Anda di halaman 1dari 11

Pertambangan Batubara

PT. TANTRA MINING RESOURCES

RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP


Tabel 2.1. Rencana Pengelolaan yang dilakukan sejak awal dari Arahan Evaluasi Dampak Potensial/Upaya Mitigasi Dampak
NO
I

A
1

II
A
1

Dampak Lingkungan yang


Dikelola

Sumber Dampak

TAHAP PRAKONSTRUKSI
Komponen Sosial Ekonomi dan Budaya
Keresahan masyarakat dan - Sosialisasi
potensi konflik
- Pembebasan Lahan
- Penerimaan tenaga
kerja

TAHAP KONSTRUKSI
Komponen Geofisik-Kimia
Iklim Mikro
- Pembukaan dan
pembersihan lahan

RKL & RPL

Indikator
Keberhasilan
Pengelolaan
Lingkungan Hidup

Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup

Lokasi Pengelolaan Lingkungan


Hidup

Periode Pengelolaan
Lingkungan
Hidup

Institusi Pengelolaan Lingkungan


Hidup

- Tidak adanya terjadi


keresahan masyarakat
sehingga
menimbulkan konflik
sosial antara
masyarakat dengan
PT. TMJ terkait dengan
kegiatan pada tahap
pra konstruksi
- Tidak adanya laporan
pengaduan yang
disampaikan oleh
masyarakat baik
secara langsung
maupun melalui
instansi terkait
kegiatan pada tahap
konstruksi

- Selalu mengadakan sosialisasi rencana proyek


- Desa Sikui Kecamatan Teweh
- Selama kegiatan pada tahap pra 1) Pelaksana : Human Resources &
pertahapan kegiatan yang akan dilakukan yang
Baru, serta desa Pandran
konstruksi berlangsung
General Affair PT. TANTRA
melibatkan tokoh adat, BPD, aparat desa,
Permai, Pandran Raya dan
MINING RESOURCES
kecamatan serta masyarakat yang berpotensi
Maranen (Bukit Sawit)
2) Pengawas pengelolaan
terkena dampak
Kecamatan Teweh Selatan,
lingkungan hidup :
- Memberikan informasi yang transparan kepada
Kabupaten Barito Utara Provinsi
- DINSOSNAKERTRANS Kab.
masyarakat terkait semua rencana kegiatan
Kalimantan Tengah.
Barut
- Memberikan tanggapan dan jawaban atas setiap
- BPN Kab. Barut
pertanyaan dari masyarakat pada saat sosialisasi
3) Pelaporan hasil pengelolaan
- Selalu menjalin kerjasama dan hubungan baik
lingkungan dikirimkan kepada :
dengan masyarakat
- BPN Kab. Barut
- Menginventaris lahan masyarakat serta lahan
- BPN Prov. Kalteng
ADAT yang masuk dalam wilayah kerja
panambangan
- Mengadakan sosialisasi sebelum kegiatan
pembukaan lahan dimulai terkait kegiatan
pembebasan lahan untuk menentukan nilai ganti
untung lahan dan tanam tumbuh dengan
melibatkan pemilik lahan, tokoh adat, BPD,
aparat desa, kecamatan serta BPN
- Membayar kompensasi lahan dan tanam tumbuh
langsung ke pemilik lahan tanpa melalui
perantara serta terdokumentasi dalam bentuk
kuitansi dan foto dan melibatkan seluruh
keluarga baik saudara-saudaranya, anak-anaknya
atau ahli warisnya
- Pelaksanaan kegiatan tidak dimulai sebelum
kesepakatan kompensasi dan ganti rugi selesai
dilaksanakan
- Menginformasikan lowongan kerja kepada
Aparat Desa-Desa, Kecamatan-Kecamatan dan
Dinas Tenaga Kerja setempat
- Mengupayakan dan memprioritaskan perekrutan
tenaga pekerja lokal secara maksimal sesuai
keahlian atau ketrampilan, serta memenuhi
persyaratan yang ditentukan sesuai dengan
kualifikasi pendidikannya
- Melaksanakan program Corporate Social
Responsibility (CSR) untuk meningkatkan kualitas
sumberdaya manusia penduduk lokal melalui
pembinaan dengan sistem magang atau
memberikan pelatihan khusus agar terjadi
peningkatan keterampilan kerja

- Perubahan
Temperatur dan
kelembaban
mendekati kondisi
rona awal

- Melakukan pembersihan lahan hanya pada lahan - Sekitar lokasi area terganggu
- lahan yang telah direncanakan yaitu sesuai
(Lokasi pembukan lahan/Pit
dengan rencana tahapan penambangan
Tambang)
- Dilakukan pemasangan patok tanda batas lahan
yang direncanakan pembersihan lahan terlebih
dahulu sesuai tahapannya, agar tidak melakukan
penebangan pohon jika tidak diperlukan
khususnya untuk di luar areal terganggu
- Melakukan reklamasi dan revegetasi pada lahan
terbuka sesuai dengan rencana reklamasi yang

- Selama kegiatan pembukaan 1) Pelaksana: devisi lingkungan


dan pembersihan lahan sesuai
PT. TANTRA MINING
dengan tahapan penambangan
RESOURCES dan Kontraktor
berlangsung
Konstruksi
2) Pengawas:
- BLH Kab. Barut
- Dishutbun Kab. Barut
3) Penerima Laporan:
- BLH Kab. Barut
- BLH Prov. Kalteng

Halaman II-2

Pertambangan Batubara
PT. TANTRA MINING RESOURCES

RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

Sumber Dampak

NO

Dampak Lingkungan yang


Dikelola

Kualitas udara & kebisingan

- Mobilisasi peralatan

B
1

Komponen Biologi
Penurunan kondisi flora

- Pembukaan dan
pembersihan lahan

Penurunan kondisi fauna

- Pembukaan dan
pembersihan lahan

C
1

Komponen Sosial Ekonomi dan Budaya


Kesempatan kerja dan
- Pembukaan dan
peluang berusaha
pembersihan lahan
- Pembangunan sarana
dan prasarana

D
1

Komponen Kesehatan Masyarakat


Mobilisasi peralatan
- Mobilisasi peralatan
tambang

RKL & RPL

Indikator
Keberhasilan
Pengelolaan
Lingkungan Hidup

Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup

telah di buat pada lahan yang tidak digunakan


- Penurunan kualitas
- Memperbaiki/meningkatkan daya dukung jalan
udara tidak melebihi
pada ruas jalan umum yang digunakan sebelum
tingkat baku mutu
dilakukan kegiatan mobilisasi peralatan
yang dipersyaratkan
- Menggunakan kenderaan yang layak jalan dan
dalam Lampiran
melakukan perawatan mesin-mesin secara rutin
Peraturan Pemerintah
pada alat-alat berat yang digunakan, agar
No. 41 Tahun 1999
diperoleh pembakaran sempurna ketika
- Peningkatan
dioperasikan
kebisingan tidak
melebihi tingkat baku
mutu yang
dipersyaratkan dalam
Lampiran Kepmen-LH
No. 48 Tahun 1996

Lokasi Pengelolaan Lingkungan


Hidup

- Sepanjang jalan angkut


mobilisasi peralatan

- Perubahan penurunan - Dilakukan pemasangan patok tanda batas lahan - lokasi area terganggu (Lokasi
Kondisi flora darat
yang direncanakan pembersihan lahan terlebih
pembukan lahan/Pit
(vegetasi), dimana
dahulu sesuai tahapannya, agar tidak melakukan
Tambang,serta saran dan
Komposisi Jenis
penebangan pohon jika tidak diperlukan
prasarana)
Vegetasi dan Indeks
khususnya untuk di luar areal terganggu
Keanekaragaman Jenis - Melakukan reklamasi dan revegetasi pada lahan
vegetasi tidak terlalu
terbuka sesuai dengan rencana reklamasi yang
berubah mendekati
telah di buat pada lahan yang tidak digunakan.
kondisi rona awal
- Tidak terganggunya
habitat fauna, dimana
satwa liar terutama
yang dilindungi tidak
punah

- Mengoptimalkan pengelolaan lingkungan dalam - Sekitar lokasi area terganggu


rangka mencegah dan meminimalkan penurunan
(Lokasi pembukan lahan/Pit
Kondisi flora darat yang merupakan dampak
Tambang,serta sarana dan
primer
prasarana)
- Membuat ruang koridor untuk sarana
berpindahnya satwa
- Melarang adanya penangkapan atau perburuan
satwa melalui pembuatan papan larangan
penangkapan atau perburuan satwa dan
larangan perusakan habitat satwa liar

Periode Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
- Selama kegiatan mobilisasi
peralatan berlangsung

- Mengoptimalkan pengelolaan lingkungan


- Masyarakat yang tinggal di
penurunan kualitas udara dan peningkatan
sepanjang jalan angkut
kebisingan yang merupakan dampak primer
mobilisasi peralatan
sehingga dapat berpengaruh terhadap kesehatan
masyarakat
- Melaksanakan program pemberdayaan

1) Pelaksana: devisi lingkungan


PT. TANTRA MINING
RESOURCES dan Kontraktor
Konstruksi
2) Pengawas:
- BLH Kab. Barut
- Dishubkominfo Kab. Barut
3) Penerima Laporan:
- BLH Kab. Barut
- BLH Prov. Kalteng

- Selama kegiatan pembukaan 1) Pelaksana: devisi lingkungan


dan pembersihan lahan sesuai
PT. TANTRA MINING
dengan tahapan penambangan
RESOURCES dan Kontraktor
berlangsung
Konstruksi
2) Pengawas:
- BLH Kab. Barut
- Dishutbun Kab Barut
3) Penerima Laporan:
- BLH Kab. Barut
- BLH Prov. Kalteng
- Selama kegiatan pembukaan 1) Pelaksana: devisi lingkungan
dan pembersihan lahan sesuai
PT. TANTRA MINING
dengan tahapan penambangan
RESOURCES dan Kontraktor
berlangsung
Konstruksi
2) Pengawas:
- BLH Kab. Barut
- Dishutbun Kab. Barut
3) Penerima Laporan:
- BLH Kab. Barut
- BLH Prov. Kalteng

- Jumlah perekrutan
- Menjalin kerjasama dengan masyarakat yaitu
- Desa Sikui Kecamatan Teweh
- Selama kegiatan pembukaan
tenaga kerja dari Desa
membuka kesempatan kerja untuk masyarakat
Baru, serta desa Pandran
dan pembersihan lahan serta
sekitar yang bekerja di
lokal (pekerjan harian/buruh tukang) untuk ikut
Permai, Pandran Raya dan
pembangunan sarana dan
PT. TMJ mencapai
serta kegiatan pembukaan dan pembersihan
Maranen (Bukit Sawit)
prasarana pada tahap
70% dari total
lahan serta pembangunan sarana dan prasarana
Kecamatan Teweh Selatan,
konstruksi
kebutuhan tenaga
Kabupaten Barito Utara Provinsi
kerja baik tenaga kerja
Kalimantan Tengah.
tetap, tenaga kerja
kontrak dan tenaga
kerja harian

- Tidak adanya
peningkatan penyakit
ISPA terkait dengan
kegiatan mobilisasi
peralatan
- Tidak adanya laporan

Institusi Pengelolaan Lingkungan


Hidup

- Selama kegiatan mobilisasi


peralatan berlangsung

1) Pelaksana : Human Resources &


General Affair PT. TANTRA
MINING RESOURCES
2) Pengawas pengelolaan
lingkungan hidup :
- DINSOSNAKERTRANS Kab.
Barut
3) Pelaporan hasil pengelolaan
lingkungan dikirimkan kepada :
- DINSOSNAKERTRANS Kab.
Barut
- DISTANAKERTRANS Prov.
Kalteng
1) Pelaksana Devisi K3 dan Human
Resources & General Affair PT.
TANTRA MINING RESOURCES
2) Pengawas pengelolaan
lingkungan hidup :
- Dinas Kesehatan Kab. Barut

Halaman II-3

Pertambangan Batubara
PT. TANTRA MINING RESOURCES

RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

NO

Dampak Lingkungan yang


Dikelola

Sumber Dampak

Indikator
Keberhasilan
Pengelolaan
Lingkungan Hidup
pengaduan yang
disampaikan oleh
masyarakat baik
secara langsung
maupun melalui
instansi selama
kegiatan mobilisasi
peralatan

III
A
1

TAHAP OPERASI
Komponen Geofisik-Kimia
Kualitas udara dan
- Pengupasan dan
- Penurunan kualitas
kebisingan
Penanganan Tanah
udara tidak melebihi
Pucuk
tingkat baku mutu
- Penggalian dan
yang dipersyaratkan
pemindahan
dalam Lampiran
overburden (OB)
Peraturan Pemerintah
- Pengangkutan dan
No. 41 Tahun 1999
penimbunan batubara - Peningkatan
kebisingan tidak
melebihi tingkat baku
mutu yang
dipersyaratkan dalam
Lampiran Kepmen-LH
No. 48 Tahun 1996

Tingkat kesuburan tanah

- Pengupasan dan
penanganan tanah
pucuk

RKL & RPL

- Status tingkat
kesuburan tanah
sesuai dengan
kondisi rona awal

Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup

Lokasi Pengelolaan Lingkungan


Hidup

Periode Pengelolaan
Lingkungan
Hidup

masyarakat di bidang kesehatan, yaitu:


- mendirikan klinik perusahaan
- memberikan bantuan pengadaan obat-obatan yang
diperlukan sesual dengan jenis penyakit yang
diderita masyarakat setempat termasuk karyawan
perusahaan
- Memberikan penyuluhan tentang kesehatan untuk
meningkatkan kesadaran pola hidup bersih dan
sehat (PHBS) menyediakan kelambu anti malaria
untuk karyawan dan tenaga kerja perusahaan serta
membagi secara cuma-cuma untuk masyarakat
setempat dan Melakukan kunjungan tenaga medis
dengan bekeqasama dengan petugas sanitarian dan
petugas medis Pustul Poskesdesl Posyandu
setempat ke desa-desa yang terserang wabah
penyakit tertentu
- Membentuk organisasi pengelolaan Iingkungan
terkait aspek kesehatan yang terintegrasi dengan
stmktur organisasi perusahaan
- Melakukan kerjasama dengan Dinas Kesehatan
Kabupaten Barut, Puskesmas, Pustu, Poskesdes
maupun Posyandu setempat

Institusi Pengelolaan Lingkungan


Hidup
- Dishubkominfo Kab. Barut
3) Pelaporan hasil pengelolaan
lingkungan dikirimkan kepada :
- Dinas Kesehatan Kab. Barut
- Dinas Kesehatan Prov. Kalteng

- Tanah pucuk ditimbun pada tempat yang aman


dari erosi maupun kegiatan penambangan,
yaitu berada di luar daerah penambangan dan
terpisah dengan penimbunan batuan penutup
- Melakukan reklamasi dan revegetasi pada
lahan terbuka sesuai dengan rencana
reklamasi yang telah di buat pada lahan yang
tidak digunakan
- Melakukan perawatan mesin-mesin secara
rutin pada alat-alat berat yang digunakan, agar
diperoleh pembakaran sempurna ketika
dioperasikan
- Melakukan reklamasi dan revegetasi lahan
sesuai dengan rencana reklamasi yang telah di
buat
- Menggunakan kenderaan yang layak dan
melakukan perawatan mesin-mesin secara
rutin pada alat-alat berat yang digunakan, agar
diperoleh pembakaran sempurna ketika
dioperasikan
- Memperbaiki /meningkatkan daya dukung
jalan pada ruas jalan tambang sebelum
melakukan pengangkutan
- Melakukan kegiatan penyiraman secara
berkala sebanyak 2-3 kali/hari disepanjang
jalan tambang dari lokasi PIT tambang ke
disposal area terutama pada musim kemarau
- Menerapkan kecepatan rendah kendaraan
angkut batubara (maksimum 30 km/jam).

- Sekitar areal bukaan tambang,


dan jalan angkut batubara

- Tanah pucuk ditimbun pada tempat yang aman


dari erosi maupun kegiatan penambangan,
yaitu berada di luar daerah penambangan dan
terpisah dengan penimbunan batuan penutup

- Areal bukaan tambang dan


areal penimbunan tanah pucuk
(top soil area/TSA), serta
penimbunan batuan penutup

- Selama tahapan operasi


penambangan berlangsung
sesuai dengan tahapan
penambangan

Selama tahapan operasi


penambangan berlangsung
sampai dengan tahap pasca
operasi

1) Pelaksana: devisi lingkungan


PT. TANTRA MINING
RESOURCES dan Kontraktor
Konstruksi
2) Pengawas:
- BLH Kab. Barut
- Distamben Kab. Barut
- Dishubunkominfo Kab. Barut
3) Penerima Laporan:
- BLH Kab. Barut
- Distamben Kab. Barut
- Dishubunkominfo Kab. Barut
- BLHD Prov. Kalteng
- Distamben Prov. Kalteng
- Dishubunkominfo Prov. Kalteng

1) Pelaksana: devisi lingkungan


PT. TANTRA MINING
RESOURCES dan Kontraktor
Konstruksi

Halaman II-4

Pertambangan Batubara
PT. TANTRA MINING RESOURCES

RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

NO

Dampak Lingkungan yang


Dikelola

Sumber Dampak

Peningkatan laju erosi dan


sedimentasi

- Pengupasan dan

Penurunan kualitas air


permukaan (sungai)

- Pengupasan dan
penimbunan tanah
pucuk
- Penggalian dan
pemindahan
overburden (OB)
- Pengakutan dan
penimbunan
batubara

RKL & RPL

penanganan tanah
pucuk
- Penggalian dan
pemindahan
overburden (OB)

Indikator
Keberhasilan
Pengelolaan
Lingkungan Hidup

- Tingkat laju erosi


masih di bawah
ambang kritis
sebagaimana yang
dipersyarakatkan
Departemen
Kehutanan (Ministry
of Forestry 1998)
- Tingkat produksi
sedimen (ton/tahun)
masih di bawah
ambang kritis
sebagaimana yang
dipersyarakatkan
dalam Lampiran Kep.
Men. KLH No. 2/1988

- Penurunan kualitas air


permukaan Tidak
melebihi tingkat baku
mutu yang
dipersyaratkan dalam
Lampiran Peraturan
Pemerintah Nomor 82
Tahun 2001 kelas I & II
tentang Pengelolaan
Kualitas Air dan
Pengendalian
Pencemaran Air

Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup

- Untuk mencegah menurunnya tingkat


kesuburan tanah akibat hilangnya pasokan
hara dan struktur tanah dilakukan dengan
menanam rerumputan dan kacang-kacangan
sebagai tanaman penutup tanah
- Melakukan pemeliharaan secara rutin, yaitu
tanaman pokok dan LCC yang meliputi
penyulaman dan pemupukan
- Tanah pucuk ditimbun pada tempat yang aman
dari erosi maupun kegiatan penambangan,
yaitu berada di luar daerah penambangan dan
terpisah dengan penimbunan batuan penutup
- Tanah pucuk ditimbun pada tempat yang aman
dari erosi maupun kegiatan penambangan,
yaitu berada di luar daerah penambangan dan
terpisah dengan penimbunan batuan penutup
- Untuk mengendalikan hanyutnya tanah pucuk
terangkut air larian, maka ditanami dengan
tanaman penutup tanah (cover crop) berupa
rerumputan dan kacang-kacangan penutup
tanah pada areal penimbunan tanah pucuk.
- Mengoptimalkan pengelolaan lingkungan
dalam rangka mencegah dan meminimalkan
peningkatan laju erosi yang merupakan
dampak primer
- Untuk mencegah masuknya tanah yang
terangkut oleh air larian ke badan air, maka
mempertahankan sempadan sungai selebar 50
meter kanan-kiri sungai kecil dan 100 m untuk
sungai besar sebagai kawasan konservasi
- Membuat saluran darainase di sekitar arae pit
tambang dan area disposal untuk mengalirkan
air larian yang membawa material tanah ke
kolam pengendap,
- Pembangunan kolam-kolam pengendap
lumpur (sedimenttrap) disekitar pit tambang
dan disposal area,
- Kolam pengendap (settling pond) yang telah
penuh dengan sedimen segara
dikeruk/dikosongkan dan lumpur hasil
pengerukan ditimbun di disposal area
- Mengoptimalkan pengelolaan lingkungan
dalam rangka mencegah dan meminimalkan
peningkatan laju erosi dan sedimentasi
yang merupakan dampak primer pada
kegiatan pengupasan dan penimbunan
tanah pucuk
- Pembuatan drainase disekitar pit tambang
dan lokasi stockpile guna untuk penyaliran
(air limpasan) asam tambang yang
dilengkapi dengan pembuatan kolam
settling pond
- Membuat saluran drainase disepanjang
badan jalan angkut yang di alirkan ke kolam
pengendap (sedimenttrap)
- Pada waktu pengisian bahan bakar dan
pelumas dilakukan dengan hati-hati agar
tidak terjadi ceceran atau tumpahan ke

Lokasi Pengelolaan Lingkungan


Hidup

Periode Pengelolaan
Lingkungan
Hidup

(waste dump area/WDA)


- Daerah sempadan sungai yaitu
kanan-kiri sungai yang
berdekatan dengan lokasi
penimbunan tanah pucuk, dan
sekitar areal reklamasi dan
revegetasi

Institusi Pengelolaan Lingkungan


Hidup
2) Pengawas:
- BLH Kab. Barut
- Dishutbun Kab. Barut
- Distamben Kab. Barut
3) Penerima Laporan:
- BLH Kab. Barut
- BLH Prov. Kalteng

- kolam-kolam pengendap areal


penimbunan tanah pucuk (top
soil area/TSA)
- Sungai inu

- Selama tahapan operasi


penambangan berlangsung
sesuai dengan tahapan
penambangan

1) Pelaksana: devisi lingkungan


PT. TANTRA MINING
RESOURCES dan Kontraktor
Konstruksi
2) Pengawas:
- BLHD Kab. Barut
- Distamben Kab. Barut
3) Penerima Laporan:
- BLH Kab. Barut
- BLH Prov. Kalteng

- kolam-kolam pengendap areal


penimbunan tanah pucuk (top
soil area/TSA)
- Sungai inu

- Selama tahapan operasi

1) Pelaksana: devisi lingkungan


PT. TANTRA MINING
RESOURCES dan Kontraktor
Konstruksi
2) Pengawas:
- BLHD Kab. Barut
- Distamben Kab. Barut
3) Penerima Laporan:
- BLH Kab. Barut
- BLH Prov. Kalteng

penambangan berlangsung
sesuai dengan tahapan
penambangan

Halaman II-5

Pertambangan Batubara
PT. TANTRA MINING RESOURCES

RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

NO

Dampak Lingkungan yang


Dikelola

Sumber Dampak

Indikator
Keberhasilan
Pengelolaan
Lingkungan Hidup

Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup

Lokasi Pengelolaan Lingkungan


Hidup

Periode Pengelolaan
Lingkungan
Hidup

Institusi Pengelolaan Lingkungan


Hidup

tanah
- Oli bekas dari perawatan mesin ditampung
dalam drum dan disimpan sementara dalam
gudang B3, secara periodik diserahkan
kepada pengolah resmi oli bekas.
- Membuat saluran drainase disekeliling
bengkel dan gudang genset badan jalan
angkut yang di alirkan ke kolam pengendap
(sedimenttrap)
- Mengoperasikan bak perangkap minyak (oil
Trap ) pada ruang perawatan alat berat dan
ruang genset
- Mengendalikan dan mengelola air di kolam
settling pond sehingga air yang dikeluarkan
sesuai dengan baku mutu yang telah
ditetapkan
- Melakukan perhitungan terhadap daya
dukung lingkungan sungai (badan air
penerima limbah) dengan menggunakan
parameter kualitas air sungai dan air
limbah pada saat dan/atau hasil
pelaksanaan kegiatan operasi
penambangan
B
1

Komponen Sosial Ekonomi Dan Budaya


Keresahan masyarakat
- Pelaksanaan CSR

C
1

Komponen Kesehatan Masrakat


prevalensi dan isidensi
- Pengupasan dan
penyakit
penimbunan tanah
pucuk
- Penggalian dan
pemindahan
overburden (OB)
- Pengakutan dan
penimbunan
batubara

RKL & RPL

- Tidak adanya terjadi


- Selalu mengadakan sosialisasi rencana
konflik sosial antara
perencanaan CSR yang akan dilakukan yang
masyarakat dengan
melibatkan tokoh adat, BPD, aparat desa,
PT. TMJ terkait dengan
kecamatan serta masyarakat yang berpotensi
kegiatan pelaksanaan
terkena dampak
CSR
- Kegiatan CSR ini akan
- Tidak adanya
dikoordinasikan/dimusyawarahkan dengan
laporan pengaduan
desa, kecamatan dan pemerintah daerah
yang disampaikan
Kabupaten agar tidak overlapping (tumpang
oleh masyarakat baik
tindih) dengan program lainnya
secara langsung
- Melakukan hubungan kerjasama dengan
maupun melalui
masyarakat
instansi terkait
kegiatan
pelaksanaan CSR
- Tingkat kesehatan
masyarakat di
wilayah kerja (data
dari Puskesmas,
Kecamatan Teweh
Tengah) yang sama
dengan tingkat
kesehatan pada saat
rona awal
lingkungan hidup

- Desa Sikui Kecamatan Teweh


- Selama kegiatan operasional
Baru, serta desa Pandran
penambangan
Permai, Pandran Raya dan
Maranen (Bukit Sawit)
Kecamatan Teweh Selatan,
Kabupaten Barito Utara Provinsi
Kalimantan Tengah.

- Mengoptimalkan pengelolaan lingkungan


- Desa Sikui Kecamatan Teweh
- Selama kegiatan operasional
penurunan kualitas udara dan peningkatan
Baru, serta desa Pandran
penambangan
kebisingan yang merupakan dampak primer
Permai, Pandran Raya dan
sehingga dapat berpengaruh terhadap kesehatan
Maranen (Bukit Sawit)
masyarakat
Kecamatan Teweh Selatan,
- Melaksanakan program pemberdayaan
Kabupaten Barito Utara Provinsi
masyarakat di bidang kesehatan, yaitu:
Kalimantan Tengah.
- mendirikan klinik perusahaan
- memberikan bantuan pengadaan obat-obatan yang
diperlukan sesual dengan jenis penyakit yang
diderita masyarakat setempat termasuk karyawan
perusahaan
- Memberikan penyuluhan tentang kesehatan untuk
meningkatkan kesadaran pola hidup bersih dan
sehat (PHBS) menyediakan kelambu anti malaria
untuk karyawan dan tenaga kerja perusahaan serta
membagi secara cuma-cuma untuk masyarakat
setempat dan Melakukan kunjungan tenaga medis

1) Pelaksana : Human Resources &


General Affair PT. TANTRA
MINING RESOURCES
2) Pengawas:
- Badan Pemberdayaan
Masyarakat Kab. Barut
3) Penerima Laporan:
- Badan Pemberdayaan
Masyarakat Prov. Kalimantan
Tengah

1) Pelaksana Devisi K3 dan Human


Resources & General Affair PT.
TANTRA MINING RESOURCES
2) Pengawas pengelolaan
lingkungan hidup :
- Dinas Kesehatan Kab. Barut
3) Pelaporan hasil pengelolaan
lingkungan dikirimkan kepada :
- Dinas Kesehatan Kab. Barut
- Dinas Kesehatan Prov. Kalteng

Halaman II-6

Pertambangan Batubara
PT. TANTRA MINING RESOURCES

RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

NO

Dampak Lingkungan yang


Dikelola

Sumber Dampak

Indikator
Keberhasilan
Pengelolaan
Lingkungan Hidup

Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup

Lokasi Pengelolaan Lingkungan


Hidup

Periode Pengelolaan
Lingkungan
Hidup

Institusi Pengelolaan Lingkungan


Hidup

dengan bekeqasama dengan petugas sanitarian dan


petugas medis Pustul Poskesdesl Posyandu
setempat ke desa-desa yang terserang wabah
penyakit tertentu
- Membentuk organisasi pengelolaan Iingkungan
terkait aspek kesehatan yang terintegrasi dengan
stmktur organisasi perusahaan
- Melakukan kerjasama dengan Dinas Kesehatan
Kabupaten Barut, Puskesmas, Pustu, Poskesdes
maupun Posyandu setempat
IV
A
1

TAHAP PASCA OPERASI


Komponen Geo fisik-kimia
Kualitas udara & kebisingan - Demobilisasi
peralatan

B
1

Komponen Sosial Ekonomi Dan Budaya


Hilangnya kesempatan
- Pelepasan tenaga
kerja
kerja pada akhir
kegiatan operasi

C
1

- Penurunan kualitas
- Memperbaiki/meningkatkan daya dukung jalan
udara tidak melebihi
pada ruas jalan umum yang digunakan sebelum
tingkat baku mutu
dilakukan kegiatan demobilisasi peralatan
yang dipersyaratkan
- Menggunakan kenderaan yang layak jalan dan
dalam Lampiran
melakukan perawatan mesin-mesin secara rutin
Peraturan Pemerintah
pada alat-alat berat yang digunakan, agar
No. 41 Tahun 1999
diperoleh pembakaran sempurna ketika
- Peningkatan
dioperasikan
kebisingan tidak
melebihi tingkat baku
mutu yang
dipersyaratkan dalam
Lampiran Kepmen-LH
No. 48 Tahun 1996

- Sepanjang jalan angkut


demobilisasi peralatan

- Selama kegiatan demobilisasi


peralatan berlangsung

- Tidak bertambahnya

- Desa Sikui Kecamatan Teweh


Baru, serta desa Pandran
Permai, Pandran Raya dan
Maranen (Bukit Sawit)
Kecamatan Teweh Selatan,
Kabupaten Barito Utara
Provinsi Kalimantan Tengah.

- Pada akhir tahap operasi


penambangan sampai dengan
awal tahap pasca operasi
penambangan

1) Pelaksana : Human Resources &


General Affair PT. TANTRA
MINING RESOURCES
2) Pengawas pengelolaan
lingkungan hidup :
- Distanakertrans Kab. Barut
3) Pelaporan hasil pengelolaan
lingkungan dikirimkan kepada :
- Distanakertrans Kab. Barut
- Distanakertrans Prov. Kalteng

- Selama kegiatan mobilisasi

1) Pelaksana Devisi K3 dan Human


Resources & General Affair PT.
TANTRA MINING RESOURCES
2) Pengawas pengelolaan
lingkungan hidup :
- Dinas Kesehatan Kab. Barut
3) Pelaporan hasil pengelolaan
lingkungan dikirimkan kepada :
- Dinas Kesehatan Kab. Barut
- Dinas Kesehatan Prov. Kalteng

tingkat pengangguran
masyarakat yang
terkena PHK

Komponen Kesehatan Masrakat


Demobilisasi peralatan
- Demobilisasi peralatan - Tidak adanya
tambang
peningkatan penyakit
ISPA terkait dengan
kegiatan mobilisasi
peralatan
- Tidak adanya laporan
pengaduan yang
disampaikan oleh
masyarakat baik
secara langsung
maupun melalui
instansi selama
kegiatan mobilisasi
peralatan

RKL & RPL

- Pemberitahuan secara dini mengenai pelepasan


tenaga kerja sehingga para karyawan dari jauh
hari dapat mepersiapkan diri
- Memberikan pesangon terhadap tenaga kerja
yang di PHK
- Sosialisasi tentang berakhirnya kegiatan
pertambangan batubara kepada masyarakat
- Memberikan pelatihan ketrampilan sesuai
dengan kondisi sosial masyarakat yang ada
sehingga setelah kegiatan penambangan
berakhir, mantan pekerja mempunyai lapangan
usaha baru

- Mengoptimalkan pengelolaan lingkungan


- Masyarakat yang tinggal di
penurunan kualitas udara dan peningkatan
sepanjang jalan angkut
kebisingan yang merupakan dampak primer
mobilisasi peralatan
sehingga dapat berpengaruh terhadap kesehatan
masyarakat
- Melaksanakan program pemberdayaan
masyarakat di bidang kesehatan, yaitu:
- mendirikan klinik perusahaan
- memberikan bantuan pengadaan obat-obatan yang
diperlukan sesual dengan jenis penyakit yang
diderita masyarakat setempat termasuk karyawan
perusahaan
- Memberikan penyuluhan tentang kesehatan untuk
meningkatkan kesadaran pola hidup bersih dan
sehat (PHBS) menyediakan kelambu anti malaria
untuk karyawan dan tenaga kerja perusahaan serta
membagi secara cuma-cuma untuk masyarakat
setempat dan Melakukan kunjungan tenaga medis

peralatan berlangsung

1) Pelaksana: devisi lingkungan


PT. TANTRA MINING
RESOURCES dan Kontraktor
Konstruksi
2) Pengawas:
- BLH Kab. Barut
- Dishubkominfo Kab. Barut
3) Penerima Laporan:
- BLH Kab. Barut
- BLH Prov. Kalteng

Halaman II-7

Pertambangan Batubara
PT. TANTRA MINING RESOURCES

RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

NO

Dampak Lingkungan yang


Dikelola

Sumber Dampak

Indikator
Keberhasilan
Pengelolaan
Lingkungan Hidup

Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup

Lokasi Pengelolaan Lingkungan


Hidup

Periode Pengelolaan
Lingkungan
Hidup

Institusi Pengelolaan Lingkungan


Hidup

dengan bekeqasama dengan petugas sanitarian dan


petugas medis Pustul Poskesdesl Posyandu
setempat ke desa-desa yang terserang wabah
penyakit tertentu
- Membentuk organisasi pengelolaan Iingkungan
terkait aspek kesehatan yang terintegrasi dengan
stmktur organisasi perusahaan
- Melakukan kerjasama dengan Dinas Kesehatan
Kabupaten Barut, Puskesmas, Pustu, Poskesdes
maupun Posyandu setempat

RKL & RPL

Halaman II-8

Pertambangan Batubara
PT. TANTRA MINING RESOURCES

RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP


Tabel 2.2. Rencana Pengelolaan Lingkungan dari Arahan dan Kajian ANDAL
NO
I
A
1

Dampak Lingkungan yang


Dikelola

Sumber Dampak

TAHAP PRAKONSTRUKSI
Komponen Sosial Ekonomi dan Budaya
Kesempatan tenaga kerja
- Penerimaan tenaga
dan peluang berusaha
kerja

Peningkatan pendapatan
masyarakat

- Penerimaan tenaga
kerja

II
A
1

TAHAP KONSTRUKSI
Komponen Geofisik-Kimia
Peningkatan laju erosi dan
- Pembukaan dan
Sedimentasi
pembersihan lahan

Hidrology & Kualitas Air


Permukaan

RKL & RPL

- Pembukaan dan
pembersihan lahan

Indikator
Keberhasilan
Pengelolaan
Lingkungan Hidup

Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup

Lokasi Pengelolaan
Lingkungan
Hidup

- Jumlah perekrutan
- Menginformasikan lowongan kerja kepada
- Desa Sikui Kecamatan Teweh
tenaga kerja dari Desa
Aparat Desa-Desa, Kecamatan-Kecamatan dan
Baru, serta desa Pandran
sekitar yang bekerja di
Dinas Tenaga Kerja setempat
Permai, Pandran Raya dan
PT. TMJ mencapai
- Mengupayakan dan memprioritaskan perekrutan
Maranen (Bukit Sawit)
70% dari total
tenaga pekerja lokal secara maksimal sesuai
Kecamatan Teweh Selatan,
kebutuhan tenaga
keahlian atau ketrampilan, serta memenuhi
Kabupaten Barito Utara
kerja
persyaratan yang ditentukan sesuai dengan
Provinsi Kalimantan Tengah.
kualifikasi pendidikannya
- Melaksanakan program Corporate Social
Responsibility (CSR) untuk meningkatkan kualitas
sumberdaya manusia penduduk lokal melalui
pembinaan dengan sistem magang atau
memberikan pelatihan khusus agar terjadi
peningkatan keterampilan kerja
- Bertambahnya tingakat - Mengoptimalkan pengelolaan lingkungan
- Desa Sikui Kecamatan Teweh
pendapatan
Baru, serta desa Pandran
peningkatan tenaga kerja lokal dan
masyarakat lokal
Permai, Pandran Raya dan
peluang kesempatan kerja yang merupakan
khususnya yang bekerja
Maranen (Bukit Sawit)
dampak primer
di pertambangan
Kecamatan Teweh Selatan,
- Memberikan gaji kepada pegawai sesuai
batubara PT. TMJ
Kabupaten Barito Utara
dengan standart UMR
Provinsi Kalimantan Tengah.
- Menjalin kerjasama dengan masyarakat untuk
membuka peluang berusaha di lingkungan
tambang

Periode Pengelolaan
Lingkungan
Hidup

- Selama penerimaan tenaga


kerja berlangsung

- Selama penerimaan tenaga


kerja berlangsung

- Sekitar lokasi area terganggu - Selama kegiatan pembukaan


- Mengatur jadwal kegiatan pembukaan dan
(Lokasi pembukan lahan)
dan pembersihan lahan sesuai
pembersihan lahan dengan lebih
dengan tahapan penambangan
mengoptimalkan pelaksanaan kegiatan pada
berlangsung
saat musim kemarau
- Melakukan pembersihan lahan hanya pada lahan
- lahan yang telah direncanakan yaitu sesuai
dengan rencana tahapan penambangan
- Dilakukan pemasangan patok tanda batas lahan
yang direncanakan pembersihan lahan terlebih
dahulu sesuai tahapannya, agar tidak melakukan
penebangan pohon jika tidak diperlukan
khususnya untuk di luar areal terganggu
- mempertahankan sempadan sungai selebar 50
meter kanan-kiri sungai kecil dan 100 m untuk
sungai besar sebagai kawasan konservasi
- Pembuatan saluran drainase disekitar area
pembukaan lahan guna untuk penyaliran
(air limpasan) yang dilengkapi dengan
pembuatan kolam settling pond
(sedimentrap)
- Penurunan kualitas air - Mengoptimalkan pengelolaan lingkungan
- Sungai inu
- Selama tahapan operasi
permukaan Tidak
penambangan berlangsung
dalam rangka mencegah dan meminimalkan
melebihi tingkat baku
sesuai dengan tahapan
peningkatan laju erosi dan sedimentasi
mutu yang
penambangan
yang merupakan dampak primer pada
dipersyaratkan dalam
kegiatan pembukaan dan pembersihan
Lampiran Peraturan
lahan
Pemerintah Nomor 82 - Mengendalikan dan mengelola air di kolam
Tahun 2001 kelas I & II
settling pond sehingga air yang dikeluarkan
tentang Pengelolaan
sesuai dengan baku mutu yang telah
Kualitas Air dan
ditetapkan
- Tingkat laju erosi
masih di bawah
ambang kritis
sebagaimana yang
dipersyarakatkan
Departemen
Kehutanan (Ministry of
Forestry 1998)
- Tingkat produksi
sedimen (ton/tahun)
masih di bawah
ambang kritis
sebagaimana yang
dipersyarakatkan
dalam Lampiran Kep.
Men. KLH No.
2/1988)

Institusi Pengelolaan Lingkungan


Hidup

1) Pelaksana : Human Resources &


General Affair PT. TANTRA
MINING RESOURCES
2) Pengawas pengelolaan
lingkungan hidup :
- Distanakertrans Kab. Barut
3) Pelaporan hasil pengelolaan
lingkungan dikirimkan kepada :
- Distanakertrans Kab. Barut
- Distanakertrans Prov. Kalteng

1) Pelaksana : Human Resources &


General Affair PT. TANTRA
MINING RESOURCES
2) Pengawas pengelolaan
lingkungan hidup :
- Distanakertrans Kab. Barut
3) Pelaporan hasil pengelolaan
lingkungan dikirimkan kepada :
- Distanakertrans Kab. Barut

1) Pelaksana: devisi lingkungan


PT. TANTRA MINING
RESOURCES dan Kontraktor
Konstruksi
2) Pengawas:
- BLH Kab. Barut
3) Penerima Laporan:
- BLH Kab. Barut
- BLH Prov. Kalteng

1) Pelaksana: devisi lingkungan


PT. TANTRA MINING
RESOURCES dan Kontraktor
Konstruksi
2) Pengawas:
- BLH Kab. Barut
- Dishutbun Kab. Barut
3) Penerima Laporan:
- BLH Kab. Barut
- BLH Prov. Kalteng

Halaman II-9

Pertambangan Batubara
PT. TANTRA MINING RESOURCES

RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

NO

B
1

Dampak Lingkungan yang


Dikelola

Biologi
Biota air

Sumber Dampak

- Pembukaan dan
pembersihan lahan

III
A
1

TAHAP OPERASI
Komponen Geofisik-Kimia
Kualitas udara dan
- Reklamasi dan
kebisingan
revegetasi lahan

Tingkat kesuburan tanah

- Reklamasi dan
revegetasi lahan

RKL & RPL

Indikator
Keberhasilan
Pengelolaan
Lingkungan Hidup
Pengendalian
Pencemaran Air

Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup

Periode Pengelolaan
Lingkungan
Hidup

Institusi Pengelolaan Lingkungan


Hidup

- Melakukan perhitungan terhadap daya dukung


lingkungan sungai (badan air penerima
limbah) dengan menggunakan parameter
kualitas air sungai dan air limbah pada saat
dan/atau hasil pelaksanaan kegiatan operasi
penambangan

- Kualitas biota perairan, - Mengoptimalkan pengelolaan lingkungan


dimana nilai indeks
dalam rangka mencegah dan meminimalkan
komunitas (jumlah
penurunan kualitas air yang merupakan
spesies yang berhasil
dampak primer pada kegiatan pembukaan
diidentifikasi, jumlah
dan pembersihan lahan
individu, besarnya nilai - Memberdayakan masyarakat sekitar
indeks
melalui program pemberdayaan
keanekaragaman dan
masyarakat di bidang perikanan
keseragaman)
plankton dan benthos,
serta keberadaan
nekton, seperti kondisi
rona awal lingkungan
hidup

- Penurunan kualitas
udara tidak melebihi
tingkat baku mutu
yang dipersyaratkan
dalam Lampiran
Peraturan Pemerintah
No. 41 Tahun 1999
- Peningkatan
kebisingan tidak
melebihi tingkat baku
mutu yang
dipersyaratkan dalam
Lampiran Kepmen-LH
No. 48 Tahun 1996

Lokasi Pengelolaan
Lingkungan
Hidup

- Sungai inu

- Sekitar areal bukaan tambang,


- Membuat buffer zone pada saat melakukan
jalan angkut batubara, lokasi
kegiatan penambangan
penimbunan batubara,
- Segera melakukan reklamasi sesuai secepatnya
pada lokasi pit tambang yang sudah tidak
digunakan yaitu dengan metode backfilling dengan
rencana reklamasi yang telah di rencanakan
- Segera melakukan revegetasi dengan tanaman yang
sesuai yaitu tanaman penutup seperti rerumputan
dan kacang-kacangan, tanamaan pioner yang cepat
tumbuh (fast growing species), seperti sengon,
gamalia, lamtoro pada lokasi pit tambang dan WDA
yang sudah tidak digunakan
- menjamin ketersediaan bibit yang baik pada
pelaksanaan revegetasi
- Melakukan pemeliharaan secara rutin, yaitu
tanaman pokok dan LCC yang meliputi
penyulaman dan pemupukan
- Status tingkat
- Areal bukaan tambang dan
- Membuat buffer zone pada saat melakukan
kesuburan tanah
kegiatan penambangan
areal penimbunan tanah
sesuai dengan kondisi - Segera melakukan reklamasi sesuai secepatnya
pucuk (top soil area/TSA),
rona awal
pada lokasi pit tambang yang sudah tidak
serta penimbunan batuan
penutup (waste dump
digunakan yaitu dengan metode backfilling dengan
area/WDA)
rencana reklamasi yang telah di rencanakan
- Segera melakukan revegetasi dengan tanaman yang - Daerah sempadan sungai
sesuai yaitu tanaman penutup seperti rerumputan
yaitu kanan-kiri sungai yang
dan kacang-kacangan, tanamaan pioner yang cepat
berdekatan dengan lokasi
tumbuh (fast growing species), seperti sengon,
penimbunan tanah pucuk, dan
gamalia, lamtoro pada lokasi pit tambang dan WDA
sekitar areal reklamasi dan
yang sudah tidak digunakan
revegetasi
- menjamin ketersediaan bibit yang baik pada
pelaksanaan revegetasi
- Melakukan pemeliharaan secara rutin, yaitu
tanaman pokok dan LCC yang meliputi
penyulaman dan pemupukan

- Selama tahapan konstruksi


sampai dengan tahap operasi
penambangan berlangsung
sesuai dengan tahapan
penambangan

Selama tahapan operasi


penambangan berlangsung
sesuai dengan tahapan
penambangan

Selama tahapan operasi


penambangan berlangsung
sampai dengan tahap pasca
operasi

1) Pelaksana: devisi lingkungan


PT. TANTRA MINING
RESOURCES dan Kontraktor
Konstruksi
2) Pengawas:
- BLH Kab. Barut
- Dinas Perikanan Kab. Barut
3) Penerima Laporan:
- BLH Kab. Barut
- Dinas Perikanan Kab. Barut
- BLH Prov. Kalteng
- Dinas Perikanan Prov. Kalteng

1) Pelaksana: devisi lingkungan


PT. TANTRA MINING
RESOURCES dan Kontraktor
Konstruksi
2) Pengawas:
- BLH Kab. Barut
- Distamben Kab. Barut
- Dishut Kab. Barut
3) Penerima Laporan:
- BLH Kab. Barut
- Distamben Kab. Barut
- Dishut Kab. Barut
- BLH Prov. Kalteng
- Distamben Prov. Kalteng
- Dishut Prov. Kalteng
1) Pelaksana: devisi lingkungan
PT. TANTRA MINING
RESOURCES dan Kontraktor
Konstruksi
2) Pengawas:
- BLH Kab. Barut
- Distamben Kab. Barut
- Dishutbun Kab Barut
3) Penerima Laporan:
- BLH Kab. Barut
- BLH Prov. Kalteng

Halaman II-10

Pertambangan Batubara
PT. TANTRA MINING RESOURCES

RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

Sumber Dampak

NO

Dampak Lingkungan yang


Dikelola

Peningkatan laju erosi dan


sedimentasi

- Reklamasi dan

Penurunan kualitas air


permukaan (sungai)

- Penggalian dan
pengambilan
batubara
- Reklamasi dan
revegetasi lahan

revegetasi lahan

Indikator
Keberhasilan
Pengelolaan
Lingkungan Hidup
- Tingkat laju erosi
masih di bawah
ambang kritis
sebagaimana yang
dipersyarakatkan
Departemen
Kehutanan (Ministry
of Forestry 1998)
- Tingkat produksi
sedimen (ton/tahun)
masih di bawah
ambang kritis
sebagaimana yang
dipersyarakatkan
dalam Lampiran Kep.
Men. KLH No. 2/1988

Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup

- Membuat buffer zone pada saat melakukan


kegiatan penambangan
- Segera melakukan reklamasi sesuai secepatnya
pada lokasi pit tambang yang sudah tidak
digunakan yaitu dengan metode backfilling dengan
rencana reklamasi yang telah di rencanakan
- Segera melakukan revegetasi dengan tanaman yang
sesuai yaitu tanaman penutup seperti rerumputan
dan kacang-kacangan, tanamaan pioner yang cepat
tumbuh (fast growing species), seperti sengon,
gamalia, lamtoro pada lokasi pit tambang dan WDA
yang sudah tidak digunakan
- menjamin ketersediaan bibit yang baik pada
pelaksanaan revegetasi
- Melakukan pemeliharaan secara rutin, yaitu
tanaman pokok dan LCC yang meliputi
penyulaman dan pemupukan

permukaan Tidak
melebihi tingkat baku
mutu yang
dipersyaratkan dalam
Lampiran Peraturan
Pemerintah Nomor 82
Tahun 2001 tentang
Pengelolaan Kualitas
Air dan Pengendalian
Pencemaran Air

Komponen Biologi
Flora darat

- Reklamasi dan
revegetasi lahan

RKL & RPL

Periode Pengelolaan
Lingkungan
Hidup

Institusi Pengelolaan Lingkungan


Hidup

- Areal bukaan tambang dan


- Selama tahapan operasi
1) Pelaksana: devisi lingkungan
areal penimbunan tanah
penambangan berlangsung
PT. TANTRA MINING
pucuk (top soil area/TSA)
sesuai dengan tahapan
RESOURCES dan Kontraktor
- Daerah sempadan sungai
penambangan sampai dengan
Konstruksi
yaitu kanan-kiri sungai yang
tahap pasca operasi
2) Pengawas:
berdekatan dengan lokasi
- BLH Kab. Barut
penimbunan tanah pucuk
- Distamben Kab. Barut
- Sungai inu
- Dishutbun Kab Barut
- Areal bukaan tambang dan
3) Penerima Laporan:
areal penimbunan tanah pucuk
- BLH Kab. Barut
(top soil area/TSA),
- BLH Prov. Kalteng
- Daerah sempadan sungai yaitu
kanan-kiri sungai yang
berdekatan dengan lokasi
penimbunan tanah pucuk, dan
sekitar areal reklamasi dan
revegetasi penimbunan tanah
pucuk,

- Penurunan kualitas air - Pembuatan drainase disekitar pit tambang

B
1

Lokasi Pengelolaan
Lingkungan
Hidup

- Sungai Juju, Sungai Sangalang - Selama tahapan operasi


1) Pelaksana: devisi lingkungan
dan Sungai Arung
penambangan berlangsung
PT. TANTRA MINING
guna untuk penyaliran (air limpasan) asam
- Areal bukaan tambang (pit sesuai dengan tahapan
RESOURCES dan Kontraktor
tambang yang dilengkapi dengan
tambang)
penambangan sampai dengan
Konstruksi
pembuatan kolam settling pond
- Daerah sempadan sungai yaitu
tahap pasca operasi
2) Pengawas:
Mengendalikan dan mengelola air di kolam
kanan-kiri sungai yang
- BLH Kab. Barut
settling pond sehingga air yang dikeluarkan
berdekatan dengan lokasi pit
- Distamben Kab. Barut
sesuai dengan baku mutu yang telah
bukaan tambang, dan sekitar
- Dishutbun Kab Barut
ditetapkan
areal reklamasi dan revegetasi.
3) Penerima Laporan:
Melakukan perhitungan terhadap daya dukung
- BLH Kab. Barut
lingkungan sungai (badan air penerima
- BLH Prov. Kalteng
limbah) dengan menggunakan parameter
kualitas air sungai dan air limbah pada saat
dan/atau hasil pelaksanaan kegiatan operasi
penambangan
Membuat buffer zone pada saat melakukan
kegiatan penambangan
Segera melakukan reklamasi sesuai secepatnya
pada lokasi pit tambang yang sudah tidak
digunakan yaitu dengan metode backfilling dengan
rencana reklamasi yang telah di rencanakan
Segera melakukan revegetasi dengan tanaman yang
sesuai yaitu tanaman penutup seperti rerumputan
dan kacang-kacangan, tanamaan pioner yang cepat
tumbuh (fast growing species), seperti sengon,
gamalia, lamtoro pada lokasi pit tambang dan WDA
yang sudah tidak digunakan
menjamin ketersediaan bibit yang baik pada
pelaksanaan revegetasi
Melakukan pemeliharaan secara rutin, yaitu
tanaman pokok dan LCC yang meliputi penyulaman
dan pemupukan

- Kembalinya Kondisi
- Segera melakukan reklamasi sesuai secepatnya
- Areal yang terganggu yaitu
flora darat (vegetasi),
pada lokasi pit tambang yang sudah tidak
Areal bukaan tambang (pit
dimana Indeks Nilai
digunakan yaitu dengan metode backfilling dengan
tambang) dan lokasi WDA
Penting (INP) vegetasi
rencana reklamasi yang telah di rencanakan
yang akan direklamasi
baik vegetasi alami
- menjamin ketersediaan bibit yang baik pada
yang dilestarikan
pelaksanaan revegetasi
maupun vegetasi
- Melakukan pemeliharaan secara rutin, yaitu

- Selama tahapan operasi

1)
penambangan berlangsung
sesuai dengan tahapan
penambangan sampai dengan
tahap pasca operasi
2)

Pelaksana: devisi lingkungan


PT. TANTRA MINING
RESOURCES dan Kontraktor
Konstruksi
Pengawas:
- BLH Kab. Barut
- Distamben Kab. Barut

Halaman II-11

Pertambangan Batubara
PT. TANTRA MINING RESOURCES

RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

NO

Dampak Lingkungan yang


Dikelola

Fauna darat

Sumber Dampak

Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup

Lokasi Pengelolaan
Lingkungan
Hidup

tanaman pokok dan LCC yang meliputi penyulaman


dan pemupukan

- Reklamasi dan
revegetasi lahan

- Kondisi fauna, dimana - Mengoptimalkan pengelolaan lingkungan


satwa liar terutama
reklamasi dan revegetasi yang merupakan
yang dilindungi hadir
dampak primer sehingga dapat berpengaruh
kembali
habitat fauna

- Areal yang terganggu yaitu

- Penggalian dan
pengambilan
batubara
- Reklamasi dan
revegetasi lahan

- Kualitas biota
- Mengoptimalkan pengelolaan lingkungan
perairan, dimana nilai
perbaikan kualitas air permukaan yang
indeks komunitas
merupakan dampak primer sehingga dapat
(jumlah spesies yang
berpengaruh habitat biota perairan
berhasil diidentifikasi,
jumlah individu,
besarnya nilai indeks
keanekaragaman dan
keseragaman)
plankton dan benthos,
serta keberadaan
nekton, seperti kondisi
rona awal lingkungan
hidup

- Sungai Juju, Sungai Sangalang


dan Sungai Arung

- Tingkat kesehatan
masyarakat di
wilayah kerja (data
dari Puskesmas)
yang sama dengan
tingkat kesehatan
pada saat rona awal
lingkungan hidup

- Desa Sikui Kecamatan Teweh


Baru, serta desa Pandran
Permai, Pandran Raya dan
Maranen (Bukit Sawit)
Kecamatan Teweh Selatan,
Kabupaten Barito Utara
Provinsi Kalimantan Tengah.

Biota perairan sungai

D
1

KOMPONEN KESEHATAN MASYARAKAT


Prevalensi dan Isidensi
- Reklamasi dan
Penyakit
revegetasi lahan

RKL & RPL

Indikator
Keberhasilan
Pengelolaan
Lingkungan Hidup
penghijauan dapat
berfungsi sebagai
habitat bagi satwa liar

- Mengoptimalkan pengelolaan lingkungan


perbaikan kualitas lingkungan dengan kegitan
reklamasi dan revegetasi lahan yang
merupakan dampak primer

Areal bukaan tambang (pit


tambang) dan lokasi WDA
yang akan direklamasi

Periode Pengelolaan
Lingkungan
Hidup

Institusi Pengelolaan Lingkungan


Hidup

- Dishutbun Kab Barut


3) Penerima Laporan:
- BLH Kab. Barut
- BLH Prov. Kalteng
- Selama tahapan operasi
1) Pelaksana: devisi lingkungan
penambangan berlangsung
PT. TANTRA MINING
sesuai dengan tahapan
RESOURCES dan Kontraktor
penambangan sampai dengan
Konstruksi
tahap pasca operasi
2) Pengawas:
- BLH Kab. Barut
- Distamben Kab. Barut
- Dishutbun Kab Barut
3) Penerima Laporan:
- BLH Kab. Barut
- BLH Prov. Kalteng
Selama tahapan operasi
1) Pelaksana: devisi lingkungan
penambangan berlangsung
PT. TANTRA MINING
sesuai dengan tahapan
RESOURCES dan Kontraktor
penambangan sampai dengan
Konstruksi
tahap pasca operasi
2) Pengawas:
- BLH Kab. Barut
- Distamben Kab. Barut
- Dishutbun Kab Barut
- Dinas Perikanan Kab. Barut
3) Penerima Laporan:
- BLH Kab. Barut
- BLH Prov. Kalteng

- Pada kegiatan operasional


penambangan
- Pada awal penambangan
tahun ke-3 hingga pada tahap
pasca operasi penambangan
selama 2 tahun

1) Pelaksana : Bagian K3 dan


Human Resources & General
Affair PT. TANTRA MINING
RESOURCES
2) Pengawas:
- Dinkes Kab. Barut
- BLH Kab. Barut
- Distamben Kab. Barut
- Dishutbun Kab Barut
3) Penerima Laporan:
- Dinkes Kab. Barut
- Dinkes Prov. Kalteng

Halaman II-12

Anda mungkin juga menyukai