Anda di halaman 1dari 9

TUGAS KULIAH

SIA-471 ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN

Materi Pembahasan : Permasalahan Sampah di Jawa Barat

Disusun Oleh :
1. Yogy Akbar Renaldy (22-2018-024)
2. Muhammad Maulana Iqbal W (22-2018-048)
3. Dendi Subagja (22-2018-075)
4. Andi Marwan
Dosen :
Eka Wardani

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL
BANDUNG
2023
Permasalahan Sampah Yang Menumpuk Di Bandung Jawa Barat

Penjelasan

Contohnya di Jawa Barat saja, Data terkini dari Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional
(SIPSN) menunjukkan bahwa Jawa Barat berada di urutan kedua dalam jumlah timbulan
sampah di Indonesia, dengan total sebanyak 4,05 juta ton pada tahun 2022. Peningkatan ini
disebabkan oleh bertambahnya jumlah sampah yang diproduksi setiap harinya, dan Kota
Bandung memproduksi sampah terbanyak di Jawa Barat.
Meski penanganan sampah di Jawa Barat belum mencapai tingkat optimal, Pemerintah Daerah
Jawa Barat tidak tinggal diam. Salah satu inisiatif penting yang telah dilakukan adalah melalui
optimalisasi Bank Sampah. Tujuannya bukan hanya untuk mengelola sampah yang ada, tetapi
juga untuk mengubah paradigma masyarakat terhadap sampah menjadi sesuatu yang bernilai
ekonomis. Data SIPSN pada tahun 2022 mencatat ada sebanyak 16 Bank Sampah Induk yang
membawahi 1.389 Bank Sampah Unit tersebar di seluruh Jawa Barat. Inisiatif ini membantu
pemerintah dalam menangani permasalahan sampah di Jawa Barat.
Namun, kita semua harus sadar bahwa proses penguraian sampah membutuhkan waktu yang
sangat lama. Oleh karena itu, kerja sama antara pemerintah dan masyarakat sangat dibutuhkan.
Masyarakat harus memiliki kesadaran untuk mengurangi produksi sampah dan melakukan
pemilahan sampah secara benar. Dengan kerja sama yang baik antara pemerintah dan
masyarakat, diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat, serta
mengurangi jumlah timbulan sampah di Jawa Barat.
Ayo, berkontribusi dalam upaya pencegahan pencemaran lingkungan dengan dimulai dari diri
sendiri. Langkah sederhana yang kamu lakukan seperti mengurangi sampah, memisahkan
sampah, dan mendaur ulang sampah sendiri dapat memberikan dampak yang luar biasa dalam
menjaga kebersihan dan keberlanjutan lingkungan kita.

Penyebab Terjadinya Tumpukan Sampah Di Bandung

Penumpukan sampah terjadi di sejumlah titik pembuangan Kota Bandung pascakebakaran


lahan Tempat Pembuangan Akhir atau TPA Sarimukti di Kabupaten Bandung Barat. Sampah
yang tidak terangkut dari masyarakat mencapai 8.000 ton dan penumpukan ini dikhawatirkan
terus bertambah.
Pelaksana Harian Wali Kota Bandung Ema Sumarna, Senin (28/8/2023), memaparkan, sampah
di Kota Bandung yang belum terangkut pascakebakaran TPA Sarimukti mencapai 8.000 ton.
Kondisi ini tidak bisa dibiarkan karena penumpukan berpotensi terus terjadi jika tidak ada
alternatif pembuangan.
Kebakaran yang terjadi sejak Sabtu (19/8/2023) ini berdampak pada penutupan TPA Sarimukti
sejak Selasa (22/8). Akibatnya, ribuan ton sampah di Kota Bandung dan daerah sekitarnya
kesulitan membuang sampah. Produksi sampah Kota Bandung saja, ujar Ema, mencapai 1.300
ton dalam sehari.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jabar, kebakaran di TPA
Sarimukti mencapai 16,5 hektar. Kebakaran tidak hanya berdampak pada gangguan distribusi
pembuangan sampah, kondisi ini juga berdampak pada masyarakat di sekitarnya.
Sebanyak enam desa dan kelurahan di Kabupaten Bandung Barat dan dua wilayah lainnya di
Kabupaten Cianjur terdampak kebakaran. Kehidupan masyarakat di sebagian wilayah ini,
terutama yang berada di dekat TPA terganggu oleh asap pekat yang berbahaya bagi kesehatan.
Untuk menghentikan kebakaran Badan Nasional Penanggulangan Bencana telah melakukan
pemadaman dengan menerjunkan bom air (water bombing) dengan menggunakan helikopter.
BPBD Jabar mencatat, sebanyak 112.000 liter air telah disiramkan dalam tiga hari terakhir.
Gubernur Jabar Ridwan Kamil menyatakan, kondisi darurat ini masih berlaku hingga api
berhasil dipadamkan. Dia juga mengimbau daerah-daerah yang menggunakan TPA Sarimukti
sebagai pembuangan akhir, yakni Kota Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung, dan
Bandung Barat, untuk mengurangi ritase pembuangannya.
”Kami mengimbau daerah untuk mengurangi ritase hingga setengahnya. Caranya dengan
memberikan edukasi kepada masyarakat untuk mengolah sampah dan mengurangi dari
sumbernya,” papar Emil.

Faktor yang Mempengaruhi Jenis dan Jumlah Sampah

Manusia memiliki berbagai aktivitas untuk memenuhi kesejahteraan hidupnya dengan


memproduksi bahan makanan, minuman, barang, dan lainnya dari sumber daya alam yang
tersedia. Aktivitas tersebut kemudian menghasilkan barang-barang yang akan dikonsumsi.
Namun, di sisi lain aktivitas tersebut juga menghasilkan bahan buangan yang tidak berguna.
Jumlah penduduk menjadi salah satu faktor bertambahnya jumlah dan banyaknya jenis sampah
yang terjadi. Dilansir dari buku Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah (2021) oleh
Riska Wani Eka Putri Perangin-Angin dan kawan-kawan menyebutkan jumlah penduduk
bergantung pada aktivitas dan kepadatan penduduk.
Semakin padat penduduk, semakin menumpuk sampah yang dihasilkan karena tempat atau
ruang untuk menampung sampah kurang.
Selain itu beberapa faktor yang memengaruhi jenis dan jumlah sampah lainnya, adalah:
 Sosial Ekonomi
Keadaan sosial ekonomi masyarakat memengaruhi jumlah dan jenis sampah yang
dibuang. Masyarakat dengan tingkat sosial ekonomi yang tinggi cenderung bergaya
hidup konsumtif, sehingga semakin banyak jumlah sampah yang dihasilkan.
Jenis sampahnya pun semakin banyak yang bersifat sulit atau bahkan tidak dapat
membusuk. Perubahan jenis sampah tergantung pada bahan yang tersedia, peraturan
yang berlaku, serta kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pengelolaan sampah
yang baik.
Kenaikan tingkat sosial ekonomi masyarakat yang diiringi dengan peningkatan
kesejahteraan juga akan meningkatkan kegiatan pembangunan gedung gedung baru,
meningkatnya jumlah transportasi umum maupun transportasi pribadi, produk
pertanian, industri dan lain-lain juga akan bertambah yang mengakibatkan
bertambahnya jumlah dan jenis sampah.

 Kemajuan Teknologi

Kemajuan teknologi juga mempunyai peran dalam menentukan jumlah dan jenis
sampah. Masyarakat kota yang sudah mengenal teknologi tinggi cenderung membuang
sampah lebih banyak daripada penduduk desa yang baru mengenal teknologi sederhana.
Jumlah sampah yang dibuang oleh penduduk kota juga lebih beragam, tidak hanya
sampah organik, melainkan juga sampah anorganik yang sukar terurai seperti plastik
bungkus makanan, dan bekas perabot elektronik.
Sedangkan penduduk desa cenderung membuang sampah dalam jumlah sedikit dan
sebagian besar merupakan sampah organik yang mudah terurai. Kemajuan teknologi di
bidang industri juga memengaruhi jumlah dan jenis sampah yang ada. Seperti
pemakaian bahan baku, cara pengemasan, dan produk industri yang semakin beragam.

 Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan mempunyai peran dalam meningkatkan mutu lingkungan. Melalui


pendidikan, masyarakat diajak berpikir kritis dan rasional mengenai kondisi
lingkungannya.
Pendidikan juga dapat menjadi jembatan dalam upaya peningkatan kesadaran dan
memberikan informasi kepada masyarakat mengenai bahaya sampah bagi lingkungan
serta cara pengelolaan sampah baik.
Semakin tinggi tingkat pendidikan masyarakat, selayaknya semakin tinggi tingkat
kesadaran dan kemampuan masyarakat dalam mengelola sampah.

 Letak Geografi

Disadur dari buku Analisis Sampah Domestik (2021) oleh Ricky Febriyanto dan kawan-
kawan, letak geografi memengaruhi tumbuhan dan kebiasaan masyarakat, di dataran
tinggi umumnya banyak sayur-sayuran, buah-buahan, dan jenis tanaman lain yang
akhirnya akan memengaruhi jenis dan jumlah sampah.

 Faktor Waktu

Bergantung pada faktor harian, mingguan, bulanan, atau tahunan. Jumlah sampah per
hari bervariasi menurut waktu. Contohnya, jumlah sampah pada siang hari lebih banyak
dibandingkan jumlah di pagi hari, sedangkan sampah di daerah pedesaan tidak begitu
bergantung pada faktor waktu.
Dampak Negattif dan Positif Dari Sampah
Dampak Positif Dari Sampah

Cara Penanggulangan Sampah


1. Memisahkan Sampah Sesuai Jenisnya
Cara pertama yang dapat kamu lakukan untuk pengelolaan sampah, dapat
dimulai dengan memisahkan sampah menjadi 2 bagian, yakni organik dan
anorganik. Kamu bisa mulai menyediakan 2 buah tempat sampah di rumah dan
beri tanda untuk mempermudahnya. Cara seperti ini akan mempermudah kamu
dalam memisahkan sampah rumah tangga yang dihasilkan setiap harinya.
2. Melakukan Zero Waste
Konsep zero waste yang mulai sering disuarakan agar manusia mulai peduli
dengan alam dapat diwujudkan dengan menggunakan barang-barang yang tidak
habis pakai. Salah satunya seperti mengganti plastik dengan tas belanja kain,
mengganti styrofoam dengan kotak bekal, dan memakai botol untuk mengurangi
pemakaian air minum dalam kemasan.
Pada intinya kamu bisa mulai mengurangi pemakaian plastik dengan benda-
benda yang dapat digunakan secara berulang. Walaupun cukup merepotkan
namun, perubahan yang kamu lakukan dapat memberikan dampak yang berarti
bagi bumi dan alam.
3. Membuat Pupuk Dari Sampah Organik
Pengelolaan sampah selanjutnya juga dapat dilakukan pada sampah organik.
Kamu tentunya sudah tidak asing dengan teknik daur ulang, bukan? Daripada
membiarkan sampah organik berbau busuk karena karena bakteri pengurai ada
baiknya kamu melakukan daur ulang dengan menjadikannya sebagai pupuk
kompos pada tanaman.
Namun, jika aroma selama proses pembuatan pupuk kompos cukup
mengganggu, kamu bisa menyumbangkan sampah organic pada penjual
tanaman atau orang yang memiliki kesukaan berkebun. Sehingga, kamu tetap
ikut berkontribusi dalam pengelolaan sampah.
4. Membersihkan Tempat Sampah Setiap Hari
Tempat sampah di dalam rumah sangat penting untuk dijaga kebersihannya.
Oleh sebab itu, kamu perlu menjaganya dengan selalu membuang sampah setiap
hari dan memastikan tempatnya bersih agar tidak menimbulkan aroma tidak
sedap di dalam ruangan.
Kamu bisa mengalasi tempat sampah dengan plastik yang ramah lingkungan
sehingga kebersihannya tetap terjaga setiap saat.
5. Melakukan Daur Ulang Pada Sampah Anorganik
Sama seperti konsep 3R (reuse, reduce, dan recycle) kamu dapat membantu
pengelolaan sampah dengan memilih barang-barang yang masih dapat
digunakan kembali. Misalnya botol kaca yang dapat dibersihkan dan digunakan
kembali untuk menyimpan barang atau menjadikannya sebagai hiasan rumah.
Sebelum melakukan daur ulang, pastikan juga kemasan seperti kaca, botol,
kertas, atau kardus memiliki logo daur ulang agar lebih aman untuk digunakan
kembali dengan fungsi berbeda tanpa takut timbulnya reaksi kimia berbahaya.
Melakukan 5 kontribusi dalam pengelolaan sampah di rumah seperti ini setiap
harinya, dapat membantu lingkungan kita menjadi lebih bersih, sehat, dan aman
dari gangguan bakteri penyebab penyakit di sampah rumah tangga.

Anda mungkin juga menyukai