Tempat Praktik : RSI SA/ Baitul Athfal Tanggal : 2 April 2024 I. Identitas klien Nama : An. V Umur : 7 tahun Jenis Kelamin : Perempuan Alamat : Sayung Status Perkawinan : Belum kawin Agama : Islam Suku : Jawa Pendidikan : Belum sekolah Pekerjaan : Belum bekerja Lama Bekerja : - Tanggal Masuk RS : 30 Maret 2024 Tanggal Pengkajian : 1 April 2024 Sumber Informasi : RM, Wawancara, Observasi II. Riwayat Penyakit 1. Keluhan utama saat masuk RS Muntah 2. Riwayat penyakit sekarang Pasien masuk ke IGD pada 30 Maret 2024 dengan keluhan muntah sejak 5 hari yang lalu, muntah lebih dari 10 kali mencret, pusing. 3. Riwayat penyakit dahulu keluarga klien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit terdahulu. 4. Diagnosa Medis Vomitus profus III. Pengkajiaan Data Fokus saat ini Keluarga pasien mengatakan pasien mengalami muntah sejak 5 hari yang lalu disertai mencret dan pusing, pasien tampak lemas, pasien tampak gelisah. Keluarga pasien mengatakan anaknya mengeluh lelah, TTV : TD 120/58 mmHg, N 100 x/menit, RR 22x/menit, S : 36 C, SpO2 : 98%. IV. Analisa Data (Minimal 2 Diagnosa Keperawatan) No Data Etiologi Masalah Ttd 1. DS: - Keluarga pasien Malabsorbsi Diare mengatakan pasien mengalami muntah sejak 5 hari yang lalu disertai mencret dan pusing. DO: - pasien tampak lemas - pasien tampak gelisah 2. DS : Keluarga pasien mengatakan anaknya mengeluh lelah. DO : - pasien tampak lemas - pasien tampak gelisah Kelemahan Intoleransi aktivitas - TTV : TD 120/58 mmHg N 100 x/menit, RR 22x/menit, S : 36 C SpO2 : 98%
1. Diagnosis Keperawatan : Hipovolemia b.d kehilangan cairan aktif
Intervensi : Manajemen Diare Observasi - Identifikasi penyebab diare (mis: inflamasi gastrointestinal, iritasi gastrointestinal, proses infeksi, malabsorpsi, ansietas, stres, obat-obatan, pemberian botol susu) - Identifikasi riwayat pemberian makanan - Identifikasi gejala invaginasi (mis: tangisan keras, kepucatan pada bayi) - Monitor warna, volume, frekuensi, dan konsistensi feses - Monitor tanda dan gejala hypovolemia (mis: takikardia, nadi teraba lemah, tekanan darah turun, turgor kulit turun, mukosa kulit kering, CRT melambat, BB menurun) - Monitor iritasi dan ulserasi kulit di daerah perianal - Monitor jumlah dan pengeluaran diare - Monitor keamanan penyiapan makanan Terapeutik - Berikan asupan cairan oral (mis: larutan garam gula, oralit, Pedialyte, renalyte) - Pasang jalur intravena - Berikan cairan intravena (mis: ringer asetat, ringer laktat), jika perlu - Ambil sampel darah untuk pemeriksaan darah lengkap dan elektrolit - Ambil sampel feses untuk kultur, jika perlu Edukasi - Anjurkan makanan porsi kecil dan sering secara bertahap - Anjurkan menghindari makanan pembentuk gas, pedas, dan mengandung laktosa - Anjurkan melanjutkan pemberian ASI Kolaborasi - Kolaborasi pemberian obat antimotilitas (mis: loperamide, difenoksilat) - Kolaborasi pemberian antispasmodik/spasmolitik (mis: papaverine, ekstrak belladonna, mebeverine) - Kolaborasi pemberian obat pengeras feses (mis: atapugit, smektit, kaolin-pektin) Implementasi - Monitor kelelahan fisik dan emosional - Monitor pola dan jam tidur - Sediakan lingkungan nyaman dan rendah stimulus (mis. cahaya, suara, kunjungan) - Anjurkan tirah baring Evaluasi S : Keluarga pasien mengatakan frekuensi BAB mulai membaik, tetapi masih disertai muntah, feses berwarna kuning dan cair O : Pasien tampak masih lemas tetapi tidak gelisah A : Masalah teratasi sebagian P : Lanjutkan intervensi
Intervensi Manajemen Energi Observasi - Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang mengakibatkan kelelahan - Monitor kelelahan fisik dan emosional - Monitor pola dan jam tidur - Monitor lokasi dan ketidaknyamanan selama melakukan aktivitas Terapeutik - Sediakan lingkungan nyaman dan rendah stimulus (mis. cahaya, suara, kunjungan) - Lakukan rentang gerak pasif dan/atau aktif - Berikan aktivitas distraksi yang menenangkan - Fasilitasi duduk di sisi tempat tidur, jika tidak dapat berpindah atau berjalan Edukasi - Anjurkan tirah baring - Anjurkan melakukan aktivitas secara bertahap - Anjurkan menghubungi perawat jika tanda dan gejala kelelahan tidak berkurang - Ajarkan strategi koping untuk mengurangi kelelahan Kolaborasi - Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara meningkatkan asupan makanan Implementasi - Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi - Jelaskan pentingnya melakukan aktivitas fisik/olahraga secara rutin - Anjurkan terlibat dalam aktivitas kelompok, aktivitas bermain atau aktivitas lainnya Evaluasi S : Keluarga pasien mengatakan anaknya sudah tidak mengeluh lelah O: - Pasien tampak lesu - Tanda-tanda vital : TD : 120/75 mmHg N : 100 x/menit RR : 22 x/menit S : 36 C SpO2 : 100% A : Masalah teratasi sebagian P : Lanjutkan intervensi