Anda di halaman 1dari 19

PENGANTAR EPIDEMIOLOGI

Devhy
deevhy@gmail.com

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA MEDIKA PPNI BALI 2017


SUB TOPIK
Pengertian Epidemiologi
Ruang lingkup
Sejarah perkembangan

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA MEDIKA PPNI BALI 2017


Pengertian
Berasal dari Bahasa Yunani
Epi = atas, pada,
Demos = penduduk,
logos = studi (ilmu)

Ilmu yang mempelajari distribusi frekuensi dan determinan penyakit di


populasi.

Ilmu yang mempelajari frekuensi, distribusi dan faktor yang mempengaruhi


kejadian penyakit atau masalah kesehatan lainnya di populasi sehingga dapat
dicari cara penanggulangannya.

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA MEDIKA PPNI BALI 2017


Determinan
Penyakit
(status Populasi
kesehatan)

Epidemiologi
Frekuensi mempelajari: Metode

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA MEDIKA PPNI BALI 2017


Ruang lingkup Epidemiologi meliputi:
Penyakit menular
Penyakit tidak menular
Cedera/kecelakaan
Kesehatan mental
Gizi
Lingkungan
Perilaku berisiko
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA MEDIKA PPNI BALI 2017
Sejarah Epidemiologi
Tonggak I (menghubungkan kejadian penyakit dengan penyebab yang rasional)
Ahli epidemiologi pertama
Hippocrates 460 377 SM
Ahli Epidemiologi yang pertama
The Father of Medicine
Menjelaskan terjadinya penyakit dari dasar yang rasional dan
dihubungkan dengan lingkungan
Buku yang ditulis: Epidemic I, Epidemic II, On Airs, Waters, and
Places
Memperkenalkan istilah epidemic dan endemic

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA MEDIKA PPNI BALI 2017


Sejarah Epidemiologi
Tonggak I
Galen 129 199 M
Ahli bedah tentara romawi
Bapak Fisiologi Eksperimental
Faktor Prokatartik (cara hidup orang) dan
temperamen mempengaruhi kesehatan dan penyakit
Pengaruh lingkungan (geografi dan iklim) miasma
(istilah umum untuk partikel dalam udara)
Malaria udara buruk
Teori miasma

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA MEDIKA PPNI BALI 2017


Sejarah Epidemiologi
Tonggak I
Thomas Sydenham (1624 1689)
Hippocrates nya Inggris
The Father of English medicine
Perubahan atmosfer (cuaca) mengakibatkan
epidemik

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA MEDIKA PPNI BALI 2017


Sejarah Epidemiologi
Tonggak II
Demographic Approach
penghitungan kejadian penyakit, kelahiran dan kematian

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA MEDIKA PPNI BALI 2017


Sejarah perkembangan epidemiologi
DEMOGRAPHIC APPROACH
Kelahiran vital statistik
John Graunt
Analisis data mortalitas dalam tahun 1662
Melakukan kuantifikasi yang pertama dari pola
kelahiran, kematian dan kejadian penyakit
Mencatat perbedaan laki-laki dan perempuan,
kematian bayi yang tinggi, perbedaan urban-
rural, dan variasi musiman
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA MEDIKA PPNI BALI 2017
Sejarah Epidemiologi
Tonggak III Eksperimen Alamiah
Willian Farr
Melakukan pengumpulan data secara sistematik
dan statistik kematian di Inggris
Bapak Statistik vital modern dan surveilans
Memperluas analisis data morbidtas dan
mortalitas epidemiologi
Melihat efek status perkawinan, pekerjaan dan
ketinggian
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA MEDIKA PPNI BALI 2017
Sejarah Epidemiologi
Tonggak III Eksperimen alamiah
John Snow (1813 1858)
Ahli anestesi
Melakukan serial investigasi kolera di London
Bapak Epidemiologi Modern
Melakukan studi epidemik kolera (1854)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA MEDIKA PPNI BALI 2017


Tonggak IV
True eksprimental
Edward Jenner
Mendukung teori Fracastorius
Menerima teori germ penyakit
Penemu vaksin cacar (akhir tahun 1700)
Louis Pasteur
Berkontribusi dalam menguatkan teori germ penyakit
dengan mendemonstrasikan efektivitas imunisasi pada
pencegahan rabies dalam tahun 1885
Belum mampu mengisolasi virus rabies menghalau
teori miasma
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA MEDIKA PPNI BALI 2017
Tonggak IV
True eksprimental
Studi epidemiologi klasik awal
James Lind
Melakukan studi epidemiologi ekperimen
pada etiologi dan pengobatan scurvy (1753)
Makan jeruk merupakan obat untuk scurvy

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA MEDIKA PPNI BALI 2017


Sejarah perkembangan epidemiologi modern
Doll dan Hill (1950)
Studi Merokok dan kaitannya dengan kanker paru dan studi
penyakit kardiovaskular pada penduduk Framingham,
Massachusetts
(Dawber, Kannel, dan Lyell, 1963. Gordon, Castelli, Hjortland, Kannel,
dan Dawber, 1977)
Riset epidemiologi pada penyakit kronik
(Freedman, Chear, Srinivasan, Webber, dan Berenson, 1985)
Bogalusa Heart Study
(Stamler, Wentworth, dan Neaton, 1986)
Multiple Risk Factor Intervention Trial

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA MEDIKA PPNI BALI 2017


Peranan epidemiologi (1)
Penyelidikan modus transmisi (cara penularan)
penyakit baru
Penentuan sebab-sebab penyakit
Penentuan riwayat alamiah penyakit
Pengamatan spektrum penyakit

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA MEDIKA PPNI BALI 2017


Lanjutan
Penilaian intervensi program kesehatan
komunitas
Penyusunan prioritas penanggulangan penyakit
Perbaikan cara diagnosis, pengobatan dan
prognosis penyakit klinis
Riset peningkatan kualitas pelayanan kesehatan
Penyediaan saksi ahli dalam pengadilan
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA MEDIKA PPNI BALI 2017
Bagaimanakah peran epidemiologi dalam
dunia keperawatan?

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA MEDIKA PPNI BALI 2017


TERIMA KASIH

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA MEDIKA PPNI BALI 2017

Anda mungkin juga menyukai