A. Latar Belakang
otot mengalami perubahan. Pada sendi lansia terjadi perubahan pada jaringan ikat
sekitar sendi seperti tendon, ligamen, dan fasia yang mengalami penurunan
lentur dan elastisitas. Terjadi degenerasi, erosi dan kalsifikasi pada kartilago dan
Seiring penuaan, serat otot akan mengecil, dan massa otot berkurang. Seiring
ancaman kesehatan utama bagi 44 juta warga Amerika Serikat atau 55% individu
usia 50 tahun keatas. Diperkirakan bahwa 10 juta individu telah menderita penyakit
ini dan 34 juta lainnya memiliki massa otot yang rendah hingga beresiko menderita
2009).
kemunduran yang dipercepat setelah usia 60 tahun. Perubahan gaya hidup dan
kekuatan otot. Dari 10 sampai 15% kekuatan otot dapat hilang setiap minggu jika
otot beristirahat sepenuhnya, dan sebanyak 5,5% dapat hilang setiap hari pada
Olah raga telah terbukti dapat menunda perubahan fisiologis yang biasanya
terjadi pada proses penuaan muskuloskeletal seperti penurunan kekuatan otot dan
fleksibilitas (Stanley dan Beare, 2006). Latihan Range Of Motion (ROM) baik
sebagai persiapan untuk lansia yang lemah fisik dalam permulaan program latihan
Menurut Kozier dkk (2010) Latihan ROM aktif merupakan latihan isotonik
yang mampu mempertahankan atau meningkatkan kekuatan dan daya tahan otot
serta dapat mencegah perburukan kapsul sendi, ankilosis, dan kontraktur. Pada sendi
lutut lansia sebanyak 25% mengalami kekakuan pada posisi fleksi. Kekakuan
tersebut dapat disebabkan adanya kalsifikasi pada lansia yang akan menurunkan
fleksibilitas sendi (Uliya, Soempeno, dan Kushartanti, 2007). Jika lutut difiksasi
dalam keadaan ekstensi penuh maka lansia akan pincang saat berjalan dan bila
kekuatan otot kuadrisep tidak adekuat untuk menahan lutut dalam keadaan ekstensi
penuh maka lutut tidak dapat bertahan stabil saat menopang berat badan (Potter dan
Perry, 2010).
pergelangan kaki (ankle) dan ekstensor sendi lutut pada lansia berhubungan erat
dengan risiko jatuh dan penurunan kekuatan otot (Pudjiastuti dan Utomo, 2003).
Tanpa adanya ROM yang penuh pada pergelangan kaki (ankle), gaya jalan akan
mengalami deviasi dan jika kaki terfiksasi dalam keadaan plantar fleksi, maka akan
orang lansia dengan 4 orang menderita stroke, 2 orang menderita rematik, 1 orang
menderita asam urat, 2 orang menderita diabetes mellitus, dan 2 orang menderita
penyakit jantung karena hipertensi. Dari jumlah tersebut, terdapat 6 orang lansia
diperparah dengan penurunan kekuatan otot yang terjadi pada lansia tersebut. Lansia
Selain itu, kegiatan senam di panti hanya dilaksanakan setiap satu minggu
mempercepat penurunan kekuatan otot dan fleksibilitas sendi kaki pada lansia.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan Training
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
C. Rancangan Kegiatan
6. Setting Tempat
Keterangan:
: Moderator
: Leader (Penyaji)
: Audiens
: Fasilitator
: Observer
D. Susunan Acara
1. 5 menit Pembukaan
Tugas:
1. Membuka acara
2. Memperkenalkan mahasiswa
Tugas:
S.Kep, Beni Riski Permadi, S.Kep, Dara Perwira Bumi, S.Kep, Dewi Aru
Tugas :
dilaksanakan.
Membuat laporan hasil kegiatan baik berupa perilaku verbal atau non
verbal
Tugas:
F. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi struktur
2. Evaluasi proses
3. Evaluasi hasil
menggerakan persendian secara normal dan lengkap untuk meningkatkan massa otot
dan tonus otot (Potter & Perry, 2006). ROM Aktif yaitu gerakan yang dilakukan
pergerakan.
(ROM)
h. Inversi, yaitu putaran bagian telapak kaki ke bagian dalam bergerak membentuk
sudut persendian.
bawah.
ke atas.
k. Oposisi, yaitu gerakan menyentuhkan ibu jari ke setiap jari-jari tangan pada
2. Bahu
60.
mungkin 320°.
3. Siku
4. Pinggul
mungkin 30-50°.
Rotasi dalam: memutar kaki dan tungkai ke arah tungkai lain 90°.
Rotasi luar: memutar kaki dan tungkai menjauhi tungkai lain 90°.
5. Lutut
Maryam, R.,dkk. 2008. Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya. Jakarta: Salemba
Medika.
OLEH:
KELOMPOK I