Anda di halaman 1dari 11

Jurnal Keperawatan Muhammadiyah Bengkulu, Volume 08, Nomor 02, Oktober 2020; 117-127

P ISSN : 2460-4550
E ISSN : 2720-958X
DOI : https://doi.org/10.36085/jkmu.v8i2.1059

JURNAL ILMIAH

ADAPTASI PERILAKU CARING PERAWAT PADA PASIEN


COVID-19 DI RUANG ISOLASI

Nova Yustisia1, Tuti Anggriani Utama2, Titin Aprilatutini3


Program Studi D3 Keperawatan FMIPA Universitas Bengkulu
nyustisia@unib.ac.id

ABSTRAK
Caring merupakan tindakan keperawatan yang didasari keinginan untuk mengerti,
menolong dan mengurangi penderitaan dengan melakukan tindakan terbaik bagi
kesehatan. Perilaku caring juga harus diberikan pada pasien Covid-19. Tujuan penelitian
untuk mengetahui adaptasi perilaku caring perawat pada pasien Covid-19 di ruang Isolasi
RSUD Dr. M.Yunus Bengkulu. Penelitian ini merupakan penelitian Deskriptif dengan
pendekatan kualitatif, melibatkan 10 partisipan sebagai subyek penelitian. Pengumpulan
data dilakukan melalui wawancara mendalam dan observasi mengamati perilaku caring
perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan pada pasien Covid-19. Teknik analisis
data mencakup transkrip hasil wawancara, reduksi data, analisis, interpretasi data dan
triangulasi, yang kemudian disimpulkan. Hasil penelitian di dapatkan, semua partisipan
telah menerapkan aspek caring yaitu sikap peduli, bertanggung jawab, ramah, sikap
tenang, sabar, selalu siap sedia, memberi motivasi, sikap empati terhadap pasien Covid-19
dan keluarga, walaupun ada rasa khawatir dan cemas dalam diri partisipan. Kesimpulan
perawat tetap memiliki perilaku caring dalam memberikan asuhan keperawatan dan dapat
beradaptasi menerapkan perilaku caring terhadap pasien Covid-19 dengan ikhlas
meskipun sebagai individu mereka memiliki rasa kekhawatiran. Disarankan semangat
caring harus selalu dihidupkan dalam diri perawat, hal ini perlu dukungan pihak
manajemen dalam meningkatkan kesehatan fisik, mental dan spiritual perawat sehingga
perawat dapat memberikan pelayanan keperawatan dengan professional.

Kata kunci: Adaptasi, Perilaku, Caring


ABSTRACT
Caring is a nursing action based on the desire to understand, help and reduce suffering by
taking the best actions for health. Caring behavior must also be given to Covid-19 patients.
The research objective was to determine the adaptation of nurses' caring behavior in
Covid-19 patients in the RSUD Dr. Isolation room. M. Yunus Bengkulu. This research is a
descriptive study with a qualitative approach, involving 10 participants as research
subjects. Data collection was carried out through in-depth interviews and observations
observing the caring behavior of nurses in providing nursing services to Covid-19 patients.
Data analysis techniques include transcripts of interview results, data reduction, analysis,
data interpretation and triangulation, which are then concluded. The results of the study
were obtained, all the participants had applied aspects of caring, namely caring,
responsible, friendly, calm, patient, always ready, motivating, empathetic towards Covid-
19 patients and their families, even though there was worry and anxiety in themselves
participant. Conclusion, nurses still have caring behavior in providing nursing care and
can adapt to apply caring behavior to Covid-19 patients sincerely even though as
individuals they have a sense of concern. It is suggested that the spirit of caring should

Adaptasi Perilaku Caring Perawat…..(Nova, Tuti, Titin) 117


Jurnal Keperawatan Muhammadiyah Bengkulu, Volume 08, Nomor 02, Oktober 2020

always be turned on in nurses, this requires support from management in improving the
physical, mental and spiritual health of nurses so that nurses can provide professional
nursing services.

Keywords: Adaptation, Behavior, Caring

PENDAHULUAN sebanyak 11.184 orang. Virus ini juga


Coronavirus 19 (COVID-19) telah sudah menyebar ke 179 negara. Angka
dinyatakan sebagai pandemi dunia oleh kematian terbesar terjadi di Italia yang
WHO (WHO, 2020). Coronavirus adalah tembus hingga 4.825 nyawa melayang,
zoonosis atau virus yang ditularkan 1/3 dari total kematian di dunia (Detik,
antara hewan dan manusia. Virus dan 2020).
penyakit ini diketahui berawal di kota Wabah virus corona Covid-19
Wuhan, Cina sejak Desember 2019. Per yang menyebar di seluruh dunia tidak
tanggal 21 Maret 2020, jumlah kasus hanya berdampak pada masyarakat
penyakit ini mencapai angka 275,469 umum, tetapi juga tenaga kesehatan yang
jiwa yang tersebar di 166 negara, berada di garda terdepan melawan virus
termasuk Indonesia. mematikan ini. Para tenaga kesehatan
Presiden Republik Indonesia telah tidak bisa melindungi dirinya di dalam
menyatakan status penyakit ini menjadi rumah seperti masyarakat umum. Mereka
tahap Tanggap Darurat pada tanggal 17 harus mempertaruhkan nyawa menangani
Maret 2020. Jumlah kasus COVID-19 pasien virus corona Covid-19 dengan
terus meningkat di berbagai belahan risiko penularan yang sangat besar, dan
dunia, Indonesia sendiri pada harus hidup terpisah dengan keluarga dan
Kamis 26/3/2020) dalam peta persebaran orang yang disayang selama berminggu-
COVID-19 milik BNPB, sebanyak 790 minggu untuk menghindari penularan
kasus terkonfirmasi dengan 58 orang virus lebih luas. Salah satu tenaga
meninggal dan 31 orang dinyatakan kesehatan yang paling banyak dan
sembuh (BNPB, 2020). berinteraksi dengan pasien Covid-19
Perkembangan wabah Novel selama 24 jam adalah tenaga perawat.
Coronavirus (Covid-19) harus disadari Perawat adalah salah satu tenaga
bersama bahwa bencana non alam ini professional dalam bidang kesehatan
bukan masalah yang sederhana. Wabah yang masih harus bekerja dan tetap
corona ini apabila tidak segera ditangani melakukan pengabdian dalam situasi
akan berdampak pada krisis multidimensi pandemi Covid-19 saat ini. Perawat
yang berbahaya. Menurut Gugus Tugas terutama mereka yang bekerja di Rumah
Percepatan Penanganan Covid-19 Sakit (RS) Pemerintah yang menjadi
mencatat 514 orang sudah terinfeksi rujukan perawatan pasien Covid-19 yang
Covid-19. Sebanyak 437 pasien sedang bertugas langsung di ruang Isolasi
dalam perawatan dan telah menelan menghadapi sebuah pilihan antara tetap
korban meninggal dunia 49 orang, bekerja menjunjung tinggi
presentase risiko kematian yang sangat profesionalisme atau mementingkan
besar, berada di angka 9,3 persen. Data keamanan pribadi dan keluarga. Saat ini
secara global juga sangat tercatat setidaknya sudah ada 12 orang
mencengangkan. perawat di Indonesia yang positif
Sejak muncul pada Desember terinfeksi Covid-19 dan meninggal dunia.
lalu, total kasus positif corona sebanyak Berdasarkan angka yang
266.073 orang dengan dampak kematian dipublikasikan di JAMA Network Open,
Adaptasi Perilaku Caring Perawat…..(Nova, Tuti, Titin) 118
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah Bengkulu, Volume 08, Nomor 02, Oktober 2020

sebuah situs medis online dari Journal of dan marah, dan kurang konsentrasi sangat
American Medical Association, tenaga membutuhkan perhatian, kepekaan, dan
kesehatan yang terinfeksi di China sikap peduli dari perawat untuk
mencapai 3,8% dari total kasus covid-19 menanggapi keluhannya, sehingga
dan tercatat lima kematian dari tenaga perilaku caring sangat dibutuhkan dalam
kesehatan. Terdapat 60% tenaga pelayanan keperawatan (Nurul, 2012).
kesehatan yang terinfeksi selama Pofesi tenaga kesehatan yang
pandemic di Wuhan, China. Di Italia paling sering berinteraksi langsung
sendiri, tenaga kesehatan yang terinfeksi dengan klien adalah perawat. Perawat
mencapai 2.689 sekitar 8 % dari total harus dapat melayani klien dengan
kasus yang ada (Liputan6.com). sepenuh hati dan memerlukan
Peran penting perawat dalam kemampuan untuk memperhatikan orang
pelayanan kesehatan terutama dalam lain, keterampilan intelektual, tehnikal
kondisi wabah Covid-19 saat ini antara dan interpersonal yang tercermin dalam
lain sebagai caregiver yang merupakan perilaku caring. Caring merupakan
peran utama dimana perawat akan terlibat sentral praktek keperawatan. Perilaku
aktif selama 24 jam dalam memberikan caring dari perawat dan pelayanan secara
asuhan keperawatan di tatanan layanan komprehensif serta holistik, membantu
klinis seperti di rumah sakit. Selain itu, memberikan kenyamanan dan ketenangan
perawat juga mempunyai peran sebagai bagi pasien (Kotler, 2008).
edukator, dimana berperan sebagai tim Kemampuan perawat dalam
pendidik yang memberikan edukasi memperhatikan pasien, keterampilan
kepada pasien, keluarga dan masyarakat. intelektual dan interpersonal akan
Perawat berperan dalam memperkuat tercermin dalam perilaku caring
pemahaman masyarakat terkait dengan (Dwidiyanti, 2008). Watson (2004),
apa dan bagaimana Covid-19, berpendapat bahwa seorang perawat harus
pencegahan dan penularan, serta memiliki perilaku caring dalam
bagaimana meningkatkan pengetahuan pelayanannya terhadap pasien, karena
masyarakat tentang tanda dan gejala. Hal hubungan antara pemberi pelayanan
ini dilakukan dalam rangka kesehatan dengan pasien merupakan
meningkatkan sense of crisis, sehingga faktor yang mempengaruhi proses
masyarakat menjadi waspada dan kepuasan dan kesembuhan pasien
menerapkan perilaku pencegahan dan tersebut.
hidup sehat, dan tidak panik. Selain peran Perilaku caring juga harus
diatas, perawat juga berperan dalam diterapkan pada pasien dengan Covid-19,
advokat dimana perawat akan membantu dimana kondisi pasien membutuhkan
mengurangi stigma bagi pasien dan perlakuan khusus. Perawatan di rumah
keluarga yang terindikasi covid positif. sakit akan selektif dilakukan pada pasien
Secara umum, perawat mempunyai peran yang memang betul-betul terindikasi
yang sangat penting baik dari segi penyakit dan tidak memungkinkan
promotif, preventif, dan pelayanan melaksanakan isolasi diri. Pasien positif
asuhan keperawatan dalam kondisi yang tidak mampu melaksanakan isolasi
pandemi ini. mandiri adalah lansia, orang dengan
Tenaga kesehatan dalam hal ini penyakit bawaan, seperti diabetes,
peraway adalah profesi yang terdekat hipertensi, kelainan jantung, serta
bagi pasiennya, akan lebih dahulu masalah paru-paru, karena mereka
mengetahui keadaan dan apa yang membutuhkan layanan perawatan yang
dirasakan pasien. Berbagai keluhan fisik maksimal. Hasil survey awal di Propinsi
dan psikologis seperti kecemasan akan Bengkulu sampai tanggal 9 April 2020
sakit yang dirasakan, mudah tersinggung jumlah total kasus konfirmasi di Provinsi
Adaptasi Perilaku Caring Perawat…..(Nova, Tuti, Titin) 119
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah Bengkulu, Volume 08, Nomor 02, Oktober 2020

Bengkulu sebanyak 4 kasus dengan caring perawat dalam memberikan


rincian 1 dirawat di RSUD M Yunus pelayanan keperawatan pada pasien. Hasil
(RSMY) Bengkulu, 1 meninggal dunia wawancara dan diobservasi dianalisis
dan 2 tambahan baru dilakukan isolasi untuk menilai performa perilaku caring
mandiri. Total ODP sebanyak 502 kasus perawat dalam merawat pasien Covid-
(Dinkes Propinsi Bengkulu, 2020). Hasil 19.
studi pendahuluan di RSUD Dr.M.yunus Instrumen pengumpulan data lain
Bengkulu, diketahui bahwa penderita yang digunakan adalah pedoman
Covid-19 dirawat di ruang khusus isolasi wawancara mendalam. Pedoman ini
yang merupakan ruangan khusus terdiri dari tujuh pertanyaan seputar
perawatan pasien dengan Covid-19. perilaku caring. Instrumen disusun oleh
Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik peneliti dengan menggunakan formulasi
untuk melakukan penelitian ini tentang beberapa teori caring dari Watson,
adaptasi perilaku caring perawat pada Leininger, dan lain-lain. Teknik analisis
pasien Covid-19 di Ruang Isolasi RSUD data yang digunakan dalam penelitian ini
Dr.M. Yunus Bengkulu. mencakup transkrip hasil wawancara,
Konsep caring menarik untuk reduksi data, analisis, interpretasi data
diteliti namun perilaku caring belum dan melakukan triangulasi untuk
diaplikasikan secara optimal dalam memeriksa keabsahan/kevalidan data,
pelayanan keperawatan. Hal ini dan kemudian disimpulkan.
menyebabkan beberapa peneliti
melakukan penelitian tenatng caring HASIL PENELITIAN
salah satunya penelitian Blacius Dedi Penelitian adaptasi perilaku
tentang Perilaku Caring perawat caring pada pasien Covid-19, dilakukan
pelaksana di sebuah rumah sakit di dengan melihat beberapa aspek caring,
Bandung dengan hasil menemukan tema yaitu; sikap peduli terhadap kebutuhan
tentang perilaku caring. Perbedaan pasien, bertanggung jawab dalam
dengan penelitian ini adalah bagaimana memenuhi kebutuhan dasar pasien,
tema tersebut diadaptasikan dalam menerapkan sikap ramah dalam melayani
perawatan pasien Covid-19 di Rumah pasien, menunjukkan sikap tenang dan
Sakit M.Yunus Bengkulu. sabar dalam melayani pasien,
Penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan sikap siap sedia dalam
mengetahui adaptasi perilaku caring melayani pasien, cara memberikan
perawat pada pasien covid-19 di ruang motivasi pada pasien, cara menunjukkan
Isolasi RSUD Dr. M.Yunus Bengkulu. rasa empati pada pasien. Hasil penelitian
yang telah didapatkan dari wawancara
METODE PENELITIAN sebagai berikut:
Penelitian ini merupakan
penelitian Deskriptif dengan pendekatan Sikap peduli terhadap kebutuhan
kualitatif. Penelitian ini melibatkan 10 pasien
(sepuluh) informan/partisipan sebagai Partisipan menunjukkan sikap
subyek penelitian. Partisipan tersebut peduli terhadap pemenuhan kebutuhan
merupakan perawat pelaksana yang terlibat pasien Covid-19, ditunjukkan melalui
langsung dalam memberikan perawatan memberikan perhatian dan memenuhi
pada pasien dengan Covid-19 dan perawat kebutuhan pasien dengan memperhatikan
menejer yang juga berhubungan dengan protokol kesehatan dan merasakan
pengelolaan pasien Covid-19. adanya keterbatasan interaksi pada pasien
Pengumpulan data dilakukan selama covid 19.
melalui wawancara mendalam dan
observasi untuk mengamati perilaku
Adaptasi Perilaku Caring Perawat…..(Nova, Tuti, Titin) 120
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah Bengkulu, Volume 08, Nomor 02, Oktober 2020

Bertanggung jawab dalam memenuhi pada pasien saat merawat pasien, seperti
kebutuhan dasar pasien mengingatkan untuk selalu bersikap
Semua partisipan menunjukkan tenang, jangan stres, berpikir positif,
sikap bertanggung jawab dalam selalu berdoa dan bersyukur.
memenuhi kebutuhan pasien secara Memberikan semangat untuk sembuh,
berhati-hati terhadap pasien Covid-19, memberikan edukasi bahwa penyakit
meskipun masih ada pemenuhan akan sembuh dan keluarga menunggu
kebutuhan spiritual yang belum optimal dirumah dan mengajak pasien untuk
selama pelaksanaan asuhan keperawatan. semngat dan berjuang melawan Covid-
19. Selalu mengingatkan untuk selalu
Sikap ramah dalam melayani pasien bersikap tenang dan jangan stres, berfikir
Partisipan telah menunjukan sikap positif dan banyak berdoa.
ramah dalam melayani pasien Covid-19,
walaupun saat melayani pasien tidak Sikap empati terhadap pasien dan
seperti biasanya karena waktu interaksi keluarga
yang terbatas, namun saat interaksi tetap Partisipan menunjukkan sikap
menunjukkan Bahasa tubuh yang empatinya terhadap klien dan keluarga,
bersahabat. ikut merasakan apa yang dirasakan oleh
pasien, tetapi terkadang ada yang merasa
Sikap tenang dan sabar dalam simpati/terlalu larut dalam masalah
melayani pasien pasien, apalagi jika yang dirawat teman
Partisipan dalam memberikan sendiri. Rasa empati ditunjukkan dengan
pelayanan keperawatan terhadap pasein memahami apa yang dirasakan pasien
Covid-19 sudah menunjukkan sikap dan selau bersedia mendengarkan keluh
tenang dan sabar dalam melayani pasien kesah pasien.
meskipun perawat berusaha tenang,
namun tetap ada rasa ketakutan, khawatir PEMBAHASAN
yang mereka rasakan dan tetap Sikap peduli terhadap pemenuhan
menunjukkan sikap tenang di depan kebutuhan klien
pasien. Respon positif partisipan dapat Perilaku sikap peduli terhadap
dilihat dari respon ikhlas dan pasrah pemenuhan kebutuhan klien masih
dalam menghadapi situasi yang terjadi terdapat keterbatasan seperti saat
melakukan tindakan keperawatan
Selalu siap sedia memenuhi kebutuhan pemasangan infus dengan kondisi alat
pasien pelindung diri yang panas dan
Partisipan sudah menunjukkan berkeringat sehingga menimbulkan rasa
selalu siap sedia memenuhi kebutuhan tidak nyaman saat berinteraksi dekat
Pasien dengan Covid-19 tidak hanya pasien, namun sikap peduli tetap
kebutuhan secara fisik namun psikososial diberikan pada pasien. Hal ini terjadi
spiritual, walaupun minimal kontak karena pasien yang dirawat adalah kasus
dengan pasien tetap siap sedia berupaya Covid -19, sehingga perawat mengikuti
memenuhi kebutuhan pasien dengan protokol kesehatan.
memantau lewat monitor serta saling Temuan ini didukung oleh
membantu sesama perawat bila kondisi beberapa teori Watson (2012) tentang
pasien total care. Human care yang menyatakan 10 faktor
yang dapat mencerminkan perilaku
Memberi motivasi kepada pasien Caring dari seorang perawat. Salah
dalam memberikan pelayanan satunya “mengembangkan sensitifitas
Partisipan dalam merawat pasien untuk diri sendiri terhadap diri sendiri
Covid-19 tetap memberikan motivasi dan orang lain. Perilaku caring dalam
Adaptasi Perilaku Caring Perawat…..(Nova, Tuti, Titin) 121
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah Bengkulu, Volume 08, Nomor 02, Oktober 2020

memberikan sikap peduli pada klien faktor carative Watson (Tumanggor,


seperti perhatian. Peduli berpusat pada 2013).
orang, menghormati harga diri dan Bertanggung jawab dalam memenuhi
kemanusiaan. Caring mempunyai kebutuhan klien
komitmen untuk mencegah terjadinya Hasil analisis tematik
sesuatu yang buruk, memberi perhatian menunjukkan bahwa perawat pelaksana
dan konsen, menghormati orang lain dan bertanggung jawab dalam memenuhi
kehidupan manusia. Caring juga kebutuhan klien. Bertanggung jawab
merupakan ungkapan cinta dan ikatan, dalam memenuhi kebutuhan klien
otoritas dan keberadaan, selalu bersama, merupakan inti nilai moral perawat dalam
empati, dapat memotivasi perawat untuk melaksanakan perannya. Semua
dapat lebih care pada klien dan mampu partisipan penelitian ini melayani para
melakukan tindakan sesuai kebutuhan klien dengan penuh tanggung jawab
klien (Dwidiyanti, 2012). secara profesional tanpa mengenal lelah,
Caring menurut Watson (2012) tetap bersemangat, dan responsif terhadap
dikutip dari Potter & Perry (2013) klien sebagai bentuk tanggung jawab
merupakan sentral praktek keperawatan dalam memenuhi kebutuhan klien.
dimana perawat bekerja untuk lebih Menurut Mcdaniel dalam Watson
meningkatkan kepeduliannya terhadap (2012), perilaku caring mempunyai tiga
klien. Aspek utama caring dalam analisis hal yang tidak dapat dipisahkan yaitu
meliputi: pengetahuan, penggantian perhatian, tanggung jawab, dan dilakukan
irama (belajar dari pengalaman), dengan iklas. Sikap caring juga akan
kesabaran, kejujuran, rasa percaya, meningkatkan kepercayaan klien
kerendahan hati harapan dan terhadap perawat dan mengurangi
keberaniannya. memberi perhatian dan kecemasan klien. Kedua hal tersebut
konsen, menghormati orang lain dan dapat memperkuat mekanisme koping
kehidupan manusia. Dampak perilaku klien sehingga dapat memaksimalkan
caring bagi klien adalah meningkatkan proses penyembuhaan. Kunci dari
hubungan saling percaya, meningkatkan kualitas pelayanan asuhan keperawatan
penyembuhan fisik, keamanan, memiliki adalah perhatian, empati dan kepedulian
banyak energi, biaya perawatan lebih perawat. Aktifitas yang Menunjukkan
rendah, serta menimbulkan perasaan Caring Perawat.
lebih nyaman (Watson, 2012). Hasil Caring adalah esensi keperawatan
penelitian Suryantini (2014) menunjukan yaitu inti nilai-nilai moral keperawatan
hasil adanya hubungan yang positif yang berdasarkan nilai kemanusiaan dan
antara perilaku caring perawat dengan mendahulukan kesejahteraan orang lain,
kepuasan klien. dalam hal ini klien dan keluarganya.
Kepuasan klien terhadap Perilaku caring merupakan inti nilai-nilai
pelayanan keperawatan merupakan moral keperawatan, bahwa inti moral dan
indikator penting dari kualitas pelayanan etik keperawatan adalah tanggung jawab
Rumah Sakit, karena sebagian besar dalam memberikan pelayanan
pelayanan yang ada di rumah sakit keperawatan kepada klien, perawat
diberikan oleh perawat (Laschinger, mempunyai respons terhadap apa yang
Gilbert & Smith, 2011). Penelitian dilakukannya apakah baik atau tidak baik
tentang CBA yang dilakukan Hanan, et secara moral. Perawat selain berperan
all (2013) menunjukkan hasil bahwa sebagai pemberi pelayanan asuhan
(91,1%) klien merasa puas dengan keperawatan kepada klien untuk
perilaku caring yang dilakukan oleh memperoleh penyembuhan dari suatu
perawat. Penilaian Perilaku skala (CBA) penyakit, memenuhi kebutuhan kesehatan
terdiri dari 63 item berdasarkan sepuluh klien secara holistik, melalui kemampuan
Adaptasi Perilaku Caring Perawat…..(Nova, Tuti, Titin) 122
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah Bengkulu, Volume 08, Nomor 02, Oktober 2020

teknikal, dukungan emosional, Caring harus dapat ditunjukkan


psikologis, spiritual, dan sosial. Pemberi perawat dalam setiap melakukan
asuhan keperawatan juga memberi pekerjaannya, ketika ia berbicara,
bantuan bagi klien dan keluarga untuk menyapa, memberikan pendidikan
menetapkan tujuan keperawatan. kesehatan, konseling, dan mendengarkan
Aktivitas ini merupakan bentuk tanggung klien. Sopan santun merupakan perilaku
jawab perawat (Potter & Perry, 2013). caring perawat dalam menghargai
Peneliti berpendapat bahwa martabat manusia, yaitu klien dan
tanggung jawab dalam melaksanakan keluarganya. Karakteristik caring yang
tugas akan terlihat dari seorang perawat ketiga adalah humanistic caring, yaitu
profesional dengan menampilkan proses bantuan yang diberikan kepada
perilaku caring dalam seluruh aktivitas orang lain yang bersifat kreatif intuitif
pelayanan keperawatan. Inti rasa atau kognitif berdasarkan pengembangan
tanggung jawab itu adalah kepekaan nilai-nilai kemanusiaan, menghargai
perawat terhadap penderitaan klien, martabat manusia, dan menanamkan rasa
keluarga, dan peduli dengan situasi serta saling percaya, menghargai kemanusiaan
kondisi lingkungan dimana klien dirawat, dengan bersikap ramah pada klien.
merupakan perilaku caring perawat. Menurut Novieastari (2012),
Perilaku caring merupakan bentuk perilaku caring berfokus pada human
tanggung jawab perawat terhadap science dan human care yang
perannya. dilaksanakan dalam pembentukan nilai
humanistic altruistik. Seorang klien yang
Ramah dalam melayani klien pada masa sehat terbiasa hidup dengan
Hasil penelitian ini menunjukkan pelayanan yang sepenuhnya dipusatkan
bahwa perawat pelaksana selalu ramah pada pemuasan semua keinginan, tentu
dalam melayani klien. Ramah merupakan sewaktu mendapat perawatan akan
salah satu komponen dari sepuluh faktor menuntut perlakuan yang sesuai dengan
caratif caring . Hasil observasi yang diperolehnya dalam hidup sehari-
didapatkan bahwa senyum, gerakan tubuh hari.
membungkuk, dan tutur kata santun Perawat yang ramah dalam
cukup optimal dilakukan perawat saat memberikan pelayanan keperawatan akan
memberikan pelayanan. Hasil penelitian selalu bersikap sopan santun dalam
ini sesuai dengan bahwa caring segala situasi dan kondisi. Hal ini dapat
berimplikasi terhadap praktik berdampak pada proses penyembuhan
keperawatan sehingga perawat yang klien karena klien merasa nyaman dalam
bersikap caring akan berbicara dengan menerima pelayanan. Sikap ramah
ramah dan santun, mempunyai perhatian, perawat akan membuat klien merasa
penuh minat dalam menolong klien, dan akrab dan dekat dalam hubungan
membina hubungan yang saling interpersonal dengan perawat, sehingga
menguntungkan dengan penampilan yang klien bebas mengungkapkan keluhan.
religius dalam setiap melakukan
tindakannya. Tersenyum merupakan Sikap tenang dan sabar dalam
salah satu indikator seorang perawat melayani klien
bersikap ramah, hangat, bergembira, dan Dari delapan partisipan sudah
sabar terhadap klien dan keluarga. menunjukkan sikap tenang dan sabar
Perawat dengan perilaku caring selalu dalam melayani pasien meskipun perawat
melakukan hubungan interpersonal yang berusaha tenang, namun tetap ada rasa
menunjukan kasih sayang dan cinta, ketakutan, khawatir yang mereka rasakan
perilaku caring akan selalu bergembira dan tetap menunjukkan sikap tenang
dengan klien. depan pasien. Respon positif partisipan
Adaptasi Perilaku Caring Perawat…..(Nova, Tuti, Titin) 123
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah Bengkulu, Volume 08, Nomor 02, Oktober 2020

dapat dilihat dari respon ikhlas dan klien, tanpa diminta sekalipun, sehingga
pasrah dalam menghadapi situasi yang akan membuat klien merasa nyaman.
terjadi. Sikap perawat dalam membentuk dan
Sikap tenang dan sabar ditunjukan menghargai sistem nilai humanistik dan
oleh empat dari enam partisipan dalam altruistik. Contoh dalam pelayanan
studi ini. Mereka bersikap tenang dalam keperawatan, yaitu: 1) memanggil dengan
melayani klien walaupun kesibukan nama yang paling disukai klien, 2)
rutinitas harus mereka hadapi. Perawat memenuhi panggilan klien dengan
yang tenang dan sabar dalam melayani segera, kapanpun dibutuhkan klien, 3)
klien akan memberi rasa nyaman kepada merespon dengan segera terhadap
klien yang dirawat dirumah sakit dan panggilan dan perubahan status kesehatan
membutuhkan bantuan perawat. Perasaan klien, 4) menghormati dan melindungi
nyaman akan membantu klien untuk privacy klien, 5) menghargai dan
memperoleh kesembuhan karena secara menghormati pendapat dan keputusan
psikologis klien akan merasa aman ketika klien terkait pengobatan dan
dilayani perawat yang tenang dan penuh perawatannya, 6) menghargai dan
kesabaran. sikap sangat tenang, sabar, mengakui sistem nilai yang dimiliki
dan akrab dengan klien serta klien, 7) melakukan tindakan pemenuhan
memfokuskan diri untuk pemenuhan kebutuhan klien baik fisik, psikologis,
kebutuhan klien. spiritual, dan budaya.
Wardhono (2012) menyatakan Hasil penelitian menunjukkan
bahwa sebagai perawat professional, fakta bahwa inti moral dari sikap caring
maka harus menciptakan hubungan saling ini menunjukkan perawat mengetahui
percaya antara perawat dan klien adalah kebutuhan klien tanpa diminta,
sangat kursial bagi transpersonal caring . mengunjungi kamar klien sebelum bel
Hubungan saling percaya akan berbunyi akan memberikan kepuasan
meningkatkan dan menerima ekspresi kepada semua klien yang dilayani sebagai
perasaan positif dan negatif. customer dari rumah sakit. Kesiapsediaan
Pengembangan hubungan saling percaya perawat memenuhi kebutuhan klien akan
menerapkan bentuk komunikasi untuk membuat citra rumah sakit meningkat
menjalin hubungan dalam keperawatan. dan dampak terhadap citra profesi
perawat di mata klien akan semakin baik.
Selalu siap sedia memenuhi kebutuhan Secara teori oleh Asmuji dan Rohmah
klien (2010) mengungkapkan bahwa dalam
Dari delapan partisipan memerlukan caring perawat, dimana
menunjukkan selalu siap sedia memenuhi perilaku caring perawat salah satunya
kebutuhan klien tidak hanya kebutuhan sebagai pemberi asuhan keperawatan atau
secara fisik namun psikososialspiritual. care provider harus dilaksanakan secara
Hasil observasi menunjukkan bahwa komprehensif atau menyeluruh tetapi
perawat partisipan memiliki juga pada tindakan prevetif.
kesiapsediaan dan dengan sigap Tindakan preventiv dalam upaya
memenuhi kebutuhan klien. Wajah menjaga kesehatan yang bisa dilakukan
perawat tampak segar, tidak terlihat lelah. adalah perawat memberi kebutuhan dasar
Siap sedia memenuhi kebutuhan klien manusia, dimana unsur-unsur yang
merupakan satu dari sepuluh faktor dibutuhkan manusia dalam
caratif caring. Perawat yang sensitif mempertahankan keseimbangan fisiologi
mengetahui kebutuhan klien walaupun maupun pskologis seperti makan, minum
klien belum mengungkapkannya karena berpakaian, istirahat, BAK, BAB dan
segan atau berbagai sebab lainnya, lalu rasa aman dan perlindungan diri.
siap sedia untuk melayani kebutuhan Pemenuhan kebutuhan yang paling
Adaptasi Perilaku Caring Perawat…..(Nova, Tuti, Titin) 124
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah Bengkulu, Volume 08, Nomor 02, Oktober 2020

mendasar perlu dicapai sebelum beralih memberikan motivasi untuk mencapai


ke tingkat yang selanjutnya. Pemberi kesembuhan. Perawat pelaksana
pelayanan kesehatan berperan besar menunjukkan perilaku caring dengan
dalam pemenuhan kebutuhan klien memberikan motivasi kepada klien.
terutama bagi perawat. Perawat sebagai Pengatur ruangan dan ketua tim sebagai
tenaga kesehatan yang 24 jam bersama manajer lini pertama perlu memberi
klien penting kiranya tanggap dan peduli dukungan bagi para perawat pelaksana
terhadap kebutuhan klien, kepedulian untuk selalu memberikan motivasi
dalam pemenuhan kebutuhan klien dapat dengan jalan menciptakan situasi dan
dilakukan perawat dengan menerapkan kondisi lingkungan kerja yang kondusif.
perilaku caring. Caring merupakan
tindakan konkrit yang muncul dengan Sikap empati terhadap klien dan
sendirinya dari keinginan, maksud, atau keluarga
komitmen sehingga dengan perawat Dari delapan partisipan
melakukan perilaku caring, menunjukkan sikap empati terhadap klien
meningkatkan dan melindungi dan keluarga. Hasil penelitian ini
kemanusiaan dengan membantu klien menunjukan sikap empati partisipan
menemukan hikmah dari penyakit, terhadap klien serta keluarganya. Hal
penderitaan, nyeri dan keberadaan (Blais, tersebut tergambar dari pernyataan
et. al 2013). mereka yang ikut merasakan ketika klien
mengalami rasa sakit, sesak nafas, dan
Memberi motivasi kepada klien dalam turut empati dengan kesedihan keluarga
memberikan pelayanan yang berduka karena klien sebagai
Hasil penelitian menunjukkan anggota keluarganya meninggal di rumah
motivasi kepada klien dalam memberikan sakit. Hasil observasi menunjukkan
pelayanan. Empat dari enam partisipan perawat mengucapkan bela sungkawa,
selalu memberikan dukungan moral menepuk punggung keluarga yang
kepada klien sehingga motivasi klien berduka, dan mengelus tangan klien yang
untuk sembuh dan menghadapi sakitnya kesakitan.
lebih besar. Klien akan tumbuh Sikap empati ini merupakan
motivasinya apabila ada dukungan dari indikator perilaku caring perawat
orang-orang disekitarnya, termasuk pelaksana. Hal ini didukung studi
perawat. Motivasi klien seringkali grounded theory tentang faktor
bersifat fisik. Klien dengan perubahan determinan perilaku caring perawat oleh
fungsi fisik mungkin termotivasi untuk Rafii, Oskouie, dan Nikravesh (2004)
mencapai kesembuhan. Klien yang bahwa karakteristik pribadi yang khusus
termotivasi akan tertarik untuk dan sifat kepribadian termasuk emosi
mempertahankan atau meningkatkan perawat, sikap, empati, dan respon
kondisi kesehatannya, dengan organisasi. Karakteristik pribadi seperti
memberikan kerjasama yang baik dalam kata hati, relijius, kepercayaan, filosofi,
tindakan keperawatan yang diterimanya, komitmen, respons, dan altruisme
sehingga klien akan patuh dan taat dalam berkontribusi terhadap perilaku caring
tindakan dan pengobatan yang perawat. Karakteristik faktor ini adalah
dijalaninya (Potter & Perry, 2013). kongruen, empati dan ramah. Kongruen
Pernyataan teori ini menunjukan berarti perawat menanyakan apa adanya
betapa pentingnya dukungan yang dalam berinteraksi dan tidak
diberikan perawat. Caring juga menyembunyikan kesalahan.
dikemukakan sebagai cara yang memiliki Perawat bertindak dengan cara
makna, dimana perawat dalam setiap yang lebih terbuka dan jujur. Empati
melakukan intervensi kepada klien selalu berarti perawat memahami apa yang
Adaptasi Perilaku Caring Perawat…..(Nova, Tuti, Titin) 125
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah Bengkulu, Volume 08, Nomor 02, Oktober 2020

dirasakan klien. Ramah berarti DAFTAR PUSTAKA


penerimaan positif terhadap orang lain Asmuji & Rohmah. (2010). Perilaku
yang sering diekspresikan dengan bahasa Perawat Pada Pemenuhan
tubuh, ucapan tekanan orang lain yang Kebutuhan Manusia. Jakarta
sering diekspresikan dengan bahasa Blais. (2013). Praktik Keperawatan
tubuh, ucapan tekanan suara, sikap Profesional. Jakarta: EGC
terbuka, ekspresi wajah dan lain-lain. BNPB. (2020). Status Keadaan Tertentu
Perawat yang mempunyai karakteristik Darurat Bencana Wabah
demikian akan lebih banyak sabar dan Penyakit Akibat Virus Corona di
empati serta bertanggungjawab dalam Indonesia.
melayani klien. https://bnpb.go.id/berita/status-
keadaan-tertentu-darurat-
bencana-wabah-penyakit-akibat-
KESIMPULAN
virus-corona-di-Indonesia-
Hasil penelitian menunjukkan
diakses tanggal 17 Maret 2020
caring sebagai dasar dalam kesatuan
pukul 21.00 WIB
nilai – nilai kemanusiaan yang universal
Dedi Blacius. (2008). Perilaku Caring
(kebaikan, kepeduliaan, dan cinta
perawat pelaksana di sebuah
terhadap diri sendiri dan orang lain,
rumah sakit di Bandung.
empati, kepedulian). Seorang perawat
http://jki.ui.ac.id/index.php/jki/ar
tetap memiliki perilaku caring dalam
ticle/view/198 diakses 10 Maret
memberikan asuhan keperawatan,
2020 pukul 14.00 WIB
demikian pula saat pandemi berlangsung
Detik. (2020). Bersatu Hadapi Wabah
perawat tetap dapat beradaptasi
Corona.
menerapkan perilaku caring terhadap
https://news.detik.com/kolom/d-
pasien dengan ikhlas meskipun sebagai
4949879/bersatu-hadapi-wabah-
individu mereka memiliki rasa
corona. diakses tanggal 23 Maret
kekhawatiran. Caring digambarkan
2020 pukul 19.40
sebagai moral ideal keperawatan, hal
Dwidiyanti. (2015). Caring Kunci
tersebut meliputi keinginan dan
Sukses Perawatan Mengamalkan
kesungguhan untuk merawat dengan
Ilmu. Semarang: Hasani
profesional.
Kemenkes RI. (2020). Pedoman
Pencegahan Pengendalian Covid-
SARAN
19. Kemkes: Dirjen Pencegahan
Perawat perlu meningkatkan
dan Pengendalian Penyakit.
perilaku caring pada setiap faktor kuratif,
Laschinger, Gilbert & Smith. (2011).
sehingga diharapkan dapat menjadi dasar
Patient Satisfaction As A Nurse-
dalam membentuk pedoman perilaku
Sensitive Outcome. In D. M.
caring perawat dan pedoman pemenuhan
Doran (Ed., Nursing Outcome,
kebutuhan spiritual pada klien. Semangat
The State Of The Science, 2nd
caring harus selalu dihidupkan dalam
Ed. Pp. 359. London: Jones &
diri perawat, hal ini perlu didukung
Bartle Learning
dengan upaya pihak manajemen dalam
Liputan 6 com. (2020). Kasus Corona -
meningkatkan Kesehatan fisik, mental
Covid-19 di Italia Melonjak
dan spiritual perawat sehingga perawat
Makin Banyak Tenaga Medis
dapat memberikan pelayanan
Terinfeksi
keperawatan dengan profesional.
https://www.liputan6.com/global
/read/4205733/kasus-corona-
covid-19-di-italia-melonjak-
makin-banyak-tenaga-medis-
Adaptasi Perilaku Caring Perawat…..(Nova, Tuti, Titin) 126
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah Bengkulu, Volume 08, Nomor 02, Oktober 2020

terinfeksi diakses tanggal 19


Maret 2020 pukul 12.00 WIB.
Malini Hema. (2020). Perawat Garda
Terdepan Dalam Penanganan
Covid-19 Antara Profesionalisme
dan Keselamatan Diri.
https://hariansinggalang.co.id/per
awat-garda-terdepan-dalam-
penanganan-covid-19-antara-
profesionalisme-dan-
keselamatan-diri/diakses tanggal
23 Maret 2020 Pukul 17.00 WIB.
Mcdaniel Dalam Watson, Jean. (2012).
Assessing And Measuring Caring
In Nursing And Health Science
2nd Edition. New York : Springer
Publishing Company Inc.
Nurul, Qomariah. (2012). Hubungan
Kecerdasan Spiritual Dengan
Perilaku Caring Perawat
Pada Praktik Keperawatan Di
Ruang Rawat Inap RSUP Haji
Adam Malik Medan.
http://repository.usu.ac.id/bitstre
am/123456789/31552/7/Cover.p
df diakses tanggal 12 April 2020
pukul 10.00 WIB.
Potter & Perry. (2013). Buku Ajar
Fundamental Keperawatan:
Konsep, Proses Dan Praktek.
Volume II. Edisi Revisi. Jakarta:
EGC.
Wardhono. (2012). Menuju Keperawatan
Profesional. Semarang: Akper
Depkes.
Watson. (2012). Assessing And
Measuring Caring In Nursing
And Health Science 2nd Edition.
New York : Springer Publishing
Company Inc.

Adaptasi Perilaku Caring Perawat…..(Nova, Tuti, Titin) 127

Anda mungkin juga menyukai