Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Mobilisasi Dini dan Manajemen Nyeri pada Pasien Post-Op

Disusun Oleh:

Kelompok 2
Dessy Permatasari 22011217055
Ernawati 22011217055
Hemas Yulinda R 22011217055
Nafisah Syahidah 22011217055
Oselia Esa 22011217055
Winda Mardatillah 220112170558

PROGRAM PREFESI NERS XXXV

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS PADJADJARAN

2018
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok bahasan : Mobilisasi Dini dan Manajemen Nyeri pada Pasien Post-
Op
Hari/Tanggal : Rabu, 16 Mei 2018
Waktu : 11.00 – 11.45 WIB
Tempat : Ruang Anggrek RSUSD Sumedang

A. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti kegiatan pendidikan kesehatan, klien dan keluarga
diharapkan mampu mengetahui serta memahami mengenai cara
melakukan mobilisasi dini dan manajemen nyeri pada pasien terutama
pasien post-op.

2. Tujuan Khusus
- Klien dan keluarga mampu menyebutkan kembali pengertian dari
mobilisasi dini dan manajemen nyeri.
- Klien mampu menyebutkan tujuan dari mobilisasi dini dan
manajemen nyeri.
- Klien mampu menyebutkan cara melakukan mobilisasi dini dan
manajemen nyeri

B. Sasaran
Klien dan keluarga dengan post-operasi di Ruang Anggrek RSUD
Sumedang.

C. Materi
1. Pengertian mobilisasi dini.
2. Tujuan mobilisasi dini.
3. Cara melakukan mobilisasi dini.
4. Pengertian manajemen nyeri.
5. Tujuan manajemen nyeri.
6. Cara melakukan manajemen nyeri.

D. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
3. Demonstrasi

E. Media
 Power Point
 Leaflet

F. Kegiatan Penyuluhan
NO WAKTU KEGIATAN KEGIATAN MEDIA dan
PENYULUH PESERTA Metode
1 5’ PEMBUKAAN - Menjawab salam - Ceramah
- Membuka kegiatan - Mendengarkan dan
dengan salam memperhatikan
- Memperkenalkan diri - Mendengarkan dan
- Menjelaskan tujuan memperhatikan
pendkes
- Kontrak waktu
2 30’ PELAKSANAAN Ceramah
- Menyampaikan materi - Memperhatikan Demonstrasi
- Melakukan demonstrasi - Memperhatikan
- Mempraktekkan dan melaksanakan
kembali mobilisasi dini
dan manajemen nyeri
10’ PENUTUP Tanya Jawab
- Memberi kesempatan - Mengajukan
kepada sasaran untuk pertanyaan
bertanya - Menjawab
- Melakukan evaluasi pertanyaan
- Mengucapkan salam - Menjawab salam
penutup

G. Kriteria Evaluasi

1. Evaluasi Struktur
a) Rencana kegiatan dan penyaji materi penyuluhan dipersiapkan dari
sebelum kegiatan
b) Kesiapan SAP.
c) Kesiapan media: power point dan leaflet.
2. Evaluasi Proses
a) Sasaran mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara
benar.
b) Waktu sesuai dengan rencana (45 menit)
3. Evaluasi Hasil
a) Sasaran mampu menjawab pertanyaan dan mengulang kembali
pengertian mobi.
b) Sasaran mampu menyebutkan tujuan dilakukan ROM.
c) Sasaran mampu mengetahui prinsip dari gerakan ROM.

Materi

A. Pengertian ROM
Latihan yang dilakukan untuk mempertahankan atau memperbaiki tingkat
kesempurnaan kemampuan menggerakan persendian secara normal dan
lengkap untuk meningkatkan massa otot dan tonus otot (Potter & Perry, 2005).

B. Tujuan
Tujuan dari latihan gerakan ini yaitu :
- Mempertahankan atau meningkatkan kekuatan dan kelenturan otot
- Memperbaiki tonus otot
- Meningkatkan pergerakan sendi
- Memperbaiki toleransi otot untuk latihan
- Meningkatkan massa otot
- Mengurangi kelemahan
- Mencegah kontraktur dan kekakuan pada persendian

C. Indikasi dilakukan ROM


1. Stoke atau penurunan kesadaran
2. Kelemahan otot
3. Fase rehabilitasi fisik
4. Klien dengan tirah baring lama

D. Kontra indikasi
1. Kelainan sendi atau tulang
2. Nyeri hebat
3. Sendi kaku atau tidak dapat bergerak
4. Trauma baru yang kemungkinan ada fraktur yang tersembunyi

E. Prinsip gerakan ROM


1. ROM harus diulang pada tiap gerakan sebanyak 8 kali dan di lakukan
sehari minimal 2 kali
2. ROM harus dilakukan perlahan dan hati-hati
3. Bagian – bagian tubuh yang dapat digerakkan meliputi persendian seperti
leher, jari, lengan , siku, tumit, kaki, dan pergelangan kaki
4. ROM dapat dilakukan pada semua bagian persendian atau hanya pada
bagian-bagian yang dicurigai mengalami proses penyakit

F. Klasifikasi ROM
1. Gerakan ROM Pasif
Latihan ROM yang dilakukan dengan bantuan perawat setiap gerakan.
Indikasinya adalah pasien semi koma dan tidak sadar, pasien usia lanjut
dengan mobilisasi terbatas, pasien tirah baring total, atau pasien dengan
paralisis.
Gerakan yang dapat dilakukan meliputi
 Fleksi  Gerakan menekuk persendian
 Ekstensi  yaitu gerakan meluruskan persendian
 Abduksi  gerakan satu anggota tubuh ke arah mendekati aksis
tubuh
 Adduksi  gerakan satu anggota tubuh ke arah menjauhi aksis tubuh
 Rotasi  gerakan memuatar melingkari aksis tubuh
 Pronasi  gerakan memutar ke bawah
 Supinasi  gerakan memutar ke atas
 Inversi  gerakan ke dalam
 Eversi  gerakan ke luar
2. Gerakan ROM Aktif
Latihan ROM yang dilakukan sendiri oleh pasien tanpa bantuan perawat
dari setiap gerakan yang dilakukannya. Indikasinya adalah pasien yang
dirawat dan mampu untuk ROM sendiri dan Kooperatif.

G. Gerakan ROM Pasif dan Aktif


Latihan Pasif Anggota Gerak Atas
a. Fleksi dan ekstensi pergelangan tangan

b. Fleksi dan Ekstensi Siku


c. Pronasi dan Supinasi Lengan Bawah

d. Fleksi dan Ekstensi Bahu

e. Abduksi dan Adduksi Bahu

f. Rotasi bahu

Latihan Pasif Anggota Gerak Bawah


a. Fleksi dan Ekstensi Jari-jari kaki
b. Inversi dan Eversi Kaki

c. Fleksi dan ekstensi Lutut

d. Rotasi Pangkal Paha

e. Abduksi dan Adduksi Pangkal Paha


Latihan ROM Aktif
Gerakan Leher

Gerakan Bahu

Gerakan Siku
Gerakan Pergelangan Tangan

Gerakan Pergelangan Tangan

Gerakan Jari-Jari Tangan


Daftar Pustaka

Perry, Peterson dan Potter. 2005. Buku Saku Keterampilan dan Prosedur Dasar ;
Alih bahasa, Didah Rosidah, Monica Ester ; Editor bahasa Indonesia,
Monica Ester – Edisi 5. Jakarta, EGC

Meltzer, Suzanne C &Bare,Brenda G. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal


Bedah Brunner & Suddarth.Alih bahasa, Agung Waluyo,dkk.Editor edisi
bahasa Indonesia, Monica Ester.Ed.8 Vol. 3. Jakarta : EGC.

Surratun dkk. 2008. Seri Asuhan Keperawatan Klien Gangguan Sistem


Muskuloskeletal. Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai