basah dan sampah kering sebaiknya dikumpulkan di tempat yang terpisah untuk
memudahkan pemusnahan.
Adapun tempat penyimapan sementara yang digunakan harus memenuhi syarat
berikut ini :
1. Konstruksi harus kuat dan tidak mudah bocor.
2. Memiliki tutup dan mudah dibuka tanpa mengotori tangan.
3. Ukuran sesuai sehingga mudah diangkut oleh satu orang
Dari tempat penyimpana ini, sampah dikumpulkan kemudian dimasukkan ke
dalam dipo (rumah sampah) dipo ini berbentukbak besar yang digunakan untuk
menampung sampah rumah tangga dan bagi pengumpulan samph yang
menggunakan jasa pengumpulan resmi biasanya dikumpulkan dalam konteiner
sampah dan diangkut secara berkala.
3. Tahap Pengangkutan
Dari tempat pengumpulan sampah, sampah diagkut ke tempat
pembuangan akhir atau pemusnahan sampah denga menggunakan truk
pengangkut sampah yang disediakan oleh dinas kebersihan kota.
4. Penimbunan Darat
Pembuangan sampah pada penimbunan darat termasuk menguburnya
untuk membuang sampah, metode ini adalah metode paling populer di dunia.
Penimbunan ini biasanya dilakukan di tanah yg ditinggalkan, lubang bekas
pertambangan , atau lubang lubang dalam. Sebuah situs penimbunan darat yg di
desain dan di kelola dengan baik akan menjadi tempat penimbunan sampah
yang hiegenis dan murah. Sedangkan penimbunan darat yg tidak dirancang dan
tidak dikelola dengan baik akan menyebabkan berbagai masalah lingkungan,
diantaranya angin berbau sampah, menarik berkumpulnya hama , dan adanya
genangan air sampah. Efek samping lain dari sampah adalah gas methan dan
karbon dioksida yang juga sangat berbahaya. (di bandung kandungan gas
methan ini meledak dan melongsorkan gunung sampah).
Karakter desain dari penimbunan darat yang modern diantaranya adalah
metode pengumpulan air sampah menggunakan bahan tanah liat atau pelapis
plastik.Sampah biasanya dipadatkan untuk menambah kepadatan dan
kestabilannya, dan ditutup untuk tidak menarik hama (biasanya tikus). Banyak
penimbunan samapah mempunyai sistem pengekstrasi gas yang terpasang
untuk mengambil gas yang terjadi. Gas yang terkumpul akan dialirkan keluar
Metode ini adalah aktivitas paling populer dari daur ulang , yaitu
mengumpulkan dan menggunakan kembali sampah yang dibuang ,
contohnya botol bekas pakai yang dikumpulkan kembali untuk
digunakan kembali. Pengumpulan bisa dilakukan dari sampah yang
sudah dipisahkan dari awal (kotak sampah/kendaraan sampah khusus),
atau dari sampah yang sudah tercampur.
Sampah
yang
biasa
dikumpulkan
adalah
kaleng
minum aluminum ,
kaleng
baja
makanan/minuman,
BotolHDPE dan PET , botol kaca , kertas karton, koran, majalah, dan
kardus. Jenis plastik lain seperti (PVC, LDPE, PP, dan PS) juga bisa di
daur ulang.Daur ulang dari produk yang komplek seperti komputer atau
mobil lebih susah, karena harus bagian bagiannya harus diurai dan
dikelompokan menurut jenis bahannya.
4. Pengolahan biologis
kain, kayu-kayuan, logam, karet, dan kulit. Sampah anorganik ini tidak dapat
diuraikan oleh bakteri (non biodegrable). Selain sampah organik dan anorganik,
deterjen merupakan limbah pemukiman yang paling potensial mencemari air.
Padahal saat ini hampir setiap rumah tangga menggunakan deterjen. Dampak
pencemaran air yang disebabkan oleh limbah pemukiman mendatangkan akibat
atau dampak diantaranya: Deterjen sangat sukar diuraikan oleh bakteri sehingga
akan tetap aktif untuk jangka waktu yang lama di dalam air, mencemari air dan
meracuni berbagai organisme air. Material pembusukan tumbuhan air akan
mengendapkan dan menyebabkan pendangkalan. Dampak pencemaran air
limbah terhadap kesehatan manusia.
2. Limbah cair berdampak pada kesehatan manusia baik.
Pengaruh langsung terhadap kesehatan, umpamanya, tergantung sekali pada
kualitas air yang terkontaminasi dalam hal ini berfungsi sebagai media penyalur
ataupun penyebar penyakit. Peran air limbah sebagai pembawa penyakit menular
bermacam-macam:
pencemaran air atau menghasilkan zero pollution. Pendekatan yang dilakukan dalam
pengelolaan pencemaran air mencakup pendekatan non teknis dan pendekatan teknis.
Pendekatan non teknis yang dimaksud adalah penerbitan peraturan sekaligus sosialisasi
peraturan yang digunakan sebagai landasan hukum bagi pengelola badan air maupun
penghasil limbah dalam mengendalikan limbah maupun mengelola limbahnya.
Pendekatan teknis berupa penyediaan / pengadaan sarana dan prasarana penanganan
limbah serta monitoring dan evaluasi. Pengelolaan limbah yang baik, sejatinya adalah
pembagian peran tak terpisah antara pemerintah, swasta, dan masyarakat. Berbagai
teknik penanggulangan limbah telah dikembangkan dalam upaya mereduksi tingkat
pencemaran, diantaranya sebagai berikut.
1. Tata Ruang Wilayah Pesisir
Penataan pesisir mengambil peran penting dalam penanggulangan limbah.
Penentuan lokasi pembuangan harus diatur sedemikian rupa, sehingga relatif kecil
pengaruhnya terhadap lingkungan. Pengaturan dimana lokasi pemukiman, kawasan
indutri, maupun area pariwisata turut mendukung pengambilan keputusan, dimana
lokasi waste treatment sesuai diletakkan. Dengan perancangan tata ruang yang baik,
aliran limbah dapat didesain dan dikendalikan.
Perencanaan wilayah kota baik municipal area maupun coastal area, harus
mempertimbangkan dengan matang kondisi eksisting kualitas lingkungan dan daya
dukung lingkungan. Dengan kondisi eksisting kualitas lingkungan yang banyak
parameternya melebihi baku mutu (telah dijelaskan bada bab sebelumnya), secara
general sangat tidak memungkinkan untuk menerapkan konsep wisata bahari di
wilayah pantai Santolo. Untuk itu, perlu ada alternatif jika wisata bahari merupakan
proyeksi pertumbuhan ekonomi kabupaten Garut, dengan pertimbangan standard
baku mutu air limbah untuk pariwisata telah baku dan telah diimplementasikan di
Indonesia, maka pertimbangan untuk pantai Santolo adalah: (1) mengurangi beban
pencemaran yang masuk ke perairan laut Santolo, baik itu tindakan preventif maupun
pengolahan, sangat mungkin untuk memberikan sarana dan prasarana sanitasi
lingkungan yang baik di pantai Santolo, maupun permukiman nelayan dan fasilitas
lain di wilayah Santolo; atau (2) mengunakan acuan baku mutu air laut untuk
kegiatan pariwisata, dengan membatasi aktifitas wisata bahari, misalnya tidak
mengijinkan untuk renang, snorkle, kano, dll yang bersentuhan langsung antara
manusia dengan air laut. Penataan ruang merupakan aspek yang comprehensive,
karena meliputi banyak aspek, termasuk lokasi dimana akan diletakkannya instalasi
pengolahan limbah, baik limbah padat maupun limbah cair. Penataan kawasan
permukiman dan kawasan industry juga menjadi penting untuk meminimalisir
kontaminasi limbah dari effluent rumah tangga dan industri yang saat ini terletak
tidak beraturan. Dengan adanya penataan ini, peletakkan dan penanganan
permasalhan limbah dapat diminimalisir (misal untuk limbah padat: perencanaan,
pengemasan, pengagkutan, pembuangan ke TPA akan lebih mudah dilakukan)
2. Fitoremediasi