Anda di halaman 1dari 28

TAXONOMI DESIGN DAN

STUDI DESKRIPTIF

KELOMPOK 3

1.Ahmad Farid Amin 22100200003


2.Ari Retno Setiyawaty 22100200006
3.Sarah Nisa Utami 22100200007

MAGISTER KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
Jenis penelitian epidemiologi menurut tujuannya

Jenis Penelitian Epidemiologi menurut tujuannya :


• Descriptive studies
– Mendeskripsikan kejadian suatu outcome

• Analytic studies
– Mendeskripsikan asosiasi antara exposure dan
outcome
Studi yang termasuk kategori
epidemiologi diskriptif
Diskriptif:
a. Laporan kasus
b. Seri kasus
c. Studi kros-seksional
d. Studi ekologi
Studi yang termasuk kategori
epidemiologi analitik
Analitik:
a. Kasus-kontrol
b. Kohort
c. Studi intervensi
Pembagian jenis penelitian epidemiologi
menurut waktu penyelenggaraan penelitian

• Prospective Study - looks forward,


looks to the future, examines future
events, follows a condition, concern or
disease into the future
• Retrospective Study - “to look back”,
looks back in time to study events that
have already occurred
Pembagian jenis penelitian berdasarkan adanya perlakuan

• Experimental
• Peneliti mempunyai kontrol terhadap
pemaparan

• Observational
• Peneliti mengamati pemaparan yg terjadi
secara secara alamiah (Peneliti tidak
memanipulasi pemaparan)
kategori penelitian observasional

Penelitian observasional:
1. Penelitian diskriptif
2. Kasus-kontrol
3. Studi kohort
kategori penelitian eksperimental

Penelitian intervensi:
1. Trial/eksperimental
2. Penelitian kuasi eksperimental
intervensi

Ekperimental Observasional

• Pre-eksperimental: • Kohort Retrospectif:


perlakuan saja, tanpa ada identifikasi kelompok terpapar &
kelompok kontrol tidak terpapar diamati
• Quasi eksperiment: sepanjang waktu tertentu.
• Kohort Prospectif: paparan
Peneliti tidak mungkin
diukur di awal penelitian sampai
mengontrol semua variabel masa yg akan datang
luar • Kohort duobel: populasi
• True ekperiment: Penelitian berbeda status paparannya
yang memungkinkan peneliti • Cross sectional: mengukur
mengendalikan semua paparan dan outcome secara
variabel luar bersamaan
Pembagian berdasarkan adanya penulusuran sebab akibat

a. Tak ada:
- Penelitian diskriptif

b. Ada:
1. Ke depan (forward looking): dari exposure ke
outcome
a. Kohort prospektif
b. Kohort retrospektif
c. Studi intervensi

2. Ke belakang (backward looking) dari outcome ke


exposure
a. Kasus-kontrol
• •9. Jenis penelitian berdasaran waktu pengambilan
informasi sebab dan akibat
•10. Bagaimana secara singkat melakukan penelitian
kroseksional
•11. Bagaimana melakukan penelitian kasus control
•12. Bagaimana melakukan penelitian kohort
•13. Bagaimana melakukan penelitian intervensi
•14. Apa yg dimaksud dengan case study dan case
series. Apakah yang dimaksud dengan perubahan
artefak. Perubahan sejati.
•15. Apa yg dimaksud dengan studi ekologi dan apa yg
dimaksud dengan ecological fallacy•
16. Apa yang dimaksud dengan survei
Jenis penelitian berdasaran waktu
pengambilan informasi sebab dan akibat
Kohort: Cross- Kohort:
Pengamatan sectional: pengamatan
eksposure di masa Pengamatan eksposure yang di
lampau pada exposure dan follow up sepanjang
populasi kohort. outcome atau masa kedepan.
Case control : cause dan Eksperiment:
Pengamatan effect dilihat Pengamatan
kelompok kasus- pada waktu kedepan dengan
kontrol di masa adanya
yang
intervensi/perlakuan
lampau. bersamaan.

Retrospektif Saat ini Prospektif


Cara melakukan penelitian cross
sectional
sampel di pilih Outcome dan Memperkirakan
berdasarkan Eksposure di prevalensi/distrib
kriteria inklusi pelajari dalam usi/Odds Rasio
dan waktu yang (dari Outcome
sama dan Eksposure)
eksklusi
Cara melakukan penelitian Case
Control
Waktu
Arah penyelidikan

E TERPAPAR
+
KASUS
TDK TERPAPAR orang dgn penyakit
E-
POPUL
ASI
E TERPAPAR
+ KONTROL

TDK TERPAPAR orang tanpa penyakit


E-
Cara melakukan penelitian Cohort

KASUS
E+D+
Follow up
POPULASI TERPAPAR E
+ E+D-
NON KASUS
E-D+
TDK TERPAPAR Follow up
E-
E-D-
• Case series • Studi kasus

Menggambarkan kejadian Suatu penelitian yang diarahkan


sekumpulan kasus baru dengan untuk menghimpun data,
diagnosis yang serupa, untuk mengambil makna, memperoleh
mendeskripsikan spektrum penyakit, pemahaman dari kasus tersebut.
manifestasi klinis, perjalanan klinis, dan Kasus sama sekali tidak mewakili
prognosis kasus. Case series banyak populasi dan tidak dimaksudkan
dijumpai dalam literatur kedokteran untuk memperoleh kesimpulan dari
klinik. (Ex: pada tahun 1985 ditemukan
populasi.
penyakit break dancing neck)
• EKOLOGI • SURVEI
Satu pendekatan penelitian yang pada
umumnya digunakan untuk
pengumpulan data yang luas dan
Merupakan bidang studi untuk banyak, dengan cakupan populasi
mendeskripsikan hubungan korelatif besar maupun kecil, tetapi datanya dari
antara penyakit dan faktor-faktor yang sampel yang diambil dari populasi
diminati peneliti.Ecological Fallacy tersebut. Terdapat beberapa henis
(Kekeliruan ekologis ) adalah survei, diantaranya:
penalaran yang salah yang terkadang • School survei
dibuat dalam interpretasi hasil yang • Job analyze
berasal dari analisis data agregat.
• Analyze dokumen
• Public opinion survei
• Comunnity survei
Variabel Utama Epidemiologi Diskriptif

Variable dalam epidemiologi deskriptif:


• who (siapa saja yang terkena/terpengaruhi)
• when (kapan mereka terpengaruhi), dan
• where (dimana mereka terpengaruhi).
Sebutkan Beberapa Variabel Orang
Yang Penting
Variabel orang adalah ciri-ciri yang didapat sejak lahir ataupun
sesudah lahir. Untuk mengidentifikasikan seseorang terdapat
variabel yang tak terhingga banyaknya, tetapi hendaknya dipilih
variabel yang dapat digunakan sebagai indikator untuk
menentukan ciri seseorang. Untuk menentukan variabel mana
yang dapat digunakan sebagai indikator, hendaknya disesuaikan
dengan kebutuhan dan kemampuan serta sarana yang ada.
Sebutkan Variabel Tempat Yang
Sering Digunakan
Penyebaran menurut tempat pada prinsipnya sama dengan
mencoba menjawab pertanyaan “where”. Tempat kejadian kasus
atau masalah kesehatan sangat penting diketahui karena tempat
kejadian yang erat kaitannya dengan lingkungan yang sesuai
dengan model segitiga epidemiologi. Distribusi menurut tempat
sama artinya dengan area geografis, luas dan tinggi lokasi
sehingga tempat biasanya di katagorikan di kotomi (perkotaan
dan pedesaan (urban dan rural), pemukiman dan non pemukiman,
domestik dan asing, didalam dan diluar, serta institusi dan non
institusi).
Sebutkan Waktu Yang Sering Digunakan Dalam Variabel Waktu

Kejadian penyakit menurut waktu seperti jam, hari, minggu dan


bulan serta tahun. Tujuan mengetahui waktu adalah untuk dapat
memperkirakan sumber penyakit dengan melihat masa inkubasi
penyakit, perkiraan terjadinya Kejadian Luar Biasa (KLB) dan
melihat penurunan kasus karena program kesehatan
tertentu,perjalanan penyakit tersebut berlangsung dengan cepat.
Sporadis, Endemik, Epidemik, Common Source, Point Source Dan Propagated

• Sporadis didefinisikan penyakit atau infeksi yang terjadi secara tiba-tiba dan tidak
terduga dari beberapa penyakit atau infeksi. sporadis digunakan untuk
mendefinisikan penyakit yang hanya terlihat sesekali
• Endemik adalah wabah penyakit yang terjadi secara konsisten tetapi terbatas pada
wilayah tertentu. Kondisi endemik ini membuat tingkat penyebaran penyakit dapat
diprediksi
• Epidemik merupakan peningkatan tak terduga dalam jumlah kasus penyakit di
wilayah geografis tertentu.
• Common Source Adalah suatu letusan penyakit yang disebabkan oleh terpaparnya
sejumlah orang dalam suatu kelompok menyeluruh dan terjadinya dalam
wakturelatif singkat (sangat mendadak).
•  Point Source Epidemic (kurva epidemic dengan satu puncak) yaitu wabah yang
terjadi akibat pemaparan dalam waktu yang singkat dengan sumber penularan
tunggal.Contohnya kejadian keracunan dan polusi.
• Propagated Adalah suatu bentuk epidemic yang terjadi karena penularan dari orang
ke orang baik secara langsung maupun tidak langsung, melalui udara, makanan
maupun vector.
Bagaimana Melakukan Studi Kroseksional Atau Survei Prevalens?

Langkah-langkah penting dalam rancangan studi


Cross sectional yaitu
A.Mengidentifikasi variabel-variabel penelitian
dan mengidentifikasi faktor risiko dan efek
B.Menetapkan subjek penelitian
C.Melakukan observasi atau pengukuran
variabel-variabel
D.Melakukan analisis korelasi dengan
membandingkan proporsi antar kelompok
Bagaimana menghitung Rasio
Prevalens

• Rumus Prevalence Ratio (PR)


Contoh Soal Rasio Prevalens
• Suatu studi prevalence dilakukan pada populasi tahanan perempuan. Studi ini dilakukan
dimana pajanan penggunaan narkoba suntuk dan status penyakit HIV positif dilakukan
pada saat yang bersamaan. Dari studi ditemukan bahwa dari 136 yang menggunakan
narkoba suntik ditemukan 61 orang yang HIV positif dan dari 339 tahanan yang tidak
menggunakan narkoba suntik ada 27 yang mengalami HIV positif. Hitunglah ukuran
asosisiasi dalam studi tersebut! HIV Positif HIV Negatif Total
Jawaban: Pengguna Jarum Suntik 61 75 136
Bukan Pengguna Jarum suntik 27 312 339
Total 88 387 475

Menghitung Rasio Prevalens


Kasus = =
Dari perhitungan tersebut terlihat bahwa prevalensi kasus >10% sehingga ukurn sosiasi yang
digunakan yaitu prevalence ratio
PR= = = 5.63
Tahanan yang menggunakan jarum suntik berisiko 5,63 kali mengalami HIV positif dibandingkan
tahanan yang tidak menggunakan jarum suntik
Apa Kelemahan Dan Kekuatan Studi Kroseksional Untuk Pembuktian
Hipotesis?

• Keuntungan penelitian Cross Sectional:


1. Mudah dilaksanakan, sederhana, ekonomis dalam hal waktu
2. Hasil dapat diperoleh dengan cepat dan dalam waktu bersamaan dapat
dikumpulkan
3. variabel yang banyak, baik variabel sebab maupun variabel efek.
4. Hasil analisisnya dapat dipakai untuk membangun hipotesis baru
5. Dapat mengamati beberapa eksposure/ pajanan/ sebab dan beberapa akibat/
penyakit
6. Biasanya mewakili populasi umum

• Keterbatasan penelitian Cross Sectional :


1. Diperlukan subjek penelitian yang besar
2. Tidak dapat menggambarkan perkembangan penyakit secara akurat karena
temporalitas tidak jelas (dikarenakan sebab dan akibat diukur pada saat yang
bersamaan)
3. Tidak valid untuk meramalkan suatu kecenderungan
4. Kesimpulan korelasi faktor resiko dengan faktor efek paling lemah bila
dibandingkan dengan dua rancangan epidemiologi yang lain.
5. Tidak dapat untuk melihat hubungan sebab akibat, karena variabel “exposure”
dan variabel “outcome” diukur secara simultantemporalitas tidak jelas
6. Mungkin tidak mewakili penyakit dengan durasi (lama sakit) yang pendek
Referensi
Nisa, Hoirun (2006) Modul : Dasar-Dasar Epidemiologi. Fakultas Kedokteran dan Ilmu
Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Bonita, R. and Beaglehole, R. (2006) Basic epidemiology. 2th Editio. Geneva: World Health
Organization.
Center for Disease Control and Prevention(2013) “Descriptive and Analytic Studies”

Anda mungkin juga menyukai