Anda di halaman 1dari 2

PROSEDUR DAN KEBIJAKAN

PROSEDUR PENANGANAN SAMPAH DAN LIMBAH

Nomor : 026/SOSIAL/CMP/II/21
Tanggal Terbit : 05/02/2021
Dikeluarkan oleh : PT. Leaders World
Disusun oleh : Compliance / HR Dept. Reviewed : 05/02/2021

1. TUJUAN : Limbah menurut Recycling and waste Management Act, didefinisikan sebagai
(PURPOSE) benda bergerak yang diinginkan oleh pemiliknya untuk dibuang atau
pembuangannya dengan cara yang sesuai, yang aman untuk kesejahteraan umum
dan untuk melindungi lingkungan.
_________________________________________________________________
2. RUANG LINGKUP : Prosedur ini berlaku bagi setiap kegiatan yang berhubungan dengan proses
(AREA/SCOPE) pembuangan limbah hasil produksi dan non produksi serta pengelolaan
keberadaan dokumen perusahaan di PT. LEADERS WORLD.
_________________________________________________________________
3. PENANGGUNG : Departemen PGA dan petugas pengelola limbah KBN (Kawasan Berikat
JAWAB Nusantara)
(RESPONSIBLE) _________________________________________________________________
4. REFERENSI : Undang-Undang Ketenagakerjaan No.13 Tahun 2003
(REFFERENCE) Buyer Code of Conduct
_________________________________________________________________
5. DEFINISI : Limbah merupakan hasil sisa produksi dan non produksi yang tentu saja akan lebih
(DEFINITION) baik untuk dibuang atau daur ulang. Hal ini juga merupakan tujuan utama dari
Recycling and Waste Management Act. Jumlah limbah harus dikurangi dengan
mengumpulan terpisah dan pengukuran daur ulang dan jumlah limbah yang masih
tersisa harus dibuang sebagai “Tanpa Resiko” terhadap kesehatan dan lingkungan.
_________________________________________________________________

6. METODE : 1. Petugas/cleaning services berwenang melakukan membersihkan dan


(METHOD) mengupulkan sisa limbah potongan-potongan kain maupun limbah lainnya
dengan memisahkan tipe limbah dan dibuang di satu lokasi dengan yaitu ke
dalam bak sampah sementara di pabrik
2. Bagian GA/Umum melakukan pemeriksaan rutin terhadap prosedur
pembuangan limbah sisa produksi dan non produksi. Tujuannya untuk
memantau sejauh mana efektivitas serta sistem prosedur yang ada bisa berjalan
dengan baik untuk kepentingan Audit Compliance.
3. Secara rutin atau setiap satu minggu sekali pengelola limbah KBN mengambil
limbah tersebut untuk di buang ke tempat pembuangan akhir
4. Sampah yang dihasilkan oleh produksi sebelum di buang harus dikelompokan
untuk kemungkinan digunakan kembali/daur ulang
Contoh :
1. Sampah Kantor seperti ; kertas bekas photocopy dll
2. Sampah Gudang Material seperti; karton, plastic, kertas dll.
3. Sampah Produksi seperti ; sisa potongan kain, benang, label, dll
4. Sampah Kantin seperti ; daun, kertas dan plastik sisa bungkusan makanan

5. Sampah atau Limbah dapat di klasifikasikan/dikumpulkan dalam wadah


khusus, mematuhi aturan yang berlaku (”Ordinance on the Hazardous
Substances, juga lihat: “Legal Conditions for the Handling of Hazardous
Substances” and ”Technical Guidelines on Safety in Chemical Laboratory
Courses”).
1
PROSEDUR DAN KEBIJAKAN

PROSEDUR PENANGANAN SAMPAH DAN LIMBAH

Nomor : 026/SOSIAL/CMP/II/21
Tanggal Terbit : 05/02/2021
Dikeluarkan oleh : PT. Leaders World
Disusun oleh : Compliance / HR Dept. Reviewed : 05/02/2021

 Mencatat volume limbah yang dihasilkan oleh pabrik secara priodik


 Mengkategorikan limbah/sampah masing-masing bagian untuk tidak
dicampur menjadi satu seperti ;
1. Limbah beracun,
2. Bahan berbahaya,
3. Limbah tidak dapat di uraikan untuk proses alam dan
4. Limbah yang dapat diuraikan untuk proses alam.
 Dan selama penyimpanan limbah/sampah harus ditutup rapat serta diberi
label dengan benar.
 Wadah yang rusak, bocor atau terkontaminasi dengan senyawa berbahaya
juga tidak dapat diperbolehkan untuk menghindari resiko yang
membahayakan terhadap manusia dan lingkungan baik selama
penyimpanan.
6. Khusus untuk limbah lampu neon atau lighting tools yang ada di perusahaan,
mengikuti prosedur sebagai berikut:
1) Apabila lampu atau pencahayaan sudah redup/mati, maka bagian mekanik
bekerja sama dengan cleaning servis akan menyimpan/menempatkan
lampu tersebut ke tempat khusus.
2) Kemudian bagian mekanik/cleaning servis harus melaporkan ke Bagian
Purchasing perihal jumlah lampu yang mati yang harus dikembalikan ke
Supplier.
3) Setelah itu Bagian Purchasing akan menginformasikan ke Supplier untuk
mengatur pengambilan lampu-lampu yang sudah padam tersebut.
4) Secara periodik Supplier akan mengambil lampu yang sudah mati tersebut
dan Bagian GA harus memastikan tidak ada lampu yang dibuang
sembarangan.
_________________________________________________________________
7. ARSIP : 1. Laporan Pembuangan sampah (surat jalan pembuangan)
(DOCUMENT) 2. Buku pencatatan Kendaraan Sampah

Anda mungkin juga menyukai