Anda di halaman 1dari 15

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAN

UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP (UKL-UPL)


PEMBANGUNAN PERUMAHAN OLEH PT. AHIMSA PERSADA NUSANTARA

A. IDENTITAS PEMRAKARSA
1. Nama Pemrakarsa : PT. AHIMSA PERSADA NUSANTARA
2. Penanggung Jawab : Arie Sarjono Idris
3. Alamat Pemrakarsa :
4. Alamat Usaha/Keg : Jln. Cemara Raya, Way Halim, Bandar Lampung
B. RENCANA USAHA DAN/ATAU KEGIATAN
1. Nama Rencana Usaha dan/atau Kegiatan
Rencana usaha dan/atau kegiatan bergerak dibidang property atau perumahan
yaitu pembangunan Perumahan oleh PT. Ahimsa Persada Nusantara.
2. Lokasi Rencana Usaha dan/atau Kegiatan
Lokasi rencana usaha dan/atau kegiatan pembangunan perumahan oleh PT.
Ahimsa Persada Lampung berada di Jalan Cemara Raya, Way Halim, Bandar
Lampung, Provinsi Lampung. Rencana lokasi kegiatan berada di sebelah barat
atau sekitar *5 km dari pusat Kota Bandar Lampung. Status lahan yang akan
digunakan adalah milik sendiri yang dibuktikan dengan Sertifikat Tanah Hak
Milik sebagaimana terlampir. Lokasi rencana kegiatan terletak pada koordinat
yang disajikan di pada tabel 1, sedangkan peta lokasi rencana kegiatan disajikan
sebagaimana terlampir.

3. Skala Usaha dan/atau Kegiatan


Kawasan perumahan yang dibangun merupakan perumahan non subsid atau
komersil dengan skala usaha atau besaran kegiatan sebagai berikut :

a) Luas lahan ± 4.183 meter (SHM terlampir)

b) Jenis atau tipe rumah yang akan dibangun antara lain : (1) type 45/72
sebanyak 13 unit, (2) type 58/48 sebanyak 19 unit
2

c) Fasilitas pendukung yaitu tempat ibadah/mushola dan RTH privat

d) Rencana sumber air baku yang akan digunakan adalah penggunaan air
tanah

e) Sumber energi berasal dari PLN dengan kapasitas masing-masing 900 Watt

untuk type 45/72 dan 1.300 Watt untuk type 58/48.

4. Garis Besar Komponen Rencana Usaha dan/atau Kegiatan


a) Kesuaian Lokasi Rencana dengan Tata Ruang
Peruntukan ruang lokasi pembangunan perumahan yang terletak di Jalan Cemara
Raya, Way Halim, Bandar Lampung, Provinsi Lampung berdasarkan pada Surat
Advice Planning yang dikeluarkan oleh Sekretaris Daerah Pemerintah Daerah
Kota Bandar Lampung No.050/1539/bappeda/2014, maka lokasi rencana kegiatan
pembangunan perumahan tersebut dapat direkomendasikan karena termasuk
kedalam kawasan pemukiman perkotaan (Advice Planning terlampir).
Berdasarkan surat tersebut yang mengacu pada Lampiran Peraturan Daerah No. 1
Tahun 2013 mengenai Arahan Peraturan Budidaya di RTRW Khusus untuk
Kawasan Pertanian Lahan Kering untuk kegiatan perumahan adalah penggunaan
lahan Terbatas. Pembatasan dapat berupa standar pembangunan minimum,
pembatasan kegiatan, atau peraturan tambahan lainnya diatur lebih lanjut dalam
Rencana Detail Tata Ruang atau Peraturan Zonasi.

b) Uraian Mengenai Komponen Rencana Kegiatan yang dapat


Menimbulkan Dampak Lingkungan
1) Tahap Pra Kontruksi
1.1. Survey Kelayakan
Studi kelayakan yang dimaksudkan untuk mempelajari dan mengalisa usaha
secara teknis dan ekonomi. Pada kegiatan studi kelayakan teknis bertujuan untuk
menentukan lokasi dan mencocokkan kesesuaian lahan untuk keperluan desain
rumah, penataan tata letak bangunan serta lansekap. Selain itu, studi kelayakan
3

ekonomis dilakukan dengan menganalisa biaya-biaya investasi dengan


keuntungan yang akan didapat.
1.2. Pengurusan Izin
Proses perizinan dilakukan untuk melengkapi berkas dan administrasi awal yang
harus dibuat sebelum pelaksanaan pembangunan. Perizinan yang sedang dan akan
diselesaikan akan dikoordinasikan dengan Pemerintah Daerah Kota Bandar
Lampung sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
1.3. Pemasaran dan Pemesanan Unit Rumah
Pada proses ini dilakukan upaya pemasaran unit rumah kepada calon pembeli atau
konsumen melalui brosur-brosur yang dibagikan kepada masyarakat. Pemasaran
juga dilakukan melalui media cetak dan elektronik. Pemasaran ini di tunjukkan
kepada siapa saja yang ingin memiliki rumah dengan syarat dan ketentuan yang
ditentukan oleh pemrakarsa dan bank yang membiayainya.

2) Tahap Kontruksi
2.1. Penerimaan Tenaga Kerja
Penerimaan tenaga kerja selama tahap kontrukski dibutuhkan dalam proses
pembangunan perumahan. Tenaga kerja yang digunakan dalam kegiatan kontruksi
± 14 orang yang ditunjuk oleh pemrakarsa yang terdiri atas tenaga kerja terampil
(tenaga teknik sipil, arsitektur, listrik, dan mesin/komisioning) dan non terampil
(buruh/tenaga lapangan) seperti yang disajikan pada Tabel 1 berikut :
Jumlah Sumber
No Jenis Kualifikasi
(Orang) Rekurtmen
1 Penanggung Jawab S1/SMA 1 Lokal
2 Supervisor/Mandor S1/SMA 1 Lokal
3 Teknik Sipil S1/DIII 1 Lokal
4 Mekanik DIII/SMK 2 Lokal
5 Listrik DIII/SMK 2 Lokal
6 Komisioning DIII/SMK 1 Lokal
7 Buruh/Tenaga Lapangan SMA/SMP 6 Lokal
4

Jumlah 14
Sumber : Data PT. Ahimsa Persada Nusantara (2018)
Tenaga kerja yang diterima di prioritaskan untuk pekerja kontruksi terutama yang
berasal dari warga sekitar Kota Bandar Lampung sesuai dengan bidang keahlian
yang dipersyaratkan. Proses penerimaan tenaga kerja akan dilakukan secara
terbuka atau langsung oleh pemrakarsa yang diinformasikan kepada masyarakat
sekitar bekerjasama dengan aparat pemerintah setempat (RT, Camat, dan Daerah
tsb). Sementara itu, tenaga kerja lokal akan direktrut sesuai kebutuhan dengan
mempertimbangkan ketersediaan tenaga kerja dan kualifikasi yang dibutuhkan
pada saat kontruksi.

2.2. Mobilisasi Peralatan dan Material


Mobilisasi peralatan dan material perlu dilakukan untuk mempermudah dan
mempercepat pekerjaan kontruksi sesuai dengan jadwal yang telah disepakati
antara pemrakarsa dan kontraktor. Peralatan yang akan dimobilisasi meliputi alat
angkut, alat berat, dan material kontruksi/bahan bangunan. Proses mobilisasi
material akan dilakukan dengan menggunakan truk pengangkut kapasitas 8 ton
atau sesuai dengan kelas jalan dengan durasi pengangkutan sesuai dengan
kebutuhan kontraktor. Material yang diangkut berasal dari wilayah Kota
Bandar Lampung dan sekitarnya. Akses jalan ke lokasi akan melalui jalan
utama yaitu Jl. Cemara Raya, Way Halim dan sekitarnya. Material/bahan yang
diangkut berupa pasir, batu kali/granit, batu belah, batako, marmer/ulin, semen,
kayu, baja ringan, rangka alumunium, keramik, genteng, pipa, kaca, kayu,
konblok, closet, dan lain-lain.

2.3. Penyiapan dan Pematangan Lahan


Proses penyiapan lahan untuk lokasi rencana pengembangan perumahan terdiri
dari pembersihan dan pematangan lahan. Lokasi perumahan tersebut
merupakan lahan semak belukar, di mana kegiatan penyiapan lahan dilakukan
dengan membersihkan lahan dari bekas-bekas tanaman di sekitar lokasi kegiatan.
Selanjutnya dilakukan pematangan lahan dengan pengurukan, dan perataan untuk
5

kemudian dilanjutkan dengan pekerjaan pembangunan jalan, saluran


drainase, dan struktur bangunan rumah.

2.4. Pembangunan Unit Rumah dan Fasilitas Penunjang


Pembangunan rumah dan fasilitas penunjang lainnya dlakukan secara bertahap
tergantung dari kebutuhan pemesan atau konsumen. Kegiatan pembangunan
rumah diawali dari pemasangan pondasi, dan kerangka bangunan untuk kemudian
dilanjutkan dengan pembuatan dinding (slope), pemasangan atap, pembuatan
lantai, instalasi listrik dan sanitari, serta dan pembangunan fasilitas penunjang
lainnya, yaitu : jaringan jalan, sistem drainase, mushola, taman/area hijau,
pos satpam, dan IPAL.
2.5. Pemutusan Hubungan Kerja
Setelah pembangunan perumahan dan fasilitas pendukungnya akan ada
pemutusan tenaga kerja. Ketentuan mengenai pemutusan tenaga kerja terlebih
dahulu akan disampaikan pada saat penerimaan tenaga kerja pada tahap
konstruksi guna menghindari keresahan/konflik sosial pada saat pemutusan
hubungan kerja. Ketentuan mengenai pengurangan tenaga kerja ini
mengacu pada peraturan ketenaga kerjaan yang berlaku.

3) Tahap Operasi
Pengelolaan perumahan akan dilakukan dengan sistem jual lepas antara
pemrakarsa selaku pengembang perumahan PT. Ahimsa Persada Nusantara dan
konsumen pemilik unit rumah. Kegiatan yang akan dilakukan pada tahap
operasi di antaranya:

a). Penggunaan Air Bersih


Penggunaan air untuk perumahan jumlahnya cukup banyak yang digunakan
untuk keperluan domestik, antara lain mencuci, memasak, dan sebagainya.
Sumber air bersih berasal dari air tanah atau sumur bor dengan estimasi
penggunaan air sekitar 130 liter/orang/hari. Masing-masing kavling rumah
6

disediakan sumur bor dan pompa. Adapun total volume penggunaan air bersih
perumahan tertera pada tabel 2 berikut :
Volume Total
No Penggunaan Air
(liter/orang/hari) (liter/hari)
1 Rumah (4 jiwa/rumah) 86,41 31.200
Total 31.200
Keterangan: *SNI, Dep PU (1997)

b). Penggunaan Energi Listrik


Sumber energi listrik yang diperlukan perumahan diperoleh dari Perusahaan
Listrik Negara (PLN). Penggunaan energi listrik dapat dilihat pada Tabel 3 berikut
ini :

No Tipe Rumah Kapasitas Daya Listrik (W)

1 Type 45/72 900


2 Type 45/72 1.300
3 Mushola dll 900
Total 3.100

c). Pengelolaan Sampah Rumah Tangga


Kegiatan perumahan akan menghasilkan sampah berupa limbah padat dalam
jumlah besar yang berasal dari kegiatan domestik. Jika asumsi jumlah sampah
yang dihasilkan oleh setiap orang sebanyak 2,5 kg/hari, di mana jumlah rumah
yang akan dihuni sebanyak 60 unit dan penghuni sebanyak 4 jiwa/rumah, maka
jumlah sampah yang akan dihasilkan diperkirakan mencapai 600 kg/hari
(60x4x2,5). Sampah yang telah terkumpul dari masing-masing rumah akan
diangkut oleh pihak ketiga atau kerjasama dengan instansi terkait, misalnya
BLH Pemerintah Daerah Kabupaten Belitung. Petugas lalu membawa seluruh
sampah tersebut dari tempat penampungan sementara (TPS) menggunakan
kontainer/truk pengangkut untuk selanjutnya dibawa ke tempat pembuangan akhir
(TPA) Tanjungpandan yang berjarak lebih kurang 7 km dari lokasi perumahan .
7

d). Pengelolaan Limbah Cair Domestik


Pada saat operasional perumahan akan menghasilkan sejumlah limbah cair/air
buangan. Limbah cair umumnya dihasilkan dari kegiatan domestik perumahan,
baik itu dapur, toilet/kamar mandi, dan cucian. Jumlah limbah cair yang
dihasilkan sekitar 60-80% dari jumlah kebutuhan air bersih. Jika total kebutuhan
air bersih yang digunakan sebanyak 31.200 liter/hari, maka estimasi limbah cair
domestik yang dihasilkan berkisar antara 18.720 s/d 24.960 liter/hari. Pengelolaan
dilakukan dengan pengolahan limbah cair yang dihasilkan dari ketiga sumber
tersebut di instalasi ppengolahan air limbah (IPAL). Secara detail, mekanisme
pengelolaan IPAL ini dituangkan sendiri dalam standar operasi prosedur (SOP)
pada saat pembuatan Detail Engineering Design (DED) IPAL.

c) Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan dan Upaya Pengelolaan


Lingkungan Hidup Serta Upaya Pemantauan Hidup

1. Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan


Bagian ini menjelaskan dampak lingkungan yang diperkirakan akan timbul dari
setiap tahapan kegiatan berlangsung (pra-konstruksi, konstruksi, dan operasi)
dengan uraian sebagai berikut :
8

a). Tahap Pra-Kontruksi


Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Sumber Dampak
Sumber dampak berasal dari kegiatan pengurusan izin di instansi terkait.
Jenis Dampak
Jenis dampak adalah peningkatan potensi pendapatan asli daerah (PAD). Selain
itu, adanya pembangunan perumahan BSI Resindence ikut menaikkan nilai
jual/harga lahan dan properti di sekitar lokasi kegiatan.
Besaran Dampak
Perizinan yang dibutuhkan dalam proses pembangunan perumahan adalah izin
mendirikan bangunan (IMB), serta izin dari instansi terkait lainnya. Besaran
dampak yang ditimbulkan berasal dari jumlah/nilai pengurusan izin yang
dilakukan di instansi pemerintah daerah setempat. Dampak tersebut tergolong
dampak potensial dan positif serta berlangsung sementara selama tahap pra-
kontruksi.

Persepsi Masyarakat
Sumber Dampak
Sumber dampak berasal dari kegiatan penerimaan tenaga kerja kontruksi,
pemasaran dan pemesanan unit rumah.
Jenis Dampak
Jenis dampak adalah persepsi masyarakat terhadap kegiatan pembangunan
perumahan.
Besaran Dampak
Penerimaan tenaga kerja lokal dan aktivitas pemasaran serta pemesanan rumah
diperkirakan meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar akibat terbukanya
peluang berusaha. Selain itu, terbukanya akses wilayah menyebabkan
kenaikan harga tanah dan lahan milik masyarakat di sekitar lokasi perumahan.
Dampak-dampak tersebut akan menimbulkan dampak positif di kalangan
masyarakat sekitar. Dampak tersebut tergolong dampak potensial dan positif
serta berlangsung sementara selama tahapan kontruksi berlangsung.
9

b). Tahap Kontruksi


Penurunan Kualitas Udara
Sumber Dampak
Sumber dampak berasal dari kegiatan mobilisasi peralatan dan material,
penyiapan dan pematangan lahan.
Jenis Dampak
Jenis dampak adalah penurunan kualitas udara ambien.

Besaran Dampak
Kegiatan mobilisasi peralatan dan material, penyiapan dan pematangan lahan
pada saat pembangunan unit rumah serta fasilitas penunjangnya diperkirakan akan
menimbulkan dampak terhadap penurunan kualitas udara. Besaran dampak
penurunan kualitas udara terutama terjadi pada peningkatan konsentrasi gas CO
dan debu (TSP). Dampak tersebut tergolong dampak potensial dan negatif serta
berlangsung sementara selama tahap kontruksi.

Peningkatan Kebisingan

Sumber Dampak

Sumber dampak berasal dari kegiatan mobilisasi peralatan dan material,


penyiapan lahan, dan pembangunan unit rumah serta fasilitas penunjangnya.

Jenis Dampak

Jenis dampak adalah peningkatan kebisingan.

Besaran Dampak

Kegiatan mobilisasi peralatan dan material, penyiapan lahan dan pembangunan


unit dengan pengoperasian kendaraan pengangkut, alat berat dan mesin
peralatan diperkirakan akan menimbulkan dampak terhadap peningkatan
kebisingan. Besaran dampak terjadi pada peningkatan suara bising dengan BML
10

sebesar 55 dBA untuk kawasan pemukiman. Dampak tersebut tergolong dampak


potensial dan negatif serta berlangsung sementara.

Peningkatan Limpasan Air Permukaan

Sumber Dampak

Sumber dampak berasal dari kegiatan penyiapan dan pematangan lahan yang
berakibat hilangnya vegetasi yang berpotensi terhadap terjadinya peningkatan
limpasan (run off) air permukaan.

Jenis Dampak

Jenis dampak adalah peningkatan limpasan air permukaan yang berakibat


terhadap penurunan kualitas tanah dan lahan, serta badan air penerima.

Besaran Dampak

Proses penyiapan lahan melalui kegiatan pembukaan dan pematangan lahan akan
menghilangkan vegetasi tumbuhan di lokasi tapak perumahan sehingga
menyebabkan peningkatan limpasan air permukaan (run off).

Peningkatan Limbah Padat

Sumber Dampak

Sumber dampak berasal dari sisa material kontruksi dan kegiatan domestik
para pekerja konstruksi pada saat pembangunan perumahan dan fasilitas
penunjangnya.

Jenis Dampak
11

Jenis dampak adalah peningkatan jumlah/volume dan penimbunan limbah


padat yang berpengaruh terhadap gangguan kesehatan dan gangguan estetika
(keindahan).

Besaran Dampak

Pada tahap kontruksi, pembangunan unit rumah dan fasilitas penunjang akan
menghasilkan limbah padat atau sisa material bangunan yang tidak terpakai
selama pekerjaan kontruksi, baik itu potongan kayu, sisa batu kali/granit,
keramik, logam/alumunium, potongan genteng, pipa PVC, kertas kardus, karung
bekas kantong semen, dan sebagainya. Selain itu, limbah padat juga berasal dari
kegiatan domestik para pekerja kontruksi. Dampak tersebut tergolong dampak
potensial dan negatif serta berlangsung sementara.

Kesempatan Kerja dan Peluang Berusaha

Sumber Dampak

Sumber dampak berasal dari kegiatan penerimaan tenaga kerja pada tahap
kontruksi pembangunan perumahan.

Jenis Dampak

Jenis dampak adalah terbukanya kesempatan kerja dan peluang berusaha


bagi masyarakat sekitar.

Besaran Dampak

Proses penerimaan tenaga tersebut akan memberikan dampak positif terhadap


terserapnya tenaga kerja lokal serta terbukanya peluang berusaha di sekitar lokasi
kegiatan (warteg dan warung), serta toko bangunan yang menyediakan material
kontruksi untuk pembangunan perumahan. Dampak tersebut tergolong dampak
potensial dan positif serta berlangsung sementara.

Peningkatan Pendapatan dan Aktivitas Ekonomi Masyarakat

Sumber Dampak
12

Sumber dampak berasal dari kegiatan penerimaan tenaga kerja dan aktivitas
ekonomi masyarakat.

Jenis Dampak

Jenis dampak adalah peningkatan diversitas usaha dan pendapatan masyarakat


melalui perdagangan barang dan jasa.

Besaran Dampak

Kegiatan pembangunan perumahan pada tahap kontruksi melalui kegiatan


penerimaan tenaga diperkirakan akan berdampak terhadap peningkatan
pendapatan masyarakat sekitar dan aktivitas ekonomi masyarakat setempat. Hal
ini dapat memberikan kesempatan kerja dan terbukanya peluang berusaha,
melalui perdagangan barang dan jasa bagi oleh masyarakat sekitar. Dampak
tersebut tergolong dampak potensial dan positif serta berlangsung sementara.

c) Tahap Operasi

Penurunan Kualitas Air Tanah

Sumber Dampak

Sumber dampak berasal dari kegiatan pengambilan air tanah (sumur bor) untuk
kebutuhan domestik perumahan.

Jenis Dampak

Jenis dampak adalah penurunan kuantitas air tanah.

Besaran Dampak

Pada saat berlangsungnya kegiatan operasional perumahan akan dilakukan


pengambilan air tanah. Total jumlah air tanah yang diambil dari sumur bor
13

sebanyak 31.200 liter/hari. Dampak tersebut tergolong dampak potensial dan


negatif serta berlangsung selama tahap operasi berlangsung.

Peningkatan Limbah Padat

Sumber Dampak

Sumber dampak berasal dari kegiatan pengoperasian dan pengelolaan perumahan.

Jenis Dampak

Jenis dampak adalah peningkatan jumlah/volume limbah padat baik itu limbah
padat domestik yang berpengaruh terhadap gangguan kesehatan dan gangguan
estetika (keindahan).

Besaran Dampak

Pada saat berlangsungnya kegiatan operasional perumahan akan dilakukan


pengelolaan terhadap limbah padat yang akan berdampak negatif terhadap
lingkungan. Jumlah limbah padat yang dihasilkan lebih kurang 600 kg/hari.
Dampak tersebut tergolong dampak potensial dan negatif serta berlangsung
selama tahap operasi berlangsung.

Peningkatan Limbah Cair Domestik

Sumber Dampak

Sumber dampak berasal dari kegiatan domestik perumahan

Jenis Dampak

Jenis dampak adalah penurunan kualitas air permukaan dan kebauan serta
gangguan estetika di sekitar lokasi kegiatan.

Besaran Dampak

Dampak tersebut tergolong dampak potensial dan negatif serta berlangsung


selama tahap operasi. limbah cair domestik yang dihasilkan berkisar antara 12.443
s/d 16.591 liter/hari. Dampak tersebut tergolong dampak potensial dan negatif
serta berlangsung selama tahap operasi berlangsung.
14

Peningkatan Pedapatan Asli Daerah (PAD)

Sumber Dampak

Sumber dampak berasal dari kegiatan pemungutan retribusi atau pajak daerah,
berupa pajak bumi dan bangunan, retribusi penggunaan air tanah, retribusi
pengangkutan dan pengelolaan sampah.

Jenis Dampak

Jenis dampak adalah peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) yang nantinya
digunakan untuk pembangunan daerah.

Besaran Dampak

Besaran dampak terhadap PAD tersebut tergolong dampak potensial dan positif
serta berlangsung selama tahap operasional.

2. Bentuk Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL)

a) Tahap Pra-Kontruksi

Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Upaya Pengelolaan

Pengurusan perizinan yang terkait dengan rencana kegiatan dilakukan di instansi


pemerintah terkait, dengan kompensasi perizinan dilakukan sesuai dengan
jenis izin yang diurus sesuai dengan rencana kegiatan.

Lokasi Pengelolaan

Lokasi pengelolaan dilakukan di kantor instansi terkait, dan desa terdekat.

Tolak Ukur Pengelolaan

1) Izin yang diterima sesuai dengan kebutuhan rencana kegiatan dan


disahkan oleh instansi terkait.
15

2) Undang-Undang RI No. 28 tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan


Retribusi Daerah.

Periode Pengelolaan
Periode pengelolaan dilakukan sebelum tahap konstruksi berlangsung (pra
konstruksi).

b) Tahap Konstruksi

Peningkatan Kualitas Udara

Upaya Pengelolaan

1) Penggunaan kendaraan pengangkut, alat berat dan mesin peralatan yang telah
lulus uji KIR dan emisi.

2) Pemasangan penutup/terpal pada kendaraan truk pengangkut material/bahan


bangunan selama kegiatan mobiliasasi peralatan dan material berlangsung.

3) Pembatasan kecepatan kendaraan pengangkut maksimal 25 – 40 km/jam.

4) Penyiraman jalan yang berdebu terutama pada musim kemarau.

Lokasi Pengelolaan

Lokasi pengelolaan dilakukan di akses jalan dan tapak lokasi rencana kegiatan
pembangunan perumahan PT. Ahimsa Persada Nusantara.

Tolak Ukur Pengelolaan


1) Kendaraan truk pengangkut material bangunan telah ditutupi dengan
baik menggunakan terpal.
2) Akses jalan menuju lokasi dalam kondisi yang baik.
3) Kecepatan kendaraan pengangkut maksimal 25 – 40 km/jam.
4) Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian
pencemaran udara.

Anda mungkin juga menyukai