I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kota sebagai pusat aktivitas pada suatu kawasan memiliki daya tarik
sehingga terjadi gejala yang sama pada hampir seluruh kota di dunia, yaitu
dampak dari meningkatnya daya beli masyarakat. Segala material sisa dari
kegiatan konsumsi barang dan jasa tersebut disebut sebagai sampah. Sehingga
terdapat hubungan yang signifikan antara populasi dan standar of living dengan
jumlah rata-rata sampah yang dihasilkan (The rate of solid waste generation)
(Noraduola, 2008).
Sampah menjadi bagian yang tidak dapat terpisahkan dari kehidupan manusia,
merupakan suatu buangan yang dihasilkan dari setiap aktivitas manusia. Volume
(Nagong, 2020).
semakin meningkat. Menurut Pratama, R. A., dan Ihsan, I. M pada tahun 2017
ekonomi suatu negara. Negara dengan tingkat ekonomi tinggi akan memproduksi
sampah yang lebih tinggi daripada negara berkembang. Selain dari faktor tingkat
2
dengan program pengelolaan sampah. Berbagai jenis sampah yang dihasilkan oleh
rumah tangga dan industri apabila tidak dapat dikelola secara baik dan benar,
dana yang cukup besar untuk penanganannya baik dari segi kebersihan, kesehatan
maupun lingkungan.
Pada tahun 2020, Indonesia menghasilkan sekitar 29,3 juta ton sampah
(KLHK, 2021). Berdasarkan laporan bahwa 70% dari (MSW) dibuang secara
terbuka di lebih dari 380 lokasi TPA, hanya sebagian kecil saja yang ke tempat
pembuangan sampah sanitasi atau didaur ulang dan digunakan kembali, yang
mana terutama karena kurangnya tenaga kerja dan fasilitas TPA (Sinaga, 2021).
sampah di Kota Kendari. Pada tahun 2013 misalnya, produksi sampah di Kota
oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kota Kendari sebesar 110
sekitar 89 m3/tahun, dan sisa yang belum terangkut sebesar 71.022 m3/tahun,
ditangani oleh masyarakat baik secara individual maupun kelompok dengan cara
memposting, ditanam, dikumpulkan oleh pemulung untuk dijual dan lain - lain.
Pada periode 2017-2018 jumlah timbulan sampah harian ibu kota 229.46 ton/hari
dan jumlah sampah yang tidak terkelola 10.29 Ton/hari, adapun jumlah persentase
Sumber sampah di Kota kendari tebesar berasal dari rumah dengan varian
terbanyak yaitu sisa makanan, plastis dan kertas. Hasil proyeksi jumlah/volume
setiap hari dari tahun 2017 (1.79Kg/hari) sampai 2021 naik sekitar 3 kali lipat
hanya dalam waktu 3 tahun atau > 300%. Begitupun kenaikan jumlah sampah
perorangan dari tahun 2018 (0.23 Kg/Hari) sampai 2021 naik hampir 3 kali lipat
atau ± 300%. Hal ini sangat menghawatirkan bagi Kota Kendari yang memiliki
tingkat jumlah kenaikan penduduk cukup signifikan akan kebutuhan lahan untuk
timbulan sampah akibat meningkatnya konsumsi rumah tangga yang rutin terjadi
setiap harinya. Maka bukan tidak mungkin pada beberapa tahun ke depannya kota
Kendari akan mengalami lonjatan tumpukan sampah yang lebih besar (Yaqub et
al., 2022)
4
Sepanjang tahun 2021, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kota
Kendari mencatat sebanyak 67 ribu ton sampah dihasilkan oleh masyarakat. Rata-
Puuwatu pada 2022 sebanyak 270 ton perhari. Dengan banyaknya sampah yang
Benu-Benua.
Kendari dengan luas wilayah 1,64 km2, memiliki jumlah penduduk 2,768 jiwa dan
740 rumah tangga. Rata-rata kepadatan penduduk di wilayah ini adalah 1,688 jiwa
sampah.
Oleh karena itu, berdasarkan dari latar belakang tersebut, maka perlu
3. Bagi Akademisi Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan informasi bagi
Kendari dengan luas wilayah 1,64 km2, memiliki jumlah penduduk 2,768 jiwa dan
6
SWOT.
II TINJAUAN PUSTAKA
dapat dihindari dan harus dikelola dengan baik karena pengelolaan sampah yang
pada kesehatan manusia. Salah satu dampak negatif pada sampah dapat timbul
penanganan sampah dengan baik. Hal ini dapat terjadi pada penghasil sampah
yang tidak mau menyediakan tempat sampah dirumahnya dan lebih suka
sendiri yang cenderung lebih konsumtif terdapat korelasi yang erat dalam
permasalahan sampah antara pola hidup dengan budaya masyarakat itu sendiri.
seharusnya dipandang sebagai sesuatu yang mempunyai nilai guna dan manfaat
Sampah tidak dapat lepas dari kehidupan manusia dimana ada manusia
sampah yang dihasilkan dari setiap penduduk, Rumah tangga, badan hukum atau
kegiatan usaha. Sampah menjadi masalah apabila tidak dikelola dengan baik
Sampah adalah limbah yang bersifat padat terdiri dari bahan organik
dan bahan anorganik yang dianggap tidak berguna lagi dan harus dikelola agar
materi atau bahan sisa atau lebih (baik oleh manusia maupun alam) yang tidak
diperlukan tidak berguna tidak mempunyai nilai serta tidak berharga yang
akhirnya terbuang (dibuang) maupun ditolak yang merupakan materi atau bahan
pengolahannya perlu dilakukan secara komprehensif dan terpadu dari hulu ke hilir
agar memberikan manfaat secara ekonomi sehat bagi masyarakat dan aman bagi
lingkungan serta dapat mengubah perilaku masyarakat. Selain itu ada hal lain
pelayanan dan pengolahan sampah secara baik dan berwawasan lingkungan dari
pemerintah daerah dan pihak lain yang diberikan tanggung jawab untuk itu
2018).
Sampah akan terus diproduksi dan tidak akan pernah berhenti selama
manusia tetap ada dapat dibayangkan bahwa jumlah sampah yang dihasilkan oleh
penghuni bumi ini akan semakin meningkat sampah sendiri merupakan salah satu
lurus dengan jumlah penduduk apabila tidak ditangani secara efektif dan efisien
sekitarnya, alam memang memiliki andil besar dalam pengolahan sampah secara
otomatis terutama pada sampah organik namun kerja keras alam dalam mengurai
sampah secara natural sangat tidak berimbang dibanding berjuta ton volume
(Mahyudin, 2017).
yang tidak baik sering kali disebabkan karena tingkat pengetahuan dan sikap yang
kurang baik. Hal tersebut sejalan dengan penelitian Mulasari (2014) yang
pengetahuan dan sikap yang tidak baik tersebut menyebabkan perilaku membuang
permasalahan sampah pasar sebab selain jumlahnya yang relatif banyak sampah
besar dari sampah pasar terdiri dari sampah basah sehingga selama pengumpulan
sumber pengotoran tanah air maupun udara dan dari segi estetika akan
Saat ini kita lihat masih kurang kesadaran dari pedagang untuk berperan aktif
dalam pelaksanaannya untuk itu perlu dilakukannya pendekatan yang lebih baik
merupakan masalah lingkungan yang serius yang saat ini dihadapi mayoritas
masyarakat Indonesia bisa dikatakan setiap hari sampah di hasilkan oleh rumah
tangga, pertanian, dan peternakan baik itu sampah organik maupun anorganik
sembarangan di berbagai tempat tidak disediakan tempat khusus dan efeknya akan
cenderung tidak mampu di tangani dengan baik pengelolaan sampah suatu kota
bertujuan untuk melayani sampah yang dihasilkan penduduk saat ini pengelolaan
ekonomi dan budaya masyarakat yaitu gangguan estetika (pemandangan dan bau-
bau yang tidak sedap), menjadi tempat berkembang biaknya vektor yang dapat
mencemari lingkungan. Tempat umum sebagai bagian dari lingkungan fisik, yang
Tempat-tempat umum yang dimaksud dapat berupa pasar, terminal bus, stasiun
tutup), ternyata tidak memberikan solusi yang baik apalagi jika pelaksanaannya
yang baik bagi perkembangan lalat yang dapat berakibat pada kesehatan manusia
menghasilkan buangan atau sampah, pengelolaan yang ada saat ini hanya
terbatas pada pengelolaan sampah secara konvensional yaitu hanya diangkut dari
tempat penghasil sampah ke TPS dan kemudian hanya dibuang begitu saja ke TPS
baik jika sampah tersebut tidak menjadi media berkembang biaknya bibit penyakit
penyakit syarat lainnya yang harus dipenuhi yaitu tidak mencemari udara air dan
tanah tidak menimbulkan bau (tidak mengganggu nilai estetis) tidak menimbulkan
sampah. Sampah merupakan suatu buangan yang dihasilkan dari setiap aktivitas
mengevaluasi suatu bisnis usaha. Analisis ini melibatkan penentuan tujuan usaha.
Teori Analisis SWOT adalah sebuah teori yang digunakan untuk merencanakan
sesuatu hal yang dilakukan dengan SWOT. SWOT adalah sebuah singkatan dari,
Opportunity atau peluang, dan T adalah Threat atau ancaman. SWOT ini biasa
14
digunakan untuk menganalisa suatu kondisi dimana akan dibuat sebuah rencana
jasa lembaga pemindaian untuk memperoleh keliping surat kabar, riset di internet,
dan analisis tren-tren domestik dan global yang relevan (Nisak 2013, 2). Menurut
David (2008, 8) semua organisasi memiliki kekuatan dan kelemahan dalam area
fungsional bisnis. Tidak ada perusahaan yang sama kuatnya atau lemahnya dalam
Matrik SWOT adalah sebuah alat yang bisa digunakan untuk menyusun
strategi yang diambil harus di arahkan pada usaha- usaha untuk menggunakan
pada analisis faktor internal (Internal Factor Evaluation) dapat dilakukan dengan
a. Tentukan faktor- faktor penting dari kondisi internal suatu industry yang akan
Kolom bobot merupakan tingkat kepentingan tiap- tiap faktor, pembobotan 0,20
sangat penting, 0,15 penting, 0,10 cukup penting, 0,05 tidak penting dan jika
b. Rating merupakan nilai kondisi internal setiap organisasi. Nilai 4 untuk kondisi
sangat baik, nilai 3 untuk kondisi baik, nilai 2 untuk kondisi biasa saja, dan nilai 1
untuk kondisi buruk. Faktor- faktor bernilai 3 dan 4 hanya untuk kelompok
c. Nilai tiap- tiap faktor merupakan hasil kali antara bobot dan rating. Jika seluruh
nilai dijumlahkan, maka dapat diketahui nilai IFE dari organisasi tersebut.
Jika telah menyelesaikan analisis faktor- faktor internal, hal yang sama juga
dilakukan untuk menganalisis faktor- faktor eksternal, dengan cara yang sama.
a. Tentukan faktor- faktor penting dari kondisi eksternal suatu industri yang akan
bobot merupakan tingkat kepentingan tiap- tiap faktor, pembobotan 0,20 sangat
penting, 0,15 penting, 0,10 cukup penting, 0,05 tidak penting dan jika
kondisi lingkungan tersebut. Pemberian nilai rating untuk faktor peluang bersifat
positif (peluang yang semakin besar diberi rating 4 tetapi jika peluangnya kecil
diberi rating 1). Pemberian nilai rating ancaman adalah kebalikannya. Jika
ancamannya sangat besar, ratingnya adalah 1, tetapi jika ancamannya sedikit nilai
ratingnya 4.
c. Nilai tiap- tiap faktor merupakan hasil kali antara bobot dan rating. Jika seluruh
nilai dijumlahkan, maka dapat diketahui nilai IFE dari organisasi tersebut.
peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi
17
memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah
Kuadran 3: Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi dilain
dari sumber belum optimal, pengelolaan sampah belum cost recovery, lemahnya
dengan penerapan 3R skala rumah tangga berupa pemilahan sampah organik dan
TPA dalam bentuk pemilahan barang bisa dipakai, komposting dan pembuatan
yang sudah tidak dapat diolah lagi dengan sistem sanitary landfill.
Penelitian yang dilakukan oleh Arda et al., (2020) dengan judul penelitian
persampahan Kota Medan saat ini adalah kesadaran dan pengetahuan masyarakat
yaitu strategi defensif. Posisi faktor internal dan eksternal sub-sektor persampahan
pada kuadran ini menunjukkan bahwa kelemahan dan ancaman lebih dominan
daripada kekuatan dan peluang. Adapun strategi yang dihasilkan antara lain:
Jakarta dan satu-satunya TPA bagi seluruh sampah dari DKI Jakarta. Semakin
Penelitian yang dilakukan oleh Suhelpih dan Saragih (2020) dengan judul
Studi Kasus Pada Bank Sampah Dinas Lingkungan Hidup Kota Pematangsiantar”
yang dapat disimpulkan bahwa kegiatan satrategi pemasaran dapat dilihat dari
aspek pemasarannya. Berdasarkan data yang ada maka strategi pemasaran sampah
akan di buka dengan melihat faktor internal dan faktor eksternalnya. Untuk
Kabupaten Banyuwangi” yang dapat disimpulkan bahwa : 1.) Kondisi dan sebaran
sampah ditiga lokasi wisata yang terbanyak sampah anorganik yaitu plastik.
Sebaran sampah banyak terdapat di pinggiran pantai dan hutan mangrove yang
dikarenakan terbawa arus. Sebaran sampah yang lain terdapat di daerah parkir dan
untuk membuang sampah pada tempatnya. 2.) Faktor faktor penyebab timbunan
sampah di 3 lokasi wisata adalah sampah rumah tangga yang dibuang di aliran
sungai sehingga terbawa arus laut, tempat sampah yang kurang memedai, dan
kurang ketepatan dalam menggunakan metode 3R. 3.) Beberapa strategi yang
sekitar lokasi wisata guna mengatasi keterbatasan sarana prasarana yang kurang,
2.) Pemerintah daerah membuat hukum tertulis bagi masayrakat dan wisatawan
Memaksimalkan program pemerintah daerah dan regulasi sampah terkait visi dan
misi yang ingin dicapai untuk meningkatkan kesadaran dan dukungan dari
kualitas Sumber daya manusia dalam upaya mengubah persepsi, sikap, dan
berbanding lurus dengan jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 256 juta jiwa
pada tahun 2015. Bank sampah merupakan salah satu strategi yang bisa dilakukan
Analisis data yang digunakan adalah model analisis interaktif. Hasil penelitian ini
22
sampah dengan membuka cabang atau menjadi konsultan pendirian bank sampah
di dusun lain.
Penelitian yang dilakukan oleh Nur afrisa ariyanti (2022) dengan judul
yang digunakan oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan dalam pengelolaan
sampah di Kabupaten Takalar adalah edukasi dan sosialisasi, dalam proses yang
masih belum seluruhnya dapat terlayani dan belum adanya sebuah pengolahan
penanganan dan pengelolaan sampah tidak cukup didukung oleh teknologi, sarana
dan prasarana serta dana yang memadai, tetapi yang lebih penting adalah
baik secara kelompok maupun individu. Persoalan sampah bisa berkurang jika
23
dimilki adalah SDM dan Sarpras, TPST (Tempat Pembuangan Sampah Terpadu),
(Oportunities) yang dimilki adalah adanya TPST dengan system 3R, pelatihan
loyalitas dan kinerja stakeholder. Kesimpulan dari penelitian ini merpakan strategi
kelemahan yang ada yakni mewajibkan seluruh TPST untuk menggukana sistem
3R.
keberlanjutan tidak akan bisa berjalan tanpa adanya kemauan dan kesadaran dari
24
Fokus pengelolaan sampah baru tertuju pada masalah teknis, dampak lingkungan,
ekonomi dan sosial. Tapi akar permasalahan utama yaitu permasalahan paradigma
dan pola pikir belum menjadi pertimbangan banyak pihak dalam mengelola
sampah.
25
Kendari Barat Kota Kendari, Lokasi penelitian ini terletak pada koordinat antara
3° 56’30” LS dan 122° 33’48” BT. Penelitian ini akan dilaksanakan pada Bulan
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner yang memuat
pertanyaan terkait dengan objek yang akan diamati. Alat yang digunakan dalam
penelitian ini adalah alat perekam suara, kamera/sebagai alat dokumentasi dan alat
keseluruhan jumlah yang terdiri atas objek atau subjek yang ditetapkan oleh
dengan populasi itu sendiri. Banyaknya sampel dalam penelitian ini ditentukan
10%
26
𝑛= N =
1+ Ne2 …………………………. ( 1 )
n= 560
1+560(0,1)2
N= Ukuran Populasi
dengan jumlah responden sebanyak 5 (lima) orang yang diambil dari perwakilan
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data kualitatif dan
data kuantitatif. Data kualitatif adalah data yang disajikan dalam bentuk verbal
atau lisan bukan dalam bentuk angka. Data kualitatif yang dimaksud dalam
Sedangkan data kuantitatif adalah jenis data yang dapat diukur atau dihitung
secara langsung yang berupa informasi atau penjelasan yang dinyatakan dengan
bilangan atau berbentuk angka, yang dimaksud data kuantitatif dalam penelitian
27
ini yaitu data jumlah penduduk, jumlah sampah, dan jumlah kendaraan pemungut
sampah.
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini terbagi menjadi dua
yaitu:
telah disediakan.
2. Data sekunder adalah data yang telah diolah dan diperoleh dari pemerintah
setempat atau pihak yang terkait, seperti data mengenai gambaran umum
lokasi penelitian dan jumlah sampah. Sumber data sekunder berasal dari
instansi terkait yakni data dari kantor Kelurahan Benu-Benua, data jumlah
yaitu mengidentifikasi jenis dan sumber sampah yang dihasilkan dan proses
1. Observasi lapangan
2. Melakukan wawancara.
3. Dokumentasi
d. Membuat kuesioner.
29
proses penelitian.
mengumpulkan data.
c. Menganalisis data.
d. Menarik kesimpulan.
Menurut Bogdan dan Taylor (2010) Metode deskriptif kualitatif adalah prosedur
penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan
dari orang-orang dan perilaku yang tepat diamati. Analisis deskriptif kualitatif
sampah secara terpadu. Membuat matriks SWOT untuk menganalisis lebih lanjut
strategi apa yang mungkin diambil dan dijadikan landasan dalam penetapan
dari 4 sel. Setiap sel akan menghasilkan strategi yaitu strategi SO, strategi ST,
kajian internal pada hakekatnya merupakan analisis dan evaluasi atas kondisi,
eksternal. Bobot setiap faktor mulai dari 1 (sangat penting) sampai dengan 0
(tidak penting) disesuaikan dengan hasil pengumpulan data dan hasil wawancara.
Tentukan rating setiap faktor dari 5.0 (sangat bagus) - 1.0 (buruk) kemudian
disesuaikan dengan hasil wawancara, Bobot dan rating dikalikan. Buat score
1. Sampah adalah sebuah bahan atau benda padat yang sudah tidak dipakai lagi
oleh manusia atau benda padat yang sudah digunakan lagi dalam suatu
lingkungan untuk mencapai tujuan yaitu kota yang bersih, sehat, dan teratur.
DAFTAR PUSTAKA
[BPS] Badan Pusat Statistik. 2017. Kecamatan Kendari Barat dalam Angka 2017.
Badan Pusat Statistik Kota Kendari.
[BPS] Badan Pusat Statistik. 2021. Kecamatan Kendari Barat dalam Angka 2021.
Badan Pusat Statistik Kota Kendari.
Angriani, N., dan A. Suyuti. 2017. Potensi energi listrik dari gas landfill TPA
Puwatu Kota Kendari. Jurnal Analisis. 6(2) : 193-198
Marleni, Y., R. Mersyah, dan Brata, B. 2012. Strategi pengelolaan sampah rumah
tangga di Kelurahan Kota Medan Kecamatan Kota Manna Kabupaten
Bengkulu Selatan. Jurnal Penelitian Pengelolaan Sumberdaya Alam dan
Lingkungan. 1(1)
Nagong, A. 2020. Studi tentang pengelolaan sampah oleh dinas lingkungan hidup
Kota Samarinda berdasarkan peraturan daerah Kota Samarinda nomor 02
tahun 2011 tentang pengelolaan sampah. Jurnal Administractive Reform.
8(2)
33
Pradana, A.H.K. 2020. Strategi pengelolaan sampah oleh dinas lingkungan hidup
dan kebersihan Kabupaten Sidoarjo [skripsi]. Universitas Pembangungan
Nasional “Veteran”. Jawa Timur.
Pratama, R.A., dan I. M. Ihsan. 2017. Peluang Penguatan Bank Sampah untuk
Mengurangi Timbulan Sampah Perkotaan Studi Kasus: Bank Sampah
Malang. Jurnal Teknologi Lingkungan. 18 (1) : 112-119
Setyono, A.E., dan N. Sinaga. 2021. Zero waste Indonesia: peluang, tantangan,
dan optimalisasi waste to energy. Jurnal Teknik Energi. 17(2) : 116-124
Sholikhah, N., dan Jimo. 2019. Strategi pengelolaan sampah berbasis masyarakat
(studi kasus pada bank sampah harmoni Desa Pulosari Dusun Karangkidul).
Proceeding Seminar Nasional & Call For Papers.
Sulasih, S. 2019. Implementasi Matrik Efe, Matrik Ife, Matrik Swot Dan Qspm
Untuk Menentukan Alternatif Strategi Guna Meningkatkan Keunggulan
Kompetitif Bagi Usaha Produksi Kelompok Buruh Pembatik Di Keser
Notog Patikraja Banyumas. Jurnal E-Bis (Ekonomi-Bisnis), 3(1), 27-40.
LAMPIRAN
35