Anda di halaman 1dari 8

JURNAL KEPENDIDIKAN p-ISSN 2302-111X

Vol 6, No 2, Februari 2022, Hal 18-25 e-ISSN 2685-9254

ANALISIS KESEHATAN LINGKUNGAN DAN KONDISI SOSIAL MASYARAKAT


DI TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR SAMPAH (TPA)
(Studi Kasus Tempat Di TPA Lingkungan Raberas)

Indah Dwi Lestari1*, Eryuni Ramdhayani2


Dosen Pendidikan Biologi FKIP Universitas Samawa.
Email: indahlestari656@gmail.com

ABSTRAK
Permasalahan sampah umum terjadi di beberapa negara berkembang, termasuk di negara
Indonesia. Beberapa kota di Indonesia belum mampu untuk menangani permasalahan sampah
yang semakin hari semakin berat, dikarenakan produksinya yang semakin meningkat. Seiring
berkembangnya waktu, populasi manusia semakin bertambah dan perkembangan tekhnologi pun
semakin canggih sehingga banyak menghasilkan sampah dalam berbagai macam, seperti
hasil‐hasil produksi dari berupa sampah rumah tangga maupun sampah berupa limbah pabrik
yang mengandung zat‐zat kimia (Fluor, Clorida, Bromida, dan Iodida) berbahaya bagi kesehatan
manusia maupun lingkungan sekitar. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian
deskriptif eksploratif. Teknik penelitian yang dilakukan dengan cara survei lapangan, Focus
Group Discussion yang melibatkan partisipan, wawancara terbuka, dan studi literatur. Partisipan
yang digunakan dalam penelitian ini adalah perwakilan dari Badan Lingkungan Hidup, Ketua
RT/RW, dan karang taruna. Hasil Penelitian ini adalah Dampak adanya keberadaan Tempat
Pembuangan Akhir (TPA) terhadap Kesehatan Lingkungan dan Kondisi Sosial Masyarakat.
Dampak adanya keberadaan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) terhadap kesehatan lingkungan
dan kondisi sosial masyarakat sekitar TPA Raberas , yaitu Dampak bagi kesehatan masyarakat
saat ini sedikit terganggu yaitu terkadang merasakan gatal‐gatal, batuk, dan sesak. Akan tetapi
bagi para pemulung, mereka tidak mempedulikan hal itu. dalam bidang ekonomi meningkatkan
perekonomian pemulung yang tinggal di daerah tersebut yang sebagian besar merupakan
pendatang dari desa sekitar.

Kata Kunci: Kesehatan Lingkungan, Kondisi Sosial Masyarakat, Tempat Pembuangan Akhir
Sampah

A. Pendahuluan segala aktivitasnya pastilah tidak


Permasalahan sampah umum terlepas dengan adanya sampah, karena
terjadi di beberapa negara berkembang, sampah merupakan hasil efek samping
termasuk di negara Indonesia. Beberapa dari adanya aktivitas manusia,
kota di Indonesia belum mampu untuk hasil‐hasil dari organisme ataupun hasil
menangani permasalahan sampah yang proses alamiah. Seiring berkembangnya
semakin hari semakin berat, waktu, populasi manusia semakin
dikarenakan produksinya yang semakin bertambah dan perkembangan
meningkat. Kehidupan manusia dengan tekhnologi pun semakin canggih
18
Indah Dwi Lestari, Eryuni Ramdhayani: Analisis Kesehatan Lingkungan dan Kondisi Sosial
Masyarakat di Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPA) (Studi Kasus Tempat Pembuangan Akhir
Sampah (TPA) ) Raberas.
JURNAL KEPENDIDIKAN p-ISSN 2302-111X
Vol 6, No 2, Februari 2022, Hal 18-25 e-ISSN 2685-9254

sehingga banyak menghasilkan sampah kematangan usia (Mulasari,2016).


dalam berbagai macam, seperti Membangun kesadaran masyarakat
hasil‐hasil produksi dari berupa sampah tidak semudah membalikkan telapak
rumah tangga maupun sampah berupa tangan. Perlu kerja sama dari semua
limbah pabrik yang mengandung zat‐zat pihak, baik masyarakat, pemerintah
kimia (Fluor, Clorida, Bromida, dan maupun pihak ketiga sebagai
Iodida) berbahaya bagi kesehatan pendukung. Diperlukan waktu yang
manusia maupun lingkungan sekitar. cukup lama untuk membangun
Apalagi jika sampah‐sampah kesadaran itu. Diperlukan pula contoh
tersebut tidak terkelola dengan baik, dan teladan yang positif serta
sampah tersebut dapat mencemari konsistensi dari pihak pengambil
lingkungan, mengganggu dan merusak kebijakan di suatu wilayah tertentu.
ekosistem, dan akan menimbul‐kan bau Kegiatan sosialisasi secara langsung
yang tidak sedap. Permasalahan sampah tentang pengelolaan sampah dapat
meliputi 3 bagian yaitu pada bagian mendorong partisipasi masyarakat
hilir, proses dan hulu. Pada bagian hilir, dalam hal pengelolaan persampahan
pembuangan sampah yang terus (Rizal, 2011). Melihat adanya
meningkat. Pada bagian proses, permasalahan‐permasalahan terkait
keterbatasaan sumber daya baik dari sampah tersebut, tidak menutup
masyarakat maupun pemerintah. Pada kemungkinan dapat pula terjadi di
bagian hulu, berupa kurang optimalnya Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Di
sistem yang diterapkan pada Wilayah Raberas.
pemrosesan akhir (Mulasari, 2016). Beberapa faktor yang
Sebagian besar masyarakat mempengaruhi pengolahan sampah
menganggap membakar sampah yang dianggap sebagai penghambat
merupakan bagian dari pengolahan sistem adalah penyebaran dan
sampah. akan tetapi, hal seperti itu bisa kepadatan penduduk, sosial ekonomi
menyebabkan pencemaran bagi dan karakteristik lingkungan fisik,
lingkungan dan mengganggu kesehatan. sikap, perilaku serta budaya yang ada di
Sikap seperti ini ada kemungkinan masyarakat (Sahil, 2016). Berdasarkan
dipengaruhi oleh pengetahuan dan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
19
Indah Dwi Lestari, Eryuni Ramdhayani: Analisis Kesehatan Lingkungan dan Kondisi Sosial
Masyarakat di Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPA) (Studi Kasus Tempat Pembuangan Akhir
Sampah (TPA) ) Raberas.
JURNAL KEPENDIDIKAN p-ISSN 2302-111X
Vol 6, No 2, Februari 2022, Hal 18-25 e-ISSN 2685-9254

Republik Indonesia nomor 3 tahun Tempat Pembuangan Akhir Sampah


2013 (Departemen Pekerjaan Umum, (TPA).
2013), tempat penampungan sementara
Terhadap hal ini, diperlukan
(TPS) adalah tempat dimana sebelum
kesadaran masyarakat terhadap adanya
sampah diangkut untuk dilakukan
upaya pengolahan sampah di tingkat
pendauran ulang, pengolahan dan
rumah tangga. Selama ini, sebagian
tempat pengolahan sampah terpadu.
besar sampah yang masuk ke TPA
Tempat pengolahan sampah
Raberas tanpa ada yang diolah. Harus
terpadu (TPST) adalah tempat
ada kesadaran masyarakat dan ada
pelaksanaan kegiatan pengumpulan,
upaya pengolahan sampah di tingkat
pemilahan, penggunaan ulang,
rumah tangga agar dapat memperkecil
pendauran ulang, pengolahan dan
permasalahan sampah. Bank sampah
pemrosesan akhir. Faktor yang
juga belum maksimal. 14 unit, sebagian
menyebabkan hal ini terjadi adalah
aktif dan sebagai tidak aktif.
jumlah penduduk, karakteristik fisik
(tidak tersedianya lahan), rendahnya Tujuan penelitian ini adalah untuk
alternatif pengelolaan sampah (daur mengetahui aktivitas‐aktivitas sosial
ulang), dan kebijakan pemerintah. masyarakat dan mengetahui pengaruh
Tempat penampungan sementara (TPS) keberadaan TPA Raberas terhadap
ilegal menandakan rendahnya perilaku kondisi sosial masyarakat. Manfaat dari
masyarakat sekitar dalam menerapkan penelitian ini adalah peneliti dapat
pola hidup bersih dan sehat. Dampak mengetahui aktivitas‐aktivitas sosial
berupa pemandangan yang tidak enak, masyarakat dan dampak TPA terhadap
ketidaknyamanan ketika bernafas kondisi sosial masyarakat. Penelitian ini
dikarenakan bau yang relatif tidak untuk mengaplikasikan ilmu
sedap, dan estetika, serta mencemari pengetahuan selama menempuh
lingkungan serta terganggunya kondisi pendidikan kedalam karya nyata. Bagi
perairan (Oktiasari, 2018). Adapun mahasiswa penelitian ini sebagai dasar
tujuan penulisan artikel ini adalah untuk mengetahui dampak kesehatan
menganalisis kesehatan lingkungan dan lingkungan dan dampak sosial
kondisi masyarakat di Lingkungan masyarakat terhadap keberadaan TPA.
20
Indah Dwi Lestari, Eryuni Ramdhayani: Analisis Kesehatan Lingkungan dan Kondisi Sosial
Masyarakat di Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPA) (Studi Kasus Tempat Pembuangan Akhir
Sampah (TPA) ) Raberas.
JURNAL KEPENDIDIKAN p-ISSN 2302-111X
Vol 6, No 2, Februari 2022, Hal 18-25 e-ISSN 2685-9254

Bagi masyarakat, penelitian ini agar untuk melihat kondisi nyata yang ada
dapat memberikan motivasi untuk dilapangan sehingga diketahui secara
bersimpati dan berpartisipasi dalam benar apa yang sedang terjadi. Focus
mencegah dampak negatif dari sampah group discussion (FGD) dilakukan
dan sadar terhadap kepedulian dengan stakeholder yaitu Dinas
lingkungan. Lingkungan Hidup, Ketua RT/RW, dan
karang taruna. Focus group discussion
B. Metode Penelitian
yang dilakukan memiliki topik tentang
Metode penelitian yang digunakan
dampak pencemaran sampah terhadap
adalah penelitian deskriptif eksploratif.
kesehatan serta kondisi sosial
Teknik penelitian yang dilakukan
masyarakat. Wawancara terbuka
dengan cara survei lapangan, Focus
dilakukan dengan Ketua RT/RW
Group Discussion yang melibatkan
Lingkungan Raberas, Masyarakat
partisipan, wawancara terbuka, dan
sekitar TPA, beberapa pemulung yang
studi literatur. Partisipan yang
tinggal di sekitar wilayah TPA dan staff
digunakan dalam penelitian ini adalah
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten
perwakilan dari Badan Lingkungan
Sumbawa. Populasi dari penelitian ini
Hidup, Ketua RT/RW, dan karang
mengambil dari masyarakat dan
taruna.
pemulung yang berada di Sekitar
Penelitian ini dilakukan pada bulan
wilayah TPA, pemangku kebijakan
Maret-April 2021 dan berlokasi di
yang diwakili oleh Ketua RT/RW.
Tempat Pembuangan Akhir Sampah
(TPS) Lingkungan Raberas Kelurahan C. Hasil dan Pembahasan
Seketeng Kecamatan Sumbawa. Jenis Dampak adanya keberadaan Tempat
penelitian ini adalah kualitatif dengan Pembuangan Akhir (TPA) terhadap
rancang bangun observasional Kesehatan Lingkungan dan Kondisi
deskriptif. Kualitatif dikarenakan untuk Sosial Masyarakat.
mengetahui informasi terkait 1. Kesehatan Lingkungan
penanganan sampah yang ada di
Dampak bagi lingkungan dari
lingkungan TPA Raberas.
adanya Tempat Pembuangan Akhir
Observasi/survei lapangan dilakukan
(TPA) yaitu adanya pencemaran
21
Indah Dwi Lestari, Eryuni Ramdhayani: Analisis Kesehatan Lingkungan dan Kondisi Sosial
Masyarakat di Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPA) (Studi Kasus Tempat Pembuangan Akhir
Sampah (TPA) ) Raberas.
JURNAL KEPENDIDIKAN p-ISSN 2302-111X
Vol 6, No 2, Februari 2022, Hal 18-25 e-ISSN 2685-9254

lingkungan, limbah cair menekan pencemaran lingkungan


mengontaminasi sumur‐sumur warga, berbagai upaya sudah dilakukan seperti
jalan rusak dan berlubang dikarenakan pengelolaan control land fill yaitu
setiap harinya dilalui. Terdapat 294 sampah datang kemudian diratakan dan
kubik sampah setiap hari yang ditimbun tanah. Dengan tawas
ditampung Tempat Pembuangan Akhir pengendapan yaitu menggunakan air
(TPA) Raberas Kabupaten Sumbawa. raton untuk penampungan dan
Berdasarkan perhitungan awal usia pengelolaan licit (air besih). Upaya
tampung TPA Raberas saat ini telah terakhir yang akan dilakukan adalah
maksimal. Namun dengan pengelolaan memesan alat yang disebut treatment,
System Controlled Landfill, TPA jika sudah siap maka bulan September
Raberas masih dapat digunakan hingga sudah mulai dioperasikan. Cara keja
3 atau 4 tahun mendatang Namun setiap treatment yaitu dengan mengolah
harinya sebanyak puluhan ribu kubik cairan‐cairan limbah yang ada
sampah masuk ke TPA Raberas. Dari kemudian keluar air bersih yang aman
armada yang ada 12 truk, 6 amrol. Satu jika dikonsumsi warga. Masyarakat
hari dua kali pelayanan, satu truk Lingkungan Raberas mengeluhkan
kapasitas 6 kubik sampah. Kalau amrol dengan keberadaan Tempat
4 kubik sampah. Satu hari bisa 82.000 Pembuangan Akhir (TPA) bagi
kubik sampah masuk ke TPA Raberas. kesehatan mereka. Masyarakat memang
Di sana sampahnya terlalu banyak. merasa terganggu dengan polusi udara,
Terjadi permentasi di bawah yang bisa debu, polusi suara, bau yang sangat
menimbulkan gas maupun kebakaran menyengat apalagi saat musim hujan,
sehingga harus dilonggarkan supaya lalat yang hinggap dan beterbangan
ada udara. sehingga mengganggu aktivitas mereka,
namun beberapa pemulung yang
Disamping mengganggu
beberapa bulan tinggal di daerah
lingkungan, tempat pembuangan Akhir
tersebut tidak mempermasalahkan hal
Sampah menyumbang 10% dari sampah
ini dan menganggapnya biasa saja
sehingga termanfaatkan. Untuk tetap
karena bagi mereka mengganggap
menjaga kelestarian lingkungan dan

22
Indah Dwi Lestari, Eryuni Ramdhayani: Analisis Kesehatan Lingkungan dan Kondisi Sosial
Masyarakat di Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPA) (Studi Kasus Tempat Pembuangan Akhir
Sampah (TPA) ) Raberas.
JURNAL KEPENDIDIKAN p-ISSN 2302-111X
Vol 6, No 2, Februari 2022, Hal 18-25 e-ISSN 2685-9254

bahwa tumpukan sampah tersebut


adalah tumpukan rejeki. 2. Kondisi Sosial Masyarakat.
Pengaruh kesehatan bagi
Hubungan sosial kemasyarakatan
masyarakat sekitar saat ini telah dapat
antar masyarakat dan pemulung
dirasakan sedangkan bagi pemulung
berjalan dengan baik., gotong royong
tidak banyak dirasakan. Hanya
semua masyarakat. Untuk
terkadang mereka merasakan
kegiatan‐kegiatan sosial
gatal‐gatal di kulit, batuk‐batuk, dan
kemasyarakatan semuanya rukun dan
sesak. Namun hal tersebut tak
baik tidak ada pembedaan antara
dihiraukan dan mereka tetap
pemulung dan masyarakat. Namun
bersemangat dalam bekerja tanpa
untuk hubungan interaksi antar individu
mempedulikan kesehatan mereka.
kurang terlihat. Pintu rumah banyak
Selain terganggu nya saluran
yang tertutup dikarenakan lalu lintas
pernafasan dan kesehatan kulit,
truk besar, masyarakat sibuk dengan
pencemaran air sumur yang
pekerjaan masing‐masing dari pagi tiba
terkontaminasi dengan cairan limbah,
hingga petang menjelang sehingga
produksi air untuk masyarakat
sedikit komunikasi dengan antar
diambilkan dari air PDAM yang dekat
tetangga. Keberadaan Tempat
dari Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
Pembuangan Akhir (TPA) memang
Selain pencemaran air pencemaran
nyata memberikan dampak terhadap
tanah juga terjadi karena sampah yang
kondisi sosial bagi masyarakat
berlimpah di sekitar TPA yang tidak
Lingkungan Raberas. Dampak positif
muat untuk ditampung di bak
yang dirasakan dalam adalah
penampungan berserakan di sekitar
penghasilan yang meningkat terutama
pemukiman penduduk yang tinggal
bagi pemulung yang tinggal disekitar
disekitar wilayah TPA sehingga
TPA dimana hal tersebut dijadikan
sebagian permukaan tanah di tempat
mata pencaharian utama (pemulung).
tersebut ditutupi oleh sampah yang
Dampak negative pun tidak bisa
berserakan baik itu sampah organic
dikesampingkan karena ada beberapa
maupun non organik sehingga terjadi
masyarakat biasa yang tinggal di sekitar
pencemaran tanah (Akbari, R. 2018)
23
Indah Dwi Lestari, Eryuni Ramdhayani: Analisis Kesehatan Lingkungan dan Kondisi Sosial
Masyarakat di Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPA) (Studi Kasus Tempat Pembuangan Akhir
Sampah (TPA) ) Raberas.
JURNAL KEPENDIDIKAN p-ISSN 2302-111X
Vol 6, No 2, Februari 2022, Hal 18-25 e-ISSN 2685-9254

TPA merasa terganggu dengan aroma kesehatan lingkungan dan kondisi sosial
kurang sedap yang dihasilkan oleh masyarakat sekitar TPA Raberas , yaitu
sampah yang berserakan di sepanjang Dampak bagi kesehatan masyarakat
jalan menuju Tempat Pembuangan saat ini sedikit terganggu yaitu
Akhir, selain aroma yang kurang sedap terkadang merasakan gatal‐gatal, batuk,
sampah tersebut membuat wilayah di dan sesak. Akan tetapi bagi para
sekitar rumah mereka tampak kurang pemulung, mereka tidak mempedulikan
estetik. Keluhan tersebut telah hal itu. dalam bidang ekonomi
disampaikan kepada pemegang meningkatkan perekonomian pemulung
kebijakan dalam hal ini Ketua RT dan yang tinggal di daerah tersebut yang
kepala lingkungan yang kemudian sebagian besar merupakan pendatang
diteruskan kepada Dinas Lingkungan dari desa sekitar. Jika Tempat
Hidup yang bertanggung jawab Pembuangan Akhir (TPA) sampah tidak
sepenuhnya terhadap keberadaan TPA dikelola secara baik. Pastinya selain
tersebut, sampai saat ini yang dapat secara estetika menganggu keindahan
dilakukan oleh Dinas Lingkungan hidup juga akan mengakibatkan dampak
adalah merencanakan penambahan bak kesehatan bagi masyarakat sekitar,
untuk sampah tersebut agar tidak lingkungan serta sumber mata air ikut
berceceran di tanah yang menyebabkan tercemar. TPA yang diharapkan
pembusukan lebih cepat sehingga menjadi tempat pemrosesan akhir,
menimbulkan aroma tidak sedap akhirnya kembali menjadi tempat
sedangkan untuk sampah yang tumpukan sampah pembuangan akhir.
berserakan disepanjag jalan menuju Untuk mewujudkan TPA yang ramah
TPA telah dilakukan koordinasi dengan lingkungan, maka TPA harus memiliki
petugas persampahan agar dalam syarat. Ada dua kriteria harus terpenuhi.
menganggkut sampah tidak melebihi Pertama, green belt (sabuk hijau) di
kapasitas truk. sekitar TPA. Tujuannya untuk
mereduksi terhadap impact (dampak)
D. Kesimpulan
negatif pada masyarakat sekitar TPA.
Dampak adanya keberadaan Tempat Kedua, optimalisasi pada pengelolaan
Pembuangan Akhir (TPA) terhadap akhir sampah.
24
Indah Dwi Lestari, Eryuni Ramdhayani: Analisis Kesehatan Lingkungan dan Kondisi Sosial
Masyarakat di Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPA) (Studi Kasus Tempat Pembuangan Akhir
Sampah (TPA) ) Raberas.
JURNAL KEPENDIDIKAN p-ISSN 2302-111X
Vol 6, No 2, Februari 2022, Hal 18-25 e-ISSN 2685-9254

Daftar Pustaka Sahil J. et al. 2016. Sistem Pengelolaan


dan Upaya Penanggulangan
Akbari, R. 2018. Analisis Timbulan Sampah di Kelurahan Dufa-Dufa
Dan Komposisi Sampah Di Kota Ternate. Jurnal Bioedukasi
Kawasan Bhumi Merapi Dan volume 4 nomor 2.
Stonehenge Kaliurang, Sleman,
D. I. Yogyakarta. Yogyakarta:
UII

Departemen Pekerjaan Umum. 2013.


Buku Pedoman 3R Berbasis
Masyarakat di Kawasan
Permukiman. Direktorat
Pengembangan Penyehatan
Lingkungan Pemukiman: Jakarta

Mulasari SA. 2012 Hubungan Tingkat


Pengetahuan dan Sikap
Terhadap Perilaku Masyarakat
Dalam Mengolah sampah di
Dusun Padukuhan Desa
Sidokarto Kecamatan Godean
Kabupaten Sleman Yogyakarta.
Jurnal Kesehatan Masyarakat
Sep;6(3):204–11.

Oktiasari, R. 2018. Evaluasi


Pengelolaan Sampah Wisata
Gunung Pring Kecamatan
Muntilan Kabupaten Magelang
Jawa Tengah dengan Metode
Zero Waste Index. Yogyakarta:
UII.

Rizal M. 2011. Analisis Pengelolaan


Persampahan Perkotaan (Studi
Kasus Pada Kelurahan Boya
Kecamatan Banawa Kabupaten
Donggala). Jurnal SMARTek.
Vol 9, No 2 155-1722.
25
Indah Dwi Lestari, Eryuni Ramdhayani: Analisis Kesehatan Lingkungan dan Kondisi Sosial
Masyarakat di Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPA) (Studi Kasus Tempat Pembuangan Akhir
Sampah (TPA) ) Raberas.

Anda mungkin juga menyukai