Anda di halaman 1dari 6

STRESSOR DAN KOPING MAHASISWA PEMBELAJARAN KURIKULUM

BERBASIS KOMPETENSI FAKULTAS KEPERAWATAN


UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

*Yemima Dayfiventy, **Rika Endah Nurhidayah


Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara
Jl. Prof. Maas No.3 Kampus USU Medan 20155, INDONESIA
Phone/Fax : 081376735591
Email: dayfiventy@gmail.com

Abstrak

Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara menerapkan sistem pembelajaran kurikulum


berbasis kompetensi (KBK) pada mahasiswa pendidikan sarjana angkatan 2010 dan 2011 untuk
meningkatkan kualitas lulusannya sesuai kompetensi praktik keperawatan. Tuntutan dan sistem
pembelajaran tersebut dapat menjadi stressor yang memicu timbulnya stres pada mahasiswa dan
usaha aktif yang dilakukan mahasiswa untuk mengatasinya disebut dengan koping. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui gambaran stressor dan koping mahasiswa pembelajaran KBK Fakultas
Keperawatan USU. Desain penelitian adalah deskriptif eksploratif dengan pengambilan sampel
menggunakan stratified random sampling. Besar sampel yang digunakan sebanyak 66 orang.
Instrumen penelitian berupa kuesioner data demografi, kuesioner stressor mahasiswa dan pertanyaan
terbuka mengenai koping yang digunakan mahasiswa. Pengumpulan data berlangsung pada bulan Mei
sampai Juni 2012. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa KBK mengalami stres saat
mengikuti perkuliahan dan melakukan usaha tertentu untuk mengatasinya. Kesimpulan dari penelitian
ini adalah stressor utama yang dikeluhakan mahasiswa KBK adalah terkait dengan mempersiapkan
ujian blok (75,8%) dan koping yang dipilih adalah escape avoidance yaitu mendengarkan musik,
tidur, dan jalan-jalan. Instansi pendidikan keperawatan perlu mengadakan unit konseling untuk
membantu mahasiswa yang bermasalah dalam pendidikan, membagi mahasiswa ke dalam dua kelas
agar kelas tidak terlalu penuh, dan dan melengkapi sarana dan prasarana yang diperlukan di kelas.

Kata Kunci: stressor, koping, mahasiswa pembelajaran KBK

PENDAHULUAN memecahkan masalah dan menganalisis


Fakultas Keperawatan Universitas strategi pemecahan masalah (Direktorat
Sumatera Utara sebagai salah satu instansi Akademik Direktorat Jenderal Pendidikan
pendidikan yang bergerak dalam bidang Tinggi, 2008). Masalah dan tuntutan tersebut
kesehatan, telah membenahi sistem dapat menjadi stressor yang memicu
pembelajarannya dengan mulai menerapkan timbulnya stres pada mahasiswa.
sistem pembelajaran KBK pada mahasiswa Sarafino (1990) mendefinisikan stres
pendidikan sarjana sejak tahun ajaran sebagai kondisi yang disebabkan oleh
2010/2011. Pelaksanaan KBK bertujuan agar interaksi antara individu dengan
kualitas lulusan dapat menunjukkan hasil yang lingkungannya yang menimbulkan persepsi
lebih baik lagi sesuai dengan kompetensi jarak antara tuntutan-tuntutan yang berasal
praktik keperawatan yang diharapkan dalam dari situasi dengan sumber daya dari sistem-
pemberian asuhan keperawatan pada klien dan sistem biologis, psikologis dan sosial
tuntutan pasar serta pengguna jasa seseorang. Sedangkan stres akademik
keperawatan (Fathi, Nurhidayah, & Arruum, merupakan stres yang disebabkan oleh
2011). stressor akademik, yaitu yang bersumber dari
Mahasiswa selama mengikuti proses proses belajar mengajar atau yang
pembelajaran tidak terlepas dari tuntutan dan berhubungan dengan kegiatan belajar
masalah akademik, begitu juga mahasiswa (Wulandari, 2011). Usaha aktif untuk
dengan sistem pembelajaran KBK. Tuntutan mengatasi tuntutan yang membuat stres
dapat berasal dari sistem pembelajaran yang (stressor) disebut dengan koping (Wade,
dijalani yaitu Problem Based Learning (PBL) 2007).
yaitu proses pembelajaran yang Berdasarkan uraian di atas, peneliti
memanfaatkan masalah, sehingga mahasiswa tertarik untuk mengetahui gambaran stressor
dituntut untuk memiliki pengetahuan, mahir dan koping mahasiswa pembelajaran
Kurikulum Berbasis Kompetensi Fakultas Jalur
Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Masuk PMP 10 15,2
PTN SNMPTN 33 50,0
METODOLOGI UMB 14 4,2
Penelitian ini menggunakan desain MANDIRI 9 13,6
penelitian deskriptif eksploratif yang
bertujuan untuk mengetahui secara luas Stressor Mahasiswa KBK
stressor dan koping mahasiswa pembelajaran Tabel 2. Stressor Mahasiswa Pembelajaran
KBK Fakultas Keperawatan Universitas KBK Fakultas Keperawatan USU
Sumetera Utara. Populasi penelitian ini adalah Freku- Persen-
mahasiswa angkatan 2010 dan 2011 Fakultas No Stressor ensi tasi
Keperawatan USU, yaitu sebanyak 264 orang. Mempersiap-
terbagi atas 4 kelas berdasarkan jalur masuk, 1 kan ujian 50 15,2
yaitu jalur PMP, UMB, SNMPTN, dan Jadwal kuliah
Mandiri. Pengambilan sampel dilakukan 2 yang padat 47 14,2
dengan menggunakan stratified random Kelas yang
sampling dengan proporsi sampel yang 3 terlalu penuh 41 12,4
diambil adalah 25% dari tiap kelas yang ada di
4 Ujian skill lab 35 10,6
populasi, sehingga sampel yang didapat
sebanyak 66 orang. 5 Ujian tertulis 22 6,7
Pengolahan data statistik deskriptif Waktu kosong
untuk data demografi dan gambaran stressor yang terlalu
mahasiswa disajikan dalam bentuk tabel 6 sedikit 20 6,1
disribusi frekuensi dan persentasi. Pengolahan Kelas yang
data hasil wawancara terstruktur disajikan 7 rebut 17 5,2
dalam bentuk narasi dan juga tabel distribusi Pengeluaran
frekuensi. 8 yang besar 16 4,9
Metode
HASIL DAN PEMBAHASAN pengajaran
9 dosen 14 4,2
Hasil Harapan
Karakteristik Demografi orang tua
10 yang besar 13 3,9
Tabel 1. Karakteristik Responden Khawatir
Karakteristik Freku- Persen- terhadap masa
ensi tasi 11 depan 12 3,6
Usia Ventilasi
17 tahun 2 3,0 kelas yang
18 tahun 18 27,3 12 buruk 11 3,4
19 tahun 30 45,5 Harapan diri
20 tahun 15 22,7 13 yang besar 10 3,0
21 tahun 1 1,5 Berpartisipasi
Jenis dalam diskusi
Kelamin Laki-laki 9 13,6 14 kelas 7 2,1
Perempuan 57 86,4 Berbicara di
Angka- 15 kelas 3 0,9
tan 2010 32 48,5 Pertanyaan
2011 34 51,5 lisan dari
Agama 16 dosen 2 0,6
Islam Dosen yang
Katolik 17 perfectionist 2 0,6
Protestan Permasalahan
Tempat 18 dengan dosen 2 0,6
Tinggal Bersama 13 3,9 Persaingan
orang tua dengan teman
Rumah kosst 46 69,7 19 sekelas 2 0,6
Dengan 7 10,6 Berdebat
saudara 20 dengan teman 1 0,3
sekelas  Soal yang banyak, 12
Pencahayaan tidak terprediksi, dan
kelas yang jawabannya

 Kesulitan
21 kurang 1 0,3 menjebak
Kelas yang untuk 3

 Bahan ujian terlambat


22 kotor 1 0,3 menghapal
Lain-lain: 2

 Waktu ujian singkat


Masalah didapat
23 pribadi 1 0,3 5
Tingkah laku dan khawatir gagal
24 teman sekelas 0 0 ujian
6 Waktu kosong yang

 Perkuliahan
Alasan Stressor Mahasiswa KBK sedikit
Tabel berikut merupakan alasan 15
sepuluh stressor yang paling banyak dipilih berlangsung setiap

 Kegiatan di luar
oleh responden yang didapat melalui hari
wawancara.
Tabel 3. Alasan Stressor Mahasiswa kampus tidak dapat 3

 Jadwal
Pembelajaran KBK Fakultas Keperawatan terjadwal dengan baik
USU kuliah
No Alasan Stressor Frekuensi berganti-ganti
2
 Materi
1 Mempersiapkan ujian

 Suasana kelas ribut


perkuliahan 19 7 Kelas yang Ribut
12
 Bahan kuliah yang
yang banyak
14 sekali sehingga tidak

 Suara dosen ketika


konsentrasi belajar
 Waktu
belum didapat
persiapan 9
mengajar tidak 3
 Waktu
ujian yang singkat

 Banyak perempuan
perkuliahan 4 kedegaran

 Khawatir menghadapi
yang singkat
4 2

 Pembelian buku BRP


8 Pengeluaran yang besar
ujian
 Untuk
 Perkuliahan
2 Jadwal kuliah yang padat
membeli 10
tidak
 Fotokopi
makanan di kampus
 Perkuliahan dari pagi
sesuai dengan jadwal 35
bahan 2
perkuliahan dan
 Tidak bisa mengikuti
sampai sore
 Membeli
9 membeli buku
peralatan 3
kegiatan di luar
3 skill lab
perkuliahan

 Terlalu
3 Kelas yang terlalu penuh 1
banyak 9 Metode pengajaran dosen

 Ruangan kelas rebut


mahasiswa 39
 Membosankan karena
(metode ceramah)
2
 Slide
hanya membaca slide 10

 Berhadapan dengan
4 Ujian skill lab berbahasa
20 Inggris dan kurang
 Prosedur
dosen menarik 4
harus 10 10 Harapan orang tua yang
dihapal dan dilakukan
 Anak mendapat IP
besar

 Perbedaan penilaian
dalam waktu singkat 11
tinggi dan sukses
2
 Takut gagal
saat belajar dan ujian
 Khawatir tidak dapat
setelah tamat
2
membahagiakan
3
orang tua
5 Ujian tertulis
Koping Mahasiswa KBK USU adalah mempersiapkan ujian blok
Tabel 4. Koping Mahasiswa Pembelajaran (15,2%). Penyebab utamanya dikarenakan
KBK Fakultas Keperawatan USU materi perkuliahan yang banyak. Hal ini
No Koping Frekuensi sesuai dengan pendapat Abouserie (1994)

 Mendengarkan musik
1 Escape avoidance yang mengatakan para siswa mengalami stres
akademik pada tiap semester dengan sumber
 Tidur
10
stres yang tinggi akibat dari belajar sebelum
 Jalan-jalan
7
7 ujian dan dari begitu banyak materi yang
 Makan 5 harus dikuasai dalam waktu singkat.
 Bermain bersama teman 4 Stressor kedua adalah terkait jadwal
 Olahraga
perkuliahan yang padat (14,2%) karena
 Membaca buku cerita
2 banyaknya jam ganti perkuliahan menjelang
 Menyanyi
2 ujian akibat ketidakdisiplinan dosen mengajar
 Menghayal
sesuai waktunya, sehingga menyebabkan
1 jadwal perkuliahan mereka menjadi padat dan
1 berantakan.

 Menenangkan diri
2 Self control Stressor terkait kelas yang terlalu
penuh (12,4%) dikarenakan jumlah mahasiswa
 Menyendiri
6
yang banyak dalam satu kelas sehingga
 Tidak peduli terhadap
3
1 membuat kelas tidak kondusif saat mengikuti
masalah pelajaran. Salah satu unsur yang
mempengaruhi iklim kelas yang efektif adalah
 Belajar
3 Planful problem solving
lingkungan fisik kelas. Kelas harus diatur
 Mencari referensi
4
2 sedemikian rupa sehingga individu-individu
yang ada di kelas dapat saling melihat saat
 Bercerita dengan teman
4 Seeking emotional support
4 aktivitas belajar terjadi dan tempat duduk
harus diatur untuk meningkatkan perhatian
 Menjalaninya saja
5 Accepting responsibility
saat aktivitas belajar berlangsung.
3
Stressor terkait mengikuti ujian skill
 Berdoa
6 Positive reappraisal
lab (10,6%) pada mahasiswa KBK, karena
2
pada ujian skill lab mahasiswa harus
 Berpikir positif
7 Distancing melakukan prosedur tindakan di hadapan
1 dosen penguji seorang diri. Hal ini
 Berdskusi dengan teman
8 Seeking informational support menimbulkan ketegangan sendiri bagi
mahasiswa saat mengikuti ujian tersebut,
dan dosen 1 ditambah lagi ekspresi wajah dosen penguji
9 Confrontive coping 0 yang tegang membuat mahasiswa yang
mengikuti ujian menjadi tegang juga.
Keefektifan Koping Mahasiswa Stressor mengikuti ujian tertulis
(6,7%) atau saat menghadapi ujian multy
Tabel 5. Keefektifan Fungsi Koping disciplinary examination (MDE) disebabkan
Mahasiswa Pembelajaran KBK Fakultas banyaknya jumlah soal yang diujikan, soal
Keperawatan USU yang tidak dapat diprediksi, kesulitan dalam
Keefektifan Frekuensi Persentasi menghapal materi kuliah yang banyak, rasa
koping takut menghadapi ujian, materi kuliah yang
Stres 43 65,2 terlambat didapat, waktu ujian yang singkat,
teratasi dan ujian yang setiap blok diadakan membuat
Stres 23 34,8 mahasiswa mengalami stres. Menurut
berkurang Wulandari (2010), dalam situasi ujian, banyak
Stres tidak 0 0 mahasiswa yang menjadi lupa akan apa yang
teratasi telah dipelajari sebelumnya. Hal ini
dikarenakan adanya ketegangan dalam
Pembahasan menghadapi ujian, sehingga mahasiswa
Stressor Mahasiswa Pembelajaran KBK menjadi lupa. Ketegangan ini muncul karena
Fakultas Keperawatan USU adanya situasi yang mengancam yang
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mengakibatkan mahasiswa menjadi cemas
stressor utama yang dialami oleh mahasiswa serta takut gagal dalam ujian.
pembelajaran KBK Fakultas Keperawatan
Stressor mahasiswa adalah terkait fantasi andaikan permasalahannya pergi dan
waktu kosong yang sedikit (6,1%). Mahasiswa mencoba untuk tidak memikirkan tentang
mengeluhkan perkuliahan yang berlangsung masalah dengan menyibukkan diri dengan
setiap hari bahkan adanya perkuliahan pada kegiatan lain.
hari Sabtu membuat mahasiswa kurang Hasil penelitian juga menunjukkan
memiliki waktu untuk berekreasi dan bahwa selain memilih menggunakan koping
mengikuti kegiatan organisasi di luar kampus. escape avoidance, mahasiswa memilih koping
Stressor ini berkaitan dengan stressor jadwal self control dan planful problem solving untuk
kuliah yang padat,. mengatasi stres dalam perkuliahan. Koping
Stressor kondisi kelas yang ribut self control yang dilakukan mahasiswa adalah
(5,2%) juga berkaitan dengan jumlah menenangkan diri dengan cara menyendiri dan
mahasiswa yang banyak dalam satu ruangan tidak menanggapi masalah yang dihadapi.
kelas, sehingga suasana kelas ribut. Sedangkan koping yang dilakukan mahasiswa
Pengeluaran yang besar (4,9%) dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi
dikeluhkan sebagai stressor yang sering sekali melalui planful problem solving adalah
dialami mahasiswa dengan sistem dengan cara fokus belajar dan mencari
pembelajaran KBK. Hal ini terkait dengan referensi materi perkuliahan dari internet.
pembelian buku BRP yang dirasakan Berdasarkan hasil wawancara,
mahasiswa kurang bermanfaat dan harganya didapatkan hasil bahwa 53 responden (65,2%)
mahal. Mahasiswa mengatakan bahwa ada menyatakan fungsi koping yang dilakukan
dosen yang memberikan jadwal perkuliahan dapat mengatasi stress yang dialami
kepada mereka saat memperkenalkan blok responden, sedangkan 23 responden (34,8%)
baru, sehingga mahasiswa merasa buku BRP lainnya mengatakan mekanisme koping yang
jadi kurang bermanfaat. dimiliki hanya mampu mengurangi stres
Stressor karena metode pembelajaran mereka. Menurut analisa peneliti, hasil
(4,2%) khususnya metode ceramah saat penelitian yang didapat ini bertentangan
perkuliahan dikeluhkan sebagai metode dengan yang dikatakan Keliat (1998) karena
pembelajaran yang membosankan yang koping yang dipilih adalah koping yang
mahasiswa ikuti, karena dosen biasanya hanya berpusat pada emosi. Keliat (1998)
mengatakan apa yang tertera di slide mengatakan mekanisme pertahanan mental
presentasi tanpa ada penjelasan yang lebih dan respon verbal tidak menyelesaikan
lagi. Hasil wawancara menyatakan adanya masalah secara tuntas, sehingga perlu
dosen yang kurang membangun interaksi dikembangkan kemampuan menyelesaikan
dengan mahasiswa membuat mahasiswa yang masalah. Jadi menurut asumsi peneliti, stres
duduk di belakang kurang mendapat perhatian atau masalah yang dialami mahasiswa belum
dari dosen dan akhirnya melakukan hal lain teratasi dengan koping yang digunakan. Oleh
yang seperti ribut maupun tidur di kelas. karena itu, diperlukan tindakan penyelesaian
Stressor terkait harapan orang tua masalah untuk menghasilkan mekanisme
(3,9%) disebabkan oleh tuntutan orang tua koping yang adaptif.
terhadap keberhasilan masa depan anaknya,
anaknya mendapatkan nilai indeks prestasi SIMPULAN DAN SARAN
(IP) yang tinggi, dan juga rasa takut
mahasiswa tidak dapat memenuhi harapan Simpulan
orang tua. Berdasarkan analisa deskriptif
diperoleh lima stressor paling banyak dipilih
Koping Mahasiswa Pembelajaran KBK oleh responden, yaitu mempersiapkan ujian
Fakultas Keperawatan USU (15,2%), jadwal kuliah yang padat (14,2%),
Koping mahasiswa dalam menghadapi kelas yang penuh (12,4%), mengikuti ujian
keadaan stres selama mengikuti perkuliahan skill lab (10,6%), dan ujian tertulis (6,7%).
KBK adalah mendengarkan musik, tidur dan Semua faktor tersebut dapat menyebabkan
jalan-jalan. Berdasarkan klasifikasi koping stres pada mahasiswa keperawatan yang
oleh Lazarus dan Folkman (1984), koping nantinya dapat berdampak pada jalannya
yang dipilih mahasiswa termasuk ke dalam proses pendidikan. Oleh sebab itu mahasiswa
koping yang berfokus pada emosi, yaitu perlu memilih koping yang tepat untuk
escape avoidance (Safaria & Saputra, 2009). menanggulangi stres. Dari hasil penelitian,
Koping yang dipilih merupakan tindakan koping yang paling banyak dipilih oleh
menghindar dari situasi yang tidak mahasiswa adalah koping yang berpusat pada
menyenangkan dimana individu melakukan emosi, yaitu escape avoidance. Tindakan yang
dipilih adalah mendengarkan musik, tidur, dan Sarafino, E. P. (2006). Health psychology
jalan-jalan. Koping ini dilakukan karena biopsychososial interaction. (5th
mahasiswa tidak mampu mengubah kondisi Edition). USA: John Wiley&Sons, Inc
yang stressful dan tindakan ini berhasil
mengatasi stres yang dihadapi. Wade, C. & Travis. (2008). Psikologi. (Edisi
Kesembilan Jilid 2). Jakarta: Erlangga
Saran
Instansi pendidikan keperawatan perlu Wulandari, L. H. (2011). Gambaran Stres Di
mengadakan unit konseling untuk membantu Bidang Akademik Pada Pelajar Sindrom
mahasiswa yang bermasalah dalam Hurried Child Di Sekolah Chandra
pendidikan. Mahasiswa harus diajarkan Kusuma. Diambil tanggal 4 April 2012
mengenai tanda dan gejala stres dan dari http://repository.usu.ac.id
penggunaan koping yang efektif. Penelitian
selanjutnya yang berkaitan dengan judul
penelitian ini disarankan untuk meneliti
faktor-faktor lain yang menyebabkan stres
pada mahasiswa pembelajaran KBK, tingkat
stres mahasiswa pembelajaran KBK dan
teknik reduksi stres yang efektif bagi
mahasiswa. Selain itu, penelitian selanjutnya
juga disarankan untuk meneliti gambaran
faktor penyebab stres pada dosen pengajar di
Fakultas Keperawatan USU.

DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian
Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT
Rineka Cipta

Direktorat Akademik Direktorat Jenderal


Pendidikan Tinggi. (2008). Buku
Panduan Pengembangan Kurikulum
Berbasis Kompetensi Pendidikan Tinggi.
Diambil tanggal 7 Oktober 2011 dari
http://www.unud.ac.id

Fathi, Nurhidayah, & Arruum. (2011).


Persepsi Mahasiswa tentang Metode
Pembelajaran KBK. Tidak
dipublikasikan, Universitas Sumatera
Utara

Keliat, B. A. (1998). Penatalaksanaan Stres.


Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran: EGC

Nursalam. (2003). Konsep dan Metodologi


Penelitian Ilmu Keperawatan: Pedoman
Skripsi, Tesis dan Instrumen Penelitian
Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika

Safaria, T. & Saputra, N. (2009). Manajemen


Emosi: Sebuah Panduan Cerdas
Bagaimana Mengelola Emosi Positif
dalam Hidup Anda. Jakarta: bumi Aksara

Anda mungkin juga menyukai