Anda di halaman 1dari 15

UPAYA RESTORASI

LAHAN GAMBUT
DENGAN METODE
CANNAL BLOCKING

Studi kasus
Rangga Ramadhani Kabupaten Meranti
M1C14009 Provinsi Riau
Indonesia memiliki lahan gambut terluas
(14,9 juta ha) ke 4 di dunia setelah Kanada,
Rusia, dan Amerika Serikat dan merupakan
lahan gambut tropika terluas di dunia.
Indonesia menyimpan cadangan karbon
gambut mencapai 46 giga ton, atau sekitar
8-14% dari karbon yang terdapat dalam
gambut dunia.

Manfaat ekosistem gambut antara lain


adalah untuk: Kehutanan, pengendali banjir
N U S A N T A R A
dan suplai air, potensi wisata, mata
pencaharian masyarakat lokal (perikanan,
pertanian, perkebunan), stabilisasi iklim,
keanekaragaman hayati, serta untuk
pendidikan dan penelitian.
HISTORY

Kebakaran lahan dan hutan yang terjadi setiap


tahun di Provinsi Riau hingga tahun 2016
mencapai mencapai 3.218 hektar dengan
jumlah titik api terbanyak yaitu di Kabupaten
Rokan Hilir dengan jumlah 32 titik. Hingga kini,
tercatat sudah 310,25 hektar lahan gambut
sudah terbakar di Kabupaten Meranti.
CANNAL BLOCKING

Cannal Blocking

Sekat kanal adalah bendungan-bendungan


kecil, yang dibangun di sepanjang kanal,
untuk mencegah air pergi dengan cepat.
Sekat kanal akan menyediakan air yang akan
membasahi area di kanan dan kiri hutan
yang dikelilingi oleh kanal tersebut. Air
dapat mencapai 7 km area dan
kedalamannya mencapai 1-2 meter.
Tujuan dari membangun cannal blocking adalah untuk memulihkan kembali keadaan
gambut yang basah dan lembab serta menata kembali lahan-lahan gambut yang
sudah terlanjur di gali.

Selain itu, sifat gambut berpori seperti


spon. Yang mana apabila tidak ada air
maka gambut akan mengempis, sebaliknya
apabila ada air maka ia mengembang lagi.

Maka dengan adanya cannal blocking ini


akan mempertahankan keadaan gambut
agar tidak mengempis.

Di samping itu dengan dibangunnya cannal blocking maka ini berfungsi untuk tempat
sumber air apabila terjadi kebakaran, untuk memadamkan api.
Adapun tahap tahap pembangunan canal blocking di Desa Sungaitohor,
Kabupaten Meranti adalah sebagai berikut :

1. PERENCANAAN
Pembangunan cannal blocking secara teknis Dalam perencanaan ini disusun pelaksana
perencanaan desain pembangunannya teknis pembangunan canal blocking ada
dilakukan oleh Kementrian PUPR (Pekerjaan dua yaitu Walhi (Wahana Lingkungan Hidup
Umum dan Perumahan Rakyat), Ciptada Indonesia) dan PSB (Pusat Studi Bencana)
(Cipta Karya, Tata ruang dan Sumber Daya dari Universitas Riau dalam konteks yang
Air) dan tenaga teknis ataupun orang-orang bertanggung jawab pada BRG.
yang memiliki keahlian dibidang teknil sipil
dan keilmuan air serta ada konsultannya
yang dikoordinasi secara berjenjang dengan
melihat status kawasannya apakah hutan
ataupun perkebunan. Sedangkan di desa
perencanaannya dimulai dengan
musyawarah.
Adapun tahap tahap pembangunan canal blocking di Desa Sungaitohor,
Kabupaten Meranti adalah sebagai berikut :

2. PENGORGANISASIAN 3. PENYUSUNAN STAF


Pengorganisasian yang dilakukan Penekanan dari fungsi ini lebih difokuskan
dalam pembangunan canal blocking pada sumber daya yang akan melakukan
adalah dengan dibentuknya Forum kegiatan-kegiatan yang telah direncanakan
Masyarakat Sukses Restorasi Gambut. dan diorganisasikan secara jelas pada
Forum ini dibentuk bertujuan fungsi perencanaan dan pengorganisasian.
untuk mensukseskan program
restorasi gambut yang telah
ditetapkan oleh pemerintah dengan
adanya keterlibatan dan dukungan
masyarakat.
Adapun tahap tahap pembangunan canal blocking di Desa Sungaitohor,
Kabupaten Meranti adalah sebagai berikut :

4. PENGARAHAN 5. KOORDINASI
Pengarahan adalah penjelasan, Tujuan koordinasi adalah mengajak semua
petunjuk, serta pertimbangan dan sumber daya manusia yang tersedia untuk
bimbingan terhadap para petugas bekerjasama menuju ke satu arah yang
yang terlibat, baik secara struktural telah ditentukan.
maupun fungsional agar pelaksanaan
tugas dapat berjalan dengan lancar. Berdasarkan penelitian yang dilakukan,
dapat diketahui bahwa koordinasi yang
sering dilakukan dalam pembangunan
canal blocking ini adalah dalam bentuk
diskusi.
Adapun tahap tahap pembangunan canal blocking di Desa Sungaitohor,
Kabupaten Meranti adalah sebagai berikut :

6. PELAPORAN 7. PENGANGGARAN
Pelaporan merupakan penyampaian Berdasarkan penelitian yang dilakukan
perkembangan atau hasil kegiatan atau dapat diketahui bahwa, dana awal
pemberian keterangan mengenai segala pembangunan canal blocking yaitu dari
hal yang bertalian dengan tugas dan sumbangan Presiden Jokowi sebesar 300
fungsi kepada pejabat yang lebih tinggi, juta Rupiah
baik secara lisan maupun tulisan.
Selanjutnya, dana pembangunan sekat
Berdasarkan penelitian yang dilakukan kanal didapat dari bantuan donatur dan
dapat diketahui bahwa pelaporan kegiatan hasil swadaya masyarakat. Saat ini, sekat
pembangunan canal blocking di Desa kanal dilakukan melalui program BRG
Sungaitohor dilakukan oleh Walhi kepada yang didanai oleh UNDP (United Nation
BRG. Sedangkan pelaporan hasil riset Development Programs) dan didukungan
dilakukan oleh PSB. oleh KLHK serta masyarakat Desa
Sungaitohor sendiri.
Adapun tahap tahap pembangunan canal blocking di Desa Sungaitohor,
Kabupaten Meranti adalah sebagai berikut :

8. PENGAWASAN
Monotoring dilakukan untuk Ditambah lagi dengan adanya keikut
memastikan bahwa pekerjaan sertaan dari pada masyarakat desa itu
pembangunan sekat kanal benarbenar sendiri yang sangat mendukung dan
dilaksanakan sesuai dengan membuat pengawasan itu menjadi lebih
perencenaan serta memastikan baik.
kondisi di lapangan berjalan dengan
baik dan terkendali. Pengawasan dalam
pembangunan canal blocking
di Desa Sungaitohor dilakukan oleh
banyak pihak dan sudah cukup baik.
PROSEDUR YANG PERLU DIPERHATIKAN
DALAM MERENCANAKAN CANAL BLOCKING :

PERTAMA,
MEMPERTIMBANGKAN TOPOGRAFI LETAK SEKAT KANAL YANG AKAN DIBANGUN

Dengan mengutamakan daerah yang topografinya tinggi dan daerah kubah yang gambutnya
dalam agar air tidak terkuras habis, mengalir kebawah dan meyebabkan gambut menjadi kering
sehingga mudah terbakar.

Maka program yang dilakukan sebelum melakukan pembangunan adalah survei ke lapangan
terlebih dahulu, menentukan dimana tempat akan dibangunnya sekat kanal yang tepat.
KEDUA,
MEMPERTIMBANGKAN DARI ASPEK DAMPAKNYA KEPADA MASYARAKAT DIKAITKAN DENGAN
KEGIATAN MASYARAKAT

Kabupaten Meranti merupakan salah satu daerah yang menghasilkan Sagu terbesar di
Sumatera dengan tanaman sagu organik berbeda dengan pohon sagu yang ada di Indonesia
Bagian Timur.

Dalam hal ini diusahakan masyarakat - masyarakat yang memang paralel dengan maunya
gambut itu basah, lebih kepada dampak komoditi yang sudah menghidupkan mereka seperti
sagu.

Untuk itu dilakukan komunikasi dan diskusi dengan masyarakat, kemudian ditentukan dan
disepakati pengerjaan sekat kanal yang idealnya dilakukan oleh masyarakat setempat dengan
bantuan supervisi atau pengawasan dan pemdampingan dari ahlinya misalnya bisa dari
universitas, dari lembaga-lembaga pemerintah ataupun dari NGO.
KETIGA,
KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT TERHADAP GAMBUT

Mencakup semua bentuk pengetahuan, keyakinan, pemahaman atau wawasan serta adat
kebiasaan atau etika yang menuntun perilaku manusia dalam kehidupan didalam komunitas
ekologis. Kearifan lokal merupakan tata nilai atau perilaku hidup masyarakat local dalam
berinteraksi dengan lingkungan tempatnya hidup secara arif.
KESIMPULAN Keberhasilan pembangunan canal blocking tidak
terlepas dari peran serta masyarakat yang
merupakan subjek yang merasakan manfaat dari
adanya canal blocking.

Selain itu, bentuk partisipasi masyarakat juga


dapat berupa kesadaran masyarakat itu sendiri
dalam memahami kebutuhan masyarakat akan
keberadaan canal blocking.

Dengan adanya canal blocking ini akan menjaga


gambut tetap dalam kondisi basah sehingga tidak
mudah terbakar dan gambut yang basah sangat
cocok dengan tanaman sagu yang karakternya
memang suka hidup di lahan basah.
thanks!

Anda mungkin juga menyukai