Anda di halaman 1dari 5

IMPLEMENTASI METODE PENGOLAHAN

SAMPAH DI MASYARAKAT

Disusun oleh:
Kelompok 11

Amirullah Adi Sasono I2401211073


Vidi Vebriani I2401211074
Ghina Mutiahanum I2401211075
Salsabila Dianti I2401211076
Putri Larasati I2401211077
Mila Meilasari I2401211078

Dosen Pengampu:

Prof. Dr. Ir. Ali Khomsan M.S.

DEPARTEMEN ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN


FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2022
PENDAHULUAN
Sampah merupakan permasalahan yang cukup krusial pada masa ini.
Meningkatnya pertumbuhan penduduk merupakan salah satu penyebab dari
meningkatnya jumlah sampah yang ada pada lingkungan masyarakat, terutama di
Indonesia. Menurut data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
(KLHK) pada Februari 2019, merilis bahwa saat ini Indonesia menghasilkan
sedikitnya 64 juta ton timbunan sampah setiap tahunnya. Berdasarkan data tersebut,
sekitar 60 persen sampah diangkut dan ditimbun ke TPA, 10 persen sampah didaur
ulang, sedangkan 30 persen lainnya tidak dikelola dan mencemari lingkungan.
Saat ini, ditemukan masih banyak sampah yang belum dikelola dengan baik
sehingga menyebabkan pencemaran lingkungan. Menurut Undang-Undang nomor
18 tahun 2008 tentang pengelolaan sampah, menegaskan bahwa pengelolaan
sampah bertujuan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dan kualitas
lingkungan serta menjadikan sampah sebagai sumber daya. Oleh karena itu, sudah
seharusnya masyarakat memiliki kesadaran untuk mengelola sampah dengan baik.
Banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengelola sampah secara praktis dan
efisien.

Pengelolaan sampah yang tidak baik dapat menimbulkan kerugian, baik


secara langsung maupun tidak langsung (Wardi 2011). Kerugian secara langsung
merupakan akibat yang ditimbulkan secara langsung seperti sampah yang
mengandung bahan korosif bagi tubuh, sampah yang menimbulkan gatal, hingga
sampah yang mengandung kuman patogen sehingga menimbulkan penyakit.
Sedangkan kerugian yang ditimbulkan oleh sampah secara tidak langsung
diakibatkan oleh proses pembusukan, pembuangan sampah, dan pembakaran.
Proses dekomposisi tersebut dapat menghasilkan mikroba patogen, logam berat,
dan zat yang berbahaya tergantung dari kualitas sampah yang diuraikan. Ada pula
penyakit yang berkembang biak di dalam sampah yang sedang tertimbun, seperti
lalat dan tikus.

Selain menimbulkan berbagai penyakit dan berpengaruh langsung dengan


manusia, sampah juga dapat menyebabkan bencana yang merugikan seperti banjir
akibat tumpukan sampah yang menghalangi saluran air, pencemaran air dan tanah
akibat zat kimia berbahaya yang terkandung dalam sampah, membuat tumbuhan
disekitar terkontaminasi, menyebabkan global warming dan climate change. Oleh
karena itu penting untuk kita menjaga kebersihan dan mengelola sampah dengan
baik.
ISI
a. Metode Pengolahan Sampah
Dalam pengolahan sampah terdapat beberapa teknologi yang dapat
dilakukan, diantaranya:
1. Teknologi incinerator atau pembakaran
Teknologi ini ialah pemusnahan sampah dengan membakar dalam tungku
pembakaran. Menggunakan alat incinerator yang dapat mengurangi volume
sampah 70%, hanya untuk sampah padat yang dapat dibakar. Teknologi
pembakaran akan menghasilkan logam bekas atau uap yang dapat
difungsikan kembali sebagai pembangkit listrik.
2. Teknologi recycling (daur ulang)
Teknologi ini pada prinsipnya mengubah sampah yang dapat didaur ulang
menjadi barang baru yang bermanfaat.
3. Teknologi composting (pengomposan)
Teknologi pengomposan dilakukan dengan cara memusnahkan sampah
dengan menggunakan proses dekomposisi zat organik oleh mikroorganisme
pembusuk yang pada akhirnya menghasilkan bahan pupuk/kompos.
4. Sanitasi Dalam Tanah (Sanitary landfill)
Merupakan cara pemusnahan sampah dengan cara menimbun dan
dipadatkan, kemudian ditutup dengan tanah sebagai lapisan penutup. Hal ini
dilakukan terus menerus secara berlapis-lapis.
5. Penumpukan (dumping)
Merupakan metode paling sederhana sering dimanfaatkan untuk menutup
lekukan tanah, rawa, jurang. Sampah hanya dibuang dan ditumpuk tanpa
penutupan. Ada dua macam, yaitu open dumping (penumpukan terbuka) dan
sea dumping (penumpukan di laut).
b. Contoh Bentuk Implementasi Metode Pengolahan Sampah
Pembahasan contoh bentuk implementasi ini akan berfokus pada studi kasus
di negara Denmark. Denmark memiliki julukan sebagai ‘negara terbersih di dunia”,
hal tersebut dikarenakan denmark memiliki skor indeks kinerja lingkungan (EPI)
mencapai 82,5% (World Population Review 2022).
Denmark memanfaatkan berbagai bentuk metode pengolahan sampah, pada
awalnya denmark menggunakan metode incenerator. Namun, metode ini
menimbulkan beberapa kerugian seperti pencemaran udara dan efek rumah kaca
yang dirasakan dapat memperburuk kondisi lingkungan. Pada akhirnya
pemerintahan denmark pun sepakat untuk mengevaluasi kebijakan dan metode
yang digunakan, metode yang digunakan hingga saat ini berfokus pada teknologi
recycling terpusat di kota-kota Denmark.
Recycling yang digunakan di Denmark dimulai dengan penduduk yang
diwajibkan untuk memisah sampah sesuai golongannya, dan nantinya akan diolah
menjadi biogas, kompos, serta kertas dan plastik daur ulang. Kebijakan ini juga
didukung dengan pemberian pajak pembakaran yang membantu menciptakan
insentif dalam mengurangi jumlah sampah yang dibuang ke TPA.
Studi kasus tersebut menunjukkan, untuk mencapai kota dan negara yang
bersih masyarakat dan pemerintah perlu untuk aktif berperan mendukung
keberlangsungan program pengolahan sampah. Sehingga dapat dicapai hasil
signifikan dalam menjaga kualitas lingkungan.
c. Pengaruh Implementasi Pengolahan Sampah
Ada beberapa pengaruh yang sangat menguntungkan bagi manusia ketika
menyadari pentingnya pengolahan sampah dengan baik. Kelima pengaruh
pengolahan sampah tersebut antara lain:
● Menghasilkan Energi Baru dan Mengurangi Polusi
Pengolahan sampah menjadi sebuah energi baru dapat menghemat
energi yang dibutuhkan oleh manusia. Energi yang dimaksud tentunya
sangat beragam mulai dari bahan bakar, pupuk kompos, dan masih banyak
lagi. Pemakaian sumber daya alam yang berlebihan dapat mengakibatkan
tingkat polusi semakin tinggi dan menyebabkan pemanasan global.
Pengolahan sampah merupakan jalan yang terbaik untuk mengurangi polusi
yang ada, sehingga bumi tetap aman dan terjauh dari global warming.
● Menghemat SDA
Manfaat pengolahan sampah dengan baik dapat pula menghemat
sumber daya alam yang ada. Dengan pengolahan sampah, dapat dihasilkan
suatu bahan sumber daya baru tanpa perlu menggunakan sumber daya yang
ada di alam.
● Ekonomis
Dengan modal kreativitas dan ketekunan, sampah akan menjadi
berharga. Sehingga selain menghasilkan barang yang menarik tetapi juga
pengeluaran biaya yang lebih sedikit. Hal inilah yang akan dirasakan ketika
dapat memanfaatkan sampah sebagai bahan untuk menghasilkan barang
dengan nilai jual tinggi.
PENUTUP
Kesimpulan
Permasalahan sampah selalu menjadi hal krusial dalam kehidupan bermasyarakat.
Dalam mengatasi permasalahan tersebut, masyarakat dapat melakukan pengolahan
sampah. Kini sudah semakin banyak metode atau teknologi untuk mengolah
sampah. Jika masyarakat aktif berpatisipasi dalam pengolahan sampah, tentu
pengaruh positif yang dirasakan akan besar dan dampak negatif dari permasalahan
sampah dapat teratasi.

DAFTAR PUSTAKA

Wardi N. 2011. Pengelolaan sampah berbasis sosial budaya: Upaya mengatasi


masalah lingkungan di bali. BUMI LESTARI J. Environ. 11(1).

Webmaster. 2020. 5 Manfaat Pengolahan Sampah yang Baik. Dinas


Lingkungan Hidup Kota Semarang. https://dlh.semarangkota.go.id/

CNN. 2022. 10 Negara terbersih di dunia tahun 2022. [Internet]. [Diakses 2022
Nov 3]. Tersedia pada: https://www.cnnindonesia.com/gaya-
hidup/20220321114241-269-774119/10-negara-terbersih-di-dunia-
tahun-2022

Birgitte K. 2013. Municipal Waste Management in Denmark. Europian


Environtment Agency

Joan M. 2014. The story of) Denmark’s transition from incineration to Zero Waste.
[Internet]. [Diakses 2022 Nov 3]. Tersedia pada:
https://zerowasteeurope.eu/2014/01/the-story-of-denmarks-transition-from-
incineration-to-zero-waste/

Anda mungkin juga menyukai