Anda di halaman 1dari 15

PRE PLANNING TRAINING OF TRAINER (TOT)

TENTANG BHD PADA PETUGAS DI PSTW KHUSNUL KHOTIMAH

A. Latar Belakang

Pada lansia, sistem muskuloskeletal termasuk didalamnya persendian dan

otot mengalami perubahan. Pada sendi lansia terjadi perubahan pada jaringan ikat

sekitar sendi seperti tendon, ligamen, dan fasia yang mengalami penurunan

elastisitas. Kartilago dan jaringan periartikular juga mengalami penurunan daya

lentur dan elastisitas. Terjadi degenerasi, erosi dan kalsifikasi pada kartilago dan

kapsul sendi. Sendi kehilangan fleksibilitasnya sehingga terjadi penurunan luas

gerak sendi (Pudjiastuti dan Utomo, 2003).

Seiring penuaan, serat otot akan mengecil, dan massa otot berkurang. Seiring

berkurangnya massa otot, kekuatan otot juga berkurang. Osteoporosis merupakan

ancaman kesehatan utama bagi 44 juta warga Amerika Serikat atau 55% individu

usia 50 tahun keatas. Diperkirakan bahwa 10 juta individu telah menderita penyakit

ini dan 34 juta lainnya memiliki massa otot yang rendah hingga beresiko menderita

osteoporosis (National Osteoporosis Foundation, 2006 dalam Potter dan Perry,

2009).

Kekuatan muskuler mulai merosot sekitar usia 40 tahun, dengan

kemunduran yang dipercepat setelah usia 60 tahun. Perubahan gaya hidup dan

penurunan penggunaan sistem muskuler adalah penyebab utama untuk kehilangan

kekuatan otot. Dari 10 sampai 15% kekuatan otot dapat hilang setiap minggu jika
otot beristirahat sepenuhnya, dan sebanyak 5,5% dapat hilang setiap hari pada

kondisi istirahat dan imobilitas sepenuhnya (Stanley dan Beare, 2006).

Olah raga telah terbukti dapat menunda perubahan fisiologis yang biasanya

terjadi pada proses penuaan muskuloskeletal seperti penurunan kekuatan otot dan

fleksibilitas (Stanley dan Beare, 2006). Latihan Range Of Motion (ROM) baik

sebagai persiapan untuk lansia yang lemah fisik dalam permulaan program latihan

(Martini, 2004 dalam Uliya, Soempeno, dan Kushartanti, 2007).

Menurut Kozier dkk (2010) Latihan ROM aktif merupakan latihan isotonik

yang mampu mempertahankan atau meningkatkan kekuatan dan daya tahan otot

serta dapat mencegah perburukan kapsul sendi, ankilosis, dan kontraktur. Pada sendi

lutut lansia sebanyak 25% mengalami kekakuan pada posisi fleksi. Kekakuan

tersebut dapat disebabkan adanya kalsifikasi pada lansia yang akan menurunkan

fleksibilitas sendi (Uliya, Soempeno, dan Kushartanti, 2007). Jika lutut difiksasi

dalam keadaan ekstensi penuh maka lansia akan pincang saat berjalan dan bila

kekuatan otot kuadrisep tidak adekuat untuk menahan lutut dalam keadaan ekstensi

penuh maka lutut tidak dapat bertahan stabil saat menopang berat badan (Potter dan

Perry, 2010).

Uji statistik membuktikan bahwa kelemahan otot dorsal fleksor sendi

pergelangan kaki (ankle) dan ekstensor sendi lutut pada lansia berhubungan erat

dengan risiko jatuh dan penurunan kekuatan otot (Pudjiastuti dan Utomo, 2003).

Tanpa adanya ROM yang penuh pada pergelangan kaki (ankle), gaya jalan akan

mengalami deviasi dan jika kaki terfiksasi dalam keadaan plantar fleksi, maka akan

mengganggu kemampuan gerak (Potter dan Perry, 2010).


Pada studi pendahuluan di Wisma Dahlia dan Wisma Melur, terdapat 11

orang lansia dengan 4 orang menderita stroke, 2 orang menderita rematik, 1 orang

menderita asam urat, 2 orang menderita diabetes mellitus, dan 2 orang menderita

penyakit jantung karena hipertensi. Dari jumlah tersebut, terdapat 6 orang lansia

mengalami keterbatasan gerak pada ekstremitas. Keterbatasan gerak tersebut

diperparah dengan penurunan kekuatan otot yang terjadi pada lansia tersebut. Lansia

yang mengalami keterbatasan gerak ini kurang melakukan latihan.

Selain itu, kegiatan senam di panti hanya dilaksanakan setiap satu minggu

sekali. Adanya keterbatasan pergerakan dan berkurangnya pemakaian sendi serta

latihan dapat memperparah kondisi muskuloskeletal dan ini akan semakin

mempercepat penurunan kekuatan otot dan fleksibilitas sendi kaki pada lansia.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan Training

of Trainer ROM exercise pada lansia di PSTW Khusnul Khotimah Pekanbaru.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Setelah dilakukan Training of Trainer (TOT) ROM Exercise diharapkan lansia

mengalami peningkatan rentang gerak sendi dan kekuatan otot.

2. Tujuan Khusus

Tujuan khusus dalam Training of Trainer ROM Exercise ini adalah:

a. Lansia memahami tentang pengertian ROM

b. Lansia memahami tentang tujuan ROM

c. Lansia memahami tentang manfaat ROM


d. Lansia mampu mempraktekkan gerakan ROM

C. Rancangan Kegiatan

1. Topik : Training of Trainer (TOT) ROM Exercise pada Lansia Wisma

Melur dan Dahlia di PSTW Khusnul Khotimah Pekanbaru

2. Sasaran : Lansia Wisma Melur dan Dahlia

3. Metode : Ceramah, diskusi, demonstrasi

4. Media : Lembar Balik

5. Waktu dan Tempat:

Waktu : Jum’at, 29 Desember 2017

Tempat : Wisma Melur

Jam : 10.00 WIB

6. Setting Tempat
Keterangan:

: Moderator

: Leader (Penyaji)

: Audiens

: Fasilitator

: Observer

D. Susunan Acara

No Waktu Kegiatan penyuluhan Kegiatan Peserta

1. 5 menit Pembukaan

 Mengucapkan salam  Menjawab salam


 Perkenalan mahasiswa  Memperhatikan
 Perkenalan dengan dosen atau CI  Memperhatikan
 Menjelaskan tujuan  Memperhatikan
 Menjelaskan kontrak waktu  Memperhatikan
2. 20 menit Penyampaian materi

 Menjelaskan pengertian ROM  Memperhatikan dan


mendengarkan
 Menjelaskan tujuan ROM  Memperhatikan dan
mendengarkan
 Menjelaskan manfaat ROM  Memperhatikan dan
mendengarkan
 Memperagakan gerakan ROM  Memperhatikan
 Memberi kesempatan kepada  Bertanya
audiens untuk bertanya
3. 10 menit Penutup

 Meminta peserta untuk mengulang  Menjawab


gerakan ROM
 Memberikan reinforcement positif  Mendengar
 Menyimpulkan dan menutup diskusi  Memperhatikan
 Mengucapkan salam  Menjawab salam
E. Pengorganisasian

a. Penanggung jawab: Kelompok I mahasiswa praktik profesi ners keperawatan

gerontik STIKes Tengku Maharatu

Tugas: Mengkoordinir persiapan dan pelaksanaan Training of Trainer (TOT)

b. Moderator : Efninda Zella, S. Kep

Tugas:

1. Membuka acara

2. Memperkenalkan mahasiswa

3. Membuat kontrak waktu

4. Menjelaskan tujuan kegiatan

c. Penyaji : Filosofi Rachmania, S.Kep

Tugas:

 Memberikan Training of Trainer (TOT) ROM Exercise pada lansia

PSTW Khusnul Khotimah.

d. Fasilitator : Alfino Setiawan, S.Kep, Arna Saputra, S.Kep, Aznur Leliati,

S.Kep, Beni Riski Permadi, S.Kep, Dara Perwira Bumi, S.Kep, Dewi Aru

Ningsih, S.Kep, E. Masztura, S.Kep, Hary Surya Fitra, S.Kep

Tugas :

 Memotivasi lansia untuk berperan aktif dalam kegiatan

 Memfasilitasi peserta untuk berperan aktif dalam kegiatan yang

dilaksanakan.

e. Observer : Hanggi Rio Fauzi, S. Kep


Tugas:

 Mengamati proses pelaksanaan kegiatan dari awal sampai akhir

 Membuat laporan hasil kegiatan baik berupa perilaku verbal atau non

verbal

f. Dokumentasi : A. Alvi Syahrin, S. Kep

Tugas:

 Mendokumentasikan pelaksanaan kegiatan

F. Kriteria Evaluasi

1. Evaluasi struktur

a. Lansia dan mahasiswa/i menghadiri kegiatan Training Of Trainer (TOT)

b. Tempat, media serta alat tersedia sesuai rencana

c. Peran dan tugas mahasiswa sesuai perencanaan

d. Laporan pre planning telah disetujui pembimbing

2. Evaluasi proses

a. Pelaksanaan kegiatan sesuai waktu yang telah direncanakan

b. Lansia mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir

c. Lansia berperan aktif selama kegiatan Training Of Trainer (TOT)

3. Evaluasi hasil

a. Lansia dapat menyebutkan pengertian dari ROM

b. Lansia dapat menyebutkan tujuan dari ROM

c. Lansia dapat menyebutkan manfaat dari ROM

d. Lansia dapat memperagakan gerakan ROM


Materi Training of Trainer (TOT)
LATIHAN FISIK RENTANG GERAK / RANGE OF MOTION (ROM) AKTIF

A. Pengertian Latihan Fisik Rentang Gerak/ Range Of Motion (ROM)

Latihan range of motion (ROM) adalah latihan yang dilakukan untuk

mempertahankan atau memperbaiki tingkat kesempurnaan kemampuan

menggerakan persendian secara normal dan lengkap untuk meningkatkan massa otot

dan tonus otot (Potter & Perry, 2006). ROM Aktif yaitu gerakan yang dilakukan

oleh seseorang (pasien) dengan menggunakan energi sendiri.

B. Tujuan dan Manfaat Latihan Rentang Gerak/ ROM

Adapun tujuan dari ROM (Range Of Motion), yaitu :

1. Meningkatkan atau mempertahankan fleksibiltas dan kekuatan otot.

2. Mempertahankan fungsi jantung dan pernapasan.

3. Mencegah kekakuan pada sendi.

4. Merangsang sirkulasi darah.

5. Mencegah.kelainan bentuk, kekakuan dan kontraktur.

Manfaat dari ROM (Range Of Motion), yaitu :

1. Menentukan nilai kemampuan sendi tulang dan otot dalam melakukan

pergerakan.

2. Mengkaji tulang, sendi, dan otot.

3. Mencegah terjadinya kekakuan sendi.

4. Memperlancar sirkulasi darah.

5. Memperbaiki tonus otot.

6. Meningkatkan mobilisasi sendi.


7. Memperbaiki toleransi otot untuk latihan.

C. Gerakan dalam Pelaksanaan Latihan Rentang Gerak/ Range Of Motion

(ROM)

Ada berbagai macam gerakan ROM, yaitu :

a. Fleksi, yaitu berkurangnya sudut persendian.

b. Ekstensi, yaitu bertambahnya sudut persendian.

c. Hiperekstensi, yaitu ekstensi lebih lanjut.

d. Abduksi, yaitu gerakan menjauhi dari garis tengah tubuh.

e. Adduksi, yaitu gerakan mendekati garis tengah tubuh.

f. Rotasi, yaitu gerakan memutari pusat dari tulang.

g. Eversi, yaitu perputaran bagian telapak kaki ke bagian luar, bergerak

membentuk sudut persendian.

h. Inversi, yaitu putaran bagian telapak kaki ke bagian dalam bergerak membentuk

sudut persendian.

i. Pronasi, yaitu pergerakan telapak tangan dimana permukaan tangan bergerak ke

bawah.

j. Supinasi, yaitu pergerakan telapak tangan dimana permukaan tangan bergerak

ke atas.

k. Oposisi, yaitu gerakan menyentuhkan ibu jari ke setiap jari-jari tangan pada

tangan yang sama.

D. Gerakan ROM/ Rentang Gerak Sendi

1. Leher, spina, servikal

 Fleksi : menggerakkan dagu menempel ke dada 45°


 Ekstensi: mengembalikan kepala ke posisi tegak 45°

 Hiperektensi: menekuk kepala ke belakang sejauh mungkin 40-45°.

 Fleksi lateral: memiringkan kepala sejauh mungkin sejauh mungkin kearah

setiap bahu 40-45°.

 Rotasi: memutar kepala sejauh mungkin dalam gerakan sirkuler 180°.

2. Bahu

 Fleksi: menaikan lengan dari posisi di samping tubuh ke depan ke posisi di

atas kepala 180°.

 Ekstensi: mengembalikan lengan ke posisi di samping tubuh 180°.

 Hiperektensi: menggerakkan lengan kebelakang tubuh, siku tetap lurus 45-

60.

 Abduksi: menaikan lengan ke posisi samping di atas kepala dengan telapak

tangan jauh dari kepala 180°.

 Adduksi: menurunkan lengan ke samping dan menyilang tubuh sejauh

mungkin 320°.

 Rotasi dalam: dengan siku pleksi, memutar bahu dengan menggerakan

lengan sampai ibu jari menghadap ke dalam dan ke belakang 90°.


 Rotasi luar: dengan siku fleksi, menggerakan lengan sampai ibu jari ke atas

dan samping kepala 90°.

 Sirkumduksi: menggerakan lengan dengan lingkaran penuh.

3. Siku

 Ektensi: meluruskan siku dengan menurunkan tangan 150°.

 Fleksi : Menggerakkan siku sehingga lengan bahu bergerak ke depan sendi

bahu dan tangan sejajar bahu 150°.

4. Pinggul

 Fleksi: menggerakkan tungkai ke depan dan keatas 90-120°.

 Ekstensi: menggerakan kembali ke samping tungkai yang lain 90-120°.

 Hiperekstensi: mengerakan tungkai ke belakang tubuh 30-50°.


 Abduksi: menggerakan tungkai ke samping menjauhi tubuh 30-50°.

 Adduksi : menggerakan tungkai kembali ke posisi media dan melebihi jika

mungkin 30-50°.

 Rotasi dalam: memutar kaki dan tungkai ke arah tungkai lain 90°.

 Rotasi luar: memutar kaki dan tungkai menjauhi tungkai lain 90°.

 Sirkumduksi: menggerakan tungkai melingkar

5. Lutut

 Fleksi: mengerakan tumit ke arah belakang paha 120-130°.

 Ekstensi: mengembalikan tungkai kelantai 120-130°.


6. Kaki

 Inversi: memutar telapak kaki ke samping dalam 10°.

 Eversi: memutar telapak kaki ke samping luar 10°.


DAFTAR PUSTAKA

Maryam, R.,dkk. 2008. Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya. Jakarta: Salemba

Medika.

Padila. 2013. Keperawatan Gerontik. Yogyakarta: Nuha Medika.

Potter & Perry. 2008. Fundamental Keperawatan. Jakarta: EGC.


PROPOSAL
TRAINING OF TRAINER (TOT) ROM EXERCISE PADA LANSIA
DI PSTW KHUSNUL KHOTIMAH
PEKANBARU

OLEH:
KELOMPOK I

A. ALVI SYAHRIN, S.Kep


ALFINO SETIAWAN, S.Kep
ARNA SAPUTRA, S.Kep
AZNUR LELIATI, S.Kep
BENI RISKI PERMADI, S.Kep
DARA PERWIRA BUMI, S.Kep
DEWI ARU NINGSIH, S.Kep
EFNINDA ZELLA, S.Kep
E.MASZTURA, S.Kep
FILOSOFI RACHMANIA, S.Kep
HANGGI RIO FAUZI, S.Kep
HARY SURYA FITRA, S.Kep

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


STIKES TENGKU MAHARATU
PEKANBARU
2017

Anda mungkin juga menyukai