DI KABUPATEN KUBURAYA
NURJANAHWATI
Program Studi Magister Teknik Sipil, Universitas Tanjungpura, Pontianak
Email : nurjanahwati1972@gmail.com
ABSTRAK
Kondisi geografis Kabupaten Kubu Raya yang dipisahkan oleh perairan, sehingga dari 9
Kecamatan hanya 4 kecamatan yang mendapat pelayanan persampahan. Tempat Pembuangan
Akhir Sampah (TPA) di Rasau Jaya yang masih open dumping. Jarak TPA Rasau Jaya jauh dari
permukiman penduduk dan jauh dari kota-kota kecamatan. Perilaku sebagian masyarakat yang
masih membakar sampah dan membuang sampah di parit dan sungai. Produksi total timbulan
sampah pada tahun 2017 sebesar 1.361 m3/hari. Jumlah penduduk Kabupaten Kubu Raya
sebanyak 545.432 jiwa, dengan kapasitas pengelolaan sampah terangkut hanya sebesar 160
m3/hari. Berdasarkan hal tersebut, maka dilakukan penelitian ini yang bertujuan untuk
mengembangkan strategi penanganan sampah agar tidak berakibat buruk bagi lingkungan hidup
dan kesehatan masyarakat. Permasalahan bidang persampahan di analisis dengan Analisa Swot
untuk mendapatkan Strategi peningkatan atau perbaikan kondisi persampahan di Kabupaten Kubu
Raya. Hasil analisa SWOT terlihat bahwa posisi pengelolaan persampahan berada pada Kuadran
IV pada Matrik Strategi W – O yang artinya benahi “Kelemahan” untuk manfaatkan “Peluang”. Itu
berarti bahwa Kelemahan atau kendala yang dihadapi Kabupaten Kubu Raya dimanfaatkan untuk
mendapatkan Peluang agar terwujud peningkatan atau perbaikan kondisi persampahan di
Kabupaten Kubu Raya yang tertuang dalam 5 aspek yaitu : 1). Aspek kelembagaan : perlu
pelatihan untuk peningkatan SDM yang professional dan penambahan petugas kebersihan /
pasukan kuning; 2). Aspek Teknis Operasional : cakupan layanan persampahan hanya 14,08 %
dari total jumlah penduduk, perlu tindak lanjut secepat mungkin sesuai Undang-Undang No. 18
Tahun 2008 tentang Larangan Penanganan Pengelolaan Sampah metode Open Dumping
(pembuangan secara terbuka); rencanakan pembangunan TPA Sanitary landfill; perlu armada
pengangkut sampah berupa sampan / kapal pengangkut sampah untuk melayani kecamatan / desa
yang terpisah oleh perairan; penambahan armada pengangkut sampah, dan mengganti TPS yang
sudah rusak; Pembangunan TPS 3R berbasis masyarakat yang dapat dikelola oleh masyarakat,
sehingga sampah yang diangkut ke TPA hanya berupa sampah residu saja ; Karena terbatasnya
lahan perlu pembangunan TPA Regional dengan inovasi teknologi pengelolaan persampahan; 3).
Aspek Keuangan : gunakan peluang untuk mendapatkan dana bantuan dari propinsi, pusat dan
bantuan dari luar negeri, serta partisipasi pihak ketiga melalui CSR; 4). Aspek Peraturan dan
Hukum : manfaatkan peluang untuk meraih penghargaan adipura dan perlu adanya tindakan tegas
terhadap pelanggaran peraturan daerah tentang persampahan/kebersihan; 5). Aspek SDM : jalin
kerjasama dengan media cetak dan elektronik dalam sosialisasi pengelolaan sampah, manfaatkan
partisipasi pihak ketiga melalui CSR, gunakan partisipasi masyarakat dalam mengelola sampah,
dan tingkatkan budaya gotong royong di masyarakat.
Persen
No. Pemilahan
(%)
1. Dibakar 86,8
2. Dikumpulkan dan dibuang ke
7,5
TPS
3. Dikumpulkan oleh kolektor
1,6
informal
4. Dibuang ke lahan kososng /
1,5
kebun / hutan
5. Dibuang ke sungai / parit / laut /
1,0
danau
6. Dibuang ke dalam lubang tetapi
0,8
tidak ditimbun
7. Dibiarkan saja sampai
0,5
membusuk
8. Dibuang ke dalam lubang dan
0,2
ditutup Gambar 1. Grafik Pemilahan Sampah
9. Tidak tahu 0,1 Rumah Tangga tahun 2017
Parit Baru
Gambar 4.5. Kondisi persampahan di
Gambar 4.6. Kondisi sarana pengangkutan
Kabupaten Kubu Raya
sampah di Kabupaten Kubu Raya
Gambar 4.7. Kondisi TPA (tempat pemrosesan akhir) di Kabupaten Kubu Raya
Sampah
Tong
Rumah --- --- --- --- Sungai
sampah
Tangga
Berfung
Teknolo
Jenis si /
Kelompok gi yang Perkiraan Pengelolaan Sampah di Kabupaten
Data Tidak
Fungsi digunak Nilai Data
an
Sekunder Berfung Kubu Raya.
si
A B C D E
5. Aspek Peran Serta Masyarakat ;
Pengangku Timbulan Tingkat kesadaran masyarakat
tan sampah
Jumlah 47 m3 ---
Kabupaten Kubu Raya dalam
Sampah rumah pengelolaan persampahan masih
dari TPS tangga
Pengumpul
kurang, karena berdasarkan
Tossa, 2 buah, pengamatan di lapangan masih banyak
an Jumlah Berfungsi
Gerobak 9 buah
setempat yang membuang sampah sembarangan
TPS
Terbuka,
seperti di aliran sungai, saluran-
Penampun 8 buah, saluran terbuka dan dibakar.
TPS Berfun
gan Jumlah 20
Tertutup gsi
Sementara buah
(Contain
er) Kendala yang dihadapi dan
Dump Pengelolaan Persampahan saat ini
9 unit, Berfun
Pengangkutan Truck, Jumlah
11 unit gsi meliputi :
Arm Roll
Pemrosesa Berfun
n Akhir
TPA Luas 3,2 Ha
gsi a. Kondisi geografis wilayah
Kabupaten Kubu Raya yang
3.Aspek Pembiayaan dan Restribusi, dana dipisahkan oleh perairan sehingga
sangat dibutuhkan, untuk mendukung : masih kurangnya prasarana dan
Investasi peningkatan pelayanan, sarana pengelolaan sampah yang
biaya operasional, biaya pemeliharaan, dapat melayani semua ibu kota
Sumber dana, diharapkan dari : kecamatan.
Pemerintah pusat, propinsi, b. Pertumbuhan penduduk yang
kota/kabupaten, sektor swasta, cukup tinggi sehingga menyebabkan
retribusi masyarakat tingginya timbulan sampah yang
4.Aspek Peraturan / Hukum, tersedia dihasilkan oleh rumah tangga.
perangkat peraturan tentang c. Masyarakat masih kurang sadar
pengelolaan persampahan dalam membuang sampah pada tempatnya
bentuk Undang-undang, peraturan dan kurang disiplin dalam hal jadwal
pemerintah, peraturan menteri yaitu : buang sampah di TPS (tempat
1.Peraturan Daerah Kabuaten Kubu pembuangan sementara), sehingga
Raya Nomor 11 Tahun 2010 , tentang masih terdapat penumpukan sampah
Retribusi Pelayanan Persampahan / yang tidak terangkut pada jam-jam di
Kebersihan. 2. Peraturan Daerah luar jadwal pembuangan sampah
Kabupaten Kubu Raya Nomor 09 sehingga mengganggu akses jalan
Tahun 2013 Tentang Pengelolaan raya.
Sampah. 3. Peraturan Bupati Kubu d. Masyarakat terbiasa membakar
Raya Nomor 31 Tahun 2014 tentang sampah yang dapat mengakibatkan
Penanganan dan Penyelenggaraan pencemaran udara, dan membuang
sampah ke parit dan sungai yang Strategi peraturan dan hukum :
menimbulkan pencemaran air sungai 1. Walapun sudah memiliki perda
dan penyumbatan badan air yang retribusi pelayanan persampahan /
berakibat banjir di musim hujan. kebersihan tetapi belum efektif
e. TPA Rasau Jaya yang jauh dari
dilaksanakan, perlu penegakan
permukiman penduduk dan kota-kota
Kecamatan. hukum terhadap pelanggaran
f. Tempat pembuangan sampah yang peraturan tentang persampahan /
masih bersifat Open Dumping yang kebersihan.
dapat mencemari lingkungan berupa 2. Upayakan untuk mendapatkan
pencemaran badan air atau air tanah Adipura.
yang disebabkan oleh leachate,
pencemaran udara oleh bau tak sedap Strategi Peranserta Masyarakat
dan bakteri penyakit. 1. perlu kerjasama dengan media cetak
g. Pembangunan TPA Controlled dan elektronik dalam sosialisasi
landfill / Sanitary landfill pengelolaan sampah., dan
membutuhkan biaya yang cukup 2. memanfaatkan partisipasi masyarakat
besar, dan biaya operasionalnya dalam mengelola sampah
cukup tinggi. 3. tingkatkan budaya gotong royong di
h. Dana APBD untuk pembiayaan di masyarakat.
bidang persampahan masih kurang.
KESIMPULAN
Berdasarkan Hasil Analisa SWOT
Pengelolaan Sampah berada pada posisi 1. Persampahan Kabupaten Kubu Raya
Kuadran IV pada Matrik Strategi W–O dikelola oleh Dinas Kebersihan dan
yang artinya benahi “Kelemahan” untuk Pertamanan, hanya 12 Desa dari 4
manfaatkan “Peluang”. Strategi kecamatan yang terlayani pelayanan
berdasarkan 5 aspek yaitu : persampahan mengingat kondisi
geografis di wilayah Kabupaten
Strategi Kelembagaan : Kubu Raya yang di pisahkan oleh
1. perlu pelatihan untuk peningkatan perairan.
SDM yang professional dan 2. Tingkat Pelayanan Persampahan di
2. penambahan petugas kebersihan / Kabupaten Kubu Raya hingga tahun
2017 hanya 14,08% sampah yang
pasukan kuning.
terangkut ke TPA sedangkan sampah
yang tidak diproses sebesar 86,8%
Strategi Teknis Operasional :
dilakukan masyarakat dengan di
1. Rencanakan pembangunan TPA
bakar, yang dikumpulkan dan
Regional dengan system sanitary dibuang ke TPS sebesar 7,5 %,
landfill dikumpulkan oleh kolektor informal
2. Penambahan jumlah TPS yang yang mendaur ulang sebesar 1,6 %,
tertutup / sehat dan mengganti TPS dibuang ke lahan kosong /kebun
yang sudah rusak /hutan dan dibiarkan membusuk
3. Penambahan armada pengangkut sebesar 1,5 %, dibuang ke sungai/kali
/laut/danau sebesar 1,0%, dibuang ke
sampah.
dalam lubang tetapi tidak ditutup
dengan tanah sebesar 0,8%. dibiarkan
Strategi Keuangan :
saja sampai membusuk sebesar
1. Efektifkan retribusi persampahan
0,5%, dan dibuang ke dalam lubang
2. Memanfaatkan bantuan dana dari ditutup dengan tanah sebesar 0,2 %
Prov, Pusat, Luar negeri, serta sedangkan 0,1 % tidak tahu.
partispasi pihak ketiga melalui CSR. Masyarakat yang melakukan
pemilahan sampah rumah tangga
hanya 17,4 % sedangkan 82,6 % luar negeri / Hibah Luar Negeri
tidak melakukan pemilahan sampah. (Loan) , agar bisa mendapat
a. Pewadahan dilakukan oleh bantuan untuk armada
masyarakat. pengangkut sampah dan
b. Pengumpulan dilaksanakan pengadaan TPS-TPS.
oleh petugas kebersihan di f. Tindakan tegas berupa sanksi
lingkungan masyarakat. terkait Perda kebersihan yang
c. Pengumpulan di TPS telah mengatur jadwal buang
dikumpulkan dengan gerobak sampah pada TPS sehingga tidak
untuk diangkut ke TPS Terbuka ada lagi penumpukan sampah
(8 unit) dan TPS Tertutup / yang tidak terangkut pada jam-
Container Sampah (20 unit). jam di luar jadwal pembuangan
d. Pengangkutan dilakukan oleh sampah sehingga tidak
petugas pemerintah dengan 9 unit mengganggu akses jalan raya.
dump truck, 11 unit truck arm g. Sosialisasi tentang pengelolaan
roll, 1 unit truck tangki, gerobak 9 sampah rumah tangga untuk
unit, 2 unit tossa. mengurangi timbulan sampah dari
e. Pembuangan Akhir TPA sumbernya dengan penerapan 3R
(Tempat Pemrosesan Akhir) di skala rumah tangga berupa
Desa Kuala Dua Kecamatan pemilahan sampah, sehingga
Sungai Raya dengan luas 3,2 Ha sampah yang diangkut ke TPA
dengan 1 unit Excavator. hanya berupa sampah residu saja;
3. Strategi untuk mengatasi sosialisasi Undang-Undang No.
permasalahan pengelolaan 18 Tahun 2008 tentang Larangan
persampahan di Kabupaten Kubu Penanganan Pengelolaan Sampah
metode Open Dumping
Raya yaitu :
(pembuangan secara terbuka) dari
a. Peningkatkan kualitas SDM tingkat RT / RW seperti
dengan mengikutsertakan kelompok arisan RT/RW,
pelatihan - pelatihan tentang pengajian ibu-ibu, Karang Taruna,
pengelolaan persampahan. remaja Masjid, bekerjasama
b. Peningkatan prasarana dan sarana dengan media cetak dan
pengelolaan sampah yang elektronik.
memadai yang dapat mencakup
pelayanan semua ibu kota
kecamatan, maka diperlukan SARAN
armada pengangkut sampah
berupa sampan / Kapal 1. Perlu tindak lanjut secepat mungkin
pengangkut sampah seperti yang terkait Undang-Undang No. 18,
ada di Jakarta dan kota-kota besar Tahun 2008, tentang Larangan
lainnya. Penanganan Pengelolaan Sampah
c. Pembangunan TPS 3R berbasis metode Open Dumping (pembuangan
masyarakat, yang dapat dikelola secara terbuka).
oleh masyarakat. 2. Penelitian berikutnya yang bisa
d. Rencanakan pembangunan TPA diangkat tentang Perencanaan
Sanitary landfill. Pembangunan TPA (tempat
e. Bantuan dana dari propinsi (dana pembuangan akhir) sampah.
APBD), dana dari Pemerintah
pusat (dana APBN), dana dari
pihak ketiga melalui CSR yang DAFTAR PUSTAKA
ada di Kubu Raya seperti Anonim, 1994, Badan Standarisasi
Perusahaan Sawit, Bank Swasta / Nasional, Tata Cara Pemilihan
Pemerintah, dana bantuan dari Lokasi TPA, SNI 03-3241-
1994, Yayasan LPMB, VII, Strategi Penataan Sanitasi
Bandung. Lingkungan Permukiman di
Anonim, 1996, Departemen Kesehatan Bantaran Sungai Musi di Kota
Republik Indonesia, Petunjuk Sekayu Kab. Musi Banyuasin,
Pelaksanaan Pengawasan Dan ITS, Surabaya.
Pengendalian Dampak sampah Soemirat, 2004, Kesehatan Lingkungan,
(Aspek Kesehatan Lingkungan), Gajah Mada University Press,
Jakarta. Yogyakarta.
Anonim, 2008, Kementerian Sekretariat
Negara Republik Indonesia,
Pengelolaan sampah (larangan
pembuangan secara terbuka /
open dumping), Undang-
Undang No. 18, Jakarta.
Anonim, 2014, Departemen Pekerjaan
Umum, Standar Pelayanan
Minimal Bidang Pekerjaan
Umum dan Penataan Ruang
(PU-PR), Peraturan Menteri
Pekerjaan Umum No.
1/PRT/M/2014, Sekretariat
Negara, Jakarta.
Anonim, 2017, Dinas Pekerjaan Umum
dan Penataan Ruang Bidang
Kebersihan, Pertamanan dan
PJU, Diagram pengelolaan
persampahan Kabupaten Kubu
Raya, Kubu Raya.
Chandra, 2006, Pengantar Kesehatan
lingkungan, Buku Kedokteran
EGC, Jakarta.
Ernawati Dyah, Budiastuti Sri, M.
Masykuri, 2012, Jurnal
EKOSAINS, Analisis
Komposisi, Jumlah dan
Pengembangan Strategi
Pengelolaan Sampah di Wilayah
Pemerintah Kota Semarang
Berbasis Analisis SWOT,
Universitas Sebelas Maret,
Surakarta.
Notoatmodjo, 2003, Pendidikan dan
Perilaku Kesehatan, Rineka
Cipta, Jakarta
Nurhidayat, 2010, Mengolah Sampah
Untuk Pupuk dan Pestisida
Organik, Penebar Swadaya,
jakarta.
Rangkuti Freddy , 2005, Teori analisis
SWOT, tanpa penerbit.
Rahmadi, Hermana Joni, Santosa Happy
Ratna, 2008, Prosiding Seminar
Nasional Manajemen Teknologi