Anda di halaman 1dari 5

Standar Prosedur Operasional K3 RSPN 2012

PENYIMPANAN
BAHAN BAHAYA DAN BERACUN
K3 No. Dokumen Tanggal: Halaman
RS. Panti Nirmala RSPN/SPO/UPL/UKL/04 20 Februari 2012
Jl. Kebalen Wetan No.8 1/5
Telp. 362459 Revisi Nomor: 2
STANDAR Tanggal Ditetapkan Ditetapkan
PROSEDUR Direktur
OPERASIONAL
16 Maret 2012
Drg. Benny Andoko Wibisono, SpBM
PENGERTIAN Penyimpanan Bahan Bahaya dan Beracun (B3) adalah tindakan
menyimpan/menempatkan bahan bahan beracun dan berbahaya di
tempat yang aman dengan menyertakan simbol bahan beracun dan
berbahaya yang berlaku.
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk penyimpanan
bahan berbahaya dan beracun sesuai dengan karakteristiknya,
sehingga terhindar dari bahaya akibat yang bisa ditimbulkan.
KEBIJAKAN Kesehatan lingkungan adalah upaya pemantauan dan penyehatan
lingkungan rumah sakit dari faktor-faktor lingkungan secara fisik,
biologi maupun kimia, sehingga mencegah terjadinya penularan
penyakit, sesuai Peraturan Direktur No. 2715-b/PER-
DIR/RSPN/X/2011, tentang Kebijakan Kesehatan dan Keselamatan
Kerja.
PROSEDUR 1. Persyaratan Umum Ruang Penyimpanan
Ruangan penyimpanan harus memenuhi persyaratan sebagai
berikut :
Kedap air, tidak bocor, ada ventilasi untuk mencegah
akumulasi gas, lubang angin harus dilengkapi dengan
kasa penutup agar burung dan binatang tidak masuk
dan dilengkapi penerangan yang mencukupi.
Instalasi penerangan harus tidak menimbulkan
ledakan,dengan memasang lampu penerangan minimal
1 meter diatas kemasan dan semua saklar untuk ruang
bahan mudah terbakar harus terpasang dari sisi luar
Standar Prosedur Operasional K3 RSPN 2012

PENYIMPANAN
BAHAN BAHAYA DAN BERACUN
K3 No. Dokumen Tanggal: Halaman
2/5
RS. Panti Nirmala RSPN/SPO/UPL/UKL/04 20 Februari 2012
Jl. Kebalen Wetan No.8 1/5
Telp. 362459 Revisi Nomor: 2
Tersedia sarana pencucian yang dekat lokasi dan
memadai misalnya wastafel untuk membilas mata atau
bagian tubuh lainnya yang terpapar bahan berbahaya
dan beracun.
Tersedia sistim pemadam kebakaran dan deteksi
kebakaran yang sesuai dengan luas ruang dan jenis
bahan yang disimpan.
Tersedia pembangkit listrik cadangan yang berfungsi
secara otomatik apabila terjadi gangguan aliran listrik.
Tersedia fasilitas pertolongan pertama pada kecelakaan
dalam jumlah dan jenis yang memadai.
Peralatan komunikasi dalam ruang penyimpanan harus
tersedia agar memudahkan komunikasi dengan bagian
lain.
Setiap ruang penyimpanan harus mempunyai pompa
penyedot tumpahan B3 yang juga berfungsi menyedot
tumpahan cair.
Tersedia pengontrol suhu dan kelembaban disetiap
ruang penyimpanan bahan berbahaya dan beracun.
Ruangan penyimpanan tidak boleh terkena cahaya
matahari secara langsung karena dapat menyebabkan
terjadinya reaksi kimia yang tidak stabil.
Ruangan penyimpanan bahan berbahaya dan beracun
dinyatakan sebagai daerah berbahaya sehingga setiap
orang yang tidak berkepentingan tidak diperkenankan
masuk.
Standar Prosedur Operasional K3 RSPN 2012

PENYIMPANAN
BAHAN BAHAYA DAN BERACUN
K3 No. Dokumen Tanggal: Halaman
3/5
RS. Panti Nirmala RSPN/SPO/UPL/UKL/04 20 Februari 2012
Jl. Kebalen Wetan No.8 1/5
Telp. 362459 Revisi Nomor: 2
Semua sistim pengamanan ruangan penyimpanan bahan
kimia harus diperiksa sekurang kurangnya setiap bulan.
Penyimpanan bahan berbahaya dan beracun harus
mengikuti ketentuan sebagai berikut :
Dilakukan dengan sistem blok, terdiri dari 2 x 2
kemasan sehingga dapat dilakukan pemeriksaan
menyeluruh terhadap sistim kemasan.
Jarak antar blok minimum 60 cm agar masih tersisa
ruang untuk melakukan pengawasan rutin.
Maksimum tumpukan 3 lapis, apabila lebih maka harus
dengan memakai rak, kecuali untuk bahan kimia yang
disimpan dalam wadah botol, tidak diperkenankan
untuk disimpan bersusun.
Jarak kemasan terluar tidak boleh kurang 1 meter dari
atap.
Kemasan B3 yang tidak saling cocok harus disimpan
terpisah, tidak dalam 1 blok untuk menghindari
terjadinya reaksi kimia yang membahayakan.
Penempatan kemasan harus dengan syarat tidak ada
kemungkinan tumpah ke kemasan lain.
2. Persyaratan Berdasarkan Jenis B3
Bahan Beracun
Ruang penyimpanan harus dingin dan berventilasi
Jauhkan dari bahan lain yang dapat bereaksi
Tersedia alat pelindung diri yaitu APD tangan,
hidung, mata
Standar Prosedur Operasional K3 RSPN 2012

PENYIMPANAN
BAHAN BAHAYA DAN BERACUN
K3 No. Dokumen Tanggal: Halaman
4/5
RS. Panti Nirmala RSPN/SPO/UPL/UKL/04 20 Februari 2012
Jl. Kebalen Wetan No.8 1/5
Telp. 362459 Revisi Nomor: 2
Bahan Korosif
Ruangan penyimpanan harus dingin dan berventilasi
Bahan disimpan dalam wadah tertutup dan berlabel
Tersedia alat pelindung diri yaitu APD tangan,
hidung, mata
Bahan Mudah Terbakar
Ruangan penyimpanan harus dingin dan berventilasi
Ruangan/bahan harus jauh dari sumber api/panas
Hindari terjadinya loncatan api listrik atau bara rokok
Tersedia alat pemadam kebakaran
Penyimpanan harus dijauhkan dari bahan kimia
oksidator
Tersedia alat pelindung diri APD tangan, hidung,
mata
Bahan Mudah Meledak
Ruangan penyimpanan harus dingin dan berventilasi
Ruangan/bahan harus jauh dari sumber api/panas
Tersedia alat pemadam kebakaran
Tempat penyimpanan tidak menimbulkan
gesekan/benturan mekanis
Tersedia alat pelindung diri APD tangan, hidung,
mata
Bahan Oksidator
5/5
Ruang penyimpanan harus dingin dan berventilasi
Ruangan/bahan harus jauh dari sumber api/panas
Standar Prosedur Operasional K3 RSPN 2012

PENYIMPANAN
BAHAN BAHAYA DAN BERACUN
K3 No. Dokumen Tanggal: Halaman
RS. Panti Nirmala RSPN/SPO/UPL/UKL/04 20 Februari 2012
Jl. Kebalen Wetan No.8 1/5
Telp. 362459 Revisi Nomor: 2
Hindari terjadinya loncatan api listrik atau bara rokok
Penyimpanan harus terpisah dengan bahan mudah
terbakar atau bahan pereduksi.
Tersedia alat pelindung diri APD tangan, hidung,
mata
Bahan Reaktif
Ruangan penyimpanan harus dingin, kering dan
berventilasi
Ruangan/bahan harus jauh dari sumber api/panas
Ruangan harus kedap air
Tersedia alat pemadam kebakaran
Tersedia alat pelindung diri APD tangan, hidung,
mata
UNIT TERKAIT 1. Urusan Pemeliharaan Sarana
2. Seluruh Unit/Instalasi

Anda mungkin juga menyukai