NIM : 42110805
Fak/Jur : FTI / Teknik Sipil
Matkul : Rekayasa Likungan dan AMDAL
Perencanaan
- Identifikasi sumber air limbah: Air limbah rumah tangga bisa
berasal dari rumah mandi, wastafel, toilet, dapur, dll.
- Analisis kualitas air limbah: Sebelum merencanakan
pengelolaan air limbah, perlu dilakukan analisis kualitas air
limbah untuk mengetahui kandungan bahan kimia, logam berat,
dan mikroorganisme yang terdapat pada air limbah.
- Perencanaan sistem pengelolaan air limbah: Berdasarkan
analisis kualitas air limbah, dapat dikerjakan rencana
pengelolaan yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi
lingkungan tempat tinggal.
Operasional
- Pengumpulan dan pengolahan air limbah: Air limbah rumah
tangga dapat dikumpulkan dengan perangkat sederhana seperti
septic tank atau dapat diolah dengan teknologi yang lebih
canggih seperti sistem pengolahan air limbah biologis (biofilter).
- Pemisahan limbah: Pemisahan limbah dapat dilakukan dengan
memisahkan limbah padat dari air limbah dan memprosesnya
secara terpisah di tempat pengelolaan limbah yang sesuai.
- Pemeriksaan dan kontrol kualitas: Melakukan pengecekan dan
kontrol berkala pada kualitas air limbah, termasuk memastikan
tidak terdapat bakteri patogen maupun bahan berbahaya lainnya.
Pemeliharaan
- Pembersihan sistem pengelolaan limbah secara berkala: Sistem
pengelolaan air limbah seperti septic tank dan pipa perlu
diperiksa dan dibersihkan secara berkala agar tidak mengalami
penyumbatan atau kerusakan.
- Penggunaan bahan kimia yang tepat dalam pengelolaan:
Penggunaan bahan kimia yang salah atau berlebihan dalam
pengelolaan air limbah dapat menyebabkan kerusakan pada
sistem pengolahan dan menimbulkan dampak kesehatan pada
manusia dan lingkungan.
Rancangan TPST/IPST
MRF sebagai tempat daur ulang sampah, memerlukan fasilitas
berdasarkan komponen sampah yang masuk dan yang akan
dikelola. Secara umum dibedakan atas:
1. Fasilitas pre-processing, merupakan tahap awal pemisahan
sampah,
mengetahui jenis sampah yang masuk, meliputi proses-proses
sebagai berikut:
• Penimbangan, mengetahui jumlah sampah yang masuk.
• Penerimaan dan penyimpanan, menentukan area untuk
mengantisipasi
jika sampah yang terolah tidak secepat sampah yang datang ke
lokasi.
2. Fasilitas pemilahan, bisa secara manual maupun mekanis.
Secara manual akan membutuhkan area dan tenaga kerja untuk
melakukan pemilahan dengan cepat, sedangkan secara mekanis
akan mempermudah proses pemilahan dan menghemat waktu.
Peralatan mekanis yang digunakan
antara lain:
Alat untuk memisahkan berdasarkan ukuran : reciprocating
screen, trommel screen, disc screen. Alat untuk memisahkan
berdasarkan berat jenis : air classifier, pemisahan inersi, dan
flotation.
3. Fasilitas pengolahan sampah secara fisik, setelah dipilah
sampah akan ditangani menurut jenis dan ukuran material
tersebut. Peralatan yang digunakan antara lain : hammer mill
dan shear shredder.
4. Fasilitas pengolahan yang lain seperti komposting