B. Tujuan
C. Metode
1. Ceramah dan tanya jawab
Metode ini digunakan untuk penyampaian materi melalui penjelasan kepada
pasien dengan cara tatap muka dan mempertahankan kontak mata.
2. Demonstrasi
Metode ini digunakan untuk mempraktekan bagaimana prosedur ROM dilakukan.
3. Diskusi
Metode ini digunakan untuk saling tukar pendapat, dan dimaksudkan untuk
mengetahui sejauh mana keluarga pasien mampu menyerap tentang materi yang
telah disampaikan.
D. Media
Leaflet yang berisi tentang pengertian dan tujuan ROM, indikasi dan prosedur range of
motion (ROM).
E. Materi Pembelajaran
1. Pengertian ROM
2. tujuan ROM
3. Indikasi ROM
4. Prosedur ROM
F. Strategi Pembelajaran
G. Evaluasi
1. Evaluasi Proses
Keluarga dapat kooperatif, respon mendengarkan dan memperhatikan penyampaian
materi.
2. Evaluasi Akhir
Setelah diberikan pendidikan kesehatan keluarga dapat menjelaskan dan
mendemonstrasikan kembali teknik ROM yang disampaikan.
H. Materi Pembelajaran
1. Pengertian
Range of Motion adalah latihan gerakan sendi yang memungkinkan
terjadinya kontraksi dan pergerakan otot, dimana klien menggerakan masing-
masing persendiannya sesuai gerakan normal baik secara aktif ataupun pasif.
(Potter and Perry, 2006)
2. Tujuan
a. Memelihara dan mempertahankan kekuatan otot
b. Memelihara mobilitas persendian
c. Menstimulasi persendian
d. Mencegah kontraktur sendi
3. Indikasi
a. Pasien tirah baring lama
b. Pasien yang mengalami penurunan tingkat kesadaran
c. Pasien dengan kasus fraktur
d. Pasien post operasi yang kesedarannya belum pulih
4. Prosedur ROM
1) Leher, spina, serfikal
a. Fleksi : Menggerakkan dagu menempel ke dada, rentang 45°
b. Ekstensi : Mengembalikan kepala ke posisi tegak, rentang 45°
c. Hiperektensi : Menekuk kepala ke belakang sejauh mungkin, rentang 40-45°
d. Fleksi lateral : Memiringkan kepala sejauh mungkin sejauh mungkin kearah
setiap bahu, rentang 40-45°.
e. Rotasi :Memutar kepala sejauh mungkin dalam gerakan sirkuler, rentang
180°.
f. Ulangi gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali.
2) Bahu
a. Fleksi : Menaikan lengan dari posisi di samping tubuh ke depan ke posisi di
atas kepala, rentang 180°
b. Ekstensi : Mengembalikan lengan ke posisi di samping tubuh, rentang 180°
c. Hiperektensi : Menggerakkan lengan kebelakang tubuh, siku tetap lurus,
rentang 45-60°
d. Abduksi : Menaikan lengan ke posisi samping di atas kepala dengan telapak
tangan jauh dari kepala, rentang 180°
9. Lutut
a. Fleksi : Menggerakkan tumit ke arah belakang paha, rentang 120-130°
b. Ekstensi : Mengembalikan tungkai kelantai, rentang 120-130°
c. Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali.
10. Mata kaki
a. Dorsifleksi : Menggerakkan kaki sehingga jari-jari kaki menekuk ke atas,
rentang 20-30°
b. Flantarfleksi : Menggerakkan kaki sehingga jari-jari kaki menekuk ke
bawah, rentang 45-50°
c. Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali.
11. Kaki
a. Inversi : Memutar telapak kaki ke samping dalam, rentang 10°
b. Eversi : Memutar telapak kaki ke samping luar, rentang 10°
c. Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali.
12. Jari-jari kaki
a. Fleksi : Menekukkan jari-jari kaki ke bawah, rentang 30-60°
b. Ekstensi : Meluruskan jari-jari kaki, rentang 30-60°
c. Abduksi : Menggerakkan jari-jari kaki satu dengan yang lain, rentang 15°
d. Adduksi : Merapatkan kembali bersama-sama, rentang 15°
e. Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali
Tujuan : Untuk mengurangi kekakuan pada sendi dan kelemahan pada otot yang dapat
dilakukan aktif maupun pasif tergantung dengan keadaan pasien.
Periapan Pasien :
Persiapan Alat
Prosedur Pelaksanaan
D. Tahap Terminasi
1. Mengevaluasi hasil tindakan
2. Berpamitan dengan pasien
3. Membereskan dan kembalikan alat ke tempat semula
4. Mencuci tangan
5. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan
Daftar Pustaka
1. Brunner & Suddarth. 2001. Keperawatan medikal bedah. Edisi 8. EGC, Jakarta.
2. Price S.A, Lorraine MW. Patophysiology, konsep klinis proses-proses penyakit.
EGC, Jakarta.
3. Potter & perry, 2006, Buku ajar fundamental keperawatan edisi 4, EGC, Jakarta.
4. Triyanto, E. 2006. Range of motion. Modul skill lab keperawatan edisi 3 univ.
Jenderal Soedirman NANDA, 2005, Nursing diagnoses; Definitions &
Classification, Nanda Internasional, Philadelphia.