Anda di halaman 1dari 20

PERTEMUAN 9

LIMBAH PADAT
Sampah (Limbah Padat)
• Sampah adalah semua limbah padat
yang dihasilkan oleh aktivitas manusia
dan binatang yang biasanya padat dan
dibuang karena tidak berguna atau
tidak diinginkan lagi.
• Sampah atau limbah padat mempunyai
tiga kategori yang umum yaitu;
1. Sampah perkotaan (municipal waste)
2. Sampah Industri (industrial waste)
3. Sampah atau Limbah bahan berbahaya
dan beracun (hazardous waste)
Sampah Industri
◼ Sampah industri adalah limbah padat yang dihasilkan oleh aktivitas
industri, termasuk sampah, abu, demolition, limbah spesial dan sampah
bahan berbahaya dan beracun (B3).
◼ Limbah bahan berbahaya dan beracun (B3)

Limbah padat yang secara subtansial berbahaya bagi kehidupan


manusia, binatang dan tumbuhan dalam kurun waktu tertentu.
Karakteristik limbah B3 sbb;
✓ Mudah terbakar

✓ Korosivitas

✓ Reaktivitas

✓ Toksisitas

Pada saat yang lalu kelompok limbah B3 adalah sbb,


◼ Senyawa radioaktif
◼ Senyawa kimia
◼ Limbah biologi

◼ Limbah dapat terbakar

◼ Mudah meledak
◼ Reduksi penggunaan bahan baku
Reduksi penggunaan bahan baku dilakukan dengan
menganut prinsip konservasi massa yang mana input
sama dengan output. Hal ini dilakukan dengan
mengefisienkan dan mengoptimalkan suatu proses
dalam produksi.
◼ Reduksi kuantitas limbah padat
Reduksi kuantitas limbah padat dapat dilakukan
dengan beberapa cara:
◼ Jumlah bahan yang digunakan dalam pabrik dari suatu
produk dapat direduksi.
◼ Umur penggunaan produk ditingkatkan
◼ Jumlah bahan yang digunakan untuk packaging dan
marketing dari barang dikurangi
◼ Penggunaan kembali
Dengan melakukan daur ulang bahan sampah akan dapat
membantu mengurangi limbah padat.
◼ Recovery bahan
Sejumlah sampah yang terdapat di perkotaan dan industri
cocok untuk direcovery dan penggunaan kembali
◼ Recovery Energi
Karena 70 % sampah adalah bahan organik yang potensial
untuk recovery energi. Energi yang mengandung bahan
organik sangat mudah diubah menjadi bentuk yang dapat
digunakan secara mudah
◼ Manajemen limbah padat dari hari ke hari
Sampah dari perkotaan adalah sulit untuk ditangani.Aktivitas
lansungnya meliputi; kecepatan timbulnya limbah, on-site
storage, collection, transfer dan transpor, processing, dan
disposal.
◼ Faktor-faktor yang mempengaruhi sistem pengelolaan
limbah pada perkotaan adalah sbb;
◼ Rencana penggunaan lahan
◼ Kepadatan dan penyebaran penduduk
◼ Karakteristik lingkungan fisik, biologi dan sosial ekonomi
◼ Kebiasaan masyarakat
◼ Peraturan perundang-undangan nasional dan daerah
setempat
◼ Karakteristik limbah padat
◼ Sarana pengumpul, penganngkutan pengolahan dan
pembuangan
◼ Lokasi pembuangan akhir
◼ Biaya yang tersedia
◼ Rencana tata ruang dan pengembangan kota
◼ Iklim dan musim
◼ TEKNIK PEMROSESAN SAMPAH
◼ Teknik pemerosesan sampah bertujuan untuk:
◼ Meningkatkan sistem disposal limbah padat
◼ Meperoleh sumber daya (penggunaan kembali bahan), dan
◼ Mempersiapkan bahan untuk perolehan konversi dan energi
◼ Reduksi volume mekanik
Reduksi volume mekanik adalah faktor yang paling
utama dalam pengembangan operasi sistem
manajemen limbah padat. Peralatan mobil dengan
mekanisme kompaksi digunakan untuk pengumpulan
sampah perkotaan dan untuk meningkatkan umur
penggunaan dari landfills. Plastik dan kertas dapat
didaur ulang.
PEMBUANGAN AKHIR SAMPAH
Landfilling adalah metode pembuangan yang terbanyak digunakan untuk
limbah perkotaan; Metode landfarming dan deep well injection telah
digunakan untuk limbah industri.
Landfilling dengan limbah padat
Aspek yang penting dalam implementasi dari sanitary landfill adalah:
1. -Site selection
2. -Metode landfilling dan operasi
3. -Kejadian Gas dan pelinding landfill
4. -Pergerakan dan kontrol gas dan pelindihan landfill

Evaluasi site landfill yang potensial adalah:


-Daerah yang tersedia
-Jarak
-Kondisi tanah dan topografi
-Hidrologi air permukaan
-Kondisi geologi dan geohidrologi
-Kondisi iklim
-Kondisi linkungan sosial
-Penggunaan akhir site
Pemilihan akhir site biasanya berdasarkan hasil prelimanary
site survey, hasil perencanaan teknik dan studi biaya dan
pengujian dampak linkungan

Kejadian gas dan pelindihan di landfill


Kejadian gas secara biologi, fisika, kimia bila limbah padat
ditempatkan dalam sanitary landfill sbb:
◼ Pelapukan biologi dari bahan organik baik secara aerobik atau
anaerobik dengan menghasilkan gas dan cairan.
◼ Oksidasi kimia bahan limbah
◼ Mengalir gas dari lokasi
◼ Pengerakan cairan akibat perbedaan tinggi
◼ Larut dan melindihnya bahan organik dan anorganik oleh air
keluar dari lokasi
◼ Pergerakan dan pelarutan bahan oleh perbedan konsetrasi dan
osmosis
◼ Tidak meratanya penempatan yang disebabkan
konsolidasi bahan
 Menurut Sidik et al. (1985), pengolahan sampah metoda pembuangan akhir
dilakukan dengan teknik penimbunan sampah. Tujuan utama penimbunan akhir
adalah menyimpan sampah padat dengan cara-cara yang tepat dan menjamin
keamanan lingkungan, menstabilkan sampah (mengkonversi menjadi tanah), dan
merubahnya kedalam siklus metabolisme alam. Ditinjau dari segi teknis, proses
ini merupakan pengisian tanah dengan menggunakan sampah. Lokasi
penimbunan harus memenuhi kriteria sebagai berikut:

1. Ekonomis dan dapat menampung sampah yang ditargetkan

2. Mudah dicapai oleh kendaraan-kendaraan pengangkut sampah

3. Aman terhadap lingkungan sekitarnya


 Ada dua teknik yang dikemukakan oleh Salvato (1982) yang termasuk dalam
kategori TPA, yaitu teknik open dumping dan sanitary landfill.
 Teknik open dumping adalah cara pembuangan sampah yang
sederhana,

yaitu sampah dihamparkan disuatu lokasi dan dibiarkan terbuka


begitu

saja. Setelah lokasi penuh dengan sampah, maka ditinggalkan.

 Teknik ini sering menimbulkan masalah berupa munculnya bau busuk,

menimbulkan pemandangan tidak indah, menjadi tempat bersarangnya

tikus, lalat, dan berbagai kutu lainnya, menimbulkan bahaya kebakaran,

bahkan sering juga menimbulkan masalah pencemaran air.


 Sanitary landfill adalah metode yang lebih modern dibandingkan
dengan metode open dumping. Sampah dikumpulkan dan ditimbun
dilahan yang sebelumnya telah dilapisi oleh plastik kemudian
ditambahkan tanah lempung lalu sampah dimasukan kemudian
dipadatkan dan yang terakhir adalalah pada permukaan atas sampah
ditaburi tanah tiap harinya. Pada metode ini ada beberapa
kelebihannya yaitu sampah tidak merembes ketanah karena sudah
diberi alas palstik dan lapisan tanah yang diberikan tiap hari itu dapat
mencegah menyebarkanya gas metan ke udara.

 Untuk masalah lokasi landfill harus dipilih secara teliti dari lokasi
yang tersedia yaitu basah dan berlumpur dapat digunakan sebagai
tempat yang baik dan ckup luas untuk sanytari landfill.
 Sampah yang dihasilkan oleh manusia sangat banyak sekali sehingga bila
tidak ditangani dengan serius akan menimbulkan banyak masalah. Ada 2
metode yang digunakan untuk menangani smapah yaitu.

 Open dumping yaitu metode penimbunan terbuka dan sering disebut metode kuno.
Pada tahap ini sampah dikumpulkan dan ditimbun bagitu saja dalam lubang yang
dibuat pada suatu lahan, bisanya di TPA. (Open dumping sangat potensial dalam
mencemari lingkungan, baik itu dari pencemaran air tanah oleh Leachate (air
sampah yang dapat menyerap kedalam tanah), lalat, bau serta binatang seperti
tikus, kecoa, nyamuk dll.)

 Sanitary landfill adalah metode yang lebih modern dibandingkan dengan metode
open dumping. Sampah dikumpulkan dan ditimbun dilahan yang sebelumnya telah
dilapisi oleh plastik kemudian ditambahkan tanah lempung lalu sampah dimasukan
kemudian dipadatkan dan yang terakhir adalalah pada permukaan atas sampah
ditaburi tanah tiap harinya. (Pada metode ini ada beberapa kelebihannya yaitu
sampah tidak merembes ketanah karena sudah diberi alas palstik dan lapisan tanah
yang diberikan tiap hari itu dapat mencegah menyebarkanya gas metan ke udara.)

Anda mungkin juga menyukai