PENGENDALIAN GULMA
(Weeding Management)
SOP.AMS-AGRKS-010.2014
Identifikasi
Judul SOP Pengendalian Gulma
Nomor Dokumen SOP.AMS-AGRKS-010.2014
Nomor Indeks SOP.AGRKS010.R2
Tanggal Efektif 12 Januari 2015
SOP ini hanya berlaku di lingkungan AMS Plantation, untuk itu DILARANG menyalin atau memperbanyak SOP ini
Hal 1 dari 15 tanpa izin tertulis dari pihak manajemen AMS Plantation.
Nomor Indeks :
STANDARD OPERATING PROCEDURE AGRONOMY
SOP.AGRKS010.R2-2
1. Latar Belakang
Gulma mempengaruhi pertumbuhan & produktifitas tanaman sawit.
2. Tujuan
Sebagai pedoman manajemen kebun dalam melakukan kegiatan pengendalian gulma untuk
mempertahankan jumlah pokok.
3. Refrensi
3.1. UU No. 39 Tahun 2014 tentang perkebunan
3.2. UU No. 12 Tahun 1992 tentang sistem budidaya tanaman
3.3. Permentan Nomor : 01/permentan/OT.140/1/2007 tentang daftar bahan aktif pestisida
yang dilarang dan pestisida terbatas
3.4. Permentan Nomor : 61/permentan/OT.160/11/2006 tahun 2006 tentang pedoman
budidaya buah yang baik/good agriculture practices
3.5. Kepmentan Nomor : 949 Tahun 1998 tentang pestisida terbatas
3.6. Kepmen Tenaga Kerja Nomor: Kep/187/MEN/1999 tentang pengendalian bahan kimia
berbahaya di tempat kerja.
4. Definisi
Kegiatan pengendalian tanaman pengganggu di kebun kelapa sawit.
5. Ruang Lingkup
Semua kegiatan yang berkaitan dengan pengendalian tanaman pengganggu kelapa sawit.
6. Kebijakan
Manajemen perusahaan dalam melakukan kebijakan pengendalian gulma berpedoman kepada
Undang-undang Nomor 12 Tahun 1992 tentang sistem budidaya tanaman dan Keputusan Menteri
Tenaga Kerja Nomor: Kep/187/MEN/1999 tentang pengendalian bahan kimia berbahaya di
tempat kerja.
SOP ini hanya berlaku di lingkungan AMS Plantation, untuk itu DILARANG menyalin atau memperbanyak SOP ini tanpa
Hal 2 dari 15 izin tertulis dari pihak manajemen AMS Plantation.
Nomor Indeks :
STANDARD OPERATING PROCEDURE AGRONOMY
SOP.AGRKS010.R2-3
7. Tanggung Jawab
7.1. Prosedur Head Of Plantation Dept bertanggung jawab untuk memastikan pelaksanaan atas
seluruh kebun milik perusahaan berupa kegiatan pengendalian gulma sudah sesuai dengan
prosedur.
7.2. Estate Manager terkait bertanggung jawab untuk memastikan bahwa karyawan yang
melaksanakan kegiatan pengendalian gulma sudah dilakukan sesuai prosedur.
7.3. Assisten dan mandor bertanggung jawab untuk mengawasi secara langsung pekerjaan
dilapangan / dikebun dalam melaksanakan kegiatan pengendalian gulma sesuai prosedur.
8. Prosedur
8.1. Pengendalian Lalang
8.1.1 Cara Kimiawi
8.1.1.1 Pada pertumbuhan lalang yang meluas (sheet), maka metode pengendalian
yang efektif adalah dengan cara kimia (penyemprotan herbisida). Kunci
sukses pengendalian lalang adalah pengendalian secara kontinyu dan tuntas.
Rotasi followup-nya paling lambat adalah 2 bulan.
8.1.1.2 Aplikasi herbisida dilakukan setelah lalang mencapai tinggi 50 cm, yaitu 2–3
minggu sebelum berbunga atau sampai masa pertumbuhan vegetatifnya
habis.
8.1.1.3 Pengendalian Lalang Sheet, Aplikasi dengan menggunakan Medium Volume
(MV = 450-600 lt/Ha) didasarkan atas tebalnya pertumbuhan lalang dan
kecepatan angin dikawasan yang akan disemprot.
8.1.1.4 Pengendalian Lalang Sporadis (Spot) dan Lalang Kontrol (Wiping)
a. Untuk Spot spraying, dikonversikan kebutuhan herbisida dan air sesuai
dengan anjuran.
b. Pekerjaan wiping dilakukan secara beregu dengan sistem giring sehingga
tidak ada lalang yang tertinggal. Rotasi wiping 2 bulan sekali makin lama
makin jarang.
c. Teknik Wiping lalang dilakukan dengan menggunakan kain katun yang
berukuran 3 x 12 cm dibalutkan pada tiga jari tangan (tidak dibenarkan
menggunakan kaos kaki atau sarung tangan).
d. Sebelum di-“wiping” rumpun lalang dibersihkan dari sampah-sampah
disekitar pangkalnya dengan menggunakan arit kecil (guris). Kemudian
celupkan kain ke dalam larutan herbisida dan peras sedikit agar tidak
menetes.
SOP ini hanya berlaku di lingkungan AMS Plantation, untuk itu DILARANG menyalin atau memperbanyak SOP ini tanpa
Hal 3 dari 15 izin tertulis dari pihak manajemen AMS Plantation.
Nomor Indeks :
STANDARD OPERATING PROCEDURE AGRONOMY
SOP.AGRKS010.R2-4
Metode Aplikator
Bahan Aktif Dosis Norma TK
Pengendalian
Jenis Alat Jenis Nozle
Sheet Lalang K.Sprayer VLV 100/200 Glifosat 6 Ltr/Ha 1,5 Hk/Ha/Rot
Spot Lalang K.Sprayer VLV 100/200 Glifosat 1,5 Ltr/Ha 0,5 Hk/Ha/Rot
Wiping Lalang Glifosat Konsentrasi 1% 0,2 Hk/Ha/Rot
Sheet Lalang Areal
K.Sprayer VLV 100/200 Glifosat 6 Ltr/Ha 2 Hk/Ha/Rot
Terbuka
Sheet Lalang Areal
K.Sprayer VLV 100/200 Glifosat 3 Ltr/Ha 2 Hk/Ha/Rot
Ternaungi
8.2. Pengendalian Gulma di Piringan, Pasar Pikul, Pasar Kontrol dan TPH.
Piringan, pasar rintis, pasar kontrol dan TPH merupakan beberapa sarana terpenting bagi
produksi dan perawatan. Agar dapat berfungsi dengan optimal, maka diperlukan
pemeliharaan yang berkesinambungan. Beberapa cara pemeliharaan piringan, pasar pikul,
pasar kontrol dan tph antara lain :
8.2.1 Manual
Gulma dibabat kandas pada permukaan tanah lalu dibuang dari piringan. Tanaman
penutup tanah disingkirkan dari dalam piringan sehingga pokok KS tidak terganggu
oleh tanaman LCC. Tanaman yang tumbuh pada batang dan tajuk tanaman kelapa
sawit dibersihkan dan LCC jangan sampai membelit tanaman kelapa sawit.
8.2.2 Kimiawi
8.2.2.1 Sebelum dilakukan penyemprotan, periksa dahulu keadaan lapangan.
Herbisida dan peralatannya dipilih sesuai dengan jenis gulma yang dijumpai,
pastikan bahwa alat semprot dikalibrasi dengan baik dan bahan kimia
dicampur berdasarkan anjuran.
8.2.2.2 Pedomani petunjuk penanganan limbah tersebut pada label maupun
pedoman kebijakan penanganan, penyimpanan, dan pembuangan bahan
SOP ini hanya berlaku di lingkungan AMS Plantation, untuk itu DILARANG menyalin atau memperbanyak SOP ini tanpa
Hal 4 dari 15 izin tertulis dari pihak manajemen AMS Plantation.
Nomor Indeks :
STANDARD OPERATING PROCEDURE AGRONOMY
SOP.AGRKS010.R2-5
tersebut. Jangan membiarkan areal bukan sasaran, saluran air atau tanaman
pertanian tercemar herbisida. Penyemprotan harus ekstra hati-hati pada saat
penyemprotan herbisida pada tanaman muda untuk menghindari tetesan
atau cipratan herbisida ke tandan buah atau daun-daun bagian bawah.
Gambar. 10.1. Cara Menyemprot dengan Ketinggian Konstan dari Permukaan Gulma.
SOP ini hanya berlaku di lingkungan AMS Plantation, untuk itu DILARANG menyalin atau memperbanyak SOP ini tanpa
Hal 5 dari 15 izin tertulis dari pihak manajemen AMS Plantation.
Nomor Indeks :
STANDARD OPERATING PROCEDURE AGRONOMY
SOP.AGRKS010.R2-6
SOP ini hanya berlaku di lingkungan AMS Plantation, untuk itu DILARANG menyalin atau memperbanyak SOP ini tanpa
Hal 6 dari 15 izin tertulis dari pihak manajemen AMS Plantation.
Nomor Indeks :
STANDARD OPERATING PROCEDURE AGRONOMY
SOP.AGRKS010.R2-7
8.6.2 Pelaksanaan
8.6.2.1 Pengisian tangki air dilakukan oleh sopir dan tukang air pada sore hari.
Sumber air dapat menggunakan air yang ada di traksi atau sumur yang
bersih airnya.
Gambar. 10. 4. Pengisian Tangki Air oleh Operator dan
Tukang Air.
SOP ini hanya berlaku di lingkungan AMS Plantation, untuk itu DILARANG menyalin atau memperbanyak SOP ini tanpa
Hal 7 dari 15 izin tertulis dari pihak manajemen AMS Plantation.
Nomor Indeks :
STANDARD OPERATING PROCEDURE AGRONOMY
SOP.AGRKS010.R2-8
8.6.2.3. Pencampuran racun dilakukan pada pagi hari sebelum pukul 06.00 di
gudang sentral. Pencampuran hebisida harus disaksikan oleh asisten
dan/atau askep. Bon permintaan herbisida sudah harus dibuat 1 hari
sebelumnya dan petugas gudang harus hadir sebelum pukul 06.00.
Kendaraan unit semprot sudah stand-by di gudang sebelum pukul 06.00.
Tidak dibenarkan membawa bahan murni ke lapangan.
8.6.2.4. Pengadukan larutan harus merata. Gunakan pengaduk yang sudah ada di
tangka.
8.6.2.5. Pencampuran harus sudah selesai dilakukan pada pukul 06.00 dan /
kendaraan segera menjemput karyawan semprot di afdeling.
8.6.2.6 Unit semprot siap beroperasi pada pukul 06.30.
8.6.2.7 Setiap karyawan diwajibkan membawa alat kerja cados untuk pekerjaan
Dongkel Anak Kayu sebagai cadangan apabila hari hujan.
SOP ini hanya berlaku di lingkungan AMS Plantation, untuk itu DILARANG menyalin atau memperbanyak SOP ini tanpa
Hal 8 dari 15 izin tertulis dari pihak manajemen AMS Plantation.
Nomor Indeks :
STANDARD OPERATING PROCEDURE AGRONOMY
SOP.AGRKS010.R2-9
8.6.2.8. Siapkan ember yang berisi air bersih untuk membersihkan/membilas pipa
dan nozel yang kena biji-bijian rumput. Ember diletakkan diatas tanah dan
setiap tukang semprot sebelum menurunkan tangkinya (untuk mengisi
larutan), diwajibkan mencelup ujung pipa/nozelnya (extention lance) ke
dalam air diember tersebut untuk membilas/membuang biji-biji rumput yang
melekat.
8.6.2.9. Penyemprotan jalur tanam dilakukan dengan cara: 1 orang tiap 1 pasar pikul.
Areal yang disemprot adalah piringan, jalan pikul, jalan/rintis tengah, rintis
piringan dan TPH.
Keterangan :
SOP ini hanya berlaku di lingkungan AMS Plantation, untuk itu DILARANG menyalin atau memperbanyak SOP ini tanpa
Hal 9 dari 15 izin tertulis dari pihak manajemen AMS Plantation.
Nomor Indeks :
STANDARD OPERATING PROCEDURE AGRONOMY
SOP.AGRKS010.R2-10
Setelah sampai di pasar tengah, tangki diisi lagi dengan larutan dan
penyemprotan dilanjutkan ke ancak berikutnya dari batas bendera kuning
sampai habis ancak kerja semprot pada hari itu.
8.6.2.12. Untuk alat semprot yang dapat mengcover 1 jalan pikul, pengancakan
dilakukan dari CR sampai CR selanjutnya. Kendaraan harus berpindah ke
CR selanjutnya segera setelah selesai pengancakan.
8.6.2.13. Setiap selesai pekerjaan semprot, mandor wajib melaporkan pemakaian
herbisida, luas yang disemprot dan output per HK kepada krani afdeling.
Buku kegiatan mandor harus diparaf oleh Asisten Afdeling yang
bersangkutan setiap harinya dan diketahui oleh askep setiap selesai
program di rayonnya.
SOP ini hanya berlaku di lingkungan AMS Plantation, untuk itu DILARANG menyalin atau memperbanyak SOP ini tanpa
Hal 10 dari 15 izin tertulis dari pihak manajemen AMS Plantation.
Nomor Indeks :
STANDARD OPERATING PROCEDURE AGRONOMY
SOP.AGRKS010.R2-11
SOP ini hanya berlaku di lingkungan AMS Plantation, untuk itu DILARANG menyalin atau memperbanyak SOP ini tanpa
Hal 11 dari 15 izin tertulis dari pihak manajemen AMS Plantation.
Nomor Indeks :
STANDARD OPERATING PROCEDURE AGRONOMY
SOP.AGRKS010.R2-12
8.7.3.1. Kendorkan gelang pengunci dengan memutarnya berlawanan arah jarum jam
sampai ujung segel tangki menonjol keluar.
8.7.3.2. Pastikan bahwa selang udara melewati saringan.
8.7.3.3. Letakkan tangki diatas tanah dengan mulutnya menghadap keatas, kemudian
ujung segel tangki dimasukkan ke dalam mulut tangki dan putar pelan-pelan
agar tangki tepat diposisinya. Putar gelang penguncinya searah jarum jam.
8.7.3.4. Jika ingin membuka tangki, caranya kebalikan dari prosedur diatas
8.7.4 Cara menyemprot
8.7.4.1. Mikron Herbi harus dipanggul/ dipegang dengan posisi bagian kepala lebih
tinggi dari tangki larutan. Kemudian hidupkan mesin dengan memutar tuas
ke posisi “ON”.
8.7.4.2. Bila mesin sudah berputar maka turunkan bagian kepala sampai 25 cm dari
tajuk gulma.
8.7.4.3. Tunggu sebentar sampai larutan dari tangki mengalir memenuhi selang
plastik hingga ke bagian nozel dan udara didalam selang tidak ada. Jika
turunnya larutan tidak lancar, ulangi lagi dengan mengangkat bagian kepala
lebih tinggi dari tangki, kemudian secara mendadak bagian kepala
diturunkan.
8.7.4.4. Mulailah berjalan untuk melakukan penyemprotan pada sasaran yang
diinginkan.
8.7.4.5. Bila ingin menghentikan semprotan untuk sementara, maka mesin tidak
perlu dimatikan tetapi cukup mengangkat bagian kepala ke posisi lebih tinggi
dari tangki larutan.
8.7.4.6. Sewaktu menyemprot posisi tangkai membentuk sudut + 40o, sedangkan
posisi kepala atomizer sedikit miring agar semprotan tidak mengenai kaki.
8.7.5 Cara mematikan mesin
8.7.5.1. Angkat bagian kepala sehingga posisinya lebih tinggi dari tangki larutan.
Setelah seluruh larutan mengalir kembali ke dalam tangki, barulah mesin
dimatikan dengan cara memutar tuas ke posisi “OFF “.
8.7.5.2. Jangan mematikan mesin sewaktu larutan masih mengalir ke bagian kepala
(posisi kepala lebih rendah dari tangkli larutan). Jika terlanjur terjadi
kesalahan, jangan buru-buru mengangkat bagian kepala tetapi hidupkan
kembali mesinnya baru angkat bagian kepala dan setelah larutan turun ke
tangki, mesin dapat dimatikan.
8.7.6 Perawatan alat
SOP ini hanya berlaku di lingkungan AMS Plantation, untuk itu DILARANG menyalin atau memperbanyak SOP ini tanpa
Hal 12 dari 15 izin tertulis dari pihak manajemen AMS Plantation.
Nomor Indeks :
STANDARD OPERATING PROCEDURE AGRONOMY
SOP.AGRKS010.R2-13
SOP ini hanya berlaku di lingkungan AMS Plantation, untuk itu DILARANG menyalin atau memperbanyak SOP ini tanpa
Hal 13 dari 15 izin tertulis dari pihak manajemen AMS Plantation.
Nomor Indeks :
STANDARD OPERATING PROCEDURE AGRONOMY
SOP.AGRKS010.R2-14
SOP ini hanya berlaku di lingkungan AMS Plantation, untuk itu DILARANG menyalin atau memperbanyak SOP ini tanpa
Hal 14 dari 15 izin tertulis dari pihak manajemen AMS Plantation.
Nomor Indeks :
STANDARD OPERATING PROCEDURE AGRONOMY
SOP.AGRKS010.R2-15
9. Ketentuan Khusus
N/A
10. Penutup
10.1. Standard Operating Procedure ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
10.2. Bilamana terdapat kesalahan dikemudian hari akan direvisi sebagaimana mestinya.
11. Flowchart
N/A
13. Form
N/A
SOP ini hanya berlaku di lingkungan AMS Plantation, untuk itu DILARANG menyalin atau memperbanyak SOP ini tanpa
Hal 15 dari 15 izin tertulis dari pihak manajemen AMS Plantation.