Intervensi :
Manajemen hipertermia
- Observasi
Identifikasi penyebab hipertermia
Monitor suhu tubuh
Monitor kadar elektrolit
- Tarapeutik
Sediakan lingkungan yang dingin
Longgarkan atau lepas pakaian
Berikan cairan oral
Ganti linen setiap hari atau lebih serin jika mengalami keringat berlebih
- Edukasi
Anjurkan tirah baring
Implementasi
- Identifikasi penyebab hipertermia
- Monitor suhu tubuh
- Sediakan lingkungan yang dingin
- Berikan cairan oral
Evaluasi
- S : ibu pasien mengatakan badan anaknya masih hangat.
- O : Suhu tubuh pasien turun ke 37℃
- A : hipertermi
- P : lanjutkan intervensi monitor suhu tubuh.
2. Diagnosis Keperawatan : bersihan jalan nafas tidak efektif b.d proses infeksi
d.d gelisah, frekuensi dan pola nafas berubah.
Intervensi
Manajemen jalan nafas
- Observasi
Monitor pola nafas (frekuensi, kedalaman, usaha nafas)
Monitor bunyi nafas tambahan
- Tarapeutik
Posisikan semi fowler atau fowler
Berikan minum hangat
Lakukan fisioterapi dada, jika perlu
- Edukasi
Anjurkan asupan cairan 2000 ml/hari, jika tidak kontraindikasi
Implementasi
- Monitor bunyi nafas tambahan
- Posisikan fowler
- Berikan minum hangat
Evaluasi
- S : ibu pasien mengatakan anaknya sudah tidak sesak lagi.
- O:
pasien masih tampak pucat
sesak berkurang
- A : bersihan jalan nafas tidak efektif
- P : lanjukan intervensi
Posisikan pasien fowler
Berikan minum hangat.