Pasien Stroke
Waktu : 30 menit
Pre Interaksi
penyuluhan
Isi 10 mnt
yang disampaikan
6 Penutup 5 mnt
evaluasi
kegiatan penyuluhan
salam
STRATEGI PENGAJARAN
Leaflet
LAMPIRAN MATERI
- Luruskan siku naikan dan turunkan legan dengan siku tetap lurus
- Pegang lengan atas dengan tangan satu, tangan lainnya menekuk dan
meluruskan siku
- Pegang lengan bawah dengan tangan satu, tangan yang lainnya menggenggam
- Putar pergelangan tangan pasien ke arah luar (terlentang) dan ke arah dalam
(telungkup)
- Pengang telapak tangan dan keempat jari dengan tangan satu, tangan lainnya
- Pegang pergelangan tangan dengan tangan satu, tangan yang lainnya menekuk
a. Latihan I
b. Latihan II
- Angkat tangan yang lumpuh melewati dada ke arah tangan yang sehat
c. Latihan III
d. Latihan IV
- Pegang pergelangan tangan yang lumpuh mengunakan tangan yang sehat angkat
keatas dada
f. Latihan VI
- Tekuk jari-jari yang lumpuh dengan tangan yang sehat kemudian luruskan
g. Latihan VII
- Turunkan kaki yang sehat sehingga punggung kaki yang sehat dibawah
- Angkat kedua kaki ketas dengan bantuan kaki yang sehat, kemudian turunkan
pelan-pelan.
h. Latihan VIII
- Angkat kaki yang lumpuh mengunakan kaki yang sehat ke atas sekitar 3 cm
- Ayunkan kedua kaki sejauh mungkin kearah satu sisi kemudian ke sisi yang
satunya lagi
i. Latihan IX
- Anjurkan pasien untuk menekuk lututnya, bantu pengang pada lutut yang
Waktu : 30 menit
Media : Leafleat
Setelah mengikuti penyuluhan selama 30 menit, keluarga dan pasien dapat mengerti dan
c. Melaksanakan ROM
III. Kegiatan penyuluhan
1 Pembukaan
- Mengucapkan - Menjawab salam 2 menit
salam
- Menjelaskan tujuan
- memperhatikan
penyuluhan
menit
- tujuan melatih ROM
- memperhatikan
untuk mengajukan
pertanyaan
- menjawab
pertanyaan
- melakukan evaluasi
- memperhatikan
disampaikan
- menjawab pertanyaan
- salam penutup
- menjawab salam
IV. Evaluasi
waktu: 8 menit
V. Materi penyuluhan
Range of motion (Rom) adalah suatu teknik dasar yang digunakan untuk menilai
gerakan dan gerakan awal kedalam suatu intervvensi teraupetik. Rang of motion (ROM)
adalah gerakan dalam keadaan normal yang dapat dilakukan oleh sendi yang bersangkutan.
persendian secara normal dan lengkap untuk meningkatkan massa otot dan tonus otot.
3. Jenis ROM
1. Latihan pasif
§ Pasien bedrest
2. Latihan aktif
Range of motion sebaiknya dilakukan 7-10 kali dan dikerjakan minimal dua kali
mungkin
Ekstensi 40°- 45°
gerakan sirkuler
b. Bahu
tubuh
dari kepala
penuh
c. Siku
sejajar bahu
d. Lengan bawah
e. Pergelangan tangan
sama
sejauh mungkin
f. Jari-jari tangan
sejauh mungkin
g. Pinggul
yang lain
menjauhi tubuh
h. Lutut
i. Kaki
j. Jari-jari kaki
lainnya
adduksi Merapatkan kembali bersama-sama 15°
SATUAN ACARA PENYULUHAN
MASASE HIPERTENSI
YOGYAKARTA
Di Susun Oleh :
EKO NURWANTO
3213013
YOGYAKARTA
2013
LEMBAR PENGESAHAN
Di Susun Oleh :
EKO NURWANTO
3213013
Hari :
Tanggal :
Mahasiswa
(EKO NURWANTO)
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN(SAP)
1. Latar Belakang
Berdasarkan hasil pengkajian tanggal 2 Mei 2013 didapatkan data bahwa Ny. “j” menderita
Setelah mengikuti proses penyuluhan kesehatanNy. “j” mampu memahami tentang penyakit
Setelah mengikuti proses penyuluhan selama 30 menit keluarga Ny. “j”mampu menjelaskan:
a. Pengertian masase hipertensi
3. Materi (terlampir)
4. Metode
a. Ceramah
b. Demonstrasi
c. Diskusi
a. Baskom
c. Handuk kecil
d. Tensimeter
e. Air hangat
6. Proses Penyuluhan
Mendengarkan
Memberi salam
Melakukan apersepsi
Menyampaikan tujuan
Bertanya
Memberikan penjelasan tentang
Memperhatikan
masase hipertensi
Menjawab pertanyaan
Menjawab
Meyimpulkan materi
Menjawab salam
Memberikan evaluasi secara
lisan
LAMPIRAN MATERI
A. Pengertian
Hipertensi adalah terjadinya kenaikan tekanan darah sistolik (atas) 140 atau lebih dan
tekanan diastolic ( bawah) 90 atau lebih. Disebut Hipertensi apabila beberapa kali
pengukuran tekanan sistolik menetap 140 mmHg atau lebih dan tekanan diastolic 90 mmHg
atau lebih
B. Penyebab
1. Keturunan
2. Lingkungan
4. Penyakit ginjal
2. Nggliyer
3. Sukar tidur
4. Mata berkunang-kunang
5. Telinga berdenging
6. Rasa mual dan muntah
7. Kadang mimisan
8. Mudah tersinggung
D. Komplikasi Hipertensi
1. Stroke
E. Masase
Masase adalah sentuhan yang dilakukan dengan sadar dan digunakan untuk meningkatkan
kesehatan.
F. Manfaat Masase
dan rohani dikarenakan sistem saraf simpatis mengalami penurunan aktivitas yang
memperbaiki energi tubuh yang sudah lemah (Thie, 2007; Dalimartha, 2008).
mobilitas (Price, 2007). Menurut George Goodheart (2008), otot yang tegang
menyebabkan nyeri dan bergesernya tulang belakang keluar dari posisi normal
5. Sebagai bentuk dari suatu latihan pasif yang sebagian akan mengimbangi
kurangnya latihan yang aktif karena masase meningkatkan sirkulasi darah yang
mampu membantu tubuh meningkatkan energi pada titik vital yang telah melemah
b. Kondisi ruangan yang nyaman, suhu tidak terlau panas, tidak terlalu dingin, pencahayaan
c. Posisi klien dalam keadaan berbaring yang mana bagian pinggang sampai telapak kaki
2. Alat
a. Tensimeter
b. Stetoskop
c. Minyak lavender yang telah diencerkan dengan minyak kelapa
e. Handuk
3. Prosedur tindakan
a. Persiapan
3) Peneliti mengukur tekanan darah penderita hipertensi (ringan dan sedang) sebelum
4) Peneliti mempersiapkan posisi klien untuk dimasase dan mempersiapkan pemijat untuk
memijat.
1) Effleurage, gerakan mengusap yang ringan dan menenangkan pada bagian awal yang
bertujuan untuk meratakan minyak esensial lavender dan menghangatkan otot agar lebih
rileks.
2) Masase pada bagian kaki belakang, kaki depan lalu telapak kaki. Masase dilakukan
selama 20 menit.
3) Effleurage, gerakan mengusap dengan ringan yang bertujuan untuk mengakhiri masase
1) Penderita hipertensi setelah masase kaki menjadi nyaman, segar dan rileks.
LAMPIRAN MASASE
sampai ke jari-jari. Gerakan ini dapat dilakukan beberapa kali sekitar 3 – 4 kali.
2. Gerakan kedua ini sama dengan gerakan pertama yaitu menarik dari pergelangan kaki
hingga sampai ujung jari melewati perselangan jari diakhiri dengan tarikan kecil pada jari.
Gerakan ini dilakukan pada semua jari kaki, dari kelingking hingga jempol.
3. Setelah itu, dilakukan seperti gerakan pertama tetapi dengan menungkupkan semua
telapak tangan pada atas dan bawah telapak kaki, ditarik lembut dari pergelangan kaki
melingkar. Penekanan pemijatan dipuasatkan pada jempol tangan yang dilakukan seperti
gerakan-gerakan memutar kecil searah jarum jam. Gerakan ini dapat dilakukan sebanyak 3 –
4 kali.
5. Lakukan pemijatan dengan memfokuskan penekanan pada jempol, jari telunjuk, dan jari
tengah dengan membuat gerakan tarikan dari mata kaki kearah tumit. Gerakan ini dilakukan
sebanyak 3 – 4 kali.
6. Lakukan pemijatan penekanan yang berfokus pada jempol, mengusap dari telapak kaki
bagian atas hingga ke bawah. Gerakan ini dapat dilakukan sebanyak 3 – 4 kali.
7. Gerakan ke tujuh hampir sama dengan gerakan ke-6, tetapi gerakan ini dilakukan dengan
posisi agak ke tengah dari telapak kaki. Gerakan ini dapat dilakukan sebanyak 3 – 4 kali.
8. Gerakan selanjutnya yaitu dengan membuat gerakan kecil memutar dengan memberikan
sedikit penekanan yang berfokus pada jempol,gerakan ini dilakukan dari bagian atas telapak
kaki (bawah jempol) hingga di bagian tumit tetapi telapak bagian tepi. Gerakan ini tidak
9. Gerakan selanjutnya hampir sama dengan gerakan ke-8, hanya bedanya gerakan ke-9 ini
lebih di area telapak kaki bagian tengah. Gerakan ini juga tidak dilakukan perulangan, cukup
10. Gerakan ke-10 adalah dengan melakukan penekanan pada bawah jari, seperti yang
dilakukan gambar di atas. Gerakan ini dilakukan pada semua jari kaki. Gerakan ini dilakukan
dengan menekan dan memberikan putaran-putaran kecil searah jarum jam. Setiap jari kaki
area tersebut (seperti pada gambar). Gerakan yang dilakukan dapat sebanyak 4 – 5 kali
12. Gerakan selanjutnya dapat dilakukan dengan memutar pergelangan kaki, posisi tangan
dapat dilakukan seperti pada gambar. Pemutaran pergelangan kaki dapat dilakukan
sebanyak 4 – 5 kali.
13. Setelah itu regangkan kaki, yaitu dengan memegang daerah pergelangan kaki dan
memberikan sedikit dorongan ke luar pada telapak kaki bagian atas. Gerakan ini dapat
dilakukan 3 – 4 kali.
14. Gerakan terakhir yaitu memberi usapan lembut dengan sedikit diberikan penekanan dari
pergelangan kaki hingga semua ujung kaki. Gerakan ini dilakukan 3 -4 kali, dan ditutup
dengan mengusap satu kali dengan lembut dari atas pergelangan kaki hingga ujung kaki
DAFTAR PUSTAKA
livingstone.
nervous system,aortic pulse wave velocity and aortic augmentation index in patients with
Gramediapustaka utama.
Mulyati, L. Pengaruh Masase Kaki Secara Manual terhadap Sensasi Proteksi, Nyeri, & ABI
Responden
DM Tipe 2 di RSUD Curup Bengkulu (Tesis Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas
Indonesia,Jakarta: 2009)
DISUSUN OLEH:
A.GIGIH PRAYOGA
AGUS WAHYUDI
DONATILA DINAR ARIZONA
EKA SRIWAHYUNI
ELIA CONTESA
CHARITAS
PALEMBANG
2012
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
mewujudkan hasil yang positif diberbagai bidang, yaitu adanya kemajuan ekonomi,
bidang medis atau ilmu kedokteran sehingga dapat meningkatkan kualitas kesehatan
penduduk serta meningkatkan umur harapan hidup manusia. Akibatnya penduduk yang
berusia lanjut meningkat dan bertambah cenderung lebih cepat. Sehingga istilah baby
boom pada masa lalu berganti menjadi “ledakan penduduk usia lanjut”
(Nugroho:2000).
Indonesia pada tahun 2008 sebesar 8,55 % dari keseluruhan jumlah penduduk.
Sedangkan jumlah penduduk lansia di propinsi Sumatera Selatan pada tahun 2009 telah
mencapai 484.344 orang atau ada sekitar 6,89% dari jumlah penduduk sumatera
selatan. Perbandingan persentase lansia Sumsel tahun 2009 antara laki-laki dan
tua (aging population), yaitu suatu propinsi dengan proporsi penduduk lansianya telah
berada pada patokan penduduk berstruktur tua (yakni 7 % atau lebih penduduk usia
jumlah lansia yang ada. Salah satunya yaitu Panti Werdha Darma Bakti yang terletak
Usia lanjut atau lanjut usia bukanlah merupakan suatu penyakit, meskipun hal
negara maju umur harapan hidup telah bertambah panjang sehingga warga-warga yang
berusia lebih dari 65 tahun juga bertambah. Adanya peningkatan jumlah penduduk usia
lanjut tersebut menyebabkan perlunya perhatian pada para lansia agar lansia tidak
hanya berumur panjang tetapi juga dapat menikmati masa tuanya dengan bahagia serta
kemampuan kerja panca indera, gangguan fungsi alat-alat tubuh, perubahan psikologi
serta adanya berbagai penyakit. Dengan banyaknya perubahan yang terjadi pada lansia
Dari hasil pengkajian yang dilakukan pada 30 April – 01 Mei 2012 diketahui
bahwa jumlah lansia di Panti Werdha Darma Bakti bagian atas sebanyak 29 orang. Dari
jumlah lansia tersebut, terdapat sebanyak 34,5 % lansia yang menderita hipertensi.
baik besifat perawatan, pengobatan, pola hidup sehat dan juga upaya lain seperti senam
lansia.
tekanan darah.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan latihan senam lansia dengan hipertensi selama 15 menit di Panti
BAB II
SISTEMATIKA KEGIATAN
A. Kriteria Klien
B. Pelaksanaan
C. Rencana Kegiatan
2. Materi : teknik senam lansia dengan hipertensi; pengertian, tujuan, indikasi, dan
kontra indikasi.
3. Media :
a. Laptop
b. LCD
d. kursi
: moderator + instruktur
: fasilitator
:notulen
: observer + dokumentasi
: penyaji + instruktur
: pasien
1. Moderator
2. Penyaji materi
3. Instruktur
4. Notulen
pelaporan
5. Fasilitator
6. Dokumentasi
E. Susunan Acara
Langkah
1 pembukaan 5 1. Memberi salam 1. Memperhatikan
3. Menjelaskan maksud
2. Menjawab salam
dan tujuan
selesai
latihan senam
hipertensi
hipertensi ( yang
mampu diingat)
5 Penutup 5 Memberi salam Menjawab salam
menit
F. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi struktur
2. Evaluasi proses
MATERI PENYULUHAN
1. PENGERTIAN
Menurut Hidayat (2002) senam didefinisikan sebagai suatu latihan tubuh yang
dipilih dan dikonstruk dengan sengaja, dilakukan secara sadar dan terencana, disusun
dikemukakan oleh Werner (2000) yang menyebutkan bahwa senam adalah bentuk
latihan tubuh pada lantai dan pada alat yang dirancang untuk melungkatkan daya tahan,
Lansia atau usia tua adalah periode dimana organisme telah mancapai kemasakan
dalam ukuran dan fungsi dan juga telah menunjukkan kemunduran sejalan dengan
yang diterapkan pada lansia. Aktifitas olahraga ini akan membantu tubuh agar tetap
bugar dan tetap segar karena melatih tulang tetap kuat, memdorong jantung bekerja
optimal dan membantu menghilangkan radikal bebas yang berkeliaran di dalam tubuh.
b) Senam otak
c) Senam osteoporosis
d) Senam hipertensi
Semua senam dan aktifitas olahraga ringan tersebut sangat bermanfaat untuk
yang memasuki usia pralansia (45 thn) dan usia lansia (65 thn ke atas).
Senam lansia disamping memiliki dampak positif terhadap peningkatan fungsi organ
tubuh juga berpengaruh dalam meningkatkan imunitas dalam tubuh manusia setelah
jantung waktu istirahath yaitu kecepatan denyut nadi sewaktu istirahat. Jadi supaya
lebih bugar, kncepatan denyut jantung sewaktu istirahat harus menurun (Poweell,
2000)
Dengan mengikuti senam lansia efek minimalya adalah lansia merasa berbahagia,
Manfaat dari olahraga bagi lanjut usia menurut Nugroho (1999; 157) antara :
bertambahnya tuntutan, misalnya sakit. Sebagai rehabilitas pada lanjut usia terjadi
penurunan masa otot serta kekuatannya, laju denyut jantung maksimal, toleransi
latihan, kapasitas aerobic dan terjadinya peningkatan lemak tubuh. Dengan melakukan
olahraga seperti senam lansia dapat mengeliminasi berbagai resiko penyakit seperti
hipertensi, diabetes melitus, penyakit arteri koroner dan kecelakaan (Darmojo 1999;
81).
Indikasi dilakukan senam lansia dengan hipertensi adalah klien yang menderita
hipertensi
6. KONTRAINDIKASI
melakukan senam lansia adalai rasa bosan. Perasaan ini wajar saja dan muncul
mungkin dikarenakan tidak adanya variasi senam. Untuk itu macam atau jenis senam
sehingga peserta senam lansia menyukai musik tertentu yang memungkin tumbuh
Lakukan sebanyak 2x
f. Letakkan tangan diperut tangan kanan ayunkan kesamping kanan dan kanan ayunkan
g. Letakkan tangan kanan diperut tangan kiri ayunkan ke samping kiri dan kaki kiri
h. Letakkan tangan diperut ayunkan kedua tangan kesamping dan kedua kaki kesamping
l. Pada hitungan satu, ujung jari kaki menyentuh tanah pada hitungan ke dua tumit
menyentuh tanah, lakukan pada kaki kiri dan kanan sebanyak 8 kali. Lakukan 2x
m. Tarik nafas, angkat tangan ke atas, hembuskan pelan-pelan dari mulut tangan turunkan.
Lakukan sebanyak 3x
DAFTAR PUSTAKA
http://sembilannam.wordpress.com/2011/04/13/senam-untuk-hipertensi/
http://artikelpenjas.blogspot.com/2011/12/pengertian-senam.html
http://intan.staff.fkip.uns.ac.id/files/2010/05/Olahraga-penyakit-hipertensi-DM.pdf
http://keperawatankomunitas.blogspot.com/2009/12/senam-lansia.html
MAKALAH PIJAT REFLEKS
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sejak zaman purba manusia telah mengenal massage dengan berbagai macam ragam
bentuk dan cara penggunaanya. Hal ini dapat diketahui dari peninggalan-peninggalan mereka
yang berupa tulisan-tulisan atau benda-benda relief yang masih ada hingga saat ini.
Pengetahuan tentang massage tidak tercipta dari satu atau beberapa zaman atau hasil
ciptaan beberapa orang, tetapi adalah hasil dari pengalaman pemikiran dan penelitian orang
zaman ke zaman.
Pijatan atau yang lebih dikenal dengan massase ini memiliki beberapa jenis diantaranya
massase untuk umum atau yang biasa kita lakukan, massase kecantikan yang biasanya ada di
salon-salon kecantikan yang gunanya untuk merawat bagian tubuh agar terlihat lebih cantik
dengan pijatan, dan yang kita bahas sekarang adalah massase olahraga (sport massase) yang
Pijat jenis ini dilakukan terutama di bagian tubuh yang banyak bekerja dengan
Massage bagi atlet dilakukan di antara pertandingan dengan tindakan yang diberikan saat
istirahat di kamar ganti pakaian atau di bangku istirahat. Fokus pijatan adalah tungkai atas,
B. RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang di atas maka rumusan masalah yang didapat adalah
C. TUJUAN
1. Tujuan umum
- Untuk menambah pengetahuan mahasiswa tentang pijat refleks pada ibu hamil
2. Tujuan khusus
Tujuan khusus dalam menuyusun makalah ini adalah mahasiswa untuk dapat mengetahui :
D. MANFAAT
Agar mahasiswa khususnya bidan dapat mengenal dan memahami lebih dalam
dunia kebidanan melalui beberapa pemijatan salah satunya adalah pijat refleks.
BAB II
PEMBAHASAN
Pijat refleksi merupakan ilmu yang mempelajari ilmu tetntang pijit di titik titik tubuh
Teori dasar pijat refleksi adalah bahwa ada titik-titik refleks tertentu pada tangan dan kaki
yang "terkait" atau terkoneksi dengan organ-organ tertentu pada tubuh manusia. Dengan
menekan pada titik-titik refleksi tersebut, maka akan merangsang dan meningkatkan aliran
darah ke organ yang terkoneksi sehingga akan memberi efek positif terhadap kesehatan
Adapun sejarah pijit refleksi,pijit refleksi adalah suatu bagian dari cara pengobatan china
yang mulai dikenal dipraktekan sejak kurang lebih 5000 tahun yang lalu,pengetahuan ini
bukanlah hasil ciptaan seseorang pada zaman melainkan merupakan pengalaman dari
Refleksiologi berasal dari refleks yang artinya suatu gerak cepat yang tidak disengaja
tanpa diperintah secara sadar oleh otak akan tetapi dalam refleksiologi,reflek adalah suatu
reaksi automatis salah satu organ tubuh terhadap perangsangan.Sebagai contoh apabila
reflek otot dari sendi siku kita pijat,maka secara automatis sendi siku tersebut akan bergerak
menyembuhkan berbagai penyakit karena dapat melancarkan peredaran darah dan juga
membantu memielihara organ dalam sehingga menjadikan tubuh dapat lebih dan terpelihara.
Pada trimester I mual kehamilan seringkali ibu hamil rasakan kondisi tersebut dapat dikurangi
dengan melakukan terapi pijit refleksiologi,dengan pijat terapi khusus ibu hamil maka dapat
Pada trimester II kehamilan seringkali ibu hamil mengalami keluhan kehamilan. Dengan
melakukan terapi refleksiologi maka dapat membantu ibu hamil dalam mengatur fungsi
refleksiologi dapat dikhususkan untuk janin posisi sungsang (harus dilakukan atas izin
dokter).pijat refleksiologi dapat membantu dalam aliran nutrisi dan oksigen dari ibu ke janin.
4. Dapat membetulkan posisi bayi ke bentuk yang seharusnya (sekali lagi, ini harus dilakukan
5. Melancarklan peredaran darah sehingga memberikan relaksasi pad aurat dan saraf
6. Melancarkan metabolisme tubuh Pijat telapak kaki (refleksi) juga perlu diperhatikan karena
Pada terapi pijit refleksi,didaerah pada umumnya diberi perhatian adalah kaki.Jika
sasarannya dalah kelenjar putuitari maka pemijatan akan dilakukan pada jempol kaki.Pijit
refleksi kemudian akan menghasilkan sinyal atau impuls melalui sistem saraf tepi dan dikirim
ke otak.Sinyal ini kemudian akan diteruskan ke berbagai organ sehingga aliran darah menjadi
lebih lancar.Aliran darah sangat penting peranannya untuk memasukkan oksigen dan nutrisi
ke sel-sel organ,serta untuk membuang zat-zat sisa metabolisme.Selama tiga bulan pertama
janin dan dapat membuat seorang ibu hamil merasa tidak nyaman.Sebagian besar terapi tidak
akan mempraktekkannya pada 13 minggu pertama kehamilan karena selama masa itu ada
resiko terjadi keguguran.Pijit refleksi sangat tidak di anjurkan pada ibu hamil pada saat
trimester I.
D. Efek samping pijit refleksi pada ibu hamil
Menurut pandangan medis pemijatan dapat dilakukan selama kehamilan pada bagian
tubuh tertentu misalnya pada tangan dan kaki yang seringkali terjadi kram pada ibu hamil.
Sedangkan yang dilarang pada ibu hamil yaitu melakukan pemijatan di daerah rahim yang
akan membahayakan janin. Selain itu ketika ibu hamil memasuki kontraksi pemijatan di area
rahim beresiko terjadi cacat pada bayi. Pijat refleksi pada ibu hamil dapat dilakukan oleh ahli
, khusus untuk ibu hamil. Pijat refleksi akan aman selama tidak memijat pada organ rahim,
3. Keguguran
1. Jangan pijit didaerah perut,pinggang,pinggul karena tiga bagian ini rentan berkontak langsung
2. Jikat pijitan dirasa menimbulkan kontraksi apapun metode dan cara memijatnya segera
dihentikan.
3. Pijit sebaiknya dilakukan diusia 5 bulan keatas karena kondisi janin sudah jauh lebih baik/kuat.
4. Pijit dilakukan dalam posisi ibu terlentang atau duduk dan pastikan kandungannya tidak
bermasalah.
5. Jika dipijit pada bagian telapak kaki,pijitan diarahkan dari daerah tengah telapak kaki sampai
kedepan.
7. Pastikan ibu mendapatkan jasa pijat oleh terapis/orang yang mengerti, terlatih, dan
Dalam tabloid Mom & Kidie, dr. Fakriantini Jaya Putri, SpOG dari Rumah Sakit Zahira
menjelaskan, bumil boleh-boleh saja melakukan perawatan tubuh, salah satunya adalah
terapi pijat (massage therapy). Namun, kegiatan refleksi atau pijat ini tidak bisa dilakukan
pada trimester awal karena saat itu masih sangat rentan untuk terjadi keguguran. Nah,
terapi pijat lebih aman untuk dilakukan di atas trimester pertama, yaitu pada usia kehamilan
Perlu diketahui, tak semua bumil boleh dipijat. Ada beberapa kondisi kesehatan yang
- Bumil diabetes
- Pre-eklampsia
- Morning sickness
60 – 90 Menit
Namun, jika bumil dalam kondisi baik, merasa nyaman, tak ada keluhan gangguan
kesehatan apa pun, baik bagi dirinya maupun janin dalam kandungan, silakan saja untuk
melakukan terapi pijat di trimester yang disarankan di atas. Umumnya, terapi pijat
berlangsung selama 60 sampai 90 menit. Tidak ada batasan dan anjuran berapa kali BuMil
boleh dipijat dalam sebulan. Bagi BuMil yang tidak memiliki waktu cukup luang, pijat bisa
Pemijatan pada bumil ini tidak musti dilakukan di tempat khusus, hanya saja, pijatan
harus dilakukan oleh yang ahli/terapis yang telah berpengalaman dalam memijat bumil.
“Selain bisa dilakukan di klinik-klinik kecantikan, pijat ini juga bisa dilakukan di rumah, asal
dilakukan oleh ahlinya, yang memang berpengalaman serta tahu aturan yang benar,”
Area yang boleh dipijat!
Dari segi medis, pijat bumil boleh dilakukan pada anggota badan yang bergerak, seperti
kepala, bahu, punggung belakang, panggul, pantat, tangan dan kaki (betis – paha).
Pemijatan pada area payudara BuMil disarankan baru boleh dilakukan pada trimester tiga,
Teknik pemijatan pada semua area tubuh harus dilakukan dengan teknik yang lembut.
Kombinasi gerakan pijat antara memutar, menekan, mengusap dan menggosok, harus
Walau begitu, pemijatan tidak boleh dilakukan di sembarang area tubuh, seperti pada
daerah bagian perut. Sebab, bagian ini berhubungan langsung dengan kandungan dan organ
reproduksi, yang jika dipijat akan memicu kontraksi dan ditakutkan bayi bisa lahir secara
prematur. Bagian lain yang tidak dianjurkan untuk dipijat adalah telapak kaki bagian bawah,
Kondisi badan bumil jelas berbeda dengan perempuan yang tidak hamil. Oleh sebab
itu, sebelum melakukan pemijatan pada bumil, pastikan tempat pijat diatur sedemikian
rupa. Tambahkanlah bantal penyangga agar bumil nyaman dan rileks.
Untuk memijat area punggung, panggul dan pantat, biasanya terapis menyarankan
bumil berada dalam posisi miring (kanan dan kiri). Sementara untuk area kepala, bahu, kaki
(betis – paha) serta tangan, terapis akan menyarankan bumil untuk tidur telentang atau
- Sebaiknya bumil konsultaskan terlebih dulu dengan dokter kandungan bumil. Jangan lupa
minta petunjuk area mana yang boleh dan tidak boleh dipijat, karena kondisi badan tiap
- Jika bumil memiliki alergi terhadap minyak tertentu, atau bahan-bahan yang mungkin
digunakan dalam sesi massage therapy, sebaiknya sampaikan hal tersebut kepada terapis.