Anda di halaman 1dari 5

Nama : Anak Agung Bagus Rangga Pradnyaditha

NIM : 42110805
Fak/Jur : FTI / Teknik Sipil
Matkul : Rekayasa Likungan dan AMDAL

1. Indentifikasi mengapa Faktor Alam, Kemajuan Teknologi,


Pertumbuhan Penduduk dan Faktor Pengembangan
Wilayah sangat jelas ikut mendukung terjadinya krisis
lingkungan.

: terjadinya krisis lingkungan karena ada nya faktor’ tersebut:


 Faktor Alam: Kerusakan lingkungan hidup karena faktor alam
terjadi karena adanya bencana alam, seperti banjir, gempa bumi,
dan gunung meletus.

 Kemajuan Teknologi: dapat mendukung krisis lingkungan


karena, Banyaknya didirikan pabrik’ atau bangunan dapat
berkurangnya lahan untuk memproduksi sumber daya

 Pertumbuhan Penduduk: faktor ini dapat mendukung krisis


lingkungan karena memerlukan sumber daya alam yang lebih
besar

2. Indentifikasi dan mengapa Kalangan Pelaku Industri Belum


atau Tidak dapat melaksanakan pengelolaan lingkungan
Secara Optimal

: kesalahan pengelolaan lingkungan paling tidak dapat


disebabkan oleh berbagai faktor seperti tingkat pendidikan,
masalah ekonomi, pola hidup, kelemahan sistem peraturan
perundangan dan lemahnya pengawasan terhadap pengelolaan
lingkungan sehingga menimbulkan pencemaran dan perusakan
terhadap lingkungan.
3. Rencanakan serta narasikan pengelolaan air buangan
(Limbah Cair) Rumah Tinggal dalam Perencanaan,
Operasional dan Pemeliharaan serta usaha Pemanfaatan
kembali dari Sumber Air Limbah sampai Pengelolaan
Akhir.

: Pengelolaan air limbah (limbah cair) rumah tangga sangat


penting untuk mencegah pencemaran lingkungan dan menjaga
kebersihan lingkungan. Berikut adalah beberapa tahapan dan
strategi yang dapat diambil dalam pengelolaan air limbah rumah
tangga:

 Perencanaan
- Identifikasi sumber air limbah: Air limbah rumah tangga bisa
berasal dari rumah mandi, wastafel, toilet, dapur, dll.
- Analisis kualitas air limbah: Sebelum merencanakan
pengelolaan air limbah, perlu dilakukan analisis kualitas air
limbah untuk mengetahui kandungan bahan kimia, logam berat,
dan mikroorganisme yang terdapat pada air limbah.
- Perencanaan sistem pengelolaan air limbah: Berdasarkan
analisis kualitas air limbah, dapat dikerjakan rencana
pengelolaan yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi
lingkungan tempat tinggal.

 Operasional
- Pengumpulan dan pengolahan air limbah: Air limbah rumah
tangga dapat dikumpulkan dengan perangkat sederhana seperti
septic tank atau dapat diolah dengan teknologi yang lebih
canggih seperti sistem pengolahan air limbah biologis (biofilter).
- Pemisahan limbah: Pemisahan limbah dapat dilakukan dengan
memisahkan limbah padat dari air limbah dan memprosesnya
secara terpisah di tempat pengelolaan limbah yang sesuai.
- Pemeriksaan dan kontrol kualitas: Melakukan pengecekan dan
kontrol berkala pada kualitas air limbah, termasuk memastikan
tidak terdapat bakteri patogen maupun bahan berbahaya lainnya.

 Pemeliharaan
- Pembersihan sistem pengelolaan limbah secara berkala: Sistem
pengelolaan air limbah seperti septic tank dan pipa perlu
diperiksa dan dibersihkan secara berkala agar tidak mengalami
penyumbatan atau kerusakan.
- Penggunaan bahan kimia yang tepat dalam pengelolaan:
Penggunaan bahan kimia yang salah atau berlebihan dalam
pengelolaan air limbah dapat menyebabkan kerusakan pada
sistem pengolahan dan menimbulkan dampak kesehatan pada
manusia dan lingkungan.

 Pemanfaatan kembali dari sumber air limbah sampai


pengelolaan akhir
- Menangkap limbah organik dari air limbah untuk
pengomposan: Sisa-sisa makanan terutama yang bersifat organik
dapat dimanfaatkan untuk dijadikan pupuk kompos yang bisa
digunakan untuk tanaman.
- Reuse air limbah untuk keperluan lain: Air limbah yang telah
terolah dapat digunakan kembali untuk keperluan selain
konsumsi seperti untuk irigasi tanaman atau pembilasan toilet.

Dalam operasi pengelolaan air limbah rumah tangga, perlu


dipastikan pengelolaannya dilakukan secara aman dan terus-
menerus agar tidak mencemari lingkungan sekitar.
4. Rencanakan serta narasikan pengelolaan Limbah Padat
Domestik (Sampah) pada wilayah tingkat Propinsi terkait
AMDAL, dalam Perencanaan, Operasional dan
Pemeliharaan serta usaha pemanfaatan kembali dari
sumber penampungan awal sampai di Tempat Pengelolaan
Akhir (TPA).

 Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST)/IPST


Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) atau Material
Recovery Facility (MRF) didefinisikan sebagai tempat
berlangsungnya kegiatan pemisahan dan pengolahan sampah
secara terpusat . Kegiatan pokok di MRF ini adalah:
• pengolahan lebih lanjut sampah yang telah dipilah di
sumbernya
• pemisahan & pengolahan langsung komponen sampah kota
• peningkatan mutu produk recovery/recycling
Jadi fungsi MRF & MR (Material Recovery)/TF adalah sebagai
tempat
berlangsungnya pemisahan, pencucian/pembersihan,
pengemasan, dan pengiriman produk daur ulang sampah.
Sedangkan pertimbangan teknis adanya MRF adalah :
1. penetapan definisi dan fungsi MRF
2. penentuan komponen sampah yang akan diolah untuk saat
sekarang dan
masa mendatang
18

3. identifikasi spesifikasi produk


4. pengembangan diagram alir proses pengolahan
5. penentuan laju beban pengolahan
6. penentuan lay-out dan disain
7. penentuan peralatan yang digunakan
8. penentuan upaya pengendalian kualitas lingkungan
9. penentuan pertimbangan-pertimbangan estetika
10. penentuan adaptabilitas peralatan terhadap perubahan-
perubahan yang
mungkin terjadi

 Rancangan TPST/IPST
MRF sebagai tempat daur ulang sampah, memerlukan fasilitas
berdasarkan komponen sampah yang masuk dan yang akan
dikelola. Secara umum dibedakan atas:
1. Fasilitas pre-processing, merupakan tahap awal pemisahan
sampah,
mengetahui jenis sampah yang masuk, meliputi proses-proses
sebagai berikut:
• Penimbangan, mengetahui jumlah sampah yang masuk.
• Penerimaan dan penyimpanan, menentukan area untuk
mengantisipasi
jika sampah yang terolah tidak secepat sampah yang datang ke
lokasi.
2. Fasilitas pemilahan, bisa secara manual maupun mekanis.
Secara manual akan membutuhkan area dan tenaga kerja untuk
melakukan pemilahan dengan cepat, sedangkan secara mekanis
akan mempermudah proses pemilahan dan menghemat waktu.
Peralatan mekanis yang digunakan
antara lain:
Alat untuk memisahkan berdasarkan ukuran : reciprocating
screen, trommel screen, disc screen. Alat untuk memisahkan
berdasarkan berat jenis : air classifier, pemisahan inersi, dan
flotation.
3. Fasilitas pengolahan sampah secara fisik, setelah dipilah
sampah akan ditangani menurut jenis dan ukuran material
tersebut. Peralatan yang digunakan antara lain : hammer mill
dan shear shredder.
4. Fasilitas pengolahan yang lain seperti komposting

Anda mungkin juga menyukai