Anda di halaman 1dari 4

PENGARUH BAU SAMPAH TERHADAP MASYARAKAT DI SEKITAR KAWASAN

PEMBUANGAN PUTRI CEMPO

FahrezaWinanda,NaniSiyamsih,dan Setya N Andika


Prodi Fisika FMIPA Universitas Sebelas Maret, Surakarta, Jawa Tengah, Indonesia

ABSTRAK
Manusia sebagai makhluk hidup, selain mendayagunakan unsur dari alam, ia
juga membuang kembali segala sesuatu yang tidak dipergunakannya lagi ke alam . Menurut
Undang-Undang Nomor 18 (2008:3), sampah diartikan sebagai sisa kegiatan sehari-hari
manusia atau proses alam yang berbentuk padat. Sedangkan menurut Lud Waluyo
(2009:142), sampah diartikan sebagai semua benda dalam bentuk padat dari aktivitas manusia
yang dianggap tidak bermanfaat dan tidak dikehendaki yang akhirnya dibuang sebagai barang
tidak berguna.
mencapai 17 hektar yang dipergunakan
PENDAHULUAN untuk sarana dan prasarana .
Manusia sebagai makhluk hidup, Sampah yang terkumpul pada
selain mendayagunakan unsur dari alam, ia pembuangan akhir Putri Cempo
juga membuang kembali segala sesuatu diperkirakan setiap harinya mencapai 265
yang tidak dipergunakannya lagi ke alam. ton yang terdiri dari sampah rumah tangga
Makin hari makin bertambah banyak, hal 225 ton , sampah pasar 25 ton dan sampah
ini erat hubungannya dengan makin industri perkantoran 5 ton . banyaknya
bertambahnya jumlah penduduk dengan sampah yang diterima pada TPA ini
ketersediaan ruang hidup manusia yang memiliki banyak dampak terhadap
relatif tetap (Mubarak dan Chayatin, masyarakat sekitar salah satunya
2009:275). pencemaran.
Barang-barang yang sudah tidak RUMUSAN MASALAH
dipergunakan lagi oleh masyarakat sekitar Berdasarkan latar belakang
solo biasanya dibuang ketempat sampah masalah di atas, dapat dirumuskan masalah
setiap harinya . masyarakat relatif penelitian sebagai berikut: Risiko apa
berpikiran bahwa pemanfaatan kembali sajakah yang dirasakan masyarakat di
sampah yang mereka buang akan sekitar Tempat Pembuangan Akhir (TPA)
memakan waktu yang sangat banyak sampah putri cempo surakarta.
sehingga kebanyakan dari mereka enggan
untuk mendaur ulang sampah yang mereka TUJUAN PENELITIAN
hasilkan . hal tersebut yang memicu Untuk mengetahui dampak dampak
timbunan sampah yang sangat banyak . yang dirasakan oleh masyarakat sekitar
setiap harinya sampah-sampah tersebut tempat pembuangan akhir Putri Cempo .
akan dikumpulkan pada tempat
pembuangan akhir , salah satunya adalah TINJAUAN PUSTAKA
TPA Putri Cempo .
TPA Putri Cempo berada pada Menurut Undang-Undang Nomor
kawasan kampung jatirejo,kelurahan 18 (2008:3), sampah diartikan sebagai sisa
mojosongo . TPA tersebut dibangun sejak kegiatan sehari-hari manusia atau proses
tahun 1987 dimana pada pembangunan alam yang berbentuk padat. Sedangkan
tersebut TPA putri cempo diperkirakan menurut Lud Waluyo (2009:142), sampah
dapat menampung sampah sselama 15 diartikan sebagai semua benda dalam
tahun yang artinya hingga tahun 2019 ini bentuk padat dari aktivitas manusia yang
TPA putri cempo telah mencapai batas dianggap tidak bermanfaat dan tidak
masa teknis . luas wilayah TPA ini
dikehendaki yang akhirnya dibuang kebersihan yang mudahdijangkau oleh
sebagai barang tidak berguna. masyarakat di tempat umum (Kartiadi,
Tempat pembuangan akhir 2009).
sampah adalah tempat untuk Pembusukan sampah akan
menyingkirkan sampah sehingga aman. menghasilkan gas metan (CH4) dan gas
Tempat Pembuangan Akhir (TPA) atau hidrogen sulfide (H2S) yang berbau busuk.
tempat pembuangan sampah (TPS) ialah Bau busuk ini mengundang tikus dan
tempat untuk menimbun sampah dan serangga untuk mencari makan dan
merupakan bentuk tertua perlakuan berkembang biak (Juli Soemirat S.,
sampah (Wikipedia: 2011). 2011:179).
Sampah yang dibuang oleh Lalat salah satu vektor penyakit
masyarakat setiap harinya berasal dari potensial yang berkembangbiak di lokasi
kegiatan pertanian, pasar, rumahtangga, TPA Putri cempo. Hal ini terutama
hiburan dan industri.Salah satu bentuk disebabkan oleh sampah yang hanya
sampah adalah sampah dometik yang ditimbun saja sehingga siklus hidup lalat
merupakan salah satu kegiatan rumah dari telur menjadi larva berlangsung tanpa
tangga yang menyisakan limbah domestik ada penutupan. Lalat pada umumnya
atau sampah masyarakat. Bertambahnya berkembang biak di tempat dimana banyak
sampah domestik sejalan dengan terdapat sampah organik, terlebih lagi
perkembangan pembangunan fisik, dan sampah sisa olahan bahan makanan yang
pertambahan peningkatan sarana dan banyak mengandung protein sedangkan
prasarana yang memadai. Akibat dari proses degradasi sampah akan memberikan
pencemaran tersebut keseimbangan panas yang cukup hangat untuk
lingkungan terganggu, misalnya menetaskan telurnya (Wisnu Arya
terjangkitnya penyakit menular (Sudiran, Wardhana, 2004:153).
2005). Sampah dapat membahayakan
Permasalahan sampah dimulai kesehatan manusia, maka perlu pengaturan
sejak meningkatnya jumlah manusia dan dalam pembuangannya. Pengumpulan
hewan penghasil sampah, dengan semakin sampah menjadi tanggung jawab tiap
padatnya populasi penduduk di suatu area. rumah tangga. Oleh sebab itu, tiap rumah
Untuk daerah pedesaan yang jumlah tangga harus membangun atau
penduduknya masih relatif sedikit, mengadakan tempat khusus untuk
permasalahan sampah tidak begitu terasa mengumpulkan sampah. Kemudian dari
karena sampah yang dihasilkan masih tiap tempat pengumpulan sampah tersebut
dapat ditanggulangi dengan cara sederhana harus diangkut ke tempat penampungan
misalnya dibakar, ditimbun atau dibiarkan sementara dan selanjutnya ke tempat
mengering sendiri.Untuk daerah dengan penampungan akhir (Soekidjo
penduduk padat (pemukiman, perkotaan) Notoatmodjo, 1997:169). Peralatan teknis
yang area terbukanya tinggal sedikit, tempat pengumpulan sampah, yaitu:
dirasakan bahwa sampah menjadi problem 1. Kontruksi harus baik, terbuat dari
tersendiri (Suyono dan Budiman, 2010). bahan yang kedap air dan ada
Kebiasaan membuang sampah penutup,
sembarangan dilakukan hampir di semua 2. Lamanya sampah di bak maksimal
kalangan masyarakat, tidak hanya warga tiga hari,
miskin, bahkan mereka yang 3. Volume bak mampu menampung
berpendidikan tinggi juga melakukannya. sampah untuk tiga hari,
Ini sangat menyedihkan karena minimnya 4. Tidak ada sampah berserakan di
pengetahuan tentang sampah dan sekitar bak sampah,
dampaknya. Perilaku buruk ini semakin 5. Penempatannya terletak pada
menjadi karena minimnya sarana daerah yang mudah dijangkau
(Wahit Iqbal Mubarak dan Nurul sangat cepat, dan beban pencemaran yang
Chayatin, 2009:279). semakin berat akibat limbah industri dari
berbagai bahan kimia termasuk logam
METODE PENELITIAN berat.
Sampah yang menumpuk dan tidak
Metode Rancangan penelitian yang segera terangkut merupakan sumber bau
digunakan pada penelitian ini adalah tidak sedap yang memberikan efek buruk
survey wawancara kepada ketua Rt dan bagi daerah sensitif sekitarnya .
masyarakat daerah setempat. Lokasi dan pengelolaan sampah
Pertanyaan seputar: yang kurang memadai (pembuangan
 Apakah anda kadang mencium bau sampah yang tidak terkontrol) merupakan
sampah yang menyengat pada hari tempat yang cocok bagi beberapa
tertentu? organisme dan menarik bagi berbagai
 Apakah anda merasa terganggu binatang seperti lalat dan anjing yang
dengan bau sampah tersebut? dapat menimbulkan penyakit.
 Apakah anda merasa mual setelah
mencium bau sampah tersebut?
 Apakah anda merasa pusing setelah 1. Penyakit diare, kolera, tifus
mencium bau tersebut? menyebar dengan cepat karena
 Apakah anda sering merasa tidak
enak badan setelah mencium bau virus yang berasal dari sampah
sampah tersebut? dengan pengelolaan yang tidak
ANALISA
tepat dapat bercampur dengan air
Penelitian ini dilakukan berlatar belakag m inum. Penyakit demam berdarah
masalah yang terdapat pada polusi bau tak
sedap di sekitar Tempat Pembuangan dapat juga meningkat dengan cepat
Akhir Sampah. Dengan melakukan di daerah yang pengelolaan
penelitian ini didapatkan seberapa besar
pengaruhnya terhadap masyarakat sekitar. sampahnya kurang memadai.
Di dapatkan data bahwa 100 2. Penyakit jamur dapat juga
%kadang mencium bau sampah yang
menyengat pada hari tertentu. 70% merasa menyebar (misalnya jamur kulit)
terganggu dengan bau sampah tersebut. 3. Penyakit yang dapat menyebar
90% merasa mual setelah mencium bau
sampah tersebut. 100% merasa pusing melalui rantai makanan. Salah satu
setelah mencium bau tersebut. 100% contohnya adalah suatu penyakit
sering merasa tidak enak badan setelah
mencium bau sampah tersebut. yang dijangkitkan oleh cacing pita
Pencemaran adalah masuknya (taenia). Cacing ini sebelumnya
mahluk hidup, zat, energi atau komponen
lain ke dalam air atau udara, baik yang masuk ke dalam pencernaan
disengaja maupun yang tidak disengaja. binatang ternak melalui
Pencemaran juga dapat dikatakan
berubahnya tatanan (komposisi) air atau makanannya yang berupa sisa
udara oleh kegiatan manusia dan proses makanan/sampah , karena pada
alam, sehingga kualitas air/ udara menjadi
kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sekitar kawasan tersebut terdapat
sesuai dengan peruntukkannya. hewan ternak sapi yang terlihat
Pencemaran terhadap lingkungan dapat
terjadi dimana saja dengan laju yang memakan sampah-sampah .
Di TPA ceceran sampah terutama berasal Berdasarkan data dan hasil penelitian
dari kegiatan pembongkaran yang tertiup dapat disimpulkan bahwa bau sampah yang
angin atau ceceran dari kendaraan ditimbulkan dari TPA Sampah Putri Cempo
pengangkut. Pembongkaran sampah di dalam sangat berpengaruh terhadap kesehatan
area pengolahan maupun ceceran sampah dari masyrakat sekitar TPA Sampah Putri Cempo.
truk pengangkut akan mengurangi estetika DAFTAR PUSTAKA
lingkungan sekitarnya. Lokasi TPA umumnya Soemirat.J.S., 2011. Kesehatan Lingkungan.
didominasi oleh ceceran sampah baik akibat Yogyakarta: UGM Press.
pengangkutan yang kurang baik, aktivitas pe- Waluyo.L., 2009. Mikrobiologi Lingkungan.
mulung maupun tiupan angin pada lokasi yang Malang: UMM Press.
sedang dioperasikan. Hal ini menimbul-kan Notoatmodjo.S., 1997.Prinsip Dasar Ilmu
pandangan yang tidak menyenangkan bagi Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Rineka Cipta.
masyarakat yang melintasi / tinggal berdekatan Mubarak.W.I., dan Chayatin.N. 2009. Ilmu
dengan lokasi tersebut. Kesehatan Masyarkat: Teori dan
Aplikasi.Jakarta: Salemba Medika.
Wardhana.A.Hdkk, 2006, Skabies: Tantangan
Penyakit Zoonosis Masa Kini dan Masa
Datang, Wartazoa Vol.16(1).
KESIMPULAN Suyono., dan Budiman.2010. Ilmu Kesehatan
Masyarakat Dalam Kontek Kesehatan
Lingkungan. Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai