Abstrak
Kesulitan
21 kurang 1 0,3 menjebak
Kelas yang untuk 3
Perkuliahan
Alasan Stressor Mahasiswa KBK sedikit
Tabel berikut merupakan alasan 15
sepuluh stressor yang paling banyak dipilih berlangsung setiap
Kegiatan di luar
oleh responden yang didapat melalui hari
wawancara.
Tabel 3. Alasan Stressor Mahasiswa kampus tidak dapat 3
Jadwal
Pembelajaran KBK Fakultas Keperawatan terjadwal dengan baik
USU kuliah
No Alasan Stressor Frekuensi berganti-ganti
2
Materi
1 Mempersiapkan ujian
Banyak perempuan
perkuliahan 4 kedegaran
Khawatir menghadapi
yang singkat
4 2
Terlalu
3 Kelas yang terlalu penuh 1
banyak 9 Metode pengajaran dosen
Berhadapan dengan
4 Ujian skill lab berbahasa
20 Inggris dan kurang
Prosedur
dosen menarik 4
harus 10 10 Harapan orang tua yang
dihapal dan dilakukan
Anak mendapat IP
besar
Perbedaan penilaian
dalam waktu singkat 11
tinggi dan sukses
2
Takut gagal
saat belajar dan ujian
Khawatir tidak dapat
setelah tamat
2
membahagiakan
3
orang tua
5 Ujian tertulis
Koping Mahasiswa KBK USU adalah mempersiapkan ujian blok
Tabel 4. Koping Mahasiswa Pembelajaran (15,2%). Penyebab utamanya dikarenakan
KBK Fakultas Keperawatan USU materi perkuliahan yang banyak. Hal ini
No Koping Frekuensi sesuai dengan pendapat Abouserie (1994)
Mendengarkan musik
1 Escape avoidance yang mengatakan para siswa mengalami stres
akademik pada tiap semester dengan sumber
Tidur
10
stres yang tinggi akibat dari belajar sebelum
Jalan-jalan
7
7 ujian dan dari begitu banyak materi yang
Makan 5 harus dikuasai dalam waktu singkat.
Bermain bersama teman 4 Stressor kedua adalah terkait jadwal
Olahraga
perkuliahan yang padat (14,2%) karena
Membaca buku cerita
2 banyaknya jam ganti perkuliahan menjelang
Menyanyi
2 ujian akibat ketidakdisiplinan dosen mengajar
Menghayal
sesuai waktunya, sehingga menyebabkan
1 jadwal perkuliahan mereka menjadi padat dan
1 berantakan.
Menenangkan diri
2 Self control Stressor terkait kelas yang terlalu
penuh (12,4%) dikarenakan jumlah mahasiswa
Menyendiri
6
yang banyak dalam satu kelas sehingga
Tidak peduli terhadap
3
1 membuat kelas tidak kondusif saat mengikuti
masalah pelajaran. Salah satu unsur yang
mempengaruhi iklim kelas yang efektif adalah
Belajar
3 Planful problem solving
lingkungan fisik kelas. Kelas harus diatur
Mencari referensi
4
2 sedemikian rupa sehingga individu-individu
yang ada di kelas dapat saling melihat saat
Bercerita dengan teman
4 Seeking emotional support
4 aktivitas belajar terjadi dan tempat duduk
harus diatur untuk meningkatkan perhatian
Menjalaninya saja
5 Accepting responsibility
saat aktivitas belajar berlangsung.
3
Stressor terkait mengikuti ujian skill
Berdoa
6 Positive reappraisal
lab (10,6%) pada mahasiswa KBK, karena
2
pada ujian skill lab mahasiswa harus
Berpikir positif
7 Distancing melakukan prosedur tindakan di hadapan
1 dosen penguji seorang diri. Hal ini
Berdskusi dengan teman
8 Seeking informational support menimbulkan ketegangan sendiri bagi
mahasiswa saat mengikuti ujian tersebut,
dan dosen 1 ditambah lagi ekspresi wajah dosen penguji
9 Confrontive coping 0 yang tegang membuat mahasiswa yang
mengikuti ujian menjadi tegang juga.
Keefektifan Koping Mahasiswa Stressor mengikuti ujian tertulis
(6,7%) atau saat menghadapi ujian multy
Tabel 5. Keefektifan Fungsi Koping disciplinary examination (MDE) disebabkan
Mahasiswa Pembelajaran KBK Fakultas banyaknya jumlah soal yang diujikan, soal
Keperawatan USU yang tidak dapat diprediksi, kesulitan dalam
Keefektifan Frekuensi Persentasi menghapal materi kuliah yang banyak, rasa
koping takut menghadapi ujian, materi kuliah yang
Stres 43 65,2 terlambat didapat, waktu ujian yang singkat,
teratasi dan ujian yang setiap blok diadakan membuat
Stres 23 34,8 mahasiswa mengalami stres. Menurut
berkurang Wulandari (2010), dalam situasi ujian, banyak
Stres tidak 0 0 mahasiswa yang menjadi lupa akan apa yang
teratasi telah dipelajari sebelumnya. Hal ini
dikarenakan adanya ketegangan dalam
Pembahasan menghadapi ujian, sehingga mahasiswa
Stressor Mahasiswa Pembelajaran KBK menjadi lupa. Ketegangan ini muncul karena
Fakultas Keperawatan USU adanya situasi yang mengancam yang
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mengakibatkan mahasiswa menjadi cemas
stressor utama yang dialami oleh mahasiswa serta takut gagal dalam ujian.
pembelajaran KBK Fakultas Keperawatan
Stressor mahasiswa adalah terkait fantasi andaikan permasalahannya pergi dan
waktu kosong yang sedikit (6,1%). Mahasiswa mencoba untuk tidak memikirkan tentang
mengeluhkan perkuliahan yang berlangsung masalah dengan menyibukkan diri dengan
setiap hari bahkan adanya perkuliahan pada kegiatan lain.
hari Sabtu membuat mahasiswa kurang Hasil penelitian juga menunjukkan
memiliki waktu untuk berekreasi dan bahwa selain memilih menggunakan koping
mengikuti kegiatan organisasi di luar kampus. escape avoidance, mahasiswa memilih koping
Stressor ini berkaitan dengan stressor jadwal self control dan planful problem solving untuk
kuliah yang padat,. mengatasi stres dalam perkuliahan. Koping
Stressor kondisi kelas yang ribut self control yang dilakukan mahasiswa adalah
(5,2%) juga berkaitan dengan jumlah menenangkan diri dengan cara menyendiri dan
mahasiswa yang banyak dalam satu ruangan tidak menanggapi masalah yang dihadapi.
kelas, sehingga suasana kelas ribut. Sedangkan koping yang dilakukan mahasiswa
Pengeluaran yang besar (4,9%) dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi
dikeluhkan sebagai stressor yang sering sekali melalui planful problem solving adalah
dialami mahasiswa dengan sistem dengan cara fokus belajar dan mencari
pembelajaran KBK. Hal ini terkait dengan referensi materi perkuliahan dari internet.
pembelian buku BRP yang dirasakan Berdasarkan hasil wawancara,
mahasiswa kurang bermanfaat dan harganya didapatkan hasil bahwa 53 responden (65,2%)
mahal. Mahasiswa mengatakan bahwa ada menyatakan fungsi koping yang dilakukan
dosen yang memberikan jadwal perkuliahan dapat mengatasi stress yang dialami
kepada mereka saat memperkenalkan blok responden, sedangkan 23 responden (34,8%)
baru, sehingga mahasiswa merasa buku BRP lainnya mengatakan mekanisme koping yang
jadi kurang bermanfaat. dimiliki hanya mampu mengurangi stres
Stressor karena metode pembelajaran mereka. Menurut analisa peneliti, hasil
(4,2%) khususnya metode ceramah saat penelitian yang didapat ini bertentangan
perkuliahan dikeluhkan sebagai metode dengan yang dikatakan Keliat (1998) karena
pembelajaran yang membosankan yang koping yang dipilih adalah koping yang
mahasiswa ikuti, karena dosen biasanya hanya berpusat pada emosi. Keliat (1998)
mengatakan apa yang tertera di slide mengatakan mekanisme pertahanan mental
presentasi tanpa ada penjelasan yang lebih dan respon verbal tidak menyelesaikan
lagi. Hasil wawancara menyatakan adanya masalah secara tuntas, sehingga perlu
dosen yang kurang membangun interaksi dikembangkan kemampuan menyelesaikan
dengan mahasiswa membuat mahasiswa yang masalah. Jadi menurut asumsi peneliti, stres
duduk di belakang kurang mendapat perhatian atau masalah yang dialami mahasiswa belum
dari dosen dan akhirnya melakukan hal lain teratasi dengan koping yang digunakan. Oleh
yang seperti ribut maupun tidur di kelas. karena itu, diperlukan tindakan penyelesaian
Stressor terkait harapan orang tua masalah untuk menghasilkan mekanisme
(3,9%) disebabkan oleh tuntutan orang tua koping yang adaptif.
terhadap keberhasilan masa depan anaknya,
anaknya mendapatkan nilai indeks prestasi SIMPULAN DAN SARAN
(IP) yang tinggi, dan juga rasa takut
mahasiswa tidak dapat memenuhi harapan Simpulan
orang tua. Berdasarkan analisa deskriptif
diperoleh lima stressor paling banyak dipilih
Koping Mahasiswa Pembelajaran KBK oleh responden, yaitu mempersiapkan ujian
Fakultas Keperawatan USU (15,2%), jadwal kuliah yang padat (14,2%),
Koping mahasiswa dalam menghadapi kelas yang penuh (12,4%), mengikuti ujian
keadaan stres selama mengikuti perkuliahan skill lab (10,6%), dan ujian tertulis (6,7%).
KBK adalah mendengarkan musik, tidur dan Semua faktor tersebut dapat menyebabkan
jalan-jalan. Berdasarkan klasifikasi koping stres pada mahasiswa keperawatan yang
oleh Lazarus dan Folkman (1984), koping nantinya dapat berdampak pada jalannya
yang dipilih mahasiswa termasuk ke dalam proses pendidikan. Oleh sebab itu mahasiswa
koping yang berfokus pada emosi, yaitu perlu memilih koping yang tepat untuk
escape avoidance (Safaria & Saputra, 2009). menanggulangi stres. Dari hasil penelitian,
Koping yang dipilih merupakan tindakan koping yang paling banyak dipilih oleh
menghindar dari situasi yang tidak mahasiswa adalah koping yang berpusat pada
menyenangkan dimana individu melakukan emosi, yaitu escape avoidance. Tindakan yang
dipilih adalah mendengarkan musik, tidur, dan Sarafino, E. P. (2006). Health psychology
jalan-jalan. Koping ini dilakukan karena biopsychososial interaction. (5th
mahasiswa tidak mampu mengubah kondisi Edition). USA: John Wiley&Sons, Inc
yang stressful dan tindakan ini berhasil
mengatasi stres yang dihadapi. Wade, C. & Travis. (2008). Psikologi. (Edisi
Kesembilan Jilid 2). Jakarta: Erlangga
Saran
Instansi pendidikan keperawatan perlu Wulandari, L. H. (2011). Gambaran Stres Di
mengadakan unit konseling untuk membantu Bidang Akademik Pada Pelajar Sindrom
mahasiswa yang bermasalah dalam Hurried Child Di Sekolah Chandra
pendidikan. Mahasiswa harus diajarkan Kusuma. Diambil tanggal 4 April 2012
mengenai tanda dan gejala stres dan dari http://repository.usu.ac.id
penggunaan koping yang efektif. Penelitian
selanjutnya yang berkaitan dengan judul
penelitian ini disarankan untuk meneliti
faktor-faktor lain yang menyebabkan stres
pada mahasiswa pembelajaran KBK, tingkat
stres mahasiswa pembelajaran KBK dan
teknik reduksi stres yang efektif bagi
mahasiswa. Selain itu, penelitian selanjutnya
juga disarankan untuk meneliti gambaran
faktor penyebab stres pada dosen pengajar di
Fakultas Keperawatan USU.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian
Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT
Rineka Cipta