Disusun Oleh :
1. Yogy Akbar Renaldy (22-2018-024)
2. Muhammad Maulana Iqbal W (22-2018-048)
3. Dendi Subagja (22-2018-075)
4. Andi Marwan
Dosen :
Eka Wardani
Penjelasan
Contohnya di Jawa Barat saja, Data terkini dari Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional
(SIPSN) menunjukkan bahwa Jawa Barat berada di urutan kedua dalam jumlah timbulan
sampah di Indonesia, dengan total sebanyak 4,05 juta ton pada tahun 2022. Peningkatan ini
disebabkan oleh bertambahnya jumlah sampah yang diproduksi setiap harinya, dan Kota
Bandung memproduksi sampah terbanyak di Jawa Barat.
Meski penanganan sampah di Jawa Barat belum mencapai tingkat optimal, Pemerintah Daerah
Jawa Barat tidak tinggal diam. Salah satu inisiatif penting yang telah dilakukan adalah melalui
optimalisasi Bank Sampah. Tujuannya bukan hanya untuk mengelola sampah yang ada, tetapi
juga untuk mengubah paradigma masyarakat terhadap sampah menjadi sesuatu yang bernilai
ekonomis. Data SIPSN pada tahun 2022 mencatat ada sebanyak 16 Bank Sampah Induk yang
membawahi 1.389 Bank Sampah Unit tersebar di seluruh Jawa Barat. Inisiatif ini membantu
pemerintah dalam menangani permasalahan sampah di Jawa Barat.
Namun, kita semua harus sadar bahwa proses penguraian sampah membutuhkan waktu yang
sangat lama. Oleh karena itu, kerja sama antara pemerintah dan masyarakat sangat dibutuhkan.
Masyarakat harus memiliki kesadaran untuk mengurangi produksi sampah dan melakukan
pemilahan sampah secara benar. Dengan kerja sama yang baik antara pemerintah dan
masyarakat, diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat, serta
mengurangi jumlah timbulan sampah di Jawa Barat.
Ayo, berkontribusi dalam upaya pencegahan pencemaran lingkungan dengan dimulai dari diri
sendiri. Langkah sederhana yang kamu lakukan seperti mengurangi sampah, memisahkan
sampah, dan mendaur ulang sampah sendiri dapat memberikan dampak yang luar biasa dalam
menjaga kebersihan dan keberlanjutan lingkungan kita.
Kemajuan Teknologi
Kemajuan teknologi juga mempunyai peran dalam menentukan jumlah dan jenis
sampah. Masyarakat kota yang sudah mengenal teknologi tinggi cenderung membuang
sampah lebih banyak daripada penduduk desa yang baru mengenal teknologi sederhana.
Jumlah sampah yang dibuang oleh penduduk kota juga lebih beragam, tidak hanya
sampah organik, melainkan juga sampah anorganik yang sukar terurai seperti plastik
bungkus makanan, dan bekas perabot elektronik.
Sedangkan penduduk desa cenderung membuang sampah dalam jumlah sedikit dan
sebagian besar merupakan sampah organik yang mudah terurai. Kemajuan teknologi di
bidang industri juga memengaruhi jumlah dan jenis sampah yang ada. Seperti
pemakaian bahan baku, cara pengemasan, dan produk industri yang semakin beragam.
Tingkat Pendidikan
Letak Geografi
Disadur dari buku Analisis Sampah Domestik (2021) oleh Ricky Febriyanto dan kawan-
kawan, letak geografi memengaruhi tumbuhan dan kebiasaan masyarakat, di dataran
tinggi umumnya banyak sayur-sayuran, buah-buahan, dan jenis tanaman lain yang
akhirnya akan memengaruhi jenis dan jumlah sampah.
Faktor Waktu
Bergantung pada faktor harian, mingguan, bulanan, atau tahunan. Jumlah sampah per
hari bervariasi menurut waktu. Contohnya, jumlah sampah pada siang hari lebih banyak
dibandingkan jumlah di pagi hari, sedangkan sampah di daerah pedesaan tidak begitu
bergantung pada faktor waktu.
Dampak Negattif dan Positif Dari Sampah
Dampak Positif Dari Sampah