Anda di halaman 1dari 15

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Range of motion pada pasien


Sub Topik : Pengertian, tujuan, indikasi dan prosedur tindakan ROM
Sasaran : Pasien Stroke
Tempat : -
Hari / Tanggal : Kamis 03-September-2020
Waktu : Pukul 14.00 – 14.30 WIB (1 x 30 menit)
Pemberi Materi :

A. Latar Belakang Masalah


Pasien yang mengalami perawatan tirah baring dengan waktu yang lama tanpa
melakukan aktivitas apapun sangat mudah mengalami kontraktur pada otot-otot
persendian. Gangguan pemenuhan aktivitas yang dialami oleh pasien akan
menyebabkan tidak terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan pasien yang lain di mana
semua itu akan menghambat proses penyembuhan. Mobilisasi mengacu pada
kemampuan seseorang untuk bergerak bebas dan imobilisasi mengacu pada
ketidakmampuan seseorang untuk bergerak dengan bebas. Keperawatan klinik
menghendaki perawat untuk menggabungkan ilmu pengetahuan dan keterampilan ke
dalam praktik. Salah satu komponen keterampilan adalah mekanika tubuh. Salah satu
istilah untuk menggambarkan usaha untuk mengkoordinasikan sistem
muskuloskeletal.
Mekanika tubuh meliputi pengetahuan tentang mengapa dan bagaimana otot
tertentu digunakan untuk menghasilkan dan mempertahankan pergerakan secara aman.
Dalam mempergunakan mekanika tubuh yang tepat, perawat perlu mengerti mengenai
konsep pergerakan, termasuk bagaimana mengkoordinasikan gerakan tubuh yang
meliputi fungsi integrasi dari sistem muskuloskeletal (otak, otot, skelet dan syaraf
yang berperan).
Pada kondisi tertentu, klien dapat kehilangan kemampuan untuk melakukan
pergerakan atau aktivitas. Kondisi seperti ini dapat terjadi karena gangguan pada
sistem musculoskeletal, baik itu otak, otot, skelet maupun sistem syaraf. Klien dapat
kehilangan kemampuan dalam menggerakkan ekstrimitasnya dan anggota gerak
lainnya. Ekstrimitas yang tidak digerakan dalam kurun waktu yang lama dapat
mengakibatkan atrofi otot atau pengecilan massa otot karena otot tidak pernah
dipergunakan untuk beraktivitas. Klien dengan gangguan mobilisasi harus menjadi
perhatian perawat untuk mencegah atrofi otot atau merawat jika telah terjadi atrofi
pada klien dengan gangguan mobilisasi. Salah satu upaya yang dapat dilakukan
perawat dalam mengintervensi gangguan mobilisasi dan mencegah atrofi adalah
dengan memberikan tindakan Range of Motion (ROM).

B. Tujuan

1. Tujuan instruksional Umum


Setelah mendapatkan pendidikan kesehatan diharapkan keluarga dapat
melakukan latihan ROM pasif pada Pasien Stoke
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mendapatkan pendidikan kesehatan selama 1 x 30 menit, keluarga Ny.
E mampu :
a. Mendemonstrasikan dengan benar latihan gerakan pasif anggota gerakan atas
b. Mendemonstrasikan latihan pasif anggota gerak bawah

C. Metode
1. Ceramah dan tanya jawab
Metode ini digunakan untuk penyampaian materi melalui penjelasan kepada
pasien dengan cara tatap muka dan mempertahankan kontak mata.
2. Demonstrasi
Metode ini digunakan untuk mempraktekan bagaimana prosedur ROM dilakukan.
3. Diskusi
Metode ini digunakan untuk saling tukar pendapat, dan dimaksudkan untuk
mengetahui sejauh mana keluarga pasien mampu menyerap tentang materi yang
telah disampaikan.

D. Media
Leaflet yang berisi tentang pengertian dan tujuan ROM, indikasi dan prosedur range of
motion (ROM).
E. Materi Pembelajaran
1. Pengertian ROM
2. tujuan ROM
3. Indikasi ROM
4. Prosedur ROM
F. Strategi Pembelajaran

Hari/Tgl/Jam Tahap Kegiatan Kegiatan Waktu

Mempersiapkan materi,media,sasaran 5 Menit


dan tempat
Kamis 1. Persiapan

03/09/2020 2. Pembukaan Mengucapkan salam,perkenalan dan 5 Menit


penyampaina maksud dan tujuan
Jam 14.00 s.d
3. Inti Menjelaskan tentang materi meliputi 15 Menit
14:30 WIB
Pengertian ROM. Tujuan ROM,

Dan indikasi ROM, prosedur ROM


dan demonstrasi

4. Penutup Diskusi,Mengevaluasi tujuan 5 Menit


penyuluhan kesehatan, mengucapkan
terima kasih atas perhatian yang di
berikan dan memberi salam penutup

G. Evaluasi
1. Evaluasi Proses
Keluarga dapat kooperatif, respon mendengarkan dan memperhatikan penyampaian
materi.
2. Evaluasi Akhir
Setelah diberikan pendidikan kesehatan keluarga dapat menjelaskan dan
mendemonstrasikan kembali teknik ROM yang disampaikan.
H. Materi Pembelajaran
1. Pengertian
Range of Motion adalah latihan gerakan sendi yang memungkinkan
terjadinya kontraksi dan pergerakan otot, dimana klien menggerakan masing-
masing persendiannya sesuai gerakan normal baik secara aktif ataupun pasif.
(Potter and Perry, 2006)

2. Tujuan
a. Memelihara dan mempertahankan kekuatan otot
b. Memelihara mobilitas persendian
c. Menstimulasi persendian
d. Mencegah kontraktur sendi
3. Indikasi
a. Pasien tirah baring lama
b. Pasien yang mengalami penurunan tingkat kesadaran
c. Pasien dengan kasus fraktur
d. Pasien post operasi yang kesedarannya belum pulih
4. Prosedur ROM
1) Leher, spina, serfikal
a. Fleksi : Menggerakkan dagu menempel ke dada, rentang 45°
b. Ekstensi : Mengembalikan kepala ke posisi tegak, rentang 45°
c. Hiperektensi : Menekuk kepala ke belakang sejauh mungkin, rentang 40-45°
d. Fleksi lateral : Memiringkan kepala sejauh mungkin sejauh mungkin kearah
setiap bahu, rentang 40-45°.
e. Rotasi :Memutar kepala sejauh mungkin dalam gerakan sirkuler, rentang
180°.
f. Ulangi gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali.
2) Bahu
a. Fleksi : Menaikan lengan dari posisi di samping tubuh ke depan ke posisi di
atas kepala, rentang 180°
b. Ekstensi : Mengembalikan lengan ke posisi di samping tubuh, rentang 180°
c. Hiperektensi : Menggerakkan lengan kebelakang tubuh, siku tetap lurus,
rentang 45-60°
d. Abduksi : Menaikan lengan ke posisi samping di atas kepala dengan telapak
tangan jauh dari kepala, rentang 180°

e. Adduksi : Menurunkan lengan ke samping dan menyilang tubuh sejauh


mungkin, rentang 320°
f. Rotasi dalam : Dengan siku pleksi, memutar bahu dengan menggerakan
lengan sampai ibu jari menghadap ke dalam dan ke belakang, rentang 90°
g. Rotasi luar : Dengan siku fleksi, menggerakan lengan sampai ibu jari ke atas
dan samping kepala, rentang 90°
h. Sirkumduksi : Menggerakkan lengan dengan lingkaran penuh, rentang 360°
i. Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali.
3) Siku
1) Fleksi : Menggerakkan siku sehingga lengan bahu bergerak ke depan sendi
bahu dan tangan sejajar bahu, rentang 150°
2) Ektensi : Meluruskan siku dengan menurunkan tangan, rentang 150°
4) Lengan bawah
a. Supinasi : Memutar lengan bawah dan tangan sehingga telapak tangan
menghadap ke atas, rentang 70-90°.
b. Pronasi : Memutar lengan bawah sehingga telapak tangan menghadap ke
bawah, rentang 70-90°
c. Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali.
5) Pergelangan tangan
a. Fleksi : Menggerakkan telapak tangan ke sisi bagian dalam lengan bawah,
rentang 80-90°
b. Ekstensi : engerakkan jari-jari tangan sehingga jari-jari, tangan, lengan bawah
berada dalam arah yang sama, rentang 80-90°
c. Hiperekstensi : Membawa permukaan tangan dorsal ke belakang sejauh
mungkin, rentang 89-90°
d. Abduksi : Menekuk pergelangan tangan miring ke ibu jari, rentang 30°
e. Adduksi : Menekuk pergelangan tangan miring ke arah lima jari, rentang
30-50°.
f. Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali.
6) Jari- jari tangan
a. Fleksi : Membuat genggaman, rentang 90°
b. Ekstensi : Meluruskan jari-jari tangan, rentang 90°
c. Hiperekstensi : Menggerakan jari-jari tangan ke belakang sejauh mungkin,
rentang 30-60°
d. Abduksi : Meregangkan jari-jari tangan yang satu dengan yang lain, rentang
30°
e. Adduksi : Merapatkan kembali jari-jari tangan, rentang 30°
f. Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali.
7. Ibu jari
a. Fleksi : Menggerakkan ibu jari menyilang permukaan telapak tangan, rentang
90°
b. Ekstensi : Menggerakkan ibu jari lurus menjauh dari tangan, rentang 90°
c. Abduksi : Menjauhkan ibu jari ke samping, rentang 30°
d. Adduksi : Menggerakkan ibu jari ke depan tangan, rentang 30°
e. Oposisi : Menyentuhkan ibu jari ke setiap jari-jari tangan pada tangan yang
sama
f. Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali.
8. Pinggul
a. Fleksi : Menggerakkan tungkai ke depan dan atas, rentang 90-120°
b. Ekstensi : Menggerakkan kembali ke samping tungkai yang lain, rentang
90-120°
c. Hiperekstensi : Menggerakkan tungkai ke belakang tubuh, rentang 30-50°
d. Abduksi : Menggerakkan tungkai ke samping menjauhi tubuh, rentang 30-50°
e. Adduksi : Menggerakkan tungkai kembali ke posisi media dan melebihi jika
mungkin, rentang 30-50°
f. Rotasi dalam : Memutar kaki dan tungkai ke arah tungkai lain, rentang 90°
g. Rotasi luar : Memutar kaki dan tungkai menjauhi tungkai lain, rentang 90°
h. Sirkumduksi : Menggerakkan tungkai melingkar
i. Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali.

9. Lutut
a. Fleksi : Menggerakkan tumit ke arah belakang paha, rentang 120-130°
b. Ekstensi : Mengembalikan tungkai kelantai, rentang 120-130°
c. Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali.
10. Mata kaki
a. Dorsifleksi : Menggerakkan kaki sehingga jari-jari kaki menekuk ke atas,
rentang 20-30°
b. Flantarfleksi : Menggerakkan kaki sehingga jari-jari kaki menekuk ke
bawah, rentang 45-50°
c. Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali.
11. Kaki
a. Inversi : Memutar telapak kaki ke samping dalam, rentang 10°
b. Eversi : Memutar telapak kaki ke samping luar, rentang 10°
c. Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali.
12. Jari-jari kaki
a. Fleksi : Menekukkan jari-jari kaki ke bawah, rentang 30-60°
b. Ekstensi : Meluruskan jari-jari kaki, rentang 30-60°
c. Abduksi : Menggerakkan jari-jari kaki satu dengan yang lain, rentang 15°
d. Adduksi : Merapatkan kembali bersama-sama, rentang 15°
e. Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali

STANDAR OPERATIONAL PROCEDURE (SOP)

RANGE OF MOTION (ROM)


Pengertian : Range Of Motion (ROM) adalah tindakan/latihan otot atau persendian yang
diberikan kepada pasien yang mobilitas sendinya terbatas karena penyakit, diabilitas, atau
trauma.

Tujuan : Untuk mengurangi kekakuan pada sendi dan kelemahan pada otot yang dapat
dilakukan aktif maupun pasif tergantung dengan keadaan pasien.

Periapan Pasien :

1. Memberikan salam, memperkenalkan diri, dan mengidentifikasi pasiendengan


memeriksa identitas pasien secara cermat.
2. Menjelaskan tentang prosedur tindakan yang akan dilakukan,memberikan kesempatan
kepada pasien untuk bertanya dan menjawabseluruh pertanyaan pasien.
3. Meminta pengunjung untuk meninggalkan ruangan, memberi privasi pasien.
4. Mengatur posisi pasien sehingga merasa aman dan nyaman

Persiapan Alat

1. Wwz dan sarungnya


2. Selimut
3. Minyak penghangat (Bila perlu)

Prosedur Pelaksanaan

A. Tahap Pra Interaksi


1. Melakukan verifikasi program terapi
2. Cuci tangan
3. Membawa alat didekat pasien
B. Tahap Orientasi
1. Memberi salam
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan
3. Menanyakan kesiapan pasien
4. Jaga privasi klien
C. Tahap Kerja
1. Mambaca tasmiyah
2. Mangatur posisi pasien
3. Melatih sendi secara bergantian
a. Leher, Spina, Serfikal

Gerakan Penjelasan Rentang


Fleksi Menggerakan dagu menempel ke dada rentang 45°
Ekstensi Mengembalikan kepala ke posisi tegak rentang 45°
Hiperektensi Menekuk kepala ke belakang sejauh mungkin rentang 40-45°
Fleksi lateral Memiringkan kepala sejauh mungkin sejauh rentang 40-45°
mungkin kearah setiap bahu
Rotasi Memutar kepala sejauh mungkin dalam rentang 180
gerakan sirkuler
b. Bahu

Gerakan Penjelasan Rentang


Fleksi Menaikan lengan dari posisi di samping tubuh rentang 180
ke depan ke posisi di atas kepala
Ekstensi Mengembalikan lengan ke posisi di samping rentang 180
tubuh
Hiperektensi Mengerkan lengan kebelakang tubuh, siku rentang 45-60°
tetap lurus
Abduksi Menaikan lengan ke posisi samping di atas rentang 180°
kepala dengan telapak tangan jauh dari kepala
Adduksi Menurunkan lengan ke samping dan rentang 320°
menyilang tubuh sejauh mungkin
Rotasi dalam Dengan siku pleksi, memutar bahu dengan rentang 90°
menggerakan lengan sampai ibu jari
menghadap ke dalam dan ke belakang
Rotasi luar Dengan siku fleksi, menggerakan lengan rentang 90°
sampai ibu jari ke atas dan samping kepala
Sirkumduksi Menggerakan lengan dengan lingkaran penuh rentang 360°
c. Siku

Gerakan Penjelasan Rentang


Fleksi Menggerakkan siku sehingga lengan bahu rentang 150°
bergerak ke depan sendi bahu dan tangan
sejajar bahu
Ektensi Meluruskan siku dengan menurunkan tangan rentang 150°
d. Lengan Bawah

Gerakan Penjelasan Rentang


Supinasi Memutar lengan bawah dan tangan sehingga rentang 70-90°
telapak tangan menghadap ke atas
Pronasi Memutar lengan bawah sehingga telapak rentang 70-90°
tangan menghadap ke bawah
e. Pergelangan Tangan

Gerakan Penjelasan Rentang


Fleksi Menggerakan telapak tangan ke sisi bagian rentang 80-90°
dalam lengan bawah
Ekstensi Mengerakan jari-jari tangan sehingga jari-jari, rentang 80-90°
tangan, lengan bawah berada dalam arah yang
sama
Hiperektensi Membawa permukaan tangan dorsal ke rentang 89-90°
belakang sejauh mungkin
Adduksi Menekuk pergelangan tangan miring ke arah rentang 30-50°
lima jari
Abduksi Menekuk pergelangan tangan miring ke ibu rentang 30°
jari
f. Jari-jari tangan

Gerakan Penjelasan Rentang


Fleksi Membuat genggaman rentang 90°
Ekstensi Meluruskan jari-jari tangan rentang 90°
Hiperektensi Menggerakan jari-jari tangan ke belakang rentang 30-60°
sejauh mungkin
Adduksi Merapatkan kembali jari-jari tangan rentang 30°
Abduksi Mereggangkan jari-jari tangan yang satu rentang 30°
dengan yang lain
g. Ibu Jari

Gerakan Penjelasan Rentang


Fleksi Mengerakan ibu jari menyilang permukaan rentang 90°
telapak tangan
Ekstensi menggerakan ibu jari lurus menjauh dari rentang 90°
tangan
Abduksi Menjauhkan ibu jari ke samping rentang 30°
Adduksi Mengerakan ibu jari ke depan tangan rentang 30°
Oposisi Menyentuhkan ibu jari ke setiap jari-jari -
tangan pada tangan yang sama
h. Pinggul

Gerakan Penjelasan Rentang


Fleksi Mengerakan tungkai ke depan dan atas rentang 90-120°
Ekstensi Menggerakan kembali ke samping tungkai rentang 90-120°
yang lain
Hiperekstensi Mengerakan tungkai ke belakang tubuh rentang 30-50°
Abduksi Menggerakan tungkai ke samping menjauhi rentang 30-50°
tubuh
Adduksi tungkai kembali ke posisi media dan melebihi rentang 30-50°
jika mungkin
Rotasi dalam Memutar kaki dan tungkai ke arah tungkai rentang 90°
lain
Rotasi Luar Memutar kaki dan tungkai menjauhi tungkai rentang 90°
lain
Sirkum duksi Menggerakan tungkai melingkar -
i. Lutut

Gerakan Penjelasan Rentang


Fleksi Mengerakan tumit ke arah belakang paha rentang 120-130°
Ekstensi Mengembalikan tungkai kelantai rentang 120-130°
j. Kaki

Gerakan Penjelasan Rentang


Inversi Memutar telapak kaki ke samping dalam rentang 10°
Eversi Memutar telapak kaki ke samping luar rentang 10°
k. Jari-jari kaki

Gerakan Penjelasan Rentang


Fleksi Menekukkan jari-jari kaki ke bawah bawah rentang 30-60°
Ekstensi Meluruskan jari-jari kaki bawah rentang 30-60°
Abduksi Menggerakan jari-jari kaki satu dengan yang rentang 15°
lain
Adduksi Merapatkan kembali bersamasama rentang 15°

D. Tahap Terminasi
1. Mengevaluasi hasil tindakan
2. Berpamitan dengan pasien
3. Membereskan dan kembalikan alat ke tempat semula
4. Mencuci tangan
5. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan
Daftar Pustaka
1. Brunner & Suddarth. 2001. Keperawatan medikal bedah. Edisi 8. EGC, Jakarta.
2. Price S.A, Lorraine MW. Patophysiology, konsep klinis proses-proses penyakit.
EGC, Jakarta.
3. Potter & perry, 2006, Buku ajar fundamental keperawatan edisi 4, EGC, Jakarta.
4. Triyanto, E. 2006. Range of motion. Modul skill lab keperawatan edisi 3 univ.
Jenderal Soedirman NANDA, 2005, Nursing diagnoses; Definitions &
Classification, Nanda Internasional, Philadelphia.

Anda mungkin juga menyukai