Eksplorasi.
Hasil Kegiatan
Studi Kelayakan/ Studi Tekno-ekonomi.
EKSPLORASI >> Tahapan kegiatan usaha pertambangan melalui untuk memperoleh informasi
secara terperinci dan teliti, tentang :
>> Lokasi
>> Bentuk
>> Dimensi
>> Sebaran
>> Kualitas – mineral, batubara & material penutup atau mineral penyerta
>> Sumber daya terukur dari bahan galian, serta
>> Informasi mengenai lingkungan sosial dan lingkungan hidup.
TATA LAKSANA
STUDI KELAYAKAN >> Tahapan kegiatan usaha pertambangan untuk memperoleh informasi rinci
seluruh aspek terkait, untuk menentukan kelayakan ekonomis dan teknis usaha pertambangan
termasuk analisis mengenai dampak lingkungan serta perencanaan pasca tambang.
Jumlah sumber daya yang dapat ditambang (mineable).
Rencana nisbah kupasan (striping ratio).
Umur tambang.
Sarana prasarana tambang.
Peralatan dan kendaraan.
Metoda dan tata cara penambangan.
Rencana produksi, pemanfaatan air bersih
Rencana pengolahan.
Rencana pengangkutan.
Rencana penimbunan bahan galian.
Rencana reklamasi – areal bekas tambang, areal bekas penimbunan, sarana prasarana.
Umum >> :
1. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2012
tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup
2. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor. 17 Tahun 2012 tentang Pedoman
Keterlibatan Masyarakat dalam Proses Analisis Dampak Lingkungan Hidup dan Izin
Lingkungan.
3. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia No.05 Tahun 2012
Tentang Jenis Rencana Usaha Dan/Atau Kegiatan Yang Wajib Memiliki Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan Hidup
4. Peraturan Men.LHK no.38 tahun 2019
TAHAP PERSIAPAN
SOSIALISASI RENCANA KEGIATAN
Forum pemberitahuan dan pemberian pemahaman rencana kegiatan kepada masyarakat. Lingkup
kegiatan meliputi penjelasan rencana tambang dan menampung berbagai aspirasi yang diperlukan
untuk perumusan berbagai kesepakatan lebih lanjut sebelum usaha pertambangan dimulai.
TAHAP PERSIAPAN
PEMBEBASAN LAHAN
Pelepasan hak usaha atau hak pemanfaatan terhadap lahan untuk kegiatan pertambangan.
>> Sewa lahan.
>> Ganti rugi tanaman.
>> Ganti rugi lahan dan tanaman.
TAHAP PERSIAPAN
PENERIMAAN TENAGA KERJA
Proses kelibatan angkatan kerja setempat atau angkatan kerja dari daerah lain untuk kegiatan
pertambangan.
>> Proses seleksi.
>> Penetapan gaji – upah.
>> Penerapan hubungan kerja – tenaga kerja harian, PKWT (kontrak), PKWTT (tetap).
TAHAP PERSIAPAN
PEMBUATAN JALAN
Kegiatan pembersihan trase jalan, penggalian dan penimbunan badan jalan untuk pelaksanaan
usaha – kegiatan pertambangan.
>> Jalan masuk tambang (access road).
>> Jalan kerja tambang (mine haul).
TAHAP PERSIAPAN
PEMBANGUNAN SARANA PRASARANA
Kegiatan pembersihan lahan, penggalian dan penimbunan untuk pembangunan sarana prasarana
tambang
>> Sarana pendukung.
>> Sarana pengolahan.
TAHAP PERSIAPAN
PEMBERSIHAN LAHAN
Kegiatan pembersihan lahan rencana lokasi penambangan
>> Topsoil storage.
>> Pit area.
>> Disposal area.
TAHAP PERSIAPAN
PENEROWONGAN
>> Pembuatan lubang masuk.
>> Pembuatan uphill connection (UC) – lubang bukaan yang menghubungkan auxiliary shaft (AxS)
dengan level rencana tambang bagi prasarana transportasi orang, peralatan dan material.
TAHAP OPERASI
PENGUPASAN DAN PEMINDAHAN TANAH PUCUK
Kegiatan pengupasan tanah pucuk hingga kedalaman tertentu – sesuai hasil eksplorasi (bor atau
pengamatan melalui sumur uji) – sekaligus pemindahan untuk penyimpanan sementara pada
lokasi tertentu (topsoil storage)
>> Topsoil storage khusus.
>> Disposal area final.
>> Areal penimbunan bekas tambang final.
TAHAP OPERASI
PENGGALIAN DAN PENIMBUNAN TANAH PENUTUP
Kegiatan penggalian penutup hingga kedalaman tertentu – kedalaman sesuai hasil eksplorasi (bor
atau pengamatan melalui sumur uji) – sekaligus penimbunan
>> Batuan lunak – dozing atau riping.
>> Batuan keras – blasting.
TAHAP OPERASI
PENAMBANGAN
Kegiatan pengambilan bahan galian mineral atau batubara
>> Tambang terbuka (open pit mining).
>> Tambang bawah tanah (underground mining).
>> Penirisan air kerja (dewatering)
TAHAP OPERASI
PEMUATAN DAN PENGANGKUTAN
Kegiatan pemuatan bahan galian (run of mine – ROM) di areal kerja tambang dan pengangkutan
menuju ROM area menggunakan kendaraan angkut.
TAHAP OPERASI
PENGOLAHAN
Pemurnian dan pengolahan bahan galian mineral dan batubara agar diperoleh nilai tambah (added
value) produk pertambangan termasuk diantaranya jaminan kertersediaan bahan baku bagi
industri, penyerapan tenaga kerja serta terjadinya peningkatan penerimaan negara.
TAHAP OPERASI
PENIMBUNAN
>> Penimbunan di areal kerja tambang.
>> Penimbunan di pelabuhan.
TAHAP OPERASI
REKLAMASI
Adalah kegiatan untuk rnemperbaiki atau menata kegunaan lahan yang terganggu akibat kegiatan
usaha pertambangan agar dapat berfungsi kembali dan berdaya guna sesuai dengan peruntukan.
>> Penimbunan areal bekas tambang.
>> Penghijauan (revegetasi).
Perbaikan bentang alam – geomorfologi di lokasi kegiatan seiring in-pit back filling.
Perbaikan kualitas udara lingkungan kerja.
Perbaikan iklim mikro – penurunan suhu udara dan peningkatan kelembaban udara.
Perbaikan kualitas Fisika-Kimia tanah setempat.
Perbaikan kualitas air permukaan (sungai – danau) atau air laut yang akan diikuti
peningkatan kehadiran ikan serta perbaikan struktur komunitas plankton dan benthos.
Peningkatan skala kehadiran fauna darat – terutama beberapa jenis burung (aves) dan
juga mamalia yang hidup di atas pohon (arboreal).
Des 2008 Jan 2009
Tanaman Penghijauan
Tumbuhan Pioneer
DATA PRIMER
PELINGKUPAN LINGKUNGAN
HIDUP TERKENA
( Dampak Penting Hipotetik )
DAMPAK DATA SEKUNDER
DATA PRIMER >> seluruh data yang diperoleh dari observasi, pengambilan sampel atau data,
analisa laboratorium, wawancara.
Komponen Geo-Fisik-Kimia – iklim mikro, kualitas udara, kualitas tanah, kualitas air tanah,
kuantitas air tanah, kualitas air permukaan (sungai – danau) atau kualitas air laut.
Komponen Biologi – flora, fauna dan biota aquatis atau terumbu karang.
Komponen Sosial Masyarakat – pendapatan masyarakat, persepsi masyarakat (aspirasi,
tanggapan, kekhawatiran, harapan).
DATA SEKUNDER >> seluruh data yang diperoleh dari literatur, hasil penelitian, sumber lain yang
resmi atau bersifat ilmiah.
METODA STUDI
Penetapan BATAS RUANG LINGKUP STUDI ANDAL juga mempertimbangkan beberapa hal,
sebagai berikut :
>> Ketersediaan sumberdaya seperti lokasi, dana, waktu, teknologi dan biaya.
>> Aspek non-teknis lainnya.
Secara teknis, BATAS RUANG LINGKUP STUDI ANDAL juga dapat dijadikan sebagai pedoman
untuk penetapan lokasi pengambilan sampel primer.
METODA STUDI
PEMBOBOTAN DAMPAK
( Tdp – Ttp )
Dampak Sangat Besar (-5/+5) – kegiatan berpeluang atau cendrung merubah kondisi atau
kualitas aspek atau komponen lingkungan sebesar 81,0 – 100,0 %.
Dampak Besar (-4/+4) – kegiatan berpeluang atau cendrung merubah kondisi atau kualitas
aspek atau komponen lingkungan sebesar 61,0 – 80,0 %.
Dampak Sedang (-3/+3) – kegiatan berpeluang atau cendrung merubah kondisi atau kualitas
aspek – komponen lingkungan sebesar 41,0 – 60,0 %.
Dampak Kecil (-2/+2) – kegiatan berpeluang atau cendrung hanya merubah kualitas aspek
atau komponen lingkungan sebesar 21,0 – 40,0 %.
Dampak Sangat Kecil (-1/+1) – kecendrungan perubahan kualitas lingkungan hanya sebesar
0,0 – 20,0 %.
TAHAP PERSIAPAN
Keresahan Masyarakat
Teknik Pengelolaan Lingkungan Teknik Pemantauan Lingkungan
Melakukan sosialisasi rencana kegiatan Mengetahui tanggapan atau keresahan
usaha pertambangan secara terbuka kepada masyarakat.
masyarakat. Mengetahui hubungan sosial yang tumbuh di
Memperhatikan pranata sosial yang tumbuh lingkungan setempat.
dilingkungan sosial setempat.
Memperhatikan aspirasi masyarakat setempat
– pertimbangan bagi strategi atau kebijakan
yang akan diterapkan di lingkungan sosial.
PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN
TAHAP PERSIAPAN
TAHAP PERSIAPAN
Kesempatan Kerja
Teknik Pengelolaan Lingkungan Teknik Pemantauan Lingkungan
Melakukan sosialisasi kebutuhan tenaga kerja Mengetahui kelibatan angkatan kerja
pada lingkungan sosial masyarakat secara setempat dalam usaha pertambangan.
terbuka melalui Kantor Wali Nagari dan Mengetahui keresahan sosial pada
Kantor Kepala Jorong./ pemerintah lokal. lingkungansetempat terkait dengan kelibatan
Memberi prioritas lebih besar bagi angkatan angkatan kerja setempat dan kehadiran
kerja setempat – terutama anggota tenaga kerja dari daerah lain.
masyarakat penguasa atau pengolah lahan
sebelumnya sebagai tenaga. Agar dapat
memenuhi kebutuhan keterampilan dan
perubahan etos kerja lebih baik, maka seluruh
calon tenaga kerja tersebut terlebih dahulu
dibekali pelatihan (training). Pelatihan dapat
dilakukan melalui kerjasama dengan instansi
terkait seperti Dinas Sosial Tenaga Kerja,
Balai DIKLAT atau lembaga pendidikan lain
yang relevan.
PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN
TAHAP PERSIAPAN
Peluang Berusaha
Teknik Pengelolaan Lingkungan Teknik Pemantauan Lingkungan
Memberikan kesempatan seluas-luasnya Mengetahui usaha ekonomi masyarakat
kepada anggota masyarakat setempat untuk setempat yang tumbuh dan berkembang,
mengadakan akomodasi harian tenaga kerja yang berkaitan dengan usaha pertambangan.
seperti makan dan minuman.
Mendorong tumbuh dan berkembangnya
usaha produktif yang dapat dilakukan anggota
masyarakat setempat (seperti perbengkelan)
melalui bimbingan teknis bersama instansi
terkait di Kabupaten sekaligus mengadakan
dana – hibah atau bergulir – agar usaha
produktif yang dimaksud dapat berjalan.
RENCANA PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN
LINGKUNGAN HIDUP
TAHAP PERSIAPAN
TAHAP PERSIAPAN
TAHAP PERSIAPAN
TAHAP PERSIAPAN
TAHAP OPERASI
TAHAP OPERASI
TAHAP OPERASI
TAHAP OPERASI
Timbulnya Getaran
Teknik Pengelolaan Lingkungan Teknik Pemantauan Lingkungan
Pembatasan jumlah penggunaan bahan Mengetahui intensitas keresahan masyarakat
peledak. akibat getaran.
Penyalaan ledakan menggunakan DRC atau Mengetahui intensitas kerusakan bangunan
non-electric (NONEL). masyarakat.
PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN
TAHAP OPERASI