Anda di halaman 1dari 20

PANDUAN BAHAN BERBAHAYA DAN

BERACUN (B3)

RS. AMANDA MITRA KELUARGA


TAHUN 2019
SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM AMANDA MITRA
KELUARGA
NOMOR : 106/SK-DIR/RSAMK/IV/2019
TENTANG
PANDUAN PENGELOLAAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3)
DI RUMAH SAKIT AMANDA MITRA KELUARGA

DIREKTUR RS. AMANDA MITRA KELUARGA

Menimbang : a. Bahwa RS. AMANDA MITRA KELUARGA perlu untuk selalu


meningkatkan kesehatan dan keselamatan kerja bagi pasien dan
karyawan rumah sakit;
b. Bahwa dalam rangka meningkatkan kesehatan dan keselamatan kerja
rumah sakit memerlukan Panduan Pengelolaan Bahan Berbahaya dan
Beracun (B3) sebagai acuan dalam melaksanakan kegiatan kesehatan
dan keselamatan kerja bagi pasien dan karyawan rumah sakit;
c. Bahwa untuk tertib administrasi dan manajemen perlu ditetapkan
dengan surat keputusan.
Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang
Kesehatan;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang
Rumah Sakit;
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 tahun 2004 tentang
Praktek Kedokteran;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
417/MENKES/PER/II/2011 tentang Komisi Akreditasi Rumah Sakit;
5. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1087/MENKES/SK.VIII/2010 Tentang Standar Kesehatan dan
Keselamatan Kerja di Rumah Sakit;
6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 tahun 2001 tentang
Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3).

MEMUTUSKAN
Menetapkan : PANDUAN PENGELOLAAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3)
DI RUMAH SAKIT AMANDA MITRA KELUARGA
Pertama : Memberlakukan Panduan Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) di
RS. AMANDA MITRA KELUARGA sebagaimana terlampir bersama surat
keputusan ini.
Kedua : Surat keputusan ini berlaku terhitung mulai tanggal ditetapkannya dan apabila
dikemudian hari ternyata terdapat hal-hal yang perlu penyempurnaan, maka
akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan : Karawang
Pada Tanggal : April 2019
---------------------------------------

Dr. Elwin Affandi, MM


NIK 0403190625
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.


Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala berkat dan
anugerah yang diberikan kepada penyusun, sehingga Panduan Pengelolaan Bahan
Berbahaya dan Beracun (B3) di RS. AMANDA MITRA KELUARGA ini dapat selesai
disusun. Buku ini merupakan panduan kerja bagi petugas yang terkait menggunakan dan
menghasilkan bahan berbahaya dan beracun (B3) RS. AMANDA MITRA
KELUARGA.
Terima kasih yang sebesar besarnya, kami haturkan kepada jajaran Direksi RS.
AMANDA MITRA KELUARGA yang telah memberikan dukungan moril dan materiil
dalam pembuatan panduan ini, para pejabat struktural dan tenaga fungsional di
lingkungan RS. AMANDA MITRA KELUARGA yang telah memberikan masukan
dalam proses penyusunan panduan ini, serta seluruh staf di RS. AMANDA MITRA
KELUARGA yang telah dan akan berpartisipasi aktif mulai dari proses penyusunan,
pelaksanaan sampai pada proses monitoring dan evaluasi panduan ini.
Semoga buku ini dapat bermanfaat bagi rumah sakit dan pihak-pihak lainnya yang
terkait dengan penyelenggaraan akreditasi rumah sakit. Akhirnya saran dan koreksi
demi perbaikan buku panduan ini sangat kami harapkan.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Karawang, April 2019

Penyusun
BAB I
DEFINISI

1. Bahan-bahan berbahaya adalah bahan-bahan yang selama pembuatannya, pengolahannya,


pengangkutannya, penyimpanan dan penggunaannya mungkin menimbulkan atau
membebaskan debu-debu, kabut, uap-uap, gas-gas, serat atau radiasi mengion yang mungkin
menimbulkan iritasi ,kebakaran, ledakan, korosi, mati lemas, keracunan dan bahaya-bahaya
lain, dalam jumlah yang memungkinkan menimbulkan gangguan kesehatan orang yang
bersangkutan dengannya atau menyebabkan kerusakan pada barang-barang atau harta benda.
2. Bahan-bahan beracun adalah bahan kimia yang dalam jumlah relatif kecil berbahaya bagi
kesehatan bahkan juga jiwa manusia. Bahan–bahan demikian dipergunakan, diolah dan
dipakai serta dihasilkan oleh pekerjaan
3. Pengadaan bahan kimia berbahaya dan beracun adalah proses pengadaan bahan berbahaya
dan beracun yang dilaksanakan oleh instalasi Farmasi Rumah Sakit sesuai dengan ketentuan
yang berlaku dan berdasarkan kebutuhan pengguna (user).
4. Identifikasi bahan kimia berbahaya dan beracun adalah upaya pengidentifikasian bahan-bahan
yang tergolong dalam bahan kimia berbahaya dan beracun untuk memudahkan dalam
mengenali klasifikasi dan jenis B3 sedini mungkin sesuai dengan ketentuan - ketentuan yang
ditetapkan.
5. Material Safety Data Sheet (MSDS) atau lembar data pengamanan (LDP) adalah lembar
petunjuk berisi informasi tentang fisika kimia dari bahan berbahaya, jenis bahaya yang
ditimbulkan, cara penanganan dan tindakan khusus, yang berhubungan dengan keadaan
darurat dalam penanganan bahan berbahaya. mSDS ini dikeluarkan oleh pabrik atau supplier.
6. Pelabelan limbah B3 adalah proses penandaan atau pemberian label yang diletakkan atau
dibubuhkan pada kemasan langsung limbah B3.
7. Penyimpanan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) adalah kegiatan menyimpan yang
dilakukan oleh Instalasi Farmasi dengan maksud menjamin agar bahan-bahan tersebut tidak
bereaksi dengan bahan-bahan lain serta memenuhi syarat-syarat penyimpanan.
8. Penggunaan bahan kimia berbahaya dan beracun adalah penggunaan bahan kimia sebagai
bahan pembantu dalam proses kegiatan/ pemeriksaan. Penggunaan harus sesuai persyaratan
setiap kemasan bahan kimia berdasarkan klasifikasi dan jenis bahan kimia.
9. Penanganaan bahan berbahaya dan beracun adalah upaya menanggulangi bahan-bahan
tersebut tidak bereaksi dengan bahan-bahan lain dan menjaga agar bahan-bahan tersebut tidak
menimbulkan bahaya.
10. Pemilahan bahan berbahaya dan beracun adalah upaya pemisahan jenis limbah bahan
berbahaya dan beracun sesuai karakteristik limbahnya.
11. Pembuangan bahan berbahaya dan beracun adalah suatu cara untuk membuang limbah B3
agar tidak merusak lingkungan hidup, dan/atau dapat membahayakan lingkungan hidup,
kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta makhluk hidup lainnya.
BAB II
RUANG LINGKUP

Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) di RS. AMANDA MITRA KELUARGA
merupakan kegiatan yang perlu perhatian khusus terutama di ruangan yang menyimpan,
menggunakan dan menghasilkan limbah B3. Adapun ruangan tersebut yaitu unit farmasi,
laboratorium, OK, UGD, Poli, dan Ruang Rawat Inap.
BAB III
TATA CARA

1. Tata Cara Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun


a. Untuk menghindari terjadinya kecelakaan akibat bahan kimia berbahaya maka bahan
kimia berbahaya dan beracun harus disimpan, dipergunakan dan dibuang dengan cara
sesuai ketentuan.
b. Setiap bagian dan setiap karyawan di rumah sakit harus melakukan secara benar seluruh
ketentuan penyimpanan, penggunaan dan pembuangan bahan kimia berbahaya dan
beracun.
c. Setiap bagian yang menyimpan bahan kimia berbahaya dan beracun harus terdapat almari
khusus penyimpanan bahan kimia berbahaya dan beracun.
d. Semua bahan kimia berbahaya dan beracun harus dipasang simbol dan label yang benar
agar tidak terjadi pencampuran bahan yang tidak sesuai.
e. Semua bahan kimia berbahaya dan beracun harus diperiksa kondisi fisik secara teratur
untuk mendeteksi kerusakan wadah atau kebocoran.
f. Sampah bahan kimia berbahaya dan beracun dibuang pada tempat sampah yang telah
disiapkan khusus untuk bahan tersebut, tidak boleh dibuang pada tempat sampah untuk
bahan kimia lain.
2. Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun
a. Pemesanan
Unit farmasi melakukan pemesanan bahan kimia berbahaya yang sudah kosong atau
sampai jumlah persediaan minimal. Pemesanan ditulis pada surat pemesanan yang
telah ditandatangani oleh Kepala Unit Farmasi serta setempel pengadaan kepada
distributor.
b. Penyerahan barang
1) Pada saat penyerahan B3, faktur pembelian harus mencantumkan dengan jelas
nama bahan, nama dagang, nama kimia, jumlah bahan, nama distributor dan
nama pengimpor/ produsen.
2) Setiap B3 yang diserahkan harus disertai dengan Lembar Data Pengamanan
Bahan atau Material Safety Data Sheet yang berisi merk dagang, rumus kimia,
jenis B3, klasifikasi, teknik penyimpanan dan tata cara penanganan bila
kecelakaan.
3) Pada saat diserahkan, B3 harus memenuhi syarat sebagai berikut :
a) Wadah kemasan tidak bocor
b) Tidak berkarat
c) Tidak rusak
d) Disertai dengan penandaan nama dagang, nama bahan, berat bahan yang sesuai
dengan yang tertera pada faktur pembelian.
4) Setiap B3 yang diserahkan harus telah memiliki tanda peringatan sesuai dengan
jenis dan bahannya, simbol bahaya dan petunjuk P3K yang harus mudah dilihat.
c. Bahan Berbahaya dan Beracun tidak dapat diterima apabila :
1) Dokumen tidak lengkap
2) Sudah kadaluarsa
3) Label yang tertera pada bahan dan dokumen tidak cocok
4) Penyerahan B3 harus dilakukan secara langsung kepada petugas penerimaan B3
5) Penerima B3 barang mencocokan jumlah dan jenis barang dengan surat pesanan.
6) Buat berita acara penerimaan B3 yang ditandatangani oleh penerima barang dan
distributor.
7) Bahan berbahaya dan beracun langsung ditempatkan pada lemari penyimpanan
khusus B3.
Adapun daftar Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) di RSI Nashrul Ummah
Lamongan antara lain :

Daftar Bahan Berbahaya dan Beracun yang ada


Di RS. AMANDA MITRA KELUARGA
No Ruangan Bahan B3 Sifat Bahan
1 Unit Farmasi Alkohol 70% Mudah Terbakar
Aseptan Iritasi
Formalin Beracun
Gigasept Korosif
Gigazyme Sol Iritasi
Hibicet Beracun
Mikrozid Iritasi
Minoscrub Iritasi
Manoscrub Iritasi
Perhidrol 3% Korosif
Bayclin Korosif
Primasept Mudah Terbakar
Glycerin Beracun
Metanol Mudah Terbakar
Stardin Iritasi
One scrub Iritasi
Povidone Iodine Korosif
Mikroshield Iritasi
Terallin Korosif
NaOCl Iritasi
H2O2 Iritasi
Alkohol 70% Mudah Terbakar
2 Laboratorium Aseptan Iritasi
Metanol Mudah Terbakar
Alkohol 70% Mudah Terbakar
Formalin Beracun
Gigasept Korosif
Gigazyme Sol Iritasi
3 Ruang Operasi Hibicet Beracun
Mikrozid Iritasi
Minoscrub Iritasi
Manoscrub Iritasi
Perhidrol 3% Korosif
Alkohol 70% Mudah Terbakar
Perhidrol 3% Korosif
4 UGD
Minoscrub Iritasi
Bayclin Korosif
Perhidrol 3% Korosif
5 Poli Alkohol 70% Mudah Terbakar
Stardin Iritasi
6 Radiologi Gell USG Beracun
Air Raksa Beracun
Baterai Korosif
7 IPS Berbahaya bagi
Lampu
Lingkungan
Oli Mudah Terbakar
Berbahaya bagi
Lampu Bekas Lingkungan
8 Sanitasi Baterai Bekas Korosif
Limbah medis padat infeksius
Limbah medis cair infeksius
9 Dapur Sunlight Beracun
10 Gudang Cleaning Prostex Beracun
Karbol Iritasi
Service
Super Pel Beracun
Detergent Beracun
11 Laundry Karbol Iritasi
Pewangi Linen Iritasi

3. Identifikasi Bahan Berbahaya dan Beracun


a. Menginventarisasi semua bahan kimia berbahaya dan beracun di setiap ruangan RS.
Amanda Mitra Keluarga
b. Buat denah distribusi tempat penyimpanan.
c. Identifikasi potensi bahaya masing-masing bahan berbahaya.
4. Pemasangan Symbol dan Label Bahan Berbahaya dan Beracun
Setiap kemasan atau wadah untuk penyimpanan, pengolahan, pengumpulan B3 dan limbah B3
wajib diberi simbol dan label yang menunjukkan karateristik dan jenis B3 dan limbah B3.
Persyaratan pemasang symbol dan label B3 adalah:
a. Symbol
1) Simbol yang dipasang pada kemasan minimal berukuran 10 cm x 10 cm dan
tempat penyimpanan limbah B3 minimal 25 cm x 25 cm.
2) Simbol harus dibuat dari bahan yang anti gores dan anti air.
Tabel Simbol golongan bahan berbahaya dan beracun

Symbol Arti Keterangan


Bahan Berbahaya Dipasang pada kemasan B3 yang
dan Beracun (B3) mudah meledak
Mudah Meledak

Bahan Berbahaya Dipasang pada kemasan B3 cairan


dan Beracun (B3) yang mudah terbakar secara
Cairan Mudah spontan
Terbakar
Bahan Berbahaya Dipasang pada kemasan B3
dan Beracun (B3) padatan yang bersifat mudah
padatan mudah terbakar secara spontan
terbakar

Bahan Berbahaya Dipasang pada kemasan B3 yang


dan Beracun (B3) akan mengalami reaksi hebat jika
Reaktif bercampur dengan bahan yang
lain

Bahan Berbahaya Dipasang pada kemasan B3 yang


dan Beracun (B3) bersifat meracuni, melukai atau
Beracun membuat cacat sampai membunuh
makhluk hidup baik jangka
pendek atau panjang

Bahan Berbahaya Dipasang pada kemasan B3 yang


dan Beracun (B3) mengandung atau terinfeksi
Infeksi kuman penyakit

Bahan Berbahaya Dipasang pada kemasan B3 yang


dan Beracun (B3) dalam kondisi asam atau basa
Korosif (pH<2 atau pH>12,5) dapat
menyebabkan nekrosis (terbakar)
pada kulit atau dapat
mengkaratkan (mengkorosikan)
logam.
Bahan Berbahaya Bahan yang karena resaksi kimia
dan Beracun (B3) dapat menimbulkan kerusakan
Iritasi atau peradangan atau iritasi bila
kontak dengan permukaan kulit
yang lembab seperti kulit, mata
dan saluran pernafasan
b. Label
Jenis label yang berkaitan dengan sistem pengemasan limbah B3, yaitu:
1) Label Identitas Limbah
Label Identitas Limbah berukuran minimum 15 cm x 20 cm dengan warna dasar
kuning dan tulisan serta garis tepi berwarna hitam, dan tulisan"PERINGATAN !"
dengan huruf yang lebih besar berwarna merah.
2) Label Untuk Penandaan Kemasan Kosong
Label harus dipasang pada kemasan bekas pengemasan limbah B3 yang telah
dikosongkan dan atau akan digunakan kembali untuk mengemas limbah B3. Bentuk
dasar label sama dengan bentuk dasar simbol dengan ukuran sisi minimal 10 cm x 10
cm dan tulisan "KOSONG" berwarna hitam di tengahnya.
5. Penyimpanan Bahan Berbahaya dan Beracun
Persyaratan Umum Ruang Penyimpanan B3
a. Ruang penyimpanan harus memiliki persyaratan sebagai berikut :
1) Kedap air, tidak bocor, ada ventilasi untuk mencegah akumulasi gas, lubang
angin harus dilengkapi denga kasa penutup agar burung dan binatang tidak
masuk dan dilengkapi penerangan yang mencukupi.
2) Instalasi penerangan harus tidak menimbulkan ledakan dengan memasang lampu
dengan tinggi minimal 1 meter dia atas kemasan dan semua saklar untuk ruang
bahan mudah terbakar harus terpasang dari sisi luar.
3) Tersedia wastafel untuk membilas mata atau bagian tubuh lainnya yang terpapar
B3.
4) Tersedia sistem pemadam kebakaran yang sesuai dengan luas ruang.
5) Tersedia pembangkit listrik cadangan yang berfungsi secara otomatis apabila
terjadi gangguan aliran listrik.
6) Tersedia fasilitas pertolongan pertama pada kecelakaan dalam jumlah dan jenis
yang memadai.
7) Tersedia peralatan komunikasi dalam ruang penyimpanan agar memudahkan
komunikasi dengan Bagian lain.
8) Tersedia pengontrol suhu dan kelembaban di setiap ruang penyimpanan B3.
9) Ruangan penyimpanan tidak boleh terkena cahaya matahari secara langsung
karena dapat menyebabkan terjadinya reaksi kimia pada bahan-bahan kimia yang
tidak stabil.
10)Ruangan penyimpanan B3 dinyatakan sebagai “restricted area” sehingga setiap
orang yang tidak berkepentingan tidak diperkenankan masuk.
11) Semua sistem pengamanan ruangan dan penyimpanan bahan kimia harus
diperiksa sekurang-kurangnya setiap bulan.
12)Setiap hasil pemeriksaan harus didokumentasikan, dilaporkan ke Panitia
P2K3RS dan ditindaklanjuti.
b. Penyimpanan B3 harus mengikuti ketentuan sebagai berikut :
1) Dilakukan dengan sistem blok, sehingga dapat dilakukan pemeriksaan menyeluruh
terhadap setiap kemasan.
2) Jarak antar blok minimum 60 cm agar masih tersisa ruang untuk melakukan
pengawasan rutin.
3) Maksimum tumpukan 3 lapis, apabila lebih maka harus dengan memakai rak, kecuali
untuk bahan kimia yang disimpan dalam wadah botol tidak diperkanankan untuk
disimpan beRSsun.
4) Jarak kemasan terluar tidak boleh kurang 1 meter dari atap.
5) Kemasan B3 yang tidak saling cocok harus disimpan terpisah, tidak dalam 1 blok
untuk menghindari terjadinya reaksi kimia yang membahayakan.
6) Penempatan kemasan harus dengan syarat tidak ada kemungkinan tumpah ke
kemasan lain.
7) Label kemasan harus dapat terlihat dengan jelas.
c. Persyaratan penyimpanan B3 berdasarkan jenis bahannya
1) Bahan beracun
(a) Ruangan harus sejuk dengan sirkulasi udara yang baik
(b) Pisahkan dengan bahan kimia lain
(c) Tersedia alat pelindung diri
2) Bahan korosif
(a) Ruangan harus sejuk dengan sirkulasi udara yang baik
(b) Bahan disimpan dalam wadah tertutup dan berlabel
(c) Tersedia alat pelindung diri
3) Bahan mudah terbakar
(a) Ruangan harus dingin dengan sirkulasi udara yang baik
(b) Ruangan harus jauh dari sumber api/ panas
(c) Hindari terjadinya konsleting listrk atau bara rokok
(d) Jauhkan dari bahan kimia oksidator
(e) Tersedia alat pemadam kebakaran
(f) Tersedia alat pelindung diri
4) Bahan mudah meledak
(a) Ruangan harus dingin dengan sirkulasi udara yang baik dan bebas dari
kelembaban
(b) Jauh dari sumber api/ panas
(c) Tempat penyimpanan tidak menimbulkan gesekan/ benturan mekanis
(d) Tersedia alat pemadam kebakaran
(e) Tersedia alat pelindung diri
5) Bahan oksidator
(a) Ruangan harus dingin dengan sirkulasi udara yang baik
(b) Jauh dari sumber api/ panas
(c) Hindari terjadinya loncatan api listrik atau bara rokok
(d) Penyimpanan harus terpisah dengan bahan mudah terbakar atau bahan
pereduksi
(e) Tersedia alat pemadam kebakaran
(f) Tersedia alat pelindung diri
6) Bahan reaktif
(a) Ruangan harus dingin dengan sirkulasi udara yang baik
(b) Jauh dari sumber api/ panas
(c) Ruangan harus kedap air
(d) Penyimpanan harus terpisah dengan bahan lain
(e) Tersedia alat pemadam kebakaran
(f) Tersedia alat pelindung diri.
6. Penggunaan Bahan Berbahaya dan Beracun
Tata cara penggunaan bahan berbahaya dan beracun :
a. Pengambilan bahan kimia cair dengan menggunakan pipet. Tidak diperkenankan
menggunakan pipet yang disedot dengan menggunakan mulut karena dapat menyebabkan
tertelannya bahan kimia tersebut.
b. Dalam menuang bahan kimia cair, tidak boleh dilakukan dengan terburu-buru yang
sampai mengotori label bahan kimia tersebut.
c. Setelah menuang bahan kimia, pekerja harus membaca dengan teliti label bahan kimia.
Apabila label sudah tidak jelas atau tidak ada maka diperkenankan mengambil bahan
kimia dari kontener.
d. Apabila menuang bahan kimia cair dari kontener yang besar ke dalam gelas ukur
yang kecil maka gelas ukur ditahan agar cairan tidak tumpah.
Setiap pekerja yang menggunakan B3 harus memakai sarung tangan, gown, sepatu
tertutup dan celama panjang, pekerja tidak diperkenankan memakai celana pendek, baju
lengan pendek dan sepatu yang terbuka, apabila bekerja dengan B3.
7. Penanganan Bila Terkena Bahan Berbahaya dan Beracun
a. Apabila terkena bahan berbahaya di mata
1) Jika memakai kacamata lepas kacamatanya.
2) Basuh mata dengan air yang mengalir sebanyak-banyaknya, sedikitnya 15 menit.
3) Usahakan tetap terus membuka mata.
4) Jika mata merah atau bengkak maka carilah pertolongan medis segera dengan
membawa lembar data keselamatam bahan.
b. Apabila terkena bahan berbahaya dan beracun dikulit
1) Segera basuh dengan air mengalir selama 15 menit dapat pula dengan memberi sabun
desinfektan.
2) Tutupi luka yang teriritasi dengan melunakkan.
3) Segera lepas baju atau pakaian, sepatu dan cuci peralatan sebelum digunakan kembali.
3) Apabila terjadi iritasi atau luka bakar dapat memberikan krim anti bakteri untuk
melunakkan luka.
4) Segera cari pertolongan medis dan bawa MSDS bahan tersebut.
c. Apabila menelan bahan berbahaya dan beracun mengakibatkan luka bakar dan korosi
pada tenggorokan atau kerongkongan sehingga sakit saat menelan.
1) Jangan muntahkan apabila posisi masih sadar dan tidak disuruh oleh tenaga medis.
2) Atau dapat memberikan minum 1-2 gelas air atau susu.
3) Longgarkan pakaian yang ketat seperti kerah, ikat pinggang, dasi.
4) Segera carilah pertolongan medis dan bawa MSDS bahan tersebut.
d. Apabila menghirup bahan berbahaya dan beracun
1) Segera keluar dari ruangan dan cari udara segar.
2) Apabila tidak bernafas dapat memberikan nafas buatan dari mulut ke mulut (jika tidak
membahayakan).
3) Apabila sulit bernafas dapat memberikan oksigen.
4) Carilah pertolongan medis segera dengan membawa MSDS bahan tersebut.
e. Apabila terjadi tumpahan bahan berbahaya dan beracun
1) Petugas wajib memakai alat pelindung diri seperti masker, sarung tangan, pelindung
kaki dan pakaian pelindung (seragam).
2) Apabila tumpahan B3 bentuk cair maka menggunakan bahan absorben (kain lap kering
atau pasir) untuk menyerap cairan.
3) Apabila tumpahan B3 bentuk serbuk menggunakan kain lap basah.
4) Kain lap yang digunakan untuk menangani B3 tersebut di ambil dan ditaruh dalam
wadah.
5) Apabila terdapat pecahan, maka ambil pecahan dan masukkan dalam safety box.
6) Petugas membungkus wadah samoah tumpahan dengan rapat.
7) Petugas mengepel seluruh area yang terkena.
8) Petugas membawa sampah tumpahan dengan trolly tertutup ke TPS B3 dan mencatat
berat di buku neraca limbah.
9) Petugas cuci tangan sebelum melanjutkan pekerjaan.
10)Petugas mencatat laporan kejadian tumpahan.

8. Pembuangan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun


Limbah yang termasuk limbah B3 adalah
a. Limbah infeksius meliputi vial, selang-selang, handscoon, masker, softex, pempers,
underpad, verband, urobag, cateter, selang NS, cairan punctie, kapas/ swab.
b. Limbah benda tajam meliputi jarum suntik, pecahan ampul.
c. Limbah cair berasal dari kamar mandi, dapur, perawatan klinis, laboratorium, radiologi
dan kamar operasi yang disalurkan ke IPAL melalui spoelhok.
d. Obat kadaluarsa
e. Botol/ wadah bekas kemasan
f. Bekas tumpahan
Tata cara pembuangan limbah B3 :
a. Setiap ruangan penghasil limbah B3 terdapat tempat sampah yang telah dibedakan
jenisnya.
b. Jika kantong sampah terisi 2/3 bagian petugas mengumpulkan limbah.
c. Kantong limbah diikat dan diambil dari tempatnya.
d. Kantong limbah diangkut dalam trolly khusus untuk dibawa ke TPS B3.
e. Petugas menimbang dan mencatat pada neraca limbah.
f. Limbah disimpan dalam drum sesuai jenis limbah.
g. Beri symbol dan label pada drum kemasan limbah.
h. Limbah yang telah disimpan diangkut oleh pihak ketiga, sedangkan untuk limbah B3 cair
dilakukan pengolahan ke IPAL.
i. Pihak ketiga menimbang dan mencatat pada lembar manifest.
j. Petugas menandatangani lembar manifest dan memastikan lembar manifest diterima.
k. Pihak ketiga membawa limbah ke tempat pengolahan.
DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai