P ISSN : 2460-4550
E ISSN : 2720-958X
DOI : https://doi.org/10.36085/jkmu.v8i2.1059
JURNAL ILMIAH
ABSTRAK
Caring merupakan tindakan keperawatan yang didasari keinginan untuk mengerti,
menolong dan mengurangi penderitaan dengan melakukan tindakan terbaik bagi
kesehatan. Perilaku caring juga harus diberikan pada pasien Covid-19. Tujuan penelitian
untuk mengetahui adaptasi perilaku caring perawat pada pasien Covid-19 di ruang Isolasi
RSUD Dr. M.Yunus Bengkulu. Penelitian ini merupakan penelitian Deskriptif dengan
pendekatan kualitatif, melibatkan 10 partisipan sebagai subyek penelitian. Pengumpulan
data dilakukan melalui wawancara mendalam dan observasi mengamati perilaku caring
perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan pada pasien Covid-19. Teknik analisis
data mencakup transkrip hasil wawancara, reduksi data, analisis, interpretasi data dan
triangulasi, yang kemudian disimpulkan. Hasil penelitian di dapatkan, semua partisipan
telah menerapkan aspek caring yaitu sikap peduli, bertanggung jawab, ramah, sikap
tenang, sabar, selalu siap sedia, memberi motivasi, sikap empati terhadap pasien Covid-19
dan keluarga, walaupun ada rasa khawatir dan cemas dalam diri partisipan. Kesimpulan
perawat tetap memiliki perilaku caring dalam memberikan asuhan keperawatan dan dapat
beradaptasi menerapkan perilaku caring terhadap pasien Covid-19 dengan ikhlas
meskipun sebagai individu mereka memiliki rasa kekhawatiran. Disarankan semangat
caring harus selalu dihidupkan dalam diri perawat, hal ini perlu dukungan pihak
manajemen dalam meningkatkan kesehatan fisik, mental dan spiritual perawat sehingga
perawat dapat memberikan pelayanan keperawatan dengan professional.
always be turned on in nurses, this requires support from management in improving the
physical, mental and spiritual health of nurses so that nurses can provide professional
nursing services.
sebuah situs medis online dari Journal of dan marah, dan kurang konsentrasi sangat
American Medical Association, tenaga membutuhkan perhatian, kepekaan, dan
kesehatan yang terinfeksi di China sikap peduli dari perawat untuk
mencapai 3,8% dari total kasus covid-19 menanggapi keluhannya, sehingga
dan tercatat lima kematian dari tenaga perilaku caring sangat dibutuhkan dalam
kesehatan. Terdapat 60% tenaga pelayanan keperawatan (Nurul, 2012).
kesehatan yang terinfeksi selama Pofesi tenaga kesehatan yang
pandemic di Wuhan, China. Di Italia paling sering berinteraksi langsung
sendiri, tenaga kesehatan yang terinfeksi dengan klien adalah perawat. Perawat
mencapai 2.689 sekitar 8 % dari total harus dapat melayani klien dengan
kasus yang ada (Liputan6.com). sepenuh hati dan memerlukan
Peran penting perawat dalam kemampuan untuk memperhatikan orang
pelayanan kesehatan terutama dalam lain, keterampilan intelektual, tehnikal
kondisi wabah Covid-19 saat ini antara dan interpersonal yang tercermin dalam
lain sebagai caregiver yang merupakan perilaku caring. Caring merupakan
peran utama dimana perawat akan terlibat sentral praktek keperawatan. Perilaku
aktif selama 24 jam dalam memberikan caring dari perawat dan pelayanan secara
asuhan keperawatan di tatanan layanan komprehensif serta holistik, membantu
klinis seperti di rumah sakit. Selain itu, memberikan kenyamanan dan ketenangan
perawat juga mempunyai peran sebagai bagi pasien (Kotler, 2008).
edukator, dimana berperan sebagai tim Kemampuan perawat dalam
pendidik yang memberikan edukasi memperhatikan pasien, keterampilan
kepada pasien, keluarga dan masyarakat. intelektual dan interpersonal akan
Perawat berperan dalam memperkuat tercermin dalam perilaku caring
pemahaman masyarakat terkait dengan (Dwidiyanti, 2008). Watson (2004),
apa dan bagaimana Covid-19, berpendapat bahwa seorang perawat harus
pencegahan dan penularan, serta memiliki perilaku caring dalam
bagaimana meningkatkan pengetahuan pelayanannya terhadap pasien, karena
masyarakat tentang tanda dan gejala. Hal hubungan antara pemberi pelayanan
ini dilakukan dalam rangka kesehatan dengan pasien merupakan
meningkatkan sense of crisis, sehingga faktor yang mempengaruhi proses
masyarakat menjadi waspada dan kepuasan dan kesembuhan pasien
menerapkan perilaku pencegahan dan tersebut.
hidup sehat, dan tidak panik. Selain peran Perilaku caring juga harus
diatas, perawat juga berperan dalam diterapkan pada pasien dengan Covid-19,
advokat dimana perawat akan membantu dimana kondisi pasien membutuhkan
mengurangi stigma bagi pasien dan perlakuan khusus. Perawatan di rumah
keluarga yang terindikasi covid positif. sakit akan selektif dilakukan pada pasien
Secara umum, perawat mempunyai peran yang memang betul-betul terindikasi
yang sangat penting baik dari segi penyakit dan tidak memungkinkan
promotif, preventif, dan pelayanan melaksanakan isolasi diri. Pasien positif
asuhan keperawatan dalam kondisi yang tidak mampu melaksanakan isolasi
pandemi ini. mandiri adalah lansia, orang dengan
Tenaga kesehatan dalam hal ini penyakit bawaan, seperti diabetes,
peraway adalah profesi yang terdekat hipertensi, kelainan jantung, serta
bagi pasiennya, akan lebih dahulu masalah paru-paru, karena mereka
mengetahui keadaan dan apa yang membutuhkan layanan perawatan yang
dirasakan pasien. Berbagai keluhan fisik maksimal. Hasil survey awal di Propinsi
dan psikologis seperti kecemasan akan Bengkulu sampai tanggal 9 April 2020
sakit yang dirasakan, mudah tersinggung jumlah total kasus konfirmasi di Provinsi
Adaptasi Perilaku Caring Perawat…..(Nova, Tuti, Titin) 119
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah Bengkulu, Volume 08, Nomor 02, Oktober 2020
Bertanggung jawab dalam memenuhi pada pasien saat merawat pasien, seperti
kebutuhan dasar pasien mengingatkan untuk selalu bersikap
Semua partisipan menunjukkan tenang, jangan stres, berpikir positif,
sikap bertanggung jawab dalam selalu berdoa dan bersyukur.
memenuhi kebutuhan pasien secara Memberikan semangat untuk sembuh,
berhati-hati terhadap pasien Covid-19, memberikan edukasi bahwa penyakit
meskipun masih ada pemenuhan akan sembuh dan keluarga menunggu
kebutuhan spiritual yang belum optimal dirumah dan mengajak pasien untuk
selama pelaksanaan asuhan keperawatan. semngat dan berjuang melawan Covid-
19. Selalu mengingatkan untuk selalu
Sikap ramah dalam melayani pasien bersikap tenang dan jangan stres, berfikir
Partisipan telah menunjukan sikap positif dan banyak berdoa.
ramah dalam melayani pasien Covid-19,
walaupun saat melayani pasien tidak Sikap empati terhadap pasien dan
seperti biasanya karena waktu interaksi keluarga
yang terbatas, namun saat interaksi tetap Partisipan menunjukkan sikap
menunjukkan Bahasa tubuh yang empatinya terhadap klien dan keluarga,
bersahabat. ikut merasakan apa yang dirasakan oleh
pasien, tetapi terkadang ada yang merasa
Sikap tenang dan sabar dalam simpati/terlalu larut dalam masalah
melayani pasien pasien, apalagi jika yang dirawat teman
Partisipan dalam memberikan sendiri. Rasa empati ditunjukkan dengan
pelayanan keperawatan terhadap pasein memahami apa yang dirasakan pasien
Covid-19 sudah menunjukkan sikap dan selau bersedia mendengarkan keluh
tenang dan sabar dalam melayani pasien kesah pasien.
meskipun perawat berusaha tenang,
namun tetap ada rasa ketakutan, khawatir PEMBAHASAN
yang mereka rasakan dan tetap Sikap peduli terhadap pemenuhan
menunjukkan sikap tenang di depan kebutuhan klien
pasien. Respon positif partisipan dapat Perilaku sikap peduli terhadap
dilihat dari respon ikhlas dan pasrah pemenuhan kebutuhan klien masih
dalam menghadapi situasi yang terjadi terdapat keterbatasan seperti saat
melakukan tindakan keperawatan
Selalu siap sedia memenuhi kebutuhan pemasangan infus dengan kondisi alat
pasien pelindung diri yang panas dan
Partisipan sudah menunjukkan berkeringat sehingga menimbulkan rasa
selalu siap sedia memenuhi kebutuhan tidak nyaman saat berinteraksi dekat
Pasien dengan Covid-19 tidak hanya pasien, namun sikap peduli tetap
kebutuhan secara fisik namun psikososial diberikan pada pasien. Hal ini terjadi
spiritual, walaupun minimal kontak karena pasien yang dirawat adalah kasus
dengan pasien tetap siap sedia berupaya Covid -19, sehingga perawat mengikuti
memenuhi kebutuhan pasien dengan protokol kesehatan.
memantau lewat monitor serta saling Temuan ini didukung oleh
membantu sesama perawat bila kondisi beberapa teori Watson (2012) tentang
pasien total care. Human care yang menyatakan 10 faktor
yang dapat mencerminkan perilaku
Memberi motivasi kepada pasien Caring dari seorang perawat. Salah
dalam memberikan pelayanan satunya “mengembangkan sensitifitas
Partisipan dalam merawat pasien untuk diri sendiri terhadap diri sendiri
Covid-19 tetap memberikan motivasi dan orang lain. Perilaku caring dalam
Adaptasi Perilaku Caring Perawat…..(Nova, Tuti, Titin) 121
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah Bengkulu, Volume 08, Nomor 02, Oktober 2020
dapat dilihat dari respon ikhlas dan klien, tanpa diminta sekalipun, sehingga
pasrah dalam menghadapi situasi yang akan membuat klien merasa nyaman.
terjadi. Sikap perawat dalam membentuk dan
Sikap tenang dan sabar ditunjukan menghargai sistem nilai humanistik dan
oleh empat dari enam partisipan dalam altruistik. Contoh dalam pelayanan
studi ini. Mereka bersikap tenang dalam keperawatan, yaitu: 1) memanggil dengan
melayani klien walaupun kesibukan nama yang paling disukai klien, 2)
rutinitas harus mereka hadapi. Perawat memenuhi panggilan klien dengan
yang tenang dan sabar dalam melayani segera, kapanpun dibutuhkan klien, 3)
klien akan memberi rasa nyaman kepada merespon dengan segera terhadap
klien yang dirawat dirumah sakit dan panggilan dan perubahan status kesehatan
membutuhkan bantuan perawat. Perasaan klien, 4) menghormati dan melindungi
nyaman akan membantu klien untuk privacy klien, 5) menghargai dan
memperoleh kesembuhan karena secara menghormati pendapat dan keputusan
psikologis klien akan merasa aman ketika klien terkait pengobatan dan
dilayani perawat yang tenang dan penuh perawatannya, 6) menghargai dan
kesabaran. sikap sangat tenang, sabar, mengakui sistem nilai yang dimiliki
dan akrab dengan klien serta klien, 7) melakukan tindakan pemenuhan
memfokuskan diri untuk pemenuhan kebutuhan klien baik fisik, psikologis,
kebutuhan klien. spiritual, dan budaya.
Wardhono (2012) menyatakan Hasil penelitian menunjukkan
bahwa sebagai perawat professional, fakta bahwa inti moral dari sikap caring
maka harus menciptakan hubungan saling ini menunjukkan perawat mengetahui
percaya antara perawat dan klien adalah kebutuhan klien tanpa diminta,
sangat kursial bagi transpersonal caring . mengunjungi kamar klien sebelum bel
Hubungan saling percaya akan berbunyi akan memberikan kepuasan
meningkatkan dan menerima ekspresi kepada semua klien yang dilayani sebagai
perasaan positif dan negatif. customer dari rumah sakit. Kesiapsediaan
Pengembangan hubungan saling percaya perawat memenuhi kebutuhan klien akan
menerapkan bentuk komunikasi untuk membuat citra rumah sakit meningkat
menjalin hubungan dalam keperawatan. dan dampak terhadap citra profesi
perawat di mata klien akan semakin baik.
Selalu siap sedia memenuhi kebutuhan Secara teori oleh Asmuji dan Rohmah
klien (2010) mengungkapkan bahwa dalam
Dari delapan partisipan memerlukan caring perawat, dimana
menunjukkan selalu siap sedia memenuhi perilaku caring perawat salah satunya
kebutuhan klien tidak hanya kebutuhan sebagai pemberi asuhan keperawatan atau
secara fisik namun psikososialspiritual. care provider harus dilaksanakan secara
Hasil observasi menunjukkan bahwa komprehensif atau menyeluruh tetapi
perawat partisipan memiliki juga pada tindakan prevetif.
kesiapsediaan dan dengan sigap Tindakan preventiv dalam upaya
memenuhi kebutuhan klien. Wajah menjaga kesehatan yang bisa dilakukan
perawat tampak segar, tidak terlihat lelah. adalah perawat memberi kebutuhan dasar
Siap sedia memenuhi kebutuhan klien manusia, dimana unsur-unsur yang
merupakan satu dari sepuluh faktor dibutuhkan manusia dalam
caratif caring. Perawat yang sensitif mempertahankan keseimbangan fisiologi
mengetahui kebutuhan klien walaupun maupun pskologis seperti makan, minum
klien belum mengungkapkannya karena berpakaian, istirahat, BAK, BAB dan
segan atau berbagai sebab lainnya, lalu rasa aman dan perlindungan diri.
siap sedia untuk melayani kebutuhan Pemenuhan kebutuhan yang paling
Adaptasi Perilaku Caring Perawat…..(Nova, Tuti, Titin) 124
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah Bengkulu, Volume 08, Nomor 02, Oktober 2020