Anda di halaman 1dari 24

EDISI EPIDEMIOLOGI

Skrining/Penapisan
Dalam Epidemiologi
NAJMAH, SKM, MPH | PUBLIC HEALTH | SRIWIJAYA UNIVERSITY

Website:
www.metopidfkmunsri.blogspot.com

Email :
najem240783@yahoo.com

Facebook:
Najmah Usman

SENSITIVITAS VS
SPESIFISITAS

MELAKUKAN
SKRINING
KESEHATAN

KASUS

PRINSIP DAN
DEFINISI
SKRINING

SKRINING VS
PENEMUAN KASUS

KRITERIA
SKRINING
PENYAKIT

NILAI PREDIKSI
POSITIF
VS
NILAI PREDIKSI
NEGATIF

MAPPING LESSON PLAN

LATIHAN DAN
PEMAHAMAN
KOMPETENSI
TERCAPAI

Kompetensi Dasar
Mahasiswa mampu menjelaskan tes
skrining/penapisan dalam epidemiologi

Menjelaskan konsep
skrining/penapisan
dalam epidemiologi

Mampu
menginterpretasikan
hasil skrining/penapisan
dalam epidemiologi

Mampu menjelaskan
perhitungan skrining/
penapisan dalam
epidemiologi

menjelaskan prinsip
dalam
skrining/penapisan

Outline

Definisi & Prinsip Skrining/ Penapisan

Bagaimana melakukan skrining kesehatan ?

SENSITIVITAS VS SPESIFISITAS

NPP (NILAI PREDIKSI POSITIF ) VS NPN (NILAI


PREDIKSI NEGATIF)

KALKULASI DAN PERHITUNGAN

Apa itu Skrining/Penapisan ?


Kaca pembesar =
Alat Skrining ?

DETEKSI PENYAKIT

DIAGNOSA POPULASI

POPULASI SEHAT LUAS

IDENTIFIKASI RISIKO

Web (2005)

A Dictionary of Epidemiology
(1951)

Test pada populasi sehat

Pemeriksaan cepat

Asimptomatik

Penapisan populasi subjek

Penapisan populasi subjek

Tidak untuk diagnosis


individu

Berisiko tinggi

Skrining/Penapisan

population-wide approaches

Penemuan Kasus

opportunistic attempt approaches


Menurut Marchand, et.al (1998) dalam
pembahasan jurnalnya mengenai
perbandingan efektivitas biaya antara
skrining/penapisan dan penemuan kasus
TBC, skrining/penapisan lebih efektif
dibandingkan dengan penemuan kasus
di fasilitas kesehatan dengan asumsi tidak
terjadi infeksi nosokomial disana

Pelaksanaan Skrining Kesehatan

biological
onset

Early Diagnosis
Possible

Usual Clinical
DIagnosis

Outcome

Gambar 1. Riwayat Alamiah Suatu Penyakit

IDEAL

biological
onset

Early Diagnosis
Possible

Usual Clinical
DIagnosis

Outcome

NOT
IDEAL

NOT
IDEAL

CONTOH 1:
Skrining/Penapisan pada Kanker leher rahim
Praktek
standar
untuk
menskrining/penapisan Ca-servics
pada
wanita
adalah
menggunakan metode sitologi
(Pap Smear), dan ketika hasil
sitologi
positif
mendiagnosis
Cervical Intraepithelial Neoplasia
(CIN)
didasarkan
pada
pemeriksaan
kolposkopi
selanjutnya, biopsi lesi yang
mencurigakan, dan kemudian
pengobatan hanya saat CIN2+
telah dikonfirmasi secara histologi.
Metode
skrining/penapisan
tradisional
ini
membutuhkan
sumber daya manusia yang
sangat terlatih dan peralatan
laboratorium dalam jumlah yang
besar.

Prinsip Skrining
(Kriteria Penyakit yang Diskrining)

penyakit
yang
parah

Aman
dan
dapat
diterima

Akurat
dan
reliable

Kriteria

Mengerti
riwayat
alamiah
penyakit

Kebijakan,
prosedur dan
tingkatan uji
harus
ditentukan

Dilakukan
pada saat
yang
tepat

Sensitivitas VS Spesifisitas
Salah satu kriteria dalam tes skrining/penapisan adalah

akurat dan

realibilitas. Akurat menunjukkan sejauh mana hasil skrining/penapisan

sesuai dengan kenyataannya. Sedangkan reliabilitas berhubungan dengan


standardisasi perangkat pengujian atau test konfirmasi
Thornier dan Remain (1961) menemukan
sebuah metode yang bernama Screening Test
Thorner-Remain. Metode ini berupa alat
konfirmasi diagnosis berupa tabulasi 2 x 2 yang
menghasilkan nilai sensitivitas, spesifisitas, nilai
prediktif dan prevalensi

Sensitivitas vs Spesifisitas

Sensitivitas adalah ukuran yang mengukur


seberapa baik sebuah tes skrining/penapisan
mengklasifikasikan orang yang sakit benarbenar sakit. Sensitivitas digambarkan sebagai
persentase orang dengan penyakit dengan
hasil test positif juga.

Spesifisitas merupakan ukuran yang mengukur


seberapa baik sebuah tes skrining/penapisan
mengklasifikasikan orang yang tidak sakit
sebagai orang benar benar yang tidak
memiliki
penyakit
pada
kenyataanya.
Sensitivitas digambarkan sebagai persentase
orang tanpa penyakit yang secara test
negatif(1).

FALSE NEGATIF

SENSITIVITAS rendah
= False negatif tinggi

FALSE POSITIF

SPESIFISITAS rendah
= False positif tinggi

Nilai Prediksi Positif (NPP) &


Nilai Prediksi Negatif (NPN)
Nilai prediksi positif adalah persentase dari semua
orang dengan hasil tes positif pada orang yang
benar sakit, Sedangkan Nilai Prediksi Negatif adalah
persentsi dari semua orang dengan hasil tes negative
pada orang yang benar-benar sehat.

90

% of NPP

52

% of NPN

Perhitungan Sensitivitas &


Spesifisitas
Status penyakit/kondisi kesehatan

Positif

Positif/Sakit

Negatif/Sehat

Positif Benar/PB

Positif Palsu/PP

(True positives)

(False Positives)

Negatif Palsu/NP

Negatif Benar/NB

(False Negatives)

(True Negatives)

Hasil tes

Negatif

Contoh Kasus 1: Test Pap Smear dan


Penyakit Kanker Serviks
Status Kanker Servik

Positif
Tes Pas Smear

Negatif

Positif

Negatif

Positif Benar/PB
(True positives)
50

Positif Palsu/PP
(False positives)

Negatif Palsu/NP
(False Negative)

Negatif Benar/NB
(True Negative)

10

90

45

Gambar 2. Kemungkinan outcome dari test skrining/penapisan (1), contoh pada kasus tes pas
smear dan kejadian Kanker Serviks,

Rumus Sensitivitas & Spesifisitas

Rumus Nilai Prediktif Positif (NPP) &


Nilai Prediktif Negatif (NPN)

EXERCISE 1
Tabel 1. Data Hasil Tes HIV pada pengguna narkoba suntik pada Provinsi
X di Negara Z
Tes pada
Pengguna
Narkoba Suntik

Positif

Negatif

Total

Positif

500

50

550

Negatif

30

420

450

Total

530

470

1000

Tes HIV

Lakukan perhitungan untuk tabel di atas, hitunglah sensitivitas,


spesifisitas, nilai prediktif positif dan nilai prediktif negative, dan
interpretasikan?

EXERCISE 2
Sebuah Tes Skrining/penapisan dengan mamografi untuk mendeteksi
kanker payudara di Provinsi X sedang dievaluasi keefektifan dan
sensitivitasnya. Mamografi tersebut dilakukan pada 880 WUS. Dan
didapatkan fakta bahwa dua ratus orang yang didiagnosis terkena
penyakit kanker payudara, hasil ujinya Positif. Sedangkan dua puluh
orang yang terkena kanker payudara, menunjukkan hasil uji yang
Negatif. Dan terdapat 30 orang yang tidak terkena penyakit kanker
payudara, hasil mamografinya Positif. Berdasarkan Informasi tersebut,
maka :
a. Identifikasikan jumlah WUS yang masuk dalam kategori : Positif
Benar/True Positive ; Positif Palsu-False Positive; Negatif PalsuFalse
Negative dan Negatif Benar True Negative? Gambarkan tabelnya
b. Hitunglah presentase Sensitivitasnya?
c. Tentukan berapa Spesivisitasnya?
d. Berapakah nilai prediktif positifnya?
e. Berapakah nilai prediktif negatifnya?
f. Berikan satu contoh perhitungan sensitivitas dan spesifisitas pada
data kesehatan?

EXERCISE 2
Dilakukan Tes Criatinine Kinase untuk Membantu Diagnosis Infark Otot
Jantung pada Rumah Sakit X, hasil diperoleh sebagai berikut:

Hasil CK tes

Infark Otot Jantung


Ya

Tidak

Total

Positif (>=80IU)

230

16

246

Negatif(<80IU)

15

116

131

Total

245

122

377

Hitunglah sensitivitas dan spesifisitas dari skrining/penapisan Infark


otot jantung? Berapa jumlah positif benar dan negative benar pada
skrining/penapisan ini?

REFERENSI

1.
Webb P, Bain C, Pirozzo S. Essential Epidemiology, An Introduction for Students and Health Professionals. New
York: Cambridge University Press; 2005.
2.
Marchand R, Tousignant, Chang H. Cost-effectiveness of screening compared to case-finding approaches to
tuberculosis in long-term care facilities for the elderly. International Journal of Epidemiology. 1999 28 Maret
2014;28:563-70.
3.

Last JM. A Dictionary of Epidemiology. Edition F, editor. New York: Oxford University Press; 2001.

4.
Bhopal RS, editor. Concepts of Epidemiology: An integrated introduction to the ideas, theories, principles and
methods of epidemiology; 2002. United State: Oxford University Press; 2002.
5.
Bonita R, Baeglehole R, Kjellstorm T. Basic of Epidemiology. Switzerland: WHO Press; 2006 [cited. Available from:
http://whqlibdoc.who.int/ publications/2006/9241547073_eng.pdf.
6.
Unit Pengkajian Teknologi Kesehatan. Skrining Kanker Leher Rahim dengan Metode Inspeksi Visual dengan
Asam Asetat (IVA). Jakarta: Departemen Kesehatan; 2008 [cited. Available from:
http://buk.depkes.go.id/index.php? option=com_docman&task=doc_download&gid=279&Itemid=142.

7.
WHO. The ASSIST project - Alcohol, Smoking and Substance Involvement Screening Test. Journal [serial on the
Internet]. 2007 Date: Available from: http://www.who.int/substance_abuse/activities/assist/en/.
8.

Ryadi S, Wijayanti. Dasar- Dasar Epidemiologi. Jakarta: Salemba Medika; 2011.

9.
Murti B. Validitas dan Realibilitas Pengukuran. Journal [serial on the Internet]. 2011 Date: Available from:
http://fk.uns.ac.id/index.php/ download/file/61.
10.

Giesecke J. Modern Infection Disease EPidemiology. Second Edition ed. USA: Oxford University Press Inc.; 2002.

11.

Timmreck TC. Epidemiologi Suatu Pengantar. Jakarta: EGC; 2001.

THANK YOU!

FOR YOUR ATTENTION


SALAM CERDAS, TIADA BATAS UNTUK MENJADI CERDAS
Website:
www.metopidfkmunsri.blogspot.com
Email :
najem240783@yahoo.com
Facebook:
Najmah Usman

Anda mungkin juga menyukai