Disusun oleh :
RUMEYDA CHITRA PUSPITA
S021508055
PEMINATAN : EPIDEMIOLOGI DAN BIOSTATISTIKA
SEMESTER 1
PROGRAM PASCASARJANA
ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2015
1. Definisi Epidemilogi Sosial (Social Epidemiology)
a. Paradigma Bio-Psikososial
Paradigma bio-psikososial berbeda dengan paradigma biologis yang
mengasumsikan bahwa penyakit merupakan satu-satunya faktor resiko yang
ditimbulkan oleh individu, sehingga faktor-faktor sosial seakan tidak nyata atau
tidak terlibat didalamnya. Sedangkan pradigma bio-psikologi menganggap bahwa
biologi organisme ditentukan oleh tingkat lingkungan dan interaktif, dengan kata
lain, berasumsi bahwa penyakit merupakan produk yang dihasilkan dari interaksi
antara faktor-faktor sosial, faktor-faktor individu dan faktor biologis. Setiap
individu memiliki sejarah budaya masing-masing yang menentukan mengapa dan
bagaimana individu tersebut terkena penyakit sebagai faktor resiko, serta
ditambah interaksi faktor sosial dan biologis
b. Populasi Perspektif
Populasi perspektif merupakan suatu konsep yang signifikan dibidang
epidemiologi sosial. GeoffreyRose menunjukkan bahwa individu dalam suatu
populasi tidak dapat dipisahkan dari faktor risiko timbulnya penyakit, sehingga
populasi perspektif memiliki arti penting dalam sosial epidemiologi. Sebuah
populasi memiliki tingkat resiko penyakit yang tinggi, dapat dilihat dari
keseluruhan masyarakatnya, faktor-faktor sosial yang mempengaruhi, sehingga
dapat dibandingkan dalam sosial epidemiologi, mengapa suatu populasi X
memiliki tingkat morbiditas dan mortalitas lebih tinggi daripada populasi Y.
c. Menggunakan Pendekatan Statistik Multilevel Analisis
Penggunaan pendekatan statistik baru, seperti multilevel analisis untuk
menentukan dampak dari faktor-faktor sociostructural (struktur sosial) pada
kesehatan merupakan konsep penting dalam epidemiologi sosial. Analisis
multilevel memungkinkan beberapa tingkat analisis harus diperhitungkan secara
bersamaan dan lebih efektif daripada analisis multivariat konvensional. Pada
pendekatan ini ditekankan pada komposisi penjelasan yaitu dalam suatu populasi
masyarakat terdapat beberapa individu yang terdapat variasi perbedaan
didalamnya, serta pada penjelasan kontekstual, yaitu tingkat faktor sosial,
seperti fitur lingkungan sosial dan fisik, yang berpengaruh pada kesehatan dalam
interaksi dengan karakteristik individu. Sosial epidemiologi sangat bersangkutan
dengan fitur efek sosial, dengan pendekatan statistik baru seperti analisis
multilevel memungkinkan utuk memeriksa pentingnya individu dan faktor-faktor
sosial atau inetraksi keduanya, sehingga dapat dikontrol dengan analisis
multilevel secara bersamaan.
Pendekatan ini memungkinkan epidemiologi untuk mengembangkan
analisis kuantitatif dan struktural dari faktor-faktor sosial yang dapat
mempengaruhi kesehatan, dan telah memberikan kontribusi signifikan terhadap
perkembangan sosial epidemiologi.
d. Pentingnya Teori
Epidemiologi sosial mengharuskan penggunaan teori membuat hipotesis
dan menginterpretasikan hasil. Sosial epidemiologi menentukan variabel dalam
model statistik berdasarkan kerangka kerja konseptual yang menunjukkan
hubungan hirarkis di antara faktor-faktor sosial epidemiologi. Kerangka kerja
ini dibangun di atas teori.
Teori merupakan alat penting dalam studi sosial epidemiologi. Berkman
dalam sosial epidemiologi mengatakan bahwa, tanpa hipotesis yang jelas, teori
dapat didukung maupun disangkal, tanpa memiliki pemahaman yang jelas tentang
fosil sekuensing atau biologis yang masuk akal dan tanpa diartikulasikan dalam
teori dan konsep yang spesifik untuk memandu penyelidikan, maka tidak akan
dapat membuat kemajuan.
Model konseptual dari life course epidemioogi mennurut WHO (2000) antara lain:
1. Sebuah model periode kritis
2. Sebuah model masa kritis dengan pengubah efek kemudian
3. Akumulasi risiko dengan penghinaan independen dan tidak berkorelasi
4. Akumulasi risiko dengan penghinaan berkorelasi ( clustering, rantai atau
jalur risiko )
Model masa kritis adalahketika penghinaan selama tertentu periode
perkembangan memiliki efek abadi atau seumur hidup pada struktur atau fungsi
organ, Jaringan dan sistem tubuh. Bukti menunjukkan bahwa faktor-faktor
kehidupan yang kemudian dapat mengubah risiko ini awal (model 2).
Sebaliknya, akumulasi bertahap model risiko mendorong para peneliti untuk
belajar bagaimana faktor risiko kehidupan setiap tahap menggabungkan untuk
meningkatkan risiko penyakit. Melakukan penghinaan terpisah dan independen
secara bertahap menyebabkan jangka panjang kerusakan kesehatan (model 3).
Faktor risiko cenderung cluster dalam hal sosial bermotif,sebagai contoh,
mereka yang tinggal di masa kanak-kanak yangmerugikan keadaan sosial lebih
mungkin untuk lahir rendah berat danterkena miskin diet, masa kanak-kanak infeksi
dan merokok pasif. Eksposur ini dapat meningkatkan risiko penyakit pernapasan
yang dewasa, mungkin melalui rantai risiko atau jalur dari waktu ke waktu dimana
salah satu efek samping (atau pelindung) mengalami akan cenderung menyebabkan
lagi pengalaman (pelindung) yang merugikan secara kumulatif (model 4).
Kematian
Hasil metabolisme
Resistensi insulin
Obesitas
Diabetes tipe 2
Hasil Perilaku
Alkohol atau penyalahgunaan obat
Rokok
Sumber :
Braveman, Paula and Barclay, Colleen. (2009). Health Disparities Beginning in Childhood: A Life-
Course Perspective. Pediatrics Volume 124, Supplement 3. Hh S165.
14. Tabel Daftar Penyakit/ Kematian Di Usia Dewasa yang Berhubungan
dengan Berat Badan Lahir Rendah (Low Birth Weight)
Kematian
Sumber :
Braveman, Paula and Barclay, Colleen. (2009). Health Disparities Beginning in Childhood: A Life-
Course Perspective. Pediatrics Volume 124, Supplement 3. Hh S165.
DAFTAR PUSTAKA
Berkman Lisa F. and Kawachi Ichiro. 2000. (Eds) Social Epidemiology. Newyork:
Oxford University Press. Hh 3-12
Braveman, Paula and Barclay, Colleen. (2009). Health Disparities Beginning in
Childhood: A Life-Course Perspective. Pediatrics Volume 124, Supplement
3. Hh S165.
Cable, Noriko. 2014. Life Course Approach in Social Epidemiology: An Overview,
Application and Future Implications. J Epidemiol;24(5):347-352
De Stavola, Bianca L., Nitsch, Dorothea., Silva, Isabel dos Santos. 2005. Statistical
Issues in Life Course Epidemiology. American Journal of Epidemiology:
163(1) 84-96
Eriksson, J G., Forsén, T., Tuomilehto, J., Osmond, C., Barker, D J P. 2001. Early
growth and coronary heart disease in later life: longitudinal study. National
Public Health Institute, Department of Epidemiology and Health Promotion,
Diabetes and Genetic Epidemiology Unit,. BMJ;322:949–53
Hasanbasri, Mubasysyir. 2012. Teaching Social Epidemiology and Social
Determinants of Health in the MPH Program of Gadjah Mada University –
Indonesia. Paper Indonesian Network for Epidemiologists National Meeting in
Surakarta of Central Java. Hh 2.
Honjo, Kaori. 2004. Social Epidemiology: Definition, History, and Research
Examples. Environmental Health And Preventive Medicine 9, Hh 193.
Kaplan, George A., Pamuk, Elsie R., Lynch, John W., Cohen, Richard D., Balfour,
Jennifer L. 1996. Inequality in income and mortality in the United States:
analysis of mortality and potential pathways. Paper of National Center for
Health Statistics, Centers for Disease Control and Prevention. Vol. 312:999-
1003
Kuh, D., Shlomo, Y Ben., Lynch, J., Hallqvist, J., Power, C. 2003. Life Course
Epidemiology. J Epidemiol Community Health;57:778–783
Leon, David A., Lithell, Hans O., Vågerö, Denny., Koupilová, Ilona., Mohsen,
Rawya., Berglund, Lars., Lithell, Ulla-Britt., McKeigue, Paul M. 1998.
Reduced fetal growth rate and increased risk of death from ischaemic heart
disease: cohort study of 15 000 Swedish men and women born 1915-29.
Department of Epidemiology and Population Health, London School of
Hygiene and Tropical Medicine, London. BMJ;317:241–5
Macintyre, Sally., Ellaway, Anne., Der, Geoff., Ford, Graeme and Hunt, Kate.
1998. Do housing tenure and car access predict health because they are simply
markers of income or self esteem? A Scottish study. J Epidemiol Community
Health;52:657–664
Murray, Emily T., Mishra, Gita D., Kuh, Diana., Guralnik, Jack., Black, Stephanie.,
and Hardy, Rebecca. 2011. Life Course models of socioeconomic position and
cardiovascular risk factors: 1946 Birth Cohort. Ann Epidemiol:(8): 589–597.
Murti, Bhisma. 2011. Social Epidemiology (Resensi). Jurnal Kedokteran
Indonesia, Vol. 2/No. 1. Hh 102.
Oakes, J. Michael., Kaufman, Jay S. 2006. Methods in Social Epidemiology.
Library of Congress Cataloging-in-Publication Data. Hh 10-11
Porta, Miquel. 2014. A Dictionary of Epidemiology. International Epidemiological
Association. Sixth edition. Hh 264