BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Rumah sakit adalah salah satu instansi yang dalam kegiatannya selalu menggunakan Bahan
Berbahaya dan Beracun (B3) terutama dalam melakukan pelayanan kepada pasien.
Untuk menjaga keamanan dan keselamatan pasien maupun karyawan rumah sakit, Bahan
Berbahaya dan Beracun (B3) perlu pengelolaan khusus agar tidak menimbulkan dampak negatif
pada karyawan maupun pasien dirumah sakit.
B. TUJUAN
1. Sebagai acuan untuk rumah sakit mengenai pengelolaan B3
2. Untuk menghindari bahaya yang timbul bagi karyawan yang melakukan penyimpanan B3
ataupun akan menggunakan B3
3. Untuk menjaga kesehatan dan keselamatan karyawan maupun pasien dalam melakukan
pelayanan kesehatan
C. KEBIJAKAN
Penyimpanan bahan berbahaya harus ditempat yang terpisah, tersedia APAR dan diberi label
sesuai klasifikasi B3.
D. DASAR HUKUM
1. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
2. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan Bahan
Berbahaya Dan Beracun
4. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 03 Tahun 2008 tentang Tata Cara Pemberian
Simbol dan Label Bahan Berbahaya dan Beracun
E. DEFINISI
1. Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) adalah bahan yang karena sifat dan atau konsentrasinya
dan atau jumlahnya baik secara langsung maupun tidak langsung dapat mencemarkan dan atau
1
PANDUAN PENGELOLAAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3) RSU MITRA DELIMA
merusak lingkungan hidup, dan atau dapat membahayakan lingkungan hidup, kesehatan,
kelangsungan hidup manusia serta makhluk hidup lainnya
2. Pengelolaan B3 adalah kegiatan yang menghasilkan, mengangkut, mengedarkan, menyimpan,
menggunakan dan atau membuang B3
3. Penyimpanan B3 adalah teknik kegiatan penempatan B3 untuk menjaga kualitas dan kuantitas
B3 dan atau mencegah dampak negatif B3 terhadap lingkungan hidup, kesehatan manusia, dan
mahluk hidup lainnya
4. Simbol B3 adalah gambar yang menunjukkan klasifikasi B3
5. Label adalah uraian singkat yang menunjukkan antara lain klasifikasi dan jenis B3
6. Kemasan adalah wadah atau tempat yang bagian dalamnya terdapat B3 dan dilengkapi penutup
7. Tempat penyimpanan kemasan B3 adalah bangunan atau dalam bentuk lain yang digunakan
untuk menyimpan kemasan B3
F. PRINSIP
1. Perencanaan berdasarkan SOP di Instalasi Farmasi, pengadaan bersumber dari distributor
resmi, mempunyai sertifikat analisa dari pabrik, melampirkan MSDS
2. Penerimaan B3 dengan memeriksa wadah dan pengemas, memperhatikan label dan simbol dan
atau tulisan berupa kalimat peringatan berbahaya.
3. Setiap tempat penyimpanan B3 wajib diberikan simbol dan label serta dilengkapi dengan
Lembar Data Keselamatan Bahan (Material Safety Data Sheet).
Simbol B3 adalah gambar yang menunjukkan klasifikasi B3, sedangkan label B3 adalah uraian
singkat yang menunjukkan antara lain klasifikasi dan jenis B3. Lembar Data Keselamatan Bahan
berisi:
a. Merek dagang
b. Rumus kimia B3
c. Jenis B3
d. Klasifikasi B3
e. Teknik penyimpanan, dan
f. Tata cara pengamanan bila terjadi kecelakaan
Lembar data pengamanan ini harus diletakkan pada tempat yang mudah dilihat dan dibaca
untuk memudahkan tindakan pengamanan bila diperlukan.
2
PANDUAN PENGELOLAAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3) RSU MITRA DELIMA
4. Setiap bahan berbahaya yang diedarkan harus diberi wadah dan kemasan dengan baik serta
aman. Penandaan ini harus mudah dilihat, dibaca, dimengerti, tidak mudah lepas dan luntur
baik karena pengaruh sinar maupun cuaca (bila mengalami kerusakan wajib diberikan simbol
dan label yang baru).
5. Pengangkutan B3 wajib menggunakan sarana pengangkutan yang baik operasi serta
pelaksanaan yang sesuai dengan tata cara pengagkutan yang diatur dalam perundang-
undangan yang berlaku.
6. Tempat penyimpanan B3 harus ditempatkan pada lokasi yang aman dan baik dan dilengkapi
dengan sistim tanggap darurat dan prosedur penangannan B3.
7. Bekerja menggunakan B3 dengan cara menjaga perilaku pribadi saat bekerja, mengurangi
paparan dengan B3, menghindari cedera mata, menghindari mencerna B3, menghindari
penghirupan B3, meminimalkan kontak kulit, menggunakan APD (Alat Pelindung Diri).
3
PANDUAN PENGELOLAAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3) RSU MITRA DELIMA
BAB II
RUANG LINGKUP
A. KLASIFIKASI B3
1. Mudah Meledak
Keterangan :
Simbol ini menunjukkan suatu bahan yang pada suhu dan tekanan standar (25oC, 760 mmHg)
dapat meledak dan menimbulkan kebakaran atau melalui reaksi kimia dan/atau fisika dapat
menghasilkan gas dengan suhu dan tekanan tinggi yang dengan cepat dapat merusak
lingkungan di sekitarnya.
2. Mudah Menyala
Keterangan :
Simbol ini menunjukkan suatu bahan yang memiliki karakteristik sebagai berikut:
a. Dapat menjadi panas atau meningkat suhunya dan terbakar karena kontak dengan udara
pada temperatur ambien
b. Padatan yang mudah terbakar karena kontak dengan sumber nyala api
c. Gas yang mudah terbakar pada suhu dan tekanan normal
d. Mengeluarkan gas yang sangat mudah terbakar dalam jumlah yang berbahaya, jika
bercampur atau kontak dengan air atau udara lembab
4
PANDUAN PENGELOLAAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3) RSU MITRA DELIMA
e. Padatan atau cairan yang memiliki titik nyala di bawah 0OC dan titik didih lebih rendah
atau sama dengan 35oC
f. Padatan atau cairan yang memiliki titik nyala 0OC– 21oC
g. Cairan yang mengandung alkohol kurang dari 24% volume dan/atau pada titik nyala (flash
point) tidak lebih dari 60oC (140 oF) akan menyala apabila terjadi kontak dengan api,
percikan api atau sumber nyala lain pada tekanan udara 760 mmHg. Pengujiannya dapat
dilakukan dengan metode ”Closed-Up Test”
h. Padatan yang pada temperatur dan tekanan standar (25oC dan 760 mmHg) dengan mudah
menyebabkan terjadinya kebakaran melalui gesekan, penyerapan uap air atau perubahan
kimia secara spontan dan apabila terbakar dapat menyebabkan kebakaran yang terus
menerus dalam 10 detik. Padatan yang hasil pengujian ”Seta Closed Cup Flash Point Test”-
nya menunjukkan titik nyala kurang dari 40oC
i. Aerosol yang mudah menyala
j. Padatan atau cairan piroforik; dan/atau
k. Peroksida organik.
3. Pengoksidasi
Keterangan :
Simbol ini menunjukkan suatu bahan yang dapat melepaskan banyak panas atau menimbulkan
api ketika bereaksi dengan bahan kimia lainnya, terutama bahan-bahan yang sifatnya mudah
terbakar meskipun dalam keadaan hampa udara.
5
PANDUAN PENGELOLAAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3) RSU MITRA DELIMA
4. Beracun
Keterangan :
Simbol ini menunjukkan suatu bahan yang memiliki karakteristik sebagai berikut:
a. Sifat racun bagi manusia, yang dapat menyebabkan keracunan atau sakit yang cukup serius
apabila masuk ke dalam tubuh melalui pernafasan, kulit atau mulut. Penentuan tingkat sifat
racun ini didasarkan atas uji LD50 (amat sangat beracun, sangat beracun dan beracun);
dan/atau
b. Sifat bahaya toksisitas akut.
5. Berbahaya
Keterangan :
Simbol ini untuk menunjukkan suatu bahan baik berupa padatan, cairan ataupun gas yang jika
terjadi kontak atau melalui inhalasi ataupun oral dapat menyebabkan bahaya terhadap
kesehatan sampai tingkat tertentu.
6
PANDUAN PENGELOLAAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3) RSU MITRA DELIMA
6. Iritan
Keterangan :
Simbol ini menunjukkan suatu bahan yang memiliki karakteristik sebagai berikut:
a. Padatan maupun cairan yang jika terjadi kontak secara langsung dan/atau terus menerus
dengan kulit atau selaput lendir dapat menyebabkan iritasi atau peradangan
b. Toksisitas sistemik pada organ target spesifik karena paparan tunggal dapat menyebabkan
iritasi pernafasan, mengantuk atau pusing;
c. Sensitasi pada kulit yang dapat menyebabkan reaksi alergi pada kulit; dan/atau
d. Iritasi/kerusakan parah pada mata yang dapat menyebabkan iritasi serius pada mata.
7. Korosif
Keterangan :
Simbol ini menunjukkan suatu bahan yang memiliki karakteristik sebagai berikut::
a. Menyebabkan iritasi (terbakar) pada kulit
b. Menyebabkan proses pengkaratan pada lempeng baja SAE 1020 dengan laju korosi >
6,35 mm/tahun dengan temperatur pengujian 55oC; dan/atau
c. Mempunyai pH sama atau kurang dari 2 untuk B3 bersifat asam dan sama atau lebih
besar dari 12,5 untuk B3 yang bersifat basa.
7
PANDUAN PENGELOLAAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3) RSU MITRA DELIMA
Keterangan :
Simbol ini untuk menunjukkan suatu bahan yang dapat menimbulkan bahaya terhadap
lingkungan. Bahan kimia ini dapat merusak atau menyebabkan kematian pada ikan atau
organisme aquatic lainnya atau bahaya lain yang dapat ditimbulkan, seperti merusak lapisan
ozon
9. Karsinogenik, Teratogenik dan Mutagenik
Keterangan :
Simbol ini menunjukkan paparan jangka pendek, jangka panjang atau berulang dengan bahan
ini dapat menyebabkan efek kesehatan sebagai berikut:
a. Karsinogenik yaitu penyebab sel kanker
b. Teratogenik yaitu sifat bahan yang dapat mempengaruhi pembentukan dan pertumbuhan
embrio
c. Mutagenic yaitu sifat bahan yang menyebabkan perubahan kromosom yang berarti dapat
merubah genética
d. Toksisitas sistemik terhadap organ sasaran spesifik;
8
PANDUAN PENGELOLAAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3) RSU MITRA DELIMA
Keterangan :
Simbol ini untuk menunjukkan bahaya gas bertekanan yaitu bahan ini bertekanan tinggi dan dapat
meledak bila tabung dipanaskan/terkena panas atau pecah dan isinya dapat menyebabkan
kebakaran.
B. CONTOH PENERAPAN LABEL B3
GLISERIN
PERINGATAN !!!
BAHAN PENYEBAB IRITASI
9
PANDUAN PENGELOLAAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3) RSU MITRA DELIMA
BAB III
TATA LAKSANA
A. PROSEDUR UMUM PENGELOLAAN B3
1. Pengadaan B3
a. Perencanaan B3 sesuai Standar Prosedur Operasional (SPO) Perencanaan di Instalasi
Farmasi
b. Barang harus bersumber dari distributor utama/resmi
c. Mempunyai sertifikat analisa dari pabrik
d. Melampirkan MSDS
3. Prosedur Penyimpananan B3
Menyimpan bahan berbahaya sesuai dengan keterangan pada pengemas, misalnya:
a. Harus terpisah dari bahan makanan, bahan pakaian dan bahan lainnya
b. Tidak menimbulkan interaksi antar bahan berbahaya satu dengan yang lain
10
PANDUAN PENGELOLAAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3) RSU MITRA DELIMA
c. Bahan yang mudah meledak dijauhkan dari bangunan yang menyimpan oli, gemuk, api yang
menyala
d. Bahan yang mudah mengoksidasi harus disimpan ditempat yang sejuk dan mendapat
petukaran udara yang baik
e. Bahan yang mudah menyala (terbakar) harus disimpan ditempat terpisah dari tempat
penyimpanan perbekalan farmasi lain, mudah dilokalisir bila terjadi kebakaran, tahan
gempa dan dilengkapi dengan pemadam api.
f. Bahan beracun harus disimpan ditempat yang sejuk, mendapat pertukaran udara yang baik,
tidak kena sinar matahari langsung dan jauh dari sumber panas.
g. Bahan korosif (bisa juga untuk bahan yang irritant) harus disimpan di tempat yang
dilengkapi dengan sumber air untuk mandi dan mencuci.
h. Bahan-bahan lain yang mudah menguap harus disimpan dalam wadah yang tertutup rapat,
bahan yang mudah menyerap uap air harus disimpan dalam wadah tertutup rapat yang
berisi zat penyerap lembab, bahan yang mudah menyerap CO 2 harus disimpan dengan
pertolongan kapur tohor, dan bahan yang harus terlindung dari cahaya disimpan dalam
wadah buram atau kaca dari kaca hitam, merah, hijau atau coklat tua.
i. Penyimpanan terpisah berdasarkan klasifikasi, ditempatkan pada lokasi yang aman dan baik
dan dilengkapi dengan sistim tanggap darurat dan prosedur penangannan B3.
11
PANDUAN PENGELOLAAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3) RSU MITRA DELIMA
Pemberian label
Label B3 merupakan uraian singkat yang menunjukkan antara lain klasifikasi dan jenis B3. Bentuk
dan ukuran label adalah persegi panjang (3:1), warna dasar putih dan tulisan serta garis tepi
berwarna hitam.
Menyertakan MSDS
Lembar data keselamatan bahan (Material Safety Data Sheet, MSDS) memberikan informasi
tentang potensi bahaya zat komersial dan tindakan keselamatan yang perlu diikuti
pengguna.Lembaga harus menyimpan MSDS yang disediakan oleh pemasok kimia, dan
membuatnya tersedia untuk pekerja, lembaga penanggulangan keadaan darurat, dan lainnya.
Pegawai harus memeriksa MSDS untuk setiap bahan kimia tak dikenal sebelum mulai bekerja.
File MSDS dapat berada di setiap laboratorium atau hanya disimpan di tempat terpusat. Banyak
laboratorium yang saat ini mengakses MSDS secara elektronik. Pegawai laboratorium dapat
selalu menghubungi pemasok kimia secara langsung danmeminta agar MSDS dikirim melalui
surat MSDS berisi :
a. Merek dagang
b. Rumus kimia B3
c. Jenis B3
d. Klasifikasi B3
e. Teknik Penyimpanan, dan
f. Tata cara pengamanan bila terjadi kecelakaan
12
PANDUAN PENGELOLAAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3) RSU MITRA DELIMA
MSDS harus diletakkan pada tempat yang mudah dilihat dan dibaca untuk memudahkan
tindakan pengamanan bila diperlukan.
5. BekerjadenganB3
a. Hal-hal yang harus diperhatikan adalah menjaga prilaku pribadi saat bekerja dengan
menghindari mengganggu atau mengejutkan pegawai lain, tidak membiarkan lelucon
praktis, keributan, atau kegaduhan berlebih terjadi kapan pun, ataupun bahan B3 hanya
dipergunakan untuk tujuan yang dimaksudkan.
b. Menghindari cedera mata dengan pelindung mata, menghindari penghirupan bahan kimia
berbahaya (dapat menggunakan masker), meminimalkan kontak kulit dengan mengenakan
sarung tangan kapanpun menangani B3.
c. Menghindari makan, minum, merokok, mengunyah permen karet, menggunakan kosmetik,
dan meminum obat di tempat bahan kimia berbahaya digunakan. Menyimpan makanan,
minuman, cangkir, dan peralatan makan dan minum lainnya di tempat bahan kimia
ditangani atau disimpan, ataupun mengecap bahan kimia. Mencuci tangan dengan sabun
dan air segera setelah bekerja dengan bahan kimia laboratorium apapun, meskisudah
mengenakan sarung tangan.
c. Bila terhirup, lindungi pasien dengan cara memindahkannya ke tempat dengan udara yang
segar dan tidak ada bahan paparan. Nilai pernafasannya, bila tidak adequat berikan
bantuan napas. Apabila terjadi gagal napas dapat diberikan bantuan nafas, ventilator, dan
pemberian oksigen. Sesegera mungkin dibawa ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) untuk
memperoleh pengobatan simtomatik, suportif, atau apabila terjadi kegawatan dapat
segera diatasi. Pelaporan terjadinya kecelakaan dilakukan dengan mengisi form kecelakaan
B3 dan dilaporkan pada bagian K3 rumah sakit.
7. Penanggulangan Tumpahan B3
a. Amankan
Amankanlah diri anda dan lokasi kejadian, untuk melakukan kegiatan pengamanan kita
wajib tahu tentang segala informasi mengenai Bahan kimia tersebut melalui MSDS.
Melakukan netralisir bahan kimia (bila diperlukan) juga merupakan salah satu kegiatan
pengamanan.
b. Bendung
kegiatan ini yaitu melakukan penghentian aliran, cegah aliran bahan kimia semakin meluas
dan memasuki saluran air.
c. Serap
Kegiatan penyerapan dilakukan setelah pembendungan, apabila kita meletakkan absorben
di tengah-tengah genangan bahan kimia tanpa melakukan pembendungan terlebih dahulu
maka genangan tersebut akan cenderung semakin melebar. Maka bendunglah terlebih
dahulu sisi-sisi luar genangan sebelum melakukan penyerapan.
d. Bersihkan
Membersihkan absorben yang terkontaminasi bahan kimia adalah hal yang wajib dilakukan,
segera bersihkan TKP dan buanglah limbah tumpahan ke TPS B3. Untuk mencegah bahan
kimia tersebar ke mana-mana segera lakukan proses pembersihan (Dekontaminasi)
terhadap seluruh peralatan yang terlibat dalam kejadian tersebut misalkan APD, sapu, atau
bahkan forklift
15
PANDUAN PENGELOLAAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3) RSU MITRA DELIMA
B. B3 YANG DIPERGUNAKAN.
Tabel1. Daftar B3 yang dipergunakan menurut PP 74 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan Bahan
Berbahaya dan Beracun
16
PANDUAN PENGELOLAAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3) RSU MITRA DELIMA
17
PANDUAN PENGELOLAAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3) RSU MITRA DELIMA
18
PANDUAN PENGELOLAAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3) RSU MITRA DELIMA
19
PANDUAN PENGELOLAAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3) RSU MITRA DELIMA
20
PANDUAN PENGELOLAAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3) RSU MITRA DELIMA
21
PANDUAN PENGELOLAAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3) RSU MITRA DELIMA
22
PANDUAN PENGELOLAAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3) RSU MITRA DELIMA
23
PANDUAN PENGELOLAAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3) RSU MITRA DELIMA
24
PANDUAN PENGELOLAAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3) RSU MITRA DELIMA
25
PANDUAN PENGELOLAAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3) RSU MITRA DELIMA
Gigazyme
Teraline
Hibicet
Desmanol
Primasept bahan mudah menyala, penyebab
iritasi dan berbahaya untuk
lingkungan
9 Ruang Kebersihan Presept bahan mudah menyala, penyebab
iritasi dan berbahaya untuk
lingkungan
Baygon
Glade
Harpic
Stella
10 Laundry Klorin bahan penyebab iritasi dan
beracun
Precept
Teraline
Desmanol
Primasept bahan mudah menyala, penyebab
iritasi dan berbahaya untuk
lingkungan
11 Gizi Bayclin bahan penyebab iritasi
Desmanol bahan penyebab iritasi
12 IRNA I Stardine bahan penyebab iritasi
Alkohol Bahan mudah terbakar
Cetrizime bahan penyebab iritasi
Desmanol bahan penyebab iritasi
Primasept bahan mudah menyala, penyebab
iritasi dan berbahaya untuk
lingkungan
26
PANDUAN PENGELOLAAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3) RSU MITRA DELIMA
27
PANDUAN PENGELOLAAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3) RSU MITRA DELIMA
BAB IV
PENUTUP
PanduanB3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) wajib dilaksanakan dengan berpedoman pada
peraturan perundang – undangan yang berlaku. Penerapannya memerlukan partipisasi dari semua
pihak karena kerjasama dan koordinasi semua pihak sangat menentukan keberhasilan dari
pengelolaan B3 yang aman. Untuk itulah panduan B3 ini disusun sebagai acuan pelaksanaan di Rumah
Sakit Umum Mitra Delima
28
PANDUAN PENGELOLAAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3) RSU MITRA DELIMA
Lampiran 1
FORM PELAPORAN KECELAKAAN KARENA B3
Pelapor :
29
PANDUAN PENGELOLAAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3) RSU MITRA DELIMA
Lampiran 2
Tabel Daftar B3 dan Bahaya nya menurut PP No.472 Tahun 1996 Tentang Pengamanan Bahan Berbahaya
Bagi Kesehatan
30
PANDUAN PENGELOLAAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3) RSU MITRA DELIMA
31
PANDUAN PENGELOLAAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3) RSU MITRA DELIMA
32
PANDUAN PENGELOLAAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3) RSU MITRA DELIMA
33
PANDUAN PENGELOLAAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3) RSU MITRA DELIMA
34
PANDUAN PENGELOLAAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3) RSU MITRA DELIMA
35
PANDUAN PENGELOLAAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3) RSU MITRA DELIMA
36
PANDUAN PENGELOLAAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3) RSU MITRA DELIMA
37
PANDUAN PENGELOLAAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3) RSU MITRA DELIMA
38
PANDUAN PENGELOLAAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3) RSU MITRA DELIMA
39
PANDUAN PENGELOLAAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3) RSU MITRA DELIMA
40
PANDUAN PENGELOLAAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3) RSU MITRA DELIMA
Lampiran 3
MSDS
1. Gliserin
2. Arsenic
3. Endometason
4. Developer
5. Fixer
6. Xylol
7. Buffer
8. Eosin
9. Giemsa
10. Eter alcohol
11. ZN
12. EDTA
13. Carbol Fuchin
14. Oil Emersi
15. Methyl Blue
16. Klorin
17. Savlon
18. Formalin
19. Isofloren
20. Presept
41