Anda di halaman 1dari 23

Pengelolaan sampah

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Langsung ke: navigasi, cari Halaman ini belum atau baru diterjemahkan sebagian dari bahasa Inggris.
Bantulah Wikipedia untuk melanjutkannya. Lihat panduan penerjemahan Wikipedia.

Artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia


Merapikan artikel bisa berupa membagi artikel ke dalam paragraf atau wikifikasi artikel. Setelah dirapikan, tolong hapus pesan ini.

Tong sampah biru di Berkshire, Inggris Pengelolaan sampah adalah pengumpulan , pengangkutan , pemrosesan , pendaur-ulangan , atau pembuangan dari material sampah. Kalimat ini biasanya mengacu pada material sampah yg dihasilkan dari kegiatan manusia, dan biasanya dikelola untuk mengurangi dampaknya terhadap kesehatan, lingkungan atau keindahan. Pengelolaan sampah juga dilakukan untuk memulihkan sumber daya alam . Pengelolaan sampah bisa melibatkan zat padat , cair , gas , atau radioaktif dengan metoda dan keahlian khusus untuk masing masing jenis zat. Praktek pengelolaan sampah berbeda beda antara Negara maju dan negara berkembang , berbeda juga antara daerah perkotaan dengan daerah pedesaan , berbeda juga antara daerah perumahan dengan daerah industri. Pengelolaan sampah yg tidak berbahaya dari pemukiman dan institusi di area metropolitan biasanya menjadi tanggung jawab pemerintah daerah, sedangkan untuk sampah dari area komersial dan industri biasanya ditangani oleh perusahaan pengolah sampah. Metode pengelolaan sampah berbeda beda tergantung banyak hal , diantaranya tipe zat sampah , tanah yg digunakan untuk mengolah dan ketersediaan area.

Daftar isi

[sembunyikan]

1 Tujuan 2 Metoda Pembuangan o 2.1 Penimbunan darat 3 Metode Daur-ulang o 3.1 Pengolahan kembali secara fisik o 3.2 Pengolahan biologis o 3.3 Pemulihan energi 4 Metode penghindaran dan pengurangan 5 Konsep pengelolaan sampah 6 Pendidikan dan Kesadaran 7 Bencana sampah yang tidak dikelola dengan baik 8 lihat juga 9 Pranala luar

[sunting] Tujuan
Pengelolaan sampah merupakan proses yang diperlukan dengan dua tujuan:

mengubah sampah menjadi material yang memiliki nilai ekonomis (Lihat: Pemanfaatan sampah), atau mengolah sampah agar menjadi material yang tidak membahayakan bagi lingkungan hidup.

[sunting] Metoda Pembuangan


[sunting] Penimbunan darat Artikel utama untuk bagian ini adalah: Penimbunan darat

Penimbunan darat sampah di Hawaii. Pembuangan sampah pada penimbunan darat termasuk menguburnya untuk membuang sampah, metode ini adalah metode paling populer di dunia. Penimbunan ini biasanya dilakukan di tanah yg tidak terpakai , lubang bekas pertambangan , atau lubang lubang dalam. Sebuah lahan penimbunan darat yg dirancang dan dikelola dengan baik akan menjadi tempat penimbunan

sampah yang hiegenis dan murah. Sedangkan penimbunan darat yg tidak dirancang dan tidak dikelola dengan baik akan menyebabkan berbagai masalah lingkungan , diantaranya angin berbau sampah , menarik berkumpulnya Hama , dan adanya genangan air sampah. Efek samping lain dari sampah adalah gas methan dan karbon dioksida yang juga sangat berbahaya. (di bandung kandungan gas methan ini meledak dan melongsorkan gunung sampah)

Kendaraan pemadat sampah penimbunan darat. Karakteristik desain dari penimbunan darat yang modern diantaranya adalah metode pengumpulan air sampah menggunakan bahan tanah liat atau pelapis plastik. Sampah biasanya dipadatkan untuk menambah kepadatan dan kestabilannya , dan ditutup untuk tidak menarik hama (biasanya tikus). Banyak penimbunan samapah mempunyai sistem pengekstrasi gas yang dipasang untuk mengambil gas yang terjadi. Gas yang terkumpul akan dialirkan keluar dari tempat penimbunan dan dibakar di menara pemabakar atau dibakar di mesin berbahan bakar gas untuk membangkitkan listrik.

[sunting] Metode Daur-ulang


Artikel utama untuk bagian ini adalah: Daur-ulang Proses pengambilan barang yang masih memiliki nilai dari sampah untuk digunakan kembali disebut sebagai daur ulang.Ada beberapa cara daur ulang , pertama adalah mengambil bahan sampahnya untuk diproses lagi atau mengambil kalori dari bahan yang bisa dibakar utnuk membangkitkan listik. Metode metode baru dari daur ulang terus ditemukan dan akan dijelaskan dibawah. [sunting] Pengolahan kembali secara fisik

Baja di Buang, dan kelengkapan Dilaporkan dipilih pada kemudahan Central European Waste Management (Eropah). Metode ini adalah aktivitas paling populer dari daur ulang , yaitu mengumpulkan dan menggunakan kembali sampah yang dibuang , contohnya botol bekas pakai yang dikumpulkan kembali untuk digunakan kembali. Pengumpulan bisa dilakukan dari sampah yang sudah dipisahkan dari awal (kotak sampah/kendaraan sampah khusus), atau dari sampah yang sudah tercampur. Sampah yang biasa dikumpulkan adalah kaleng minum aluminum , kaleng baja makanan/minuman, Botol HDPE dan PET , botol kaca , kertas karton, koran, majalah, dan kardus. Jenis plastik lain seperti (PVC, LDPE, PP, dan PS) juga bisa di daur ulang.Daur ulang dari produk yang komplek seperti komputer atau mobil lebih susah, karena harus bagian bagiannya harus diurai dan dikelompokan menurut jenis bahannya. [sunting] Pengolahan biologis Artikel utama untuk bagian ini adalah: Pengkomposan

Pengkomposan. Material sampah ((organik)) , seperti zat tanaman , sisa makanan atau kertas , bisa diolah dengan menggunakan proses biologis untuk kompos, atau dikenal dengan istilah pengkomposan.Hasilnya adalah kompos yang bisa digunakan sebagi pupuk dan gas methana yang bisa digunakan untuk membangkitkan listrik. Contoh dari pengelolaan sampah menggunakan teknik pengkomposan adalah Green Bin Program (program tong hijau) di Toronto, Kanada, dimana sampah organik rumah tangga , seperti sampah dapur dan potongan tanaman dikumpulkan di kantong khusus untuk di komposkan. [sunting] Pemulihan energi

Artikel utama untuk bagian ini adalah: Sampah menjadi energi (Waste-to-energy)

Komponen pencernaan Anaerobik di pabrik Lbeck mechanical biological treatment di Jerman, 2007 Kandungan energi yang terkandung dalam sampah bisa diambil langsung dengan cara menjadikannya bahan bakar, atau secara tidak langsung dengan cara mengolahnya menajdi bahan bakar tipe lain. Daur-ulang melalui cara "perlakuan panas" bervariasi mulai dari menggunakannya sebakai bahan bakar memasak atau memanaskan sampai menggunakannya untuk memanaskan boiler untuk menghasilkan uap dan listrik dari turbin-generator. Pirolisa dan gasifikasi adalah dua bentuk perlakukan panas yang berhubungan , dimana sampah dipanaskan pada suhu tinggi dengan keadaan miskin oksigen. Proses ini biasanya dilakukan di wadah tertutup pada Tekanan tinggi. Pirolisa dari sampah padat mengubah sampah menjadi produk berzat padat , gas, dan cair. Produk cair dan gas bisa dibakar untuk menghasilkan energi atau dimurnikan menjadi produk lain. Padatan sisa selanjutnya bisa dimurnikan menjadi produk seperti karbon aktif. Gasifikasi dan Gasifikasi busur plasma yang canggih digunakan untuk mengkonversi material organik langsung menjadi Gas sintetis (campuran antara karbon monoksida dan hidrogen). Gas ini kemudian dibakar untuk menghasilkan listrik dan uap.

[sunting] Metode penghindaran dan pengurangan


Artikel utama untuk bagian ini adalah: Minimalisasi sampah Sebuah metode yang penting dari pengelolaan sampah adalah pencegahan zat sampah terbentuk , atau dikenal juga dengan "pengurangan sampah". Metode pencegahan termasuk penggunaan kembali barang bekas pakai , memperbaiki barang yang rusak , mendesain produk supaya bisa diisi ulang atau bisa digunakan kembali (seperti tas belanja katun menggantikan tas plastik ), mengajak konsumen untuk menghindari penggunaan barang sekali pakai (contohnya kertas tissue) ,dan mendesain produk yang menggunakan bahan yang lebih sedikit untuk fungsi yang sama (contoh, pengurangan bobot kaleng minuman).

[sunting] Konsep pengelolaan sampah


Terdapat beberapa konsep tentang pengelolaan sampah yang berbeda dalam penggunaannya, antara negara-negara atau daerah. Beberapa yang paling umum, banyak-konsep yang digunakan adalah:

Diagram dari hirarki limbah.

Hirarki Sampah - hirarki limbah merujuk kepada " 3 M " mengurangi sampah, menggunakan kembali sampah dan daur ulang, yang mengklasifikasikan strategi pengelolaan sampah sesuai dengan keinginan dari segi minimalisasi sampah. Hirarki limbah yang tetap menjadi dasar dari sebagian besar strategi minimalisasi sampah. Tujuan limbah hirarki adalah untuk mengambil keuntungan maksimum dari produkproduk praktis dan untuk menghasilkan jumlah minimum limbah. Perpanjangan tanggungjawab penghasil sampah / Extended Producer Responsibility (EPR).(EPR) adalah suatu strategi yang dirancang untuk mempromosikan integrasi semua biaya yang berkaitan dengan produk-produk mereka di seluruh siklus hidup (termasuk akhir-of-pembuangan biaya hidup) ke dalam pasar harga produk. Tanggung jawab produser diperpanjang dimaksudkan untuk menentukan akuntabilitas atas seluruh Lifecycle produk dan kemasan diperkenalkan ke pasar. Ini berarti perusahaan yang manufaktur, impor dan / atau menjual produk diminta untuk bertanggung jawab atas produk mereka berguna setelah kehidupan serta selama manufaktur. prinsip pengotor membayar - prinsip pengotor membayar adalah prinsip di mana pihak pencemar membayar dampak akibatnya ke lingkungan. Sehubungan dengan pengelolaan limbah, ini umumnya merujuk kepada penghasil sampah untuk membayar sesuai dari pembuangan

[sunting] Pendidikan dan Kesadaran


Pendidikan dan kesadaran di bidang pengelolaan limbah dan sampah yang semakin penting dari perspektif global dari manajemen sumber daya. Pernyataan yang Talloires merupakan deklarasi untuk kesinambungan khawatir dengan skala dan belum pernah terjadi sebelumnya kecepatan dan degradasi lingkungan, dan penipisan sumber daya alam. Lokal, regional, dan global polusi udara; akumulasi dan distribusi limbah beracun, penipisan dan kerusakan hutan, tanah, dan air; dari penipisan lapisan ozon dan emisi dari "rumah hijau" gas mengancam kelangsungan hidup manusia dan ribuan lainnya hidup spesies, integritas bumi dan keanekaragaman hayati, keamanan negara, dan warisan dari generasi masa depan. Beberapa perguruan tinggi telah menerapkan Talloires oleh Deklarasi pembentukan pengelolaan lingkungan hidup dan program pengelolaan sampah, misalnya pengelolaan sampah di universitas proyek. Universitas pendidikan kejuruan dan dipromosikan oleh berbagai organisasi, misalnya WAMITAB Chartered dan Lembaga Manajemen dari limbah.

[sunting] Bencana sampah yang tidak dikelola dengan baik

1. 2. 3. 4.

Longsor tumpukan sampah Sumber penyakit Pencemaran lingkungan Menyebabkan banjir

[sunting] lihat juga


Sampah Biomedis Kontrol sampah lingkungan

[sunting] Pranala luar


(Indonesia) Pernik-pernik Sampah, Blog Sampah (Indonesia) Mengelola Sampah Warga, Pengelolaan Sampah Warga Waste = Food Documentary - A documentary on the Cradle to Cradle design concept of Michael Braungart and William McDonough. "American dumpster: Builders deep-six too much material" Analysis of existing methods for refuse processing Clean Pyrolysis an alternative approach from Intervate

[sembunyikan]

l b s

Topik-topik yang berkaitan dengan sampah


Daur ulang E-waste Greywater Insinerasi Kerusakan lingkungan Kompos Limbah Penanganan selokan Pencemaran Pengelolaan sampah Pengurugan Selokan Scrap Tempat pembuangan akhir Truk sampah

Artikel yang perlu diterjemahkan dari bahasa Inggris April 2012 Artikel yang belum dirapikan April 2012 Pengelolaan sampah Masuk log / buat akun Halaman Pembicaraan Baca

Sunting Versi terdahulu

Halaman Utama Perubahan terbaru Peristiwa terkini Halaman sembarang

Komunitas

Warung Kopi Portal komunitas Bantuan

Wikipedia Cetak/ekspor Peralatan Bahasa lain

Afrikaans esky Dansk Deutsch English Esperanto Espaol Eesti Suomi Franais Hrvatski slenska Italiano

Lietuvi Latgau Bahasa Melayu Nederlands Polski Portugus Romn Srpskohrvatski / Slovenina Basa Sunda Svenska Trke Ting Vit Halaman ini terakhir diubah pada 03.40, 3 April 2012. Teks tersedia di bawah Lisensi Atribusi/Berbagi Serupa Creative Commons; ketentuan tambahan mungkin berlaku. Lihat Ketentuan Penggunaan untuk lebih jelasnya. Kebijakan privasi Tentang Wikipedia Penyangkalan Tampilan seluler

Sampah Organik
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Belum Diperiksa Langsung ke: navigasi, cari

Gaya penulisan artikel atau bagian ini tidak atau kurang cocok untuk Wikipedia.
Silakan lihat halaman pembicaraan. Lihat juga panduan menulis artikel yang lebih baik.

Sampah yang mengganggu kehidupan kita Sampah Organik adalah merupakan barang yang dianggap sudah tidak terpakai dan dibuang oleh pemilik/pemakai sebelumnya, tetapi masih bisa dipakai kalau dikelola dengan prosedur yang benar.[1] Organik adalah proses yang kokoh dan relatif cepat, maka tanda apa yang kita punya untuk menyatakan bahwa bahan-bahan pokok kehidupan, sebutlah molekul organik, dan planet-planet sejenis, ada juga di suatu tempat di jagad raya? sekali lagi beberapa penemuan baru memberikan rasa optimis yang cukup penting.[2] Sampah organik adalah sampah yang bisa mengalami pelapukan (dekomposisi) dan terurai menjadi bahan yang lebih kecil dan tidak berbau (sering disebut dengan kompos).[3] Kompos merupakan hasil pelapukan bahan-bahan organik seperti daun-daunan, jerami, alang-alang, sampah, rumput, dan bahan lain yang sejenis yang proses pelapukannya dipercepat oleh bantuan manusia.[4] Sampah pasar khusus seperti pasar sayur mayur, pasar buah, atau pasar ikan, jenisnya relatif seragam, sebagian besar (95%) berupa sampah organik sehingga lebih mudah ditangani.[5] Sampah yang berasal dari pemukiman umumnya sangat beragam, tetapi secara umum minimal 75% terdiri dari sampah organik dan sisanya anorganik.[5]

Daftar isi
[sembunyikan]

1 Jenis-Jenis Sampah Organik 2 Prinsip Pengolahan Sampah 3 Cara Mengolah Sampah Organik Menjadi Kompos o 3.1 Pengomposan Menggunakan Drum Plastik 3.1.1 Bahan Dan Peralatan Yang Digunakan 3.1.2 Cara Membuat [rujukan?] o 3.2 Proses Pembuatan Kompos Aktif Ekspres (24 jam) 3.2.1 Bahan 3.2.2 Cara Membuat 4 Macam-Macam Kompos[rujukan?] 5 Kelebihan Mengolah Sampah Organik

6 Kekurangan Mengolah Sampah Organik[rujukan?] 7 Referensi

[sunting] Jenis-Jenis Sampah Organik


Sampah organik berasal dari makhluk hidup, baik manusia, hewan, maupun tumbuhan.[6] Sampah organik sendiri dibagi menjadi :[6]

Sampah organik basah. Istilah sampah organik basah dimaksudkan sampah mempunyai kandungan air yang cukup tinggi. Contohnya kulit buah dan sisa sayuran. Sampah organik kering. Sementara bahan yang termasuk sampah organik kering adalah bahan organik lain yang kandungan airnya kecil. Contoh sampah organik kering di antaranya kertas, kayu atau ranting pohon, dan dedaunan kering.

[sunting] Prinsip Pengolahan Sampah


Berikut adalah prinsip-prinsip yang bisa diterapkan dalam pengolahan sampah.[7] Prinsip-prinsip ini dikenal dengan nama 4R, yaitu:[7]

Mengurangi (bahasa Inggris: reduce) Sebisa mungkin meminimalisasi barang atau material yang kita pergunakan. Semakin banyak kita menggunakan material, semakin banyak sampah yang dihasilkan. Menggunakan kembali (bahasa Inggris: reuse) Sebisa mungkin pilihlah barang-barang yang bisa dipakai kembali. Hindari pemakaian barang-barang yang sekali pakai, buang (bahasa Inggris: disposable). Mendaur ulang (bahasa Inggris: recycle) Sebisa mungkin, barang-barang yang sudah tidak berguna didaur ulang lagi. Tidak semua barang bisa didaur ulang, tetapi saat ini sudah banyak industri tidak resmi (bahasa Inggris: informal) dan industri rumah tangga yang memanfaatkan sampah menjadi barang lain. Mengganti (bahasa Inggris: replace) Teliti barang yang kita pakai sehari-hari. Gantilah barang-barang yang hanya bisa dipakai sekali dengan barang yang lebih tahan lama.

Jangan sampai sampah menjadi gunung buatan baru

[sunting] Cara Mengolah Sampah Organik Menjadi Kompos


Pengomposan sampah kota umumnya sama saja seperti pengomposan bahan baku lainnya.[8] Hanya yang patut dipikirkan adalah jumlah bahan organik kering yang digunakan dalam pencampuran bahan baku proses pengomposan.[8] Pengomposan secara sederhana bisa dilakukan dengan beberapa cara sebagai berikut.[3]

[sunting] Pengomposan Menggunakan Drum Plastik


Pengomposan menggunakan drum plastik sangat cocok diterapkan untuk mengolah sampah rumah tangga. [sunting] Bahan Dan Peralatan Yang Digunakan 1. Ember atau drum plastik yang telah dimodifikasi (dibuat berlubang) dengan kapasitas minimum 100 kg. 2. Bioaktivator cair (metode aerob) atau bioaktivator padat (metode anaerob). 3. Bahan baku sampah organik (hindari daging, tulang, duri ikan, sisa makanan berlemak, susu, kotoran anjing, kucing, dan babi). [sunting] Cara Membuat 1. Cacah bahan baku hingga berukuran 2-5 cm. 2. Taburkan bioktivator OrgaDec 0,5% ke atas bahan baku, aduk hingga tercampur rata. 3. Siram dengan air hingga diperoleh kelembapan yang diinginkan (50-60%), langsung masukkan ke dalam drum plastik. 4. Inkubasi selama 1-2 minggu, tergantung dari bahan bakunya. 5. Pada hari ketiga atau hari kedelapan perlu dilakukan pengadukan atau pembalikkan secara manual agar aerasi di dalam drum berlangsung baik.

[sunting] Proses Pembuatan Kompos Aktif Ekspres (24 jam)[rujukan?]


[sunting] Bahan

1. Jerami kering, daun-daun kering, sekam, serbuk gergaji, atau bahan organik apa saja yang dapat difermentasi (20 bagian). 2. Kompos yang sudah jadi (2 bagian). 3. Dedak 1 bagian. 4. Dectro disesuaikan dengan dosis (5 sendok makan). 5. Air disesuaikan dengan dosis (20 liter). [sunting] Cara Membuat 1. Cacah atu giling bahan baku kompos hingga agak halus, lalu campurkan dengan dedak dan kompos yang sudah jadi. 2. Larutkan Dectro ke dalam air. 3. Siramkan secara merata larutan Dectro ke dalam campuran bahan baku sampai kadar airnya mencapai 45-50%. 4. Tumpuk campuran bahan baku tersebut di atas ubin yang kering dengan ketinggian 30-35 cm, lalu tutup menggunakan karung goni. 5. Pertahankan temperatur 40-600 C. 6. Setelah 24 jam, kompos aktif ekspres selesai terfermentasi dan siap digunakan sebagai pupuk organik.

[sunting] Macam-Macam Kompos[rujukan?]


1. 2. 3. 4. 5. 6. Kompos Praktis I.[9] Kompos Praktis II. Kompos Praktis III. Kompos Sampah Rumah Tangga. Kompos Tinja. Kompos BIPIK.

Tempatkanlah sampah pada tempatnya

[sunting] Kelebihan Mengolah Sampah Organik


Berikut ini beberapa manfaat pembuatan kompos menggunakan sampah rumah tangga.[10]

Mampu menyediakan pupuk organik yang murah dan ramah lingkungan. mengurangi tumpukan sampah organik yang berserakan di sekitar tempat tinggal. Membantu pengelolaan sampah secara dini dan cepat. Menghemat biaya pengangkutan sampah ke tempat pembuangan akhir (TPA). Mengurangi kebutuhan lahan tempat pembuangan sampah akhir (TPA). Menyelamatkan lingkungan dari kerusakan dan gangguan berupa bau, selokan macet, banjir, tanah longsor, serta penyakit yang ditularkan oleh serangga dan binatang pengerat.

[sunting] Kekurangan Mengolah Sampah Organik[rujukan?]


Setelah menjadi pupuk kompos, pupuk siap untuk digunakan sebagai penyubur tanah.[11] Adapun kekurangan pupuk kompos adalah unsur hara relatif lama diserap tumbuhan, pembuatannya lama, dan sulit dibuat dalam skala besar.[11] Oleh karena itu untuk mendukung peningkatan hasilhasil pertanian diperlukan pupuk buatan.[11]

[sunting] Referensi
1. ^ Basriyanto, "Memanen Sampah", Kanisius, 9792116680, 9789792116687. 2. ^ "Fisika Startrek", Kepustakaan Populer Gramedia, 9799023564, 9789799023568. 3. ^ a b Sofian, "Sukses Membuat Kompos dari Sampah", AgroMedia, 9790060165, 9789790060166. 4. ^ Singgih Sastradiharja, "Menanam buah organik", Ganeca Exact, 9791211566, 9789791211567. 5. ^ a b HR. Sudrajat, "Mengelola Sampah Kota", Niaga Swadaya, 979002021X, 9789790020214. 6. ^ a b Setyo Purwendro, "Mengolah Sampah u/ Pupuk & Pestisida", Niaga Swadaya, 9790020112, 9789790020115. 7. ^ a b Moch Nurhasim, Pusat Penelitian Politik (Indonesia), "Studi kebijakan pertahanan: evaluasi pelaksanaan darurat militer dan sipil di Aceh, 2003-2005 : fokus, evaluasi pelaksanaan darurat militer di Aceh, 2003-2004", TransMedia, 2006, 9797990257, 9789797990251. 8. ^ a b Willyan Djaja, "Langkah Jitu Membuat Kompos dari Kotoran Ternak & Sampah", AgroMedia, 979006151X, 9789790061514. 9. ^ L. Murbandono HS, "Membuat Kompos (Baru)", Niaga Swadaya, 9794895407, 9789794895405. 10. ^ Teti Suryati, "Bijak dan Cerdas Mengolah Sampah", AgroMedia, 9790062184, 9789790062184. 11. ^ a b c Tim Matrix Media Literata, "Si Teman : Biologi SMP VII", Grasindo, 9797598160, 9789797598167. Kategori:

Kebersihan Sampah

Masuk log / buat akun Halaman Pembicaraan Baca Sunting Versi terdahulu

Halaman Utama Perubahan terbaru Peristiwa terkini Halaman sembarang

Komunitas

Warung Kopi Portal komunitas Bantuan

Wikipedia Cetak/ekspor Peralatan

Halaman ini terakhir diubah pada 02.47, 8 April 2011. Teks tersedia di bawah Lisensi Atribusi/Berbagi Serupa Creative Commons; ketentuan tambahan mungkin berlaku. Lihat Ketentuan Penggunaan untuk lebih jelasnya. Kebijakan privasi Tentang Wikipedia Penyangkalan Tampilan seluler

shvoong.com The Global Source for Summaries & Reviews

Daftarkan diri Masuk Use f Write & earn Ketegori

Bahasa Cari

Halaman Utama Shvoong>Sains>Ekologi>Dampak Sampah terhadap Manusia dan Lingkungan

Dampak Sampah terhadap Manusia dan Lingkungan


oleh: DionThohiron

Pengarang : thesis.binus.ac.id

Summary rating: 5 stars (1 Tinjauan) Kunjungan : 64 kata:600

Keberadaan sampah apabila tidak ditangani dengan benar dapat menimbulkan : a. Dampak terhadap Kesehatan

Lokasi dan pengelolaan sampah yang kurang memadai (pembuangan sampah yang tidak terkontrol) merupakan tempat yang cocok bagi beberapa organisme dan menarik bagi berbagai binatang seperti lalat dan anjing yang dapat menjangkitkan penyakit. Potensi bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan adalah sebagai berikut: Penyakit diare, kolera, tifus menyebar dengan cepat karena virus yang berasal dari sampah dengan pengelolaan tidak tepat dapat bercampur air minum. Penyakit demam berdarah (haemorhagic fever) dapat juga meningkat dengan cepat di daerah yang pengelolaan sampahnya kurang memadai. Penyakit jamur dapat juga menyebar (misalnya jamur kulit). Penyakit yang dapat menyebar melalui rantai makanan. Salah satu contohnya adalah suatu penyakit yang dijangkitkan oleh cacing pita (taenia). Cacing ini sebelumnya masuk ke dalam pencernakan binatang ternak melalui makanannya yang berupa sisa makanan/sampah. Sampah beracun: Telah dilaporkan bahwa di Jepang kira-kira 40.000 orang meninggal akibat mengkonsumsi ikan yang telah terkontaminasi oleh raksa (Hg). Raksa ini berasal dari sampah yang dibuang ke laut oleh pabrik yang memproduksi baterai dan akumulator.

b. Dampak terhadap Lingkungan Cairan rembesan sampah yang masuk ke dalam drainase atau sungai akan mencemari air. Berbagai organisme termasuk ikan dapat mati sehingga beberapa spesies akan lenyap, hal ini mengakibatkan berubahnya ekosistem perairan biologis. Penguraian sampah yang dibuang ke dalam air akan menghasilkan asam organik dan gas-cair organik, seperti metana. Selain berbau kurang sedap, gas ini dalam konsentrasi tinggi dapat meledak.

c. Dampak terhadap Keadaan Sosial dan Ekonomi Pengelolaan sampah yang kurang baik akan membentuk lingkungan yang kurang menyenangkan bagi masyarakat: bau yang tidak sedap dan pemandangan yang buruk karena sampah bertebaran dimana-mana. Memberikan dampak negatif terhadap kepariwisataan. Pengelolaan sampah yang tidak memadai menyebabkan rendahnya tingkat kesehatan masyarakat. Hal penting di sini adalah meningkatnya pembiayaan secara langsung (untuk mengobati orang sakit) dan pembiayaan secara tidak langsung (tidak masuk kerja, rendahnya produktivitas).

Pembuangan sampah padat ke badan air dapat menyebabkan banjir dan akan memberikan dampak bagi fasilitas pelayanan umum seperti jalan, jembatan, drainase, dan lain-lain. Infrastruktur lain dapat juga dipengaruhi oleh pengelolaan sampah yang tidak memadai, seperti tingginya biaya yang diperlukan untuk pengolahan air. Jika sarana penampungan sampah kurang atau tidak efisien, orang akan cenderung membuang sampahnya di jalan. Hal ini mengakibatkan jalan perlu lebih sering dibersihkan dan diperbaiki

Diterbitkan di: 23 Maret, 2012 Mohon dinilai :12345 Menulis sendiri tulisanmu Komentar Kutipan:

Dampak Sampah

Buat kutipan untuk Ringkasan ini Related Videos


o

Phinisi - Cacoon

Cacoon: Goes to Indo

Sampah ( Part 02 ):

KMPLHK RANITA UIN Ja

Bekerja dengan Alam

Gunakan konten kamiTerjemahkanKirimLinkCetakShare Orang yang membaca Ringkasan ini juga membaca:

Setiap Wanita Cantik Kode Da Vinci At Tarbiyah Adz Dzatiyah Ma Alim Wa Taujih... Harry Potter dan Batu Bertuah Life is Beautiful, Sebuah Jendela untuk Me... Pride and Prejudice Bahkan Malaikat pun Bertanya

Ringkasan lain oleh DionThohiron


Asal mula nama indonesia. Bisnis BAGI PELAJAR Dapatkan Uang Dari Laptopmu Gerakan Ekonomi melalui Pendirian Bank Sya... Yang Pertama Di Internet Tips menjadi bijaksana

Paling populer

New on Shvoong!

Resensi Situs Terbaik


www.detik.com www.kaskus.us www.vivanews.com www.tokobagus.com www.okezone.com www.indowebster.com www.games.co.id Other

Berikut

5 Teratas

Sosial Islam Biologi Sains Cara

o o o o o o o

Shvoong pakah Shvoong itu Peta situs Blog Hubungi Kami Pertanyaan yang sering diajukan Writing

o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o

Top Writers Top Earners Persetujuan pemakai Gunakan konten kami Write & earn Business info Link ke kami Pengiklan Undang teman Profil Perusahaan

selanjutnya Kutipan Laporan Pembuat ringkasan Summarizer Button Today

Sumber: http://id.shvoong.com/exact-sciences/earth-sciences/2275574-dampak-sampahterhadap-manusia-dan/#ixzz1reHGiAqe

Anda mungkin juga menyukai