com/20
15/02/a.html
Dari http://teresiamaharani.blogspot.com/2013/10/daur-ulang-sampah-organik-dan-
anorganik_2894.htm
Sementara itu, masih banyak warga kota yang membuang sampah di sembarang
tempat, misalnya sungai, saluran drainase atau rawa-rawa. Akibatnya sampah akan
menyumbat saluran sehingga menyebabkan banjir. Di sisi kesehatan tumpukan
sampah tersebut akan menjadi salah satu sumber penularan penyakit seperti
disentri, kolera, pes, dsbnya.
Selain itu ternyata tidak sedikit warga kota yang menanggani sampah dengan cara
dibakar. Cara-cara seperti justru dapat menimbulkan masalah serius. Karena
sampah yang dibakar akan menghasilkan zat atau gas polutan yang tidak hanya
berbahaya bagi lingkungan tetapi juga berbahaya langsung terhadap manusia.
Polutan yang dihasilkan akibat pembakaran sampah dapat menyebabkan gangguan
kesehatan, pemicu kanker (karsiogenik) bahkan kematian.
Berikut ini adalah langkah-langkah yang bisa anda lakukan untuk menghadapi
sampah
Reduce
Reduce adalah sebuah tindakan pelestarian lingkungan dengan mengurangi
pemakaian barang-barang yang kurang perlu, salah satu contoh kita seharusnya
dapat mengurangi pemakaian styrofoam untuk membungkus makanan, kita dapat
menggunakan tempat-tempat makanan yang berasal dari kertas atau plastik
sehingga mudah untuk di daur ulang lagi, sedikit informasi bahwa styrofoam itu
adalah bahan yang tidak bisa di daur ulang
Reuse
Reuse ini adalah sebuah cara pelestarian lingkungan dengan menggunakan kembali
sebuah barang, contohnya kita dapat memberikan pakaian kita yang sudah tidak
terpakai lagi oleh kita namun masih layak dipakai kepada kepada panti asuhan
apabila pakaian tersebut sudah tidak layak dipergunakan lagi, maka anda dapat
menjadikannya sebagai lap.
Recycle
Yang satu ini tentunya tidak asing lagi bagi anda. Recycle itu merupakan sebuah
cara pelestarian lingkungan dengan cara mendaur ulang kembali sebuah barang,
contohnya kita dapat mendaur ulang sampah-sampah organik yang ada di rumah
kita menjadi kompos, dll.
Replant
Replant adalah sebuah cara pelestarian lingkungan dengan cara menanam kembali
tanaman hijau di daerah yang hampir sudah tidak ada tanaman hijau lagi ataupun
kita dapat mengadakan replant ini di daerah hutan yang sudah hampir rusak.
Dari https://idid.facebook.com/RemajaPeduliLingkungan/posts/207694545997004
Tanpa melalui daur ulang, limbah organik dapat dimanfaatkan secara langsung,
misalnya sampah rumah tangga berupa sayuran, daun-daun bekas dapat dijadikan
makanan ternak. Melalui daur ulang, limbah organik dapat juga dimanfaatkan.
Contohnya adalah pembuatan pupuk kompos, pembuatan biogas, dan pembuatan
kertas daur ulang. Berikut adalah uraian singkat tentang ketiga proses tersebut.
Pembuatan Pupuk Kompos (Pengomposan atau Composting)
Pupuk kompos dibuat dari limbah organik dengan prinsip penguraian bahan-bahan
organik menjadi bahan anorganik oleh mikroorganisme melalui fermentasi.
Bahannya berupa dedaunan atau sampah rumah tangga yang lain, serta kotoran
ternak (sapi, kambing, ayam). Mikroorganisme yang berperan dalam pembuatan
kompos dikenal sebagai effective microorganism (EM). EM terdiri atas
mikroorganisme aerob dan anaerob. Kedua kelompok jasad renik tersebut bekerja
sama menguraikan sampah-sampah organik. Hasil fermentasinya
dapat menciptakan kondisi yang mendukung kehadiran jamur pemangsa nematoda
(cacing parasit pada akar tanaman)
Kompos digunakan dalam sistem pertanian, bersifat ramah lingkungan, dan hasil
panen dari tanaman pertanian yang menggunakannya memiliki harga jual yang lebih
mahal. Dengan memanfaatkan pupuk organik, di samping menanggulangi limbah,
berarti juga menerapkan gaya hidup sehat.
Berikut ini proses pengolahan sampah menjadi kompos
Kesimpulan
Sampah organik merupakan sampah yang berasal dari bahan hayati dan dapat
diuraikan, sedangkan sampah anorganik adalah sampah yang berasal dari bahan
non-hayati dan tidak dapat diuraikan.
Kita harus mengolah sampah karena sampah yang dibiarkan menumpuk dapat
berefek buruk bagi lingkungan.
Daur ulang sampah organik dapat dilakukan dengan pengomposan, pembuatan
biogas, dan daur ulang sampah kertas. Sedangkan daur ulang sampah anorganik
dengan cara limbah tersebut terlebih dahulu diolah melalui sanitary landfill,
incineration atau pembakaran, dan pulverisation atau penghancuran.
Ada banyak keuntungan yang didapat jika kita mendaur ulang sampah. Keuntungan
itu dapat dilihat dari aspek lingkungan dan aspek ekonomi.
Saran
Bagi pembaca agar lebih menjaga lingkungan.
Sebagai penerus bangsa, seorang pelajar sebaiknya mampu memanfaatkan
sampah organik dan anorganik untuk menghasilkan barang ekonomis.
Perlunya kerjasama dari para siswa untuk mencanangkan pengolahan sampah.
Harus ditumbuhkan kesadaran dari dalam diri pembaca untuk tidak merusak
lingkungan dengan sampah.
Peraturan yang tegas dari pemerintah juga sangat diharapkan karena jika tidak
maka para perusak lingkungan akan terus merusak sumber daya.
Dari
http://teresiamaharani.blogspot.com/2013/10/daur-ulang-sampah-organik-
dan-anorganik_2894.html
http://hamsahpk4.blogspot.com/2013/10/makalah-pengolahan-
sampah-organik.html
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sampah dapat berada pada setiap fase materi: padat, cair, atau gas. Ketika
dilepaskan dalam dua fase yang disebutkan terakhir, terutama gas, sampah dapat
dikatakan sebagai emisi. Emisi biasa dikaitkan dengan polusi.
Daur ulang sampah menciptakan lebih banyak pekerjaan, perton sampah
dibandingkan dengan kegiatan lain dan menghasilkan suatu aliran material yang
dapat mensuplai industry. Salah satu contoh sukses adalah Zabbaleen di Kairo,
yang telah berhasil membuat suatu system pengumpulan daur ulang sampah yang
mampu mengubah/memanfaatkan 85% sampah yang terkumpul dan
mempekerjakan 40.000 orang.
Melalui proses dekomposisi terjadi proses daur ulang unsure hara secara
alamiah. Hara yang terkandung dalam bahan atau benda-benda organik yang telah
mati, dengan bantuan mikroba (jasad renik), seperti bakteri dan jamur, akan
terurai menjadi hara yang lebih sederhana dengan bantuan manusia maka produk
akhirnya adalah kompos. Namun demikian, perkembangan tekhnologi industry
telah menciptakan ketergantungan pertanian terhadap pupuk kimia buatan pabrik
sehingga membuat orang melupakan kompos. Padahal kompos memiliki keunggulan
–keunggulan lain yang tidak dapat digantikan oleh pupuk kimiawi, yaitu kompos
mampu :Mengurangi kepekatan dan kepadatan tanah sehingga memudahkan
perkembangan akar dan kemampuannya dalam penyerapan hara. Meningkatkan
kemampuan tanah dalam mengikat air sehingga tanah dapat menyimpan air lebih
ama dan mencegah terjadinya kekeringan pada tanah. Menahan erosi tanah
sehingga mengurangi pencucian hara.Menciptakan kondisi yang sesuai untuk
pertumbuhan jasad penghuni tanah seperti cacing dan mikroba tanah yang sangat
berguna bagi kesuburan tanah.
3.2 Saran
3.2.1 Pembaca harus dapat mengerti dan lebih mengembangkan masalah
pengolahan sampah melalui tekhnologi – tekhnologi terbaru, agar kita sama – sama
dapat mengendalikan tumpukan sampah yang telah menggunung.
3.2.2 Warga sebaiknya mengetahui cara mengendalikan sampah yang paling
sederhana dengan menumbuhkan kesadaran dari dalam diri untuk tidak merusak
lingkungan dengan sampah. Selain itu, masyarakat memiliki konterol sosial budaya
menghargai lingkungan.
3.2.3 Pemerintah harus lebih tegas dalam mengeluarkan peraturan perundang-
undangan yang berkaitan dengan perusak lingkungan. Agar kerusakan sumber daya
dapat dicegah.