Anda di halaman 1dari 34

1

Statistik Vital & Indikator Status


Kesehatan
Epidemiologi Intermediate

Dr. dr. Edison, MPH.

FAKULTAS KEDOKTERAN Indira Ika Christianti


PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT MAGISTER
UNIVERSITAS ANDALAS
2120322009
METODE PENGUMPULAN DATA 2

METODE PENGUMPULAN DATA

Sensus Penduduk
• Seluruh populasi
• UU no. 16 tahun 1997 tentang statistik

Survey
• Sampling

Registerasi
• Catatan administrasi
METODE PENGUMPULAN DATA 3

KLASIFIKASI SENSUS PENDUDUK

1. Sensus de jure
Pencacahan jiwa yang dilakukan di tempat penduduk tersebut tinggal secara resmi
2. Sensus de facto
Pencacahan jiwa di tempat mereka ditemukan oleh petugas lapangan

Tahun
Penduduk
berakhiran 0

Waktu Tahun
Pertanian
Pelaksanaan berakhiran 3

Tahun
Ekonomi
berakhiran 6
METODE PENGUMPULAN DATA 4

KLASIFIKASI SENSUS PENDUDUK


3. Metode Canvasser
 Petugas mendatangi tempat tinggal penduduk
 Mengisi daftar pertanyaan
(+) Data Lengkap
(+) Meminimalisir pemalsuan data
(-) Lebih lama karena keterbatasan SDM
4. Metode Householder
 Pengisian daftar pertanyaan dilakukan oleh penduduk sendiri.
(+) Cepat dan praktis
(-) Data kurang valid
METODE PENGUMPULAN DATA

5
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN SENSUS PENDUDUK

KELEBIHAN KEKURANGAN

a) Paling akurat a) Biaya >>


b) Cakupan seluruh populasi– b) Kurang update
Sampling error c) Content error
c) Sebagai dasar perencanaan d) Kemungkinan tidak semua
d) Sampling frame untuk survai lain tercacah
e) Penyajian data sampai Unit e) Kesulitan dalam mendata semua
terkecil (kecamatan & kelurahan) anggota populasi yang relevan
METODE PENGUMPULAN DATA
6
Faktor yang Mempengaruhi Rincian Data yang diambil Saat
Sensus

1. Kebutuhan dan kepentingan negara


2. Keadaan keuangan negara
3. Kemampuan teknis pelaksanaan
4. Kesepakatan internasional, untuk perbandingan antar negara
METODE PENGUMPULAN DATA

7
PERSIAPAN PELAKSANAAN SENSUS

Menentukan system pencacahan, tanggal sensus dan waktu uji cobanya

Menentukan tipe dan isi kuesioner

Uji Instrumen

Mempersiapkan peta dan daftar semua rumah tangga yang ada

Rekruitmen dan pelatihan petugas lapangan

Merencanakan dan mengembangkan program untuk proses data

Sosialisasi dan motivasi


METODE PENGUMPULAN DATA 8

SURVEI

Survei Sebagian populasi

Dapat dilakukan kapan saja

Hemat biaya, tenaga dan waktu

Data lebih rinci dan khusus

Perilaku penduduk, sikap, kepercayaan, pendapat, karakteristik, pengetahuan dan


harapan responden
METODE PENGUMPULAN DATA 9

MANFAAT SURVEI PENDUDUK

Sebelum Sensus Setelah Sensus


Evaluasi hasil sensus yang sudah
Bahan pertimbangan untuk sensus
dilakukan
yang akan datang

Mengetahui perubahan penduduk


Estimasi hasil sensus yang akan setelah 5 tahun sensus
datang
Mengetahui kondisi penduduk
antara dua sensus
METODE PENGUMPULAN DATA 10

JENIS SURVEY

Single Round Survey

• Petugas melakukan kunjungan rumah


Multi Round Survey berulang kali dengan interval waktu tertentu
• (-) Petugas dan responden timbul rasa jenuh
sehinga menyebabkan data error
• (-) Kualitas kerja petugas tidak selalu konstan
setiap waktu
• (-) Kualitas kerja antar petugas bisa berbeda

Kombinasi Metode Single dan Multi Round


Survey
METODE PENGUMPULAN DATA

11
SURVEI PENDUDUK

KELEBIHAN KEKURANGAN

a) Biaya << Data yang dihasilkan tidak akan


b) Kualitas data bisa lebih baik dar representatif bila terjadi kesalahan
sensus dalam pengambilan sampel
c) Dapat digunakan untuk menguji
ketelitian sensus dan registerasi
METODE PENGUMPULAN DATA 12

PERBEDAAN SENSUS &


SURVEI
SENSUS SURVEI
Cakupan Seluruh penduduk Sebagian penduduk
Waktu pelaksanaan Periodik (10 thn sekali) Bisa kapan saja (5 tahun sekali,
tergantung dana)
Materi Tetap dari tahun ke tahun Bisa berganti topik sesuai
kebutuhan
METODE PENGUMPULAN DATA 13

REGISTERASI
Registerasi
Pencatatan terus menerus mengenai kejadian vital yang dialami penduduk berupa
kelahiran, kematian, perpindahan, perkawinan dan perceraian

Keputusan Presiden No. 52 Tahun 1977

Bergantung pada kesadaran masyarakat untuk melaporkan kejadian vital yang terjadi
dalam keluarga

Pembanding dan pelengkap seri data kependudukan


METODE PENGUMPULAN DATA

14
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN REGISTERASI VITAL

KELEBIHAN KEKURANGAN

a) Sifatnya terus menerus a) Pendaftaran penduduk de jure


b) Lengkap apabila semua b) Informasi sedikit
mendaftarkan diri c) Sangat tergantung sistem,
c) Akurat apabila dilaporkan segera petugas dan kesadaran
setelah kejadian masyarakat
d) Biaya lebih murah d) Kelengkapan dan kecermatan
data tergantung konsistensi
dan kontinyuitas pencatatan
METODE PENGUMPULAN DATA 15

PERBEDAAN REGISTERASI & SENSUS-SURVEI

REGISTERASI SENSUS-SURVEI
Memberi gambaran tentang perubahan penduduk Memberi gambaran tentang perubahan
secara terus menerus penduduk secara terus menerus
Memberi gambaran tentang perubahan penduduk Petugas pendata yang aktif mendatangi
secara terus menerus penduduK
Memberi gambaran tentang perubahan penduduk Dicatat oleh badan yang sama yaitu BPS
secara terus menerus
16

Angka Kelahiran dan Angka Kelahiran Kasar

••  Angka kelahiran: disebut juga Natalitas, frekuensi kelahiran hidup dalam

suatu populasi. Angka kelahiran dihitung dengan jumlah kelahiran hidup


per seribu penduduk setiap tahunnya.
17

Angka Kelahiran dan Angka Kelahiran Kasar

• Angka
  kelahiran kasar (Crude Birth Rate): Banyaknya kelahiran pada tahun
tertentu per 1000 penduduk pada pertengahan tahun yang sama. Untuk
mengetahui tingkat kelahiran di suatu daerah tertentu pada waktu tertentu.

B = Banyaknya kelahiran pada tahun tertentu


P = Jumlah penduduk pada pertengahan tahun
K = 1000

Variabel lain untuk menyususn indikator CBR didapat dari Sensus Penduduk, Registrasi vital dan SDKI
(Survei  Demografi dan Kesehatan Indonesia)
18

Kematian dan Akte Kematian pada Data Statistik Vital

• Tujuan akta kematian: untuk memenuhi kebutuhan hukum, mengajukan


klaim dan premis jiwa.
19

STATISTIK PERKAWINAN DAN PERCERAIAN

Sensus Penduduk
SUMBE ► dilaksanakan setiap 10 tahun sekali di tahun berakhiran “0”

R DATA Suvei Penduduk Antar Sensus


► dilaksanakan seitan 10 tahun sekali di tahun berakhiran “5”

Survei Angkatan Kerja Nasional


► dilaksanakan 6 bulan sekali, di bulan Februari dan Agustus

Survei Ekonomi Nasional


► dilaksanakan 6 bulan sekali pada bulan Maret dan September

Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia


► dilaksanakan setiap 5 tahun sekali di tahun berakhiran “2” dan “7”
20

PERKAWINAN
UU Tahun 1974 pasal 1
Ikatan lahir batin antara seorang laki-laki dan perempuan sebagai suami istri
dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal
berdasarkan Ketuhanan yang Maha Esa.

Status dari mereka yang terikat dalam perkawinan pada saat pencacahan, baik
tinggal Bersama maupun terpisah. Dalam hal ini tidak saja sah secara hukum (adat,
agama, negara) tetapi juga yang hidup Bersama dan oleh masyarakat sekelilingnya
dianggap sah sebagai suami (BPS, 2000).
STATISTIK PERKAWINAN DAN PERCERAIAN 21

5 Kategori Status Perkawinan (WHO)

Kriteria “KAWIN”
1. Belum kawin a. Legalitas hukum
2. Kawin b. Anggapan Masyarakat

3. Cerai
4. Janda
5. Berpisah

Di Indonesia hanya mengenal 4 status,


kecuali berpisah.
STATISTIK PERKAWINAN DAN PERCERAIAN 22

PERCERAIAN
Suati pembubaran yang sah dari ikatan perkawinan antara suami dan istri oleh
surat keputusan pengadilan yang memberikan masing-masing pihak hak untuk
kawin ulang menurut hukum sipil dan agama, adat dan kebudayaan yang berlaku

SYARAT
PERCERAIAN
• Salah satu pihak berzina, pemabuk/pemadat/penjudi
• Salah satu pihak meninggalkan pihak lain tanpa izin selama 2 tahun/lebih
• Salah satu pihak mendapat hukuman 5 tahun/hukuman berat selama perkawinan berlangsung
• Salah satu pihak melakukan pelecehan
• Salah satu pihak cacat atau terkena penyakit sehingga tidak dapat menjalankan kewajibannya
• Antara suami-istri terjadi perselisihan terus menerus dan tidak ada harapan untuk rukun kembali
STATISTIK PERKAWINAN DAN PERCERAIAN 23

Angka Perkawinan Kasar

•Menunjukkan
  persentase penduduk berstatus kawin terhadap jumlah penduduk
keseluruhan pada pertengahan tahun untuk suatu tahun tertentu

M = Angka Perkawinan Kasar


Angka ini menunjukkan rasio penduduk status
M= Jumlah perkawinan dalam satu tahun kawin tanpa melihat:
• Urutan perkawinan
P= Jumlah penduduk pertengahan tahun • Usia pelaku perkawinan
STATISTIK PERKAWINAN DAN PERCERAIAN 24

Angka Perkawinan Umum

• Menunjukkan proporsi penduduk berstatus kawin terhadap penduduk berusia 15 th


keatas di pertengahan tahun pada tahun tertentu.
• Untuk menghitung proporsi penduduk kawin dengan pembagi penduduk usia 15 th
dimana penduduk bersangkutan
• Penduduk umur kurang dari 15 th tidak diikutsertakan sebagai pembagi karena usia
beresiko untuk kawin
• Menunjukkan informasi yang lebih realistis
STATISTIK PERKAWINAN DAN PERCERAIAN 25
Angka Perkawinan Umum

• Menunjukkan proporsi penduduk berstatus kawin terhadap penduduk berusia 15 th


keatas di pertengahan tahun pada tahun tertentu.
• Untuk menghitung proporsi penduduk kawin dengan pembagi penduduk usia 15 th
dimana penduduk bersangkutan
• Penduduk umur kurang dari 15 th tidak diikutsertakan sebagai pembagi karena usia
beresiko untuk kawin
• Menunjukkan informasi yang lebih realistis
STATISTIK PERKAWINAN DAN PERCERAIAN 26
Angka Perkawinan Umum

•Rumus
  Angka Perkawinan Umum:

Mu= Angka Perkawinan Umum Angka ini menunjukkan rasio penduduk usia 15

M= Jumlah Perkawinan dalam 1 tahun th status kawin tanpa mempedulikan:


• Urutan perkawinan
P15= Jumlah penduduk umur 15 tahun keatas
• Banyaknya perkawinan umur 15 th keatas
yang terjadi pada tahun tersebut
STATISTIK PERKAWINAN DAN PERCERAIAN 27

Angka Perkawinan Spesifik Umur

• Angka Perkawinan menurut Kelompok Umur


• Melihat penduduk berstatus kawin menuru kelompok umur dan jenis kelamin
• Penduduk umur kurang dari 15 th tidak diikutsertakan sebagai pembagi karena usia
beresiko untuk kawin
• Memberikan gambaran presentase penduduk kawin menurut umur dan jenis kelamin,
sehingga dapat dibandingkan perbedaannya
• Dapat memberikan inspirasi pengembangan program-program yang ditujukan pada remaja
STATISTIK PERKAWINAN DAN PERCERAIAN 28
Angka Perkawinan Spesifik Umur

•Rumus
  Angka Perkawinan Spesifik Umur:

msi= Angka Perkawinan menurut umur i dan jenis kelamin s


Msi= Jumlah penduduk kawin menurut umur i dan jenis kelamin s
P15= Jumlah penduduk menurut umur i dan jenis kelamin s
STATISTIK PERKAWINAN DAN PERCERAIAN 29

Angka Perceraian Kasar

Menunjukkan persentase penduduk berstatus cerai terhadap jumlah


penduduk keseluruhan pada pertengahan tahun untuk suatu tahun
tertentu.
• Implikasi demografi:
Mengurangi fertilitas
• Implikasi sosiologis
Status cerai terhadap perempuan dan anak-anak mereka.
STATISTIK PERKAWINAN DAN PERCERAIAN 30

Angka Perceraian Kasar

•  

d = Angka Perceraian Kasar


D= Jumlah perceraian dalam satu tahun
P= Jumlah penduduk pertengahan tahun
STATISTIK PERKAWINAN DAN PERCERAIAN 31

Angka Perceraian Umum

Proporsi penduduk yang berstatus cerai terhadap jumlah penduduk usia 15 th


keatas pada pertengahan tahun untuk suatu tahun tertentu.

• Menunjukkan proporsi penduduk berstatus cerai


• Menggunakan pembagi penduduk usia 15 th dimana penduduk bersangkutan
lebih beresiko untuk cerai
• Memberikan informasi yang lebih baik
STATISTIK PERKAWINAN DAN PERCERAIAN 32

Angka Perceraian Umum

•  

C15+ = Angka Perceraian Umum


C= Jumlah perceraian dalam satu tahun
P15= Jumlah penduduk pertengahan tahun
33

Standard Metropolitan Statistical Areas


(SMSA)

Suatu wilayah yang terdiri dari kota dan masyarakat sekitar yang terkait dengan faktor sosial dan ekonomi.

Fungsi MSA:
Mengelompokkan kabupaten dan kota ke wilayah geografis tertentu untuk sensus penduduk dan kompilasi data
statistik terkait. MSAs modern dikonfigurasi untuk mewakili wilayah geografis yang berdekatan dengan kepadatan
populasi manusia yang relatif tinggi.
MACAM METROPOLITAN STATISTICAL: 34

Free-standing Metropolitan Statistical Area (MSAs)


• Metropolitan Area yang berdiri sendiri dikelilingi oleh permukiman yang
bukan metropolitan

Primary Metropolitan Statistical Area (PMSAs)


• Seperti MSAs tetapi dekat dan secara ekonomi/social berkaitan dengan
PMSA yang lain dan membentuk CMSAs

Consolidated Metropolitan Statistical Area (CMSA)


• Beberapa pemukiman menjadi satu dan besar. Penduduknya satu juta jiwa
atau lebih

Anda mungkin juga menyukai