Anda di halaman 1dari 19

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Range Of Motion (ROM)


Sasaran : Keluarga Pasien Ruang Bedah F RSUD DR. Soetomo
Tempat : Bedah F RSUD DR. Soetomo
Waktu : 40 menit
Hari/Tanggal : Kamis, 30 Maret 2017

1. ANALISA SITUASI
1.1Audiens/ Peserta Penyuluhan
1) Keluarga Pasien Ruang Bedah F RSUD DR. Soetomo
2) Jumlah sekitar 35 orang.
3) Pendidikan bervariasi, tidak sekolah hingga perguruan tinggi.
4) uaga dapat membaca
5) Minat dan perhatian sasaran dalam menerima materi penyuluhan yang
disampaikan.
6) Interaksi sasaran baik.
1.2 Penyuluh
1) Mahasiswa Profesi Fakultas Keperawaatan Universitas Airlangga
2) Mampu mengkomunikasikan dan menyuluhkan penjelasan tentang
ROM

2. TUJUAN INSTRUKSIONAL
2.1 Tujuan Instruksional Umum(TIU)
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan audiens mampu memahami
tentang tentang ROM
2.2 Tujuan Instruksional Khusus(TIK)
Setelah dilakukan penyuluhan, diharapkan audiens mampu:
1) Menyebutkan definisi ROM
2) Klasifikasi ROM
3) Menyebutkan tujuan ROM
4) Menyebutkan manfaat ROM
5) Menyebutkan prinsip dasar ROM
6) Menyebutkan kontraindikasi ROM
7) Mendemontrasikan ROM
3. METODE
Ceramah, tanya jawab, dan demontrasi

4. MEDIA
Leflet dan LCD

5. KEGIATAN PENYULUHAN
Media &
Tahap Kegiatan Penyuluh Kegiatan Keluarga Alat Waktu
Penyuluhan
Pembukaan 1. Membuka Menjawab salam 2 menit
penyuluhan dengan
mengucapkan salam
2. Menjelaskan tujuan Memperhatikan
instruksional umum/
khusus
3. Menjelaskan manfaat Memperhatikan
mengetahui ROM
Penyajian Menjelaskan tentang Mendengarkan dan Leaflet & 20
konsep ROM : memperhatikan LCD menit
1. Menyebutkan
definisi ROM
2. Klasifikasi ROM
3. Menyebutkan
tujuan ROM
4. Menyebutkan
manfaat ROM
5. Menyebutkan
prinsip dasar ROM
6. Menyebutkan
kontraindikasi
ROM
7. Mendemontrasikan
ROM
Pertanyaan 1. Memberi
Bertanyakesempatan
dan 15
dan pada keluarga untuk mendemontrasikan
demontrasi bertanya mengenai ROM
ROM
2. Mendemontrasikan
ROM yang sudah
diajarkan
Penutup 3. Menyimpulkan
Mendengarkanmateri
dan 3 menit
yang telah diberikan memperhatikan
tentang kusta
6. MATERI
Terlampir

7. EVALUASI
1) Evaluasi Struktur
(1) Rencana kegiatan dan penyajian materi penyuluhan dipersiapkan dari
sebelum kegiatan
(2) Kesiapan SAP
(3) Kesiapan media
2) Evaluasi Proses
(1) Keluarga mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara
benar
(2) waktu sesuai dengan rencana
3) Evaluasi Hasil
(1) Mampu menjawab pertanyaan dan mengulangi kembali pengertian
gerakan ROM
(2) Keluarga mengetahui tentang tujuan dilakukan ROM
(3) Keluarga mengetahui prinsip dari gerakan ROM

8. DAFTAR PUSTAKA
Maharani, Eka Pratiwi, 2008. Faktor-faktor risiko osteoartritis lutut. Tesis
Universitas Diponegoro Semarang.

Potter dan Perry, 2006. Fundamental Keperawatan. Jakarta: EGC.


LEMBAR OBSERVASI

Topik : ROM
Tempat : Ruang Bedah F RSUD DR. Soetomo
Hari/Tanggal : Kamis, 30 Maret 2017
Jam Kegiatan

Evaluasi Hasil
(a) Jumlah Peserta
........................................................................................................................
....................................................................................................................
(b) Antusias Peserta
........................................................................................................................
....................................................................................................................

Surabaya, 30 Maret 2017


Observer

( ................................ )
Materi Range Of Motion (ROM)

1. Definisi
Range Of Motion (ROM) merupakan batasan gerak sendi yang normal dan
sebagai dasar untuk menetapkan adanya kelainan ataupun untuk menyatakan batas
gerakan sendi yang abnormal (Muttaqin, 2008).
Latihan Range Of Motion (ROM) adalah latihan gerakan sendi yang
memungkinkan terjadinya kontraksi dan pergerakan otot, masing-masing
persendian digerakkan sesuai gerakan normal baik secara aktif ataupun pasif
(Perry & Potter, 2006). Menurut Bastian, 2006, latihan lingkup gerak sendi
(ROM) adalah latihan menggerakkan sendi-sendi tangan pada keseluruhan
lingkup gerak yang dibatasi oleh rasa nyeri.

2. Klasifikasi
Klasifikasi latihan Range Of Motion (ROM) meliput latihan ROM pasif dan
latihan ROM aktif. Latihan ROM pasif adalah ROM yang dilakukan pasien
dengan bantuan perawat atau orang lain setiap gerakan. Latihan ROM aktif adalah
latihan ROM yang dilakukan sendiri oleh pasien tanpa bantuan perawat atau orang
lain setiap gerakan yang dilakukan (Dewy, 2012). Latihan Range Of Motion
(ROM) dapat juga dilakukan oleh perawat dan klien secara bersamaan yang
disebut ROM aktif assitif. Perawat melengkapi bagian yang belum dapat
dilakukan oleh klien (Murwani, 2008).

3. Tujuan ROM
Menurut Murwani, 2008, tujuan Latiahan Range Of Motion (ROM) sebagai
berikut:
1) Menjaga fungsi sendi
2) Dilakukan oleh perawat, klien, fisioterapi, atau anggota keluarga.
3) Mengembalikan fungsi sendi yang berkurang atau hilang karena penyakit
atau cidera
4) Mempertahankan atau memelihara fleksibilitas dan kekuatan otot
5) Memelihara mobilitas persendian
6) Merangsang sirkulasi darah
7) Mencegah kelainan bentuk, kekakuan, dan kontraktur
8) Mempertahankan fungsi jantung dan pernapasan

4. Manfaat ROM
Beberapa manfaat latihan Range Of Motion (ROM) antara lain:
1) Mengurangi kekakuan sendi
2) Peningkatan luas gerak sendi akan memudahkan pergerakan sendi yang
akan mengurangi beban mekanik yang dapat menimbulkan rangsangan
pada reseptor nyeri (Maharani, 2008).
3) Mengurangi risiko cidera
4) Memperbaiki nutrisi kartilago
5) Meningkatkan mobilitas sendi
6) Latihan Range Of Motion (ROM) dapat merangsang sel pengaktifan
kalsium dalam tubuh sehingga dapat meningkatkan kontraksi otot dan
meningkatkan mobilitas sendi (Maharani, 2008).
7) Mencegah kontraktur
8) Latiahn Range Of Motion (ROM) dapat digunakan untuk memperbaiki
sirkulasi dan mencegah nyeri yang berkaitan dengan kekakuan dan
imobilitas (Maharani, 2008). Latiahn Range Of Motion (ROM) juga
digunakan untuk memelihara pergerakan bebas antar tendon dan tendon
dengan tulang atau jaringan yang mengelilingi (Bastian, 2006).
9) Menurunkan tingkat stres
10) Latiahn Range Of Motion (ROM) dapat meningkatkan β endorphin yang
dapat memberikan manfaat pada segi psikis berupa euphoria dan
mengurangi stres (Maharani, 2008).

5. Prinsip Dasar Latihan ROM


Prinsip dasar latihan ROM sebagai berikut (Murwani, 2008)
1) ROM dilakukan berlahan dan hati-hati sehingga tidak melelahkan
2) Perhatikan umur pasien, diagnosa, dan tanda-tanda vital dalam
merencanakan program latihan ROM.
3) Bagian-bagian tubuh yang dapat dilakukan latihan ROM adalah leher,
jari, lengan, siku, bahu, tumit, kaki, dan pergelangan kaki.
4) ROM dapat dilakukan pada semua persendian atau hanya pada bagian-
bagian yang dicurigai mengalami proses penyakit
5) Melakukan ROM harus sesuai waktunya, seperti setelah mandi atau
perawatan rutin telah dilakukan.

6. Kontraindikasi
Kontraindikasi latihan gerak sendi pada penderita osteoarthritis dibagi
menjadi kontraindikasi absolut dan relatif. Kontraindikasi absolute yaitu pada
penderita yang mempunyai aritmia tidak terkontrol, blok jantung derajat 3, angina
tidak stabil, infark miokard akut, dan gagal jantung kongestif akut. Kontraindikasi
relatif yaitu kardiomiopati, penyakit gangguan katub jantung, hipertensi tak
terkontrol, dan penyakit metabolic yang tidak terkontrol (Amerika Geriatrics
Society, 2001, dalam Ambardini, 2013).

7. Pelaksanaan
A. Gerakan latihan ROM pasif
Latihan Pasif Anggota Gerak Atas
a. Fleksi dan ekstensi pergelangan tangan

b. Fleksi dan Ekstensi Siku


c. Pronasi dan Supinasi Lengan Bawah

d. Fleksi dan Ekstensi Bahu

e. Abduksi dan Adduksi Bahu

f. Rotasi bahu
Latihan Pasif Anggota Gerak Bawah
a. Fleksi dan Ekstensi Jari-jari kaki

b. Inversi dan Eversi Kaki

c. Fleksi dan ekstensi Lutut

d. Rotasi Pangkal Paha


e. Abduksi dan Adduksi Pangkal Paha

B. Gerakan latihan ROM aktif


Gerakan latihan ROM yang dilakukan meliputi sebagai berikut (Murwani,
2008):
1) Leher, spina, dan servikal
Fleksi : Menggerakkan dagu menempel ke dada, rentang 45°.
Ekstensi : Mengembalikan kepala ke posisi tegak, rentang 45°.
Hiperekstensi: Menekuk kepala ke belakang sejauh mungkin, rentang
40-45°.
Fleksi lateral: Memiringkan kepala sejauh mungkin kea rah bahu,
rentang 40-45°. Lakukan bergantian kanan dan kiri.
Rotasi : Memutar kepala sejauh mungkin dalam gerakan sirkuler,
rentang 180°.
Ulangi gerakan berturut-turut sebanyak 5-10 kali.
Gambar 1 ROM Leher, Spina, dan Servikal

2) Bahu
Fleksi : Menaikkan lengan dari posisi samping tubuh ke depan ke
posisi di atas kepala, rentang 108°.
Ekstensi : Mengembalikan lengan ke posisi di samping tubuh,
rentang 180°.
Hiperekstensi: Menggerakkan lengan ke belakang tubuh, siku tetap
lurus, rentang gerak 320°.
Rotasi dalam: Siku fleksi, memutar bahu dengan menggerakkan lengan
sampai ibu jari menghadap ke dalam dan ke belakang,
rentang 90°.
Rotasi luar : Siku fleksi, menggerakkan lengan sampai ibu jari ke atas
dan samping kepala, rentang 90°.
Sirkumduksi : Menggerakkan lengan dengan lingkaran penuh, rentang
360°.
Ulangi gerakan berturut-turut sebanyak 5-10 kali.
Gambar 2 ROM Bahu

3) Siku
Fleksi : Menggerakkan siku sehingga lengan bahu bergerak ke
depan sendi bahu dan tangan sejajar bahu, rentang 150°.
Ekstensi : Meluruskan siku dengan menurunkan tangan, rentang
150°.
Ulangi gerakan berturut-turut sebanyak 5-10 kali.

Gambar 3 ROM Siku

4) Lengan bawah
Supinasi : Memutar lengan bawah dan tangan sehingga telapak
tangan mengahadap ke atas, rentang 70-90°.
Pronasi : Memutar lengan bawah sehingga telapak tangan
menghadap ke bawah, rentang 70-90°.
Ulangi gerakan berturut-turut sebanyak 5-10 kali.

Gambar 4 ROM Lengan Bawah

5) Pergelangan tangan
Fleksi : Menggerkakkan telapak tangan ke sisi bagian dalam
lengan bawah, rentang 80-90°.
Ekstensi : Menggerakkan jari-jari tangan sehingga jari-jari , tangan,
lengan bawah berada dalam arah yang sama, rentang 80-
90°.
Hiperekstensi: Membawa permukaan tangan dorsal ke belakang sejauh
mungkin, rentang 80-90°.
Abduksi : Menekuk pergelangan tangan miring kea rah ibu jari,
rentang 30°.
Adduksi : Menekuk pergelangan tangan miring kea rah lima jari,
rentang 30-50°.
Ulangi gerakan berturut-turut sebanyak 5-10 kali.
Gambar 5 ROM Pergelangan Tangan

6) Jari-jari tangan
Fleksi : Membuat genggaman, rentang 90°.
Ekstensi : Meluruskan jari-jari tangan, rentang 90°.
Hiperekstensi: Menggerakkan jari-jari tangan ke belakang sejauh
mungkin, rentang 30-60°.
Abduksi : Meregangkan jari-jari tangan yang satu dengan yang lain,
rentang 30°.
Adduksi : Merapatkan kembali jari-jari tangan, rentang 30°.
Ulangi gerakan berturut-turut sebanyak 5-10 kali.

Gambar 6 ROM Jari-Jari Tangan


7) Ibu Jari
Fleksi : Menggerakkan ibu jari menyilang permukaan telapak
tangan, rentang 90°.
Ekstensi : Menggerakkan ibu jari lurus menjauh dari tangan, rentang
90°.
Abduksi : Menjauhkan ibu jari ke samping, rentang 30°.
Adduksi : Menggerakkan ibu jari ke depan tangan, rentang 30°.
Oposisi : Menyentuhkan ibu jari ke setiap jari-jari tangan pada
tangan yang sama.
Ulangi gerakan berturut-turut sebanyak 5-10 kali.

Gambar 7 ROM Ibu Jari

8) Pinggul
Fleksi : Menggerakkan tungkai ke depan dan atas, rentang 90-
120°.
Ekstensi : Menggerakkan kembali ke samping tungkai yang lain,
rentang 90-120°.
Hiperekstensi: Menggerakkan tungkai ke belakang tubuh, rentang 30-
50°.
Abduksi : Menggerakkan tungkai ke samping menjauhi tubuh,
rentang 30-50°.
Adduksi : Menggerakkan tungkai kembali ke posisi media dan
melebihi jika mungkin, rentang 30-50°.
Rotasi dalam : Memutar kaki dan tungkai kea rah tungkai lain,
rentang 90°.
Rotasi luar : Memutar kaki dan tungkai menjauhi tungkai lain, rentang
90°.
Sirkumduksi : Menggerakkan tungkai melingkar.
Ulangi gerakan berturut-turut sebanyak 5-10 kali.

Gambar 8 ROM Pinggul

9) Lutut
Fleksi : Menggerakkan tumit kea rah belakang paha, rentang 120-
130°.
Ekstensi : Mengembalikan tungkai ke lantai, rentang 120-130°.
Ulangi gerakan berturut-turut sebanyak 5-10 kali.
Gambar 9 ROM Lutut

10) Mata kaki


Dorsifleksi : Menggerakkan kaki sehingga jari-jari kaki menekuk ke
atas, rentang 20-30°.
Flantarfleksi : Menggerakkan kaki sehingga jari-jari kaki menekuk ke
bawah, rentang 45-50°.
Ulangi gerakan berturut-turut sebanyak 5-10 kali.

Gambar 10 ROM Mata Kaki


11) Kaki
Supinasi : Memutar telapak kaki ke samping dalam, rentang 10°.
Pronasi : Memutar telapak kaki ke samping luar, rentang 10°.
Ulangi gerakan berturut-turut sebanyak 5-10 kali.

Gambar 11 ROM Kaki

12) Jari-jari kaki


Fleksi : Menekukkan jari-jari kaki ke bawah, rentang 30-60°.
Ekstensi : Meluruskan jari-jari kaki, rentang 30-60°.
Abduksi : Menggerakkan jari-jari kaki satu dengan yang lain,
rentang 15°.
Adduksi : Merapatkan kembali bersama-sama, rentang 15°.
Ulangi gerakan berturut-turut sebanyak 5-10 kali.

Gambar 12 ROM Jari-Jari Kaki

Anda mungkin juga menyukai