Anda di halaman 1dari 11

(SAP)

SATUAN ACARA PENYULUHAN

ROM AKTIF & PASIF PADA LANSIA


DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDA BUDHI MULIA 1
JAKARTA TIMUR

DISUSUN OLEH:

AISYAH PUTRI WAHDA

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS MH. THAMRIN, JAKARTA
2023
(SAP)
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Range Of Motion (ROM) Aktif/ Fasif


Sub topik. : Manfaat ROM pada Lansia
Sasaran : Lansia PSTW Budhi Mulia 1
Tempat : PSTW Budhi Mulia 1
Hari/Tanggal : Rabu, 29 Maret 2023
Waktu : 09.00 – 09.20 WIB
Penyampai Materi : Aisyah Putri Wahda

A. Tujuan Umum
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan tentang Latihan Gerak, selama 20 menit, Lansia
PSTW Budhi Mulia mengetahui manfaat latihan gerak dan mampu melakukan latihan
rentang gerak.

B. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 30 menit, Lansia PSTW wisma Tulip
mengetahui tentang:
1. Pengertain ROM
2. Tujuan ROM
3. Manfaat ROM
4. Prinsip Dasar latihan ROM
5. Pembagian ROM

C. Strategi pelaksanaan
1. Metode : ceramah, diskusi dan praktek
2. Media : LCD, Laptop, Power point, Booklet
3. Garis besar materi (penjelasan terlampir):
a. Pengertain ROM
b. Tujuan ROM
c. Manfaat ROM
d. Prinsip Dasar latihan ROM
e. Pembagian ROM

3
D. Proses Pelaksanaan

Kegiatan Media dan Estimasi


Tahap Kegiatan Penyuluh Metode
Klien alat Waktu
Pendahuluan 1. Perkenalan Mendengar Ceramah 5 menit
2. Penjelasan TIK Bertanya
3. Cakupan materi

Penyajian Menjelaskan : Mendengar Ceramah Leaflet 10 menit


1. Pengertian ROM Bertanya dan
2. Tujuan ROM Mempraktek diskusi
3. Manfaat ROM an gerakan
4. Prinsip dasar ROM
latihan ROM
5. Pembagian ROM
6. Praktek gerakan
ROM oleh
peserta di bantu
perawat

Penutup 1. Memberi Umpan balik diskusi leaflet 5 menit


kesempatan
kepada peserta
penyuluhan untuk
bertanya
2. Bertanya kepada
peserta
penyuluhan
bagaimana
perasaannya
setelah mengikuti
penyuluhan
3. Menyimpulkan

4
materi penyuluhan
4. Menutup
pertemuan dan
memberi salam
5. Membagikan
booklet

E. Setting Tempat
Peserta dan penyuluh duduk berhadapan

F. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. WBS hadir ditempat penyuluhan
b. Penggunaan media yang lengkap, kondisi tempat yang kondusif
c. Penyelenggaraan pendidikan kesehatan dilaksanakan PSTW Budhi Mulia 1
2. Evaluasi Proses
a. Penyuluh menguasai materi dan mampu menyampaikan informasi kesehatan
kepada peserta
b. WBS antusias terhadap materi pendidikan kesehatan
c. WBS tidak meninggalkan tempat pendidikan kesehatan
d. WBS mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar

3. Evaluasi Hasil
a. WBS mengetahui tentang manfaat ROM
b. WBS mampu menjawab pertanyaan yang diajukan tentang manfaat ROM

5
Materi

Range Of Motion (ROM)


Latihan Rentang Gerak

A. Pengertian Range of Motion (ROM)


Range of motion atau rentang gerak merupakan jumlah maksimum gerakan yang
mungkin dilakukan sendi pada salah satu dari tiga potongan tubuh: sagital, frontal, dan
transfersal. Potongan sagital adalah garis yang melewati tubuh dari depan ke belakang,
membagi tubuh menjadi bagian kiri dan kanan. Potongan frontal melewati tubuh dari sisi
ke sisi dan membagi tubuh menjadi bagian depan dan belakang. Potongan transfersal
adalah garis horizontal yang membagi tubuh menjadi bagian atas dan bawah.

Latihan range of motion (ROM) adalah latihan yang dilakukan untuk mempertahankan
atau memperbaiki tingkat kesempurnaan kemampuan menggerakan persendian secara
normal dan lengkap untuk meningkatkan massa otot dan tonus otot (Potter & Perry,
2005).

B. Tujuan ROM
1. Mempertahankan atau memelihara kekuatan otot
2. Memelihara mobilitas persendian
3. Merangsang sirkulasi darah
4. Mencegah kelainan bentuk
5. Mempertahankan fungsi jantung dan pernapasan
6. Memperlancar eliminasi Alvi dan Urin
7. Mengembalikan aktivitas tertentu sehingga pasien dapat kembali normal dan atau
dapat memenuhi kebutuhan gerak harian
8. Memberi kesempatan perawat dan pasien untuk berinteraksi atau berkomunikasi

6
C. Manfaat ROM
1. Memperbaiki tonus otot
2. Meningkatkan mobilisasi sendi
3. Memperbaiki toleransi otot untuk latihan
4. Meningkatkan massa otot
5. Mengurangi kehilangan tulang

D. Prinsip Dasar Latihan ROM


1. ROM harus diulang sekitar 8 kali dan dilatih minimal 2 kali sehari.
2. ROM dilakukan perlahan dan hati-hati sehingga tidak melelahkan klien.
3. Dalam merencanakan program latihan ROM, perhatikan umur klien, diagnosa, tanda-
tanda vital dan lamanya tirah baring.
4. Bagian-bagian tubuh yang dapat dilakukan latihan ROM adalah leher, jari lengan,
siku, bahu, tumit, kaki, dan pergelangan kaki.
5. ROM dapat dilakukan pada semua persendian atau hanya pada bagian-bagian yang
mengalami proses penyakit atau kelemahan.
6. Melakukan ROM harus sesuai waktunya, misalnya setelah mandi atau perawatan rutin
telah dilakukan

E. Pembagian Range of Motion (ROM)


1. ROM Pasif
Latihan ROM pasif adalah latihan ROM yang dilakukan klien dengan bantuan
perawat atau keluarga pada setiap gerakan ROM. Indikasi latihan pasif adalah pasien
semikoma dan tidak sadar, pasien dengan keterbatasan mobilisasi, tidak mampu
melakukan beberapa atau semua latihan rentang gerak dengan mandiri, pasien tirah
baring total atau pasien dengan paralisis ekstermitas total (Suratun, dkk, 2008).
Rentang gerak pasif ini berguna untuk menjaga kelenturan otot-otot dan persendian
dengan menggerakkan otot orang lain secara pasif misalnya perawat mengangkat dan
menggerakkan kaki pasien.

7
2. ROM Aktif
Latihan ROM aktif adalah Perawat memberikan motivasi, dan membimbing klien
dalam melaksanakan pergerakan sendi secara mandiri sesuai dengan rentang gerak
sendi normal. Hal ini untuk melatih kelenturan dan kekuatan otot serta sendi dengan
cara menggunakan otot-ototnya secara aktif .

F. Gerakan ROM
1. Leher

a. Angkat dagu ke arah atas

b. Kembalikan posisi kepala ke awal

c. Tekuk kepala ke belakang sejauh mungkin

d. Miringkan kepala kearah bahu kiri dan kanan

e. Putar kepala

2. Bahu

a. Angkat lengan keatas ke arah kepala

b. Kembalikan lengan ke posisi awal

c. Gerakkan lengan ke belakang tubuh dengan posisi tetap lurus

d. Angkat lengan ke samping dengan telapak tangan kearah atas

e. Kembalikan posisi lengan kearah tubuh

f. Tekuk siku dan gerakkan ke depan

g. Tekuk siku dan gerakkan kearah atas ke belakang

h. Gerakkan bahu dengan lingkaran penuh

3. Siku

a. Tekuk siku sehingga sejajar dengan lengan atas

b. Luruskan siku keposisi awal

c. Luruskan siku sejauh mungkin


4. Lengan Bawah
a. Putar lengan bawah dengan posisi tangan terbuka ke atas

8
b. Putar lengan bawah dengan posisi tangan terbuka ke bawah.

5. Pergelangan Tangan
a. Gerakkan telapak tangan ke bawah
b. Gerakkan telapak tangan sejajar dengan lengan bawah
c. Gerakkan tangan ke atas kearah bahu
d. Tekuk pergelangan tangan ke arah dalam
e. Tekuk pergelangan tangan ke arah luar

6. Jari
a. Kepalkan tangan
b. Luruskan jari/terbuka
c. Tekuk jari ke belakang
d. Jauhkan masing-masing jari
e. Gabung jari secara bersama-sama

7. Ibu Jari
a. Gerakkan ibu jari kearah telapak tangan
b. Gerakkan kembali ibu jari menjauh
c. Gerakkan ibu jari ke samping
d. Gerakkan ibu jari ke dalam
e. Sentuh jari-jari dengan ibu jari

8. Pinggul
a. Gerakkan kaki ke depan
b. Gerakkan kaki ke posisi sejajar
c. Gerakkan ke arah belakang menjauhi posisi sejajar
d. Gerakkan kaki kesamping menjauhi kaki lain
e. Gerakkan kaki ke dalam, ke kaki lain
f. Gerakkan telapak kaki dan kaki ke dalam
g. Gerakkan telapak kaki dan kaki keluar
h. Gerakkan kaki memutar

9. Lutut

9
a. Angkat tumit ke belakang tubuh
b. Kembalikan kaki ke posisi awal

10. Pergelangan Kaki


a. Gerakkan telapak kaki sehingga jari ke atas
b. Gerakkan telapak kaki sehingga jari kaki kebawah

11. Kaki
a. Putar telapak kaki ke dalam
b. Putar telapak kaki ke luar
c. Kepitkan jari kaki
d. Luruskan jari kaki
e. Jauhkan masing-masing jari
f. Gerakkan masing-masing jari ke arah dalam

10
DAFTAR PUSTAKA

Maryam, R.Siti, dkk. (2008). Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya. Jakarta; Salemba
Medika.
Stanley, Mickey dan Patricia. (2007). Buku Ajar Keperawatan Gerontik Edisi 2. Jakarta:
EGC
Stockslager, Jaime dan Liz Schaeffer. (2008). Asuhan Keperawatan Geriatrik. Edisi 2.
Jakarta: EGC

11

Anda mungkin juga menyukai