Anda di halaman 1dari 3

Nomor SR-HSE-PRO-08

PT. SANGRESIK INDUSTRI RUPANEKA Revisi 0


PROSEDUR Berlaku Tanggal 21 Agustus 2021
PENGELOLAAN LIMBAH & B3 Halaman 1 dari 3

Catatan Pemeriksaan & Pengesahan Dokumen

Disiapkan Oleh Disetujui Oleh


Nama Okbi Mardian M. Ridwan

Tanda Tangan

Jabatan HSE Manager Direktur

CATATAN:
1. Dokumen Asli dari prosedur ini dipelihara oleh Document Controller.
2. Salinan dari dokumen asli, bila akan digunakan sebagai referensi kerja harus mendapat pengesahan dari
Document Controller.

Catatan Revisi

Rev Deskripsi Revisi Pembuat Tanggal

-Dilarang memperbanyak atau menggandakan dokumen ini tanpa seijin dari Management Representative-
Nomor SR-HSE-PRO-08
PT. SANGRESIK INDUSTRI RUPANEKA Revisi 0
PROSEDUR Berlaku Tanggal 21 Agustus 2021
PENGELOLAAN LIMBAH & B3 Halaman 2 dari 3

1. Penyimpanan dan Pembuangan Sampah.

Tempat yang dipakai untuk menyimpan sampah harus dibersihkan setiap kali setelah pembuangan sampah dan
sebelum dimakai lagi.

Fasilitas mencuci tangan harus disediakan untuk orang yang menangani sampah. Fasilitas pencucian tersebut
tidak boleh dekat dengan tempat-tempat persiapan atau menangani makanan.

Katagori limbah yang ada di Camp termasuk :

 Kotoran manusia;

 Limbah cair.

 limbah padat (makanan, sampah kering)

 Limbah medis / menular, dan,

 Limbah industri.

Tujuan dari sistem pengelompokan ini adalah untuk membuang produksi limbah dari sumbernya dan membuangnya
pada lokasi pembuangan atau ditempat fasilitas pengolahan limbah yang ada.

2. Tinja / limbah cair.

Tinja, limbah cair dan limbah industri / kimia harus dapat diidentifikasi dan dibuang secara terpisah. Perbedaan dari
setiap jenis fasilitas pengelolaan limbah harus dapat diketahui perbedaan dan peruntukannya. Pada umumnya
limbah tidak dapat dicampur dalam satu tempat.

Pemeriksaan lubang penampung limbah dilakukan ssecara teratur untuk mengetahui tingkat kelayakan atau
fungsinya.

3. Limbah padat.

Limbah / sampah padat yang harus dibuang dibedakan dalam dua katagori, yaitu : sampah kering misalnya kaleng,
kertas dan bahan kering lainnya, juga limbah makanan / organik. Sampah kering dapat menjadi tempat berkembang
biak bagi beberapa jenis binatang dan serangga.

Limbah organik berpotensi menjadi sarang perkembang biakan nyamuk, lalat dan tikus. Peraturan ketat yang
berlaku harus dijadikan dasar dalam membuang limbah-limbah yang ada.

Ketidakmampuan dalam menyediakan fasilitas pengolahan limbah meyebabkan menurunnya upaya pencegahan
penyakit.

Areal sekitar Camp harus disertai dengan sistem pengumpulan sampah. Areal tersebut harus dipagar untuk
mencegah masuknya binatang.
-Dilarang memperbanyak atau menggandakan dokumen ini tanpa seijin dari Management Representative-
Nomor SR-HSE-PRO-08
PT. SANGRESIK INDUSTRI RUPANEKA Revisi 0
PROSEDUR Berlaku Tanggal 21 Agustus 2021
PENGELOLAAN LIMBAH & B3 Halaman 3 dari 3

Sampah harus dikumpulkan setiap hari dalam tempat sampah yang sudah dilapisi dengan kantung plastik yang kuat
untuk dibuang / dimusnahkan dengan cara dibakar atau ditimbun. Jika lokasi khusus pengumpulan sampah sudah
ada dapat dimanfaatkan maka hal ini dapat mengurangi penggunaan tenaga kerja.

Lokasi pembakaran dalam lubang atau insinerator harus berlokasi jauh dari fasilitas dan aktifitas camp ke bawah
arah angin yang dominan. Resiko terjadinya kebakaran dimungkinkan apabila tempat pembakaran sampah tersebut
dilakukan pada areal semak belukar yang berpotensi menjadi pemicu kebakaran. Arah angin dan kekuatannya
harus diperkirakan sebelum memulai pembakaran.

Tempat lubang pembakaran harus dapat diperiksa setiap hari dan bila perlu diisi kembali dengan tanah untuk
persiapan pembuangan dan pembakaran sampah selanjutnya.

4. Limbah Medis / Menular.

Tindakan pencegahan terhadap bahaya kontaminasi secara cermat harus diterapkan pada limbah yang dihasilkan
dari kegiatan medis. Limbah Rumah Sakit harus dipisahkan dari lokasi limbah lainnya. Personil yang terlibat dalam
penanganan limbah ini harus sudah menguasai dan sanggup melakukan penanganan yang benar.

Limbah yang dapat menimbulkan penularan harus di kemas terlebih dahulu sebanyak dua kali untuk segera dibakar
di insinerator setiap hari.

Sampah yang terbuat dari benda tajam harus ditempatkan pada suatu wadah untuk sesegera mungkin dibakar di
insinerator.

Pemeriksaan secara teratur terhadap pelaksanaan dan dasar-dasar penanganan pengelolaan limbah medis harus
selalu ditingkatkan.

Wadah yang dipakai untuk menyimpanan sampah harus dibersihkan tiap kali habis buang sampah dan sebelum
memakai ulang.

5. Limbah industri.

Limbah industri yang berbahaya seperti halnya insektisida / pestisida, bahan mudah berkarat, tumpahan oli, dan
lain-lain.

Personil yang menangani limbah industri tersebut harus memiliki pengetahuan yang baik mengenai prosedur
pembuangannya, untuk mencegah timbulnya kontaminasi terhadap manusia dan lingkungan.

Setiap produk yang dihasilkan harus memiliki ‘Material Safety Data Sheet, (MSDS), yang akan menjadi acuan pada
saat dilakukan pembuangan limbahnya.

-Dilarang memperbanyak atau menggandakan dokumen ini tanpa seijin dari Management Representative-

Anda mungkin juga menyukai