Anda di halaman 1dari 21

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

STIKES MAHARATU
KEPERAWATAN ANAK

PENGKAJIAN ANAK

Nama Mahasiswa : Sutan Mardaut S,Kep


NIM : 2141280
Tempat Praktek : Shorea A
Tanggal dan Jam : 24-25 Juni 2022

I. Identitas Klien
Nama klien : An. Q
Tanggal lahir / umur :08 Maret 2022 / 3 Bulan
Nama ayah : Tn. S
Nama ibu :Ny. T
Pekerjaan ayah : Karyawan swasta
Pekerjaan ibu : IRT
Alamat :Perawang
Suku bangsa : Minang
Agama : Islam
Pendidikan terakhir orang tua
a. Ayah :SMA
b. Ibu :SMA
II. Riwayat Kesehatan Masa Lalu
1. Penyakit yang dialami waktu kecil
Ibu pasien mengatakan anak hanya mengalami batuk pilek saja
2. Apakah pernah dirawat di Rumah sakit
Tidak pernah, ketika anak sakit hanya dibawah ke klinik atau puskesmas
3. Apakah pernah mengalami tindakan pembedahan / operasi ?
Tidak pernah
4. Apakah pernah mengalami kecelakaan / trauma ?
Tidak pernah
5. Apakah alergi terhadap obat-obatan ?
Tidak ada
6. Imunisasi
Apakah telah diimunisasi lengkap ?hanya sampai usia saat ini,.
III. Riwayat Keluarga
Apakah ada anggota keluarga yang pernah mengalami penyakit berat ?tidak
IV. Genogram
Genogram keluarga

V. Riwayat social
1. Yang mengasuh
Kedua orang tua
2. Hubungan dengan anggota keluarga
Anak
3. Hubungan dengan teman sebaya
Tidak ada
4. Pembawaan anak secara umum
Ceria

VI. Kebutuhan Dasar


1. Makanan yang disukai
Tidak ada
Pola makan 3xSehari
2. Pola tidur
Normal
3. Eliminasi
 Apakah ada masalah dalam BAK (buang air kecil)
Tidak ada
 Apakah ada masalah dalam BAB (buang air besar)
BAB tidak ada masalah
4. Aktivitas bermain
 Senang bermain dengan kelompok ?
 Senang bermain sendiri ?
VII. Keadaan Kesehatan Sekarang
1. Keluhan utama
Ibu paisen mengatakan anaknya batuk sejak 2 minggu yang lalu disertai demam, ibu
menbawa anaknya dikarekan anaknya sesak sejak malam.
2. Alasan masuk RS
- Pasien masuk IGD dengan keluhan sesak, batuk dan demam Suhu 38,50C
3. Diagnosa medis
Bronkopneumonia
4. Tindakan operasi / prosedur yang dialami
Tidak ada
5. Obat-obatan yang dipakai
- IVFD Asering 8 tetes/menit
- Paracetamol infus 4x50 mg Inj
- Ceftriaxone 2 x 250 mg iv
- Indexon 3x 1 mg iv
- Ranitidine setiap masuk indexon 5 mg
- Comtro syrup 2x 1,5 ml
- Inhalasi fulmicort 2ml + combiven 1 ml
6. Status nutrisi
ASI
7. Aktivitas
Di tempat tidur
8. Hasil laboratorium
Terlampir
VIII. Pemeriksaan Fisik
 Keadaan umum : Pasien tampak lemas, batuk, demam, sesak
 Kulit : lembab
 Tinggi badan :58 cm Berat badan :5,1 kg
 Mata :simetris
 Telinga : Normal
 Hidung : Normal
 Mulut : Normal
 Dada :retraksi dada
 Paru-paru :Ronkhi kasar dikedua lapang paru
 Jantung : Normal
 Perut : Normal
 Punggung : Normal
 Ekstremitas atas : Normal
 Ekstremitas bawah : Normal, Tidak ada kelemahan
 Genitalia : Tidak dikaji
 Anus : Tidak dikaji
 Tanda-tanda vital : TD99/42 mmHg
Nadi 180x/menit
Suhu 380C
Pernafasan 45 x/menit

IX. PemeriksaanTumbuh Kembang


1. Kemandirian dan bergaul
Tidak dapat dikaji
2. Motorik halus
Baik
3. Motorik kasar
Baik
4. Kognitif dan bahasa
Tidak dapat dikaji
X. Data Fokus
Demam, suhu 38,50C

XI. Ringkasan Riwayat Keperawatan / analisa data

No DATA ETIOLOGI MASALAH


1 DS: ibu pasien mengatakan anaknya batuk Peningkatan sputum Bersihan jalan napas
berdahak sulit dikeluarkan

DO: Sekresi yang tertahan


- Pasien tampak batuk dan sesak
- TD: 99/42 mmHg P: 45x/menit
- N:180x/menit Sat. 95% Bersihan jalan napas

- Hasil rontgen Bronkopnemonia


2 DS: ibu pasien mengatakan sesak sejak Hambatan upaya napas Pola napas tidak efektif
malam tadi

DO:
- Tampak adanya retraksi dada Pola napas tidak efektif
- Pasien tampak batuk dan sesak
- TD: 99/42 mmHg P: 45x/menit
- N:180x/menit Sat. 95%
- Hasil rontgen Bronkopnemonia
3 DS: Proses penyakit Hipertermi
-ibu pasien mengatakan anak masih kadang
masih demam, anak tampak sulit dan malas
untuk minum ASI
Hipertermi
DO:
- Suhu 38,5oC
- TD: 99/42 mmHg P: 45x/menit
- N:180x/menit Sat. 95%
- Lekosit

XII. Diagnosa Keperawatan


1. Bersihan jalan napas ditandai dengan batuk, sesak
2. Pola napas tidak efektih ditandai dengan retraksi dada, batuk, sesak
3. Hipertermi ditandai dengan demam,infeksi
XIII. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
NO Diagnosa Tujuan Intervensi
1 Bersihan jalan napas SLKI SIKI Label
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 2 1. Manajemen Jalan Napas
X 24 jam, maka pola nafas tidak efektif a. Monitor pola napas (frekuensi, kedalaman,
menigkat dengan kriteria hasil : usaha napas)
b. Monitor bunyi napas tambahan (mis.
1. Status pernapasan: kepatenan jalan gurgling, mengi, wheezing, ronkhi kering)
napas. c. Monitor sputum (jumlah, warna, aroma)
a. Frekuensi pernafasan (5) tidak ada d. Pertahankan kepatenan jalan napas dengan
deviasi dari kisaran normal. head tilt dan chin lift (jaw thrust) jika
b. Irama pernafasan (5) tidak ada deviasi curiga trauma servikal
dari kisaran normal. e. Posisikan semi fowler atau fowler
c. Kedalaman inspirasi(5) tidak ada f. Berikan minum hangat
deviasi dari kisaran normal. g. Lakukan fisioterapi dada
d. Kemampuan untuk mengeluarkan h. Berikan oksigen
secret (5) tidak ada deviasi dari i. Kolaborasi pemberian bronkodilator,
kisaran normal. ekspektoran, mukolitik
e. Suara nafas tambahan (5) tidak ada. 2. Latihan Batuk Efektif
f. Pernafasan cuping hidung (5) tidak a. Monitor adanya retensi sputum
ada. b. Monitor tanda dan gejala infeksi saluran
g. Penggunaan otot bantu nafas (5) tidak napas
ada. c. Monitor input dan output cairan (mis.
a. Batuk (5) tidak ada jumlah dan karakteristik)
d. Atur posisi semi fowler atau fowler
3. Terapi Oksigen
a. Monitor kecepatan aliran oksigen
b. Monitor posisi alat terapi oksigen
c. Monitor aliran oksigen secara periodic dan
pastikan fraksi yang diberikan cukup
d. Bersihkan secret pada mulut, hidung dan
trakea, jika perlu
e. Pertahankan kepatenan jalan napas
f. Berikan oksigen tambahan, jika perlu
g. Ajarkan pasien dan keluarga cara
menggunakan oksigen di rumah
SIKI SIKI
2 Pola napas tidak efektif
Respirasi : Manajemen jalan nafas

Setelah dilakukan tindakan 1. Observasi


keperawatan 2X24 jam, maka pola a. Monitor pola nafas (frekuensi, kedalaman,
nafas tidak efektif menigkat dengan usaha nafas)

kriteria hasil : b. Monitor bunyi nafas tambahan (mis.

a. Penggunaan otot bantu nafas menurun Gurgling, mengi, wheezing, ronkhi)

b. Dispnea menurun 2. Terapeutik

c. Pemanjangan fase ekspirasi menurun a. Posisikan semi fowler


d. Frekuensi nafas membaik b. Berikan minuman hangat
e. Kedalaman nafas membaik c. Berikan oksigen
3. Edukasi
a. Anjurkan asupan cairan 200 ml/hari,
jika tidak kontraindikasi
4. Kolaborasi
a. Kolaborasi pemberian bronkodilator,
ekspektoran, mukolitik, jika perlu

Pemantauan respirasi
1. Observasi
a. Monitor frekuensi, irama, kedalaman,
dan upaya nafas
b. Monitor pola nafas (seperti bradipnea,
takipnea, hiperventilasi, kussmaul,
cheyne-stokes, ataksisk)
c. Monitor saturasi oksigen
d. Auskultasi bunyi nafas
e. Palpasi kesimetrisan ekspansi paru
2. Terapeutik
a. Atur interval pemantauan respirasi
sesuai kondisi pasien
b. Dokumentasikan hasil pemantauan
3. Edukasi
a. Jelaskan tujuan dan prosedur
pemantauan
Informasikan hasil pemantauan, jika perlu

SLKI : SIKI
3 Hipertermi
Termoregulasi Manajemen Hipertermia :
Setelah dilakukan intervensi selama 2X24 jam, 1. Monitor suhu tubuh.
maka hipertermia menurun dengan keriteria hasil 2. Sediakan lingkungan yang dingin.
1. Menggigil menurun. 3. Longgarkan atau lepaskan pakaian.
2. Kulit merah menurun.
4. Basahi dan kipasi permukaan tubuh
3. Pucat menurun
5. Berikan cairan oral.
4. Suhu tubuh membaik.
6. Anjurkan tirah baring.
5. Suhu kulit membaik.
7. Kolaborasi pemberian cairan dan
6. Tekanan darah membaik
elektrolit intravena.
Regulasi Temperatur :
1. Monitor tekanan darah, frekuensi
pernafasan dan nadi.
2. Monitor suhu tubuh anak tiap dua jam,
jika perlu.
3. Monitor warna dan suhu kulit.
4. Tingkatkan asupan cairan dan nutrisi
yang adekuat.
5. Kolaborasi pemberan antipiretik, jika
perlu.

XIII. CATATAN KEPERAWATAN


TANGGAL DIAGNOSA IMPELEMTASI EVALUASI NAMA DAN
DAN JAM KEPERAWATAN TANDA
TANGAN
24juni 2022 Bersihan jalan napas SIKI Label S: ibu pasien mengatakan
15.00 wib Manajemen Jalan Napas anaknya batuk berdahak sulit
1. Memonitor pola napas (frekuensi, dikeluarkan
kedalaman, usaha napas) RR:
45x/menit, napas dangkal dan cepat O:

2. Memonitor bunyi napas tambahan - Pasien tampak batuk dan

wheezing dikedua lapang paru sesak

3. Mengajarkan ibu untuk melakukan - TD: 99/42 mmHg

posisi semi fowler atau fowler - P: 42x/menit


4. memberikan minum hangat - N:170x/menit Sat. 95%
5. melakukan fisioterapi dada - Hasil rontgen
6. memberikan oksigen bila perlu Bronkopnemonia
7. Kolaborasi pemberian bronkodilator, A: masalah belum teratasi
ekspektoran, mukolitik combivent P: Intervensi dilanjutkan

1 ml dan pulmicort 2 ml 1. Memonitor pola napas

Latihan Batuk Efektif frekuensi, kedalaman,

8. Memonitor adanya retensi sputum usaha napas

sputum kental 2. Memonitor bunyi napas

9. Memonitor tanda dan gejala infeksi tambahan

saluran napas adanya peradangan 3. Mengajarkan ibu untuk

pada saluran napas melakukan posisi semi


fowler atau fowler
4. memberikan minum
hangat
5. melakukan fisioterapi
dada
6. memberikan oksigen bila
perlu
7. Kolaborasi pemberian
bronkodilator,
ekspektoran, mukolitik
Latihan Batuk Efektif
8. Memonitor adanya retensi
sputum
9. Memonitor tanda dan
gejala infeksi saluran
napas
24juni 2022 pola napas tidak SIKI S: ibu pasien mengatakan sesak
15.00 wib efektif Manajemen jalan nafas sejak malam tadi
Observasi
1. Memonitor pola nafas (frekuensi, O: - Tampak adanya retraksi dada
kedalaman, usaha nafas) cepat dan - Pasien tampak batuk dan
dangkal sesak
2. Monitor bunyi nafas tambahan - TD: 99/42 mmHg
wheezing, dikedua lapang paru - P: 42x/menit
Terapeutik - N:170x/menit Sat. 95%
3. memposisikan semi fowler dengan - Hasil rontgen
menngajarkan ibu pasien Bronkopnemonia
4. memberikan minuman hangat A: Masalah belum teratasi
5. memberikan oksigen bila perlu P: intervensi dilanjutkan

6. Kolaborasi pemberian bronkodilator, 1. Memonitor pola nafas

ekspektoran, mukolitik,  combivent (frekuensi, kedalaman,

1ml dan pulmicort 2 ml usaha nafas)


2. Monitor bunyi nafas
tambahan
3. memposisikan semi fowler
4. memberikan minuman
hangat
5. memberikan oksige
6. Kolaborasi pemberian
bronkodilator, ekspektoran,
mukolitik,
24juni 2022 Hipertermi SIKI S:
15.00 wib Manajemen Hipertermia : - ibu pasien mengatakan anak
1. Memonitor suhu tubuh.  suhu masih kadang masih demam,
38,5oC anak tampak sulit dan malas

2. menyediakan lingkungan yang untuk minum ASI


dingin.
O:
3. melonggarkan atau lepaskan
- Suhu 38,5oC
pakaian.
- TD: 99/42 mmHg
4. membasahi dan kipasi permukaan
- P: 42x/menit
tubuh
- N:170x/menit Sat. 95%
5. memberikan cairan oral.
Lekosit
6. menganjurkan tirah baring.
A:masalah belum teratasi
7. Kolaborasi pemberian cairan dan
P: intervensi dilanjtkan
elektrolit intravena.  infus
1. Memonitor suhu tubuh.
Asering 8 tetes/menit
Regulasi Temperatur : 2. menyediakan
8. Memonitor tekanan darah, lingkungan yang
frekuensi pernafasan dan nadi. dingin.
TD: 99/42 mmHg 3. melonggarkan atau
P: 42x/menit lepaskan pakaian.
N:170x/menit Sat. 95% 4. membasahi dan kipasi
permukaan tubuh
9. Memonitor suhu tubuh anak tiap 5. memberikan cairan
dua jam, jika perlu. oral.
10. Monitor warna dan suhu kulit. 6. menganjurkan tirah
11. meningkatkan asupan cairan dan baring.
nutrisi yang adekuat. 7. Kolaborasi pemberian
12. Kolaborasi pemberan antipiretik, cairan dan elektrolit
jika perlu.--> paracetamol 4x50 mg intravena.
iv Regulasi Temperatur :
8. Memonitor tekanan
darah, frekuensi
pernafasan dan nadi.
9. Memonitor suhu tubuh
anak tiap dua jam, jika
perlu.
10. Monitor warna dan
suhu kulit.
11. meningkatkan asupan
cairan dan nutrisi yang
adekuat.
12. Kolaborasi pemberan
antipiretik, jika perlu
TANGGAL DIAGNOSA IMPELEMTASI EVALUASI NAMA DAN
DAN JAM KEPERAWATAN TANDA
TANGAN
25juni 2022 Bersihan jalan napas SIKI Label S: ibu pasien mengatakan
13.00 wib Manajemen Jalan Napas anaknya batuk berdahak sulit
1. Memonitor pola napas (frekuensi, dikeluarkan
kedalaman, usaha napas) RR:
43x/menit, napas dangkal dan cepat O:Pasien tampak batuk dan sesak

2. Memonitor bunyi napas tambahan TD: 98/52 mmHg P:

wheezing dikedua lapang paru 43x/menit

3. Mengajarkan ibu untuk melakukan N:165x/menit Sat. 95%

posisi semi fowler atau fowler Hasil rontgen

4. memberikan minum hangat Bronkopnemonia


A: masalah belum teratasi
5. melakukan fisioterapi dada
P: Intervensi dilanjutkan
6. memberikan oksigen bila perlu
1. Memonitor pola napas
7. Kolaborasi pemberian bronkodilator,
frekuensi, kedalaman,
ekspektoran, mukolitik combivent 1
ml dan pulmicort 2 ml usaha napas
8. Memonitor adanya retensi sputum 2. Memonitor bunyi
sputum kental napas tambahan
9. Memonitor tanda dan gejala infeksi 3. Mengajarkan ibu untuk
saluran napas adanya peradangan melakukan posisi semi
pada saluran napas fowler atau fowler
4. memberikan minum
hangat
5. melakukan fisioterapi
dada
6. memberikan oksigen
bila perlu
7. Kolaborasi pemberian
bronkodilator,
ekspektoran, mukolitik
8. Memonitor adanya
retensi sputum
sputum kental
9. Memonitor tanda dan
gejala infeksi saluran
napas adanya
peradangan pada
saluran napas

25juni 2022 pola napas tidak SIKI S: ibu pasien mengatakan sesak
13.00 wib efektif Manajemen jalan nafas sejak malam tadi
Observasi
1. Memonitor pola nafas (frekuensi, O:
kedalaman, usaha nafas) cepat dan - Tampak adanya retraksi
dangkal dada
2. Monitor bunyi nafas tambahan - Pasien tampak batuk dan
wheezing, dikedua lapang paru sesak
Terapeutik TD: 98/52 mmHg P:
3. memposisikan semi fowler dengan 43x/menit
menngajarkan ibu pasien N:165x/menit Sat. 95%
4. memberikan minuman hangat - Hasil rontgen
5. memberikan oksigen bila perlu Bronkopnemonia
Kolaborasi A: Masalah belum teratasi
6. Kolaborasi pemberian bronkodilator, P: intervensi dilanjtkan
ekspektoran, mukolitik,  combivent 1. Memonitor pola nafas
1ml dan pulmicort 2 ml
(frekuensi, kedalaman,
usaha nafas) cepat dan
dangkal
2. Monitor bunyi nafas
tambahan wheezing,
dikedua lapang paru
3. memposisikan semi
fowler dengan
menngajarkan ibu pasien
4. memberikan minuman
hangat
5. memberikan oksigen bila
perlu
6. Kolaborasi pemberian
bronkodilator,
ekspektoran, mukolitik,
 combivent 1ml dan
pulmicort 2 ml
25juni 2022 Hipertermi SIKI S:
13.00 wib Manajemen Hipertermia : - ibu pasien mengatakan anak
1. Memonitor suhu tubuh.  suhu masih kadang masih demam,
38,5oC anak tampak sulit dan malas

2. menyediakan lingkungan yang untuk minum ASI


O:
dingin.
- Suhu 38,7oC
3. melonggarkan atau lepaskan
TD: 98/52 mmHg P:
pakaian.
43x/menit
4. membasahi dan kipasi permukaan
N:165x/menit Sat. 95%
tubuh
Lekosit meningkat
5. memberikan cairan oral.
A:masalah belum teratasi
6. menganjurkan tirah baring.
P: intervensi dilanjtkan
7. Kolaborasi pemberian cairan dan
1. Memonitor suhu tubuh.
elektrolit intravena.  infus
2. menyediakan
Asering 8 tetes/menit
lingkungan yang
Regulasi Temperatur :
8. Memonitor tekanan darah, dingin.

frekuensi pernafasan dan nadi. 3. melonggarkan atau

TD: 99/42 mmHg lepaskan pakaian.

P: 42x/menit 4. membasahi dan kipasi

N:170x/menit Sat. 95% permukaan tubuh


5. memberikan cairan

9. Memonitor suhu tubuh anak tiap oral.

dua jam, jika perlu. 6. menganjurkan tirah


Petugas Ruangan

( )
Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik

( ) ( )

Anda mungkin juga menyukai