Anda di halaman 1dari 7

ANALISIS STUDI KUALITATIF PENGELOLAAN SAMPAH

DI KOTA LANGSA TAHUN 2021

Dwi Permadi1, Nanda Mirani2, Srie Wahyuni3


Stikes Butanul Ulum Langsa
Prodi S1-Kesehatan Lingkungan

ABSTRAK

Pengelolaan sampah didefinisikan sebagai kegiatan yang sistematis, menyeluruh dan berkesinambungan yang meliputi pengurangan sampah dan penanganan
sampah. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis Pengelolaan Sampah di Kota Langsa Tahun 2021. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian bersifat
kualitatif dengan pendekatan ethnography dengan melakukan pengamatan dan wawancara. Sumber data dalam penelitian ini di Dinas Lingkungan Hidup Kota Langsa dengan
melakukan wawancara kepada 5 orang Informan. Alat pengumpulan data melalui pedoman wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari
kelima aspek terdapat 3 Aspek tidak memenuhi kesesuai standart dan 2 aspek memenuhi standart.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan segi Teknis Operanional Pengelolaan Sampah
Dinas Lingkungan Hidup kota langsa selama ini sudah melakukan upaya pengelolaan sampah yang
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Adapun sistem anggaran pengelolaan
sampah di Kota Langsa selama ini berasal dari dana Anggaran Pendapatan Belanja Kota (APBK)
dalam memenuhi seluruh biaya pengelolaan sampah. Upaya pembinaan dan pengawasan pengelolaan
sampah sampai dengan saat ini terus ditingkatkan agar peningkatan kesehatan masyarakat dan
kualitas lingkungan serta menjadikan sampah sebagai sumber daya. Segala bentuk tindakan
pelanggaran dalam pengelolaan sampah di wilayah kota langsa sampai dengan saat ini terus
dilakukan penekanan guna meminimalisir angka pelanggaran yang terjadi. Diharapkan kepada Dinas
Lingkungan Hidup terus meningkatkan upaya sosialisasi kepada masyarakat untuk membangun
kesadaran masyarakat agar senantiasa menjaga kebersihan lingkungan serta mematuhi peraturan
pengelolaan sampah yang berlaku khususnya di wilayah kota langsa.

Kata Kunci : Analisis Pengelolaan sampah

ABSTRACT

Waste management is defined as a systematic, comprehensive and sustainable activity that includes waste reduction and waste management. The purpose of this
study was to analyze Waste Management in Langsa City in 2021. The type of research used was qualitative research with an ethnographic approach by conducting
observations and interviews. The source of the data in this study was the Langsa City Environmental Service by conducting interviews with 5 informants. Data collection tools
through interview guidelines, observation and documentation. The results showed that of the five aspects, there were 3 aspects that did not meet the standards and 2 aspects
that did not meet the standards.
The results of the study indicate that based on the Technical Operational Waste Management, the Langsa City Environmental Service has so far made efforts to
manage waste in accordance with applicable laws and regulations. The budget system for waste management in Langsa City so far has come from the City Revenue and
Expenditure Budget (APBK) funds to meet all waste management costs. Up to now, efforts to develop and supervise waste management continue to be improved in order to
improve public health and environmental quality and make waste a resource. All forms of violations in waste management in the Langsa city area until now continue to be
emphasized in order to minimize the number of violations that occur. It is hoped that the Department of the Environment will continue to increase socialization efforts to the
community to build public awareness so that they always maintain environmental cleanliness and comply with applicable waste management regulations, especially in the
Langsa city area.
Keywords : waste management analysis

Jurnal Edukes Page 1


PENDAHULUAN diambil solusi agar pengelolaan sampah berbasis masyarakat dapat diterapkan
dan dilaksanakan secara berkelanjutan. Mary Selintung, Irwan Ridwan
Rahim,dan Ryan (2015) Studi Pengelolaan Sampah Terpadu Metode penelitian
Permasalahan mengenai sampah merupakan masalah yang tampak
dilaksanakan selama sepekan (7 hari). Kegiatan penelitian ini menggunakan data
sederhana dan mudah di atasi. Namun ternyata masalah sampah adalah masalah
Jumlah timbulan sampah yang dihasilkan dari Kantor Camat, SMP Negeri 8 dan
yang perlu mendapatkan penangan khusus. Hal itu mengingat bahwa sampah
pasar.
berkaitan dengan segala kegiatan manusia, hewan, tumbuhan dan alam. Semakin
Penelitian dilakukan Hasbullah (2018) Analisis Pengelolaan Sampah
lama, volume sampah semakin meningkat, dan komposisinya semakin beragam.
Dikota Subussalam, Menunjukkan bahwa pendapatan dari retribusi pengelolaan
Pengelolaan sampah seiring dengan perkembangan wilayah telah menjadi
sampah dikota Subulussalam semakin meningkat dari tahun ke tahun. Rata-rata
agenda permasalahan utama yang dihadapi oleh hampir seluruh wilayah di
pertambahan kenaikan pendapatan dari retribusi pengelolaan sampah adalah
Indonesia tidak terkecuali di Kabupaten Bandung. Permasalahan pengelolaan
sebesar 25,2% per tahun.Sarana dan prasarana menunjukkan untuk mengangkut
sampah tidak akan pernah dapat diselesaikan jika hanya bertumpu pada
sampah di rumah warga yang terbanyak menggunakan gerobak dorong sebesar
pemerintah saja tanpa ada keterlibatan dari masyarakat sebagai sumber
69,2 %, hal ini disebabkan rumah mereka berada bukan pada jalan utama dan
penghasilan sampah itu sendiri (Suntari, 2018).
dilayani oleh petugas. Sedangkan untuk mengangkut truk sampah hanya 30,7 %.
Pengelolaan sampah suatu kota bertujuan untuk melayani sampah
Kota Langsa adalah salah satu kota yang berada diprovinsi Aceh. Kota
yang dihasilkan penduduk. Saat ini pengelolaan persampahan menghadapi
Langsa terdiri dari 5 Kecamatan yaitu Langsa Kota, Langsa Timur, Langsa
banyak tekanan terutama akibat semakin besarnya sumber sampah dari
Lama, Langsa Barat, Langsa Baro, dengan luas wilayah ± 262,41 km2 dengan
penghasil sampah. Hal ini menjadi semakin berat dengan masih dimilikinya
jumlah penduduk pada tahun 2018 sebanyak 196.166 jiwa, tahun 2019 sebanyak
paradigma lama pengelolaan yang mengandalkan kegiatan pengumpulan,
189.165 jiwa , tahun 2020 sebanyak 190.344 jiwa dengan timbulan sampah kota
pengangkutan, dan pembuangan. Kondisi ini membutuhkan anggaran yang
langsa untuk tahun 2018 = 35.800,295 Ton/tahun, tahun 2019 = 34.522,43
semakin besar dari waktu ke waktu dan bila tidak tersedia sistem yang sesuai
Ton/tahun, tahun 2020 = 34.737,78 Ton/tahun (Laporan periodik Volume
dalam pengelolaan sampah maka akan menimbulkan banyak masalah
Sampah Kota Langsa).
operasional seperti sampah yang tidak terangkut, fasilitas yang tidak memenuhi
Sampah-sampah domestik, baik dari bahan organik maupun anorganik dibuang
syarat, cara pengoperasian fasilitas yang tidak mengikuti ketentuan teknis
begitu saja dalam satu bak/wadah dan tercampur satu sama lain dalam berbagai
(Masrida, 2017). Sampah yang tidak dikelola dengan baik dapat menyebabkan
komposisi, dan kemudian melalui berbagai cara transportasi, sampah berpindah
lingkungan menjadi kotor dan menyebabkan pendangkalan sungai yang
tempat mulai dari 2 tempat sampah di rumah, TPS (Tempat Pembuangan
mengakibatkan timbulnya banjir. Selain itu, sampah dapat mengakibatkan
Sementara) sampai ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir) (Hasbullah 2017).
meningkatnya penyebaran penyakit, bau menyengat dan lain-lain sehingga
Sampah yang tidak tertangani dengan baik dapat mengganggu estetika
mengganggu kenyamanan dan kesehatan (Sari, 2016).
lingkungan, menimbulkan bau serta mengakibatkan berkembangnya penyakit.
Sampah memiliki potensi besar dalam menimbulkan masalah
Gangguan lingkungan oleh sampah dapat timbul mulai dari sumber sampah,
kesehatan lingkungan jika tidak dikelola dengan baik. Semakin maju dan
dimana penghasil sampah tidak melakukan penanganan sampah dengan baik.
kompleks pola hidup manusia menyebabkan semakin beragam nya jenis dan
Hal ini dapat terjadi pada penghasil sampah yang misalnya tidak mau
komposisi sampah. Dilihat dari komposisinya, umumnya sampah perkotaan
menyediakan tempat sampah di rumahnya dan lebih suka membuang sampah
didominasi oleh sampah organik dari dapur rumah tangga. Biaya pengolahan
dengan seenaknya ke saluran air atau membakarnya sehingga mencemari
sampah dunia akan terus meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah
lingkungan sekitarnya. Kebiasaan membakar sampah bisa dikatakan telah
sampah padat diperkotaan (Hasbullah 2017).
membudaya dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Hampir seluruh
Dalam laporan terbaru yang diterbikan oleh Bank Dunia tahun 2012
masyarakat mengetahui dampak pembakaran sampah yang sebagian besar
mengungkapkan bahwa jumlah sampah padat dikota-kota dunia akan terus naik
negatif tetapi mereka tetap melakukan aktivitas ini dan menjadikannya sebagai
sebesar 70 persen dari tahun 2012 sampai tahun 2025, dari 1,3 miliar ton
sebuah rutinitas (Setiawan dkk, 2014).
pertahun menjadi 2,2 miliar ton per tahun. Mayoritas kenaikan terjadi dikota-
Pendekatan ini akan memberatkan beban TPA dengan lahan yang
kota dinegara berkembang. Menurut Bank Dunia, ada keterkaitan langsung
terbatas. Hal ini disebabkan karena variabel luas lahan TPA adalah
antara pendapatan perkapita penduduk perkotaan dengan jumlah sampah yang
konstan/tetap, sedangkan laju pertumbuhan dan penyebaran penduduk terus
dihasilkan. Secara umum, peningkatan urbanisasi dan pendapatan masyarakat
meningkat, yang berdampak juga pada peningkatan jumlah timbulan sampah
akan memicu konsumsi material-material sintetis seperti plastik, kertas, gelas
yang dihasilkan. Lahan yang semakin terbatas tidak mampu mengimbangi
dan alumunium sementara konsumsi bahan-bahan organik menurun. Diperlukan
peningkatan timbulan sampah yang terjadi sekarang maupun di masa datang
tata kelola sampah padat yang terintegrasi untuk mengatasi masalah ini
(Hasbullah 2017).
(Sumantri, 2015).
Wilayah kota Langsa, meraih piala penghargaan Adipura tingkat
Berdasarkan penelitian Suntari (2018), mengenai pengelolaan sampah
provinsi Aceh 2018. Penyerahan penghargaan itu diserahkan oleh Asisten III
dengan melibatkan masyarakat sebagai karakter yang berpengaruh dalam
Provinsi Aceh, Kamaruddin Andalah, bertempat di halaman Kantor Gubernur
pengelolaan sampah, serta manfaat dari pengelolaan sampah untuk menjelaskan
Aceh. penghargaan Adipura tingkat provinsi ini yang ketiga kali atau sudah
dan memberikan informasi mengenai permasalahan yang ada sehingga dapat

Jurnal Edukes Page 2


berturut-turut selama tiga tahun,”ujar Wakil Walikota Langsa Dr H Marzuki Dalam penelitian yang dilakukan pada 17 September 2021 kepada
Hamid MM, kepada Analisa melalui telepon selulernya. Sumber (Situs Resmi Pengawas Transfortasi Sampah (mandor) untuk mengetahui secara teknis
Pemerintah Kota Langsa, 2018) pengelolaan sampah di Kota Langsa. maka dilaksanakan wawancara dengan
Berdasarkan hasil survei awal yang peneliti lakukan melalui observasi informan penelitian tentang pertanyaan siapa yang terlibat dalam melakukan
pada bulan april 2021, di beberapa tempat umum yang ada di Kota Langsa kegiatan penaganan sampah di Kota Langsa.
seperti Jalan Profesor A Majid Ibrahim Sungai pauh, Gampong Teungoh Langsa “Kalau yang terlibat ya dari Kadis(Kepala Dinas), karna yang
Kota, Jalan Jendral Ahmad Yani No.3 Birem Puntong, Paya Bujok Tengoh bertanggung jawabkan Kadis Kabid, Kasie, Mandor dan anak buah yang
Langsa Barat, masih banyak sampah berserakan dapat menimbulkan bau tidak terlibat dalam penanganan sampah”.(Informan 1).
sedap/busuk, mencemari tanah dan lingkungan sekitar. Setiap kelurahan yang Para petugas yang terlibat secara menyeluruh dalam penanganan pen-
ada di Kota Langsa telah disediakan tempat penampungan sampah tetapi gelolaan sampah perlu adanya sarana dan prasarana, oleh karna itu peneliti
sebagian besar dari masyarakat membuang sampah secara sembarangan. Selain menanyakan tentang berapa armada dan alat pengangkut sampah yang dimiliki
itu ada pula di beberapa tempat penampungan pada bak sampah, masyarakat Dinas Lingkungan Hidup.
tidak disiplin dalam membuangan sampah pada tempat yang sudah disediakan.
”Kalau sementara ini jumlah truk nya yang aktif 12 truk dan bekerja pagi, siang
Minimnya kesadaran masyarakat dalam membuang sampah perlu adanya upaya
dan malam, tiap truk ada yang bekerja 2 kali da nada yang bekerja 3 kali
oleh pemerintah untuk melakukan peningkatan peran serta masyarakat dalam
bahkan kadang sampai 4 kali dalam keadaan darurat dalam satu truk terbagi 4
mengelola sampah. Dinas Lingkungan Hidup telah menerapkan jadwal
orang pekerja 1 supir dan yang 3 orang tukang angkat sampah”(Informan 1)
pengangkutan sampah yaitu: Pagi dari jam 06.00-10.00, siang dari jam 13.00-
17.00, Malam dari jam 18.00-22.00 dengan menggunakan sistem paradigma
Dalam penelitian yang dilakukan untuk mengetahui pihak dari lembaga lain
lama yaitu petugas angkut, kumpul, buang.
yang membantu membantu ajlannya proses pengelolaan sampah Kota langsa
Kawasan perkotaan Langsa yang saat ini berkembang dengan pesat
maka dilaksanakan wawancara dengan informan tentang pertanyaan apakah ada
dan meningkatnya jumlah penduduk dapat memicu tingginya beban pengelolaan
Lembaga Swadaya Masyarakat yang membantu dalam rangka sosisalisasi ten-
sampah dikarenakan volume sampah yang setiap harinya semakin meningkat,
tang pengelolaan sampah, Lembaga Swadaya apa saja yang ada di Kota Langsa
dan tidak diimbangi dengan peningkatan jumlah sarana dan prasarana
yang bergerak di Dinas Lingkungan Hidup.
persampahan. Sampah yang berada di TPS tidak dilakukan pengelolaan
sebelumnya sehingga timbulan sampah meningkat setiap harinya. “Ada LSM Yang membantu, Itu ada TPS 3R Nalaba dilengkong, yang kedua ada
Berdasarkan uraian diatas maka peneliti tertarik melalukan penelitian Saka Kalpataru yang ketiga Bank Sampah Induk Srikandi”(Informan 2)
mengenai Analisis Studi Kualitatif Pengelolaan Sampah di Kota Langsa.
METODE Selanjutnya peneliti menanyakan kepada informan apakah ada ham-

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian bersifat kualitatif batan atau kendala dalam mengkoordinasikan pengelolaan sampah di Kota

dengan pendekatan ethnography dengan melakukan pengamatan dan Langsa.

wawancara. dari berbagai teknik pengumpulan data untuk mencari kebenaran


“Ya tentunya ada, semua kegiatan ada kendala kedepannya eee karna belum
dengan melakukan pengamatan, penjelasan, penginterpretasian, dimana hasilnya
evektif nya pengelolaan sampah lintas sektoral. Yang pertama di Gampong, di
muncul sebagai penjelasan dan bukan dalam bentuk angka, frekuensi kualitatif
Gampong itu punya lembaga pengelola sampah yang seharusnya wajib men-
melainkan dalam bentuk naratif yang bersifat interektif dengan tujuan untuk
gelola sampah dari eee tiap rumah ke TPS yang resmi udah kewenangan dan
Menganalisis Pengelolaan Sampah di Kota Langsa Tahun 2021 (Wibowo 2014).
tanggung jawabnya dari kampong seperti pengangkutan sampah dengan meng-
Penelitian ini akan dilakukan di Kota Langsa. Di mana tempat yang akan diteliti
gunakan Betor ke TPS resmi nya itu Bak Amrol, jadi untuk kemenangan kami
adalah Dinas Lingkungan Hidup dan Dinas Kebersihan Kota Langsa. Waktu
mengangkut dari Bak Amrol ke TPA tapi kenyataan nya kita lihat dilapan-
penelitian akan dilakukan pada bulan agustus 2021. Informan dalam penelitian
gankan banyak TPS liar dimana-mana terlihat”(Informan 2)
ini terdiri dari:
1. Peneliti: “Contoh nya itu buk, TPS liar dimana itu buk”
Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 & Kapasitas Lingkungan
Hidup
”Misal nya di tahan kosong di pinggir jalan ada tumpukan sampah langsung
2.Kasie Pengelolaan Sampah dan Limbah B3
masyarakat menbuang disitu gitu itu dari aspek Gampong, Kedua Kominfo”(In-
3.Kasie Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup
forman 2)
4.Sekretaris Bank Sampah Sekretaris Bank Sampah
5.Mandor Transportasi Sampah
Peneliti : “ Misalnya seperti apa itu buk”

” Misalnya dari kominfo ada sosialisasilah dengan menayangkan atau menge-


nai lingkungan dividiotron-vidiotron yang ada di kota langsa karna itu dukun-
HASIL PENELITIAN gannya dari kominfo itulah hambatannya itu belum maksimal kesitu, Yang
ketiga itu dari Syariat Islam dengan MPU untuk mensosialisasikan lagi ke-

Jurnal Edukes Page 3


masyarakat bahwa kebersihan itu kan lebih penting ya, sebagian dari Untuk mengetahui perhitungan anggaran pengelolaan sampah. Maka
imankarna kita mayoritas disini agama Islam jadi memeningkan itu kebersihan. peneliti menanyakan tentang perhitungan dalam waktu sebulan berapa biaya
Jadi yang selanjutnya itu Satpol PP, maksudnya Satpol PP ini perlu karna untuk yang di butuhkan dalam pengelolaan sampah.
menegakkan Qanun karna ini pelanggaran dari Qanun nomor 3 dari Satpol PP
“Kita menganut pada sistem anggaran berjalan dibagi dalam empat bulan
harus bergerak untuk menindak orang-orang yang melanggar Qanun tersebut
dalam setahun jadi kita realisasikan setiap anggaran itu perserimulan/ pertiga
yang ada diKota Lansga termasuk Qanun nomor 3 Pengelolaan Sampah”(Infor-
bulan, jadi kalau ditanyak berapa biayanya perserimulan itu misalnya seratus
man 2)
juta dalam satu serimulan di bagi tiga berarti tiga puluh tiga koma tiga juta ru-
Peneliti : “ Itu dalam lembaga sendiri mengatur untuk itu buk ya” piah sekian jadi di anggarkan perserimulan untuk biaya operasional pengelo-
laan sampah”(Informan 4)
”Mengatur itu supaya diberi sanksi bagi yang membuang sampah sembarangan
sesuai dengan qanun pasal nomor 51 menerangkan bahwa bagi pelanggar akan Dalam rangkaian penelitian untuk mengetahui apa tindakan dari pihak
dikenakan sanksi sanksinya ada dipasal 55. Selanjutnya melalui Institusi Pen- Dinas Lingkungan Hidup bila terjadi pelanggaran orang yang kedapatan mem-
didikan berupa penambahan kurikulum untuk anak-anak sekolah ini mengenai buang sampah sembarangan.
eee ada satu mata pelajaran untuk pendidikan lingkungan contoh nya SD 5 su-
”Kita memang ada regulasi Qanun Kota Langsa no 3 Tahun 2014 mengada tin-
dah menerapkan itu mereka”(Informan 2)
dakan denda Rp. 50.000.000 kemudian ada kurungan 6 bulan penjara. Namun
Dalam rangkaian penelitian untuk bentuk sosialisasi, maka dilak- sejauh ini pelanggaran yang dilakukan masyarakat Kota Langsa sebagian kecil
sanakan waawancara dengan informan penelitian tentang pertanyaan bagaimana masih ada pelanggaran kita saat ini masih dalam naungan membina dan men-
bentuk sosialisai yang dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup Kota Langsa sosialisasi terus kepada masyarakat jadwal buang sampah jam 21.00-07.00 jadi
dalam hal pengelolaan sampah di Kota Langsa. tindakan dari Dinas lingkungan Hidup masih dalam hal pembinaan untuk
masyarakat Kota Langsa”(Informan 5)
“ Sosialisasinya yaitu kami mengajak sekolah-sekolah untuk bekerja sama untuk
mengola sampah yang bisa di daur ulang seperti botol aqua, kardus, bungkus Untuk mengetahui penerapan sanksi, Apakah selama ini sanksi yang
indomie dan lain-lain yang nanti dijadikan kreativitas dan nanti akan ada nilai diterapkan berjalan dengan baik.
jualnya”(Informan 3)
”yaa kalau kita katakan baik ya baik, kalau kita katakan tidak baik ya tidak baik
Untuk mengetahui program yang dapat meningkatkan kesadaran juga. Karna apa, pelanggar ini masih ada namanya masyarakat ini merubah
masyarakat maka dilakukan wawancara terhadap informan tentang apakah ada prilaku,kebiasaan membuang sampah pada jadwalnya itu membutuhkan waktu
program khusus dari dinas untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam yang lama tidak semudah yang kita pikirkan dan perlu ada dukungan dari lintas
mengelola sampah. sektor lain yang tujuannya bersama-sama untuk kebersihan dan keindahan Kota
Langsa”(Informan 5)
”program khusus nya ada, yaitu mengupayakan sistem jual beli sampah barang-
barang bekas yang nantinya bisa di kelola oleh dinas lingkungan hidup”(Infor- HASIL PEMBAHASAN
man 3)
1. Aspek Hukum
peneliti:”itu sistem jual belinya untuk Dinas lingkungan hidup alurnya kemana
Pengelolaan sampah di Kota Langsa saat ini dalam tahap upaya
itu buk”
pembinaan kepada masyarakat dalam membuang dan mengelola sampah.
”itu nanti alurnya ke bank sampah induk khusus kota langsa”(Informan 3) Sehingga belum mencapai tingkat ketidak sesuaian standart dalam meneggakkan
larangan-larangan yang telah di tetapkan Undang-Undang N0.18 Tahun 2018
Dalam rangakaian penelitian untuk mengetahui informasi dibidang as-
Tentang pengelolaan Sampah. Bentuk kendala yang saat ini masih menjadi
pek pembiayaan maka dilakukan wawancara dengan Kasie Peningkatan Kapa-
masalah yakni masyarakat masih melakukan membuang sampah tidak pada
sitas LH Dinas Lingkungan Hidup Kota Langsa tentang pertanyaan dari man-
tempatnya, membakar sampah tidak sesuai dengan persyaratan teknis
akah sumber dana pembiayaan untuk pengelolaan sampah.
pengelolaan sampah dan kurangnya pengawasan dalam menjaga lingkungan di
Kota Langsa.
“memang kita sumber biaya yang kita kelola bersumber dari APBK kota
2. Aspek Kelembagaan
Langsa”(Informan 4)
Berdasarkan Amanat PP N0.38 Tahun 2007 tentang pembagian urusan
Peneliti : selama ini sumber dana itu apakah dari APBK sudah mencukupi pemerintahan antara pemerintah. Dinas Lingkungan Hidup Sudah menjalan kan
tugas pokok sesuai standart peraturan yang ada dalam hal memberikan
“kalau sumber dana dari APBK dibilang mencukupi takkan pernah cukup hahh,
komunikasi dan informasi melalui (Kominfo) yang dapat berperan membantu
tapi kenapa harus dicukupi memang seperti itu keadaannya.(Informan 4)
sosialiasi informasi mengenai kebersihan lingkungan dengan menayangkannya

Jurnal Edukes Page 4


di videotron yang tersedia di wilayah kota langsa. Membentuk jalin kerjasama
dengan Dinas syariat islam dan juga Majelis Permusyawaratan Ulama dalam
melakukan sosialisasi berkaitan dengan pentingnya menjaga kebersihan dari
pandangan agama.
3. Aspek

Jurnal Edukes Page 5


KESIMPULAN Sumantri A, 2015, Kesehatan Lingkungan. Jakarta: Kencana Prenada Media
Group;
Dari hasil penelitian tentang Analisis
Studi Kualitatif Pengeloalaan Sampah Di Kota
Langsa Tahun 2021 dapat disimpulkan bahwa Sari, 2016, Analisis Pengelolaan Sampah Padat diKecamatan Banuhampu
terdapat dari kelima aspek satu aspek tidak Kabupaten Agam.
sesuai standart Setiawan, B dan Haryadi, 2014. Arsiteltur, Lingkungan dan Prilaku. Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press.
SARAN Sucipto, 2016. Teknologi Pengelolaan Daur Ulang Sampah. Yogyakarta: Gosyen

Saran peneliti pada penelitian ini yaitu : Publishing, 2016.

1. Bagi Dinas Lingkungan Hidup Kota Langsa diharapkan Dinas Sutopo, 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Surakarta: UNS.

Lingkungan Hidup terus meningkatkan upaya sosialisasi kepada SNI 19-2454-2002. Tata cara teknik operasional pengelolaan sampah perkotaan.

masyarakat untuk membangun kesadaran masyarakat agar senanti- Badan Standar Nasional

asa menjaga kebersihan lingkungan serta mematuhi peraturan pen- Sugiono (2015). Metode Penelitian Kombinasi (Mix Metthods). Bandung:

gelolaan sampah yang berlaku khususnya di wilayah kota langsa. Alfabeta

2. Bagi Masyarakat diharapkan dapat berperan aktif dalam menjaga Tchobanoglous., Theisen G., Eliasen H, 1997. Solid Waste. Mc Graw Hill.

kebersihan lingkungan serta saling mengingatkan bahwa pent- Kogakusha Ltd.

ingnya menjaga kebersihan lingkungan sekitar khususnya dalam hal Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2018, Tentang Pengelolaan Sampah,

pengelolaan sampah di kota Langsa. Direktorat Jendral Cipta Karya, Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta

3. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan peneliti yang lain agar dapat Wibowo, 2014. Metodelogi Penelitian Praktis Bidang Kesehatan. Jakarta:

mengembangkan analisis pengelolaan sampah yang lebih spesifik. Rajawali Pers, 2014.
Wiryanto, 1986. Membangun masyarakat. Bandung : Alumni

DAFTAR PUSTAKA
Dinas Lingkungan Hidup Kota Langsa. 2017. Pembangunan Kota Langsa
Berwawasan Lingkungan. Aceh: Kemitraan Dinas LH Kota Langsa
Hamidi (2010). Metode penelitian kualitatif: pendekatan praktis penulisan
proposal dan laporan penelitian, Malang: UMM Press.
Hasbullah, 2017, Analisis Pengelolaan Sampah di Kota Subusalam, Studi Kasus
Di Kota Subusallam, Tesis, Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas sumatera utara Medan 2018.
H.B. Sutopo (2006). Metodologi Penelitian Kualitatif : Dasar teori dan
terapannya mendalam penelitian Surakarta: Univesitas Sebelas Maret
Masrida, 2017, Kajian Timbulan dan Komposisi Sampah Sebagian Dasar
Pengelolaan Sampah. Jurnal Of Env. Engineering &Waste
Manajement. Vol.2, No.2, Oktober 2017: 69-78
Peraturan Pemerintah nomor.38 Tahun 2007. Tentang pembagian urusan
pemerintah antara pemerintah, daerah provinsi, dan pemerintah daerah
kabupaten/kota.
Ryan dkk, 2015, Studi Pengelolaan Sampah Terpadu di Tingkat Kelurahan Kota
Makasar.
Ruttan dan Hayami. 1984. Dilema Ekonomi Desa: Suatu Pendekatan Ekonomi
Terhadap Perubahan Kelembagaan di Asia. Yayasan Obor Indonesia.
Jakarta.
Standart Nasional Indonesia Nomor SNI-19-2454-2002 Tentang Tata Cara
Teknik Operasional Pengelolaan Sampah Perkotaan, Badan Standar
Nasional (BSN).
Suntari, 2018. Kajian pengelolaan sampah berbasis masyarakat di kawasan
perkotaan ciwidey.

Jurnal Edukes Page 6


Jurnal Edukes Page 7

Anda mungkin juga menyukai