Anda di halaman 1dari 5

PT. RIMAU ENERGY MINING No.

Dok 18/SOP/Env/REM/IX/2014
  ENVIRONMENTAL DIVISION Risk Class  Middle
  STANDARD OPERATING PROCEDURE Berlaku  Januari 2014
PENGUKURAN CURAH HUJAN HARIAN Halaman  1 dari 5

BATASAN Berlaku untuk semua pekerja yang terlibat dalam kegiatan.


TUJUAN Memberikan pedoman bagi karyawan melakukan kegiatan sesuai tugasnya.
ACUAN Protokol pengelolaan dan pemantauan lingkungan.

NAMA JABATAN TANGGAL TANDA TANGAN


Environmental
DISUSUN OLEH Henry Kusuma 30 Agustus 2013
Supervisor
Safety Department
DIPERIKSA OLEH
Head
DISETUJUI OLEH Handry Mardam Mine Manager

DISYAHKAN OLEH F. Imamura General Manager

NOMOR REVISI BERLAKU MULAI TANGGAL DIBUAT TANGGAL :


OKTOBER 2013 AGUSTUS 2013

Green Mining Practice Dilarang menyalin, memperbanyak, menyebarluaskan dokumen


Development tanpa ijin
PT. RIMAU ENERGY MINING No. Dok 18/SOP/Env/REM/IX/2014
  ENVIRONMENTAL DIVISION Risk Class  Middle
  STANDARD OPERATING PROCEDURE Berlaku  Januari 2014
PENGUKURAN CURAH HUJAN HARIAN Halaman  2 dari 5

Purpose/Tujuan 
 Petugas dapat melakukan pengukuran debit air sendiri.
   Memastikan pekerjaan dilakukan sesuai urutan pekerjaan.
Scope/Ruang Lingkup 
Pengaturan pengukuran debit air yang dikelola oleh petugas Environmental Division dari PT.
  Rimau Energy Mining
Definition/Istilah 
Debit
Jumlah air yang berpindah pada suatu waktu
Current meter
Alat pengukur kecepatan aliran air secara digital
Beaker glass
Gelas kaca yang mempunyai ukuran mili liter dan transparan
 
Procedure / Prosedur 
Alat
 Current meter
 Meteran
 Stopwatch
 Benang
 Beaker glass
 Gabus/daun/ranting
Persiapan
 Memakai APD standar berupa seragam/body vest, safety boat, safety helmet, sarung
tangan chemical resistant, dan masker gas/debu. Gunakan mantel hujan bila turun hujan.
 Melakukan P2H terhadap excavator yang digunakan
 Memeriksa lokasi kerja dan pastikan aman
PENEMPATAN PENAKAR HUJAN
  Penempatan alat penakar hujan hendaknya dilakukan ditempat yang datar dan terbuka untuk
  menghindari terhambatnya jatuhan curah hujan kedalam corong penakar.
 

Green Mining Practice Dilarang menyalin, memperbanyak, menyebarluaskan dokumen


Development tanpa ijin
PT. RIMAU ENERGY MINING No. Dok 18/SOP/Env/REM/IX/2014
  ENVIRONMENTAL DIVISION Risk Class  Middle
  STANDARD OPERATING PROCEDURE Berlaku  Januari 2014
PENGUKURAN CURAH HUJAN HARIAN Halaman  3 dari 5

Cara pemasangan penakar hujan dekat bangunan/ pohon:


 Penakar hujan harus dipasang di lapangan yang atasnya terbuka 45 ° dari garis sumbu tengah-
tengah penakar.
 Jarak penakar ke pohon/ bangunan paling sedikit sama tinggi dengan pohon atau bangunan
(contoh: jika pohon/ bangunan tinggi 10 m, maka jarak penakar ke pohon/bangunan lebih dari
sama dengan 10 m.
 Penakar hujan dipasang pada tonggak kayu yang dibeton, kayunya dicat dengan tir.
 Setelah terpasang tinggi bibir corong dari muka tanah harus 120 cm.
 Bibir corong harus waterpass/ datar.
 Penakar dipaku/disekrup kuat pada tonggak penyanggah.
 Penakar dipagar tingginya 1 m dan diberi kunci

Prosedur Pengamatan
1. Pengamatan curah hujan dengan alat penakar hujan biasa dilakukan setiap hari pada pukul
07.00 waktu setempat (ws) walaupun tidak ada hujan. Pembacaan yang dilakukan
menunjukkan hujan yang terjadi sejak tanggal yang sebelumnya. Misalnya : pengukuran
dilakukan pada tanggal 14 Januari jam 07.00 ws, jadi dicatat pada tanggal 14 menunjukkan
jumlah curah hujan yang terjadi pada 13 Januari setelah 07.00 ws sampai pada tanggal 14
jam 07.00 ws (pada saat pengukuran).
2. Batas permukaan air pada gelas ukur dibaca sesuai garis skala yang ada dan menyatakan
jumlah curah hujan dalam satuan milimeter. Curah hujan merupakan ketinggian air hujan
yang terkumpul dalam tempat yang datar, tidak menguap, tidak meresap dan tidak
mengalir. Curah hujan 1 milimeter artinya dalam luasan satu meter persegi pada tempat
yang datar tertampung air setinggi satu milimeter atau tertampung air satu liter.
Prosedur Pengukuran Curah Hujan Dengan Gelas Ukur
 Pengukuran curah hujan setiap pagi jam 07.00 waktu setempat, melalui gelas ukur.
 Jumlah hujan ditulis pada tanggal/ hari penakaran setiap pagi hari.
 Pencatatan data hujan sesuai dengan hasil pengukuran tidak ada pembulatan masih ada
satu angka di belakang koma (tidak dibulatkan ke miniskus terdekat).
 Ada hujan tak terukur di bawah 0,1 mm ditulis (0), tak ada hujan ditulis tanda (-), penakar
hujan rusak diberi tanda (R), tidak mengukur/ pengamatan hujan (X).
Green Mining Practice Dilarang menyalin, memperbanyak, menyebarluaskan dokumen
Development tanpa ijin
PT. RIMAU ENERGY MINING No. Dok 18/SOP/Env/REM/IX/2014
  ENVIRONMENTAL DIVISION Risk Class  Middle
  STANDARD OPERATING PROCEDURE Berlaku  Januari 2014
PENGUKURAN CURAH HUJAN HARIAN Halaman  4 dari 5

 Gelas disimpan dengan baik agar tak mudah pecah.

Prosedur Pengukuran Curah Hujan Rain Gauge


1. Buka gembok dan kran kemudian tampung curah hujan pada gelas penakar.
2. Untuk menghindari kesalahan paralaks pada waktu pembacaan, gelas penakar harus dipegang
tegak lurus supaya permukaan horizontal.
3. Pengukuran/ pembacaan skala pada gelas penakar sesuai dengan tinggi air dalam gelas
penakar dengan tidak ada pembulatan pembacaan.

Perlakuan pada kondisi darurat


Apabila penakar rusak/ gelas pecah :
1. Kerusakan kecil harap diperbaiki oleh instansi yang terkait.
2. Kerusakan besar atau gelas pecah, dilaporkan ke BMKG di wilayahnya.
3. Kran bocor/rembes kecil dapat diolesi dengan vaselin atau dengan cara penanggulangan
operasional sementara.
4. Bila gelas pecah, sementara dapat dipakai gelas cc (dengan ukuran 10 cc sama dengan 1 mm
air hujan).
Kumulatif hasil pengamatan setiap hari dijumlahkan dalam setiap periode dasarian/ dekade, baik
Green Mining Practice Dilarang menyalin, memperbanyak, menyebarluaskan dokumen
Development tanpa ijin
PT. RIMAU ENERGY MINING No. Dok 18/SOP/Env/REM/IX/2014
  ENVIRONMENTAL DIVISION Risk Class  Middle
  STANDARD OPERATING PROCEDURE Berlaku  Januari 2014
PENGUKURAN CURAH HUJAN HARIAN Halaman  5 dari 5

jumlah curah hujan maupun banyaknya kejadian hari hujan. Dalam satu bulan terdiri dari 3 dasarian,
yaitu :
1. Dasarian I yaitu sejak tanggal 1 sampai dengan tanggal 10,
2. Dasarian II yaitu sejak tanggl 11 sampai dengan tnggal 20, dan
3. Dasarian III yaitu sejak tanggal 21 sampai dengan akhir bulan.
Dan kemudian dijumlahkan kembali dalam format jumlah curah hujan dan hari hujan bulanan.

Jaminan Mutu
 Gunakan tanaman berkualitas baik.
 Menggunakan pupuk organic.
 Dikerjakan oleh petugas yang kompeten atau terlatih.
Potensi Bahaya
 Kondisi tanah yang berlumpur rawan terhisap lumpur.
 Kondisi hujan, rawan tersambar petir.
Referential/ Acuan 
 Anonim. 2006. Modul SLI Banjar (tidak diterbitkan). Jakarta.

 Anonim. 2006. Peraturan Kepala Badan Meteorologi dan Geofisika Nomor :


SK.32/TL.202/KB/BMG-06 tentang Tata Cara Tetap Pelaksanaan Pengamatan dan
Pelaporan Data Iklim dan Agroklimat. Jakarta.

 Anonim 2006. Peraturan Kepala Badan Meteorologi dan Geofisika Nomor :


SK.37/KT.104/KB/BMG-06 tentang Tata Cara Tetap Pelaksanaan Pengamatan dan
Pelaporan Data Hidrometeorologi. Jakarta.

   Bayong, T.H.K. 2004. Klimatologi. Penerbit ITB. Bandung.


Ketentuan Berlaku 
1. Standard Operating Procedures ini berlaku sejak disahkan
2. Dengan diberlakukannya SOP ini, maka SOP lama menjadi tidak berlaku
3. Segala pelanggaran terhadap prosedur ini akan diselesaikan dengan aturan perusahaan
yang berlaku dan dipertanggung jawabkan kepada dinas lingkungan hidup terkait.
4. Hal – hal yang belum diatur dalam prosedur ini akan ditetapkan dengan prosedur terkait.
5. Prosedur ini berlaku sejak ditetapkan dan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan
  dalam penetapannya, akan di adakan pembetulan sebagaimana mestinya

Green Mining Practice Dilarang menyalin, memperbanyak, menyebarluaskan dokumen


Development tanpa ijin

Anda mungkin juga menyukai