Oleh :
Kelompok 1C
DISUSUN OLEH :
NIP. NIP.
Topik Penyuluhan : Range Of Motion
Hari / tanggal : Jumat, 7 Januari 2022
Waktu :
Tempat : Ruang C1 kamar 4 RSPAL Dr Ramelan
Sasaran : Pasien dan keluarga pasien yang menjalani perawatan di
ruangan C1 kamar 4
Penyuluh : Mahasiswa/i STIKES Hang Tuah Surabaya
I. LATAR BELAKANG
Fraktur adalah terputusnya kontinuitas tulang akibat dari adanya benturan atau
trauma tumpul dari objek tertentu (Wartatmo, 2013). Pengetahuan masyarakat tentang
pertolongan pertama sangatlah minim, biasanya masyarakat membalut dengan kain
yang seadanya dan tidak steril, dan langsung memindahkan pasien ke pinggir jalan
tanpa mengetahui komplikasi pada patah tulang jika pertolongannya salah. Penanganan
terhadap fraktur dapat dengan pembedahan atau dengan pembidaian, meliputi
imobilisasi, reduksi dan rehabilitasi. Fraktur memerlukan penanganan dengan segera
dan tepat, karena penanganan yang kurang tepat atau salah akan mengakibatkan
komplikasi lebih lanjut, seperti infeksi, kerusakan saraf dan pembuluh darah, hingga
kerusakan jaringan lunak yang lebih lanjut, adapun komplikasi terparah yang dapat
terjadi adalah kematian (Lukman dan Ningsih, 2013).
Penyebab terbanyak dari fraktur adalah kecelakaan, baik itu kecelakaan kerja,
kecelakaan lalu lintas dan sebaigainya. Tetapi fraktur juga bisa terjadi akibat faktor lain
seperti proses degeneratife dan patologi. Penderita fraktur perlu penanganan
yang baik untuk mencegah kecacatan fisik dan mental. Penderita fractur
dapat sembuh sempurna dengan penanganan dan penyembuhan yang tepat. Penderita
fractur membutuhkan waktu yang lama untuk memulihkan dan
memperoleh fungsi penyesuaian diri secara maksimal. Terapi dibutuhkan segera untuk
mengurangi cedera berlanjut, salah satu program rehabilitasi yang dapat
diberikan pada pasien fraktur yaitu mobilisasi persendian dengan latihan
range of motion (Levine, 2008).
IV. MATERI
1. Pengertian ROM
2. Tujuan ROM
3. Indikasi ROM
4. Kontraindikasi ROM
5. Prinsip dasar latihan rentang gerak ROM
6. Jenis ROM
7. Prosedur ROM Pasif
V. METODE
Ceramah dan Tanya Jawab
VI. MEDIA
1. Leaflet
Keterangan:
Fasilitator
Penyaji
Moderator
Audience
Observer
D. Kontraindikasi
Kontraindikasi pada latihan range of motion, yaitu sebagai berikut.
1. Penyakit Jantung dan Pernafasan
Latihan range of motion tidak boleh dilakukan pada pasien yang memiliki penyakit
jantung dan nafas karena latihan ini membutuhkan energy yang lebih besar serta dapat
meningkatkan sirkulasi darah sehingga menambah beban jantung dan pernafasan
dalam bekerja.
2. Gangguan jaringan ikat
Latihan range of motion tidak boleh dilakukan pada sendi yang membengkak atau
meradang atau jika ada cidera pada sistem musculoskeletal di sekitar sendi karena
latihan ini memberikan tekanan pada jaringan lunak sendi dan struktur tulang sehingga
dapat menimbulkan nyeri.
2. Ekstensi
Dari posisi fleksi, kembalikan ke posisi semula (buka genggaman tangan)
3. Hiperekstensi
Bengkokkan jari-jari tangan ke belakang sejauh mungkin
4. Abduksi
Buka dan pisahkan jari-jari tangan
5. Adduksi
Dari posisi abduksi, kembalikan ke posisi semula
6 Oposisi
Sentuhkan masing-masing jari tangan dengan ibu jari
Arif, M. 2008. Kapita Selekta Kedokteran. Jilid 2. Edisi III. Jakarta: Penerbitan Media
Aesculapius FKUI.
Levine, G. Peter. 2008. Stronger After Stroke Your Roadmap to recovery. Demos
Medical Publishing.
Lukman dan Ningsih, N. (2013). Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Gangguan
Sistem Muskuloskeletal. Jakarta : Salemba Medika
Perry & potter (Jean Piaget). (2009). Fundamental Keperawatan, Edisi 7, terjemahan
(Ferderika, A): Salemba Medika: Jakarta.