3. Language (bahasa). Kemampuan untuk memberikan respons
terhadap suara, mengikuti perintah dan berbicara spontan.
4. Gross motor (gerakan motorik kasar). Aspek yang berhubungan
dengan pergerakan dan sikap tubuh (Soetjiningsih, 1995).

Cara Mengukur Perkembangan Anak dengan DDST


Pada waktu tes, tugas yang perlu diperiksa setiap kali skrining biasanya
hanya berkisar antara 20-30 tugas saja, sehingga tidak memakan waktu
lama, hanya sekitar 15-20 menit saja.
1. Alat yang Digunakan
a) Alat peraga : benang wol merah, kismis/manik-manik, kubus
warna merah-kuning-hijau- biru, permainan anak, botol kecil, bola
tenis, bel kecil, kertas, dan pensil.
b) Lembar formulir DDST
c) Buku petunjuk sebagai referensi yang menjelaskan cara-cara
melakukan tes dan cara menilainya.
2. Prosedur DDST terdiri dari dua tahap, yaitu:
a) Tahap pertama : secara periodik dilakukan pada semua anak yang
berusia 3 – 6 bulan, 9 – 12 bulan, 18 – 24 bulan, 3 tahun, 4 tahun,
5 tahun.
b) Tahap kedua : dilakukan pada mereka yang dicurigai adanya
hambatan perkembangan pada tahap pertama kemudian
dilarutkan dengan evaluasi diagnostik yang lengkap.

Skoring DDST:
1. Passed atau lulus (P/L). Anak melakukan uji coba dengan baik, atau
ibu / pengasuh anak memberi laporan (tepat / dapat dipercaya bahwa
anak dapat melakukannya).
2. Failure atau gagal (F/G). Anak tidak dapat melakukan uji coba
dengan baik atau ibu / pengasuh anak memberi laporan (tepat)
bahwa anak tidak dapat melakukannya dengan baik.
3. Refuse atau menolak (R/M). Anak menolak untuk melakukan uji
coba. Penolakan dapat dikurangi dengan mengatakan kepada anak
“apa yang harus dilakukan”, jika tidak menanyakan kepada anak
apakah dapat melakukannya (uji coba yang dilaporkan oleh ibu /
pengasuh anak tidak diskor sebagai penolakan).
4. By report berarti no opportunity (tidak ada kesempatan). Anak tidak
mempunyai kesempatan untuk melakukan uji coba karena ada
hambatan. Skor ini hanya boleh dipakai pada uji coba dengan tanda
R.

Langkah Mengambil Kesimpulan:


1. Normal
a. Bila tidak ada keterlambatan dan atau paling banyak satu caution.
b. Lakukan ulangan pada kontrol berikutnya.
2. Suspect / di duga
a. Bila didapatkan ≥ 2 caution dan / atau ≥ 1 keterlambatan.
b. Lakukan uji ulang dalam 1 – 2 minggu untuk menghilangkan factor
sesaat seperti rasa takut, keadaan sakit atau kelelahan.
3. Untestable / tidak dapat diuji. Bila ada skor menolak pada ≥ 1 uji coba
tertelak disebelah kiri garis umur atau menolak pada > 1 uji coba
yang ditembus garis umur pada daerah 75–90%.
4. Lakukan uji ulang dalam 1 – 2 minggu.
DAFTAR PUSTAKA

Doenges, ME et al. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan. Jakarta: EGC.

Herdman, TH. 2012. NANDA Diagnosis Keperawatan 2012-2014. Jakarta: EGC.

McCLoskey, JC & Bulecheck, GM. 2000. Nursing Interventions Classification


(NIC). Missouri: Mosby, Inc.

Soetjiningsih. 1995. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta : EGC.

Suradi & Yuliani, R. 2001. Asuhan keperawatan pada anak. PT Fajar


Interpratama, Jakarta.

Wahab, S (ed.). 1996. Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta : EGC.

Wong, DL. 2008. Buku Ajar Keperawatan Pediatrik Edisi 6. Jakarta : EGC.

Anda mungkin juga menyukai