Anda di halaman 1dari 23

PENILAIAN KESIAPAN DAN KINERJA PELAYANAN KEGAWAT-DARURATAN MATERNAL

DI KOTA TANGERANG SELATAN

KELOMPOK 4 : 
TRI SURYANI
OKBI MARDIAN
SARAH NISA UTAMI
SUKRIYADI
1.PENDAHULUAN

• Konteks Penelitan
Penilaian kesiapan dan kinerja pelayanan kegawatdaruratan maternal di kota tangerang
selatan sangat erat kaitannya dengan kematian ibu, pelayanan kesehatan terhadap ibu
mulai dari perencanaan kehamilan hingga pasca melahirkan, serta sangat berkaitan
dengan program pemerintah terkait dengan pelayanan Kesehatan, jaminan Kesehatan,
tingkat kemampuan SDM dalam penangan kegawat-daruratan maternal, serta
ketersediaan sarana dan prasarana dalam penanganan kegawat-daruratan maternal.
• Fenomena Penelitian
Tercapainya target angka kematian ibu di kota Tangerang Selatan tahun 2021 menjadi salah satu
pencapaian terkait dengan kebijakan, program, dan manajemen pelayanan kegawat-daruratan maternal di
Kota Tangerang Selatan. Berdasarkan data dari LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun
2021 target kematian ibu 32 per-100.000 kelahiran hidup dan realisasi yang di capai yaitu 31.6 per-
100.000 kelahiran hidup angka ini menunjukan bahwa capaiannya sudah 101.3% yang berarti sudah
mencapai target.
Berdasarkan capaian tahun 2021 tersebut pemerintah perlu mempertahankan bahkan meningkatkan
capaian di tahun-tahun selanjutnya. Ada beberapa penunjang terkait dengan kebijakan, program, dan
manajemen pelayanan kegawat-daruratan maternal di Kota Tangerang Selatan yang perlu di tingkatkan
Kembali di karenakan belum tercapainya target di tahun 2021 ini. Diantaranya yaitu terkait pelayanan
Kesehatan di kota Tangerang selatan dimana belum meratanya tingkat kepuasan masyarakat terhadap
pelayanan di puskesmas, serta masih rendahnya kepercayaan masyarakat terkait dengan program JKN di
FKTP puskesmas
• Masalah Berdasarkan Data
Dalam Penilaian kesiapan dan kinerja pelayanan kegawatdaruratan maternal di Kota Tangerang
Selatan ada beberapa masalah yang perlu di perbaiki untuk meningkatkan kualitas kesiapan dan kinerja
pelayanan kegawat-daruratan maternal yaitu sebagi berikut:

• Masih 3 puskesmas mendapat predikat kurang baik (C) sehingga pemerintah perlu melakukan langkah-
langkah strategis untuk meningkatkan mutu layanan Kesehatan yang mana akan berpengaruh terhadap
pelayanan kegawat-daruratan maternal

• Adanya kekurang percayaan masyarakat terhadap Puskesmas dari segi pelayanan berdasarkan
Indikator kinerja persentase masyarakat Tangerang Selatan menggunakan JKN di FKTP Puskesmas
realisasinya adalah 36,20% dari target 70%. Sehingga pemerintah perlu terus melakukan perbaikan
kualitas pelayanan kesehatan yang ada di Puskesmas agar pelayanan kegawat-daruratan maternal di
fasyankes tingkat satu dapat lebih optimal.
TUJUAN

Adapun tujuan yang ingin di capai dari Penilaian kesiapan dan kinerja pelayanan
kegawatdaruratan maternal di kota tangerang selatan yaitu sebagai berikut:
• Untuk Mengetahui keberhasilan program poned dan ponek di Kota Tangerang Selatan
• Untuk mengetahu Kinerja pelayanan kegawat-daruratan maternal di kota tangerang selatan
• Untuk mengetahui ketersediaan sarana dan prasana dalam mendukung pelayanan kegawat-
daruratan maternal di kota tangerang selatan
2. METODE

Metode yang digunakan dalam penilaian Pelayanan Kegawatdarutan


Maternal adalah dengan melihat data yang bersumber dari Laporan
Kinerja Instansi Pemerintah (LKPI) Dinas Kesehatan Kota Tangerang
Selatan Tahun 2021, dan Data Rensta Dinas Kota Tangerang Selatan
Tahun 2016-2021

data yang dilihat adalah berupa :


1. jumlah tenaga Kesehatan yang ada;
2. jumlah rumah sakit dan Puskesmas;
3. jumlah PONED dan PONEK;
4.Jumlah Tenaga Kesehatan yang terlatih sesuai dengan
kompetensinya;
5. Angka Kematian Ibu di Kota Tangsel
6. Cakupan Pelayanan Ibu Hamil di Kota Tangsel.
DATA FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN DI
KOTA TANGERANG SELATAN
• Tabel Fasilitas Pelayan Kesehatan di Kota Tangerang Selatan Tahun 2021
No Nama Fasilitas jumlah

1 Rumah Sakit 31

UPT Puskesmas 32

UPT LABKESDA 1

UPT Farmasi 1

PONED 9

PONEK 26
DATA TENAGA KESEHATAN DI KOTA
TANGSEL
JUMLAH TENAGA KESEHATAN YANG
TERLATIH BERDASARKAN KOMPETENSINYA
JENIS TENAGA KESEHATAN YANG TERLATIH
BERDASARKAN KOMPETENSINYA
ANGKA KEMATIAN IBU DI KOTA
TANGERANG SELATAN
ANGKA KEMATIAN IBU MENURUT
KECAMATAN DI KOTA TANGERANG
SELATAN
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN IBU
HAMIL
INDIKATOR PENILAIAN

• Dari data yang sudah didapakan dianalisis dan bertujuan untuk mengevaluasi kinerja
pelayanan kegawatdarutatan maternal di kota tangerang selatan.
• Indikator dalam analisis adalah keberhasilan atau ketercapaian dari layanan kegawatdarutan
maternal di kota tangsel. Dengan melihat data angka penurunan kematian ibu pada tahun 2021.
• Variable yang dianalisis adalah dari 6 data dasar yang akan dianalisis yaitu jumlah tenaga
kesehatan, jumlah rumah sakit dan puskesmas, jumlah PONED dan PONEK serta data tenaga
kesehatan yang terlatih berdasarkan bidangnya, dan cakupan pelayan kesehatan ibu hamil di
kota Tangerang selatan.
HASIL DARI ANALISIS
Tabel Anaisis Pencapaian Sasaran Strategis Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2021

Sumber: LKIP Kota Tangerang Selatan Tahun 2021


Dari tabel diatas dapat dilihat dari 3 indikator yang ada dimana ke 2 indikator kinerja (100%) melampaui
target dan 1 indikator belum mendapai target. Capaian kinerja rata-rata untuk sasaran 1 dari ke 3
indikator ini adalah 128,58%, hal ini mengalami penurunan capaian kinerja rata-rata dari tahun
sebelumnya yaitu 171,73% namun capaian tersebut masih diatas 100%
HASIL ANALISIS JUMLAH KEMATIAN IBU KOTA TANGERANG SELATAN
TAHUN 2021

Sumber: LKIP Kota Tangerang Selatan Tahun 2021

Jumlah kematian ibu di Kota Tangerang Selatann sebanyak 9 orang (dalam angka mencapai
31,6/100.000 KH) dari 28.482 kelahiran hidup. Penyebab kematian adalah karena Hipertensi
dalam Kehamilan dan lainnya masing-masing sebanyak 3 kasus.
HASIL ANALISIS JUMLAH KEMATIAN BAYI KOTA TANGERANG SELATAN
TAHUN 2021

Sumber: LKIP Kota Tangerang Selatan Tahun 2021


Jumlah kematian bayi di Kota Tangerang Selatann sebanyak 15 orang (dalam angka mencapai
0.52/1.000 KH) dari 28.482 kelahiran hidup. Penyebab kematian adalah karena BBLR,
Sepsis, Kelainan bawaan, Covid-19 dan lain-lain.
PEMBAHASAN PELAYANAN KESEHATAN IBU
HAMIL
Adapun faktor pendorong dari agregat-agregat yang telah mencapai/melebihi target adalah sebagai
berikut :
a. Monitoring dan Evaluasi program Kesehatan ibu dilakukan secara berkala dari Fasyankes Tingkat
pertama ke Fayankes Tingkat Rujukan
b. Melakukan supervisi fasilitatif ke Praktek Bidan Mandiri berkoordinasi dengan Puskesmas dan IBI
c. Koordinator lintas sektor dan lintas program
d. Upaya pembinaan dan peningkatan kapasitas tenaga kesehatan melalui pelatihan, OJT dan Bimtek.
e. Berjalannya Puskesmas mampu PONED dengan 9 Puskesmas.
PEMBAHASAN PELAYANAN KESEHATAN
BAYI
Adapun faktor pendorong dari agregat-agregat yang telah mencapai/melebihi target adalah
sebagai berikut :
a. Monitoring dan Evaluasi program Kesehatan anak dilakukan secara berkala dari
Fasyankes Tingkat pertama ke Fayankes Tingkat Rujukan
b. Koordinator lintas sektor dan lintas program
c. Upaya pembinaan dan peningkatan kapasitas tenaga kesehatan melalui pelatihan, OJT
dan Bimtek.
d. Berjalannya Puskesmas mampu PONED
KESIMPULAN

Data tenaga Kesehatan di Kota Tangerang selatan telah memenuhi standard dan
kompetensinya
Angka kematian Ibu di Kota Tangsel mengalami penurunan dari tahun 2017
hingga 2021
Terdapat kasus kematian bayi yang disebabkan dominasi BBLR dan sepsis
Terdapat kematian ibu yang disebabkan oleh eclampsia dan preeklampsia
SARAN

Perlu peningkatan program dan monitoring dalam upaya mengurangi dan


menekan angka kematian ibu dan bayi di kota Tangsel
Peningkatan jumlah layanan Kesehatan pada masyarakat khususnya ibu hamil
yang memiliki resiko penyakit yang fatal
DAFTAR PUSTAKA
•suriansyah.2021.Konsep Dasar Manajemen. Widina Bhakti Persada Bandung
•Irin Gita.2020.Implementasi KebijakanKesehatan gratis Pemerintah Kota Tangerang Selatan.Jakarta
•Dinas Kesehatan.2021.Profil kesehatan. Provinsi Banten
•Dinas Kesehatan2021.Rencana dan strategi.Dinkes Kota Tangerang Selatan
•Dinas Kesehatan.2021. LKIP – Laporan Kerja Instansi Permerintah. Dinkes Kota Tangerang Selatan
•Dinas Kesehatan.2020. LKIP – Laporan Kerja Instansi Permerintah. Dinkes Kota Tangerang Selatan
•Nazlia Ulfa, Devi (2019).  “Analisis Determinan Antara Pada Kasus Kematian Ibu Di Kota Tasikmalaya Tahun 2018”. Sarjana thesis, Universitas
Siliwangi.

•Ritonga A Nurhidayah A, dkk. 2017. “Manajemen Unit Gawat Darurat pada Penanganan Kasus Kegawatdaruratan Obstetri di Rumah Sakit Umum Tengku
Mansyur Tanjung Balai” Working Paper Series No. 13

•Wulandari Siska. dkk. 2018. “Strategi Meningkatkan Kualitas Pelayanan Pada Program Maternal Dan Neonatal Emergency Sms Gateway (Si Maneis) Di
Rsud Sidoarjo”. Diakses dari: https://ejournal.unesa.ac.id

•Damopolii Veranty Regina. 2016. “IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT
( Studi di Kecamatan Kotamobagu Selatan Kota Kotamobagu)”. Diakses dari: https://www.neliti.com

•Pratama Rismay Della. 2021. ‘Implementasi Program Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency Dasar Di Puskesmas’. Jurnal Universitas Gadjah Mada.
•Keputusan Mentri Kesehatan Republik Indonesi Nomor: 604/Menkes/SK/VII/2008 tentang Pedoman Pelayanan Maternal Perinatal Pada Kelas B, Kelas C
dan Kelas D

•Susilawati,
dkk. 2014. “Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Kehamilan Dengan Keteraturan Pemeriksaan Kehamilan Di Puskesmas Balaraja
Kabupaten Tangerang Banten”. Fikes – Universitas Esa Unggul, Jakarta.

•Maulana Fauzan Achmad. 2017 . “Gambaran Kualitas Pelayanan Antenatal Pada Ibu Hamil Di Puskesmas Pagedangan Kabupaten Tangerang Tahun
2017” Jakarta : Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai